Anda di halaman 1dari 10

TIKET MASUK PRAKTIKUM

MIKROTEKNIK

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) DAN TANDA BAHAYA BAHAN KIMIA

NAMA : Anastasya Donda V


NIM : 185090100111029
KELAS : Biologi A
ASISTEN PJ : Kavana Hafil Kusuma
TANGGAL PRAKTIKUM : 21 Oktober 2020

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Material safety data sheet atau dalam SK Menteri Perindustrian No 87/M-IND/PER/9/2009
dinamakan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah lembar petunjuk yang berisi
informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara
penanganan, tindakkan khusus dalam keadaan darurat, pembuangan dan informasi lain yang
diperlukan.Semua bahan kimia berbahaya diwajibkan memiliki MSDS, hal ini diatur dalam
berbagai peraturan seperti keputusan menteri Kesehatan nomor 472 tahun 1996, keputusan
menteri tenaga kerja nomor 187 tahun 1999, PP 74 tahun 2001 tentang B3 dan keputusan
menteri perindustrian no 87 tahun 2009 tentang global harmonize system (GHS).
MSDS merupakan sumber informasi yang sangat penting penting mengenai sifat-sifat
bahaya bahan kimia yang diggunakan, misalnya sifat mudah terbakar, beracun, korosive,
mudah meledak, bersifat reaktif, bahan sensitive dan lain-lain. MSDS juga merupakan sumber
informasi cara penanganan jika terjadi kecelakaan dengan bahan kimia tersebut seperti tumpah,
keracunan, terkena pada tubuh pekerja dan terhisap serta informasi alat pelindung diri
(APD) yang diperlukan saat penanganan atau penggunaan bahan kimia tersebut seperti
kacamata safety, respirator dan sarung tangan (glove). Semua informasi tersebut sangatlah
penting bagi pengguna untuk menghindari terjadi kecelakaan bahan kimia yang bisa berakibat
fatal bagi pengguna (Sanders, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum ini adalah :
1. Bagaimana cara membaca MSDS dari bahan dalam katagori memerlukan perhatian lebih?
2. Bagaimana cara membaca simbol-simbol yang ada di botol dan kemasan bahan dalam
katagori tidak ‘aman’?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Praktikan dapat membaca MSDS dari bahan dalam katagori memerlukan perhatian lebih.
2. Praktikan dapat membaca symbol-simbol yang ada di botol dan kemasan bahan dalam
katagori tidak ‘aman’.

1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini agar setiap praktikan dapat memahami informasi terkait bahan
kimia yang digunakan supaya bahan tersebut digunakan sesuai fungsinya dan dapat
menghindari bahaya dari bahan tersebut, serta pelaksanaan praktikum atau penelitian dapat
berjalan dengan lancar.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Informasi pada MSDS
Menurut OSHA (2012), informasi yang diberikan dalam MSDS terbagi dalam 16 bagian.
Pembagian tersebut merupakan format standard dari ANSI, yaitu sebagi berikut:
1. Product and Company Identification / Produk dan Identitas Perusahaan
Menerangkan identitas produk, serta perusahaan yang memproduksi produk.
2. Composition/Information on ingredients / Komposisi /Informasi kandungan bahan
Menjelaskan komposisi bahan yang bersangkutan, konsentrasi, campuran dsb.
3. Hazards Identification / Identifikasi Bahaya
Meliputi Sifat-sifat bahaya :
 Bahaya Kesehatan :
Menjelaskan berbagai cara bahan kimia bisa memapar tubuh pengguna dengan
beberapa cara misalnya penyerapan melalui kulit, pernafasan dan lainnya. Terhirup
pada pernafasan
 Bahaya kebakaran :
Informasi ini menentukan bahan tersebut termasuk kategori bahan mudah terbakar,
dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain.
 Bahaya reaktivitas :
Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain
atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik (menghasilkan panas) sehingga
eksplosif atau reaktivitasnya terhadap gas lain sehingga menghasilkan gas beracun.
4. First Aid Measures / Tindakan Pertolongan Pertama
Menjelaskan tentang langkah pertolongan pertama jika terpapar atau keracunan bahan
kimia.
5. Fire fighting measures / Penanganan Penanggulangan Kebakaran
Tindakan Penanggulangan jika terjadi kebakaran yang disebabkan oleh bahan.
6. Accidential Release measures / Penanggulangan kondisi darurat Tumpahan dan
Kebocoran
Menjelaskan langkah- langkah yang dilakukan jika bahan tumpah dari tempat
penyimpanan.
7. Handling and storage / Penanganan dan Penyimpanan
Tata cara penyimpanan, serta penanganan bahan.
8. Exposure control / personal protection / Pengendalian Pemaparan / Perlindungan Diri
Proteksi diri atau, penggunaan APD yang diperlukan jika akan menangani bahan meliputi,
a. Perlindungan pernafasan
b. Ventilasi
c. Sarung tangan pelindung
d. Pelindung mata
e. Peralatan pelindung lainnya
f. Pengawasan perlindungan
9. Physical and Chemical Properties / Spesifikasi Fisika dan Kimiawi
Bab ini menjelaskan informasi secara fisika dan kimia. pengaruhnya terhadap kondisi
sekitarnya dan menunjukkan batas atau saat material tersebut bisa berubah bentuk
(mencair, menyublim atau membeku) Penjelasan sifat-sifat fisikan dan kimia antara lain :
titik didih, massa jenis, tekanan uap, kerapatan uap, titik beku atau titik cair, kerapatan
cairan, pH, kelarutan, penampakan fisik dan bau, dan sebagainya.
10. Stability and Reactivity / Stabilitas dan Reaktivitas
Mencantumkan sifat stabilitas dan reaktivitas. Berisi tentang kondisi yang harus dihindari,
reaksi bahan apabila tercampur dengan bahan lain seperti air, minyak, udara, produk
dekomposisi yang berbahaya, produk polimerisasi yang berbahaya atau bahan kimia lain.
Selain itu bab ini menjelaskan situasi dan kondisi yang harus dihindari untuk mencegah
resiko reaksi bahan tersebut.
11. Toxicological Information / Data Toksikologi
Bab ini menjelaskan sifat racun terhadap tubuh berdasarkan analisis kimiawi medis. Sifat-
sifat racun yang mungkin pada tubuh berdasarkan hasil pengujian secara medis dan
maupun hasil laporan yang pernah diterima. Keterangan sifat racun seperti: efek lokal,
pemaparan akut, dan kronik, termasuk efek karsinogen, teratogen, reproduksi, mutagen,
dan interaksi bahan dengan obat, alcohol.
12. Ecological Information and Consideration / Informasi Ekologi Lingkungan
Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan, dampak lingkungan, degradasi, dan
bioakumulasi dan bagaimana menangani limbah atau buangan bahan baik berupa padat,
cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara penanganan.
13. Pertimbangan Pembuangan
Menyediakan saran pembuangan bahan kimia
14. Informasi Transportasi
Memberikan informasi pendistribusian yang dibutuhkan.
15. Informasi Peraturan
Menunjukan garis besar informasi regulatori, seperti kode bahaya.
16. Informasi Lainnya
Memberikan informasi mengenai label peringatan, tanggal penyiapan atau revisi, serta
pihak yang mengeluarkan MSDS.

2.2 Macam Simbol pada MSDS


Menurut Suhariono (2019), terdapat beberapa simbol pada MSDS dan juga maknanya, antara
lain :
2.3 Contoh MSDS pada Bahan-Bahan Kimia
a. Contoh MSDS L-Trytophan (Sciencelab, 2014)
b. Contoh MSDS Etil Alkohol (Federal Register, 2012)

c. Contoh MSDS Aspirin (Cayman, 2015)


BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum topik “Material Safety Data Sheet (MSDS) dan Tanda Bahaya Bahan Kimia” ini
dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Kultur Jaringan, dan Mikroteknik pada hari
Rabu, 21 Oktober 2020 pukul 13.00 s.d. 15.40 WIB.
3.2 Alat Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain adalah MSDS dan botol dari
asam klorida, asam perklorat, ammonium hidroksida, dan ethidium bromida.
3.3 Cara Kerja
DAFTAR PUSTAKA

Cayman Chemical Company. 2015. Safety Data Sheet Aspirin. www.caymanchem.com. Diakses
pada 19 Oktober 2020.
Federal Register. 2012. Ethyl Alcohol, 95% v/v Safety Data Sheet. Rules and Regulations. Vol.
77 (58) : 1 – 12.
OSHA (Occupational Safety and Health Administration). 2012. Hazard Communication Standard:
Safety Data Sheets. www.osha.gov. Diakses pada 19 Oktober 2020.
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 87/M-Ind/Per/9/2009 Tentang Sistem
Harmonisasi Global Klasifikasi Dan Label Pada Bahan Kimia. Departemen
Perindustrian. Berita Negara Republik Indonesia.
Sanders, R. E. 2015. Chemical Process Safety. Elsevier Inc : Butterworth-Heinemann.
Sciencelab. 2014. Material Safety Data Sheets L-Tryptophan MSDS. www.esciencelabs.com.
Diakses Pada 19 Oktober 2020.
Suhariono. 2019. Teknis Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Dan Limbahnya
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Uwais Inspirasi Indonesia : Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai