Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

SIKLUS BIOGEOKIMIA DALAM EKOSISTEM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Ekologi

Dosen Pengampu:

Desi Kartikasari, M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 7 :

Muhammad Ismail (126208211020)

Maulidya Azzahra Sabila Sabil (126208211022)

Nuzula Syafi`atul Auliana (126208211031)

TADRIS BIOLOGI 3B

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun yang menjadi judul makalah yaitu “Siklus Biogeokimia Dalam Ekosistem” Kami
menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terimakasih

1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor UIN Tulungagung


2. Ibu Prof. Dr. Hj Binti Maunah, M, Pdi selaku dosen FTIK UIN Tulungagung
3. Ibu Dr. Eni Setyowati S. Pd, MM selaku ketua jurusan Tadris Biologi UIN
Tulungagung
4. Ibu Desi Kartikasari, M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar
Ekologi yang telah memberikan pengarahan kepada penulis sehingga makalah ini
dapat selesai dengan baik
5. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam pembuatan
makalah ini

Akhir kata, kami ucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tulungagung, 24 Oktober 2002

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Macam-Macam Nutrisi-Nutrisi Yang Dibutuhkan Tumbuhan Dan Mahluk


Hidup lain ......................................................................................................... 3
B. Konsep Biogeokimia ....................................................................................... 16
C. Macam-Macam Bentuk Dari Siklus Biogeokimia ....................................... 18
D. Fungsi Daur Biogeokimia .............................................................................. 30
E. Keterkaitan Al-Qur`an Dengan Siklus Biogeokimia .................................. 38

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 40

A. Saran ................................................................................................................ 40
B. Kesimpulan ..................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 41

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen ........................................................ 4

Gambar 2: Gejala Defisiensi Phosfor ............................................................................. 5

Gambar 3: Tanaman kekurangan unsur kalium .......................................................... 6

Gambar 4: Tanaman kekurangan unsur kalsium ........................................................ 7

Gambar 5: Gejala Tanaman kekurangan Magnesium ................................................ 7

Gambar 6: Tumbuhan kekurangan unsur belerang atau sulfur ................................ 8

Gambar 7: Kekurangan Unsur Cl.................................................................................. 9

Gambar 8: Kekurangan zat besi pada tanaman ........................................................... 9

Gambar 9: Kekurangan Unsur Mangan ...................................................................... 10

Gambar 10: Kekurangan unsur tembaga pada tanaman ........................................... 10

Gambar 11: Kekurangan Unsur Seng Pada Tumbuhan............................................. 11

Gambar 12: Kekurangan Boron Pada Tanaman ........................................................ 11

Gambar 13: Tumbuhan kekurangan unsur Molibdenum .......................................... 12

Gambar 14: Makanan Sumber Karbohidrat ............................................................... 12

Gambar 15: Sumber Lemak Untuk Tubuh .................................................................. 13

Gambar 16: Sumber Protein.......................................................................................... 14

Gambar 17: Sumber Vitamin Tubuh ............................................................................ 14

Gambar 18: Siklus Sulfur Atau Belerang ..................................................................... 20

Gambar 19: Siklus Fosfor .............................................................................................. 21

Gambar 20: Siklus Air.................................................................................................... 22

Gambar 21: Siklus Oksigen ........................................................................................... 25

Gambar 22: Siklus Karbon Di Lingkungan ................................................................. 26

Gambar 23: Siklus Nitrogen .......................................................................................... 28

iv
Gambar 24: Grafik karbon dioksida dan temperatur permukaan bumi sepanjang

Tahun ........................................................................................................ 35

Gambar 25: Kenaikan temperatur permukaan bumi ................................................. 36

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Satu molekul air atau satu atom hidrogen mungkin pernah singgah berkali-kali ke
dalam tubuh kita mengikuti daur materi. Bagian tubuh kita mungkin merupakan bagian
tubuh makhluk yang telah punah jutaan tahun yang lalu, atau mungkin pernah menjadi
bagian tubuh, atau akan menjadi bagian tubuh hewan pada masa depan. Semua yang ada
di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun
oleh antara lain: karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N), hidrogen (H), belerang atau sulfur
(S) dan posfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk
membentuk bahan organik dengan bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari
reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Proses
makan atau dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai
yang lain. Walaupun makluk dalam satu rantai makanan mati, aliran materi masih tetap
berlangsung terus. Karena mahluk hidup yang mati tadi diuraikan oleh dekomposer yang
ahkirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya. Zat-zat kimia yang ada didalam
tanah merupakan bahan makanan yang dihasilkan dari proses penguraian, zat yang
dihasilkan dari proses tersebut akan digunakan oleh tumbuhan untuk diangkut ke tubuh
tumbuhan kemudian menjadi bagian dari tubuh tumbuhan itu sendiri. Begitu selanjutnya
terus-menerus sehingga membentuk suatu aliran energi dan daur materi.

Dengan demikian, materi tersebut telah melalui daur yang dikenal sebagai daur
biogeokimia, karena berlangsung melewati tubuh makhluk hidup, tanah, dan reaksi-reaksi
kimia. Daur biogeokimia itu diperlukan untuk kelestarian makhluk hidup dan ekosistem.
Artinya, jika daur ulang materi itu terhenti, makhluk hidup akan mati dan ekosistem akan
punah. Siklus Biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Fungsi siklus biogeokimia adalah sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga. Siklus-siklus biogeokimia antara lain; siklus air, siklus sulfur
(belerang), siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfor.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nutrisi dan macam-macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
mahluk hidup?
2. Bagaimana konsep tentang Biogeokimia?
3. Bagaimana macam-macam bentuk dari siklus Biogeokimia?
4. Apa fungsi dari siklus Biogeokimia?
5. Apa keterkaitan Al-Qur`an dengan siklus Biogeokima?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui nutrisi dan macam-macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dan mahluk hidup.
2. Untuk mengetahui konsep Biogeokimia.
3. Untuk mengetahui macam-macam bentuk dari siklus Biogeokimia.
4. Untuk mengetahui fungsi dari siklus Biogeokimia.
5. Untuk mengetahui keterkaitan Al-Qur`an dengan siklus Biogeokimia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nutrisi Dan Macam Nutrisi Yang Diperlukan Tumbuhan Dan Mahluk Hidup Lain
1. Nutrisi Dan Macam Nutrisi Tumbuhan

Tumbuhan pada prinsipnya sama dengan manusia yaitu membutuhkan


zatmakanan (nutrisi) untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Perbedaannya
terletak pada cara mengolah dan memperoleh makanan darihabitatnya. Tumbuhan
tingkat tinggi merupakan organisme (makhluk hidup) yang bersifat autotropik yaitu
mampu memproduksi sendiri makanan darialam dengan melakukan asimilasi
(sintesis) dari unsur-unsur yang sederhana membentuk zat makanan yang kompleks
yang dapat pula dikosumsi oleh makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan
hewan (Dris et al., 2002). Sebagai sumber energi untuk melakukan asimilasi,
tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk berfotosintesis (Barker dan Pilbeam,
2007). Hasil fotosintesis ini, tumbuhan mampu memproduksi bebrbagai senyawa
kompleks seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin sebagai zat makanan yang
akan dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Berdasarkan pengertian itu pula maka
manusia dan hewan dikenal sebagai organisme heterotropik yaitu hanya mampu
menkonsumsi makanan yang siap saji (kompleks) tanpa mampu melakukan
sintesis di dalam tubuhnya. Dengan demikian, zat makanan tumbuhan adalah
berupa unsur-unsur sederhana.1

a. Unsur Hara Pada Tanaman

Unsur-unsur sederhana yang dibutuhkan oleh tumbuhan ini dikenal


dengan unsur hara (nutrients) atau nutrisi tanaman. Unsur hara atau disebut juga
dengan nutrisi tanaman ialah unsur-unsur (elemen) kimia yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk melangsungkan proses-proses fisiologis agar kehidupan tanaman
tersebut berlangsung dengan baik. Saat ini, tidak kurang dari enam belas jenis
unsur diketahui memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan tanaman yaitu
C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, B, Cu, Zn, Mo, dan Cl. Hampir seluruh
unsur hara diserap tanaman dalam bentuk ion kecuali C, H, dan O yang masing-
masing diserap dalambentuk CO2, air, dan O2. Ketiga unsur terakhir ini terdapat

1
Sufardi. Nutrisi Tanaman. 2020., hal.27

3
bebas di udara dandi dalam tanah, sedangkan unsur hara yang lainnya
umumnya diserap tanaman dari dalam tanah atau melalui pemupukan.

Unsur esensial merupakan unsur hara yang mutlak diperlukan oleh


tanaman agar kelangsungan hidupnya berjalan normal. Menurut Arnon & Stout
(1939) suatu unsur dikatakan esensial jika memiliki tiga kriteria sebagai berikut,
yaitu : (1) secara langsung terlibat di dalam gizi tanaman dan jika kekurangan
unsur tersebut, tanaman akan menghasilkan pertumbuhan yang tidak normal,
gagal melengkapi siklus hidupnya, atau tanaman akan mati sebelum waktunya
(premature death) (2) unsur tersebut harus spesifik dan tidak dapat digantikan oleh
unsur yang lain, dan (3) unsur tersebut harus memberikan efek langsung pada
pertumbuhan atau metabolisme tanaman dan bukan oleh pengaruh tidak langsung
seperti oleh antagonis dengan unsur yang lain, serta akan memperlihatkan gejala
yang spesifik jika terjadi kekurangan.2

Berdasarkan jumlahnya di dalam jaringan tanaman, maka unsur hara


dibagi atas dua kelompok yaitu unsur hara makro yaitu C, H, O, N, P, K, Ca,
Mg, S dan unsur hara mikro yaitu Fe, Mn, Zn, B, Mo, Cu, dan Cl. Unsur
makro ialah setiap unsur yang di dalam tanaman jumlahnya mencapai lebih dari
0,1 % dari bobot kering tanaman, sedangkan unsur hara mikro ialah unsur yang
komposisinya di dalam jaringan tanaman kurang dari 100 ppm atau 0,01 % dari
bobot kering tanaman.

b. Macam-Macam Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman


1) Nitrogen (N)

Gambar 1: Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen

Sumber: batukita.com

2
Sufardi. Nutrisi Tanaman. 2020., hal.36

4
Nitrogen merupakan unsur hara makro dan mutlak diperlukan oleh
tumbuhan. Nitrogen berfungsi merangsang pertumbuhan vegetatif tumbuhan
secara keseluruhan khususnya pertumbuhan batang dan daun. Unsur ini
berperan dalam pembentukan zat hijau daun atau klorofil yang sanagt penting
untuk proses fotosintesis. Selain itu nitrogen juga berperan dalam
pembentukan protein, lemak, dan berbagai senyawa organik lainnya. Gejala
kelebihan dan kekurangan unsur Nitrogen dapat dilihat dari pemaparan
dibawah ini:

a) Gejala tanaman kelebihan unsur Nitrogen


- Menghasilkan tunas muda yang kurang baik atau lemah
- Produksi biji-bijian berkurang
- Memperlambat pemasakan atau penuaan buah dan biji-bijian
- Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan pH tanah dan merugikan
tanaman sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga unsur nitrogen
menjadi sulit diserap.
b) Gejala tanaman kekurangan unsur Nitrogen
- Pertumbuhan tanaman akan berjalan lambat
- Tanaman kurus dan akan kerdil
- Daun akan berubah menjadi hijau kekuningan, pendek, kecil, dan tegak
- Daun yang sudah tua akan berwarna hijau muda kemudian akan
berubah menjadi kuning dan layu
- Bila sempat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat masak, lalu akan
rontok
2) Phosfor (P)

Gambar 2: Gejala Defisiensi Phosfor

Sumber: dictio.id

5
Fosfor berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususmya
akar benih tanaman muda. Fosfor merupakan bahan mentah untuk membentuk
sejumlah protein tertentu. Fosfor berperan dalam proses asimilasi dan
pernafasan tanaman serta mempercepat pembuangan dan pemasakan dari biji
dan buah. Gejala kekurangan unsur phosfor dapat dilihat dari pemaparan
dibawah:

a) Gejala tanaman kekurangan phosfor


- Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak
mengkilap kemerahan.
- Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang
lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
- Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat
masak.
3) Kalium (K)

Gambar 3: Tanaman kekurangan unsur kalium

Sumber: batukita.com

Kalium berfungsi untuk membantu pembentukan protein dan


karbohidrat. Dengan adanya kalium tanaman akan semakin kuat sehingga
daun, bunga, dan buah tidak mudah rontok atau gugur. Kalium juga berperan
sebagai sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit. Gejala
defisiensi kalium dapat dilihat dari penjelasan berikut:

a) Gejala tanaman kekurangan kalium


- Daun tua akan mengkerut dan keriting

6
- Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan
mengering dan mati.
- Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit
dan tidak tahan simpan.
4) Calsium (Ca)

Gambar 4: Tanaman kekurangan unsur kalsium

Sumber: urbanhidroponik.com

Calsium berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar,


mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji. Calsium
pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan
yang tidak menguntungkan pada tanah. Gejala tanaman mengalami
kekurangan kalsium dapat dilihat dari penguraian dibawah ini:

a) Gejala tanaman kekurangan calsium


- Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang
kemudian menjalar ke tulang daun.
- Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada
daun yang tumbuh, warnanya akan berubaah dan baberapa jaringan
pada daun akan mati.
5) Magnesium (Mg)

7
Gambar 5: Gejala Tanaman kekurangan Magnesium

Sumber: hidroponiq.com

Magnesium berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil),


karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Magnesium juga berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman. Kekurangan
magnesium dalam tanaman dapat membahayakan tanaman itu sendiri,
penjelasannya dapat dilihat dari pemaparan dibawah ini.

a) Gejala tanaman kekurangan Magnesium


- Daun tua mengalami kerusakan dan gagal membentuk klorofil
sehingga tampak bercak cokelat, daun yang semula hijau akan berubah
kuning dan pucat.
- Daun mengering dan seringkali langsung mati
- Daya tumbuh biji menjadi berkurang. Bila biji tumbuh, kualitas akan
kurang baik.
6) Sulfur atau Belerang (S)

Sulfur atau belerang berperan dalam pembentukan bintil akar.


Keberadaannya juga membantu pertumbuhan anakan tanaman. Tanaman yang
kekurangan unsur sulfur atau belerang akan mengalami gejala pertumbuhan,
diantaranya adalah: Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak
merata, sedikit mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning
kehijauan. Kemudian pertumbuhan tanaman lambat, kerdil, kurus dan
berbatang pendek.

Gambar 6: Tumbuhan kekurangan unsur belerang atau sulfur

Sumber: urbanhidroponik.com

8
7) Klor (Cl)

Gambar 7: Kekurangan Unsur Cl

Sumber: docplayer.info

Klor berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil kering


tanaman seperti tembakau, kapas, kentang dan sayuran. Tanaman yang
kekurangan Klor akan menunjukkan gejala berikut ini: Daun agak keriput,
Pemasakan buah berlangsung lambat, Tanaman menjadi kurang produktif.

8) Besi (Fe)

Gambar 8: Kekurangan zat besi pada tanaman

Sumber: hidroponiq.com

Besi (Fe) berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan


pembentukan zat hijau daun (klorofil). Gejala tanaman yang kekurangan zat
besi antara lain adalah: Warna menjadi kekuningan, terutama pada daun muda.
Pertumbuhan tanaman seolah berhenti, sehingga dun berguguran dan akhirnya
tanaman mati.

9
9) Mangan (Mn)

Gambar 9: Kekurangan Unsur Mangan

Sumber: tipspetani.com

Mangan berfungsi sebagai komponen untuk memperlancar proses


asimilasi dan merupakan komponen penting dalam pembentukan dan
melancarkan kerja enzim. Gejala pada tanaman yang kekurangan unsur
Mangan adalah: Pertumbuhan tanaman lambat, tanaman menjadi kerdil. Daun
berwarna merah kekuningan. Jaringan daun di beberapa tempat akan mati.

10) Tembaga (Cu)

Gambar 10: Kekurangan unsur tembaga pada tanaman

Sumber: hidroponiq.com

Tembaga berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) dan


merupakan bahan pembentuk beberapa jenis enzim. Gejala kekurangan
tembaga pada tanaman adalah: Ujung daun tidak merata, layu dan mengalami

10
kerusakan. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, terutama pada jenis
tanaman jeruk dan tanaman sayur.

11) Seng (Zn)

Seng (Zn) berfungsi dalam pengaktifan bebrapa jenis enzim pada


tanaman. Berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Gejala kekurangan seng pada tanaman antara lain adalah: Daun menjadi
kekuningan dan kemerahan, terutama pada daun tua. Daun berlubang,
mengering dan mati. Tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun
mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan
intermedier serta adanya nekrosis.

Gambar 11: Kekurangan Unsur Seng Pada Tumbuhan

Sumber: hidroponiq.com

12) Boron (B)

Gambar 12: Kekurangan Boron Pada Tanaman

Sumber: plantix.net

Boron berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman.


Membantu bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Berperan dalam

11
pembelahan sel pada tanaman biji. Gejala tanaman yang kekurangan unsur
Boron adalah: Gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan
mati. Daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam. Pada
jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.

13) Molibdenum (Mo)

Molibdenum membantu mengikat nitrogen dari udara bebas.


Mengaktifkan enzim Nitrogenase. Gejala kekurangan unsur ini adalah: Daun
berubah warna, keriput dan kering. Pertumbuhan terhenti dan tanaman
kemudian mati.

Gambar 13: Tumbuhan kekurangan unsur Molibdenum

Sumber: Hidroponiq.com

2. Nutrisi Dan Macam Nutrisi Pada Mahluk Hidup Lain


a. Karbohidrat

Setiap molekul karbohidrat terbuat dari karbon, hidrogen, dan oksigen.


Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh.Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4,1 kilokalori (kkal). Terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu gula, pati,
dan serat.Gula disebut karbohidrat sederhana.

12
Gambar 14: Makanan Sumber Karbohidrat

Sumber: dosenpendidikan.com

Contoh makanan yang mengandung gula antara lain buah, madu, dan susu.
Dua jenis karbohidrat lainnya, yaitu pati dan serat disebut karbohidrat
kompleks.Pati ditemukan dalam umbi-umbian seperti kentang dan makanan yang
terbuat dari biji-bijian.Serat, seperti selulosa, ditemukan di dinding sel tumbuhan
.Makanan seperti roti gandum atau sereal, kacang-kacangan, sayuran, dan buah
merupakan sumber serat yang baik. Serat tidak dapat dicerna oleh saluran
pencernaan makanan manusia, sehingga dikeluarkan sebagai feses. Dengan
demikian, serat bukan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia.

b. Lemak

Gambar 15: Sumber Lemak Untuk Tubuh

Sumber: nakita.grid.id

Lemak atau lipid diperlukan tubuh karena menyediakan energi sebesar 9,3
kkal/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial
bagi tubuh manusia. Selama proses pencernaan, lemak dipecah menjadi molekul
yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak merupakan unit
penyimpanan yang baik untuk energi. Kelebihan energi dari makanan yang
dimakan akan diubah menjadi lemak dan disimpan untuk digunakan di lain waktu.
Berdasarkan struktur kimianya, terdapat lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak
tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar. Minyak nabati serta lemak yang
ditemukan dalam biji adalah lemak tak jenuh. Kemudian, lemak jenuh biasanya
padat pada suhu kamar, ditemukan dalam daging, susu, keju, minyak kelapa, dan
minyak kelapa sawit. Lemak jenuh yang berlebih dapat meningkatkan kolesterol

13
darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Sebagian orang lebih
suka mengonsumsi camilan karena memiliki rasa yang lezat. Namun, masyarakat
harus berhati-hati karena kandungan lemak pada camilan cukup tinggi.

c. Protein

Gambar 16: Sumber Protein

Sumber: sahabatnestle.com

Protein dibutuhkan sebagai penghasil energi, untuk pertumbuhan dan


mengganti sel-sel tubuh yang rusak, pembuat enzim dan hormon, dan pembentuk
antibodi (sistem kekebalan tubuh). Protein merupakan molekul besar yang terdiri
atas sejumlah asam amino. Asam amino terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, dan kadang-kadang belerang. Protein yang dimakan dapat berasal dari
hewan (protein hewani) dan dari tumbuhan (protein nabati). Bahan makanan yang
mengandung protein hewani antara lain daging, ikan, telur, susu, dan keju. Bahan
makanan yang mengandung protein nabati adalah kacang kedelai, kacang hijau,
dan kacang-kacangan lainnya. Kacang kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu
merupakan salah satu sumber protein yang baik.

d. Vitamin

14
Gambar 17: Sumber Vitamin Tubuh

Sumber: terketik.com

Walaupun vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi vitamin harus


ada karena vitamin diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah
beberapa penyakit. Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E,
dan K). Khusus vitamin D dapat terbentuk ketika kulit terkena sinar matahari
karena di dalam tubuh ada pro vitamin D. Buah dan Sayur sebagai Sumber
Berbagai Vitamin. Buah-buahan mengandung serat, vitamin, dan fruktosa atau
penyedia gula sederhana alami yang mudah diserap oleh tubuh. Apabila buah
dikonsumsi 30 menit sebelum makan berat seperti nasi, penyerapan nutrisi dalam
buah dapat lebih optimal. Hal ini dikarenakan insulin yang dihasilkan pankreas
dapat segera mencerna fruktosa secara perlahan sehingga glukosa dapat terserap
oleh tubuh lebih cepat.

e. Mineral

Tubuh memerlukan sekitar 14 jenis mineral, beberapa contoh di antaranya


kalsium, fosfor, kalium, natrium, besi, iodium, dan seng. Mineral merupakan
nutrisi yang sedikit mengandung atom karbon.Satu jenis makanan yang
dikonsumsi ternyata dapat mengandung lebih dari satu jenis zat gizi, misalnya
pada susu terkandung protein, lemak, serta mineral berupa kalsium. Mineral
berfungsi dalam proses pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh,
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, serta berperan dalam pembentukan dan
pemeliharaan tulang.

f. Air

Air penting bagi tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup. Manusia tentu
lebih dapat menahan lapar daripada menahan haus. Hal ini dikarenakan sel-sel
tubuh membutuhkan air untuk beraktivitas. Selain itu, nutrisi yang masuk ke
tubuh tidak dapat digunakan oleh sel-sel tubuh apabila tidak terlarut dalam air.
Sekitar 60-80 persen sel tubuh makhluk hidup terdiri atas air. Tubuh dapat
kehilangan air ketika bernapas, berkeringat, buang air besar maupun buang air
kecil. Kehilangan air tersebut harus segera diganti dengan minum air sebanyak 2

15
liter atau 8 gelas sehari. Namun, minum air bukan satu-satunya cara untuk
memasok sel-sel dengan air karena tanpa disadari makanan yang dimakan
mengandung banyak air. Contohnya adalah apel yang mengandung 80 persen air
dan daging yang mengandung 66 persen air. Air dibutuhkan oleh tubuh sebagai
pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan
pembantu proses pencernaan makanan, pelumas dan bantalan, media transportasi,
serta media pengeluaran sisa metabolisme.

B. Konsep Biogeokimia
1. Pengertian Daur Biogeokimia

Biogeokimia merupakan pertukaran atau perubahan yang terus menerus,


antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem,
materi pada setiap tinkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun
bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik
melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan mahluk hidup
dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia Fungsi daur biogeokimia
adalah sebagai silkus materi yang melibatkan semua unsur kimia yang sudah terpakai
oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi tetap terjaga. Siklus Biogeokimia memiliki beberap
konsep dasar, antara lain:3

a. Beberapa elemen kimia mengalami proses siklus yang cepat dan siap
diregenerasi untuk aktifitas biologis. Elemen ini pada umumnya memiliki fase
gas dalam prosesnya, terdapat di atmosfer dan atau mudah larut dalam air.
Misal: oksigen (O2) dan Nitrogen (N2).
b. Beberapa elemen kimia lainnya sering mengalami keadaan diam dan proses
siklus yang bergerak pelan oleh proses geologi. Pada umumnya elemen ini
tidak memiliki fase gas, tidak terdapat di atmosfer dengan konsentrasi yang
signifikan dan relatif tidak mudah larut dalam air. Misal: fosfor (P).
c. Mineral yang dibutuhkan kebanyakan memiliki berat atom yang ringan,
mineral terberat yang diutuhkan adalah yodium.
d. Siklus biogeokimia berhubungan erat dengan kehidupan yang menyebabkan
terjadinya perubahan terhadap planet bumi dalam berbagai hal.

3
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 112

16
e. Keberlangsungan proses yang mengatur siklus Biogeokimia memegang
peranan yang penting terhadap keberlanjutan kehidupan di bumi.
2. Tipe Dasar Dan Pola-Pola Daur Biogeokimia

Unsur kimia termasuk unsur protoplasma cenderung untuk membentuk daur


dialam dengan pola khusus : lingkungan =>organisme => lingkungan , dan daur ini
dikenal sebagai daur biogeokimia. Aliran elemen dan senyawa yang diperlukan untuk
kehidupan secara mudah disebut daur makanan Untuk setiap daur akan ditemukan
suatu kompartemen ( pool )yaitu:

a. Pool cadangan : besar dan gerakannya lambat , umumnya terdiri dari komponen
non biologi.
b. Pool pertukaran atau pool peredaran merupakan bagian yang lebih kecil,akan
tetapi lebih aktif bergerak maju-mundur secara cepat antara organisme dan
lingkungan

Dari segi biosfer secara keseluruhan , daur biogeokimia terdiri dari dua grup dasar :

a. Tipe gas dimana cadangannya diatsmosfer atau hidrosfer.


b. Tipe sedimen dimana cadangannya berada dikulit bumi Daur tipe gas lebih
sempurna daripada tipe sedimen karena unsur P dan Fe cenderung terganggu,
kedua unsur tersebut terdapat banyak pada pool. Manusia dapat mempengaruhi
daur unsur karena dapat mengubah daur yang sempurna (siklik) menjadi daur
yang tidak sempurna (asiklik), misalnya penambangan unsur P akan mengganggu
daur pemakaian pupuk yang tidak bijaksana akan dapat mengakibatkan eutrofikasi
dan dapat menurunkan mutu air.

Tujuan perlindungan sumber daya alam ialah membuat proses asiklik mejadi
siklik. Resikling air merupakan tempat yang baik untuk memulai perbaikan daur
unsur karena resikling air akan dapat mengendalikan nutrien dalam air

3. Pengkajian Kuantitatif Daur Biogeokimia

Kecepatan pertukaran atau pemindahan unsur dari satu tempat ke tempat lain
lebih penting dalam menentukan struktur dan fungsi ekosistem dari jumlah yang ada
pada suatu tempat dalam suatu waktu Untuk memahami peranan terhadap daur materi
maka kecepatan peredaran zat harus dikuantitatif. Kecepatan daur zat dapat diketahui
dengan memakai tracer dan tekhik monitoring dan penginderaan jauh. Pemakaian

17
isotop untuk tracer misalnya memakai P32 dan Ca45 umumnya P tidak bergerak
secara lancar dan merata dari organisme. Sebagian P akan terikat pada organisme
ataupun batuan, kecepatan pengambilan unsur P oleh organisme dipengaruhi oleh
temperatur, musim dan kegiatan organisme misalnya pada masa pertumbuhan
pengambilan P akan cepat. Pemupukan kolam dengan pupuk P secara tidak teratur
dapat mempengaruhi produktivitas ini disebabkan organisme tertentu telah
diadaptasikan terhadap kebutuhan P secara khas . kelebihan pemupukan secara terus-
menerus dapat berakibat perubahan jenis Botryococcus braunii tumbuh subur pada
konsentrasit P 89 mg/m3 sedangkan Nitzchia palae tumbuh subur pada konsentrasi P
18 mg/m3.peningkatan P dari 18 mg/m3 menjadi 89 mg/m3 berarti penggantian
Botryococcus dengan Nitzchia.4

Jalur Daur Ulang

Dua jalur daur ulang nutrien pada rantai makanan adalah sebagai berikut:

a. Pengembalian melalui jalur ekskresi hewan.


b. Pengembalian melalui jalur dekomposisi mikroorganisme dan detritus.

Kedua jalur tersebut berfungsi dalam ekosistem. Jalur daur ulang 1 diharapkan
dominan pada plankton dan komunitas lain dimana arus energi utama melalui rantai
makanan perumputan. Sebaliknya jalur peredaran balik 2 dominan dipadang rumput,
hutan iklim sedang dan komunitas lain, dimana jalur arus energi melalui jalur rantai
makanan detritus.

C. Macam-Macam Siklus Biogeokimia

Siklus Biogeokimia adalah siklus lengkap pertukaran atau perubahan unsur kimia
secara terus - menerus yang melewati komponen biotik (Biosfer) dan abiotik (Atmosfer,
Hidrosfer dan Litosfer). Dinamakan siklus Biogeokimia karena adanya keterlibatan unsur
Biologi, Geologi dan Kimia pada prosesnya. Meskipun pada dasarnya siklus ini
merupakan sebuah proses daur ulang, namun pada beberapa siklus tertentu mengalami
adanya akumulasi dan penyimpanan dalam waktu yang lama (reservoir)5. Macam-macam
dari daur biogeokimia meliputi beberapa macam, ada siklus sulfur, siklus fosfor, siklus

4
Djohar, Maknun. Ekologi Komunitas, Populasi, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau Asri Islami Dan
Ilmiah. (Cirebon: Nurjatipress, 2017)., hal. 91
5
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 112.

18
air, siklus oksigen, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Penjelasan dan proses atau
mekanisme dari beberapa siklus tersebut dapat dilihat dari penjelasan dibawah:

1. Siklus Sulfur atau Siklus Belerang

Kelimpahan sulfur dalam kerak bumi mencapai 0,06%. Sumber utama-utama


sulfur tanah adalah dulfida-sulfida logam yang dikandung batu plutonik. Batuan
plutonik adalah batuan yang menghasilkan sulfat yang kemudian diendapkan sebagai
garm-garam sulfat dapat larut dan tidak larut di daerah kering atau agak kering,
diserap jasad renik atau direduksi oleh jasad renik membentuk sulfida dan terbawa
menuju lautan. Siklus belerang dalam lingkungan hidup, sama rumitnya dengan siklus
nitrogen. Unsur belerang ini banyak terdapat dalam bentuk oksidanya serta dalam
bentuk sulfidanya. Unsur belerang yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan adalah
dalam bentuk senyawa sulfatnya. Unsur ini lebih banyak terdapat di dalam tanah
daripada di atmosfer, sedangkan unsur nitrogen lebih banyak terdapat di atmosfer
daripada di dalam tanah. Unsur belerang yang terdapat di dalam tanah diubah oleh
bakteri menjadi bentuk sulfat yang larut dalam air kemudian digunakan oleh tumbuh-
tumbuhan untuk proses pertumbuhannya. Belerang dalam tubuh organisme
merupakan unsur penyusun protein. Di alam, sulfur (belerang) terkandung dalam
tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur
dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen
dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk
ion-ion sulfat (SO4 2- ). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan
untuk menyusun protein dalam tubuhnya.

Ketika manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi


perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia. Ketika
hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai
dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke
udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara
akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh
bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti
akan diserap kembali oleh tumbuhan.

19
Gambar 18: Siklus Sulfur Atau Belerang

Sumber: wikipedia.org

Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri
menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4 ).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua makhluk hidup
mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri
terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfoma-culum dan Desulfibrio yang akan
mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian
H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan
sulfur dan oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti
Thiobacillus.6

6
Djohar, Maknun. Ekologi Komunitas, Populasi, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau Asri Islami Dan
Ilmiah. (Cirebon: Nurjatipress, 2017)., hal. 88

20
2. Siklus Fosfor

Gambar 19: Siklus Fosfor

Sumber: materi.co.id

Siklus fosfor dalam lingkungan hidup relatif lebih sederhana bila


dibandingkan dengan siklus bahan-bahan kimia yang lain, tetapi siklus fosfor ini
mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP
(Adenosin Triphosphat). Siklus unsur ini adalah perputaran bahan kimia yang
menghasilkan endapan seperti halnya siklus kalsium. Sebagian besar fosfor terdapat
dalam batuan beku dan bahan induk tanah sebagai senyawa apatit. Dalam lingkungan
tidak ditemukan senyawa fosfor yang berbentuk gas, pada umumnya unsur fosfor
yang terdapat di lingkungan berupa partikel-partikel padat. Di alam, unsur fosfor
banyak terdapat dalam bentuk HPO4 2- atau HPO4 - , baik sebagai ion anorganik
maupun organik yang larut serta yang tidak larut.7

Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk


hidup membutuhkan posfor dalam bentuk ATP sebagai sumber energi untuk
metabolisme sel. Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO4 3-). Ion Fosfat
terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat
terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar
bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat

7
Djohar, Maknun. Ekologi Komunitas, Populasi, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau Asri Islami Dan
Ilmiah. (Cirebon: Nurjatipress, 2017)., hal. 89

21
tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah Herbivora mendapatkan
fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari
herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan
feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu
melepaskan posfor kemudian diambil oleh tumbuhan

3. Siklus Air

Gambar 20: Siklus Air

Sumber: gramedia.com

Siklus Air atau siklus hidrologi adalah proses transfer atau pergerakan air
melewati atmosfer, geosfer, biosfer dan hidrosfer. Pergerakan utama dari siklus air ini
dipengaruhi oleh radiasi panas matahari. Dalam siklus ini air yang menguap di lautan
sebagian besar kembali kelautan, sedangkan air pada daratan 60% menguap kembali
ke atmosfer dan sisanya sebesar 40% mengalir ke laut.8 Seperti dijelaskan diatas,
siklus air merupakan tahapan pergerakan dan perubahan wujud air dibumi (melalui
atmosfer, geosfer, biosfer dan hidrosfer). Dalam pergerakan dan perubahan wujud air
ini berlangsung dalam beberapa tahapan atau proses penting yang terjadi dalam siklus
air, antara lain:9

a. Presipitasi

8
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 115.
9
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 115.

22
Presipitasi adalah proses jatuhnya air kepermukaan bumi dari atmosfer
karena proses kondensasi. Proses ini terjadi karena udara dalam kondisi melebihi
titik jenuh yang disebabkan oleh pendinginan dan atau penambahan uap air.
Produk air yang sampai pada permukaan bumi dapat berupa: hujan, salju, hujan
es, kabut dan embun. Air yang jatuh dalam proses presipitasi. setiap tahunnya
sebesar 505.000 km3 yang terbagi sebesar 398.000 km3 jatuh dilautan dan
107.000 km3 jatuh didaratan.

b. Interupsi Oleh Kanopi Pepohonan

Proses presipitasi yang terjadi diarea dengan banyak vegetasi atau hutan,
mengalami interupsi oleh kanopi pepohonan sehingga air tidak sampai pada
permukaan bumi. Air yang terhalang oleh kanopi ini lebih cenderung kembali ke
atmosfer melalu proses penguapan dibanding jatuh kepermukaan tanah.

c. Melelehnya Salju

Pergerakan air pada permukaan bumi karena proses melelehnya salju

d. Runoff

Variasi pergerakan air diatas permukaan bumi, selama mengalir air pada
permukaan bumi dapat mengalami: proses peresapan kedalam tanah; menguap
kembali keatmosfer; disimpan pada reservoir seperti danau dan waduk; serta
mengalir pada sungai hingga sampai kelaut.

e. Infiltrasi

Aliran atau pergerakan air dari permukaan menuju bawah permukaan


tanah. Ketika dibawah permukaan tanah, air dapat menjadi kelembaban tanah atau
tersimpan dalam air bawah tanah

f. Aliran Dibawah Permukaan Tanah

Pergerakan air dibawah permukaan tanah terjadi pada zona vadose (lapisan
tanah dengna kelembaban tinggi) dan aquifer (lapisan air yang terdapat dibawah
permukaan tanah). Air dibawah permukaan tanah dapat muncul kembali
kepermukaan tanah dalam bentuk mata air pada lapisan permukaan tanah yang
lebih rendah atau penggunan sumur

23
g. Evaporasi

Evaporasi atau penguapan adalah proses perubahan dan pergerakan air


pada permukaan bumi menjadi uap air di atmosir. Proses evaporasi terjadi karena
pengaruh dari radiasi panas matahari. Jumlah total air yang terevaporasi
pertahunnya adalah sebesar 505.000 km3 , dimana sebesar 434.000 km3 bersal
dari evaporasi air laut.

h. Sublimasi

Sublimasi adalah proses perubahan wujud air dari wujud padat (salju dan
es) menjadi gas (uap air).

i. Deposisi

Deposisi adalah proses perubahan wujud air secara langsung dari wujud
gas (uap air) menjadi wujud padat (salju dan es)

j. Adveksi

Adveksi adalah pergerakan air (cair, gas, dan padat) melalui atmosfer.
Proses adveksi sangat penting dalam siklus air karena memungkinkan air yang
menguap pada lautan dapat jatuh pada daerah daratan dalam bentuk hujan dan
atau salju.

k. Kondensasi

Kondensasi adalah proses perubahan wujud air dari gas (uap air) menjadi
cair (hujan). Proses kondensasi yang terjadi pada atmosfer inilah yang
menyebabkan terjadinya pembentukan awan dan kabut.

l. Transpirasi

Transpirasi adalah proses pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke
udara atau atmosfer.

m. Perlokasi

Perkolasi adalah proses pergerakan air secara horisontal melalui tanah dan
batuan karena pengaruh gaya gravitasi bumi.

4. Siklus Oksigen

24
Gambar 21: Siklus Oksigen

Sumber: slidesgo.com

Siklus Oksigen adalah siklus biogeokimia yang menjelaskan pergerakan dari


oksigen melalui atmosfer, biosfer, geosfer dan hidrosfer. Siklus oksigen sangat
penting bagi keberlangsungan hidup di bumi, karena oksigen: gas yang dibutuhkan
oleh mahluk hidup untuk bernafas. Proses pertukaran oksigen sebagian besar hanya
berlangsung antara atmosfer dengan biosfer, dimana proses fotosintesis memegang
peranan penting dalam berjalannya siklus oksigen. Berikut ini beberapa proses
penting dalam siklus oksigen:

a. Proses Produksi

Proses produksi adalah proses pada siklus oksigen dimana terjadi


pengolahan elemen kimia dan menghasilkan atau melepaskan oksigen sebagai
produknya. Proses produksi dalam siklus oksigen meliputi:

1) Fotosintesis: proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat oleh


tumbuhan hijau, alga, phytoplankton dan beberap jenis bakteri. 6 CO2 + 6
H2O + energi C6H12O6 + 6 O2
2) Fotolisis: proses pemecahan uap air dan dinitrogen monoksida menjadi elemen
- elemen pembentuknya. 2 H2O + energi 4 H + O2 2 N2O + energi 4 N + O2
b. Proses Ekstraksi

Proses ekstraksi adalah proses penyerapan nutrisi atau mineral dari batuan
oleh tumbuhan dan hewan, seiring berjalannya proses ekstraksi terjadi pelepasan
oksigen dari batuan, misal: pelapukam batuan oleh lumut

25
c. Roses Konsumsi

Proses konsimsi adalah proses reaksi dimana membuthkan oksigen dalam


menghasilkan atau membentuk senyawa kimia, proses konsumsi meliputi:

1) Respirasi dan pembusukan: proses bernafas dan pembusukan mahluk hidup


mengkonsumsi oksigen dan melepaskan karbondioksida
2) Pelapukan kimiawi dan reaksi permukaan: proses pelapukan kimiawi dan
reaksi permukaan melalui reaksi oksidasi, misal pembentukan karat 4 FeO +
O2 -> 2 Fe2O3
3) Pembentukan kalsium karbonat: pembentukan cangkang pada organisme laut
berupa kalsium karbonat (CaCO3) yang kaya akan oksigen. Ketika organisme
tersebut mati dan mengendap di dasar laut kemudian membentuk sedimentasi
batu kapur pada litosfer
4) Pembentukan ozon: proses pembentukan lapisan ozon di statosfer. O2 + energi
ultraviolet -> 2O
O + O2 -> O3
5. Siklus Karbon

Gambar 22: Siklus Karbon Di Lingkungan

Sumber: biologiedukasi.com

Siklus Karbon adalah proses pertukaran unsur karbon antara biosfer, pedosfer,
hidrosfer dan atmosfer. Siklus karbon, siklus nitrogen dan siklus air terbentuk dari
urutan proses yang menjadikan kunci bumi mampu mendukung kehidupan -
menjelaskan pergerakan karbon di biosfer dimana terjadi proses penggunaan kembali

26
(reused) dan daur ulang (recycled). Karbon merupakan elemen penting bagi
kehidupan dibumi sebagai komponen utama dari senyawa biologis atau DNA dan
komponen utama dari sebagain besar mineral.10 Secara garis besar, siklus karbon
global dapat dijelasakan berdasarkan proses perpindahan dan penyimpanan karbon
pada komponen utama. Berikut ini adalah Komponen utama dari siklus karbon.

a. Atmosfer
Karbon pada atmosfer bumi dapat ditemukan dalam bentuk karbon dioksida
(CO2) dan metana (CH4) yang keduanya merupakan gas rumah kaca. Meskipun
gas metana memiliki efek gas rumah kaca lebih besar dari karbon dioksida, akan
tetapi keberadaanya di atmosfer dalam konsentrasi dan jangka waktu yang lebih
kecil dari karbon dioksida - menjadikan karbon dioksida penyebab utama efek
rumah kaca atau pemanasan global. Karbon dioksida meninggalkan atmosfer
terjadi dalam beberapa cara, yaitu:
1) Respirasi atau pernafasan oleh tumbuhan sehingga karbondioksida
berpindah dari atmosfer ke biosfer darat dan laut.
2) Terlarut langsung kedalam air: perpindahan langsung dari atmosfer ke
hidrosfer. Karbon dioksida yang larut kedalam sungai, danau, dan lautan
bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang menyebabkan
keasaman laut.
3) Larut dalam uap air di atmosfer dan jatuh bersama dengan proses
presipitasi (jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi karena proses
kondensasi di atmosfer)
b. Biosfer Darat

Karbon pada Biosfer darat ditemukan dan disimpan dalam bentuk karbon
organik yang berupa mahluk hidup dan mahluk hidup yang sudah mati, serta
tersimpan dalam tanah berupa tanah karbon. Siklus Karbon pada Biosfer darat,
dimulai dari proses fotosintesis pada tumbuhan hijau dan proses perpindahan atau
transfer melalui siklus rantai makanan yang berakhir pada proses dekomposisi
atau pelapukan jasad mahluk hidup.

c. Lautan

10
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 117.

27
Lautan memiliki kandungan Karbon aktif terbesar di alam, dimana
kapasitas daya simpannya terbesar kedua setelah Litosfer. Permukaan laut
menyimpan karbon organik dalam jumlah besar yang mengalami proses
pertukaran secara cepat dan langsung dengan atmosfer. Karbon memasuki lautan
pada umumnya melalui dua cara yaitu: dari air sungai yang mengandung karbon
terlarut dari daratan dan terlarut secara langsung dari atmosfer dalam bentuk C02.
Jumlah kadar karbon yang diterima dan ditampung dalam lautan, mempengaruhi
tingkat keasaman air laut yang secara langsung berpengaruh pada ekosistem laut.
Kemampuan menyerap dan menyimpan Co2 lautan memegang peranan penting
dalam siklus karbon global dan suhu udara global.

d. Siklus Karbon Geologis

Komponen geologis dalam siklus karbon berperan penting dalam


menentukan jumlah karbon di atmosfer dan suhu udara global. Siklus karbon pada
komponen ini bergerak sangat lambat, karena mengikuti berjalannya proses siklus
batuan. Sebagian besar kandungan karbon di bumi disimpan pada lapisan batuan
dalam bentuk batu kapur dari proses sedimentasi kalsium karbonat yang terdapat
pada cangkang mahluk hidup laut.

6. Siklus Nitrogen

28
Gambar 23: Siklus Nitrogen

Sumber: wikipedia.org

Siklus nitrogen adalah proses perubahan nitrogen menjadi beberapa bentuk


senyawanya, proses perubahan ini diperlukan karena nitrogen bebas tidak dapat
langsung digunakan oleh mahluk hidup.11 Nitrogen memegang peranan yang penting
bagi kehidupan, karena merupakan komponen dari asam amino dan asam nukleid
(DNA dan RNA), bagian dari protein, serta pembentukan klorofil pada tanaman hijau
yang berguna dalam proses fotosintesis dan pertumbuhan.

Nitrogen dapat ditemukan di alam dalam bentuk: Nitrogen Organik (Nitrogen


yang terkandung dalam mahluk hidup, humus dan materi organik terdekomposisi),
Ammonium (NH4 + ), nitrit (NO2 - ), nitrat (NO3 - ), dinitrogen monoksida (N2O),
Nitrit Oksida (NO), gas nitrogen anorganik (N2). Seperti kita ketahui pada
pembahasan sebelumnya, Nitrogen merupakan elemen pembentuk 78% dari Atmosfer
bumi dan berwujud gas. Nitrogen bebas yang ditemukan pada atmosfer dalam bentuk
gas merupakan elemen yang kurang reaktif, sehingga membutuhkan beberapa tahapan
proses agar dapat dimanfaatkan oleh mahluk hidup. Berikut ini beberapa poses
penting yang terjadi dalam siklus Nitrogen, yaitu:

a. Fiksasi Nitrogen

Proses fiksasi Nitrogen adalah proses konversi Nitrogen bebas (N2)


menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh mahluk hidup. Proses fiksasi ada
beberapa cara, yaitu:

1) Fiksasi biologis oleh bakteri simbiotik pada akar tanaman polong-polongan,


seperti: Rhizobium bacteria, serta beberapa bakteri bebas seperti: Azotobacter.
2) Industrial N-fiksasi: proses fiksasi Nitrogen yang terjadi dalam keadaan tinggi
dan suhu 600°C menggunakan katalis besi, dan hidrogen dan nitrogen
menghasilkan amonia (NH3).
3) Pembakaran bahan bakar fosil: menghasilkan Nitrogen Oksida (NOx).
4) Proses alam: Nitrogen dan Hidrogen dengan bantuan photon dan petir.
b. Asimilasi Nitrogen

11
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011; hlm. 120

29
Tumbuhan mengambil nitrogen dari tanah dengan cara menyerap melalui
akarnya dalam bentuk ion nitrat dan atau ion ammonium, bila yang diserap
berbentuk nitrat mengalami proses konversi menjadi ion nitrit - kemudian menjadi
ion ammonium, yang digunakan untuk pembentukan asam amino, asam nukleid
dan klorofil. Siklus nitrogen kemudian bergerak dalam jaring makanan dari
tumbuhan berpindah ke herbivora dan selanjutnya ke karnivora.

c. Amonifikasi

Ketika mahluk hidup mati (tumbuhan dan hewan) atau hewan


mengeluarkan kotoran, bentuk nitrogen yang terkandung didalamnya berupa
nitrogen organik. Bakteri dan jamur merubah nitrogen menjadi ammonium, proses
inilah yang dinamakan proses amonifikasi atau mineralisasi.

d. Nitrifikasi

Proses nitrifikasi adalah proses konversi dari ammonium menjadi nitrat


oleh bakteria. Proses dimulai dengan oksidasi ammonium menjadi nitrit oleh
bakteri Nitrosomonas, kemudian dilanjutkan dengan proses oksidasi nitrit menjadi
nitrat oleh bakteri Nitrobacter. Proses nitrifikasi ini sangat penting karena nitrit
dalam jumlah yang besar sangat beracun bagi tumbuhan.

e. Denitrifikasi

Denitrifikasi adalah reduksi dari nitrat menjadi gas nitrogen oleh bakteri
Pseudomonas dan Clostridium pada keadaan anaerob atau tanpa oksigen. Proses
ini merupakan proses terakhir dari siklus nitrogen, dimana gas N2 yang dihasilkan
dilepas kembali ke atmosfer.

D. Fungsi Daur Biogeokimia dan Macam Macam Fungsi Siklusnya.


Fungsi siklus biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua
unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen
biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
1. Fungsi Siklus sulfur (Belerang).
a. Membantu pembentukan hijau daun.

Pada umumnya sulfur atau belerang dibutuhkan tanaman dalam


pembentukan asam amino beberapa jenis protein dalam bentuk cystein,

30
methionine serta thiamine. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin,
tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90%S dalam tanaman
ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanyaadalah
penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai
peptide.

Sulfur juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan
berperan dalam proses fisiologi tanaman. Selain fungsi yang dikemukakan di
atas, peranan S dalam pertumbuhan dan metabolisme tanaman sangat banyak dan
penting, diantaranya yaitumerupakan bagian penting dari ferodoksin, suatu
komplex Fe dan S yang terdapat dalamkloroplas dan terlibat dalam reaksi
oksidoreduksi dengan transfer elektron serta dalam reduksi nitrat dalam proses
fotosintesis.
Sulfur terdapat dalam senyawa-senyawa yang mudah menguap yang
menyebabkan adanya rasa dan bau pada rumput-rumputan dan bawang-
bawangan. Sulfur dikaitkan pula dengan pembentukan klorofil yang
erathubungannya dengan proses fotosintesis dan ikut serta dalam beberapa reaksi
metabolismeseperti karbohidrat, lemak dan protein. Sulfur juga dapat merangsang
pembentukan akar dan buah serta dapat mengurangi serangan penyakit12.
Lebih jelasnya fungsi dan peran sulfur bagi tanaman, dapat dituliskan sebagai
berikut:
1) Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar.
2) Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam
bentuk cysteine, methionine serta thiamine.
3) Membantu pertumbuhan anakan produktif.
4) Membantu pembentukan butir hijau daun.
5) Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan
terhadap jamur.
6) Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk
senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim
membentuk papain.
7) Meningkatkan kandungan protein dan vitamin di tanaman.

12
Wieta B. Komalasari.2007. Metode Pohon Regresi Untuk Eksploratori Data Dengan Peubah Yang
Banyak Dan Kompleks. Jurnal Informatika Pertanian Vol 16 No.1, Juli 2007

31
8) Merangsang pertumbuhan anakan pada tanaman padi, sulfur bertugas
mentransportasikan nitrogen ke bagian-bagian tanaman yang
membutuhkannya. Maka dari itu banyak sumber yang mengatakan
bahwa pemberian sulfur dapat mengefisienkan penggunaan nitrogen.
9) Membantu pembentukan zat gula pada tumbuhan tebu.

Sebagian besar sulfur di dalam tanah berasal dari bahan organik yang
telah mengalamidekomposisi dan sulfur elemental (bubuk/ batu belerang) dari
aktivitas vulkanis. Sulfur yanglarut dalam air akan segera diserap tanaman,
karena unsur ini sangat dibutuhkan tanamanterutama pada tanaman-tanaman
muda.

Siklus Atmosfer merupakan siklus yang terkait dengan kandungan gas


yang ada di bumi, di mana tempat terjadinya adalah di atmosfer. Siklus ini agak
cepat beradaptasi jika ada gangguan akibat wilayah yang luas. karena reservoir
gas ada di atmosfer dapat secara cepat mengatasi bila terjadi
ketidakseimbangan di dalam siklus.Selain itu, siklus ini juga relatif sempurna
dalam arti global karena ada peningkatan umpan balik negatif dari alam.
Bagian yang terpenting adalah siklus karbon (C), siklus nitrogen (N) dan oksigen
(O2)13.

b. Fungsi Siklus Fosfor (P)


1. Fosfor bermanfaat untuk proses dalam tubuh, seperti metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
2. Fosfor bermanfaat untuk pembuatan pupuk, bahan peledak, kembang api,
pasta gigi, deterjen, korek api, dan pestisida.
3. Fosfat berpengaruh secara biologis pada komponen nukleotida dan asam
nukleat pembentuk DNA dan RNA tubuh.
4. Fosfor bermanfaat sebagai agen penyangga tubuh dalam menjaga homeostasis
asam basa tubuh.
5. Fosfor bermanfaat dalam reaksi metabolisme pelepasan energi dari tubuh
makhluk hidup.
6. DNA makhluk hidup juga dipengaruhi oleh fosfor.

13
Reece, Mitchell Campbell. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

32
7. Fosfor bermanfaat untuk membersihkan, melunakkan air, dan menjaga korosi
pipa.
8. Fosfor bermanfaat untuk sel-sel protoplasma dan jaringan tulang dan saraf14.
c. Fungsi Siklus Air (H)
1. Pencuci Biosfer

Manfaat adanya siklus air yang pertama adalah sebagai pencuci biosfer.
Lapisan biosfer adalah lapisan yang dihuni oleh makhluk hidup termasuk
manusia, hewan dan tumbuhan. Lapisan biosfer terdapat di kawasan litosfer,
hidrosfer, ataupun atmosfer. Sementara siklus air melewati tiga kawasan
tersebut. Apalagi air menjadi salah satu kebutuhan pokok yang mendukung
kehidupan, salah satunya sebagai pelarut dan cairan tubuh makhluk hidup.

Tak hanya itu, air juga bermanfaat sebagai pencuci atau pembersihan
biosfer. Saat hujan, air akan membersihkan polusi udara di atmosfer dan
menurunkannya ke permukaan bumi. Terjadinya hujan asam adalah karena
polusi gas asam (NOx dan SOx) oleh pabrik-pabrik yang mengotori biosfer.

2. Membawa Nitorgen ke dala Tanah


Manfaat adanya siklus air juga bisa membawa gas-gas nitrogen di udara
ke dalam tanah melalui petir. Proses fiksasi nitrogen tersebut sangat berguna
untuk siklus nitrogen pada makhluk hidup di permukaan tanah dan di dalam
tanah.
Air hujan yang jatuh ke tanah akan membuka lapisan tanah paling atas.
Air itu kemudian disaring ke dalam tanah sebagai air tanah. Sementara
sebagian air lainnya mengalir ke permukaan tanah. Air juga menjadi pelarut
unsur hara mineral dan memindahkannya ke tempat lain.
3. Melarutkan Unsur Hara
Manfaat adanya siklus air selanjutnya adalah bisa melarutkan unsur
hara. Air yang ada di permukaan tanah akan melarutkan unsur hara, sisa
kegiatan manusia, dan segala limbah hasil kegiatan manusia, baik limbah padat
maupun limbah cair15.

14
Darmadi. 2010. Siklus Fosfor di Alam. http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/siklus-fosfor-
di-alam/ diakses pada tanggal 2 Februari2014 pukul 08.00 WIB
15
Chay Asdak. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: GadjahMada
University Press.

33
Semua limbah itu menyatu dan terkumpul di sungai dan bermuara di
laut. Sementara air tanah bebas dari limbah sehingga banyak dimanfaatkan
manusia untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan minum, mencuci,
mandi, dan sebagainya.
4. Suplai Air

Manfaat adanya siklus air selanjutnya adalah sebagau penyuplai


kebutuhan air. Air yang terlibat dalam siklus air atau hidrologi adalah sebesar
521.000km3 per tahun. Semua makhluk di bumi menggunakan air itu untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika dimanfaatkan secara bijak, semestinya
kebutuhan air semua makhluk hidup terpenuhi dengan jumlah tersebut. Namun
pada kenyataannya, sejumlah daerah masih mengalami kekeringan, sementara
di sisi lain ada daerah yang airnya melimpah. Semua ini karena setiap daerah
berbeda kualitas dan kuantitas airnya.

5. Sumber Daya untuk Kehidupan

Manfaat adanya siklus air selanjutnya adalah sebagai sumber daya


untuk menunjang kehidupan. Sebab air adalah kebutuhan yang vital bagi
makhluk hidup. Tanpa adanya air kehidupan ini tidak akan ada. Unsur utama
dalam penyusun sel dan tingkatan organisme lainnya adalah berasal dari air16.

Air juga dibutuhkan dalam proses oksidasi biologi dan metabolisme,


sebagai penyumbang elektron pada fotolisis air.Tanaman bisa tumbuh karena
air, biji bisa menjadi tunas karena air, dan manusia bisa hidup dengan sehat
karena air.

d. Fungsi Siklus karbon (C)

Siklus ini mempunyai fungsi yaitu untuk menjaga keseimbangan


konsentrasi karbon pada atmosfer, laut dan permukaan bumi. Jumlah yang
berlebihan pada salah satu komponen dapat menyebabkan ketidakseimbangan
pada keseluruhan siklus dan kondisi bumi. Jumlah karbon dalam bentuk karbon
dioksida pada atmosfer yang berlebihan berpengaruh salah satunya dalam
perubahan iklim. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 24, yang mana pada saat

16
David Keith Todd. 1980. Ground Water Hydrology. New York: John Wiley & Sons, Inc.Ersin Seyhan.
1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

34
karbon dioksida meningkat, temperatur permukaan bumi juga mengalami
peningkatan, dan sebaliknya pada saat konsentrasi karbon dioksida, temperatur
permukaan bumi relatif rendah.

Gambar 24 : Grafik karbon dioksida dan temperatur permukaan bumi sepanjang tahun

Sumber : https://earthobservatory.nasa.gov/Features/CarbonCycle

Berdasarkan Gambar 24 dapat diketahui sejak dahulu temperatur


permukaan bumi dan kadar karbon dioksida mengalami fluktuasi atau dapat
disebut bahwa peristiwa perubahan iklim merupakan peristiwa yang normal.
Akan tetapi, pada saat ini karbon diosida dilepaskan ke atmosfer dalam jumlah
yang signifikan (IPCC, 2007). Kondisi ini dimulai sejak revolusi industri, dimana
terjadi pembakaran energi fosil secara besar-besaran17.

Perubahan kandungan karbon dioksida secara signifikan mengakibatkan


terjadi kenaikan temperatur permukaan bumi yang ekrtrem, di mana dalam
periode 5 tahun terakhir laju kenaikan temperature permukaan bumi mencapai
0,177±0,052⁰C per dekade (Gambar 25).

Kenaikan temperatur permukaan bumi yang ekstrem ini dapat


mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi, di antaranya mencairnya es di
kutub, meningkatnya ketidakseimbangan tanah, perubahan berbagai ekosistem,
bencana banjir meningkat, dan lain – lain (IPCC, 2007). Oleh karena itu, manusia

17
IPCC, 2007. Climate change 2007: the physical science basis: contribution of Working Group I to the
Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge University Press,
Cambridge; New York, 79-132.

35
perlu mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dan langkah – langkah lainnya
untuk mengurangi pelepasan karbon ke atmosfer18.

Gambar 25 : Kenaikan temperatur permukaan bumi


Sumber : Sumber : Ferian Anggara menggunakan data IPCC, 2007
e. Fungsi Siklus Nitrogen (N)

Meski tersebar luas dalam atmosfer, nitrogen tak dapat digunakan secara
langsung oleh beberapa makhluk hidup. Itulah sebabnya, nitrogen harus melalui
sejumlah tahapan agar manfaatnya dapat dioptimalkan untuk keseimbangan
ekosistem maupun kelangsungan hidup makhluk di bumi19.

Nitrogen perlu mengalami fiksasi agar berubah menjadi nitrogen anorganik


seperti amonia, amonium, nitrit, nitrat, dan molekul nitrogen maupun dalam bentuk
nitrogen organik. Adapun nitrogen organik dapat berupa protein, asam amino, dan
urea. Dari siklus nitrogen tersebut, makhluk hidup dapat memanfaatkan nitrogen
dengan optimal.

18
Berner, Robert A. 2003. The Long-Trm Carbon Cycle, Fossil Fuels and Atmospheric Composition.
NATURE Vol 426, 323-326.
19
Buku Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya Hayati Perairan karya Husein
Latuconsina. Hal 34.

36
Sebagai bagian dari siklus biogeokimia, daur nitrogen memiliki peran
penting dalam kehidupan. Transformasi nitrogen dapat terjadi secara biologis
maupun non-biologis20.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa manfaat daur nitrogen, di


antaranya:

1) Membantu tanaman menyerap nitrogen melalui proses fiksasi, sehingga


pertumbuhannya menjadi optimal.
2) Membantu penguraian bahan organik menjadi sebuah energi dan
menghasilkan amonia serta senyawa dasar lain sebagai produk cadangan
melalui proses amonifikasi. Dan berbagai manfaat lainnya.
f. Fungsi Siklus Oksigen (O2)
1. Diperlukan dalam sistem pernafasan mahluk hidup.

Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme. Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses
tubuh secara fungsional serta kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang
paling utama dan sangat vital bagi tubuh. Oleh sebab itu mahluk hidup
membutuhkan oksigen untuk bernafas supaya sel sel dalam tubuh kita mampu
bekerja dengan baik atau optimal.

Kekurangan oksigen dapat menyebabkan metabolisme berlangsung


tidak sempurna, adanya kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia,
yang dalam proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat
mengancam kehidupan. Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya
pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau
peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel.

2. Membantu fungsi sel-sel tubuh manusia.

Oksigen diperlukan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi yang


dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti aktivitas fisik,
penyerapan makanan, membangun kekebalan tubuh, pemulihan kondisi tubuh,
juga penghancuran beberapa racun sisa metabolisme.

20
Buku Ekologi dan Ilmu Lingkungan yang ditulis oleh Dyah Widodo, dkk. Hal 54.

37
3. Mencegah pertumbuhan sel anaerob.

Oksigen mencegah pertumbuhan sel anaerob pada tubuh. Dimana


bakteri anaerob pada tubuh, bila kekurangan kadar oksigen, maka
perkembangannya akan meningkat. Sehingga limbah yang dihasilkan semakin
berteumpuk dan membahayakan tubuh.

4. Membantu sistem peredaran darah.

Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut, kemudian


melewati paru-paru dan mengalir ke dalam aliran darah. Ketika sudah berada di
dalam aliran darah, oksigen membantu menggantikan sel-sel yang rusak,
menyediakan energi untuk tubuh, hingga mendukung fungsi sistem kekebalan
tubuh dan lain lain21.

E. Mengaitkan keterkaitan Al Qur an dengan siklus biogeokimia dakam QS. Al


Mukmin ayat 18.

Artinya:

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air
itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
(QS. Al-Mu'minun ayat 18).

Ayat ini mengisyaratkan fakta ilmu pengetahuan alam mengenai siklus air pada
bumi. Proses penguapan air laut dan samudera akan membentuk awan yang kemudian
menurunkan hujan sebagai sumber utama air bersih untuk permukaan bumi, di samping
merupakan unsur terpenting bagi kehidupan. Air hujan yang turun di atas permukaan
bumi itu kemudian membentuk sungai yang mengalirkan sumber kehidupan ke daerah-
daerah kering dan jauh untuk, pada akhirnya, bermuara di laut22.

21
Imelda, 2009. Jurnal Edu Mat Sains, Januari 2020|Vol.4|No.2
22
Mufid, Sofyan Anwar. 2010. Islam dan Ekologi Manusia: Paradigma Baru Komitmen dan Integritas
Manusia dalam Ekosistemnya, Bandung, Penerbit Nuansa.

38
Secara alami, air itu berputar dari laut ke udara, dari udara ke daratan, dan dari
daratan ke laut lagi. Dan begitu seterusnya. Akan tetapi, di antara air hujan itu ada yang
meresap ke dalam perut bumi untuk kemudian berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Seringkali, air yang meresap itu menetap dan menjadi air tanah yang tersimpan
di bawah kulit bumi untuk masa yang sangat panjang, seperti yang terdapat di bawah
sahara barat Libya yang oleh beberapa penelitian mutakhir ditemukan telah berusia
cukup lama23.

Komponen- komponen geologis yang menyimpan air itu bisa mengalami


perubahan suhu--yang oleh para ahli disebut revolusi geologi--yang dapat membawanya
ke tempat-tempat lain yang kering untuk kemudian menyuburkannya. Ayat ini
menunjukkan suatu hikmah adanya distribusi air sesuai kadar yang telah ditentukan oleh
Allah Sang Maha Penentu Yang Mahabijaksana untuk memberikan manfaat dan
mencegah bahaya.

Hikmah lain yang dapat diambil dari ayat ini adalah bahwa kehendak Allah Swt.
menuntut tersimpannya sejumlah air di samudera dan lautan yang dapat menjamin
keseimbangan suhu di muka bumi dan planet lainnya, agar tidak terjadi pertautan yang
jauh antara suhu musim panas dan musim dingin yang tidak cocok dengan kehidupan.
Selain itu, air hujan yang diturunkan di atas daratan pun telah ditentukan kadarnya, agar
tidak terjadi kelebihan yang dapat menutup seluruh permukaan bumi, atau kekurangan
hingga tidak cukup untuk menyirami bagian daratan lain24.

23
Rodin, Dede. 2017. Al-Qur‘an dan Konservasi Lingkungan, dalam jurnal al- Tahrir, XVII, November.
24
Abdullah, Mudhofir. 2010. Al-Qur’an dan Konservasi Lingkungaan, Jakarta: Dian Rakyat.

39
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklus Biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Fungsi siklus biogeokimia adalah sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga. Siklus-siklus biogeokimia antara lain; siklus air, siklus sulfur
(belerang), siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfor. Dalam terjadinya siklus
biogeokimia pastinya terdapat tumbuhan dan mahluk hidup lain di dalamnya yang turut
berperan dalam siklus tersebut. Tanaman dan mahluk hidup lain memerlukan nutrisi
untuk mereka dapat bertahan hidup. Unsur-unsur sederhana yang dibutuhkan oleh
tumbuhan ini dikenal dengan unsur hara (nutrients) atau nutrisi tanaman. Berdasarkan
jumlahnya di dalam jaringan tanaman, maka unsur hara dibagi atas dua kelompok yaitu
unsur hara makro yaitu C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S dan unsur hara mikro yaitu Fe,
Mn, Zn, B, Mo, Cu, dan Cl. Pada mahluk hidup lain diperlukan nutrisi berupa
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Sehingga dapat dikatakan bahwa
siklus biogeokimia itu memerankan peran penting dalam kelanjutan kehidupan di bumi.
Apabila siklus tersebut tidak terjadi, maka kondisi bumi akan terganggu. Pentingnya
keberadaan siklus biogeokimia juga disebutkan dalam Al-Qur`an surah Al-Mukminun
ayat 18. Di dalamnya dijelaskan salah satu bentuk siklus biogeokimia yakni siklus air.

B. Saran

Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih sangat jauh sekali dari kata-kata sempurna. Maka dari itu penulis sangat berharap
bahwa para pembaca selalu memberikan sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar
penulis bisa menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para pembaca sebagai
bahan evaluasi untuk pembuatan makalah selanjutnya.

40
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mudhofir. 2010. Al-Qur’an dan Konservasi Lingkungaan, Jakarta: Dian Rakyat.

Barker, A.V., and D.J. Pilbeam. 2007. Handbook of Plant Nutrition. Taylor and Francis Publ.
CRS Press.

Chay Asdak. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
GadjahMada University Press.

David Keith Todd. 1980. Ground Water Hydrology. New York: John Wiley & Sons,
Inc.Ersin Seyhan. 1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
UniversityPress.

Dris, R., F. H. Abdelaziz, and M. Jain. 2002. Plant Nutrition. Growth and Diagnosis. Sience
Publisher.

Imelda, 2009. Jurnal Edu Mat Sains, Januari 2020|Vol.4|No.2

IPCC, 2007. Climate change 2007: the physical science basis: contribution of Working Group
I to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change.
Cambridge University Press, Cambridge; New York, 79-132.

Jones, J.B. 2012. Plant Nutrition and Soil Fertility Manual. John Wiley and Sons., New York.

Reece, Mitchell Campbell. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Wieta B. Komalasari.2007. Metode Pohon Regresi Untuk Eksploratori Data Dengan Peubah
Yang Banyak Dan Kompleks. Jurnal Informatika Pertanian Vol 16 No.1, Juli 2007.

41

Anda mungkin juga menyukai