2.1 Keadaan Umum Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Republik Indonesia Puslabfor Bareskrim Polri bertempat di Jl. Inspeksi Tarum Barat Kav. Agraria Blok E No. 5, Jakarta Timur 13620. Puslabfor ditetapkan sebagai unsur pelaksana teknik Bareskrim Polri sejak 17 Oktober 2002 berdasarkan keputusan Kapolri No. Pol: Kep/53/X/2002. Puslabfor bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi laboratorium forensik untuk mendukung penyidikan yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran Polri. Peran dalam mendukung tahapan proses penegakan hokum meliputi tahap penyelidikan, tahap penindakan, tahap pemeriksaan, tahap penyelesaian dan penyerahan berkas perkara, tahap penuntutan, dan tahap peradilan. Adapun bentuk pelayanan Laboratorium Forensik Polri dikategorikan sebagai berikut : 1. Kepentingan Peradilan (Pro Justicia) Jenis pelayanan tersebut hanya diberikan berdasarkan permintaan dari aparat penegak hukum untuk perkara pidana dalam bentuk Berita Acara pemeriksaan teknis kriminalistik TKP dan pemeriksaan laboratorium kriminalistik barang bukti. 2. Kepentingan Non Peradilan (Non Justicia) Jenis pelayanan tersebut diberikan kepada masyarakat dalam rangka proses penegakan aturan internal. Dilakukan untuk suatu perkara perdata dan hasil pengujian diberikan dalam bentuk Surat Keterangan Pemeriksaan Sampel
Puslabfor sebagai unsur pelaksana teknik Bareskrim Polri dipimpin oleh
Kapuslabfor Bareskrim Polri dan dibantu oleh sekretaris (Sespuslabfor) Kapuslabfor membawahi beberapa pokok jabatan fungsional dan bidang operasional. Bidang operasional Puslabfor terdiri atas lima unit bagian yang dibedakan berdasarkan aspek kriminalistik yang disesuaikan dengan bidang tugasnya
1. Bidang Dokumen Palsu Forensik (Dokupalfor)
Bidang dokupalfor meliputi pemeriksaan; tulisan tangan, tanda tangan, dan ketik. Sementara bidang Produk Cetak dan Uang Palsu Forensik eliputi pemeriksaan, bahan cetak, perangko, dan uang palsu. Bidang Fotografi Forensik meliputi pemeriksaan; mikro dan makro fotografi 2. Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Bidang Balistik dan Metalurgi bertugas menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan teknik kriminalistik TKP dan pemeriksaan laboratorium kriminalistik barang bukti senjata api, bahan peledak, metalurgi, dan kecelakaan konstruksi serta memberikan pelayanan umum forensic kriminalistik. 3. Bidang Fisika Komputer Forensik (Fiskomfor) Bidang Fisika Komputer Forensik bertugas menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan teknis kriminalistik TKP dan pemeriksaan laboratorium kriminalistik barang bukti uji kebohongan, jejak, radioaktif, konstruksi bangunan, peralatan teknik, kebakaran, computer, dan kejahatan jaringan internet serta memberikan pelayanan umum forensik kriminalistik 4. Bidang Kimia Biologi dan Toksikologi Lingkungan Forensik (Kimbiofor) Bidang Kimia Biologi dan Toksikologi Lingkungan bertugas menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan teknik kriminalistik TKP dan laboratorium kriminalistik barang bukti kimia, biologi/serologi, dan toksikologi lingkungan serta memberikan pelayanan umum forensic kriminalistik 5. Bidang Narkoba Forensik (Narkobafor) Bidang Narkoba Forensik bertugas menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan teknis kriminalistik TKP dan pemeriksaan laboratorium kriminalistik barang bukti narkotika, psikotropika, dan obat serta memberikan pelayanan umum forensik kriminalistik. 2.2 Toksikologi Forensik Toksikologi forensik adalah salah satu dari cabang ilmu forensik. Menurut Safertein yang dimaksud dengan Forensic Science adalah “the application science to low”, maka secara umum ilmu forensic dapat dimengerti sebagai aplikasi atau pemanfaatan ilmu pengetahuan tertentu untuk penegakan hokum dan peradilan. Ilmu toksikologi adalah ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya zat kimia atau racun terhadap mekanisme biologis suatu organisme. Kerja utama dari toksikologi forensic adalah melakukan analisis kualitatif maupun kuantitatif dari racun dari bukti fisik dan menerjemahkan keberadaan analisis racun yang terlibat dalam tindak kriminal. Adapun bidang kerja toksikologi forensic meliputi : 1. Analisis dan mengevaluasi racun penyebab kematian 2. Analisis keberadaan alcohol dan obat terlarang dalam darah dan cairan tubuh
Tujuan lain dari analisis toksikologi forensic adalah suatu rekaan rekonstruksi suatu peristiwa yang terjadi, sampai sejauh mana obat tersebut dapat mengakibatkan perubahan perilaku.