Anda di halaman 1dari 3

I.

Judul Sampling Darah Ikan


II. Tujuan untuk mengetahui bagaimana teknik sampling darah pada
ikan
III. Prinsip Sampel yang representatif yang menggambarkan sifat serta
komposisis yang sama dengan populasi
IV. Dasar teori Pada budidaya ikan, air dapat menjadi perantara bagi
penularan bibit penyakit. Apabila air yang digunakan dalam
budidaya telah tercemar atau mempunyai kualitas yang tidak
memenuhi persyaratan untuk budidaya lele dumbo, maka
ikan budidaya tersebut akan terserang bibit penyakit atau
parasit yang hidup pada air tersebut . Pada ikan yang
terserang penyakit terjadi perubahan pada nilai hematokrit,
kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan jumlah sel
darah putih (Bastiawan, dkk., 1995). Pemeriksaan darah
(hematologis) dapat digunakan sebagai indikator tingkat
keparahan suatu penyakit (Bastiawan, dkk., 2001). Studi
hematologis merupakan kriteria penting untuk diagnosis dan
penentuan kesehatan ikan (Lagler, 1977).
Salah satu indikator terjadinya infeksi pada ikan yaitu adanya
perubahan pada gambaran darah. Ikan yang terinfeksi akan
mengalami perubahan pada konsentrasi hemoglobin, jumlah
leukosit total dan jumlah eritrosit (Lagler et al., 1977).
Pemeriksaan darah ikan merupakan faktor penting dalam
membantu diagnosis, prognosis dan terapi. Oleh karena itu
untuk mengetahui status kesehatan ikan, perlu dilakukan
pemeriksaan darah (Irianto 2005).

V. Alat dan Bahan - Spuit 3cc


- Lap
- Ember
- Hand scoon
- Ikan mas & ikan nila

VI. Cara Kerja 1. Dipilih sampel ikan yang masih hidup


2. Di perkirakan letak jangtung dan letak tusukan spuit
agar tidak menyakiti ikan tersebut
3. Dipegang ikan dengan menggunakan lap agar tidak
licin
4. Ditusukan jarum spuit dan cari jantungnya.
5. Jika sudah dapat dan ada darah yang keluar pompa
spuit ditarik perlahan sampai darah yang terambil
kurang lebih 1-2cc
6. Spuit di tarik dan ditutup kembali, ikan dikembalikan
ke kolam/ember
7.
VII. Hasil dan
Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu sampling darah ikan mas


dan ikan nila yang masih hidup untuk diambil darahnya.
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental
dan lengket. Darah mengalir diseluruh tubuh dan
berhubungan langsung dengan sel-sel yang ada dalam tubuh.
Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel
darah merah, sel darah putih dan keping darah. Plasma darah
merupakan komponen terbesar dalam darah. Hampir 90%
bagian dari plasma darah adalah air.plasma darah berfungsi
untuk mengangkut sari-sari makanan ke sel-sel serta
membawa sisa pembakaran dari sel ketempat pembuangan.
Komponen lain adalah sel darah merah dan sel darah putih,
sel darah merah mengandung banyak hemoglobin yang
dibentuk dalam hati dan sumsum merah pada tulang pipih
sedangkan sel darah putih dibentuk pada sumsum merah dan
kelenjar limpa yang berfungsi melawan kuman dan bakteri
yang masuk kedalam tubuh.
Sampling pada darah ikan juga bertujuan untuk
mengetahui kualitas air di lingkungan ikan tersebut. Karena
kesehatan ikan akan bergantung pada sehat atau tidaknya
lingkungannya. Jika lingkungan air nya tercemar, maka ikan
tersebut akan terganggu kesehatan serta reproduksinya oleh
karena itu dilakukan sampling terhadap darah ikan. Selain
pengujian terhadap airnya sendiri, dapat juga dilakukan uji
pada darah ikan untuk mengetahui kualitas air. Jika air
tercemar misal logam berat yang mengendap di dasar kolam
serta di serap oleh tumbuhan disitu, dan tumbuhan nya
dimakan oleh ikan maka logam yang mencemari kolan itu
akan masuk ketubuh ikan dan berada di peredaran darah ikan
tersebut. Maka dari itu penting juga dalam melakukan
sampling pada darah ikan.
VIII. Kesimpulan Dari hasil praktikum diatas diperoleh darah ikan mas/nila
untuk mengetahui kualitas air di lingkungan ikan tersebut.
Darah diambil langsung dari jantung dengan tidak mematikan
ikannya terlebih dahulu.
IX. Daftar pustaka Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Bastiawan, D, Taukhid, M. Alifudin, dan T. S. Dermawati.
1995. Perubahan Hematologi dan Jaringan Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus) yang diinfeksi Cendawan
Aphanomyces sp. Jurnal Penelitian Perikanan
Indonesia. 106-115.
Lagler KF, Bardach JE, RR Miller, Passino DRM. 1977.
Ichthyology. John Willey and Sons. Inc. new York-
London. Hlm 506.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai