Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Penelitian

FABRIKASI ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI


NANOPARTIKEL TiO2 (EPK-TiO2) UNTUK PENENTUAN PESTISIDA
SIPERMETRIN SECARA VOLTAMETRI

Muhammad Nurdin *1, Maulidiyah2, La Ode Agus Salim3

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Kampus Bumi Tridarma Anduonohu Kendari Sultra Telp. (0401)391929 Fax. (0401)390496
Email : Agus.123742@gmail.com

ABSTRACT
Research concerning fabrication of carbon paste electrode modified TiO 2
nanoparticle (CPE-TiO2) for the determination of a cypermhetrin pesticide by voltammetry
has been carried out. The objective of this study was to obtain the composition of the TiO 2
nanoparticle modified carbon paste electrode which has the highest peak current and obtain
a sensitive working electrode for the determination of cypermhetrin pesticide. The
modification of the carbon paste electrode using TiO 2 nanoparticles was performed for the
analysis of cyclic voltammetry (CV) and differential pulse voltammetry (DPV). The CV
results show that with the electrode composition graphite: paraffin: TiO2 (3:4:3) is the best
electrode shown with an anodic peak current (Ipa) 1.98 x 10 -4 A and cathodic crest current
(Ipc) 2.23 x 10-4 A. The result of measurement of effect of pH using buffer citrate showed
that optimum pH at measurement was pH 5 with optimum scan rate 0.8 V/s. The detection
limit obtained from the measurement of CPE-TiO2 in cypermhetrin was 0.0978 ppm and
the reproducibility of the CPE-TiO2 performance was 0.37%. The low % Relative Standard
Deviation (RSD) value states the precision level of the CPE-TiO2 quite well.
Keywords: CPE, CPE-TiO2, Cypermhetrin, Voltammetry, CV, DPV
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai fabrikasi elektroda pasta karbon termodifikasi
nanopartikel TiO2 (EPK-TiO2) untuk penentuan pestisida sipermetrin secara voltametri.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan komposisi elektroda pasta karbon termodifikasi
nanopartikel TiO2 yang memiliki arus puncak tertinggi dan mendapatkan elektroda kerja
yang sensitif untuk penentuan pestisida sipermetrin. Modifikasi elektroda pasta karbon
menggunakan nanopartikel TiO2 dilakukan untuk analisis pestisida sipermetrin secara
cyclic voltammetry (CV) dan differential pulse voltammetry (DPV). Hasil penelitian secara
CV menunjukkan bahwa dengan komposisi elektroda grafit : paraffin : TiO 2 (3:4:3)
merupakan elektroda terbaik yang ditunjukkan dengan arus puncak anodik (Ipa) 1,98 x 10-4
A dan arus puncak katodik (Ipc) 2,23 x 10-4 A. Hasil pengukuran pengaruh pH
menggunakan buffer sitrat menunjukkan bahwa pH optimum pada pengukuran adalah pH 5
dengan scan rate optimum 0,8 V/s. Limit deteksi yang diperoleh dari pengukuran EPK-
TiO2 pada sipermetrin sebesar 0,0978 ppm dan keberulangan dari kinerja EPK-TiO 2 sebesar
0,37%. Nilai % Relative Standard Deviation (RSD) yang rendah menyatakan tingkat presisi
dari EPK-TiO2 cukup baik.
Kata kunci : EPK, EPK-TiO2, Sipermetrin, Voltametri, CV, DPV

1
PENDAHULUAN voltametri sangat dipengaruhi oleh material
Indonesia merupakan negara agraris elektroda kerja (Suliana dan Pirim, 2014).
yang kebanyakan penduduknya bekerja pada Salah satu elektroda kerja yang banyak
bidang pertanian. Upaya dalam mengatasi digunakan adalah elektroda pasta karbon
hama dan penyakit, banyak petani (EPK).
menggunakan pestisida kimia yang saat ini EPK merupakan elektroda yang
dilaporkan terus meningkat penggunaannya, tersusun dari campuran serbuk grafit dan
sehingga lambat laun akan mencemari cairan pasta. Elektroda ini sangat mudah
lingkungan pertanian. Berdasarkan data dibuat dan pada permukaannya sangat mudah
Komisi Pestisida di bawah Kementerian terjadi pertukaran elektron (Yulianto dan
Pertanian sudah terdaftar jenis pestisida Setiarso, 2014). Elektroda pasta karbon
fungisida 350 merek, herbisida 600 merek dan memiliki beberapa kelebihan diantaranya
insektisida 800 merek yang memiliki izin kisaran potensial yang lebar, arus dasar
tetap (Saturi, 2012). rendah, murah dan cocok untuk berbagai
Pestisida golongan insektisida piretroid sensor dan aplikasi deteksi. Kinerja elektroda
saat ini dilaporkan sebagai pestisida yang pasta karbon dapat ditingkatkan dengan cara
masih banyak digunakan. Salah satu jenis modifikasi secara kimia (Irdhawati et al,
pestisida golongan ini yaitu sipermetrin. 2015).
Sipermetrin dilaporkan sebagai senyawa yang Salah satu modifier yang telah banyak
bersifat beracun bagi manusia yang dapat dikembangkan adalah senyawa titanium
menyerang sistem saraf, dapat menekan dioksida (TiO2). Nanopartikel TiO2 dapat
sistem kekebalan tubuh dan dapat diaplikasikan sebagai modifier sensor
menghambat pembentukan anti bodi terhadap elektrokimia berdasarkan sifat intrinsiknya,
penyakit. karena memiliki area permukaan besar,
Teknik yang umumnya digunakan stabilitas termal yang cukup baik, sifat serap
mendeteksi sipermetrin adalah kromatografi tinggi, serta memiliki situs adsorpsi berlimpah
cair tekanan tinggi (HPLC) atau kromatografi untuk senyawa organik (Belkhamsa et al.,
gas (GC) (Muhamad et al., 2012). Beberapa 2015). Selain itu, nanopartikel TiO2 juga dapat
kelemahan metode ini adalah perlakuan digabungkan dengan senyawa lain seperti
ekstraksi dan pemurnian di laboratorium karbon nanotube untuk membuat elektroda
yang membutuhkan banyak pelarut, waktu termodifikasi secara elektrokimia dalam
analisis yang lebih lama, sehingga menganalisis beberapa senyawa, karena dapat
memungkinkan terdapatnya resiko kesalahan memberikan tempat yang lebih aktif pada
(Myszka et al, 2001; Turner et al., 1989). permukaan elektroda (Ensafi et al., 2013).
Voltametri merupakan metode Beberapa penelitian tentang modifikasi
elektrokimia yang dapat dipilih sebagai EPK dengan TiO2 telah dilaporkan.
metode alternatif untuk penentuan pestisida Tashkhourian et al. (2013) memodifikasi
sipermetrin. Hal ini dikarenakan metode elektroda pasta karbon dengan nanopartikel
voltametri memiliki selektivitas yang tinggi, TiO2 untuk analisis asam galat secara
limit deteksi rendah (pada skala ppb), serta voltametri siklik, Ensafi et al. (2013)
preparasi sampel dan pengukuran yang mudah mengembangkan elektroda pasta karbon
(Cui dan Zhang, 2016). Sistem voltametri termodifikasi TiO2 untuk penentuan
terdapat tiga elektroda yang digunakan benzerazide, Belkhamsa et al. (2015)
diantaranya adalah elektroda kerja, elektroda membuat elektroda pasta karbon termodifikasi
pembantu dan elektroda pembanding (Wachid TiO2 untuk analisis Pb(II) secara voltametri
dan Setiarso, 2014). Kinerja dari metode siklik dan Shehata et al. (2016) telah

2
2

mengembangkan sensor elektrokimia a. Preparasi Nanopartikel TiO2 Anatase


elektroda pasta karbon dengan menggunakan Serbuk TiO2 degussa P25 ditimbang
nanopartikel TiO2 sebagai modifier untuk sebanyak 10 gram dan di masukkan kedalam
analisis nikotin secara voltametri. cawan porselin. Kemudian diannealing pada
Berdasarkan sifat bahan EPK, maka suhu 500oC dengan wadah tertutup selama 3
sangat menarik untuk mengkombinasikan jam untuk mendapatkan TiO2 fasa anatase.
nanopartikel TiO2 sebagai bahan modifier Nanopartikel TiO2 kemudian di karakterisasi
elektroda pasta karbon yang diharapkan dapat menggunakan XRD.
meningkatkan sensitivitas kerja dan b. Pembuatan Elektroda Pasta Karbon
memberikan respon elektroda yang baik. (EPK) dan EPK-TiO2
Sejauh penelusuran literatur yang dilakukan, Pembuatan EPK dilakukan dengan
modifikasi EPK-TiO2 untuk penentuan cara mencampurkan grafit dan parafin cair
sipermetrin belum dilaporkan. Elektroda pasta perbandingan 1 : 1. Kemudian dipanaskan
karbon termodifikasi nanopartikel TiO2 akan hingga suhu parafin 80oC. Campuran tersebut
dibuat dengan mencampurkan grafit, paraffin diaduk dan dimasukkan ke dalam badan
cair dan nanopartikel TiO2 dengan berbagai elektroda berdiameter 3 mm sambil ditekan
variasi dan parameter uji untuk mencari agar memadat, kemudian permukaan elektroda
kinerja yang optimal. Berdasarkan uraian- digosok sampai, halus, rata, dan mengkilap
uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian (Yulianto dan Setiarso, 2014).
dengan judul “Fabrikasi Elektroda Pasta Pembuatan EPK-TiO2 dilakukan
Karbon Termodifikasi Nanopartikel TiO2 dengan cara mencampurkan Grafit, parafin
(EPK-TiO2) untuk Penentuan Pestisida cair dan nanopartikel TiO2 anatase dengan
Sipermetrin secara Voltametri. empat variasi perbandingan persentase berat
grafit : parafin cair : TiO2, yaitu 3:5:2, 3:4:3,
METODE 3:3:4 dan 3:2:5. Grafit dan nanopartikel TiO 2
Penelitian dilakukan di laboratorium kimia di gerus sampai halus, diayak menggunakan
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu stainless steel 200 mesh dan dimasukkan ke
Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo. dalam kaca arloji yang berisi parafin.
Alat dan bahan yang digunakan dalam Kemudian dipanaskan hingga suhu parafin
penelitian adalah potensiostat DY2100B, 80oC. Campuran tersebut diaduk dan
elektroda platina, elektroda Ag/AgCl (KCl dimasukkan ke dalam badan elektroda
jenuh), badan elektroda, cawan porselin, alat- berdiameter 3 mm sambil ditekan agar
alat gelas kaca (pyrex), kaca arloji, tanur, memadat, kemudian permukaan elektroda
ayakan 250 mesh, Hot plate, batang pengaduk, digosok sampai, halus, rata, dan mengkilap.
pinset, botol semprot, statif dan klem, pH c. Karakterisasi Bahan Elektroda
meter, timbangan analitis, spatula, penjepit, 1). Analisis gugus fungsi dengan FTIR
kabel tembaga, Scanning Electron Microscopy Karakterisasi dengan menggunakan
(SEM), Fourier Transform InfraRed (FTIR) FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus
dan X-Ray Diffraction (XRD), grafit, titanium fungsional dari bahan elektroda kerja yaitu
dioksida (TiO2) degussa P25, parafin cair, elektroda pasta karbon dan elektroda pasta
asam sitrat (C6H8O7), natrium sitrat karbon termodifikasi nanopartikel TiO2 (EPK-
(C6H5Na3O7), pestisida sipermetrin, kalium TiO2).
ferisianida (K3[Fe(CN)6]), natrium nitrat 2). Analisis morfologi permukaan dengan
(NaNO3), dan akuades. SEM
Analisis menggunakan SEM
(Scanning Electron Microscopy) dilakukan

3
untuk mengetahui morfologi permukaan dari ditambahkan 4 mL larutan buffer sitrat dengan
elektroda pasta karbon dan elektroda pasta variasi pH 3, 4, 5 dan 6. Kemudian dilakukan
karbon termodifikasi nanopartikel TiO2 (EPK- pengukuran arus pada potensial -0,6 V sampai
TiO2) untuk mengidentifikasi adanya 0,8 V. Hasil voltamogram dibandingkan untuk
penyebaran nanopartikel TiO2 pada pasta mendapatkan kondisi pH optimum.
karbon dengan perbesaran gambar SEM 3. Uji Pengaruh Variasi Scan Rate (Laju
1.000-25.000 kali. Pindai) terhadap Kinerja EPK-TiO2
d. Uji Karakteristik Kinerja Elektroda Dalam Larutan Uji Pestisida
Elektroda diuji dengan menggunakan Sipermetrin
metode voltametri siklik untuk mengetahui Elektroda dengan komposisi terbaik
potensial dan kuat arusnya. Pengujian dimasukkan ke dalam sel voltametri yang
elektroda dilakukan dengan sistem tiga berisi 5 mL larutan sipermetrin 1 ppm dengan
elektroda yaitu EPK dan EPK-TiO2 sebagai larutan elektrolit NaNO3 0,1 M sebanyak 10
elektroda kerja, Ag/AgCl sebagai elektroda mL, ditambahkan buffer sitrat pH terbaik
pembanding dan kawat platina sebagai sebanyak 5 mL kemudian dilakukan
elektroda bantu. Ketiga elektroda tersebut pengukuran arus pada potensial -0,6 V sampai
dimasukkan ke dalam sel elektrokimia yang 0,8 V. Pengujian scan rate yang optimum
berisi larutan K3Fe(CN)6 0,01 M kemudian dengan variasi kecepatan scan yang akan
dilakukan pengukuran pada rentang potensial dilakukan yaitu 0,1; 0,3; 0,5; dan 0,8 V/s.
dari –0,2 V sampai 0,8 V dengan scan rate 0,5 Voltamogram yang diperoleh kemudian
V/s. dibandingkan untuk memperoleh scan rate
e. Uji Parameter EPK-TiO2 dalam terbaik.
Mengukur Pestisida Sipermetrin 4. Penentuan daerah linearitas dan limit
1. Uji pengaruh variasi massa modifier TiO2 deteksi (LD)
terhadap kinerja EPK dalam larutan Arus puncak dari larutan standar
uji pestisida sipermetrin sipermetrin konsentrasi 0,1 ppm, 0,3 ppm, 0,5
Elektroda dengan variasi komposisi ppm, 0,8 ppm dan 1 ppm dalam NaNO3 0,1 M
yang telah dibuat secara bergantian dan buffer sitrat pH optimum diukur
dimasukkan ke dalam sel voltametri yang menggunakan metode differential pulse
berisi 5 mL larutan sipermetrin 1 ppm voltammetry. Respon arus dari voltamogram
dengan larutan NaNO3 0,1 M, ditambahkan 4 yang dihasilkan dialurkan terhadap
mL larutan buffer sitrat pH 6, kemudian konsentrasi dan ditentukan daerah linier dari
dilakukan pengukuran arus pada potensial -0,6 kurva kalibrasi tersebut.
V sampai 0,8 V. Voltamogram yang diperoleh Limit deteksi pengukuran adalah
dibandingkan untuk memperoleh komposisi konsentrasi terkecil yang masih memberikan
elektroda pasta karbon termodifikasi sinyal analit yang dapat diukur oleh
nanopartikel TiO2 yang terbaik. instrumen. Limit deteksi (LD) ditentukan
dengan persamaan:
2. Uji Pengaruh pH Elektrolit Pendukung
terhadap Kinerja EPK-TiO2 dalam (1)
Larutan Uji sipermetrin
Elektroda pasta karbon termodifikasi Dimana, Sa = simpangan baku, dan b =
nanopartikel TiO2 dengan variasi komposisi kemiringan kurva (Kantasubrata 2008).
terbaik dimasukkan ke dalam sel voltametri 5. Uji keberulangan pengukuran
yang berisi 5 mL larutan sipermetrin 1 ppm, Uji keberulangan dilakukan dengan
ditambahkan larutan NaNO3 0,1 M dan mengambil secara acak elektroda EPK-TiO2
komposisi terbaik yang telah difabrikasi

4
sebanyak 11 elektroda. Sebanyak 5 mL larutan Menurut Ollis dan Elkabi (1993), bentuk
standar sipermetrin 10 ppm dalam buffer sitrat kristal anatase yang diamati pada penelitian
pada kondisi optimum diukur menggunakan terjadi pada pemanasan TiO2 serbuk mulai dari
11 buah elektroda pasta karbon termodifikasi
suhu 120 oC hingga menjadi fasa anatase
nanopartikel TiO2 dengan komposisi terbaik.
Keberulangan ditentukan menggunakan sempurna pada 500 oC. TiO2 degussa P25
puncak arus masing-masing pengukuran untuk yang diannealing membentuk bidang
menentukan nilai Relative Standard Deviation polikristal dengan struktur anatase.
(RSD) dari EPK-TiO2. Bidang kristal (101) pada TiO 2
degussa P25 memiliki intensitas paling tinggi
dibandingkan dengan bidang yang lain.
%RSD = x 100% (2) Bidang kristal tersebut merupakan ciri khas
dari nanopartikel TiO2 anatase (Dorian et al.,
Dimana, SD = Standar deviasi dan x = nilai 2011 dan Pan et al, 2013). Berdasarkan bentuk
rata-rata arus pola difraksi yang dihasilkan,
Keberulangan pengukuran dinyatakan mengindikasikan bahwa TiO2 anatase berhasil
baik jika nilai %RSD kurang dari 2 terbentuk. Hasil dari proses preparasi TiO 2
(Belkhamsa, 2015; Albert dan Horwitz, 1997). anatase digunakan pada proses pembuatan
elektroda pasta karbon sebagai bahan
modifier.
HASIL DAN PEMBAHASAN B. Karakterisasi bahan Elektroda
a. Preparasi Nanopartikel TiO2 Anatase 1. Karakterisasi FTIR
Nanopartikel TiO2 anatase diaktivasi Proses karakterisasi ini dilakukan
berdasarkan pengaruh thermal annealing untuk mengetahui adanya gugus fungsi yang
(Supriyanto et al., 2011). Serbuk TiO2 terdapat dalam bahan elektroda yang telah
degussa P25 dimasukkan ke dalam cawan dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan
porselen secara tertutup selanjutnya dilakukan rentang panjang gelombang dari 500 - 4000
annealing di dalam tanur selama tiga jam cm-1.
dengan suhu 500°C. Keberhasilan
terbentuknya nanopartikel TiO2 anatase dapat
dilihat pada hasil karakterisasi menggunakan
XRD pada Gambar 1.

Gambar 2. Spektra FTIR pasta karbon dan


pasta karbon-TiO2
Karakterisasi FTIR digunakan untuk
mengidentifikasi modifikasi bahan elektroda
pasta karbon yang ditandai dengan adanya
Gambar 1. Karakterisasi XRD nanopartikel gugus fungsi yang mengandung oksigen dan
TiO2 anatase Ti. TiO2 memiliki daerah serapan antara 450–

5
700 cm-1 (Pan et al, 2013). Berdasarkan yang menyebabkan morfologi pasta karbon
karakterisasi yang dilakukan pada bahan EPK- menjadi lebih halus dan rapat (Gambar 3B).
TiO2 menunjukkan adanya vibrasi ulur dari Ti- Penampakan gambar tersebut dapat diketahui
O pada daerah serapan 669 cm-1. Daerah 2900- berdasarkan penyebaran partikel penyusun
2880 cm-1 merupakan stretching CH yang nanopartikel TiO2 yang tersebar merata di atas
diperkuat pada daerah 1375 cm-1 adanya permukaan grafit. Berdasarkan data SEM
ikatan CH tipe senyawa alkana, kemudian tersebut, diindikasikan bahwa nanopartikel
adanya serapan yang lemah di daerah 1458 TiO2 memang melapisi permukaan partikel
cm-1 menunjukkan adanya stretching C=C grafit.
yang diasumsikan berasal dari grafit. Daerah C. Uji Parameter EPK-TiO2 dalam
1699 cm-1 pada bahan EPK-TiO2 Mengukur Pestisida Sipermetrin
menunjukkan adanya C=O sedangkan pada 1. Uji pengaruh variasi massa modifier TiO2
bahan EPK tidak terdapat serapan pada daerah terhadap kinerja EPK
tersebut. Serapan-serapan yang terdapat pada Perlakuan penentuan elektroda pasta
bahan elektroda ini menandai bahwa karbon termodifikasi nanopartikel TiO2 (EPK-
modifikasi pasta karbon-TiO2 telah berhasil TiO2) optimum yakni dengan menguji 4
dilakukan dengan melihat pada serapan 1699 komposisi elektroda dengan perbandingan
cm-1 terdapat gugus fungsi C=O dan pada grafit : parafin cair : TiO2 yang meliputi 3:2:5,
daerah finger print 669 cm-1 terdapat puncak 3:3:4, 3:4:3, dan 3:5:2. Elektroda tersebut
khas ikatan Ti-O. secara bergantian diuji dalam sel voltametri
2. Karakterisasi SEM (larutan pestisida sipermetrin 1 ppm, larutan
Morfologi permukaan dari elektroda buffer sitrat pH 5, larutan elektrolit NaNO3 0,1
pasta karbon dan elektroda pasta karbon M). NaNO3 merupakan elektrolit pendukung
termodifikasi nanopartikel TiO2 diidentifikasi yang berfungsi untuk mempertahankan
menggunakan SEM pada pembesaran 1.000 kekuatan ion dalam larutan dan memperkecil
dan 10.000 kali. Hasilnya disajikan pada arus migrasi.
Gambar 3. Parameter pengukuran yang
digunakan pada cyclic voltammetry yaitu : init
E(V) = -0,6, high E(V)= 0,8, low E(V) = -0,6,
A B scan rate (v/sec) = 0,5 dan sens (A/V): 1 e-4.
Parameter tersebut akan digunakan sampai uji
akhir dari pengujian sampel dengan metode
cyclic voltammetry. Hasil dari pengukuran
berupa voltamogram dari tiap-tiap larutan
yang diuji. Hasil pengukuran dari komposisi
elektroda optimum disajikan pada Gambar 4.
Gambar 3. A. Bahan elektroda EPK Perbesaran
10.000 kali dan B. Bahan EPK-TiO2 perbesaran
10.000 kali
Hasil analisis SEM bahan EPK dan EPK-
TiO2 relatif berbeda. SEM gambar dari EPK
menunjukkan struktur kristal mikro
ditunjukkan dengan pertumbuhan butir
heterogen yang masih terpisah partikelnya.
Sedangkan, pada bahan EPK-TiO2 terlihat
pembentukan partikel-partikel butiran
nanopartikel TiO2 menutupi permukaan grafit

6
Gambar 4. Voltamogram EPK-TiO2 dengan Pengukuran pada pH 3, 4
berbagai variasi massa modifier menunjukkan arus puncak katodik (Ipc) yang
Voltamogram menunjukkan bahwa rendah karena pada pH tersebut kondisi
pada perbandingan komposisi karbon : parafin larutan sipermetrin terlalu asam dengan
cair : TiO2 = 3:4:3 menghasilkan arus puncak jumlah proton (H+) dalam larutan sangat
anodik (Ipa) 1,63 x 10-4 A dan arus puncak banyak sehingga mengganggu reaksi reduksi-
katodik (Ipc) -1,71 x 10-4 A yang lebih besar oksidasi yang terjadi pada sipermetrin. Terlalu
dibandingkan elektroda komposisi lainnya banyaknya ion positif pada larutan akan
(Gambar 16). Arus puncak anodik (Ipa) tersebut mempengaruhi pergerakan kecepatan transfer
diindikasikan berasal dari modifier TiO2 karena elektron sehingga tidak dapat menghasilkan
pada saat pengukuran EPK-TiO2 terhadap arus yang optimum (Irdhawati, 2015).
larutan elektrolit NaNO3 terdapat puncak anodik Gambar 5 terilihat bahwa arus yang
sedangkan dengan menggunakan EPK tanpa dihasilkan pada pH 5 memiliki arus puncak
modifier TiO2 tidak terdapat puncak anodik katodik (Ipc) yang optimum yaitu -1,68 x 10-4
maupun katodik. Arus puncak katodik (Ipc) A. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan
berasal dari sipermetrin. bahwa pengukuran larutan sipermetrin secara
2. Uji pengaruh pH elektrolit pendukung cyclic voltammetry pada pH optimum yaitu
terhadap kinerja EPK-TiO2 pH 5. Hal ini dikarenakan pada pH 5
Penentuan pH optimum dilakukan sipermetrin mengion secara maksimal
dengan menggunakan EPK-TiO2 terbaik sehingga mudah ditangkap oleh elektroda
perbandingan 3:4:3 terhadap larutan standar pasta karbon termodifikasi nanopartikel TiO2
sipermetrin konsentrasi 1 ppm. Buffer sitrat dan dapat menunjukkan voltamogram yang
yang digunakan untuk menentukan pH optimum ditandai dengan arus puncak yang
optimum adalah pH 3, 4, 5 dan 6. Hasil dari tinggi. Hal ini dibuktikan dengan arus puncak
pengukuran menggunakan teknik cyclic Ipc yang tinggi dibandingkan dengan pH 3, 4
voltammetry masing-masing pH dibandingkan dan 6.
untuk mengetahui kondisi pH optimum 3. Uji Pengaruh Variasi Scan Rate (Laju
pengukuran. Penentuan kondisi pH optimum Pindai) terhadap kinerja EPK-TiO2
dilakukan karena pada kondisi pH optimum Pengujian scan rate optimum
larutan akan mencapai kestabilan analit, menggunakan variasi scan rate 0,1 v/s, 0,3
dimana dalam keadaan tersebut ion dalam v/s, 0,5 v/s dan 0,8 v/s. Gambar 6
larutan akan berubah menjadi molekul, selain menunjukkan bahwa semakin cepat scan rate
itu pH optimum juga dapat mempengaruhi dalam pengukuran analit, maka semakin tinggi
sensitivitas dari elektroda. pula arus puncak yang dihasilkan. Terbukti
dalam pengukuran larutan sipermetrin 1 ppm,
tinggi arus puncak dari perlakuan variasi scan
rate bertambah seiring penambahan kecepatan
dari scan rate.

Gambar 5. Voltamogram EPK-TiO2 terhadap


pengaruh variasi pH buffer sitrat dalam
pengukuran sipermetrin

7
Kurva persamaan garis linier pengukuran
sipermetrin dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 6. Voltamogram pengujian scan rate


optimum Gambar 7. Plot antara konsentrasi pestisida
Scan rate mempunyai pengaruh sipermetrin dan arus puncak secara DPV
terhadap pengukuran sipermetrin. Semakin Grafik di atas menunjukkan hubungan
cepat scan rate dalam pengukuran analit, antara arus puncak dan konsentrasi yang
maka semakin tinggi pula arus puncak yang menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi
dihasilkan. Arus puncak yang dihasilkan dari 0,1 ppm hingga 1 ppm maka semakin
semakin meningkat dengan meningkatnya besar pula arus puncak yang dihasilkan. Hal
scan rate. Scan rate yang tinggi akan ini di sebabkan karena semakin tinggi
menyebabkan tipisnya lapisan difusi yang konsentrasi maka semakin banyak ion dari
dihasilkan sehingga transfer elektron pada sipermetrin yang terakumulasi di permukaan
permukaan elektroda menjadi lebih mudah elektroda sehingga arus yang dihasilkan juga
dan arus puncak yang dihasilkan juga semakin semakin tinggi.
besar. Sebaliknya scan rate yang kecil Konsentrasi linier pengukuran larutan
mengakibatkan tebalnya lapisan difusi yang standar sipermetrin dari 0,1 - 1 ppm. Intersep
dihasilkan sehingga menghambat proses yang diperoleh sebesar -0,0222 dengan slope
transfer elektron di permukaan elektroda dan sebesar 4,865x sehingga diperoleh persamaan
arus puncak yang dihasilkan kecil (Yulianto linier y = 4,865x - 0,0222. Pembuatan kurva
dan Setiarso, 2014). Scan rate optimum linear ini bertujuan untuk mengetahui daerah
ditunjukkan pada scan rate 0,8 V/s rentang kerja yang baik dari kelinearan
dikarenakan pada scan rate tersebut standar dalam pengukuran sipermetrin.
didapatkan arus yang cukup tinggi dan puncak Rentang konsentrasi ini memiliki kolerasi
terlihat dengan jelas. yang linear antara konsentrasi sipermetrin
4. Penentuan Rentang Konsentrasi Linier dengan arus yang dihasilkan, dengan nilai R2
Linearitas adalah kemampuan metode sebesar 0,9805. Hal ini didasarkan pada
analisis menghasilkan respon yang secara pendapat Fisher (1974) yang menyebutkan
langsung proporsional terhadap konsentrasi bahwa tingkat hubungan nilai korelasi R
analit. Rentang konsentrasi linear pengukuran dengan rentang 0,80-1,0 memiliki hubungan
pestisida sipermetrin ditentukan dengan kelinearan yang sangat kuat.
membuat deret larutan standar sipermetrin 5. Penentuan Limit Deteksi
dengan konsentrasi 0,1 ppm, 0,3 ppm, 0,5 Limit deteksi pengukuran pestisida
ppm, 0,8 ppm dan 1 ppm dalam buffer sitrat sipermetrin dipelajari untuk mengetahui
0,1 M pH terbaik yaitu pH 5. Persamaan garis jumlah terkecil analit dalam sampel yang
linier ditentukan dengan membuat plot antara masih dapat dideteksi dan masih memberikan
arus puncak yang dihasilkan (A) dengan respon signifikan dibandingkan blanko.
kosentrasi larutan standar sipermetrin (ppm).

8
Penentuan limit deteksi pengukuran secara DPV
pestisida sipermetrin dilakukan dengan Keberulangan pengukuran elektroda pasta
metode differential pulse voltammetry dengan karbon termodifikasi nanopartikel TiO2 dapat
rentang potensial dari -0,2 V sampai 0,3 V diketahui dengan menghitung standar deviasi
dengan scan rate 0,01 V/detik. Dari hasil (SD) dan standar deviasi relatif (RSD) arus
pengukuran diperoleh arus rata-rata sebesar puncak hasil pengukuran larutan standar
3,7997 µA dan simpangan baku intersep (Sa) pestisida sipermetrin 1 ppm. %RSD diperoleh
sebesar 0,276885. Limit deteksi diperoleh dari hasil bagi nilai SD dengan rata-rata arus
dengan tiga kali simpangan baku intersep puncak pengukuran larutan standar pestisida
dibagi dengan kemiringan garis. Limit deteksi sipermetrin dikalikan 100%. Nilai SD dari
yang diperoleh dari hasil perhitungan sebesar hasil perhitungan sebesar 0,03443 dan nilai
0,0978 ppm yang berarti elektroda pasta arus puncak rata-rata 9,20 µA sehingga
karbon termodifikasi nanopartikel TiO2 (EPK- diperoleh nilai %RSD sebesar 0,37%. Nilai
TiO2) mampu mendeteksi hingga %RSD yang rendah menyatakan tingkat
mikropolutan pestisida sipermetrin yang presisi dari EPK-TiO2 cukup baik.
memiliki ambang batas di lingkungan KESIMPULAN
sebanyak 0,1 ppm. Berdasarkan hasil dan pembahasan
6. Keberulangan Elektroda (Ketelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
Pengukuran) beberapa hal sebagai berikut :
Uji keberulangan elektroda dilakukan 1. Komposisi modifier yang optimum yaitu
menggunakan EPK-TiO2 (3:4:3) dengan elektroda dengan perbandingan grafit :
mengukur larutan standar pestisida parafin : TiO2 3:4:3 ditunjukkan dengan
sipermetrin 1 ppm dalam buffer sitrat 0,1 M arus puncak anodik (Ipa) 1,63 x 10-4 A dan
pH 5 sebanyak 11 kali. Pengukuran arus arus puncak katodik (Ipc) -1,71 x 10-4 A.
dilakukan dengan menggunakan metode Faktor lain yang mempengaruhi yaitu pH
differential pulse voltammetry dengan rentang larutan dan waktu scan rate. Kondisi
potensial dari -0,2 V sampai 0,3 V dan scan pengukuran optimum EPK-TiO2 dalam
rate 0,8 V/s. Histogram arus puncak hasil analisis sipermetrin adalah pada pH 5 dan
pengukuran dapat dilihat pada Gambar 8. kecepatan scan 0,8 V/s.
2. Limit deteksi yang diperoleh dari
pengukuran EPK-TiO2 pada sipermetrin
sebesar 0,0978 ppm dan keberulangan
dari kinerja EPK-TiO2 sebesar 0,37%.
Nilai %RSD yang rendah menyatakan
tingkat presisi dari EPK-TiO2 cukup baik.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dr. H. Thamrin, M.Si., La Ode Ahmad, M.Si.,
Ph.D. dan La Ode Kadidae, M.Si., Ph.D yang telah
telah memberikan saran dan masukan pada
Gambar 8. Histogram uji keberulangan
penelitian ini.
pengukuran pestisida sipermetrin

9
1
DAF Engineering. gas S.M.,
TAR PUSTAKA 33 (831 – chromatogra Fekrya,
835). phy with A.M. dan
Cui, F.X dan electron Ameer,
Zhang. Irdhawati, capture M.A. 2016.
2012. Manurung, detection. Nano-TiO2
Electrochem M. dan Food Modified
ical Sensor Septiawan, Chemistry Carbon
For K.A. 2015. 134. 2849- Paste Sensor
Epinephrine Deteksi 2496. for
Based On A Dopamin Electrochem
Glassy Secara Ollis, D.F. dan ical Nicotine
Carbon Voltammetri Elkabi. detection
Electrode Menggunaka 1993. using
Modified n Elektroda Photocatalyt anionic
With Pasta ic surfactant.
Graphene/G Karbon Purification Biosensors
old Termodifika and and
Nanocompo si Eter Treatment of Bioelectroni
sites. J. Mahkota Water and c. 6(1).
Electroanal. (Dibenzo- Air.Amsterd
Chem. 669 18-Crown- am: Elsevier. Supriyanto, Edy.,
(35–41). 6). Jurnal Ashanal H.
Kimia Pan, H., Wang, dan
Ensafi, A.A., Mulawarma X.D., Xiao, Suwardiyant
Bahrami, H., n. 12(2). S.S., Yu, o. 2011. The
Rezai, B. ISSN 1693- L.G. dan Thermal
dan Maleh, 5616. Zhijun, Z. Annealing
H.K. 2013. 2013. Effect on
Application Muhamad, H., Preparation Crystal
of Ionic Zainudin, and Structure
Liquid-TiO2 B.H. dan Characteriza and
Nanoparticle Bakar, K.A. tion of TiO2 Morphology
Modified 2012. Nanoparticle of Titanium
Carbon Comparative s Surface- Dioxide
Paste study of Modified by (TiO2)
Electrode for different Octadecyltri Powder.
the clean-up methoxysila Jurnal Ilmu
Voltammetri techniques ne. Indian Dasar.
c for the Journal of 15(1): 37-
Determinati determinatio Engineering 41.
on of n of k- & Materials
Benserazide cyhalothrin Sciences. 20 Tashkhourian, J.,
in Biological and : 561-567. Ana, S.F.N.
Samples. cypermethri dan
Materials n in palm oil Shehata, M., Hashemnia,
Science and matrices by Azzabb, S. 2013.
9
Construction Elektroda
Of A Pasta
Modified Karbon
Carbon Termodifika
Paste si Kitosan
Electrode untuk
Based On Analisis
TiO2 Cr(VI)
Nanoparticle Secara
s for the Cyclic
Determinati Stripping
on of Gallic Voltammetry
Acid. J. . Prosiding
Solid State Seminar
Electrochem Nasional
. 17 : 157– Kimia.
165. ISBN : 978-
602-0951-
Wachid, M.R. dan 00-3.
Setiarso.
2014.
Pembuatan
Elektroda
Pasta
Karbon
Termodifika
si Bentonit
Untuk
Analisis Ion
Logam
Tembaga(II)
secara
Cyclic
Voltammetry
Stripping.
Prosiding
Seminar
Nasional
Kimia.
ISBN : 978-
602-0951-
00-3.

Yulianto, E. dan
Setiarso, P.
2014.
Pembuatan

10

Anda mungkin juga menyukai