Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

RESPIRASI HEWAN DAN TUMBUHAN

Anggota Kelompok :

1. Adinda Putri Dewi (03)


2. Gizha Etika Dewanti (14)
3. Khalili Rahmawati (19)

SMA NEGERI 1 SIMO

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “ Respirasi Hewan dan
Tumbuhan ” ini sesuai dengan waktu yang telah ditetukan.

Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Tri Sulistyani S. Pd selaku guru mapel biologi yang telah memberi kami ilmu,
pengarahan maupun ide dan kesempatan untuk menyusun laporan ini.
2. Kepada anggota kelompok yang sudah meluangkan waktunya untuk melakukan dan
melaksanakan tugas yang telah diberikan dengan semangat, dan terimakasih telah
berpartisipasi dalam menyusun laporan ini.

Dan kepada pihak-pihak yang terkait. Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah
sempurna. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna
kesempurnaan penulisan laporan di masa yang akan datang.

Simo, 13 Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang......................................................................................................iv
1.2 Tujuan...................................................................................................................iv
BAB II ISI
2.1 Teori
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Langkah Kerja
2.4 Data Hasil Pengamatan
2.5 Jawab Pertanyaan
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Lampiran
1.3 Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Respirasi pada hewan umumnya menggunakan alat-alat pernafasan. Hewan-hewan
yang hidup di habitat darat khususnya vertebrata bernafas dengan paru-paru. Hewan
invertebrata alat pernafasannya bermacam-macam diantaranya dengan mengugnakan
seluruh permukaan tubuh seperti pada Hydra (Coelenterata), Planaria
(Platyhelminthes), cacing tanah (Annelida), sedangkan serangga alat pernafasannya
dengan menggunakan saluran trakhea.

Di dalam alat pertukaran gas tersebut berlangsung pertukaran gas O2 dan CO2 . gas
O2 masuk ke dalam tubuh pada saat terjadi inspirasi sedangakn gas CO2 keluar dari
tubuh pada saat ekspirasi (kecuali pada golongan pisces).

Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik
sel maupun mulut. Secara sederhana reaksi kimia yang trejadi dalam respirasi dapat
ditulis sebagai berikut :

C6H12 O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + ATP

Oksigen yamg diperoleh dari proses bernapas digunakan dalam proses respirasi,
sedangkan karbondioksida yang dihasilkan ari proses respirasi dikeluarkan melalui
proses bernapas. Respirasi berkaitan erat dengan laju metabolisme karena laju
metabolisme merupakan jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh
per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksida dan bahan makanan
memerlukan oksigen ( dalam jumlah yang dibutuhkan ) untuk menghasilkan energi
yang diketahui menghasilkan jumlahnya juga, akan tetapi laju metabolisme biasanya
cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.

1.2 Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prose respirasi pada hewan dan
tumbuhan.
BAB II
ISI

2.1 Teori
A.Pengertian Respirasi
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa
organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya
adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang
diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat
respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau
senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak
jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit
respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi
respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel
tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya
adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan
protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat
dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energi.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi
untuk mengangkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan
mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi
saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan
O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi jalannya respirasi adalah temperatur, spesies,
ukuran badan dan aktifitas.Respirasi atau oksidasi glukosa secara lengkap merupakan
proses pembentukan energy yang utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa
dipecah dalam suatu rangkaian reaksi enzimatis, beberapa energy dibebaskan dan diubah
menjadi bentuk ikatan phosphate bertenaga tinggi (ATP)dan sebagian lagi hilang sebagai
panas. Proses keseluruhan dari respirasi merupakan reaksi oksidasi reduksi, yaitu
senyawa dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap direduksi membentuk H2O. pati, fruktan, sukrosa, atau gula
lainnya, lemak, asam organic, protein dapat bertindak sebagai substrat respirasi. Respirasi
umum glukosa, dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energy (ATP + panas)
Respirasi merupakan rangkaian dari 50 atau lebih reaksi komponen, masing-
masing dikatalisis oleh enzim yang berbeda. Respirasi merupakan oksidasi yang
berlangsung di medium air, dengan pH mendekati netral, dan pada suhu sedang.
Respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa organic yang menghasilkan energy yang
digunakan untuk aktivitas sel dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi lainnya.
Lebih lanjut, sejalan dengan berlanngsungnya pemecahan, kerangka karbon antara
disediakan untuk menghasilkan berbagai produk esensial lainnya.
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen respirasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Respirasi aerob
Yang menggunakan O2 sebagai terminal electron akseptor (respirasi yang memerlukan
oksigen,penguraian lengkap sampai dihasilkan CO2 + H2O àoksidasi sempurna).
Raksinya : C6H12O6 à 6CO2 + 6H2O + ATP
2. Respirasi anaerob
Yang tidak memerlukan oksigen tetapi asam organic sebagai electron akseptor (respirasi
yang tidak memerlukan oksigen, penguraian bahan organic tidak lengkapà oksidasi tidak
sempurna )
Raksinya : C6H12O6 à 2C2H5OH + 2CO2 + ATP

v Resprasi pada insecta


Kelas hexapoda seringkali disebut sebagai insecta atau serangga, yang memiliki kaki
yang berjumlah emanam. Namun tidak semua anggotanya selalu memiliki kaki enam.
Golongan serangga primitif memmiliki kaki setiap ruas tubuhnya. Selama daur hidupnya
serangga mengalami pergantian bentuk yang disebut metamorfosis, dengan jalan
melakukan pengelupasan kulit yang disebut ekdisis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu
metamorfosis tak sampurna dan metamorfosis sempurna.
Serangga dapat ditemukan di mana-mana, misalnya di air, darat, dan udara atau di
tumpukan buku-buku. Ada yang hidup bebas ada juga yang pasarit. Ada yang
mengeluarkan cahaya di malam hari, ada pula yang mengeluarkan suara yang nyaring.
Ada yang memiliki
nilai ekonomi dan ada juga yang merugikan. Serangga merpakan hewan yang paling
sukses hidup didunia karena dapat beradaptasi dengan segala kondisi
lingkungan.Anggota Insekta sekitar 900.000 jenis yang berbagi menjadi 25 ordo. Insekta
dipelajari dalam ilmu khusus yaitu entomologi.
I.Sistem respirasi pada insecta
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthopoda lainya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar
(eksosleketon) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembulu silindris yang berlapis
zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup
yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara
teratur. Pada ummunya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat
serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya trakea bercabang lagi bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat
tubuh bagian dalam.Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel
yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh.
Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kalpiler pada sistem pengangkutan
(transportasi) pada vertebrata.
Makanisme pernapasan pada serangga, misalanya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi, maka trekea mexrupih sehingga udara kaya
CO2 keluar. Sebaliknya, kerja otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada
volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar
sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,
dan sebaliknya mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan
demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan
untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke
jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan
tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam ke
dalam air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. Mempunyai gelembung
udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan vertikal. Selama menyelam, O2
dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi
menyerap udara dari air atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa
insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
v Respirasi pada tumbuhan (kecambah kacang hijau)
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat dalam
proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses
pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai
”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai
pembentuk tubuh.
Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam
nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak,
sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu
lainnya, seperti lignin.

2.2 Alat dan Bahan


1. Respirometer
2. Pipet
3. Pinset
4. Timbangan
5. Kapas
6. Jarum suntik
7. Vaselin
8. Pengukur waktu
9. Kristal NaOH
10. Eosin
11. Serangga
12. Kecambah
2.3 Langkah Kerja
1. Timbang berat masing-masing serangga dan kecambah.
2. Masukkan kristal NaOH ke dalam botol respirometer.
3. Sekat kristal NaOH dengan kapas agar serangga atau kecambah yang akan diamati
tidak berhubungan langsung dengan kristal NaOH.
4. Masukkan serangga kedalam respirometer.
5. Tutup botol dengan penutup berskala.
6. Lapisi bagian antara pentup berskala dan botol respirometer dengan vaselin.
7. Tutup ujung pipa dengan jari selama 2 menit.
8. Lepaskan jari dan tutup kembali dengan meyuntikkan larutan eosin ke dalam pipa.
9. Letakkan respirometer dalam keadaan mendatar.
10. Amati dan catat hasilnya setiap 5 menit selama 15 menit.
11. Ulangi percobaan yang sama pada serangga lain dan kecambah.

2.4 Data Hasil Pengamatan

No. Organisme Berat (gr) 5 menit ke-1 5 menit ke-2 5 menit ke-3
1. Belalang 3,3 0,43 0,78 0,9
2. Jangkrik 1,7 0,3 0,52 0,6
3. Kecambah kecil 0,5 0,04 0,09 0,21
4. Kecambah besar 0,7 0,58 0,73 0,82

2.5 Jawab Pertanyaan


1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kedudukan eosin dalam percobaan ?
Jawab : - Nafas dari serangga
- Tidak ada udara sehingga eosin dapat bergerak
- Massa
- NaOH yang digunakan
2. Apakah peranan NaOH dalam percobaan tersebut ?
Jawab : Pengikat CO2 agar tekanan dalam respirometer menurun . Jika tidak diikat
maka tekanan persial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa
bergerak.
3. Mengapa eosin kedudukannya bergeser ?
Jawab : Karena serangga melakukan pernafasan sehingga eosin bergerak ke arah
serangga dan kecambah memerlukan oksigen jadi eosin bergerak.
4. Buatlah kesimpulan mengenai hubungan kebutuhan O2 dengan berat serangga !
Jawab : Semakin berat suatu serangga , maka semakin cepat respirasi yang dilakukan
karena serangga yang lebih besar lebih membutuhkan gas oksigen lebih
banyak untuk membentuk energy.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
·         KOH  berfungsi sebagai peningkat CO2 agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain
itu KOH juga berfungsi sebagai pengikat CO 2.Kristal KOH dapat mengikat CO2 karena
bersifat hidroskopis.
·         Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan/tumbuhan

3.2 Lampiran
3.3 Daftar Pustaka

http://tionunit6.blogspot.co.id/2017/09/laporan-respirasi-hewan-dan-tumbuhan.html
http://mirnatridewi.blogspot.co.id/2016/03/laporan-praktikum-biologi-respirasi.html

Anda mungkin juga menyukai