Anda di halaman 1dari 18

PERCOBAAN 1

PENGUKURAN DENSITAS ZAT PADAT DAN ZAT CAIR

Kelompok 4:
Deril Rendyarko (5011211011)
Dewi Ayu Latifa (5004211096)
Salsabila Giavy (5011211020)
Thoriq Favian Jiwani (5020211074)

ASISTEN LAB:
Muhammad Salman Al Kahfi

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2021
A. TABEL PERLAKUAN
1. Kalibrasi Pipet Ukur dan Gelas Ukur (10 mL)

Perlakuan Pengamatan Pembahasan

Dipipet 10 mL air destilasi .Pengamatan dilakukan Massa yang didapatkan


dan dimasukkan ke dalam pada volume dari cairan di dari 3 kali pengukuran
gelas ukur yang sudah dalam gelas ukur dan dari dapat berbeda dikarenakan
ditimbang dalam keadaan 3 kali pengukuran adanya faktor-faktor yang
bersih. Kemudian, gelas didapatkan massa yang menjadi sumber kesalahan
ukur yang sudah terisi 10 berbeda-beda, yaitu massa dalam pengukuran
sehingga menimbulkan
mL air destilasi ditimbang pada gelas ukur bersih dan
variasi hasil. Faktor-faktor
dan dicatat suhunya. massa gelas ukur yang
tersebut adalah perbedaan
Percobaan ini dilakukan ditambah 10 mL air
yang terdapat pada objek
dengan 3 kali pengulangan destilasi.
yang diukur, perbedaan
situasi pada saat
pengukuran, perbedaan
alat dan instrumentasi yang
digunakan, serta perbedaan
pembacaan hasil
pengukuran. Selain itu,
kesalahan dalam
pengukuran juga
dipengaruhi oleh alat yang
sudah berumur. Maka dari
itu, pencatatan harus selalu
dikalibrasi dan dicek ulang
akurasinya (Iqmal Tahir,
2008).

2. Kalibrasi Pipet Ukur dan Gelas Ukur (20 mL)

Perlakuan Pengamatan Pembahasan

Dipipet 20 mL air destilasi Pengamatan dilakukan Massa yang didapatkan


dan dimasukkan ke dalam pada volume dari cairan di dari 3 kali pengukuran
gelas ukur yang sudah dalam gelas ukur dan dari dapat berbeda dikarenakan
ditimbang dalam keadaan 3 kali pengukuran adanya faktor-faktor yang
bersih. Kemudian, gelas didapatkan massa yang menjadi sumber kesalahan
ukur yang sudah terisi 20 berbeda-beda, yaitu massa dalam pengukuran
mL air destilasi ditimbang pada gelas ukur bersih dan sehingga menimbulkan
dan dicatat suhunya. massa gelas ukur yang variasi hasil. Faktor-faktor
Percobaan ini dilakukan ditambah 20 mL air tersebut adalah perbedaan
dengan 3 kali destilasi. yang terdapat pada objek
pengulangan. yang diukur, perbedaan
situasi pada saat
pengukuran, perbedaan
alat dan instrumentasi yang
digunakan, serta perbedaan
pembacaan hasil
pengukuran. Selain itu,
kesalahan dalam
pengukuran juga
dipengaruhi oleh alat yang
sudah berumur. Maka dari
itu, pencatatan harus selalu
dikalibrasi dan dicek ulang
akurasinya (Iqmal Tahir,
2008).

3. Densitas Cairan Unknown

Perlakuan Pengamatan Pembahasan

Dimasukan cairan Pengamatan dilakukan Peletakan gelas erlenmeyer


unknown yang ingin sebanyak dua kali dan dari dapat mempengaruhi hasil
digunakan sebanyak 10 hasil yang didapat dimana yang berbeda. Padahal,
mL menggunakan pipet ke massa gelas erlenmeyer cairan unknown yang
erlenmeyer ukuran 25 ml memberikan massa akhir diberikan memiliki nilai
yang sudah dibersihkan, yang berbeda ketika yang sama sehingga massa
kemudian ditimbang. dimasukan cairan unknown yang diperoleh memiliki
Lakukan percobaan sebanyak 10 mL. perbedaan tetapi selisih
sebanyak dua kali. yang diperoleh tidak jauh.
4. Densitas Objek dengan Bentuk Tertentu

Perlakuan Pengamatan Pembahasan

Dipilih satu di antara dua Pengamatan dilakukan Volume air yang


benda padat beraturan sebanyak 2 kali percobaan, mengalami perubahan
berikut. Kemudian neraca dari hasil yang didapatkan diakibatkan karena adanya
analitik dinyalakan serta bahwa volume air pada benda yang dimasukkan ke
cawan dimasukkan, nol gelas yang awalnya 10 mL, dalam gelas ukur, sehingga
kan. Setelah itu ditimbang mengalami perubahan volume air pada gelas ukur
massa benda padat menjadi 11,5 mL mengalami penambahan
beraturan dan catat dikarenakan adanya benda volume.
hasilnya. Ukur panjang x padat beraturan yang
lebar x tinggi benda untuk dimasukkan ke dalam
mengetahui volumenya. gelas ukur.
Dipipet 10 mL air dan
dimasukkan ke dalam
gelas ukur, 10 mL air pada
gelas ukur. Kemudian
dimasukkan benda ke
dalam gelas ukur. Diamati
perubahan yang terjadi,
menjadi 11,5 mL.

5. Densitas Objek Tidak Berbentuk

Perlakuan Pengamatan Pembahasan

Dimasukkan kaca arloji ke Percobaan dilakukan Hasil pengukuran pada


dalam neraca analitik. sebanyak 2 kali, dengan massa batu didapatkan
Kemudian dimasukkan massa volume 10 mL dan hasil yang berbeda.
batu kecil ke dalam kaca massa volume setelah Namun, hal ini tidak
analitik. Kemudian diamati dimasukkan batu kecil mempengaruhi volume air
nilai massa yang dengan massa 3,5706 gram saat ditambahkan dengan
ditampilkan dan catat dan 3,571 gram, batu tersebut dan juga
hasilnya. Selanjutnya menghasilkan volume tidak mempengaruhi
diambil 10 mL aquades yang sama hasilnya antara volume objek tersebut.
menggunakan pipet ukur kedua batu tersebut yaitu Standar deviasi dari
dan dimasukkan ke dalam 11,5 mL. pengukuran massa objek
gelas ukur 25 mL. Lalu diperlukan untuk
diamati garis pada gelas
ukur dan dicatat mengetahui seberapa besar
volumenya. Masukkan persebaran data terhadap
batu kecil ke dalam gelas rata-rata (Christalia A,dkk,
ukur dengan kemiringan 2015)
45°. Amati perubahan
garis pada gelas ukur dan
catat hasilnya

B. TABEL PENGAMATAN
1. Kalibrasi Pipet Ukur dan Gelas Ukur
a. 10 ml

No. Jenis Pengamatan Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3

1. Massa gelas ukur 37,1330 g 37,1345 g 37,1341 g

Massa gelas ukur + 10


2. 47,0594 g 47,0590 g 47,0589 g
mL air

3. Massa 10 ml Air 9,9264 g 9,9245 g 9,9248 g

Berapa volume 10 mL
4. 10 mL 10 mL 10 mL
air dalam gelas ukur

5. Suhu air 10 ml 29° C 29° C 29° C

a. Densitas air
pada suhu 0,9960 g/mL 0,9960 g/mL 0,9960 g/mL
tersebut
6.

b. Massa / mL
9,9663 mL 9,9644 mL 9,9647 mL
(10 ml)

Rata - rata volume


7. pipet yang telah 9,9651 mL
dikalibrasi (10 ml)
Rata - rata massa
8. volume air pada gelas 9,9252 g
ukur

b. 20 ml

No. Jenis Pengamatan Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3

1. Massa gelas ukur 37, 1330 g 37,1345 g 37,1341 g

2. Massa gelas ukur + 20 56,7872 g 56,8614 g 56,8867 g


mL air

3. Massa 20 ml Air 19,6542 g 19,7269 g 19,7526 g

4. Berapa volume 20 mL 20 mL 20 mL 20 mL
air dalam gelas ukur

5. Suhu air 20 ml 29° C 29° C 29° C

6. a. Densitas air 0,9960 g/mL 0,9960 g/mL 0,9960 g/mL


pada suhu
tersebut

b. Massa / mL 19,7333 mL 19,8061 mL 19,8319 mL


(20 ml)

7. Rata - rata volume 19,7112 mL


pipet yang telah
dikalibrasi (20 ml)

8. Rata - rata massa 19,7904 g


volume air pada gelas
ukur
2. Densitas Cairan Unknown

No. Jenis Pengamatan Perc. 1 Perc. 2

1. Massa erlenmeyer 26,1931 g 26,1932 g

2. Massa erlenmeyer + cairan 33,9614 g 33,9673 g


“unknown”

3. Volume cairan “unknown” 10 mL 10 mL

4. Perhitungan:

a. Massa Cairan 7,7683 g 7,7741 g

b. Densitas cairan 0,77683 g/mL 0,77714 g/mL

5. Densitas rata - rata 0,77712 g/mL

3. Densitas Objek dengan Bentuk Tertentu

No. Jenis Pengamatan Perc. 1 Perc. 2

1. Massa objek 1,8480 gr 1,8481 gr

2. a. Panjang 1,5 cm 1,5 cm

b. Lebar 0,8 cm 0,8 cm

c. Tinggi 1,15 cm 1,15 cm

3. Volume air dalam gelas ukur 10 mL 10 mL

4. Volume objek + air dalam 11,5 mL 11,5 mL


gelas ukur

5. Volume benda dari 1,38 cm3 1,38 cm3


pengukuran penggaris
6. Volume benda dari 1,5 mL 1,5 mL
pemindahan air

7. Densitas benda dari 1,3391 g/cm3 1,3392 g/cm3


pengukuran penggaris

8. Densitas benda dari 1,232 g/cm3 1,232 g/cm3


pemindahan air

4. Densitas Objek Tidak Berbentuk

No Jenis Pengamatan Perc. 1 Perc. 2

1. a. Massa objek benda 3,5706 g 3,571 g

b. Volume air dalam 10 mL 10 mL


gelas ukur

c. Volume air + objek 11,5 mL 11,5 mL


dalam gelas ukur

2. a. Volume objek 1,5 cm3 1,5 cm3

b. Densitas objek 2,3804 g/cm3 2,3806 g/cm3

3. Bagaimana standar deviasi 0,0002


dari pengukuran massa objek

C. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan mengukur densitas zat padat dan zat cair, dapat
ditarik kesimpulan bahwa untuk mengukur densitas suatu objek seperti cairan dan
objek dengan bentuk tertentu, dapat dicari dengan membagi volume dengan
massanya. Maka dari itu, massa benda sangat berpengaruh terhadap densitas suatu
zat. Besarnya densitas berbanding lurus dengan massa benda dan berbanding terbalik
dengan volumenya. Cara mencari densitas dapat dilakukan dengan menggunakan
neraca dan alat volumentrik. Pengukuran dengan kedua alat tersebut memiliki nilai
ketidakpastian sehingga perlu dilakukan kalibrasi pada alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mokosolang, Christalia A., dkk. 2015. Analisis Heteroskedastisitas pada Data Cross
Section dengan White Heteroscedasticty Test dan Weighted Least Squares. Manado:
Universitas Sam Ratulangi.
Tahir, Iqmal. 2008. Arti Penting Kalibrasi pada Proses Pengukuran Analitik: Aplikasi
pada Penggunaan pH Meter. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
LAMPIRAN
A. PERHITUNGAN
1. Perhitungan pada Tabel Kalibrasi Pipet Ukur dan Gelas Ukur (10ml)
2. Perhitungan pada Tabel Kalibrasi Pipet Ukur dan Gelas Ukur (20 ml)
3. Perhitungan pada Tabel Densitas Cairan Unknown
4. Perhitungan pada Tabel Densitas Objek dengan Bentuk Tertentu
5. Perhitungan pada Tabel Densitas Objek Tidak Berbentuk
B. TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
Apa yang terjadi dari hasil pengamatan densitas yang Anda lakukan, apakah harganya
menjadi lebih besar atau lebih kecil apabila:
1. Cairan yang terdapat di pipet ukur kemudian ditiup sebagai cairan unknown yang
masuk ke dalam wadah dan ditimbang
2. Bila suatu zat padat ditekan dimasukkan kedalam gelas ukur dan ditemukan
adanya gelembung di dalam cairan tersebut
Jawab:
1. Harga massa cairan unknown akan bertambah karena ada massa udara yang
ditiupkan, sehingga densitas dari cairan sebelum ditiup akan lebih kecil dibanding
dengan cairan sesudah ditiup
2. Pengukuran volume tidak akan akurat karena kita menghitung volume pada benda
dan juga menghitung volume gelembung udara yang ada.
C. PEMBAGIAN TUGAS
a. Tabel perlakuan:
• Baris 1 (Kalibrasi pipet ukur dan gelas ukur 10 mL): Dewi Ayu
Latifa
• Baris 2 (Kalibrasi pipet ukur dan gelas ukur 20 mL): Salsabila Giavy
• Baris 3 (Densitas cairan unknown): Thoriq Favian Jiwani
• Baris 4 (Densitas objek dengan bentuk tertentu): Deril Rendyarko
• Baris 5 (Densitas objek yang tidak berbentuk): Deril Rendyarko
b. Tabel hasil pengamatan:
• Tabel 1 (Kalibrasi pipet ukur dan gelas ukur)
✓ 10ml: Dewi Ayu Latifa
✓ 20ml: Salsabila Giavy
• Tabel 2 (Densitas cairan unknown): Thoriq Favian Jiwani
• Tabel 3 (Densitas objek dengan bentuk tertentu): Deril Rendyarko
• Tabel 4 (Densitas objek yang tidak berbentuk): Dewi Ayu Latifa
c. Kesimpulan: Salsabila Giavy
d. Daftar Pustaka: Salsabila Giavy
e. Lampiran: Deril Rendyarko, Dewi Ayu Latifa, Salsabila Giavy, Thoriq Favian
Jiwani
Tugas setelah praktikum No. 1: Thoriq Favian Jiwani
Tugas setelah praktikum No. 2: Deril Rendyarko
Pembagian Tugas Kelompok: Thoriq Favian Jiwani

Anda mungkin juga menyukai