Anda di halaman 1dari 33

XII IPA 1 | 2017/2018

LAPORAN
PRAKTIKUM
KELOMPOK 2
FOTOSINTESI
S
Laporan Praktikum Biologi
Fotosintesis

Kelas: XII IPA 1

Dibimbing Oleh:Ibu Siti Aminah,S.Pd.

Disusun Oleh:

Aditya Khrisnamurti

Cindy Fitria Anjani

Diella Anjaenny

Jelita Putri Dola

Rejeki Sihite

Saleh Umar Sodik

SMA Negeri 1 Pelepat Ilir

2017/2018

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum biologi
yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini berisikan tentang hasil dari percobaan ingenhousz yang membuktikan bahwa
dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2) dan percobaan sach yang membuktikan bahwa
dihasilkan amilum. Laporan ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
fotosintesis.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru bidang study biologi Ibu Siti Aminah S.Pd.
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat melakukan percobaan Ingenhousz kali ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan
saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi lebih
baiknya laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.

Purwasari, 11 Oktober 2017

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................................................1
Kata Pengantar............................................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan......................................................................................................................................4
....................................................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................5


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................................................5
1.5 HIPOTESIS.........................................................................................................................................5
Bab II Tinjauan Pustaka..............................................................................................................................6
2.1 Kajian Teori........................................................................................................................................6
2.2 Percobaan Ingenhousz..........................................................................................................................14

2.3 Percobaan Sachs.........................................................................................................................16


Bab Iii Metode Percobaan...........................................................................................................................17
3.1 Waktu Penelitian..................................................................................................................................17
3.2 Variabel Penelitian...............................................................................................................................17
3.3 Alat Dan Bahan....................................................................................................................................18
3.4 Cara Kerja.................................................................................................................................19
Bab IV Hasil&Pembahasan.............................................................................................................23
4.1 Hasil..........................................................................................................................................23
4.2 Pembahasan..............................................................................................................................24
Bab V Penutup.................................................................................................................................28
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................................28
5.2 Saran.........................................................................................................................................28
Daftar Pustaka.................................................................................................................................29
Lampiran..........................................................................................................................................30

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus
oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan
zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta diasimilasikan di dalam tubuh
tanaman.Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya,
dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut
juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis
atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat
anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat
organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Pengubahan energi sinar menjadi energy kimia
(karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia
menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian
proses kehidupan di dunia ini (Dwidjoseputro,1994)
Fotosintesis mempunyai arti penting khusus yang lain, terlepas dari produksi makanan
bagi kita dan para binatang. Arti yang sangat penting tersebut adalah mengubah pancaran
energi menjadi energi kimia.Matahari adalah sumber dari semua energi dan tumbuhan hijau
merupakan pabrik yang mampu mengikat energi ini dalam molekul senyawa organik.Energi
mekanik dari makanan, yang menunjukkan perubahan energi oleh matahari yang ditangkap
tumbuhan hijau melalui fotosintesis, dilepaskan dan membuatnya tersedia ketika benda-benda
tersebut dioksidasi (Pradhan, 2001).

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai
penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
Fotosintesis dilakukan baik oleh sel eukariotik, yaitu semua tumbuhan dan ganggang,
maupun oleh sel prokariotik, yaitu bakteri hijau dan bakteri merah. Dalam organisme
sederhana ini proses penangkapan energi matahari dilakukan oleh organel yang disebut
kromatofor, sedang dalam jasad eukariotik, organel yang melakukan penangkapan energi
matahari itu adalah kloroplast. Organel ini mengandung pigmen-pigmen fotosintesis, yaitu
klorofil-a dan klorofil-b, sedang pada tumbuhan hijau juga terdapat pigmen lain dari
golongan karotenoid, misalnya β-karoten (Sulaiman, 1995).Untuk terjadinya fotosintesis,
energi dalam bentuk elektron yang tereksitasi pada berbagai pigmen harus disalurkan ke
pigmen pengumpul energi yang disebut pusat reaksi.Daun dari kebanyakan spesies menyerap
lebih dari 90% cahaya ungu dan biru, demikian pula cahaya jingga dan merah.Hampir
seluruh penyerapan ini dilakukan oleh pigmen pada kloroplast.Pada membran tilakoid, setiap

4
foton dapat mengeksitasi suatu elektron dari pigmen karotenoid dan klorofil.Klorofil
berwarna hijau, untuk menyerap cahaya (Lakitan, 1993).

Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya
matahari.Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang
dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk
berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang
dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam
daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan
karbohidrat ini dinamakan fotosintesis (Anwar, 1986).
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini
hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang
terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya
pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor
internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang fotosintesis
ini. Disamping itu percobaan ini ingin membuktikan apakah benar atau tidak bahwa dalam proses
fotosintesis dihasilkan glukosa dan dilepaskan oksigen. Oleh karena itu penulis ingin mendapatkan
pemahaman terhadap hal tersebut dan mencoba melakukan percobaan fotosintesis (dalam hal ini
percobaan Sachs dan Ingenhousz).Semoga laporan ini dapat menjadi jawaban dan memberikan
pemahaman terhadap pertanyaan yang dikaji.

I.2Rumusan Masalah
1. Apakah fotosintesis menghasilkan oksigen, glukosa (amilum) dan membutuhkan cahaya ?
2. Bagaimana pengaruh intensitas dan warna cahaya terhadap kecepatan proses fotosintesis?

1.3 Tujuan
1. Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2, glukosa (amilum) dan membutuhkan
cahaya.
2. Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan CO2 terhadap kecepatan proses
fotosintesis.

1.4 Manfaat Penelitian


Agar kita dapat mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap proses fotosintesis.
1.5 Hipotesis
1.Karena pada proses fotosintesis tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk  pembentukan
karhohidrat, maka bagian daun yang tertutup lakban tidak menghasilkan karbohidratDaun akan
berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.

2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai
penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas
di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis
mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O 2, jika sebuah
molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena
satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Untuk kebanyakan tanaman, fotosintesis menjadi jenuh cahaya pada kerapatan
pegaliran yang jauh di bawah maksimum yang biasa dialaminya, sebagian besar karena
masalah penyediaan CO2, tetapi di daerah beriklim sedang (temperate) dan daerah kutub,
kebalikannya sering terjadi, dimana fotosintesis dibatasi oleh intensitas cahaya yang rendah
(Fitter dan Hay, 1991).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO 2 dan
H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi
kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
6H2O + 6CO2 + Cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2

6
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2
yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi
kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-
lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun
oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh
cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan
klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang
680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan penyedia makanan bagi hampir seluruh kehidupan di dunia,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Organisme memperoleh senyawa organik yang
digunakan untuk energi dan rangka karbon dengan cara autotrofik atau heterotrofik.
Organisme autotrof menyediakan makanan bagi dirinya secara total tanpa memakan atau
menguraikan organisme lain. Sedangkan organisme hetereotrof memenuhi kebutuhan materi
organik dari organisme lain dengan cara memakan organisme lain, menguraikan sisa tubuh
organisme yang telah mati (Campbell, 2002).
Fotosintesis dapat dilakukan oleh
organisme yang memiliki pigmen klorofil
pada sel tubuhnya.Ada empat kelompok
organisme yang memiliki klorofil yaitu
tumbuhan, ganggang, protista uniseluler dan
prokariota fotosintetik.Klorofil pada
tumbuhan terdapat di dalam kloroplas
sedangkan pada organisme uniseluler
subtansi klorofil terdapat di dalam
sitoplasma.Dengan klorofil Organisme tersebut
mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi
dari prekursor anorganik yaitu air (H2O) dan karbondioksida (CO2).Fotosintesis terjadi di
dalam kloroplas oleh karena klorofil terdapat dalam kloroplas.Sel yang mengandung
kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau pada tumbuhan,

7
termasuk batang hijau dan buah yangbelum matang.Akan tetapi daun merupakan tempat
paling utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan.Terdapat kira-kira
setengah juta kloroplas tiap miliminter persegi permukaan daun (Campbell, 2002).
Tanaman berhijau daun menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi
kimia melalui proses yang dikenal sebagai fotosintesis. Fotosintesis tergantung pada:
 Faktor luar : hara, mineral, air, CO2, suhu dan energy
 Faktor dalam : pigmen, enzim, tingkat organisasi(Dartius, 1991).
Fotosintesis adalah jalan kecil metabolism dimana NADPH dan ATP diproduksi oleh
reaksi terang dan dipakai untuk merombak anorganik CO2 menjadi organic karbon. Reaksi
ini menunjukkan “reaksi gelap” fotosintesis, tetapi penunjukan iini sangat menyesatka, sejak
implikasi ini bisa mereka proses tanda adanya cahaya. Bagaimanapun, beberapa enzim kritis
dalam penurunan karbon mengaktifkan cahaya; dalam kamar gelap mereka tidak aktif atau
menunjukkan aktivitas yang melemah (Hopkins, 1995).
Di antara faKtor-faktor pembatas
fotosintesis, agaknya intensitas cahaya
mendapat perhatian yang paling
besar.Cahaya matahari penuh pada hari
cerah pada musim kemarau mempunyai
intensitas sekitar 10000 “foot
candle”.Pada daun tumbuhan yang
habitat normalnya cahaya terang, laju
fotosintesisnya cenderung sebanding
dengan intensitas cahaya yang diterima
oleh daun, sampai maksimum seperlima
atau sepertiga cahaya matahari penuh.Titik yang padanya terdapat peningkatan intensitas
lebih lanjut namun tidak meningkatkan laju fotosintesis dinamakan titik jenuh cahaya
(Tjitrosomo, 1990).
Secara alami, siklus gelap-terang berlangsung selama 24 jam, berarti lama periode
terang 14 jam, maka lama periode gelap otomatis adalah 10 jam, dan sebaliknya. Lama
periode gelap kritis (critical night) bersifat konstan, tetapi lama periode terang kritis (critical
day) tidak konstan. Cahaya dengan intensitas yang rendah (3 sampai 10 kali intensitas cahaya
bulan purnama) yang diberikan selama periode gelap sudah cukup efektif untuk menghambat
pembungaan tanaman hari pendek; sebaliknya interupsi malam akan merangsang
pertumbuhan pembungaan tanaman hari panjang. Dalam fenomena interupsi malam, yang

8
lebih menentukan adalah total energi cahaya yang diterima, bukan intensitas cahaya yang
diberikan (Lakitan, 1996)
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986)
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini
tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke
dalam bejana yang berisi air.Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya
diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari.Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang
menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi
dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi
kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa
adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini

9
disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena
klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida,
dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat
diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan
gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.Hampir semua makhluk
hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.Akibatnya fotosintesis menjadi
sangat penting bagi kehidupan di bumi.Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis
(photos berarti cahaya) disebut sebagai
fototrof(Kimball, 2002).
Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon
adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh
sejumlah bakteri belerang. Meskipun masih ada
langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum
dipahami, persamaan umum fotosintesis telah
diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van
Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui
faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari penelitiannya,
Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Namun,
pada tahun 1727, ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain
air yang berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan
cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung
unsur gas yang berlainan (Wikipedia, 2012).
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan Inggris,
menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya
akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam
toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley
menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya
tikus.Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat
“dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples
tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan (Salisbury, 1992).
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen
Priestley.Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat
"memulihkan" udara yang "rusak". Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara'
pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada
malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya (Wikipedia, 2012).
10
Akhirnya di tahun 1782, Jean Senebier, seorang pastorPerancis, menunjukkan bahwa udara
yang “dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam
fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara
hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan "pemulihan" udara.Ia menemukan bahwa
peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh
pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan
persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan seperti glukosa (Wikipedia, 2012).

Fotosistem ada dua macam, yaitu


fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I
tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan
perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang
700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a
dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang
680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa
organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O)
dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam
bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO 2 menjadi glukosa.
Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan (Wikipedia, 2012) :

6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi


Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2
yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia
fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang
belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses
fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti
fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah daun.Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan reaksi ini.Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada
bagian stroma.Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat
terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang yang memerlukan cahaya dan reaksi gelap yang tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida (Wikipedia, 2012).
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam
stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan
11
oksigen (O2).Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari
bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH).Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini
diperoleh dari reaksi terang (Wikipedia, 2012).
Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk
mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula. Dari semua radiasi
matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk
proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (Wikipedia,
2012).

2.  Cahaya
Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi
sebagai penerang. Sedangkan bagi tumbuhan dan organisme
berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini
energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan
CO₂ dan air untuk membentuk karbohidrat.

3.  Hydrilla
Hydrilla (Esthwaite rumput air atauHydrilla) adalah genus tanaman air, biasanya hanya satu
spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa ahli botani membaginya dalam beberapa
spesies.Hydrilla dapat tumbuh dalam berbagai kondisi, termasuk cahaya rendah, atau masih mengalir
air, dangkal atau mendalam. Hydrilla adalah tanaman produktif dalam air yang dapat tumbuh dengan
cepat dan dapat berkembang dalam air dari beberapa sentimeter sampai 20 meter. Daun kecil (1 / 2 -
3 / 4 inci) berbentuk segitiga-lancip yang berada di ulir dari 4-8 daun di sepanjang batang dengan
lebar masing-masing daun 5-20 mm dan panjang lebar 0,7-2 mm. Tidak seperti tanaman air asli,
daun Hydrilla memiliki tepi bergerigi atau duri kecil menonjol dan seperti gundukan di sepanjang
pelepah di bagian bawah. Hydrilla biasanya hijau, tapi karena berada di bawah sinar matahari
menjadi kuning atau coklat. Batang bercabang banyak dekat
permukaan dan tumbuh secara horisontal, membentuk tikar
padat vegetasi. Umbi kecil ada di dasar akar tanaman.
Pelepah daun Hydrilla sering kemerahan jika segar.
Tanaman air ini termasuk monoecious, yaitu bunga jantan
dan betina diproduksi secara terpisah di sebuah tanaman
tunggal. Bunga-bunga kecil dengan tiga sepal dan tiga
kelopak, panjang kelopak 3-5 mm, transparan dengan garis-
garis merah. Tetapi ada pula yang termasuk dioecious, yaitu
tumbuhan yang terdiri dari hanya tumbuhan androecious
(bunga hanya mempunyai stamen atau benang sari saja, dan disebut bunga jantan) dan Ginoecious
(bunga hanya mempunyai karpel atau putik saja dan disebut bunga betina).

12
3. Factor factor penentu laju proses fotosintesis

         Intensitas cahaya


Laju fotosintesis maksimum ketika banyak
cahaya.Semakin rendah intensitas cahaya,
semakin rendah laju fotosintesis karena energi
yang diserap tidak mencukupi untuk
fotosintesis.
         Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara,
makin banyak jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis.

Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya.
Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi
enzim.

13
 Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat
bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
 Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah
memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

2.2 Percobaan Ingenhousz


Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan
Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi
organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi
organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz
melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata
ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong
terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh,
kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya
oksigen (Kimball, 1993).

14
Proses atau Reaksi fotosintesis ada dua, yaitu
         Reaksi terang
Berlangsung di dalam membran tilakoid di grana.Grana adalah
struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam
stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas.Di dalam
grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam
fotosintesis. Reaksi terang di sebut juga fotolisis karena proses
penyerapan energi cahaya dan penguraian molekul air menjadi
oksigen dan hidrogen.

       Reaksi gelap


Berlangsung di dalam stroma.Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO 2 yang
diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang.
Tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang
karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.

2.3

Percobaan Sachs
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
15
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia
menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan
adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis.
Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau yaitu kemampuan
dalam menggunakan karbon dioksida dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
direspirasikan /dessimilasi bahan organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan
untuk aktivitas makhluk hidup (Malcome, 1990)

BAB III
METODE PERCOBAAN
16
3.1 Waktu Penelitian
Waktu : 10.30 – 12.00 WIB
Hari, tanggal : Kamis, 5 Oktober 2017
Tempat : laboratorium biologi SMA N 1 Pelepat Ilir

3.2 Variabel Penelitian


Percobaan Ingenhousz
Variable bebas : tempat gelap, tempat terang, plastic merah
Variable terikat : banyak gelembung
Variabel control :Hydrilla verticillata

Percobaan Sach
Variable bebas : Penutupan dengan kertas alumunium foil
Variable terikat : warna daun
Variabel control : Tanaman berdaun, pemberian alkohol, perebusan, pemberian iodium.

3.3 Alat Dan Bahan


1.      ALAT

17
praktikum praktikum
praktikum scahs
ingenhousz ingenhousz

gelas kimia Korek api


Plastik es Kardus Kaki tiga
Plastik merah Corong Bunsen
Karet baskom Pinset
Lidi Stopwatch gelas kimia
Tabung reaksi pengait(kawat) Spiritus
Kerikil Pipettete
Ember Cawan petri
Kaki tiga

3.BAHAN

Hydrilla
Air suling

Kertas timah
Alkohol
Daun(rumput)
Iodium

18
3.4 Cara Kerja

19
3.4.1 Percobaan Sachs

LANGKAH 1
Tutuplah sebagian daun(rumput) dengan kertas alumunium jika tidak ada kertas alumunium
alternatifnya adalah papan kayu berukuran 30x30 cm, dan yang lain dibiarkan terbuka.
kegiatan ini dimulai seminggu sebelum percobaan dilaksanakan
sebelum praktikum akan dimulai,ambillah daun yang sudah ditutup tadi (satu helai daun dari
yang sudah ditutupi dengan papan dan satu helainya lagi adalah daun yang tidak ditutupi
papan dan terkena kontak sinar matahari langsung).

langkah 2
sebelum praktikum ,siapkan alat dan bahan yang diperlukan
panaskan gelas kimia yang telah diisi dengan air suling

langkah 3
setelah air yang di gelas kimia mendidih,masukkan atau celupkan daun tersebut kedalam air tersebut selama 15-
30 menit hingga daun tersebut menjadi layu

angkatlah daun tersebut menggunakan penjepit dan cucilah daun tersebut dengan air

langakh 4
Masukkan ke dalam alcohol (supaya klorofilnya larut)

langkah 5
Tetesi daun-daun tersebut dengan iodium atau lugol.

langkah 6
Amati perubahan yang terjadi

20
Keterangan gambar:
a.    Memasukkan daun ke dalam air mendidih selama 15-30 menit
b.    Memasukkan daun ke dalam larutan alcohol selama 3 menit

3.4.2 Percobaan Ingenhousz


  Percobaan pertama (tempat terang menggunakan gelas ukur)

21
1
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Memasukkan tanaman hydrilla ke dalam corong. Diusahakan agar
tanaman hydrilla tidak keluar dari corong.
Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.

2
Memasukkan kerikil ke dalam gelas kimia untuk menjaga keseimbangan dari
corong yang telah diisi dengan hydrilla.
Memasukkan gelas kimia ke dalam ember yang berisi air, diikuti dengan
memasukkan corong yang di dalamnya berisi tanaman hydrilla ke dalam gelas
kimia tersebut. Selanjutnya tutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi,
diusahakan tidak terbentuk ruang udara.

3
Meletakkan gelas kimia di tempat yang terbuka (terkena sinar matahari
langsung).
Menunggu hingga muncul gelembung-gelembung udara yang tampak pada
tabung reaksi.
Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang muncul lalu
memasukkan data ke tabel.

Setelah banyak rongga udara yang terbentuk di tabung reaksi, lalu angkat
tabung reaksi perlahan dan tutup rapat agar gas di dalamnya tidak keluar.
Memasukkan bara api dari lidi ke atas mulut masing-masing tabung reaksi
dan melihat apa yang terjadi. Ini dilakukan untuk membuktikan ada atau
tidaknya oksigen.
Mencatat hasil pengamatan.

22
23
Percobaan Kedua (Tempat Terang Menggunakan Plastik Merah
,Tidak Menggunakan Plastik Dan Tempat Gelap Tidak Di
Bungkus)
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan, terutama hidrila yang sudah dipotong dengan
panjang 6 cm sebanyak 6 buah.
2. Masukkan hidrila ke dalam plastik.
3. Masukkan air secukupnya ke dalam plastik yang sudah berisi hidrila.
4. Kemudian keseluruhan diikat dengan karet
5. Setelah itu, masukkan plastik yang telah diikat ke dalam kresek dengan warna merah (dua plastik
tidak perlu dimasukkan ke dalam kresek, tetapi dimasukkan ke dalam kardus dan diletakkan di
tempat yang terang dan gelap).
6. Lalu jemur di bawah matahari.(bagian untuk yang gelap kami letakkan di dalam kardus )
7. Tunggu hingga mencapai waktu yang diinginkan.
8. Amati banyaknya gelembung yang muncul.
9. Setelah mencapai waktu yang diinginkan, gunakan korek api untuk membakar lidi.
10. Kemudian tusuk plastik tepat dimana terdapat gelembung, lalu amati apa yang terjadi.
11. Mencatat hasil pengamatan.

tidak menggunakan menggunakan


plastik plastik ditempat gelap
merah(terang) merah(terang)

BAB IV

24
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil percobaan Sachs
Table 1: Hasil Percobaan Sachs
NO PERLAKUAN GAMBAR KETERANGAN
Ditutup Tidak ditutup
1. Bekas tertutup Berwarna hijau Berwarna hijau tua
papan muda

2. Direndam dalam Berwarna hijau Berwarna hijau tua layu


air mendidih muda layu
(15-30 menit)

3. Direndam dalam Berwarna hijau Berwarna hijau tua kekuningan


alkhohol (3 menit) muda kekuningan

4. Ditetesi Berwarna hijau Berwarna hijau agak


larutan iodium Muda kehitaman
(5 menit) kecoklatan

4.1.2 Hasil percobaan Ingenhousz


Table 2: Hasil Percobaan Ingenhousz
NO Perlakuan Banyak gelembung
1 menit ke 1 1menit ke 2 Rata rata
1.1 1 Tempat terang (gelas ukur) 60 100 80
. 2 Tempat terang (di bungkus plastic merah) - - -
3 , Temapat gelap - - -

25
4.2 Pembahasan

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Adapun persamaan reaksi
fotosintesis yaitu (Wikipedia, 2012) :
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi
terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan
karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi
di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2).
Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan
dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH).Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh
dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap
bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.

4.2.1 Percobaan Ingenhousz


26
A. Tempat terang menggunakan gelas ukur/kimia

Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah berisi


corong, Hydrilla verticillata, kerikil, tabung reaksi yang
sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara
menenggelamkan ke dalam sebuah ember dan tidak boleh
ada udara luar yang masuk ke dalam tabung. Kemudian
diletakkan di tempat yang terang terkena matahari langsung
kemudian mengamati gelembung yang dihasilkan dari
perlakuan tersebut.Pada 1 menit pertama gelembung yang
dihasilkan sebanyak 60 gelembung.Pada 1 menit kedua gelembung yang dihasilkan bertambah
sebanyak 100.Hal tersebut menandakan proses fotosintesis berlangsung pada tanaman yang
ditempatkan di tempat yang terang. Jadi proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari. Dari hasil
yang didapat juga membuktikan bahwa pada percobaan ini menghasilkan oksigen ditandai dengan
munculnya gelembung – gelembung udara yang ada di dalam tabung.Semakin lama waktu yang
digunakan, oksigen yang dihasilkan semakin banyak.

Dari hasil percobaan, tanaman Hydrilla verticillata pada corong mengeluarkan gelembung-
gelembung udara.Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam
keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba
dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen
disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung
oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari
lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang
didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.

B. Tempat terang di bungkus plastik merah


Dari data yang kami dapat, ternyata urutan warna tidak sesuai dengan
urutan mejikuhibiniu, hal ini wajar terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhi, seperti kurang cermat dalam penghitungan,
kondisi Hydrilla sp, ataupun warna plastik yang tidak sesuai dengan
harapan, misalnya warna merah yang tidak begitu mirip dengan warna
hijau daun. Namun disamping hal itu, terjawablah rumusan masalah kami.
Pertama, warna cahaya tampak yang paling efektif untuk melakukan
fotosintesis adalah warna merah. Hal ini, menurut kami, dipengaruhi oleh
spektrum cahaya warna merah, yaitu 610 – 700 nm, sesuai PS I yang
optimal menangkap cahaya dengan spektrum 700 nm. Kenapa cahaya yang lain menghasilkan gelembung
tidak sebanyak pada cahaya merah? Hal itu karena spektrum cahaya yang lain   tidak optimal tertangkap
oleh PS I maupun II. Cahaya hijau dan kuning dengan spektrum 510 – 600 nm tidak optimal ditangkap oleh
PS II yang menangkap cahaya 680 nm. Hal itu terjadi juga dengan cahaya biru (410 – 500 nm), namun cahaya
27
hijau, kuning, dan biru lebih baik bila dibandingkan dengan cahaya oranye (nila) dan ungu (violet), karena
spektrum cahaya mereka dibawah 400 nm.Dan yang kedua, tentu saja warna cahaya tampak berpengaruh pada
fotosintesis, karena setiap cahaya memiliki spektrum yang berbeda. Lalu ketiga, intensitas cahaya juga sangat
berpengaruh, karena jika tak ada cahaya maka tak terjadi fotosintesis, cahaya adalah faktor utama. Karena
pada saat kami melakukan praktikum jumlah gelembung yang terbentuk lebih sedikit . Nyala api yang
dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis
dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembungdengan
persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari hasil percobaan, hidrila dalam plastik mengeluarkan gas oksigen.Gas oksigen ini terkumpul
sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan
bara api. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk
membuktikan apakah percobaan ini menghasilkan oksigen, maka praktikan menyalakan korek gas
dan kemudian membakar lidi lalu menggunakan lidi tersebut untuk menangkap oksigen pada
gelembung-gelembung. Tampak bahwa ternyata dalam gelembung tersebut ada nyala api. Hal
tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini
ditunjukan dengan menyalanya api pada gelembung berisi gas hasil dari fotosintesis.

c.  Hydrilla + tanpa cahaya


Pada percobaan pertama, pengamatan proses
fotosintesis Hydrilla ditempat gelap ini, dihasilkan
data bahwa pada 5 menit pertama tidak ada
gelembung , 5 menit kedua masih belum muncul
gelembung, dan 5 menit ketiga juga tidak ada
gelembung. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan
Hydrilla tidak melakukan proses fotosintesis di
tempat yang gelap sehingga tidak dihasilkan
gelembung yang banyak, gelembung tersebut berupa
oksigen. Karena, semakin rendah intensitas cahaya,
semakin rendah pula ATP (energi)yang terbentuk, sehingga memperlambat laju
reaksi.Sehingga pada perlakuan pertama tidak dihasilkan satupun gelembung yang berupa
oksigen. Karena, semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah pula ATP yang
terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi atau bahkan tidak melakukan reaksi
fotosintesis.

28
d. Tempat terang tanpa di bungkus plastik merah
Proses fotosintesis berjalan cepat serta dihasilkan gelembung ukuran
sedang dengan frekuensi yang konstan hal ini terjadi karena pada air
sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut yang berasal dari
lingkungan dan mendapat energi berupa cahaya matahari (foton) yang
cukup untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Intensitas cahaya
matahari yang diterima Hydrilla mempengaruhi laju reaksi terang dari
keseluruhan proses fotosintesis tersebut. Semakain besar intensitas
cahaya matahari yang diterima maka, reaksi terang pun berjalan lebih
cepat, dan jumlah O2 yang dihasilkan pun bertambah, dikarenakan laju
pengangkutan elektron oleh Fotosistem bertambah cepat, sehingga proses
pengoksidasian H2O lebih cepat. Peningkatan intensitas cahaya matahari, akan berpengaruh terhadap
keterlibatan jumlah fotositem. Jika intensitas cahaya matahar terus ditingkatkan maka jumlah
fotosistem yang terlibat dalam penyerapan energi semakin banyak. Dalam kondisi seperti ini,
keefektifitasan penggunaan fotosistem tergantung pada jumlah cahaya matahari yang diterima
tumbuhan. Pada suatu titik tertentu penggunaan fotosistem akan berjalan maksimal.Sehingga
peningkatan Intensitas cahaya matahari tidak akan berpengaruh.hal ini dapat dibuktikan dengan
percobaan kami dimana hidrilla menghasilkan gelembeng yang semakin banyak bila hidrilla
diletakkan lebih lama di bawah paparan sinar matahari.

4.2.2 Percobaan Sachs


Percobaan Sachs bertujuan untuk membuktikan bahwa di dalam proses fotosintesis
dihasilkan glukosa, dalam percobaan ini menggunakan daun mangga (Mangifera indica). Percobaan
ini dimulai dengan membungkus daun mangga selama 6 hari (dibungkus sebelum jam 06.00).
adapun warna pada daun tersebut setelah dibungkus menggunakan aluminium foil adalah berwarna
hijau muda pada bagian yang tertutup sedangkan pada bagian yang terbuka berwarna hijau tua.
Adapun tujuan membungkus daun mangga dengan aluminium foil adalah agar daun yang
tertutup tidak terkena sinar matahari sehingga proses fotosintesis tidak dapat berlangsung .Kemudian
daun tersebut dimasukkan kedalam air panas selama 15-30
menit, hal ini bertujuan untuk mematikan/ membuat layu sel-
sel pada daun. Setelah diangkat ternyata yang ditutup dengan
aluminium foil berwarna hijau muda layu sedangkan yang
tidak dibungkus berwarna hijau tua layu.
Selanjutnya daun tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam alkohol mendidih selama 3 menit, hal ini bertujuan agar
klorofil pada daun dapat larut. Adapun perubahan warna pada
daun setelah diangkat yaitu daun yang dibungkus berwarna hijau muda kekuningan sedangkan yang
tidak dibungkus berwarna hijau tua kekuningan.Selanjutnya daun kemudian dimasukkan kembali ke
dalam larutan JKJ (Jodium, Kalium, Iodida) selama 5 menit yang berfungsi sebagai indikator untuk
menentukan apakah pada daun terdapat amilum/ glukosa atau tidak. Dan setelah daun diangkat
ternyata daun yang dibungkus dengan aluminium foil berubah warna kembali menjadi hijau muda
kecoklatan, sedangkan yang tidak dibungkus berwarna hijau tua agak kehitaman.Dari hasil
percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pada daun yang dibungkus dengan kerta aluminium foil
tidak mengandung glukosa/ amilum karena dalam hal ini tidak berlangsung proses fotosintesis
karena tidak tersedia sinar matahari, sedangkan pada daun yang tidak dibungkus terlihat bahwa

29
indikator JKJ menunjukkan adanya warna kehitaman, dalam hal ini menunjukkan akan adanya
glukosa/ amilum pada daun yang tidak terbungkus.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan Sachs dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan glukosa/
amilum.
2. Dari hasil percobaan Ingenhousz dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis dilepaskan
oksigen.Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Glukosa disimpan di dalam daun,
batang maupun akar. Sedangkan oksigen akan dihembuskan keluar. Oksigen dapat dilihat dari
gelembung gelembung yang keluar dalam air.Factor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah
intensitas dan warna cahaya. Semakin banyak cahaya maka semakin cepat laju fotosintesisnya.
3. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi
cahaya.
4. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
5. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
6. Dalam fotosintesis, energi kimia mengubah karbon dioksida menjadi gula dan
berlangsung di stroma.
7. Glukosa tidak hanya memberikan satu simpanan ikatan energi kimia, tetapi juga
memberikan satu dasar molekuler untuk menghasilkan ribuan molekul lain yang
diperlukan oleh tumbuhan.
8. Oksigen dilepaskan sebagai hasil samping dari fotosintesis.
9. Keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis dapat disederhanakan menjadi persamaan reaksi
sebagai berikut: 6CO2 + 12H2O + Energi Cahaya C6H12O6 +6O2 +6H2O
Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan
menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari
fotosintesis.Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis
menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan
cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis. Suhu, intensitas cahaya, dan kadar
karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.

5.2 Saran
Dalam melakukan penelitian harus cermat, usahakan saat pada perlakuan di tempat gelap
harus dipastikan tidak ada cahaya.Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti dan harus
benar-benar diperhatikan, terlebih lagi saat memperhatikan gelembung udara yang dihasilkan dari
proses fotosintesis, pengisian air ke dalam rangkaian alat sebaiknya dilakukan dengan cepat
sehingga tidak ada udara di dalam tabung reaksi. Disamping itu, agar proses pembuktian adanya
karbohidrat pada daun yang melakukan fotosintesis dapat berhasil maka diperlukan ketelitian saat
membungkus daun mangga dengan aluminium foil agar daun betul-betul tidak mendapatkan cahaya
matahari saat dibungkus.
30
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.


Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Malcome. B. W. 1990.Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Bandung.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Wikipedia, 2012.Fotosintesis.www.wikipedia.org/wiki.diakses pada tanggal 3 Oktober 2012,
pukul 01.00 wita.
http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_bikarbonat
http://vidaraesa-uinsuka.blogspot.com/2013/11/laporan-hasil-praktikum-biologi.html
D.A Pratiwi, Dkk.2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : erlangga

31
32

Anda mungkin juga menyukai