Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOSINTESIS

( PERCOBAAN INGENHOUSZ )

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
ICHA NUR AZIZAH
ANDINI LESTARI
NURUL AZIZAH ULFIAH PUTRI
MUH.FAQIH AR-RIJAL
ALDI

KELAS XII MIPA 3


Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum

Fotosintesis (Percobaan Ingenhousz)” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata

pelajaran Biologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang

Fotosintesis di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Majid S.Pd. selaku Guru mata

pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan

dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami

sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan

tugas ini.

Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Camba, 9 Oktober 2022

Praktikan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….....
A. LATAR BELAKANG….………………………………………………………….
B. TUJUAN PRAKTIKUM……………………………………………………….......
C. MANFAAT PRAKTIKUM………………………………………………………...
BAB II DASAR TEORI……………………………………………………………………...
BAB III METODE PRAKTIKUM………………………………………………………….
A. WAKTU DAN TEMPAT………………………………………………………….
B. ALAT DAN BAHAN………………………………………………………………
C. METODE PRAKTIKUM………………………………………………………..…
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………..
A. HASIL…………………………………………………………………………...…
B. PEMBAHASAN……………………………………………………………………
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………
A. KESIMPULAN………………………..…………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………….……
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan memiliki ciri memerlukan
makanan dan mengeluarkan zat sisa. Jika kita cermati, ciri dasar tersebut mengarahkan kita
terhadap suatu reaksi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup dimana terjadi reaksi kimia.
Hal ini disebut dengan metabolisme.

Metabolisme yang terjadi berbeda antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup
lainnya, bergantung pada komponen penyusun organisme tersebut. Metabolisme terbagi atas
dua yaitu anabolisme dan katabolisme, penyusunan dan penguraian senyawa organik. Di
dalam anabolisme, terjadi suatu reaksi yang sangat ppenting bagi tumbuhan, yaitu
fotosintesis.

Fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohidrat yang diperoleh dari sumber


cahaya dan klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Pada proses fotosintesis ini, energi
cahaya matahari ditangkap dan diubah menjadi energi kimia, akan dihasilkam dua senyawa
glukosa dan oksigen. Proses fotosintesi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain air
(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur, daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi, yang
menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan
karbondioksida.

Pada percobaan fotosintesis kali ini, praktikan melakukan uji Ingenhousz menggunakan
daun tumbuhan hydrilla (Hydrilla verticillata). Dari percobaan uji Ingenhousz tersebut,
praktikan akan dapat mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.
Olehakarena itu, untuk mengetahui dan membuktikan hasil dari proses fotosintesis pada
tumbuhan menghasilkan O2 maka dilakukanlah percobaan ini.

B. Tujuan Praktikum

1. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.


2. Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
3. Mengamati dan membandingkan hasil dari uji coba menggunakan metode yang
berbeda.

C. Manfaat Praktikum

Untuk membuktikan apakah fotosintesis benar-benar menghasilkan oksigen. Selain itu


juga untuk mengetahui bahwa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fotosintesis.
BAB II

DASAR TEORI

1. Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi, fotosintesis adalah proses penyusunan dari H2O dan CO2 menjadi
senyawa organik yang kompleks dan memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi
pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap
energi cahaya matahari.

Matahari telah diciptakan Tuhan sebagai sumber energi yang sangat besar bagi alam.
Fotosintesis merupakan satu-satunya proses di alam yang dapat memanen energi yang berasal
dari cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi energi kimia yang sangat berguna bagi
makhluk hidup. Bahkan dengan proses ini, sumber daya energi bagi kehidupan telah
disediakan dengan baik melalui proses yang telah berjalan berabad-abad yang lalu seperti
tumpukan batubara dan cadangan minyak maupun berbagai jenis tumbuhan yang hingga hari
ini masih tumbuh. Organisme yang melakukan fotosintesis, yang melakukannya melalui
cahaya sebagai sumber energinya disebut phototrophs.

Dalam proses fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh foton-foton
yang diserap oleh molekul-molekul pigmen yang spesifik. Elektronelektron di dalam molekul
tersebut dieksitasi oleh foton-foton yang diserap dan elektron-elektron yang tereksitasi itu
pun akhirnya akan membebaskan energi ke dalam sel saat elektron-elektron itu kembali ke
keadaan tak tereksitasi. Banyak sel menggunakan energi ini untuk mereduksi karbondioksida
menjadi karbohidrat.

Hanya organisasi yang mempunyai pigmen fotosintetik yang mampu melakukan


fotosintesis karena pigmen itulah yang mampu menangkap energi danri cahaya. Pigmen
tersebut berupa klorofil atau karotenoid. Pada proses fotosintesis akan terjadi reaksi
pengubahan tenaga cahaya matahari menjadi tenaga kimia dlam bentuk ATP dan NADPH +
H + serta reaksi pembentukan karbohidrat dengan menggunakan ATP dan NADPH + H +
tersebut.

Proses fotosintesis juga disebut asimilasi karbon, salah satu kemampuan tumbuhan
hijau memanfaatkan zat karbon yang ada di udara untuk diubah menjadi bahan organik bila
tersedia cahaya yang cukup.

Secara sederhana, fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energi matahari untuk


membentuk senyawa karbohidrat dari senyawa sederhana yang ada di alam, yaitu gas CO2
dan air.

Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karbon
dioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk diubah
menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang
dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi
energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut.
Glukosa merupakan senyawa kkarbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain
di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme
tersebut, sepert DNA, protein gula, dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan
energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia diantara atom-atom penyusun glukosa
sebagai sumber energi dalam proses di dalam tubuh.

Fotosintesi secara keseluruhan terdiri atas 20 rangkaian reaksi kimia yang saling
bergantian dan secara garis besar dikelmpokkan dalam dua fase, yaitu reaksi terang dan
reaksi sintesis/reaksi gelap/fiksasi CO2.

a. Reaksi terang

Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas
menyerap energi cahaya matahari, dari mengkonversinya menjadi energi kimia yang
disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya
elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai rekasi yang disebut transport
electron.

Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan diperoleh (fotolisis) menjadi proton,
elektron, dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan
senyawa akseptor elektron NADP+ membentuk NADPH. Energi yang dibentuk berupa ATP.
Tahap reaksi terang atau fotolisis atau reaksi Hill merupakan tahap yang peka cahaya tetapi
tidak tergantung suhu.

b. Reaksi gelap

ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang akan merubah molekul CO2
menjadi molekul gula. Energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan
dalam senyawa karbon tersebut. Tahap reaksi gelap atau fiksasi CO2 atau reaksi Blackman
merupakan tahap yang peka cahaya bergantung suhu.

CO2 dan H2O sebagai bahan dasar fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi dalam
jaringan fotosintetik. CO2 dapat diambil dari uadara melalui proses difusi melalui stomata
sedangkan H2O diambil dari lingkungan melalui proses absorbsi di akar atau bagian
penyerapan lainnya. Selain CO2 dan H2O cahaya matahari dibutuhkan pada proses
fotosintesis ini. Cahaya yang dipergunakan mempunyai syarat kualitas (jenis gelombang) dan
kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Berdasarkan urutan panjang gelombangnya dari
panjang ke pendek meliputi sinar merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Untuk
fotosintesis dibutuhkan intensitas cahaya minimal tertentu. Pada intensitas cahaya yang
kurang, fotosintesisnya akan lambat dan sebaliknya.

Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi jaringan atau organ
fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan, aktifitas fisiologi yang lain seperti
transpirasi, respirasi, dan adaptasi fisiologis yang lain saling berkaitan. Faktor eksternal
meliputi faktor klimatik seperti suhu, kelembapan, kecepatan angin, hujan, dan juga faktor
cahaya, konsentrasi CO2 dan O2, kompetitor, dan organisme patogen.

Selain itu juga faktor penyebab timbulnya stress seperti ketersediaan air, adanya polutan
biosida, dan zat-zat beracun yang lain. Kondisi excess pada berbagai faktor yang dibutuhkan
dari lingkungan juga berpengaruh terhadap fotosintesis., misalnya logam-logam beracun,
biosida, SO2 dan juga O2.

2. Hydrilla

Hydrilla (Esthwaite rumput air atau Hydrilla) adalah genus tanaman air, biasanya hanya
satu spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa ahli botani membaginya dalam
beberapa spesies. Hydrilla memiliki beberapa metode reproduksi.

Dalam tubuh air, cabang atau akar fragmen dari tanaman yang rusak dapat hanyut ke
daerah baru. Selain itu, dapat menyebar ke lokasi baru dari pabrik fragmen melekat pada
perahu dan trailer. Turions - kecil, kompak tunas yang terbentuk di axils daun sepanjang
batang - istirahat bebas dan melayang ke daerah-daerah baru. Studi di University of
Minnesota telah menunjukkan bahwa turions bentuk monoecious cenderung bertahan di iklim
utara.

Bentuk dioecious tampaknya kurang toleran dingin.Umbi-umbian, yang terbentuk pada


akar dan dapat tertidur selama beberapa tahun, dapat menyebarkan tumbuhan baru. Hydrilla
dapat tumbuh dalam berbagai kondisi, termasuk cahaya rendah, atau masih mengalir air,
dangkal atau mendalam. Ini keluar-bersaing luas air yang invasif milfoil-Eurasia dengan lebih
cepat pertumbuhan dan reproduksi. Ini merupakan ancaman serius bagi danau dan sungai di
mana-mana karena adaptasinya.
BAB III

METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan tempat

Hari/Tanggal : Jum’at, 30 September 2022

Waktu : 08:00 - Selesai

Tempat : Lab. Biologi UPT. SMAN 2 Maros

B. Alat dan bahan

Alat :

 Tabung Reaksi
 Corong Kaca Kecil

Bahan :
 Tumbuhan Hydrilla
 Air

C. Metode praktikum/Cara Kerja

1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar berikut. Upayakan tabung reaksi dalam
keadaan penuh (tidak ada rongga udara)

2. Kemudian letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung


3. Dan amatilah gelembung yang muncul setelah 5 menit.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil :

perangkat Perlakuan Gelembung*)

1 Cahaya matahari langsung ++

2 Cahaya matahari langsung + 5gr +++


NaHCO3

3 Cahaya langsung + es batu +

4 Cahaya langsung + air hangat ++++

5 Tempat teduh -

Keterangan :

- = tidak ada gelembung

+ = sedikit gelembung

++ = sedang gelembung

+++ =banyak gelembung

++++=sangat banyak gelembung

1. Variabel

• Variabel Bebas : Cahaya, suhu, dan NaHCO3

• Variabel Terikat : Kadar O2 dan banyak gelembung

• Variabel control : Jumlah hydrilla dan volume air

2. Tujuan penggunaan senyawa Penambahan NaHCO3 digunakan untuk menghasilkan

gas CO2 yang sangat berperan dalam proses fotosintesis. Sesuai dengan reaksi
fotosintesis, CO₂ + H₂O → C₆H₁₂O₆ + O₂, maka penambahan NaHCO₃ akan

memperbanyak jumlah gelembung.

3. Cara mengujinya yaitu dengan cara:

Masukkan sebuah lidi yang telah dibakar (dengan cepat) sehingga ujungnya telah

menjadi bara api. Ujung lidi tersebut akan tampak menyala lebih terang selama

beberapa detik. Hal ini dikarenakan api membakar oksigen dan membuat nyala api

tambah terang.

B. Pembahasan :

Berdasarkan hasil praktikum, perangkat ke-4 lah yang menghasilkan gelembung paling
banyak. Dimana, akan menghasilkan 47 gelembung dalam kurun waktu kurang lebih 7 menit.

Gelembung gas yang dihasilkan pada percobaan ingenhousz lebih tepatnya pada perlakuan
ke-4 adalah oksigen. Cara membuktikannya dengan memasukkan bara api dari lidi ke dalam
tabung reaksi. Jika bara api dalam tabung reaksi menyala maka dapat dipastikan bahwa
fotosintesis menghasilkan oksigen.

Di sisi lain, perangkat yang menghasilkan gelembung paling sedikit adalah perlakuan 4 dan
6. Penambahan es batu akan menyebabkan sedikit gelembung. Laju fotosintesis dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya suhu. Suhu dingin akan memperlambat laju fotosintesis. Penambahan
es batu mengakibatkan penurunan laju fotosintesis karena terjadi penurunan suhu.
Selain itu, gelembung yang sedikit juga terlihat pada media dengan perlakuan berupa
ditempatkan di tempat teduh. Hal ini dikarenakan tanaman limut pada media ini tidak
mendapat sumber cahaya secara cukup.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya fotosintesis antara lain :

• Intensitas cahaya

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

• Konsentrasi CO2

Semakin banyak karbon dioksida di udara, semakin banyak pula jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.

• Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga
batas toleransi enzim.
• Kadar air

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan


karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

• Tahap pertumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah (dalam masa pertumbuhan) dibandingkan dengan tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan
untuk tumbuh.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Percobaan Ingenhousz adalah salah satu percobaan yang digunakan untuk
membuktikan bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen. Tokoh
yang mengenalkan percobaan Ingenhousz adalah Jan Ingenhousz. Percobaan ingenhousz
adalah salah satu percobaan yang dilakukan untuk membuktikan bahwa proses
fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen. Percobaan ini ditemukan oleh Jan
Ingenhousz yang bertujuan untuk menyelidiki proses fotosintesis menghasilkan gas
oksigen. Dengan tujuan membuktikan adanya gas oksigen yang dihasilkan dari proses
fotosintesis, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
Oksigen yang dihasilkan tempat gelap akan lebih sedikit daripada pada tempat
terang lebih banyak daripada oksigen pada tempat gelap. Energi cahaya yang mampu
diserap tumbuhan ketika fotosintesis bergantung pada intensitas dan panjang gelombang
cahaya. Semakin rendah intensitas cahayanya, maka semakin lambat proses
fotosintesisnya karena energi yang diserap tidak cukup. Spektrum warna memiliki
panjang gelombang berbeda-beda. Tapi klorofil akan lebih banyak menyerap warna
merah dan biru karena panjang gelombang cahayanya sangat efektif.
Kadar O2 pada Hydrilla yang diberikan NaHCO3 banyak. Konsentrasi
karbondioksida yang rendah dapat mempengaruhi laju fotosintesis hingga kecepatannya
sebanding dengan konsentrasi karbondioksida. Namun bila konsentrasi karbondioksida
naik maka dapat dicapai laju fotosintesis maksimum kira-kira pada konsentrasi 1 % dan
diatas persentase ini maka laju fotosintesis akan konstan pada suatu kisaran lebar dari
konsentrasi karbondioksida. Kadar CO2 tidak boleh melebihi 1000-1200 µmolˉ¹ kerena
konsentrasi kadar CO2 tersebut sering menyebabkan keracunan atau penutupan stomata,
kadang kala bahkan dapat menurunkan laju fotosintesis.
Kadar O2 pada Hydrilla yang diberikan es batu dengan suhu 5° sangat sedikit.
Laju fotosintesis pada tumbuhan tropis meningkat dari suhu minimum 5ºC sampai suhu
35ºC, diatas kisaran suhu ini laju fotosintesis menurun. Suhu diatas 35ºC menyebabkan
kerusakan sementara atau permanen protoplasma yang mengakibatkan menurunnya
kecepatan fotosintesis, semakin tinggi suhu semakin cepat penurunan laju fotosintesis.
Percobaan Ingenhousz bermanfaat untuk membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan oksigen (O2), membuktikan bahwa intensitas cahaya berpengaruh dalam
proses fotosintesis, membuktikan bahwa suhu berpengaruh dalam proses fotosintesis,
bahwa kadar CO2 berpengaruh dalam proses fotosintesis, dan melatih siswa konsentrasi
dalam penelitian

B. SARAN
Sebaiknnya kita harus berhati-hati, baik itu sebelum,selama,dan setelah percobaan agar
terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Terlebih saat menggunakan lampu spritus,
gelas kimia dan tabung reaksi.
Kemudian setelah melakukan praktikum hendaknya alat dan peralatan harus dirapikan
kembali dan pastikan laboratorium kembali bersih.
Saat praktikum berlangsung, ada baiknya praktikan lebih teiti dalam mengamati gelembung
yang muncu agar hasil yang didapatan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/rarasinis/laporan-praktikum-biologi-percobaan
https://id.scribd.com/doc/231498455/Laporan-Praktikum-Fotosintesis-Percobaan-Ingenhousz-
docx
http://overloadmimon.blogspot.com/2015/11/makalah-percobaan-ingenhousz.html?m=1
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai