Dosen Pengampu:
TADRIS BIOLOGI 3B
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun yang menjadi judul makalah yaitu “Siklus Biogeokimia Dalam Ekosistem” Kami
menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terimakasih
Akhir kata, kami ucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
A. Saran ................................................................................................................ 40
B. Kesimpulan ..................................................................................................... 40
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 24: Grafik karbon dioksida dan temperatur permukaan bumi sepanjang
Tahun ........................................................................................................ 35
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satu molekul air atau satu atom hidrogen mungkin pernah singgah berkali-kali ke
dalam tubuh kita mengikuti daur materi. Bagian tubuh kita mungkin merupakan bagian
tubuh makhluk yang telah punah jutaan tahun yang lalu, atau mungkin pernah menjadi
bagian tubuh, atau akan menjadi bagian tubuh hewan pada masa depan. Semua yang ada
di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun
oleh antara lain: karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N), hidrogen (H), belerang atau sulfur
(S) dan posfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk
membentuk bahan organik dengan bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari
reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Proses
makan atau dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai
yang lain. Walaupun makluk dalam satu rantai makanan mati, aliran materi masih tetap
berlangsung terus. Karena mahluk hidup yang mati tadi diuraikan oleh dekomposer yang
ahkirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya. Zat-zat kimia yang ada didalam
tanah merupakan bahan makanan yang dihasilkan dari proses penguraian, zat yang
dihasilkan dari proses tersebut akan digunakan oleh tumbuhan untuk diangkut ke tubuh
tumbuhan kemudian menjadi bagian dari tubuh tumbuhan itu sendiri. Begitu selanjutnya
terus-menerus sehingga membentuk suatu aliran energi dan daur materi.
Dengan demikian, materi tersebut telah melalui daur yang dikenal sebagai daur
biogeokimia, karena berlangsung melewati tubuh makhluk hidup, tanah, dan reaksi-reaksi
kimia. Daur biogeokimia itu diperlukan untuk kelestarian makhluk hidup dan ekosistem.
Artinya, jika daur ulang materi itu terhenti, makhluk hidup akan mati dan ekosistem akan
punah. Siklus Biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Fungsi siklus biogeokimia adalah sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga. Siklus-siklus biogeokimia antara lain; siklus air, siklus sulfur
(belerang), siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfor.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nutrisi dan macam-macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
mahluk hidup?
2. Bagaimana konsep tentang Biogeokimia?
3. Bagaimana macam-macam bentuk dari siklus Biogeokimia?
4. Apa fungsi dari siklus Biogeokimia?
5. Apa keterkaitan Al-Qur`an dengan siklus Biogeokima?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui nutrisi dan macam-macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dan mahluk hidup.
2. Untuk mengetahui konsep Biogeokimia.
3. Untuk mengetahui macam-macam bentuk dari siklus Biogeokimia.
4. Untuk mengetahui fungsi dari siklus Biogeokimia.
5. Untuk mengetahui keterkaitan Al-Qur`an dengan siklus Biogeokimia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nutrisi Dan Macam Nutrisi Yang Diperlukan Tumbuhan Dan Mahluk Hidup Lain
1. Nutrisi Dan Macam Nutrisi Tumbuhan
1
Sufardi. Nutrisi Tanaman. 2020., hal.27
3
bebas di udara dandi dalam tanah, sedangkan unsur hara yang lainnya
umumnya diserap tanaman dari dalam tanah atau melalui pemupukan.
Sumber: batukita.com
2
Sufardi. Nutrisi Tanaman. 2020., hal.36
4
Nitrogen merupakan unsur hara makro dan mutlak diperlukan oleh
tumbuhan. Nitrogen berfungsi merangsang pertumbuhan vegetatif tumbuhan
secara keseluruhan khususnya pertumbuhan batang dan daun. Unsur ini
berperan dalam pembentukan zat hijau daun atau klorofil yang sanagt penting
untuk proses fotosintesis. Selain itu nitrogen juga berperan dalam
pembentukan protein, lemak, dan berbagai senyawa organik lainnya. Gejala
kelebihan dan kekurangan unsur Nitrogen dapat dilihat dari pemaparan
dibawah ini:
Sumber: dictio.id
5
Fosfor berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususmya
akar benih tanaman muda. Fosfor merupakan bahan mentah untuk membentuk
sejumlah protein tertentu. Fosfor berperan dalam proses asimilasi dan
pernafasan tanaman serta mempercepat pembuangan dan pemasakan dari biji
dan buah. Gejala kekurangan unsur phosfor dapat dilihat dari pemaparan
dibawah:
Sumber: batukita.com
6
- Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan
mengering dan mati.
- Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit
dan tidak tahan simpan.
4) Calsium (Ca)
Sumber: urbanhidroponik.com
7
Gambar 5: Gejala Tanaman kekurangan Magnesium
Sumber: hidroponiq.com
Sumber: urbanhidroponik.com
8
7) Klor (Cl)
Sumber: docplayer.info
8) Besi (Fe)
Sumber: hidroponiq.com
9
9) Mangan (Mn)
Sumber: tipspetani.com
Sumber: hidroponiq.com
10
kerusakan. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, terutama pada jenis
tanaman jeruk dan tanaman sayur.
Sumber: hidroponiq.com
Sumber: plantix.net
11
pembelahan sel pada tanaman biji. Gejala tanaman yang kekurangan unsur
Boron adalah: Gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan
mati. Daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam. Pada
jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.
Sumber: Hidroponiq.com
12
Gambar 14: Makanan Sumber Karbohidrat
Sumber: dosenpendidikan.com
Contoh makanan yang mengandung gula antara lain buah, madu, dan susu.
Dua jenis karbohidrat lainnya, yaitu pati dan serat disebut karbohidrat
kompleks.Pati ditemukan dalam umbi-umbian seperti kentang dan makanan yang
terbuat dari biji-bijian.Serat, seperti selulosa, ditemukan di dinding sel tumbuhan
.Makanan seperti roti gandum atau sereal, kacang-kacangan, sayuran, dan buah
merupakan sumber serat yang baik. Serat tidak dapat dicerna oleh saluran
pencernaan makanan manusia, sehingga dikeluarkan sebagai feses. Dengan
demikian, serat bukan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia.
b. Lemak
Sumber: nakita.grid.id
Lemak atau lipid diperlukan tubuh karena menyediakan energi sebesar 9,3
kkal/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial
bagi tubuh manusia. Selama proses pencernaan, lemak dipecah menjadi molekul
yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak merupakan unit
penyimpanan yang baik untuk energi. Kelebihan energi dari makanan yang
dimakan akan diubah menjadi lemak dan disimpan untuk digunakan di lain waktu.
Berdasarkan struktur kimianya, terdapat lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak
tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar. Minyak nabati serta lemak yang
ditemukan dalam biji adalah lemak tak jenuh. Kemudian, lemak jenuh biasanya
padat pada suhu kamar, ditemukan dalam daging, susu, keju, minyak kelapa, dan
minyak kelapa sawit. Lemak jenuh yang berlebih dapat meningkatkan kolesterol
13
darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Sebagian orang lebih
suka mengonsumsi camilan karena memiliki rasa yang lezat. Namun, masyarakat
harus berhati-hati karena kandungan lemak pada camilan cukup tinggi.
c. Protein
Sumber: sahabatnestle.com
d. Vitamin
14
Gambar 17: Sumber Vitamin Tubuh
Sumber: terketik.com
e. Mineral
f. Air
Air penting bagi tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup. Manusia tentu
lebih dapat menahan lapar daripada menahan haus. Hal ini dikarenakan sel-sel
tubuh membutuhkan air untuk beraktivitas. Selain itu, nutrisi yang masuk ke
tubuh tidak dapat digunakan oleh sel-sel tubuh apabila tidak terlarut dalam air.
Sekitar 60-80 persen sel tubuh makhluk hidup terdiri atas air. Tubuh dapat
kehilangan air ketika bernapas, berkeringat, buang air besar maupun buang air
kecil. Kehilangan air tersebut harus segera diganti dengan minum air sebanyak 2
15
liter atau 8 gelas sehari. Namun, minum air bukan satu-satunya cara untuk
memasok sel-sel dengan air karena tanpa disadari makanan yang dimakan
mengandung banyak air. Contohnya adalah apel yang mengandung 80 persen air
dan daging yang mengandung 66 persen air. Air dibutuhkan oleh tubuh sebagai
pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan
pembantu proses pencernaan makanan, pelumas dan bantalan, media transportasi,
serta media pengeluaran sisa metabolisme.
B. Konsep Biogeokimia
1. Pengertian Daur Biogeokimia
a. Beberapa elemen kimia mengalami proses siklus yang cepat dan siap
diregenerasi untuk aktifitas biologis. Elemen ini pada umumnya memiliki fase
gas dalam prosesnya, terdapat di atmosfer dan atau mudah larut dalam air.
Misal: oksigen (O2) dan Nitrogen (N2).
b. Beberapa elemen kimia lainnya sering mengalami keadaan diam dan proses
siklus yang bergerak pelan oleh proses geologi. Pada umumnya elemen ini
tidak memiliki fase gas, tidak terdapat di atmosfer dengan konsentrasi yang
signifikan dan relatif tidak mudah larut dalam air. Misal: fosfor (P).
c. Mineral yang dibutuhkan kebanyakan memiliki berat atom yang ringan,
mineral terberat yang diutuhkan adalah yodium.
d. Siklus biogeokimia berhubungan erat dengan kehidupan yang menyebabkan
terjadinya perubahan terhadap planet bumi dalam berbagai hal.
3
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 112
16
e. Keberlangsungan proses yang mengatur siklus Biogeokimia memegang
peranan yang penting terhadap keberlanjutan kehidupan di bumi.
2. Tipe Dasar Dan Pola-Pola Daur Biogeokimia
a. Pool cadangan : besar dan gerakannya lambat , umumnya terdiri dari komponen
non biologi.
b. Pool pertukaran atau pool peredaran merupakan bagian yang lebih kecil,akan
tetapi lebih aktif bergerak maju-mundur secara cepat antara organisme dan
lingkungan
Dari segi biosfer secara keseluruhan , daur biogeokimia terdiri dari dua grup dasar :
Tujuan perlindungan sumber daya alam ialah membuat proses asiklik mejadi
siklik. Resikling air merupakan tempat yang baik untuk memulai perbaikan daur
unsur karena resikling air akan dapat mengendalikan nutrien dalam air
Kecepatan pertukaran atau pemindahan unsur dari satu tempat ke tempat lain
lebih penting dalam menentukan struktur dan fungsi ekosistem dari jumlah yang ada
pada suatu tempat dalam suatu waktu Untuk memahami peranan terhadap daur materi
maka kecepatan peredaran zat harus dikuantitatif. Kecepatan daur zat dapat diketahui
dengan memakai tracer dan tekhik monitoring dan penginderaan jauh. Pemakaian
17
isotop untuk tracer misalnya memakai P32 dan Ca45 umumnya P tidak bergerak
secara lancar dan merata dari organisme. Sebagian P akan terikat pada organisme
ataupun batuan, kecepatan pengambilan unsur P oleh organisme dipengaruhi oleh
temperatur, musim dan kegiatan organisme misalnya pada masa pertumbuhan
pengambilan P akan cepat. Pemupukan kolam dengan pupuk P secara tidak teratur
dapat mempengaruhi produktivitas ini disebabkan organisme tertentu telah
diadaptasikan terhadap kebutuhan P secara khas . kelebihan pemupukan secara terus-
menerus dapat berakibat perubahan jenis Botryococcus braunii tumbuh subur pada
konsentrasit P 89 mg/m3 sedangkan Nitzchia palae tumbuh subur pada konsentrasi P
18 mg/m3.peningkatan P dari 18 mg/m3 menjadi 89 mg/m3 berarti penggantian
Botryococcus dengan Nitzchia.4
Dua jalur daur ulang nutrien pada rantai makanan adalah sebagai berikut:
Kedua jalur tersebut berfungsi dalam ekosistem. Jalur daur ulang 1 diharapkan
dominan pada plankton dan komunitas lain dimana arus energi utama melalui rantai
makanan perumputan. Sebaliknya jalur peredaran balik 2 dominan dipadang rumput,
hutan iklim sedang dan komunitas lain, dimana jalur arus energi melalui jalur rantai
makanan detritus.
Siklus Biogeokimia adalah siklus lengkap pertukaran atau perubahan unsur kimia
secara terus - menerus yang melewati komponen biotik (Biosfer) dan abiotik (Atmosfer,
Hidrosfer dan Litosfer). Dinamakan siklus Biogeokimia karena adanya keterlibatan unsur
Biologi, Geologi dan Kimia pada prosesnya. Meskipun pada dasarnya siklus ini
merupakan sebuah proses daur ulang, namun pada beberapa siklus tertentu mengalami
adanya akumulasi dan penyimpanan dalam waktu yang lama (reservoir)5. Macam-macam
dari daur biogeokimia meliputi beberapa macam, ada siklus sulfur, siklus fosfor, siklus
4
Djohar, Maknun. Ekologi Komunitas, Populasi, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau Asri Islami Dan
Ilmiah. (Cirebon: Nurjatipress, 2017)., hal. 91
5
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 112.
18
air, siklus oksigen, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Penjelasan dan proses atau
mekanisme dari beberapa siklus tersebut dapat dilihat dari penjelasan dibawah:
19
Gambar 18: Siklus Sulfur Atau Belerang
Sumber: wikipedia.org
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri
menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4 ).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua makhluk hidup
mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri
terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfoma-culum dan Desulfibrio yang akan
mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian
H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan
sulfur dan oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti
Thiobacillus.6
6
Djohar, Maknun. Ekologi Komunitas, Populasi, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau Asri Islami Dan
Ilmiah. (Cirebon: Nurjatipress, 2017)., hal. 88
20
2. Siklus Fosfor
Sumber: materi.co.id
7
Djohar, Maknun. Ekologi Komunitas, Populasi, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau Asri Islami Dan
Ilmiah. (Cirebon: Nurjatipress, 2017)., hal. 89
21
tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah Herbivora mendapatkan
fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari
herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan
feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu
melepaskan posfor kemudian diambil oleh tumbuhan
3. Siklus Air
Sumber: gramedia.com
Siklus Air atau siklus hidrologi adalah proses transfer atau pergerakan air
melewati atmosfer, geosfer, biosfer dan hidrosfer. Pergerakan utama dari siklus air ini
dipengaruhi oleh radiasi panas matahari. Dalam siklus ini air yang menguap di lautan
sebagian besar kembali kelautan, sedangkan air pada daratan 60% menguap kembali
ke atmosfer dan sisanya sebesar 40% mengalir ke laut.8 Seperti dijelaskan diatas,
siklus air merupakan tahapan pergerakan dan perubahan wujud air dibumi (melalui
atmosfer, geosfer, biosfer dan hidrosfer). Dalam pergerakan dan perubahan wujud air
ini berlangsung dalam beberapa tahapan atau proses penting yang terjadi dalam siklus
air, antara lain:9
a. Presipitasi
8
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 115.
9
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 115.
22
Presipitasi adalah proses jatuhnya air kepermukaan bumi dari atmosfer
karena proses kondensasi. Proses ini terjadi karena udara dalam kondisi melebihi
titik jenuh yang disebabkan oleh pendinginan dan atau penambahan uap air.
Produk air yang sampai pada permukaan bumi dapat berupa: hujan, salju, hujan
es, kabut dan embun. Air yang jatuh dalam proses presipitasi. setiap tahunnya
sebesar 505.000 km3 yang terbagi sebesar 398.000 km3 jatuh dilautan dan
107.000 km3 jatuh didaratan.
Proses presipitasi yang terjadi diarea dengan banyak vegetasi atau hutan,
mengalami interupsi oleh kanopi pepohonan sehingga air tidak sampai pada
permukaan bumi. Air yang terhalang oleh kanopi ini lebih cenderung kembali ke
atmosfer melalu proses penguapan dibanding jatuh kepermukaan tanah.
c. Melelehnya Salju
d. Runoff
Variasi pergerakan air diatas permukaan bumi, selama mengalir air pada
permukaan bumi dapat mengalami: proses peresapan kedalam tanah; menguap
kembali keatmosfer; disimpan pada reservoir seperti danau dan waduk; serta
mengalir pada sungai hingga sampai kelaut.
e. Infiltrasi
Pergerakan air dibawah permukaan tanah terjadi pada zona vadose (lapisan
tanah dengna kelembaban tinggi) dan aquifer (lapisan air yang terdapat dibawah
permukaan tanah). Air dibawah permukaan tanah dapat muncul kembali
kepermukaan tanah dalam bentuk mata air pada lapisan permukaan tanah yang
lebih rendah atau penggunan sumur
23
g. Evaporasi
h. Sublimasi
Sublimasi adalah proses perubahan wujud air dari wujud padat (salju dan
es) menjadi gas (uap air).
i. Deposisi
Deposisi adalah proses perubahan wujud air secara langsung dari wujud
gas (uap air) menjadi wujud padat (salju dan es)
j. Adveksi
Adveksi adalah pergerakan air (cair, gas, dan padat) melalui atmosfer.
Proses adveksi sangat penting dalam siklus air karena memungkinkan air yang
menguap pada lautan dapat jatuh pada daerah daratan dalam bentuk hujan dan
atau salju.
k. Kondensasi
Kondensasi adalah proses perubahan wujud air dari gas (uap air) menjadi
cair (hujan). Proses kondensasi yang terjadi pada atmosfer inilah yang
menyebabkan terjadinya pembentukan awan dan kabut.
l. Transpirasi
Transpirasi adalah proses pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke
udara atau atmosfer.
m. Perlokasi
Perkolasi adalah proses pergerakan air secara horisontal melalui tanah dan
batuan karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
4. Siklus Oksigen
24
Gambar 21: Siklus Oksigen
Sumber: slidesgo.com
a. Proses Produksi
Proses ekstraksi adalah proses penyerapan nutrisi atau mineral dari batuan
oleh tumbuhan dan hewan, seiring berjalannya proses ekstraksi terjadi pelepasan
oksigen dari batuan, misal: pelapukam batuan oleh lumut
25
c. Roses Konsumsi
Sumber: biologiedukasi.com
Siklus Karbon adalah proses pertukaran unsur karbon antara biosfer, pedosfer,
hidrosfer dan atmosfer. Siklus karbon, siklus nitrogen dan siklus air terbentuk dari
urutan proses yang menjadikan kunci bumi mampu mendukung kehidupan -
menjelaskan pergerakan karbon di biosfer dimana terjadi proses penggunaan kembali
26
(reused) dan daur ulang (recycled). Karbon merupakan elemen penting bagi
kehidupan dibumi sebagai komponen utama dari senyawa biologis atau DNA dan
komponen utama dari sebagain besar mineral.10 Secara garis besar, siklus karbon
global dapat dijelasakan berdasarkan proses perpindahan dan penyimpanan karbon
pada komponen utama. Berikut ini adalah Komponen utama dari siklus karbon.
a. Atmosfer
Karbon pada atmosfer bumi dapat ditemukan dalam bentuk karbon dioksida
(CO2) dan metana (CH4) yang keduanya merupakan gas rumah kaca. Meskipun
gas metana memiliki efek gas rumah kaca lebih besar dari karbon dioksida, akan
tetapi keberadaanya di atmosfer dalam konsentrasi dan jangka waktu yang lebih
kecil dari karbon dioksida - menjadikan karbon dioksida penyebab utama efek
rumah kaca atau pemanasan global. Karbon dioksida meninggalkan atmosfer
terjadi dalam beberapa cara, yaitu:
1) Respirasi atau pernafasan oleh tumbuhan sehingga karbondioksida
berpindah dari atmosfer ke biosfer darat dan laut.
2) Terlarut langsung kedalam air: perpindahan langsung dari atmosfer ke
hidrosfer. Karbon dioksida yang larut kedalam sungai, danau, dan lautan
bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang menyebabkan
keasaman laut.
3) Larut dalam uap air di atmosfer dan jatuh bersama dengan proses
presipitasi (jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi karena proses
kondensasi di atmosfer)
b. Biosfer Darat
Karbon pada Biosfer darat ditemukan dan disimpan dalam bentuk karbon
organik yang berupa mahluk hidup dan mahluk hidup yang sudah mati, serta
tersimpan dalam tanah berupa tanah karbon. Siklus Karbon pada Biosfer darat,
dimulai dari proses fotosintesis pada tumbuhan hijau dan proses perpindahan atau
transfer melalui siklus rantai makanan yang berakhir pada proses dekomposisi
atau pelapukan jasad mahluk hidup.
c. Lautan
10
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011, hlm. 117.
27
Lautan memiliki kandungan Karbon aktif terbesar di alam, dimana
kapasitas daya simpannya terbesar kedua setelah Litosfer. Permukaan laut
menyimpan karbon organik dalam jumlah besar yang mengalami proses
pertukaran secara cepat dan langsung dengan atmosfer. Karbon memasuki lautan
pada umumnya melalui dua cara yaitu: dari air sungai yang mengandung karbon
terlarut dari daratan dan terlarut secara langsung dari atmosfer dalam bentuk C02.
Jumlah kadar karbon yang diterima dan ditampung dalam lautan, mempengaruhi
tingkat keasaman air laut yang secara langsung berpengaruh pada ekosistem laut.
Kemampuan menyerap dan menyimpan Co2 lautan memegang peranan penting
dalam siklus karbon global dan suhu udara global.
6. Siklus Nitrogen
28
Gambar 23: Siklus Nitrogen
Sumber: wikipedia.org
a. Fiksasi Nitrogen
11
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller, Enviromental Science: Earth as Living Planet, 2011; hlm. 120
29
Tumbuhan mengambil nitrogen dari tanah dengan cara menyerap melalui
akarnya dalam bentuk ion nitrat dan atau ion ammonium, bila yang diserap
berbentuk nitrat mengalami proses konversi menjadi ion nitrit - kemudian menjadi
ion ammonium, yang digunakan untuk pembentukan asam amino, asam nukleid
dan klorofil. Siklus nitrogen kemudian bergerak dalam jaring makanan dari
tumbuhan berpindah ke herbivora dan selanjutnya ke karnivora.
c. Amonifikasi
d. Nitrifikasi
e. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah reduksi dari nitrat menjadi gas nitrogen oleh bakteri
Pseudomonas dan Clostridium pada keadaan anaerob atau tanpa oksigen. Proses
ini merupakan proses terakhir dari siklus nitrogen, dimana gas N2 yang dihasilkan
dilepas kembali ke atmosfer.
30
methionine serta thiamine. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin,
tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90%S dalam tanaman
ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanyaadalah
penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai
peptide.
Sulfur juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan
berperan dalam proses fisiologi tanaman. Selain fungsi yang dikemukakan di
atas, peranan S dalam pertumbuhan dan metabolisme tanaman sangat banyak dan
penting, diantaranya yaitumerupakan bagian penting dari ferodoksin, suatu
komplex Fe dan S yang terdapat dalamkloroplas dan terlibat dalam reaksi
oksidoreduksi dengan transfer elektron serta dalam reduksi nitrat dalam proses
fotosintesis.
Sulfur terdapat dalam senyawa-senyawa yang mudah menguap yang
menyebabkan adanya rasa dan bau pada rumput-rumputan dan bawang-
bawangan. Sulfur dikaitkan pula dengan pembentukan klorofil yang
erathubungannya dengan proses fotosintesis dan ikut serta dalam beberapa reaksi
metabolismeseperti karbohidrat, lemak dan protein. Sulfur juga dapat merangsang
pembentukan akar dan buah serta dapat mengurangi serangan penyakit12.
Lebih jelasnya fungsi dan peran sulfur bagi tanaman, dapat dituliskan sebagai
berikut:
1) Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar.
2) Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam
bentuk cysteine, methionine serta thiamine.
3) Membantu pertumbuhan anakan produktif.
4) Membantu pembentukan butir hijau daun.
5) Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan
terhadap jamur.
6) Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk
senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim
membentuk papain.
7) Meningkatkan kandungan protein dan vitamin di tanaman.
12
Wieta B. Komalasari.2007. Metode Pohon Regresi Untuk Eksploratori Data Dengan Peubah Yang
Banyak Dan Kompleks. Jurnal Informatika Pertanian Vol 16 No.1, Juli 2007
31
8) Merangsang pertumbuhan anakan pada tanaman padi, sulfur bertugas
mentransportasikan nitrogen ke bagian-bagian tanaman yang
membutuhkannya. Maka dari itu banyak sumber yang mengatakan
bahwa pemberian sulfur dapat mengefisienkan penggunaan nitrogen.
9) Membantu pembentukan zat gula pada tumbuhan tebu.
Sebagian besar sulfur di dalam tanah berasal dari bahan organik yang
telah mengalamidekomposisi dan sulfur elemental (bubuk/ batu belerang) dari
aktivitas vulkanis. Sulfur yanglarut dalam air akan segera diserap tanaman,
karena unsur ini sangat dibutuhkan tanamanterutama pada tanaman-tanaman
muda.
13
Reece, Mitchell Campbell. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
32
7. Fosfor bermanfaat untuk membersihkan, melunakkan air, dan menjaga korosi
pipa.
8. Fosfor bermanfaat untuk sel-sel protoplasma dan jaringan tulang dan saraf14.
c. Fungsi Siklus Air (H)
1. Pencuci Biosfer
Manfaat adanya siklus air yang pertama adalah sebagai pencuci biosfer.
Lapisan biosfer adalah lapisan yang dihuni oleh makhluk hidup termasuk
manusia, hewan dan tumbuhan. Lapisan biosfer terdapat di kawasan litosfer,
hidrosfer, ataupun atmosfer. Sementara siklus air melewati tiga kawasan
tersebut. Apalagi air menjadi salah satu kebutuhan pokok yang mendukung
kehidupan, salah satunya sebagai pelarut dan cairan tubuh makhluk hidup.
Tak hanya itu, air juga bermanfaat sebagai pencuci atau pembersihan
biosfer. Saat hujan, air akan membersihkan polusi udara di atmosfer dan
menurunkannya ke permukaan bumi. Terjadinya hujan asam adalah karena
polusi gas asam (NOx dan SOx) oleh pabrik-pabrik yang mengotori biosfer.
14
Darmadi. 2010. Siklus Fosfor di Alam. http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/siklus-fosfor-
di-alam/ diakses pada tanggal 2 Februari2014 pukul 08.00 WIB
15
Chay Asdak. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: GadjahMada
University Press.
33
Semua limbah itu menyatu dan terkumpul di sungai dan bermuara di
laut. Sementara air tanah bebas dari limbah sehingga banyak dimanfaatkan
manusia untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan minum, mencuci,
mandi, dan sebagainya.
4. Suplai Air
16
David Keith Todd. 1980. Ground Water Hydrology. New York: John Wiley & Sons, Inc.Ersin Seyhan.
1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.
34
karbon dioksida meningkat, temperatur permukaan bumi juga mengalami
peningkatan, dan sebaliknya pada saat konsentrasi karbon dioksida, temperatur
permukaan bumi relatif rendah.
Gambar 24 : Grafik karbon dioksida dan temperatur permukaan bumi sepanjang tahun
Sumber : https://earthobservatory.nasa.gov/Features/CarbonCycle
17
IPCC, 2007. Climate change 2007: the physical science basis: contribution of Working Group I to the
Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge University Press,
Cambridge; New York, 79-132.
35
perlu mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dan langkah – langkah lainnya
untuk mengurangi pelepasan karbon ke atmosfer18.
Meski tersebar luas dalam atmosfer, nitrogen tak dapat digunakan secara
langsung oleh beberapa makhluk hidup. Itulah sebabnya, nitrogen harus melalui
sejumlah tahapan agar manfaatnya dapat dioptimalkan untuk keseimbangan
ekosistem maupun kelangsungan hidup makhluk di bumi19.
18
Berner, Robert A. 2003. The Long-Trm Carbon Cycle, Fossil Fuels and Atmospheric Composition.
NATURE Vol 426, 323-326.
19
Buku Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya Hayati Perairan karya Husein
Latuconsina. Hal 34.
36
Sebagai bagian dari siklus biogeokimia, daur nitrogen memiliki peran
penting dalam kehidupan. Transformasi nitrogen dapat terjadi secara biologis
maupun non-biologis20.
Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme. Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses
tubuh secara fungsional serta kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang
paling utama dan sangat vital bagi tubuh. Oleh sebab itu mahluk hidup
membutuhkan oksigen untuk bernafas supaya sel sel dalam tubuh kita mampu
bekerja dengan baik atau optimal.
20
Buku Ekologi dan Ilmu Lingkungan yang ditulis oleh Dyah Widodo, dkk. Hal 54.
37
3. Mencegah pertumbuhan sel anaerob.
Artinya:
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air
itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
(QS. Al-Mu'minun ayat 18).
Ayat ini mengisyaratkan fakta ilmu pengetahuan alam mengenai siklus air pada
bumi. Proses penguapan air laut dan samudera akan membentuk awan yang kemudian
menurunkan hujan sebagai sumber utama air bersih untuk permukaan bumi, di samping
merupakan unsur terpenting bagi kehidupan. Air hujan yang turun di atas permukaan
bumi itu kemudian membentuk sungai yang mengalirkan sumber kehidupan ke daerah-
daerah kering dan jauh untuk, pada akhirnya, bermuara di laut22.
21
Imelda, 2009. Jurnal Edu Mat Sains, Januari 2020|Vol.4|No.2
22
Mufid, Sofyan Anwar. 2010. Islam dan Ekologi Manusia: Paradigma Baru Komitmen dan Integritas
Manusia dalam Ekosistemnya, Bandung, Penerbit Nuansa.
38
Secara alami, air itu berputar dari laut ke udara, dari udara ke daratan, dan dari
daratan ke laut lagi. Dan begitu seterusnya. Akan tetapi, di antara air hujan itu ada yang
meresap ke dalam perut bumi untuk kemudian berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Seringkali, air yang meresap itu menetap dan menjadi air tanah yang tersimpan
di bawah kulit bumi untuk masa yang sangat panjang, seperti yang terdapat di bawah
sahara barat Libya yang oleh beberapa penelitian mutakhir ditemukan telah berusia
cukup lama23.
Hikmah lain yang dapat diambil dari ayat ini adalah bahwa kehendak Allah Swt.
menuntut tersimpannya sejumlah air di samudera dan lautan yang dapat menjamin
keseimbangan suhu di muka bumi dan planet lainnya, agar tidak terjadi pertautan yang
jauh antara suhu musim panas dan musim dingin yang tidak cocok dengan kehidupan.
Selain itu, air hujan yang diturunkan di atas daratan pun telah ditentukan kadarnya, agar
tidak terjadi kelebihan yang dapat menutup seluruh permukaan bumi, atau kekurangan
hingga tidak cukup untuk menyirami bagian daratan lain24.
23
Rodin, Dede. 2017. Al-Qur‘an dan Konservasi Lingkungan, dalam jurnal al- Tahrir, XVII, November.
24
Abdullah, Mudhofir. 2010. Al-Qur’an dan Konservasi Lingkungaan, Jakarta: Dian Rakyat.
39
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus Biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Fungsi siklus biogeokimia adalah sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga. Siklus-siklus biogeokimia antara lain; siklus air, siklus sulfur
(belerang), siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfor. Dalam terjadinya siklus
biogeokimia pastinya terdapat tumbuhan dan mahluk hidup lain di dalamnya yang turut
berperan dalam siklus tersebut. Tanaman dan mahluk hidup lain memerlukan nutrisi
untuk mereka dapat bertahan hidup. Unsur-unsur sederhana yang dibutuhkan oleh
tumbuhan ini dikenal dengan unsur hara (nutrients) atau nutrisi tanaman. Berdasarkan
jumlahnya di dalam jaringan tanaman, maka unsur hara dibagi atas dua kelompok yaitu
unsur hara makro yaitu C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S dan unsur hara mikro yaitu Fe,
Mn, Zn, B, Mo, Cu, dan Cl. Pada mahluk hidup lain diperlukan nutrisi berupa
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Sehingga dapat dikatakan bahwa
siklus biogeokimia itu memerankan peran penting dalam kelanjutan kehidupan di bumi.
Apabila siklus tersebut tidak terjadi, maka kondisi bumi akan terganggu. Pentingnya
keberadaan siklus biogeokimia juga disebutkan dalam Al-Qur`an surah Al-Mukminun
ayat 18. Di dalamnya dijelaskan salah satu bentuk siklus biogeokimia yakni siklus air.
B. Saran
Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih sangat jauh sekali dari kata-kata sempurna. Maka dari itu penulis sangat berharap
bahwa para pembaca selalu memberikan sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar
penulis bisa menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para pembaca sebagai
bahan evaluasi untuk pembuatan makalah selanjutnya.
40
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mudhofir. 2010. Al-Qur’an dan Konservasi Lingkungaan, Jakarta: Dian Rakyat.
Barker, A.V., and D.J. Pilbeam. 2007. Handbook of Plant Nutrition. Taylor and Francis Publ.
CRS Press.
Chay Asdak. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
GadjahMada University Press.
David Keith Todd. 1980. Ground Water Hydrology. New York: John Wiley & Sons,
Inc.Ersin Seyhan. 1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
UniversityPress.
Dris, R., F. H. Abdelaziz, and M. Jain. 2002. Plant Nutrition. Growth and Diagnosis. Sience
Publisher.
IPCC, 2007. Climate change 2007: the physical science basis: contribution of Working Group
I to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change.
Cambridge University Press, Cambridge; New York, 79-132.
Jones, J.B. 2012. Plant Nutrition and Soil Fertility Manual. John Wiley and Sons., New York.
Reece, Mitchell Campbell. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Wieta B. Komalasari.2007. Metode Pohon Regresi Untuk Eksploratori Data Dengan Peubah
Yang Banyak Dan Kompleks. Jurnal Informatika Pertanian Vol 16 No.1, Juli 2007.
41