Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK RESPIROMETER DAN

INGENHOUZ

Disusun oleh kelompok 1 :


1. Andryan Putra F
2. M. Fahrurrozi M
3. Tharisa Octavia P.W
4. Yuniana Khoriyah
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena atas segala anugerah
dan kasihnya saya dapat menyelesaikan makalah untuk laporan praktikum biologi tentang “
Respirometer dan Ingenhouz“ ini bisa dirampung. Makalah ini disusun berdasarkan data-data
yang didapat dari pengamatan . Pendekatan dan penyajian makalah ini membahas mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada jangkrik dan kecoa pada saat
bernafas dan membuktikan bahwa percobaan ingenhouz pada proses fotosintesis akan
menghasilkan oksigen.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran demi perbaikan karya tulis ini saya sambut dengan senang hati. Akhir kata,
kami ucapkan terimakasih kepada ibu Naning ST., MM selaku guru pengajar biologi yang telah
membimbing saya dalam membuat makalah ini, sehingga karya tulis ini dapat terwujud.

Hormat kami,

(Penulis)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................................................2
2.1. Respirasi.....................................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................3
2.2. Kecoa (Blattodea) Klasifikasi kecoa..........................................................................................4
2.4. Fotosintesis.................................................................................................................................5
1.Cahaya...................................................................................................................................................5
2. Suhu...........................................................................................................................................6
3. Umur Tanaman..........................................................................................................................6
4. Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2) dan Oksigen (O2)...........................................................6
5. Air dan Kandungan Hara...........................................................................................................6
2.5. Hydrilla Klasifikasi Hydrillia.....................................................................................................6
2.6. Ingenhousz.................................................................................................................................6
3.1 Tempat penelitian.......................................................................................................................7
3.2 Waktu penelitian........................................................................................................................7
3.3 Alat dan Bahan...........................................................................................................................7
3.4 Cara kerja...................................................................................................................................7
3.5 Tabel pengamatan......................................................................................................................8
3.6 Pertanyaan dan pembahasan Pertanyaan Respirasi:...................................................................9
Jawaban:...................................................................................................................................................9
Pertanyaan Ingenhousz:............................................................................................................................9
Jawaban:.................................................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................11
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem respirasi berperan dalam keseluruhan proses terjadinya pemindahan oksigen
(O2) dari atmosfer (lingkungan luar) ke dalam jaringan tubuh yang bertujuan untuk
menunjang proses metabolisme sel dan homeostatis serta pengeluaran karbondioksida (CO2)
dari jaringan tubuh ke atmosfer sebagai sisa dari oksidasi. Proses metabolisme sel
memerlukan O2 terus-menerus sebagai penghasil energi. Sistem respirasi juga berperan
dalam menjaga homeostasis kadar CO2 dan O2 tubuh.
Respirasi atau oksidasi glukosa merupakan sumber energi yang utama untuk
kebanyakan sel.Pada proses ini, glukosa akan dipecah melalui reaksi enzimatis, sehingga
sejumlah energi akan dibebaskan dan disimpan dalam bentuk ikatan pospat bertenaga tinggi
(ATP), dansebagian lagi hilang sebagai panas. Respirasi dibedakan menjadi respirasi aerob
dan resirasi anaerob.
Respirasi aerob yaitu proses penggunaan oksigen bebas oleh organisme sebagai
oksidator terakhir. Sedangkan respirasi anaerob yaitu pengggunaan oksigen yang berasal
dari penguraian suatu substrat karena oksigen bebas tidak tersedia. Untuk keperluan tersebut,
maka asam piruvat dioksider dalam suatu proses yang disebut fermentasi. Dalam proses
fermentasi, setiap molekul glukosa akan dihasilkan dua molekul ATP dan satu molekul
etanol atau alkohol.
Respirasi dapat di katakan sebagai suatu proses oksidasi dekomposisi senyawa
kompleksmenjadi senyawa yang lebih sederhana dengan di bebaskan sejumlah tenaga
(energi). Pengertian respirasi dapat di tijau dari tiga segi, yaitu peran oksigen,hidrogen dan
elektron.suaru senyawa atau unsur di katakan teroksidasi, jika senyawa tersebut
mendapatkan oksigen,kehilangan elektron atau kehilangan hidrogen. Demikian juga
sebaliknya, suatu senyawa atauunsur di katakan mengalami reduksi, jika senyawa tersebut
kehilangan oksigen, mendaparkanhidrogen atau mendapatkan elektron.
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk
menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasikan di dalam tubuhtanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup
cahaya,oleh karena itu asimilasi karbondisebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesisadalah
suatu proses dimana zat- zat anorganik H20 dan C02 olehklorofil diubah menjadi zat organik
karbohidrat dengan pertolongansinar, dan melalui perantara pigmen hijau daun (klorofil)
yang terletakdalam organel kloroplas pada sitoplasma.
Fotosintesis terdiri kata foton (cahaya) dan sintesa (penyusunan). Fotosintesis
diartikan sebagai penyusunan senyawa kompleks yang memerlukan cahaya. Melalui
kloroplas tumbuhan menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia yang
disimpan dalam gula dan molekul-molekul organik lainnya, proses perubahan ini disebut
fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses transformasi energi yang abstrak dan
menggunakan energi cahaya.

1
Proses fotosintesis itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah
ketersediaan air, intensitas cahaya, konsentrasi CO2, temperatur, serta ketersediaan unsur.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan konsentrasi
CO2terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla (Hydrillaverticillata).Untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi CO2 pada penelitian inidigunakan NaHCO3 yang
diketahui bahwa NaHCO3 berfungsisebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.

1.2. Tujuan
1. Membuktikan bahwa pernapasan pada jangkrik dan kecoa membutuhkan oksigen.
2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada jangkrik dan
kecoa pada saat bernafas.
3. Untuk membutktikan bahwa percobaan ingenhousz pada proses fotosintesis akan
menghasilkan oksigen.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Respirasi

Respirasi adalah suatu proses reduksireduksi, oksidasi, dan dekomposisi, baik


menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa organik kompleks menjadi senyawa lebih
sederhana dan dalam proses tersebut di bebaskan suatu energienergi. Tenaga yang di bebaskan
dalam respirasi berasal dari tenang potensial kimia yang berupa ikatan kimia.
Jadi, respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi.
Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan
manusia. Respirasi dilakukan baik dilakukan siang hari maupun malam harihari. Respirasi
terjadi pada seluruh tubuh tumbuhantumbuhan, pada tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada
akar,batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobik pada karbohidrat (glukosa)
adalah kebalikan fotosintesis.
Sistem pernapasan adalah pertukaran gas CO2 dan O2 dalam tubuh organisme dan
bertujuan untuk mendapatkan energienergi. Alat respirasi pada berbagai hewan berbeda-beda.
Pada tingkat rendah O2 langsung berdifusi melalui permukaan tubuhtubuh, pada serangga
adalah trakea, kalajengking dengan paru paru, ikan dengan insang, katak dengan paru paru,
kulit, dan rongga mulut, reptile dengan paru-paru dan lain lain (paduan primagama). Ditinjau
dari kebutuhan akan oksigen, respirasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Respirasi Aerob
Respirasi Aerobik yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk
mendapatkan energi. Dalam kenyataan reaksi tidak terjadi dengan sederhana itu.
Banyak tahapan yang terjaditerjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-
rekaksi itu di bedakan menjadi 3 yaitu glikolisis, siklus krebs dan transportasi.
b. Respirasi Anaerob
Respirasi Anaerobik adalah respirasi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan
energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi Anaerobik menggunakan senyawa
tertentu misalnya asam fosfoenolfosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga
pengikat hidrogen dan membentuk asam laknat atau alkohol.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu artho yang berarti ruas dan podos artinya
kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan kaki yang beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum
Arthropoda memiliki kaki yang berbulu-buluberbulu-bulu. Hewan ini memiliki jumlah spesies
yang saat ini telah di ketahui 900.000 spesiesspesies. Hewan yang tergolong Arthropoda hidup
di darat hingga ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat di temukan hingga
kedalaman
10.000 m.
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ
tubuh telah berkembang baikbaik. Tubuh Arthropoda terbagi atas segmensegmen yang berbeda
dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : Laba-laba, lipan,kalang jengking, jangkrik,
belalang, caplak, udang, lalat, dan kecoa.
Hewan Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetris bilateral, triploblastik selomata, dan
tubuhnya bersegmenbersegmen. Tubuh di tutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar.
Ketebalan kutikula sangat bervariasi, tergantung dari spesies hewannya.Kutikula dihasilkan oleh
epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan litin. Pada waktu serangga mengadakan
3
pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan.

4
Kutikula berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh
serangga dan dapat menjadikan tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat
gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini
diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat.

Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut) yang
bersegem-segmen. Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti
mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat
perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.

2.2. Kecoa (Blattodea)


Klasifikasi kecoa
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Filum : Arthropoda
Subfilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Subkelas : Pterygota
Ordo : Blattodea
Famili : Blattidae
Subfamili : Blattinae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta,Americana,Blattella,Germanica,Asahinai

Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui disekitar lingkungan
tempat tinggal kita. Spesies kecoa hingga kini tercatat lebih dari 4.500 telah diidentifikasi.
Kecoa merupakan salah satu serangga yang berbahaya bagi manusia, karena beberapa spesies
kecoa diketahui dapat menularkan penyakit pada manusia seperti TBC, tifus, asma, kolera, dan
hepatitis. Kecoa sangat mudah ditemui didalam rumah khususnya di kawasan yang panas
dan lembab seperti ruangan bawah tanah dan lemari pakaian. Kecoa juga bisa ditemukan
ditempat yang kering dan memiliki akses ke sumber air. Sumber makanan kecoa adalah
bahan-bahan organik yang sudah membusuk dan bisa memakan hampir semua bahan,
namun kecoa lebih
menyukai bahan yang manis.
Kecoa adalah salah satu insekta yang termasuk ordo Orthoptera (bersayap 2) dengan
sayap depan menutup sayap belakang dan melipat seperti kipaskipas. Kecoa terdiri dari
beberapa genius yaitu Blatella, Blatta, Supella, dan Blaberus. Beberapa dari spesies kecoa
adalah Blatella Germanica, Periplaneta dan lain-lain.

5
2.3. Jangkrik (Gryllidae)
Klasifikasi jangkrik
Kerajaan :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Orthoptera
Superfamili :Grylloidea
Famili :Gryllidae
Jangkrik merupakan serangga atau insekta berukuran kecil sampai besar yang berkerabat
dekat dengan belalang da kecoa karena diklafisikasikan ke dalam ordo Orthopetra. Jangkrik juga
merupakan hewan yang paling aktif pada malam hari dan berdarah dingin. Jangkrik memiliki
tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang hanya
dihasilkan oleh cengkerik jantan. Suara ini didengar untuk menarik betina dan menolak jantan
lainnya. Suara cengkerik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar.
Jangkrik bersifat Himemetabolahimemetabola,mulutnya tipe pengunyah,memiliki 2 pasang
sayap dimana sayap depan paling tebal dan seperti kertas kulit yang di sebut tegumina. Sayap
belakang berupa membrane dan di lipat seperti kipas dan terletak dibawah sayap depan. Pada
beberapa spesies, sayap hanya berupa sisa saja atau ada juga yangtidak bersayap,anggota tubuh
bersegmen berpasangan simeteris bilateral. Sistem reproduksi insect kadang-kadang mengalami
Parthenogenesis maupun Pacdogenesis
2.4. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan penambatan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi
senyawa organik dan menghasilkan suatu energi yang digunakan tumbuhan hijau untuk
pertumbuhan. Proses fotosintesis dapat berlangsung secara cepat maupun lambat. Proses
fotosintesis yang berlangsung dengan cepat dapat menghasilkan energi yang besar hingga
tidak keseluruhan dari energi yang dihasilkan dari proses fotosintesis terpakai semuanya.
Sebagian dari energi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk cadangan makanan. Proses
fotosintesis yang berlangsung secara cepat disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang
mempengaruhi laju fotosintesis yaitu cahaya, konsentrasi karbondioksida, persediaan air,
kandungan klorofil, penimbunan hasil fotosintesis, suhu, resistensi daun terhadap difusi gas
bebas dan faktor protoplasma. Secara ringkas, reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai
berikut.
Fotosintesis sangatlah penting bagi makhluk hidup. Terkhusus untuk tumbuh-tumbuhan
fotosintesis menjadi landasan mereka untuk berkembang. Dengan kata lain fotosintesis akan
mempengaruhi rantai makanan. Dengan mengkonsumsi CO2 fotosintesis menjadi pemeran
utama untuk mengurangi global warming dan pencemaran udara. Untuk mengetahui fotosintesis
Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
1.Cahaya
Cahaya merupakan komponen utama agar fotosintesa dapat berlangsung dengan tepat.
A. Intensitas Cahaya
Setiap tanaman, kebutuhan cahayanya berbeda-beda. Tanaman jenis C3 (kacang-
kacangan, kapas, kedelai, kentang dan gandum) toleransi akan cahayanya rendah, sehingga
ketika terpapar intensitas cahaya tinggi, tidak meningkatkan intensitas fotosintesisnya.
Sedangkan pada jenis tanaman C4 (tebu, jagung, dan sorgum) toleransi akan cahayanya tinggi.
Pada intensitas cahaya yang tinggi akan meningkatkan intensitas fotosintesa.
6
B. Panjang Gelombang Cahaya
Setiap spektrum warna mempunyai panjang gelombang berbeda-beda. Tetapi, klorofil
bisa menyerap warna merah dan biru lebih banyak, karena panjang gelombang cahayanya
sangat efektif.
2. Suhu
Semua tumbuhan membutuhkan suhu yang berbeda-beda. Untuk tanaman C3, suhu
optimal yang dibutuhkan sekitar 20-26℃. Sedangkan untuk tanaman C4 suhu optimal
yang dibutuhkan untuk fotosintesis sekitar 35-40℃.
3. Umur Tanaman
Ketika tanaman sudah dewasa, jaringan-jaringan akan terbentuk semakin sempurna, hal
ini membantu meningkatkan efektifitas dan laju proses fotosintesis.
4. Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2) dan Oksigen (O2)
Karbon dioksida sangat mempengaruhi fotosintesis. Semakin tinggi konsentrasi karbon
dioksida di udara akan meningkatkan laju fotosintesis.
Berbeda dengan karbon dioksida, semakin banyak konsentrasi O2 akan membuat intensitas
fotosintesis menurun.
5. Air dan Kandungan Hara
Proses fotosintesis akan terganggu apabila tumbuhan kekurangan air. Begitu juga dengan
air yang melimpah, hal ini juga mengganggu proses fotosintesis.
Klorofil sangat membutuhkan unsur Mg (magnesium) dan N (nitrogen). Ketika kekurangan
kedua unsur tersebut membuat laju fotosintesis menurun.

2.5. Hydrilla
Klasifikasi Hydrillia
Kerajaan :Plantae
Ordo :Alismatales
Famili :Hydrocharitaceae
Subfamili :Hydrilloideae
Genus :Hydrilla
Spesies :H. verticillata
Hydrilla (bahasa Inggris: Esthwaite Waterweed, waterthyme, hydrilla) adalah genus dari
tumbuhan air, biasanya diperlakukan sebagai mengandung hanya satu spesies, Hydrilla
verticillata, meskipun beberapa ahli botani membaginya menjadi beberapa spesies.Batang
tumbuh hingga panjang 1–2 m. Daun diatur dalam whorl sejumlah 2-8 di sekitar batang, setiap
daun masing-masing panjangnya 5–20 mm dan lebarnya 0,7–2 mm, dengan gerigi kecil di
sepanjang tepi daun; pelepah daun sering kali kemerahan jika segar.

2.6. Ingenhousz
Jan Ingenhousz adalah ilmuwan Britania Raya kelahiran Belanda yang membuktikan bahwa
intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Pada tahun 1778, ia
mengulangi eksperimen Priestley. Ia menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada
tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak”.percobaan ingenhousz adalah salah
satu percobaan yang dilakukan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis tumbuhan
menghasilkan oksigen dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis

7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat penelitian
Lab biologi dan lapangan SMA KARTIKA WIJAYA

3.2 Waktu penelitian


Rabu, 08 Februari 2023

3.3 Alat dan Bahan


Respirasi:
1. Respirometer sederhana
2. Timbangan
3. 2 ekor jangkrik dan 2 ekor kecoa
4. Kristal NaOH/KOH
5. Eosin/Tinta
6. Kapas/tissue
7. Pipet atau sirink

Ingenhousz:
1. Tiga buah tabung reaksi
2. Tiga buah gelas beker 1.000 ml
3.Tiga buah corong kaca
4.Kawat kecil
5.Air
6. Tanaman hydrilla verticillana
7. Plastik transparasi berwarna biru tua merah dan bening

3.4 Cara kerja


Respirasi:
1. Bungkuslah NaOH/KOH dengan tissue/kapas dan letakan dalam tabung
respirometer
2. Timbanglah berat 2 ekor jangkrik dan 2 ekor kecoa masukkan kedalam tabung
respirometer
3. Rangkai alat respirometer kemudian pada ujung pipa kapiler teteskan eosin, tutup dengan
ibu jari
4. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 5 menit selama 25
menit.
5. lakukkan percobaan yang sama dengan hewan yang beratnya berbeda
6. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
7. Gambar alat respirometer

8
Ingenhousz:
1. Menyusun perangkat percobaan seperti pada gambar dibawah ini

2. Ujung corong ditutup dengan tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.
3. Menutup rangkaian 1 dengan plastik transparan biru tua, rangkain percobaan II
dengan plastik transparan merah, dan rangkaian percobaan III dengan plastik transparan
bening.
4. Meletakkan ketiga rangkaian percobaan tersebut di tempat yang terkena sinar matahari.
5. Mengamati banyak gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla selama 5 menit dan
mengukur panjang kolom udara yang terbentuk di ujung tabung reaksi
6. Mencatat hasil pengamatan dengan menggunakan tabel.

3.5 Tabel pengamatan


Respirasi:

Skala kedudukan eoasin setiap 5 menit

Berat tubuh
No jenis hewan
hewan(gram) 1 2 3 4 5

1 Jangkrik(1) - 0,2cm 0,4cm 0,8cm 1cm


2 Jangkrik(2) - - - - -
tidak ada tidak ada tidak ada
3 Kecoa(1) 0,8cm 1,2 cm
perubahan perubahan perubahan
tidak ada tidak ada
4 Kecoa(2)
- - 0,3cm perubahan perubahan

Ingenhousz:
Percobaan ke Warna plastik Jumlah gelembung Panjang kolom udara
I Biru 10 per 5 menit 445-520 nm
II Merah 35 per 5 menit 625-740 nm
III Bening 879 per 5 menit Secara langsung

9
3.6 Pertanyaan dan pembahasan
Pertanyaan Respirasi:
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya pergeseran eosin dalam percobaan tersebut?
2. Apa fungsi KOH dalam percobaan tersebut?
3. Apa fungsi eosin yang di suntikkan pada pipa respirometer?
4. Apa fungsi oksigen pada respirasi makhluk hidup? dan tuliskan persamaan
reaksinya?
5. Apakah tanda-tanda yang teramati di tabung respirometer untuk membuktikan
dihasilkannya dalam respirasi?
Jawaban:
1. Pada praktikum respirasi, yang menyebabkan eosin bergerak ke arah serangga
karena adanya oksigen yang digunakan oleh serangga. Respirasi merupakan proses
menggunakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
2. Fungsinya untuk mengikat CO2 agar tekanan dalam respirometer menurun.
3. Dalam penggunaanya, eosin dimasukkan ke dalam pipa respirometer agar dapat
melihat kecepatan laju oksigennya, untuk mengetes kecepatan pernapasan serangga
pada saat dimasukkan ke dalam tabung yang udaranya terbatas.
4. Berfungsi untuk membantu pernafasan persamaan reaksi: 2NaOH+CO2
5. Untuk mengamati karbondioksida dari hasil respirasi hal ini dapat terlihat dari
reaksi penyerapan oleh KOH menurut persamaan reaksi: i) KOH(aq)
+CO2(g)→KHCO3(aq) Ii) KHCO3(aq) + KOH (aq) →K2CO3(aq) + H20 (aq) di atas
kita dapat menentukan bahwa akan terbentuk air dari reaksi CO2 oleh KOH tersebut
Pertanyaan Ingenhousz:
1. berdasarkan percobaan diatas tentukan

a. variabel bebasnya....

b. variabel terikatnya....

c.variabel kontrolnya.....

2. faktor apa saja yang memengaruhi proses fotosintesis?

3. apakah benar dalam fotosintesis mengahasilkan oksigen?

4. adakah pengaruh warna (spektrum) cahaya terhadap proses fotosintesis?jelaskan!

5 .Bagaimana pengaruh suhu terhadap proses fotosintesis 1


0
Jawaban:

1. A) Variabel bebas : Cahaya Matahari, suhu


B) Variabel terikat : Kadar O2 dan banyak gelembung
C) Variabel Kontrol : Tanaman hydrila dan volume udara
2. Proses fotosintesis itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor,diantaranya adalah
ketersediaan air, intensitas cahaya, temperatur, serta ketersediaan unsur
3. Percobaan Ingenhousz membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
Tanaman Hydrilla pada wadah tersebut setelah disinari oleh sinar matahari akan
menghasilkan gelembung udara yang dapat dilihat pada tabung reaksi. Hal ini
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
4. ada ,dari percobaan yang telah dilakukan terbukti bahwa spektrum warna cahayanya
mempengaruhi kadar fotosintesis. spektrum warna yang paling ideal untuk membantu
proses fotosintesis adalah warna bening yang kedua kresek berwarna merah dan yang
ketiga berwarna Biru.
5. semakin tinggi suhu maka laju fotosintesis akan semakin naik dan mencapai puncak
pada titik optimum. ketika suhu mencapai titik maksimum untuk melakukan
fotosintesis, maka fotosintesis akan melambat. Begitu juga ketika pada suhu rendah,
laju fotosintesis yang terjadi juga akan lambat.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Respirasi:

NaOh dapat membantu mempercepat proses pernapasan pada jangkrik dan terdapat
hubungan antara berat (ukuran/besar) serangga dengan kecepatan pernapasannya. Semakin berat
(besar) tubuh jangkrik maka semakin banyak oksigen yang di butuhkan sehingga semakin cepat
pernapasannya. Semakin ringan tubuh jangkrik maka semakin sedikit oksigen yang dibutuhkan
sehinnga semakin lambat pernapasannya.

Ingenhousz:

Bahwa fotosintesis menghasilkan gas Oksigen. Laju reaksi dari proses fotosintesis
dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan kadar CO2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka laju
reaksi semakin cepat. Fungsi dari kresek itu sendiri adalah untuk mengetahui kresek mana yang
menghambat laju sinar matahari untuk melakukan fotosintesis.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Respirasi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jangkrik

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecoak

https://faperta.umsu.ac.id/2022/10/20/pengertian-fotosintesis/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hydrilla

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jan_Ingenhousz

https://lentera.uin-alauddin.ac.id/course/info.php?id=1371

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai