Anda di halaman 1dari 11

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan
karunia-Nya. kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik.
Sehingga akhirnya terusunlah sebuah laporan praktikum biologi ini. Laporan ini telah kami
susun dengan sistematis dan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktikum
Biologi mengenai percobaan pembuktian adanya oksigen sebagai hasil fotosintesis.

Dengan selesainya laporan praktikum ini, maka kami tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
praktikum Biologi ini. Khususnya kepada:
1. Ibu Dra. Azwirma, selaku guru bidang studi biologi kelas XII Mipa 4
2. Seluruh teman-teman yang berkenan saling membantu menyelesikan laporan praktikum
biologi ini.

Demikian ini laporan Praktikum Biologi yang telah kami buat. Kami mohon kritik dan sarannya
apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan Praktikum Biologi
yang berjudul “Pembuktian Adanya Oksigen sebagai Hasil Fotosintesis” dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Juga bermanfaat bagi kami selaku penulis.

Muara Bungo, September 2018

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH.................................................................................................5
C. TUJUAN PRAKTIKUM................................................................................................5
D. MANFAAT PRAKTIKUM............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
BAB III METODE ........................................................................................................................9
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
A. DATA............................................................................................................................10
B. PEMBAHASAN...........................................................................................................10
BAB V KESIMPULAN...............................................................................................................11
LAMPIRAN..................................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri atau sifat
dasar.Salah satu yang utama adalah makhluk hidup memerlukan makanan dan mengeluarkan
zat sisa.Jika kita cermati, ciri dasar tersebut mengarahkan kita terhadap suatu reaksi yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup dimana terjadi reaksi kimia.Hal ini disebut dengan
metabolisme (Kimball, 1998).
Metabolisme yang terjadi berbeda antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup
lainnya tergantung pada komponen penyusun organisme tersebut.Pada metabolisme terbagi
atas dua yaitu anabolisme dan katabolisme penyusunan dan penguraian senyawa organik dan
senyawa anorganik.Di dalam anabolisme terjadi suatu reaksi yang sangat penting bagi
tumbuhan yaitu fotosintesis.
fotosintesis adalah proses penyusunan(anabolisme) yang diperoleh dari sumber cahaya
dan klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Fotosintesis merupakan suatu proses biologi
yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Proses fotosintesis dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat
berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida.
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya
matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis
dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan
bantuan cahaya matahari. Pada percobaan fotosintesis kali ini yaitu percobaan ingenhousz
yang akan mengetahui faktor yang memengaruhi fotosintesis dan hasil dalam proses
fotosintesis

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ketiga perangkat percobaan menghasilkan gelembung-gelembung udara?
2. Dari ketiga perangkat tersebut, percobaan manakah yang menghasilkan gelembung udara
dalam jumla banyak? Mengapa demikian?
3. Apa fungsi Na-Bikarbonat pada percobaan tersebut?

C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis
2. Mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses forosintesis

D. MANFAAT PENELITIAN
Siswa mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi fotosintesis dan mengetahui hasil
fotosintesis.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya
untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya, dan oleh
karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa
fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat anorganik H2O dan
CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi
kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernafasan dalam tubuh tumbuhan.
Fotosintesis merupakan aktifitas fisiologis yang khusus dilakukan oleh organisme
fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan suatu proses penyusunan
zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Hanya organisme yang mempunyai pigmen
fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis, karena pigmen itulah yang mampu menangkap
energy dari cahaya matahari. Zat organik yang disusun dalam fotosintesis ini adalah karbohidrat
(Cn(H2O)n) yang berasal dari molekul CO2 dan H2O. Sebagai hasil sampingan adalah molekul
O2. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut :
cahaya
6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
cahaya yang dapat dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai syarat kualitas (jenis
gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam kondisi normal, cahaya matahari
memenuhi semua syarat itu, sehingga secara alami, cahaya matahari merupakan sumber energy
bagi fotosintesis. Pigmen fotosintetik, sebagai penangkap energi cahaya matahari, berupa klorofil
dan atau karotinoid.
CO2 dan H2O sebagai bahan dasar fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi dalam
jaringan fotosintetik. Selain itu CO2 dapat pula diambil dari atmosfer melalui proses difusi
melalui stomata, sedangkan H2O diambil dari lingkungan melalui proses absorbs di akar atau
bagian penyerapan lainnya. Selain CO2 dan H2O, banyak factor lain yang mempengaruhi
fotosintesis, baik factor internal maupun factor eksternal. Factor tersebut diantaranya adalah
klorofil, kecukupan air, umur daun, genetik, aktifator, cahaya, suhu, kelembaban, dan angina.

6
Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang muda,
buah-buah belum matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan pabrik fotosintesis yang
sebenarnya pada tumbuhan. Irisan melintang melalui daun yang khas menyikapkan beberapa
lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda. Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal
yang menyusun epidermis atas. Sel-sel ini sedikit atau tidak memiliki kloroplas karena itu agak
transparan dan membiarkan sebagian besar cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di
bawahnya. Sel-sel tersebut juga mengeluarkan suatu zat yang transparan seperti lilin yang
dinamakan kutin. Bahan ini membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai penghalang lembab di
permukaan atas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun.
Di bawah sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih barisan sel yang membentuk
lapisan palisade. Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun sedemikian rupa sehingga sumbu
panjang tegak lurus pada bidang daunnya.setiap sel penuh dengan kloroplas, dan sel-sel inilah
yang melakukan fotosintesis paling banyak di dalam daun. Bentuk selnya cocok benar untuk
fungsi ini.Disusun sedemikan rupa sehingga sebagian besar daripada sel-selnya terbuka terhadap
sinar matahari. Selain itu, panjangnya meningkatkan peluang bahwa cahaya yang memasuki sel
akan diserap oleh kloroplas.
Di bawah bagian palisade terdapat lapisan bunga karang.Sel-selnya tidak beraturan
bentuknya dan tersusun tidak rapat. Walau hanya berisi sedikit kloroplas, fungsi utamanya
agaknya sebagai penyimpan sementara molekul-molekul makanan yang dihasilkan sel-sel
lapisan palisade. Juga membantu dalam pertukaran gas di antara daun dan sekitarnya.Selama
siang hari, sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan uap air ke ruang udara yang
mengitarinya.Karbon dioksida dari udara dalam ruang udara diambilnya. Ruang-ruang udara ini
saling berhubungan dan akhirnya ke bagian luar daun-daun melalui pori-pori khusus yang
dinamai stomata.
Pada kebanyakan tumbuhan, stomatanya terdapat terutama di epidermis bawah.
Ingenhousz sendiri pertama-tama memperagakan bahwa daun-daun yang berfotosintesis
mengeluarkan oksigen lebih cepat dari permukaan atas. Adanya stomata sebanyak
100.000/cm2 di epidermis bawah daun (Quercus) sedangkan tidak ada stomata di epidermis atas
memperkuat temuan ini.
Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai
cahaya
berikut: 6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O. Peristiwa ini hanya berlangsung jika

7
ada klorofil dan ada cukup cahaya. Di antara ilmuwan-ilmuwan yang banyak melakukan
eksperimen-eksperimen untuk membuktikan kebenaran peristiwa ini yaitu Ingenhousz (1799).
Membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dengan percobaannya
menggunakan tanaman air Hydrilla vertiolata di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut
kena sinar, maka timbulah gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung
reaksi.Gas ini ternyata oksigen.
6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O.

8
BAB III
METODE
1. ALAT DAN BAHAN
 Tabung reaksi 3 buah
 Gelas beker 800 mL 3 buah
 Corong kaca 3 buah
 Kawat
 Tanaman Hydrilla Verticillata
 Larutan Na-Bikarbonat (NaHCO3) 0,5%
 Air
2. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Tanggal 23 September 2018 di Laboratorium Biologi SMA N 2 Muara Bungo.
3. CARA KERJA
1) Buatla medium berupa air dalam 3 buah gelas beker, dua diantaranya ditambah
dengan beberapa Na-Bikarbonat 0,5%
2) Rangkailah dengan hati-hati alat dan bahan seperti berikut sehingga terbentuk tiga
perangkat percobaan.

3) Setelah tersusun, satu perangkat percobaan (medium yang mengandung Na-


bikarbonat) diletakan di dalam ruangan dan dua perangkat lain di luar ruangan yang
terkena sinar matahari langsung (salah satu perangkat berupa medium yang
mengandung Na-bikarbonat).
4) Amatilah secara cermat gelembung yang dihasilkan. Hitunglah banyaknya gelembung
setiap 3 menit selama 15 menit.
5) Catatlah hasil pengamatan
9
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
1. DATA
Perangkat
No. Perlakuan Jumlah Gelembung
Percobaan
Ditetesi Na-bikarbonat
dan diletakan di luar
1 A 67 gelembung
ruangan yang terpapar
sinar matahari langsung.
Tidak ditetesi Na-
bikarbonat dan diletakan
2 B diluar ruangan yang 15 gelembung
terpapar sinar matahari
langsung.
Ditetsi Na-bikarbonat
3 C dan diletakan di dalam Tidak ada gelembung
ruangan.

2. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil percobaan dapat diketahui bahwa tidak semua perangkat
percobaan yang mengasilkan gelembung udara. Perangkat percobaan yang menghasilkan
gelembung udara hanya perangkat yang diletakan di luar ruangan dan terkena sinar matahari
langsung, yaitu perangkat A dan B. Sehingga dapat diketahui bahwa proses fotosintesis
hanya terjadi pada perangkat A dan B dan terbukti bahwa proses fotosintesis hanya dapat
dilakukan jika ada cahaya matahari langsung.
Diantara ketiga perangkat percobaan tersebut terlihat bahwa gelembung pada perangkat
A lebih banyak dibandingkan perangkat B. hal ini disebabkan karena pada perangkat A
ditetesi Na-bikarbonat. Na-bikarbonat berfungsi untuk menambah kosentrasi molekul CO2 di
dalam air yang menjadi media fotosintesis. Sehingga kadar CO2 di dalam air yang mulanya
hanya 1-3 ppm jika pada akurium menjadi >3 ppm. Akibatnya gelembung gas yang terbentuk
lebih banyak pula dari pada air yang tidak ditetesi Na-bikarbonat.

10
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses


fotosintensis hanya dapat berlangsung pada keadaan terkena cahaya matahari langsung dan
hasil fotosintesis tersebut salah satunya berupa oksigen yang dapat dilihat dari gelembung
gas yang muncul. Selanjutnya, banyaknya gelembung gas yang muncul dipengaruhi oleh
kadar/kosentrasi CO2 yang terkandung. Semakin banyak kadar CO2 semakin banyak pula
gelembung gas yang akan muncul. Sehingga penambahan Na-bikarbonat yang dapat terpecah
menjadi CO2 sangat berpengaruh terhadap gelembung gas yang muncul atau dihasilkan.

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai