Program Studi DIII Analisis Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Islam Indonesia, Jl. Kaliurang No.KM. 14,5, Besi, Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584
1. PENDAHULUAN
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran-besaranyang diukur dalam kondisi tertentu. Sedangkan defenisi kalibrasi
menurut Dewan Standarisasi Nasional (DSN/1990) adalah suatu kegiatan untuk menentukan
kebenaran konvensional penunjukan instrument ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar nasional dan/atau internasional. Selain itu, kalibrasi juga dapat dikatakan sebagai
kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan/atau bahan ukur
(363/Menkes/Per/IV/1998).
Tujuan kalibrasi adalah menentukan deviasi atau penyimpangan kebenaran nilai konvensional
penunjukkan suatu instrumen ukur, menjamin hasil hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional
ataupun standar internasional. Manfaat kalibrasi adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan
ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya (Fatimah, 2003).
Spektrofotometer UV-Vis merupakan teknik analisis spektroskopi dengan menggunakan sumber
radiasi elektromagnetik dan sinar tampak dengan menggunakan instrument. Spektrofotometer UV-Vis
banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada
daerah ultraviolet (200–400 nm) atau daerah sinar tampak (400–800 nm) (Sastrohamidjojo, 1991).
Analisis dengan instrument ini dilakukan dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang
diukur. Spektrofotometer mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang. Kalibrasi yang diperlukan pada spektrofotometer adalah panjang gelombang dan
absorbansi.
Jenis-jenis Spektrofotometer berdasarkan pada daerah spektrum yang akan dieksporasi terdiri dari
spektrofotometer sinar tampak (visible) serta gabungan spektrofotometer sinar tampak (visible) dan
ultraviolet (UV), sedangkan berdasarkan teknik optika sinar terdiri dari spektrofotometer optika sinar
tunggal (Single Beam Optic) dan spektrofotometer optika sinar ganda (Double Beam Optic).
Spektofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beam Optic), cahaya terbagi melewati sel pembanding,
dan cahaya yang lainnya melewati sel sampel/ berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk ke
detektor, dan detektor merespon cahaya netto dari kedua arah. Double beam digunakan pada panjang
gelombang 190-750 nm (Triyati, 1985).
2. METODE
2.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kalibrasi spektrofotometer UV Vis yaitu seperangkat alat
spektrofotometer UV Vis single beam; seperangkat alat spektrofotometer UV Vis double beam; labu
takar 10 mL, 20 mL dan 100 mL; timbangan analitik; gelas beker 100 mL; oven. Bahan
yangdigunakan dalam kalibrasi spektrofotometer UV Vis yaitu kalium dikromat; asam sulfat 0,005
M; CuSO4. 5H2O; H2SO4 1%; akuades.
3. HASIL PRAKTIKUM
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan, dalam kondisi tertentu antara
suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang
dipresentasikan oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direalisasikan oleh standar
(Vocabulary of Basic and General Teams in Metrology-VIM, 1993). Kalibrasi menentukan perbedaan
(deviasi) antara pembacaan alat ukur atau bahan ukur (yang digunakan sebagai standar) dengan
(taksiran) nilai benar.
Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu metode instrumen yang paling sering diterapkan dalam
analisis kimia untuk mendeteksi senyawa (padat/cair) berdasarkan absorbansi foton, agar sampel dapat
menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang gelombang foton 200 nm – 700 nm), biasanya sampel
harus diperlakukan atau derivatisasi, misalnya penambahan reagen dalam pembentukan garam
kompleks dan lain sebagainya. Unsur diidentifikasi melalui senyawa kompleksnya.
Tujuan kalibrasi spektrofotometer adalah untuk mengetahui nilai perbedaan dari pembacaan alat
dengan membandingkan nilai standar, sehingga dapat menjamin data yang diperoleh benar dan valid.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar
pengukuran yang di dapatkan lebih teliti. Adapun parameter yang digunakan pada percobaan ini yaitu,
sebagai berikut:
1.1. Pola Panjang Gelombang
Gambar 1. Penetuan pola panjang gelombang
1.2. Linearitas
Linieritas diperoleh dengan dilakukan pengukuran absorbansi larutan sampel. Tujuan
dilakukannya pengukuran ini adalah untuk memperoleh persamaan garis regresi dari kurva
kalibrasi yang dibuat. Uji linearitas dinyatakan sebagai koefisien korelasi (r). Hasil pengukuran
dapat dilihat pada Gambar 2
1.4. Presisi
Presisi atau precision ialah derajat kemiripan antara hasil uji individual yang diukur dengan
penyebaran hasil individual berdasarkan rata-rata bila prosedur dilakukan secara berulang
terhadap sampel yang diperoleh dari campuran yang telah homogen. Presisi diukur sebagai
simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variansi). Precision dapat dinyatakan
sebagai repeatability (keterulangan) atau reproducibility (kebolehulangan).
Daftar Pustaka
363/Menkes/Per/IV/1998, P. M. 1998. Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan.
Fatimah, Soja. 2003. Kalibrasi dan Perawatan Spektrofotometer UV-VIS. Bandung: FMIPA UPI.
ISO Guide 99:1993. International vocabulary of basic and general terms in metrology (VIM)
Sastrohamidjojo, H. 1991. Kromatografi, Edisi II. Yogyakarta: Liberty.
Triyati, E. 1985. Spektrometer Ultra-Violet dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya dalam Oseanologi. Jurnal
Oseanologi. 1, 39-47.