Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PRAKTIKUM VIRTUAL PERCOBAAN INGENHOUSZ

Fathimatuzzahroh

XII MIPA 7

SMAN 1 PALIMANAN
Jl. KH. Agus Salim no 128 Palimanan Cirebon Jawa Barat
Kode Pos 54161 Telp. (0231)882-5140
E-mail : sman1.p5nan@yahoo.co.id
Website : sman1palimanan.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya serta nikmat iman dan islam kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
umatnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan yang baik ini tidak lupa penulis menyampaikan
terimakasih kepada

1. Kedua orang tua yang selalu mendukung,


2. Ibu Ratnawati, S.Pd. selaku Guru mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Palimanan
3. Semua pihak yang telah membantu, baik dari segi materi maupun pengetahuan hingga selesainya
penyusunan makalah ini.

Laporan yang berjudul “Praktikum Virtual Percobaan Ingenhousz" disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Biologi. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan baik itu dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun dan perbaikan penyusunan
laporan penelitian ini atau laporan-laporan lainnya yang akan datang. Semoga laporan penelitian ini
bermanfaat, khususnya bagi penulis yang menyusun laporan penelitian ini dan umumnya bagi semua
pembaca. Aamiin.

Cirebon, 10 September 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Percobaan................................................................................................. 1
1.4 Hipotesis .............................................................................................................. 1

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 4

3.1 Tempat dan Waktu ............................................................................................... 4


3.2 Variabel Penelitian ............................................................................................... 4
3.3 Alat dan Bahan ..................................................................................................... 4
3.4 Prosedur Kerja ..................................................................................................... 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 5

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 5


4.2 Pembahasan.......................................................................................................... 5

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 6

5.1 Simpulan .............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk
menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di
dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, oleh karena itu
asimilasi karbondisebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesis adalah suatu proses dimana zat-zat
anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan
sinar, dan melalui perantara pigmen hijau daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas
pada sitoplasma. Proses fotosintesis itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
adalah ketersediaan air, intensitas cahaya, konsentrasi CO2, temperatur, serta ketersediaan unsur.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan konsentrasi CO2
terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata). Untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi CO2 pada penelitian ini digunakan NaHCO3 yang diketahui bahwa
NaHCO3 berfungsi sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap fotosintesis?
2. Apakah pada proses fotosintesis menghasilkan oksigen?

1.3 Tujuan Percobaan


1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap proses fotosintesis tumbuhan
air Hydrilla (Hydrilla verticillata).
2. Mengetahui apakah pada proses fotosintesis menghasilkan oksigen.

1.4 Hipotesis
1. Kadar Intensitas cahaya yang diterima tanaman, dapat memengaruh proses fotosintesis.
2. Fotosintesis dapat menghasilkan oksigen.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi
senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas
dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan
oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan
hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis
makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan
menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain
itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi
dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen). Reaksinya secara singkat
dapat dituliskan sebagai berikut.

cahaya

6 CO2 + 12 H2O ➡ C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O

klorofil

Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast)
yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki
oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat
hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang
dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas
fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa
kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per
milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi
terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya
matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia
penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan

2
3

terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air
melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan
elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron
NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa
proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine
triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus
Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia
hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.
Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang
fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan
diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung
udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz
menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen.
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun
tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas,
dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis.
Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama.
Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis.
Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada
berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan
infeksi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu


Tempat : Di rumah
Waktu : 10 September 2020

3.2 Variabel Penelitian


Variabel merupakan objek atau fokus dalam penelitian, sesuatu yang dapat berubah faktor atau unsur
yang ikut menentukan perubahan.
• Variabel kontrol: cahaya
• Variabel bebas: jarak cahaya dengan tanaman (meter)
• Variabel terikat: jumlah gelembung yang dihasilkan.

3.3 Alat dan Bahan


1. Penggaris virtual
2. Tabung reaksi virtual
3. Jam
4. Laptop
5. Link

3.4 Prosedur Kerja


1. Atur jarak antara cahaya dan tanaman.
2. Klik start
3. Hitung berapa gelembung yang terbentuk selama satu menit, lalu dua menit, tiga menit, empat
menit, dan lima menit

4
BAB IV
HASIL, PEMBAHASAN, DAN PERTANYAAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel hasil praktikum virtual percobaan Ingenhousz


Jarak cahaya Banyak gelembuang udara yang dihasilkan (menit)
dari
tanaman
(meter) 1 2 3 4 5

200 20 40 60 80 100

180 45 90 135 180 225

160 48 96 144 192 240

140 98 196 294 392 490

120 141 282 432 564 705

100 236 472 708 944 1180

Pembahasan

Uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju
fotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah tabung reaksi,
tanaman Hydrilla, air, dan penggaris. Pada percobaan ini digunakan tanaman Hydrilla yang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diletakkan pada satu tempat kemudian disinari
dengan cahaya dengan jarak yang berbeda dalam satuan meter (100 meter, 120 meter, 140
meter, 160 meter, 180 meter, dan 200 meter) Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju
fotosintesis pada tanaman. Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam
gelas tabung reaksi, kemudian mengatur jarak cahaya ke tanaman yang diuji, lalu
menghitung jumlah gelembung udara yang dihasilkan per satu sampai lima menit pada tiap
jarak yang telah ditentukan.

5
6

A. Pada jarak tanaman dan cahaya 200 meter, gelembung udara yang dihasilkan adalah
20 gelembung per satu menit.
B. Pada jarak tanaman dan cahaya 180 meter, gelembung udara yang dihasilkan adalah
45 gelembung per menit.
C. Pada jarak tanaman dan cahaya 160 meter, gelembung udara yang dihasilkan adalah
48 gelembung per satu menit.
D. Pada jarak tanaman dan cahaya 140 meter, gelembung udara yang dihasilkan adalah
98 gelembung per satu menit.
E. Pada jarak tanaman dan cahaya 120 meter, gelembung udara yang dihasilkan adalah
141 gelembung per satu menit.
F. Pada jarak tanaman dan cahaya 100 meter, gelembung udara yang dihasilkan adalah
236 gelembung per satu menit.
Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan selama proses fotosintesis merupakan
indikator bahwa dalam reaksi fotosintesis dapat menghasilkan oksigen (O2). Selain itu,
perbedaan banyaknya jumlah gelembung udara juga menunjukkan bahwa jarak dan besarnya
intesitas cahaya yang diterima tanaman dapat memengaruhi laju fotosintesisnya, semakin banyak
cahaya yang diserap tanaman, maka semakin cepat laju fotosintesisnya.
7

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Proses fotosintesi dipengaruhi oleh intensitas cahaya, suhu dan penambahan
substrat reaksi. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa: Proses Fotosintesis menghasilkan O2 dibuktikan dengan adanya gelembung –
gelembung udara yang terdapat pada perlakuan yang di tempatkan di tempat yang
terang.Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan
dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas
hasil dari fotosintesis.Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses
fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat proses
fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang optimallah yang akan
membuat proses fotosintesis menjadi maksimal. Faktor intensitas cahaya yang terang
(cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang
tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat. Faktor kadar CO2 terlarut yang
melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2
merupakan bahan baku dari proses fotosintesis. Namun berdasarkan hasil praktikum dapat
disimpulkan bhawa kadar CO2 yang terlalu tinggi dapat menghambat proses fotosintesis
hal ini karena CO2 yang terlalu banyak dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup
sehingga laju fotosintesis menjadi lambat.. Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon
dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.
8

DAFTAR PUSTAKA
https://fandipurwo.wordpress.com/2015/06/18/laporan-hasil-praktikum-biologi-
fotosintesis-ingenhousz/amp/
https://www.slideshare.net/mobile/rarasinis/laporan-praktikum-biologi-
percobaan
https://www.academia.edu/11280266/Laporan_Percobaan_Ingenhousz
9

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai