Anda di halaman 1dari 24

No.

Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN KADAR KAPUR NIRA ENCER Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Masker

Bahan : Alat :
• Nira Encer • Erlenmeyer 250 mL
• Larutan Buffer • Pipet Volume
• Indikator EBT • Buret 50 mL
• Larutan EDTA

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Masukkan 45 mL aquadest ke - -
dalam Erlenmeyer 250 mL
2. Tambahkan sampel nira encer Tumpahan sampel nira pada lantai Menggunakan pipet volume
sebanyak 5 mL menggunakan ataupun pakaian dengan benar.
pipet volume
3. Kemudian tambahkan 2 mL Larutan buffer berbau sangat Menggunakan masker.
larutan buffer kemudian menyengat Menutup buret berisi buffer
tambahkan 3-4 tetes indicator dengan penutup agar tidak
EBT menimbulkan bau.
4. Lakukan titrasi menggunakan - -
larutan EDTA sampai larutan
berubah warna menjadi kehijauan
5. Catat hasil titrasi - -
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN KADAR P2O5 NIRA MENTAH Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan
Masker

Bahan : Alat :
• Nira Mentah Sesudah Phospat • Hotplate
• Larutan Standar P2O5 (Uranil Asetat) • Spektrofotometer
• Amonium Molibdat • Pipet Volume
• Aquadest • Pipet Volume 10 mL
• Asam Askorbit • Labu Tajar 100-110 mL
• Erlenmeyer

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Ambil 1 ml nira mentah Tumpahan sampel nira pada lantai Menggunakan pipet volume
masukkan ke dalam erlenmeyer ataupun pakaian dengan benar.
100 ml
2. Tambahkan aquadest 40 ml - -
3. Lalu Tambahkan Asam Amonium Asam Amonium Molibdat dapat Menggunakan sarung tangan.
Molibdat 4 ml mengiritasi kulit, mata dan pernapasan. Menggunakan masker
Membilas dengan air mengalir
jika terjadi kontak dengan anggota
tubuh.
4. Panaskan hingga mendidih. Hotplate dan Erlenmeyer bersuhu Menjaga jarak aman dengan
tinggi dapat menimbulkan luka bakar
peralatan ketika dipanaskan
Menggunakan tang penjepit untuk
memegang Erlenmeyer.
5. Setelah mendidih tambahkan Asam askorbit dalam dosis tinggi Menggunakan asam askorbit
berbahaya jika tertelan.
asam askorbit 0,1 gram kemudian secukupnya
didinginkan
6. Setelah dingin, masukkan ke - -
dalam labu takar 100 mL
7. Tambahkan aquadest sampai garis - -
tanda 100 ml
8. Lakukan pembacaan absorbansi - -
menggunakan alat
sepektrofotometer pada panjang
gelombang 650 nm.
9. Catat hasil pembacaan. - -
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
GULA REDUKSI TETES Tanggal Rilis :
(TETES PRODUKSI DAN TETES TANGKI) Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Masker
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Tetes • Timbangan Analitik
• Fengling A dan Fengling B • Labu Takar 250 ml
• Larutan Lead Asetat • Hot Plate
• Indicator MB • Gelas Kimia 100 ml
• Larutan Natrium Fosfat Kalium Okasalat • Pipet Volume 5 dan 50 ml
• Buret 50 ml

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Timbang 12,5 gram tetes - -
menggunakan timbangan analitik
2. Tambahkan aquadest secukupnya - -
untuk melarutkan tetes,
selanjutnya masukkan ke dalam
labu takar 250 ml
3. Tambahkan Lead Asetat 10 % Lead Asetat dapat mengiritasi kulit, Menggunakan masker dan sarung
sebanyak 25 ml, tambahkan mata dan pernapasan. tangan.
aquadest sampai dengan garis Membilas dengan air mengalir
tanda labu takar, gojog kemudian jika terjadi kontak dengan anggota
tapis (Filtrat 1) tubuh.
4. Ambil 50 mi filtrat pertama - -
selanjutnya masukkan ke dalam
tabu takar 250 ml
5. Tambahkan 10 ml campuran Kalium Oksalat berbahaya jika tertelan Menggunakan masker dan sarung
natrium fosfat kalium oksalat, atau kontak dengan kulit tangan.
kemudian tambahkan aquadest Membilas dengan air mengalir
sampai dengan garis tanda, gojog jika terjadi kontak dengan anggota
sampai tercampur sempurna tubuh.
kemudian tapis (Filtrat II)
6. Ambil 50 mi filtrat kedua lalu - -
masukkan ke dalam buret
7. Masukkan fehling A dan fehling Tumpahan fehling pada lantai maupun Menggunakan pipet volume
B sebanyak 5 ml ke dalam pakaian dengan benar.
erlenmeyer kemudian tambahkan
titran sebanyak 15 ml
8. Didihkan pada hotplate sampai Hotplate dan Erlenmeyer bersuhu Menjaga jarak aman dengan
ada perubahan warna merah bata tinggi dapat menimbulkan luka bakar peralatan ketika dipanaskan
Menggunakan tang penjepit untuk
memegang Erlenmeyer.
9. Tambahkan 3-4 tetes indikator - -
MB ke dalam erlenmeyer sampai
berubah warna biru keunguan
10. Lakukan titrasi sampai warna biru Buret terlepas dari statif dan jatuh Memastikan bahwa buret
berubah menjadi merah bata mengenai hotplate terpasang dengan baik pada statif
11. Catat hasil titrasi tersebut - -
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
SAKAROSA TETES Tanggal Rilis :
(TETES PRODUKSI DAN TETES TANGKI) Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Masker

Bahan : Alat :
• Tetes • Timbangan Analitik
• Aquadest • Botol Timbang
• NaOH 8% • Stirer
• Lead NItrat 50% • Labu Takar 250 ml
• Alumunium Sulfat 30 % • Gelas Ukur 250 ml
• Tanah infusoria • Suchromat
• HCl pekat • Labu Takar 100-110 ml
• HCl 1:1 • Tabung Polarimetri 200 ml

fddxs

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Timbang dengan teliti 35,75 gram - -
tetes dalam gelas ukur 250 ml,
tambahkan 100 ml aquadest
2. Diaduk dengan Stirer hingga Gelas ukur pecah dikarenakan Mengatur kecepatam magnetic
homogen magnetic stirrer terlalu kencang stirrer sesuai dengan kebutuhan
3. Pindahkan dalam labu takar 250 - -
ml, cuci dengan aquades gelas
ukur sampai tidak ada cairan tetes
tersisa
4. Tambahkan 30 ml larutan NaOH NaOH bersifat korosif dan dapat Menggunakan masker dan sarung
mengiritasi kulit serta mata
8% dan Lead nitrat 50%, tangan.
Lead Nitrat bersifat korosif dan dapat
tambahkan aquades hingga garis mengiritasi kulit, mata dan pernapasan Membilas dengan air mengalir
tanda (250 ml), gojog kemudian jika terjadi kontak dengan anggota
tapis tubuh.
5. Buang beberapa tetes filtrat Aluminium Sulfat bersifat korosif dan Menggunakan masker dan sarung
pertama, ambil 100 ml filtrat dapat mengiritasi kulit, mata dan tangan.
pertama dalam labu takar (Filtrat pernapasan Membilas dengan air mengalir
I) (100-110 ml), tambahkan jika terjadi kontak dengan anggota
larutan Aluminium Sulfat 30% tubuh.
sampai garis tanda 110 ml, gojog
kemudian ditapis
6. Filtrat ini amati pol pada - -
Suchromat (P) dengan pembuluh
200 mm
7. Ambil 50 ml Filtrat I, masukan - -
dalam labu takar 100-110 ml
8. Tambahkan 30 ml HCl 1:1, putar HCl bersifat korosif dan dapat Menggunakan sarung tangan.
labu takar hingga larutan mengiritasi kulit, mata Membilas dengan air mengalir
homogen jika terjadi kontak dengan anggota
tubuh.
9. Biarkan selama 2 jam dalam - -
keadaan tertutup
10. Tambahkan aquades sampai garis - -
tanda 100 ml, gojog dan tapis
11. Filtrati II di amati polarisasinya - -
(Pa) dengan pembuluh 200 mm,
amati pula temperatur cairan
tersebut (t1) di alat Suchromat,
dan temperatur ruangan (t2)
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
OPTICAL DENSITY Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium

Bahan : Alat :
• Tetes • Timbangan Analitik
• Aquadest • Refractometer
• Spectrometer
• Labu Ukur 500 ml
• Cawan

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Timbang 1,0 gram tetes dalam - -
cawan, tambahkan ±10 ml
aquadest, larutkan
2. Setelah larut masukkan ke dalam - -
labu takar 500 ml, tambahkan
aquadest sampai tanda garis.
3. Kemudian kocok hingga - -
homogen.
4. Tentukan Berat Jenis melalui - -
pengukuran Brix.
5. Ukur Absorbansi pada panjang - -
gelombang 400 nm menggunakan
kuvet 1 cm.
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN HARDNESS AIR PENGISI DAN AIR KETEL Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium

Bahan : Alat :
• Air Ketel • Gelas Ukur
• Indikator EBT • Buret Ganda 1 ml
• Larutan Buffer • Erlenmeyer 250 ml
• Larutan EDTA

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Ukur dengan teliti air ketel Sampel air ketel yang dikirim bersuhu Didinginkan terlebih dahulu
sebanyak 100 ml dengan gelas tinggi, dapat menimbulkan luka Erlenmeyer yang berisi sampel
ukur 100 ml melepuh jika terjadi kontak dengan menggunakan air dingin
kulit
2. Masukkan dalam Erlenmeyer, Larutan buffer berbau sangat Menggunakan masker.
kemudian tambahkan2 ml larutan menyengat Menutup buret berisi buffer
buffer dan tambahkan 3-4 tetes dengan penutup agar tidak
indicator EBT menimbulkan bau.
3. Lakukan titrasi menggunakan -
larutan EDTA sampai larutan
berubah warna menjadi kebiruan
4. Catat hasil titrasi - -
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN CCS Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Masker

Bahan : Alat :
• Air ketel • Aerometer/Amerspinder
• Limbah cair (Outlet IPAL dan air jatuhan • Erlenmeyer 250 ml
kondensor)

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Ambil 200 sampel air ketel, Sampel air ketel yang dikirim bersuhu Didinginkan terlebih dahulu
masukkan ke dalam erlenmeyer tinggi, dapat menimbulkan luka Erlenmeyer yang berisi sampel
melepuh jika terjadi kontak dengan menggunakan air dingin
kulit
2. Tutup Erlenmeyer sambal - -
didinginkan sampai kira-kira
mencapai suhu >50 oC
3. Masukkan batang aerometer dan - -
catat nilai TDS air ketel
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN BRIX DAN POL NIRA KENTAL (NK & NKS) Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Nira Kental • Suchromat
• Penjernih Amfoterik • Timbangan Analitik
• Penjernih Bufferik • Labu Takar 100-110 ml
• Corong
• Kertas Saring
• Gelas Tapis
• Gelas Arloji

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Timbang 100 gram Nira Kental Tumpahan sampel nira pada lantai Mengambil nira secukupnya
ataupun pakaian dengan perlahan-lahan
2. Tambahkan aquades sebanyak - -
200 gram
3. Ambil 50 ml untuk analisa brix - -
4. Sisanya masukkan ke dalam labu - -
takar 100-110 ml sampai garis
tanda (100 ml)
5. Tambahkan 5 ml Amfoterik + 5 Larutan Buferik dapat menimbulkan Menggunakan sarung tangan.
ml Buferik + aquades sampai iritasi bila terjadi kontak dengan kulit Membilas dengan air mengalir
garis tanda (110 ml) jika terjadi kontak dengan anggota
tubuh.
6. Gojog sampai tercampur rata Proses pengojogan dapat menimbulkan Proses pengojogan dilakukan
kemudian tapis tekanan dalam labu takar sehingga secara bertahap dengan sesekali
dapat menyemburkan sampel yang ada membuka penutup pada labu takar
di dalam labu takar agar udara dapat tersirkulasi
7. Filtrat hasil tapisan diuji - -
menggunakan suchromat
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN BRIX DAN POL MASAKAN, STROOP, KLARE DAN Tanggal Rilis :
GULA A-C-D Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Masakan A, C dan D • Suchromat
• Gula A, C dan D • Timbangan Analitik
• Penjernih Amfoterik dan Buferik • Labu Takar 100-110 ml
• Stroop A, C, Klare A dan Klare D • Corong
• Babonan C dan D • Kertas Saring
• Gelas Tapis
• Gelas Arloji
• Gelas Kimia 250 ml

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Timbang bahan 25 gram di dalam - -
gelas kimia 250 ml
2. Tambahkan aquades 225 gram - -
3. Diaduk dengan Stirer hingga Gelas ukur pecah dikarenakan Mengatur kecepatam magnetic
homogen magnetic stirrer terlalu kencang stirrer sesuai dengan kebutuhan
4. Campuran bahan di bagi menjadi: - -
50 ml (Larutan E) untuk
diperiksa brixnya.
100 ml (Larutan D) untuk
diperiksa polnya
5. Ambil 100 ml filtrat dari Larutan - -
D dalam labu takar 100-110 ml
6. Tambahkan 5 ml Amfoterik + 5 Larutan Buferik dapat menimbulkan Menggunakan sarung tangan.
ml Buferik iritasi bila terjadi kontak dengan kulit Membilas dengan air mengalir
jika terjadi kontak dengan anggota
tubuh.
7. Gojog sampai tercampur rata, Proses pengojogan dapat menimbulkan Proses pengojogan dilakukan
kemudian ditapis tekanan dalam labu takar sehingga secara bertahap dengan sesekali
dapat menyemburkan sampel yang ada membuka penutup pada labu takar
di dalam labu takar agar udara dapat tersirkulasi
8. 5 tetes filtrat pertama di buang,
Filtrat siap di masukan tabung pol
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN BRIX DAN POL NIRA GILINGAN, NIRA MENTAH, Tanggal Rilis :
NIRA ENCER, NIRA TAPIS Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Nira Gilingan 1 s/d 5, nira mentah, nira encer dan • Suchromat
nira tapis • Pembuluh pol 20 mm
• Penjernih Amfoterik • Gelas Kimia
• Penjernih Bufferik N • Labu Takar 100-110 ml
• Corong Gelas
• Pipa Gelas & Pengaduk
• Kertas Saring
• Gelas Tapis
• Gelas Arloji

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Nira Gilingan disaring (kasar / - -
saringan gula A). Nira jenis lain
tanpa penyaringan.
2. Masukan nira ke dalam labu takar Tumpahan sampel nira pada lantai Menuangkan sampel nira dengan
100-110 ml sampai garis tanda ataupun pakaian hati-hati
(100 ml).
3. Tambahkan 5 ml Amfoterik + 5 Larutan Buferik dapat menimbulkan Menggunakan sarung tangan.
ml Buferik N. iritasi bila terjadi kontak dengan kulit Membilas dengan air mengalir
jika terjadi kontak dengan anggota
tubuh.
4. Digojog sampai tercampur Proses pengojogan dapat menimbulkan Proses pengojogan dilakukan
tekanan dalam labu takar sehingga
sempurna. secara bertahap dengan sesekali
dapat menyemburkan sampel yang ada
di dalam labu takar membuka penutup pada labu takar
agar udara dapat tersirkulasi
5. Ditapis (beberapa mi filtrat awal - -
dibuang). Saat penapisan
berlangsung, corong ditutup
dengan gelas arloji (mencegah
penguapan). Sampai didapatkan
filtrat yang jernih.
6. Nira saringan sebanyak 50 ml dan - -
filtrat hasil tapisan dimasukkan ke
dalam suchromat untuk
pembacaan pol dan brix.
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN PEPSRSTION INDEKS Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Cacahan sabut tebu out unigerator • POC tester
• Aquades • Wet Disitegrator

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Metimbang 500 gram sabut ampas Ampas yang tajam dapat menyebabkan menggunakan sarung tangan
(cacahan tebu unigerator) dan kulit tergores
memasukkan ke dalam container
kemudian ditambahkan 3,5 liter
air
2. Terdapat 2 alat yang digunakan, Tangan tergores mesin roda berputar Menjalankan alat sesuai prosedur
WD menggunakan alat dengan Pakaian tersangkut mesin ketika dan menjaga jarak aman terhadap
wadah yang ditutup rapat berputar alat ketika dilakukan analisis
kemudian mengoperasikan selama
20 menit. POC , alat tersebut
dioperasikan selama 10 menit.
3. Setelah selesai, tampung filtrat - -
dari wadah berbedah untuk WD
dan POC dan lakukan analisa brix
dan pol menggunakan sukromat
4. Catat nilai brix dan pol yang - -
diperoleh
5. Catat hasil titrasi - -
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN CCS Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Ampas unigrator • Suchromat
• Amfoterik • Timbangan analitik
• Buffer N • Hidrolic press
• Labu takar 100-100 ml
• Corong gelas
• Kertas saring
• Gelas tapis
• Cawan petri
• Oven

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Masukkan ampas unigerator 1000 Ampas yang tajam dapat menyebabkan Menggunakan sarung tangan
gram dan disiapkan tempat untuk kulit tergores
nira dan ampas yang telah di tara
2. Masukkan ampas unigerator yang - -
telah timbang dalam tabung
hidrolik
3. Hidupkan mesin hidrolik dan Anggota tubuh tertekan mesin hidrolik Menekan tombol manual untuk
tekan tombol otomatis uap dan dan filtrat yang tumpah. menekan ampas hingga keluar
dibiarkan ampas unigerator di filtrat dan memastikan filtrat yang
press maksimal keluar ada tempat untuk
menampung
4. Jika selesai, tampung nira yang - -
keluar dalam wadahnya dan
diketahui taranya dan menekan
tombol otomatis down kemudian
diambil ampasnya
5. Timbang dan catat berat nira dan - -
ampas kemudian analisa nilai brix
dan polnya
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
ANALISA WARNA LARUTAN GKP Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium

Bahan : Alat :
• Kieselghur • Timbangan analitik
• Aquades • Spektrofotometer dengan cuvet 10 mm
• Sampel atau contoh GKP • Stirer
• Kertas saring Whatman. 42 • Corong buchner dan pompa vakum
• Beaker glass 250 ml/ gelas tapis
• Beaker glass 100 ml
• Refractometer
• Vacuum desikator/ pemanas ultrasonic

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Timbang 50 (± 0,1) gram gram Gelas ukur pecah dikarenakan Mengatur kecepatam magnetic
contoh gula, masukkan kedalam magnetic stirrer terlalu kencang stirrer sesuai dengan kebutuhan
beaker glass 100 ml, tambahkan
aquades 50 (± 0,1) ml. Larutkan
gula dengan pengaduk magnet
pada suhu kamar hingga homogen
selama 5 menit dan tambahkan
kiselghur kedalam larutan
2. Setelah homogen, larutan disaring Tumpahan sampel nira pada lantai Menggunakan pipet volume
menggunakan kertas saring ataupun pakaian dengan benar.
menggunakan kertas saring, dan
filtrat ditampung dalam beaker
glass 250 ml yang kering dan
bersih
3. Diaerasi, dengan memasukkan Beaker glass panas setelah dimasukkan Menunggu beaker glass hingga
larutan gula kedalam pemanas ke dalam alat dapat menyebabkan kulit dingin
ultrasonic selama 3 menit. 5 ml terbakar Menggunakan sarung tangan
filtrat pertama dibuang lalu filtrat
jernih siap dibaca absorbansinya
4. Lakukan setting titik nol pada unit - -
spektofotometer dengan Panjang
gelombang 420 nm. Masukkan
larutan contoh ke dalam cuvet dan
tentukan absorbansinya. Catat
hasil absorbansinya
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
ANALISA KADAR AIR (GKP DAN BELERANG) Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Sampel contoh • Moisture Balance/ Moisture Analyzer
• Sampel belerang

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Atur temperature 105oC, waktu - -
pengeringan 10 menit dengan
berat sampel 20 gram dengan
menekan tombol setting
2. Tekan tombol tare untuk - -
melakukan tara alat(hingga
menunjukkan angka no), setelah
stabil buka tutup pemanas lalu
masukkan sampel sebanyak 20
gram kedalam pan sampel(sampel
tersebar ke seluruh permukaan
pan)
3. Ditutup pemanas lalu tekan - -
tombol start dan tunggu selama 10
menit sampai dicapai konstan.
4. Dicatat kadar air sampel sesuai - -
dengan hasil yang ditunjukkan
alat
5. Setelah selesai, buka tutup Pan panas dapat menyebabkan luka Menggunakan sarung tangan
pemanas lalu keluarkan pan bakar Menungg pan hingga dingin
sampel beserta sisa sampel untuk
dibersihkan.
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
ANALISA BESAR JENIS BUTIR (BJB) GKP Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium

Bahan : Alat :
• Sampel contoh/ GKP • Timbangan analitik
• Mesin pengayak
• Satu set ayakan dengan ukuran mesh:
10;12;16;20;30;40

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Susun ayakan pada mesin - -
pengayak dengan bukaan terbesar
(mesh terkecil) ada dibagian atas.
2. Timbang 100 gram contoh - -
kemudian dimasukkan pada
ayakan paling atas, pasang
penutup pada tempatnya.
3. Hidupkan mesin ayakan selama Tumpukan set ayakan terlepas dan Menutup rapat ayakan dengan
10 menit jatuh mengenai benda di sekitar menggunakan mur
4. Matikan mesin, ayakan diambil, - -
kemudian timbang contoh yang
ada pada setiap ayakan, kemudian
hitung persentasenya
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN KAPUR TOHOR Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Masker
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Kapur tohor • Gelas ukur
• Aquades • Timbangan analitik
• Beaume meter

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Buatlah larutan susu kapur dengan - -
o
Be mencapai 15 Be
2. Masukkan larutan kapur 15oBe Kapur tohor menyebabkan iritasi kulit Menggunakan masker dan sarung
tersebut kedalam gelas ukur 100 mata dan penafasan tangan
ml
3. Diamkan selama 2 jam. Diamati - -
pengendapan larutan kapur,
setelah 2 jam lakukan pengecekan
terhadap tinggi endapan kemudian
ukur tinggi endapan
4. Catat hasil pengendapan - -
No. Dokumen :
JOB SAFETY ANALYSIS
No. Revisi :
PENGUJIAN POL DAN ZAT KERING BLOTONG Tanggal Rilis :
Halaman :

Nomor JSA : Tanggal Terbit :


Pengawas : Departemen :
APD : Jas Laboratorium Pelaksana :
Sandal Laboratorium
Sarung Tangan

Bahan : Alat :
• Blotong • Suchromat
• Penjernih amfoterik • Timbangan analitik
• Penjernih buferik • Cawan porselin
• Corong gelas
• Kertas saring
• oven

No. Prosedur Kerja Potensi Bahaya Upaya Pengendalian


1. Menyiapkan filtrat dahulu dengan Larutan Buferik dapat menimbulkan Menggunakan sarung tangan.
menimbang blotong 50 gram dan iritasi bila terjadi kontak dengan kulit Membilas dengan air mengalir
dimasukkan ke cawan porselen. jika terjadi kontak dengan anggota
Ditambahkan akuaes dan diaduk tubuh.
sampe menjadi bubur. Kemudian
ditambahkan 5 ml amfoterik dan 5
ml buferik.
2. Dimasukkan kedalam corong - -
polarimetri dan catat hasil
pembacaan pol
3. Untuk analisa zat kering, Alat oven bersuhu tinggi dapat Menggunakan penjepit untuk
ditimbang 20 gram blotong. menyebabkan luka bakar bila terjadi menaruh dan mengambil cawan
Kemudian ditaruh kedalam cawan kontak dengan anggota tubuh porselin
porselin yang diketahui beratnya.
Masukkan kedalam oven pada
posisi suhu 100-110℃ selama 3
jam
4. Catat dan tentukan nilai zat kering - -
menggunakan rumus
Disiapkan Oleh : Disahkan Oleh :

Anda mungkin juga menyukai