Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG

PEMBUATAN TAPAI NASI

Disusun Oleh :
1. Adinda Putri Dewi (03)
2. Gizha Etika Dewanti (14)
3. Khalili Rahmawati (19)
XII MIPA-4

SMA N 1 SIMO
TAHUN AJARAN 2018/2019
A.   TUJUAN
1.      Melakukan uji apakah cahaya daun tidak berfotosintesis
2.      Mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi
B.     LATAR BELAKANG
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari.
Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat
berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga
untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun
rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari
suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini
hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
baik faktor internal maupun faktor eksternal  yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
tentang fotosintesis ini.
C.    TELAAH PUSTAKA
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan.
Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2menjadi senyawa
organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi
cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat
di atmosferbumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti
cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang.
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan
hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis
makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan
menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah.
Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari
sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari
untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah
molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan
hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun
molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan
bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang
sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain
itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di
antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di
dalam tubuh.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas
(Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel
khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil
(chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang
merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam
setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun.
Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di
permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama
reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap
energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan
dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya
elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut
transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah
(fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari
pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide
adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak
melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine
triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap
(siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga.
energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa
karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan
suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu
tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya
matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.(Dwidjoseputro,1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi
dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak
ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-
hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti
karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang
menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis
merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis
adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku
karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat
autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis
molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara
itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-
senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat
menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme
autotrof.
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat
pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan
bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral
membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a
merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah
dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis.
Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan
merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan
beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas
itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung
di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
klorofil-a         : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b         : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti.
Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana
intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut
fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh
enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut
rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:


1.      Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.
2.      Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan
kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-
daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-
kuningan.
3.      Oksigen
4.      Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil,
meskipun faktor-faktor lain cukup.
5.      Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua
non  (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan
klorosis kepada tumbuhan.
6.      Air.
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari
klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
7.      Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali,
membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan
mengalami klorosis juga.
8.      Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan
klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang
berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria,
berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di
samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning,
merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad
Wirahadikusumah, 1985: 99)
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada fotosintesis
terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian
dengan yodium, amilum dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya
terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari.
B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan
klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak
putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang
menunjukkan adanya amilum.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang
fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air
Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana
itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji
ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen.
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus
daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya
dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui
stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade
menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di
dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi gas
mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal transparan
epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi.
D.     HIPOTESIS
1. Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari.
2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.

E.     ALAT DAN BAHAN


Uji Sachs:
Alat:
1.    Beker gelas 500 ml
2.    Beker gelas 250 ml
3.    Pinset
4.    Pemanas
5.    Penjepit kertas (klip)
Bahan:
1.    Alkohol 96 %
2.    Air/aquades
3.                Yod KI/lugol
4.    Tanaman berdaun lebar (pacar air)
5.    Kertas aluminium
Uji Ingenhousz
Alat:
1.      Beker gelas (1 liter)
2.      Tabung reaksi
3.      Corong gelas
Bahan:
1.    Tanaman cantik manis
2.    Air
3.    Kawat
F.      LANGKAH KERJA
Uji Sachs :
1. menutup bagian pada daun dengan kertas timah
2. daun tersebut jangan dipetik. Paparkan dalam sinar matahari selama 2 hari
3. ambil dan petik daun tersebut untuk digunakan praktikum
4. lepas kertas timah atau kertas aluminium pada daun
5. daun-daun tersebut saya masukkan ke dalam air dan direbus
6. saya ambil dan cuci daun daun tersebut dengan air
7. kemudian saya tetesi daun dengan alkohol
8. setelah itu saya tetesi lugol
Uji ingenhouze:
1. saya dan teman-teman menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, kemudian
saya dan teman-teman merangkai alat-alat tersebut
2. kemudian kita ulangi langkah pertama untuk perlakuan yang kedua

G.  DATA HASIL PENGAMATAN

Uji Ingenhousz
No Perlakuan waktu suhu Gelembung
.
1. Tempat teduh 60 menit - +
2. Cahya matahari 60 menit - ++
langsung

(Uji Sachs)

Hasil Uji lugol dan alkohol


No. Gejala pada bagian Gejala pada bagian daun Keterangan
daun yang ditutup yang tidak ditutup
1. Berwarna putih pucat Berwarna biru kehitaman Bagian yang berwarna
biru kehitaman
menunjukkan adanya
amilum, sedangkan yang
berwarna putih pucat
menunjukkan tidak
adanya amilum.

H.   PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang
berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses
penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks
yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya
matahari. (Kimball, 2002)
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji
Ingenhousz.
1.      Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas
500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %,
air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari
sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan
dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu
kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi
larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang
mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil
larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan
sulit larut klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan
hanya alcohol yang kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun
yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya, contoh
pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan data kelas, karena
hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini. Daun yang digunakan
kelompok tersebut adalah daun tanaman pacar air. Setelah beberapa menit, daun tersebut
ditiriskan dan ditempatkan pada sebuah cawan. Daun tersebut lalu ditetesi dengan
larutan Yod-KI atau lugol sehingga terjadi perubahan warna  seperti yang terlihat pada
gambar berikut:

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi
lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin
bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak
tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada
bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian
daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu
hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya
matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya
matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini  sesuai dengan percobaan yang
dilakukan oleh Sachspada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang
sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu
dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa
warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya
amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh
tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan
bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan
”memasak” atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis
oleh Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan
tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang
terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)

2.      Uji Ingenhousz
Uji Ingenhousz
Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan
laju fotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas
1 liter, tabung reaksi, corong gelas, tanaman cantik manis, air, dan kawat. Pada
percobaan ini digunakan 5 batang tanaman cantik manis dengan panjang yang sama.
Daun-daun cantik manis tersebut diikat menjadi satu kemudian bagian atasnya ditutup
dengan tabung reaksi. Setelah rakitan alat telah siap, satu rakitan alat tersebut
ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari sedangkan satu rakitan lagi
ditempatkan di tempat yang tidak terkena sinar atau gelap. Hal ini bertujuan untuk
membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak
terkena sinar matahari.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang
dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga
memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada
gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan
dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat dua perlakuan berbeda yaitu meletakkan
gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada dua tempat yang berbeda. Gelas beaker
pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua
diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Hal ini bertujuan
untuk membandingkan laju fotosintesis pada kedua tempat tersebut. Perbedaan yang
tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan terhadap
gelembung yang keluar dilakukan selama 28 menit dan mencatat perubahannya setiap 7
menit sekali.
Adapun variabel pada percobaan ini antara lain:
Variabel bebas             : tempat meletakkan cantik manis
Variabel kontrol          : volume air pada gelas beaker, jenis cantik manis,  ukuran
cantik
manis
Variabel terikat            : banyaknya gelembung udara
I. Kesimpulan
Pada percobaan fotosintesis ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Adapun persamaan reaksi fotosintesis yaitu:
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi
2. Dari hasil percobaan Sachs dapat disimpulkan bahwa dalam proses
fotosintesis dihasilkan glukosa/ amilum.
3. Dari hasil percobaan Ingenhousz dapat disimpulkan bahwa dalam proses
fotosintesis dilepaskan oksigen
J. Daftar pustaka
(http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis
http://metabolismelink.freehostia.com)
(id.yahoo.answers.org)

Anda mungkin juga menyukai