Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FISIKA HAYATI

PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN

Disusun Oleh:

1. Deska Pilawa Permadis 4211415009


2. Siti Firdhosiyah 4211416007
3. Ahmad Faisal Anwar 4211416023

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjuduk “Kesetimbangan Gaya-
Gaya Pada Tumbuhan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika
Hayati, dimana mata kuliah ini bertujuan untuk membangun kometensi mahasiswa dalam
menguasai konsep-konsep dasar fisika serta aplikasinya untuk menjelaskan proses-proses
hayati mengenai gaya-gaya yang bekerja pada kesetimbangan tumbuhan.

Penulis memohon maaf apabila banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai pengetahuan dan referensi bagi para
pembaca.

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PROSES FOTOSINTESIS............................................................................ 1
BAB II MACAM MACAM REAKSI FOTOSINTESIS......................................... 2
BAB III FAKTOR PENGARUH FOTOSINTESIS................................................. 3
BAB IV KONSEP ENERGI PADA FOTOSINTESIS............................................ 4

1
BAB I

PROSES FOTOSINTESIS

Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan sintesis artinya adalah
penyusunan. Jadi, Fotosintesis adalah proses pembuatan energiyang diperlukan tumbuhan
yang dibantu oleh cahaya matahari serta bahan-bahan pendukung seperti CO2, air dan unsur
hara yang berguna untuk kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Perlu diketahui bahwa proses
fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiiki klorofil, tanpa adanya
klorofil suatu tumbuhan tidak akan dapat membuat makanannya sendiri.
Proses fotosintesis pada tumbuhan ini terjad pada bagian daun karena pada dasarnya daun
merupakan bagian dari tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Zat hujau daun
(klorofil)inilah yang berperan dalam proses penyerapan cahaya matahari yang mana sangat
diperlukan untuk membantu proses fotosintesis tumbuhan ini.
Sebelum kita membahas bagaimana proses fotosintesis, alangkah baiknya kalau kita
mengetahui apa saja bahan utama dalam proses fotosintesis. Adapun bahan utama yang
dgunakan dalam proses fotosintesis diantaranya adalah : Karbon dioksida (CO2), Air,
Klorofil, Cahaya matahari.
Proses fotosintesis dapat dijabarkan dalam langkah-langkah beriku :
 Karbon dioksida di udara masuk ke daun tumbuhan melalui stomata.
 Air masuk ke daun, terutama melalui akar tumbuhan. Air masuk ke akar tumbuhan
dan kemudian air tersebut disalurkan ke daun melalui batang.
 Ketika sinar matahari jatuh ke permukaan daun, klorofil menangkap energi dari
cahaya tersebut. Klorofil adalah pigmen hijau yang terdapat didaun tumbuhan.
 Energi digunakan untuk mengubah air menjadi hidrogen dan oksige. Hidrogen
digabungkan dengan karbon dioksida untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan
tersebut, sedangkan oksigen dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata.
Rumus seluruh proses fotosintesi dapat dituliskan sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O + Cahaya matahari  C6 H12O6 + 6O2

1
BAB II
MACAM MACAM REAKSI FOTOSINTESIS

Secara umum kebanyakan proses fotosintesis berlangsung dalam kloroplas


membutuhkan cahaya matahari untuk membuat glukosa. Akan tetapi ada satu lagi proses
fotosintesis yang tidak menggunakan cahaya. Sehingga reaksi fotosintesis sendiri tebagi
atas reaksi terang dan rekasi gelap.
1. Reaksi terang
Reaksi terang adalah reaksi fotosintesis yang embutuhkan bantuan dari cahaya
matahari, biasanya reaksi ini berlangsung di ruang terbuka yang terkena cahaya
matahari secara langsung. Reaksi terang berlangsung dalam membran tilakoid yang
terdapat pada ruang kloroplas. Dalam reaksi ini, klorofil akan bertugas sebagai
penyerap cahaya matahari yang dimanfaatkan untuk mengubah molekul air menjadi
oksigen dan hidrogen dalam bentuk ATP. Reaksi terang ini disebut sebagai fotolis.
Tahapan reaksi terang sebagai berikut :
 Penangkapan cahayamatahari oleh fotosistem. Ketika sinar foton mengenai
fotosistem, slah satu elektronnya tereksitasi keluar. Dan ketika elektron
kembali pada kedudukan semula, elektron tersebut mengeluarkan energi.
 Setelah fotosistem menyerap energi matahari, energi ini digunakan untuk
fotolisis yaitu emecah molekul air.
 Air akan pecah menjadi ion hidrogen (2H+), gas oksigen (O2) dan elektron
(e).
 Ion hidrogen 2H+ ditangkap NaDP+ menjadi NADPH2.
 Gas oksigen (O2) dilepas ke udara.
 Elektron bebas yang terbentuk akan mengalami pemindahan atau
transferelectron melalui fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik.

2. Reaksi gelap
Jika pada reaksi terang sangat bergantung pada intensitas cahaya, maka pada reaksi
gelap merupakan kebalikannya. Pada reaksi gelap ini tidak bergantung pada cahaya
mtahari, akan tetapi reaksi gelap ini tidak akan terjadi apabila tumbuhan tersebut
tidak menjalankan reaksi terang terlebih dahulu. Jika pada reaksi terang berlangsung
dalam membran tilakiod, maka pada reaksi gelap berlangsung dibagian stroma

1
kloroplas. Proses yang terjadi pada reaksi gelapsangatlah kompleks sama seperti
reaksi terangdan adapun tujuan utama dari reaksi gelap ini adalah untuk mengolah
karbon dioksida untuk dijadikan glukosa.
Reaksi gelap disebut juga reaksi Calvi Benson. Reakso gelap adalah reaksi yang
tidak tergantung atau memerlukan cahaya secara langsung. Reasksi ini berlangsung
dengan bantuan ATP dan NADPH2 yang dihasilkan dari reaksi terang. Hasi dari
reaksi gelap molekul karbon berenergi tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan amilum.
Tahapan reaksi gelap sebagai berikut
 Tahap fiksasi Karbondioksida
Gas CO2 dari lingkungan akan berdifusi ke dalam daun dan akan difiksasi oleh
RuBP ( riboluse Biphosphat), suatu molekul yang mengandung atom 5C hingga
terbentuk molekul fosfogliserat (PGA).
 Tahap reduksi PGA
PGA direduksi oleh NADPH2 dengan tambahan ATP dari reaksi teranf hingga
terbentuk fruktosa-1,6 – difosfat. Senyawa ini selanjutnya berubah menjadi gula
yaitu glukosa dan fruktosa.
 Tahap regenerasi.
PGA yang dihasilkan akan membentuk kembali RuBP yang akan memfiksasi gas
CO2.

1
BAB III
FAKTOR PENGARUH PROSES FOTOSINTSIS

Berhasil atau tidaknya proses fotosintesis sangat bergantung pada unsur-unsur yang
menjadi bahan dasar dalam proses tersebut, selain itu juga ada beberapa kondisi yang dapat
mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal
Faktor internal yang dimaksud disini adalah faktor yang berasal dari tanaman itu
sendiri. Dimana terdapat berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di
berbagai macam keadaan, dari situlah reaksi dari foosintesisnya akan berbeda-beda
pula. Selain itu, faktor keturunan juga akan mempengaruhi proses fotosintesis dari
tumbuhan tersebut. Contohnya tumbuhan albino yang tidak akan memproduksi
klorofil, sehingga tidak dapat melakukan proses fotosintsis. Ada pula hal-hal yang
4
juga mempengaruhi seperti usia daun, kelengkapan organ tumbuhan, jumlah daun,
translokasi karbohidat.
a. Klorofil merupakan pigmen hijau daun yang mampu menangkap energi cahaya
dan mengubahnya menjadi energi kimia untuk menghasilkan glukosa dari
senyawa anorganik di lingkungan. Klorofil hanya dimiliki oleh kelompok
tumbuhan dan alga. Oleh karena itu, organisme yang memiliki klorofil mampu
melakukan reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, klorofil terdapat paling banyak
di daun. Warna hijau daun disebabkan dari pigmen ini. Pada daun yang tua, akan
mengalami perubahan warna menjadi cokelat atau kuning. Hal ini menandakan
bahwa konsentrasi klorofil di daun tersebut telah berkurang. Dengan demikian,
proses fotosintesis pada daun tersebut akan sangat sedikit atau bahkan tidak
terjadi. Oleh karena itu, konsentrasi klorofil akan mempengaruhi reaksi
fotosintesis pada tumbuhan.
b. Cahaya merupakan energi yang memiliki frekuensi. Sumber cahaya yang paling
besar ialah matahari, tumbuhan menggunakan energi cahaya dan mengubahnya
menjadi energi kimia untuk menghasilkan glukosa. Komponen penangkap
cahaya di dalam tumbuhan (pigmen) memiliki frekuensi cahaya tertentu yang
dapat digunakan untuk melakukan reaksi fotosintesis (panjang gelombang

1
680nm dan 700nm). Denga demikian, fotosintesis dapat terjadi dengan
mengggunakan sumber cahaya lain dengan catatan memiliki panjang gelombang
yang sesuai. Cahaya yang dipancarkan lilin tentu sangat rendah, sehingga tidak
dapat untuk melangsungkan fotosintesis. Ketika mendung, dimana cahaya
matahari tertutup awan sehingga akan mengurangi laju fotosintesis. Dengan
demikian, laju fotosintesis akan dipengaruhi oleh cahaya.
c. Karbondioksida diperlukan sebagai prekursor glukosa dalam reaksi gelap
fotosintesis. Sumber karbondioksida diperoleh dari lingkungan. Gas
karbondioksida masuk ke dalam tubuh tumbuhan melalui stomata di bawah
permukaan daun. Konsentrasi karbondioksida dalam tubuh tumbuhan akan
mempengaruhi laju fotosintesis. Karbondioksida akan diikat oleh senyawa
RuBP di dalam kloroplas untuk menjadi senyawa organik lain yang akan
menjadi glukosa. Konsentrasi karbondioksida yang rendah akan menurunkan
laju fotosintesis.
d. Dua puluh satu persen (21%) konsentrasi udara adalah oksigen. Gas oksigen
merupakan produk samping dari reaksi fotosintesis yang akan dikeluarkan oleh
tubuh tumbuhan melalui stomata dan sangat dibutuhkan bagi organisme aerob
untuk bernapas. Konsentrasi oksigen mampu mempengaruhi laju fotosintesis
pada tumbuhan. Diketahui bahwa, oksigen mampu berikatan kuat dengan rubp
dibanding karbondioksida. Dengan kata lain, oksigen adalah inhibitor
(penghambat) ikatan antara karbondioksida dengan rubp. Hal ini terjadi jika
konsentrasi oksigen lebih tinggi dibanding konsentrasi karbonsioksida.
Sehingga jika kondisi ini terjadi maka proses fotosintesis akan terganggu dan
akan memicu terjadinya fotorespirasi. Beberapa tumbuhan mengadakan adaptasi
untuk mengurangi terjadinya fotorespirasi. Seperti pada kelompok tumbuhan C4
yang akan mengikat sebanyak – banyaknya karbondioksida dengan senyawa
organik PEP yang mana tidak berikatan dengan oksigen.
2. Faktor eksternal
Selain faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yang mempengaruhi proses
fotosintesis, diantaranya adalah :
 Ketersediaan air – air yang merupakan salah satu bahan utama dari
fotosintesis ini harus tersedia dalam tanah yang ditanami tumbuhan tersebut.
Semakin banyak kandungan air dalam tanah, maka semakin baik pula hasil
dari fotosintesis tersebut, begitu pula sebaiknya.
1
 Suhu – fotosintesis merupakan reaksi yang sangat bergantung pada kinerja
enzim, diaman enzim akan bekerja optimal pada suhu 23-30 derajat celcius.
Apabila suhu disekitar sampai minus dari 5 derajat celcius atau bahkan lebih
dari 50 derajat celcius, maka fotosintesis tidak akan menghasilkan hasil yang
maksimal.
 Kandungan CO2 – untuk dapat melakukan fotosintesis tumbuhan ini harus
menyerap CO2 yang paling sedikit 0,03 persen dari jumlah yang ada. Akan
tetapi. Semakin banyak CO2yang diserap maka semakin baik pula reaksi
yang ditunjukkan dan juga hasil yang diperoleh.
 Kandungan O2 – selain memerlukan CO2, proses fotosintesis juga
memerlukan O2 untuk digunakan sebagai energi pleh tumbuhan tersebut.
Apabila kandungan O2 disekitar tempat fotosintesis rendah, maka hasilnya
tidak akan maksimal, hal ini dikarenakan O2 yang sedikit daoat menghambat
sistem respirasi pada tumbuhan.

1
BAB IV

KONSEP ENERGI PADA FOTOSINTESIS

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi fotoisntesis, yaitu cahaya, kelembaban,


suhu, ketersediaan karbondioksida dan air serta zat hijau daun (klorofil). Dalam keadaan
normal (tidak hujan), pohon menyerap air dari bawah (akar). Cahaya matahari bertugas
menjadi agen yang memecah karbondioksida dan air menjadi zat gula dan oksigen.
Karbondioksida dan air memiliki energi ikat tertentu sehingga energi yang dimiliki cahaya
harus bisa memecah energi ikat tersebut. Untuk memecah karbondioksida dan air, proses
yang dilakukan haruslah proses endoterm karena memerlukan panas dari luar. Mekanisme
pemecahan karbondioksida dan air terlihat dalam proses berikut :

𝑄𝑓𝑜𝑡𝑜𝑛 = 𝑄𝑖𝐾→𝑐 4+ + 𝑄𝑖𝐴→2𝐻 + + 𝑜2− ± 𝑄𝑠𝑖𝑛𝑡𝑒𝑠𝑖𝑠 → 𝐶6 𝐻12 𝑂6 + 𝑄𝑖𝑂

Dimana:

𝑄𝑓𝑜𝑡𝑜𝑛 : Energi yang dimiliki foton

𝑄𝑖𝐾 : Energi ikat karbon dioksida

𝑄𝑖𝐴 : Energi ikat air

𝑄𝑠𝑖𝑛𝑡𝑒𝑠𝑖𝑠 : Energi yang diperukan untuk sintesis C,H,O menjadi zat gula

𝑄𝑖𝑂 : Energ ion oksigen

Pada persamaan diatas terlihat bahwa karbon dioksida, air dan oksigen memiliki
energi ikat tersendiri. Energi yang dimiliki cahaya matahari harus mampu memecah energi
ikat tersebut agar masing-masing unsur terpecah menjadi ion yang kemudian bisa dibentuk
menjadi zat gula. Pada reaksi terang, fotosintesis dilakukan dengan bantuan cahaya matahari
pada proses pembakaran untuk memecah 𝐶𝑂2 dan 𝐻2 𝑂 . Jelas bahwa energi yang dimiliki
cahaya matahari minimal harus memenuhu persamaan tersebut. Pada reaksi gelap, proses
pembakarannya dibantu oleh energi dari 𝑂2 yang seharusnya dikeluarkan. Oleh karena itu,
pada malam hari tumbuhan tidak mengeluarkan 𝑂2.

1
Reaksi gelap

Ada dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi . Pusat reaksi yang
sekaligus sebagai akseptor foton itu disebut fotosistem. Fotosistem yang ada kemudian
dikenal dengan fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem I dan II ini mempunyai katakter
bisa sebagai sistem pembawa elektron terdapat perangkat komplek protein pembentuk ATP
berupa enzim ATP sintase.dan sistem reseptor cahaya (antena) penangkap cahaya / foton.
Fotosistem I antenanya mampu menangkap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm dan
PSII antenanya mampu menangkap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm.

Fotosistem I mampu menangkap dengan baik foton dengan panjang gelombang 700
nanometer yang kemudian disebut P = 700 ( P= Photosistem), tidak terlibat pada proses
pelepasan O2. Fotosistem-I merupakan suatu partikel yang disusun sekitar 200 molekul
Klorofil-a, 50 molekul Klorofil-b, 50-200 karotenoid, dan 1 molekul penerima energi
matahari yang disebut dengan P700.Energi matahari (foton) yang ditangkap oleh pigmen,
dipindahkan melalui beberapa molekul pigmen, yang akhirnya diterima oleh P700.
Fotosistem I ini menghasilkan ATP saja.

Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer, yang kemudian dikenal dengan P 680. Kedua fotosistem ini akan
bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja
saling memperkuat pencahayaan. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul
klorofil pada fotosistem II(P.680). Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi
yang menghasilkan ATP , satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan
fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada
tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air
yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan
oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon
dioksida. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang
akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.

Anda mungkin juga menyukai