Anda di halaman 1dari 23

BIOMOLEKUL

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata

Kuliah “Biokimia”.

Dosen Pengampu : Rabiah Afifah Daulay, M.Pd

Disusun Oleh :

ASAHY SYADZA SUDARMAJI ( 0310192034)

IZRA AULIA ALMI HRP (0310192037)

PITRI HAIRANI DONGORAN ( 0310192035)

PUTRI PRISILIA SARAGIH ( 0310191016 )

PRODI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia, rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah mata kuliah Biokimiatepat pada waktunya. Shalawat serta
salam tak lupa kami haturkan kepada suri tauladan dunia, idola seluruh umat
islam, yakni Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menghijrahkan umat
manusia dari alam kemaksiatan menuju alam keimanan, yakni Addinul Islam.

Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepadaIbu Rabiah Afifah
Daulay, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Biokimia yang telah
memberikan materi dan senantiasa memberikan motivasi kepada kami sehingga
kami memiliki wawasan dan pengetahuan serta semangat dalam penyusunan tugas
ini.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan dan kemaslahatan makalah ini
sehingga dalam penyusunan nya berikutnya kami dapat menyelesaikannya dengan
lebih baik. Harapan kami semoga penyusunan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Medan, 10 November2020

Penyusun

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Pembatasan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN .........................................................................................................3

A. PengertianBiomolekul.......................................................................................3
B. Sifat Biomolekul ..............................................................................................5
C. Senyawa - Senyawa Biomolekul .....................................................................6
1. Karbohidrat ..........................................................................................6
2. Protein ..................................................................................................7
3. Asam Nukleat .......................................................................................8
4. Lipid .....................................................................................................9
D. Bentuk Senyawa dan Struktur Biomolekul ......................................................10
1. BentukSenyawaBiomolekul..................................................................10
2. Struktur Biomolekul .............................................................................10
a. Karbohidrat ...........................................................................11
b. Protein ...................................................................................12

ii
c. Asam Nukleat ........................................................................13
d. Lipid ......................................................................................13
E. Peranan Biomolekul dalam Kehidupan ...........................................................14

BAB III

PENUTUP....................................................................................................................15

A. Kesimpulan.......................................................................................................15
B. Saran ................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................16

iii
iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biokimia adalah ilmu pengetahuan yang meneliti berbagai molekul yang


terdapat di sel hidup dan organisme serta reaksi-reaksi biokimianya. Biologi
adalah suatu disiplin ilmu sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, yakni
kajian tentang materi dan energi yang berhubungan dengan makhluk hidup serta
proses-proses kehidupannya. Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom
(paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam
susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Bentuk satuan terkecil
yang dapat diidentifikasikan menjadi unsur-unsur melalui suatu reaksi peruraian
dan memiliki komposisi dan sifat kimia sebagai senyawa tersebut. Biomolekul
atau biomol adalah semua senyawa yang terdapat didalam sel hidup. Biomolekul
adalah molekul-molekul utama yang menunjang berlangsungnya kehidupan, baik
sebagai pembentuk struktur sel, sumber energi, pengendalian metabolisme
hormonal dan transformasi genetik.

B. Rumusan Masalah

Dengan banyaknya pembahasan yang dapat diidentifikasi dalam Biomolekul,


maka pembahasan yang diangkat dalam penulisan makalah ini dibatasipada :

1. Apa pengertian biomolekul ?


2. Bagaimana sifar biomolekul
3. Apa saja senyawa senyawa biomolekul ?
4. Bagaimana struktur biomolekul ?
5. Apaperanan biomolekul dalam kehidupan?

1
C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui, memahami, dan


menambahkhazanah keilmuan tentang biomolekul, bagaimana sifatnya, apa saja
yang termasuk senyawa senyawa biomolekul, struktur biomolekul serta peranan
biomolekul dalam kehidupan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biomolekul

Biomolekul menggambarkan molekul yang dibutuhkan oleh makhluk hidup


untuk membangun bagian tubuh dan menjaga proses biokimia yang diperlukan
untuk fungsi kehidupan. Kata biokimia memiliki arti studi tentang proses kimia
dalam organisme hidup. Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses
hidup. Biomolekul ini dapat digolongkan sebagai senyawa organik atau
anorganik:

1. Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung karbon yang


ditemukan pada makhluk hidup
2. Senyawa anorganik adalah semua senyawa lain (ada senyawa anorganik
yang lebih sedikit daripada senyawa organik)
3. Senyawa organologam yakni senyawa yang terbentuk dari gabungan
senyawa organik dengan unsur-unsur anorganik yang memiliki karakter
sebagai logam. Biomolekul atau molekul biologi adalah istilah yang
digunakan untuk molekul dan ion yang ada dalam organisme, yang
penting untuk beberapa proses biologis.

Biomolekul atau molekul biologi adalah istilah yang digunakan untuk molekul
dan ion yang ada dalam organisme, yang penting untuk beberapa proses biologis.
Biomolekul termasuk molekul besar (macromolecule) atau (polianion) seperti
protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat, serta molekul kecil (micromolecule)
seperti metabolit primer, metabolit sekunder, dan produk alami. Nama yang lebih
umum untuk molekul ini adalah bahan biologis. Biomolekul pada umumnya
endogen tetapi ada juga yang eksogen. Biomolekul eksogen yakni seperti obat-
obatan farmasi mungkin produk alami, semisintetik (biofarmasi) atau murni
sintetis1.
1
Aung Sumbono, Biomolekul, (Sleman: Deepublish, 2019) hlm 1

3
Biomolekul merupakan suatu objek dari biokimia dimana biokimia sendiri
merupakan gabungan ilmu kimia dan biologi. Sebagian besar biomolekul
merupakan senyawa organik, dan pembentuknya hanya terdiri dari empat unsur
yakni karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Namun demikian tidak semua
molekul yang ada dalam makhluk hidup merupakan molekul yang ada dalam
makhluk hidup merupakan molekul yang terbentuk dari keempat unsur tersebut,
dalam makhluk hidup juga terkandung molekul-molekul lain yang terbentuk dari
unsur-unsur anorganik. Sekitar 30 elemen diperlukan oleh sistem biologis,
termasuk yodium dan banyak logam, meskipun sebagian besar dibutuhkan hanya
dalam jumlah sedikit.

Selain dari itu dalam makhluk hidup juga mengandung ion-ion yang dalam
satuan molekul mau pun ion-ion dalam satuan atom. Molekul dalam makhluk
hidup juga terdapat molekul yang terbentuk dari gabungan unsur-unsur organik
dan anorganik terutama unsur yang memiliki karakter logam. Molekul gabungan
ini biasa organometal. Organometal dalam makhluk hidup memiliki jumlah yang
kecil dibandingkan senyawa organik pada dikenal sebagai umumnya.2

Molekul-molekul dalam makhluk hidup terbentuk melalui ikatan pada


umumnya kovalen. Secara khusus organometal biasanya terbentuk melaluiikatan
koordinasi antara unsur metal dengan unsur organik. Selain ikatan kovalen, jenis-
jenis ikatan kimia yang lain juga ikut mempengaruhi pada karakter molekul-
molekul organik yang ada dalam makhluk hidup yakni ikatan hidrogen dan ikatan
yang terbentuk akibat momen dipol atau interaksi ionik. Molekul-molekul kecil
makhluk hidup memiliki berat molekul lebih dari 100, sementara sebagian
molekul-molekul besar makhluk hidup memiliki berat molekul ribuan, jutaan,
atau bahkan miliaran.

Adanya keseragaman jenis-jenis molekul tertentu dan beberapa jalur


metabolik sebagai sesuatu keragaman bentuk kehidupan yang selanjutnya disebut
biokimia universal atau teori kesatuan material makhluk hidup. Biokimia

2
Ibid, h. 2.

4
universal merupakan sebuah konsep pemersatu dalam biologi, yakni antara teori
sel dengan teori evolusi. 3

B. Sifat Biomolekul

Biomolekul memiliki sifat unik yang menentukan bagaimana molekul


berkontribusi pada struktur dan fungsi sel, dan bagaimana molekul berpartisipasi
dalam proses yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Molekul-
molekul dalam makhluk hidup jika dilihat dari sisi bobotnya maka molekul yang
paling banyak dalam dan dominan pada makhluk hidup adalah molekul yang
besar. Molekul-molekul besar itu sendiri terbentuk dari gabungan molekul-
molekul kecil lewat proses polimerisasi. Polimerisasi molekul-molekul kecil
tersebut mampu menggabungkan jutaan molekul kecil menjadi satu rangkaian
utuh molekul besar. Walau pun demikian ada pula molekul-molekul dalam
makhluk hidup yang tidak mengalami polimerisasi seperti vitamin dan air.
Penggabungan melalui proses polimerisasi yakni penggabungan monomer (bagian
terkecil dari polimer) membentuk molekul yang sangat besar. Proses polimerisasi
pada molekul-molekul yang ada pada makhluk hidup biasanya melalui 3reaksi
pelepasan air.

Selain dari mampu membentuk senyawa polimer, molekul-molekul di


makhluk hidup juga memiliki keunikan jika dilihat dari bentuknya. Molekul-
molekul yang ada di makhluk hidup yang mengandung komponen utama dan
terbanyak yakni atom karbon dimana atom karbon sendiri memiliki elektron
valensi sebanyak empat sehingga karbon cenderungmembentuk 4 ikatan kovalen
sehingga cenderung membentuk suatu bentuk tetra hedaral. Kerangka kurbon
dapat linear. bercabang, siklik, atau aromatik.

Biomolekul mengandung tipe gugus fungsi yang sama seperti organik


molekul, termasuk gugus hidroksil, gugus amino, gugus karbonil, gugus
karboksil, dan lain-lain. Namun, banyak biomolekul yang polifungsional,

3
Ibid, h. 3.

5
mengandung dua atau lebih berbagai kelompok fungsional yang dapat
mempengaruhi reaktivitas satu sama lain.

Karena ukurannya yang besar, mayoritas biomolekul memiliki bentuk 3-


dimensi spesifik. Atom-atom suatu biomolekul adalah diatur dalam ruang dengan
cara yang tepat, dan pengaturan yang tepat biasanya diperlukan untuk fungsi yang
tepat. Sifat yang lemah dari kebanyakan ikatan nonkovalen dan interaksi antara
molekul-molekul makhluk hidup dan pelarutnya, struktur molekul-molekul
makhluk hidup cenderung lebih fleksibel daripada statis. Bentuk molekul-molekul
makhluk hidup banyak yang memiliki sifat stereokimia. Stereokimia adalah suatu
senyawa karbon yang mengikat 4 atom atau gugus fungsi yang berbeda. Atom
karbon yang mengikat 4 atom atau gugus yang lain kemudian dikenal dengan
karbon yang bersifat stereogenik atau kiral atau simetris,

Molekul-molekul yang stereokimia memiliki bentuk isomer. Isomer seperti ini


merupakan dua bentuk yang sama berbeda dari sisi ruang, namun komponen
pembentuknya adalah sama. Dua senyawa ini merupakan bayangan cermin satu
sama lainnya. Jenis-jenis biomolekul dalam jumlah banyak hampir ada di setiap
makhluk hidup yakni air, karbohidrat, protein, Asam nukleat, dan DNA- RNA.
Sedangkan molekul-molekul makhluk hidup yang dalam jumlah sedikit yakni
hormon, enzim, vitamin dan organologam 4

C. Senyawa – Senyawa Biomolekul

Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk:


karbohidrat protein, , asam nukleat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul
tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat
molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul. Diantara yang empat itu
adalah sebagai berikut:

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama dalam sebagian besar makanan


manusia. monosakarida, misalnya gulukosa, fruktosa & galaktosa biasanya tidak
4
Ibid, h. 5.

6
dikonsumsi dalam jumlah besar walaupun ketiganya terdapat dibuah-buahan.
sumber utama karbohidrat dalam makanan adalah zat pati dari sumbeer tumbuhan,
di tambah glikogen dari hati & otot hewan.

karbohidrat hanya mengandung karbon, hidrogen & oksigen. dinamakan


karbohidrat karena rasio hidrogen terhadap oksigen adalah 2:1, yang sama dengan
rasio pada air. semua karbohidrat mengandung gugus fumgsional hidroksil -OH
yang termasuk kelompok alkohol. senyawa karbohidrat adalah polihidroksi
aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur2 karbon ( C ), hidrogen
( H ), & oksigen ( O ) dengan rumus empiris total ( CH2O)n.

Karbohidrat dalam tubuh manusia & dan hewan di bentuk dari beberapa
asam amino, gliserol lemak & sebagian besar diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh - tumbuhan.

Penggolongan karbohidrat

Berdasarkan hasil hidrolisisnya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi:

a. Monosakarida

Monosakarida yaitu karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat


dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Misalnya, glukosa,
fruktosa, ribosa, dan galaktosa.

b. Disakarida

Disakarida yaitu karbohidrat yang bila dihidrolisis terurai menjadi dua


molekul monosakarida. Misalnya:

 sukrosa terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa
 maltosa terdiri dari dua molekul glukosa
 laktosa terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa

c. Polisakarida

7
Polisakarida yaitu karbohidrat yang bila dihidrolisis terurai menjadi
banyak (lebih dari 10) molekul monosakarida.5

2. Protein

Protein disentesis oleh asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida untuk
membentuk rantai lurus. rantai ini kemudian akan melipat-lipat sehingga
membentuk struktur 3 dimensi protein. ada 20 jenis asam amino yang digunakan
untuk mensintesis protein dalam ribosom.

Struktur protein dapat dibedakan ke dalam empat tingkatan, yaitu:

 Struktur primer: urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida.


 Struktur sekunder: susunan rantai polipeptida menggulung seperti spiral
(heliks-α) ataupun berbaris bersisian (lembar-β) oleh karena adanya gaya-
gaya nonkovalen, seperti ikatan hidrogen.
 Struktur tersier: susunan tiga dimensi dari struktur sekunder yang
terbentuk melalui ikatan hidrogen, ikatan disulfida, interaksi
hidrofobik/hidrofilik, serta ikatan ion.
 Struktur kuartener: susunan tiga dimensi yang terdiri atas beberapa rantai
peptida.

3. Asam Nukleat

Asam nukleat adalah makromolekul terbesar dalam sel, berupa polimer linier
atau sering disebut juga polinukletida yang terdiri dari 106 atau lebih nukleotida
yang terdiri dari molekul gula dengan 5 atom C satu atau lebih gugus fosfat dan
basa nitrogen.

Asam deoksiribonukleat ( DNA ) merupakan asam nukleat yang


mengandung informasi genetic dan biasanya dalam bentuk kompleks
nucleoprotein.

5
Tatang S Julianto. Biokimia. (Yogyakarta: Deepublis. 2013), h. 30

8
Nukleotida terdiri atas komponen, yaitu:

a. Gula pentosa

Gula pentosa penyusun DNA adalah 2-deoksi-D-ribosa, sedangkan gula


pentosa penyusun RNA adalah D-ribosa.

b. Gugus fosfat

Gugus fosfat menghubungkan satu nukleotida dengan nukleotida yang lain.


Pada gugus fosfat terbentuk ikatan fosfodiester yang mengikat gula pentosa dari
dua molekul nukeotida.

c. Basa nitrogen

Lima basa nitrogen yang menyusun asam nukleat adalah adenin, guanin,
sitosin, timin, dan urasil. Adenin, guanin, dan sitosin terdapat pada DNA maupun
RNA. Sedangkan, timin hanya terdapat pada DNA dan urasil hanya terdapat pada
RNA.6

4. Lipid

Lipid merupakan kelompok biomolekul yang terdiri dari beragam senyawa


organik tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik nonpolar
seperti kloroform dan eter. Penggolongan lipid cenderung didasarkan pada sifat
fisik (kelarutan), bukan pada struktur senyawa. Berikut akan dibahas tiga
golongan lipid yang penting, yaitu:

a. Lemak dan minyak

Lemak (fat) seperti mentega dan minyak (oil) seperti minyak kelapa,
merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam lemak. Oleh karena itu, lemak
dan minyak sering juga disebut sebagai trigliserida. Perbedaan utama dari lemak
dan minyak adalah wujudnya dalam suhu ruang. Lemak mengandung lebih
banyak asam lemak jenuh sehingga berwujud padat pada suhu ruang. Sedangkan,

6
Ibid, h. 31.

9
minyak mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh sehingga berwujud cair
pada suhu ruang.

Berikut struktur umum dari trigliserida (lemak dan minyak), dengan R1, R2,
dan R3 adalah rantai hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya dari 3 hingga 23.

Lemak merupakan lipid yang dapat mengalami reaksi hidrolisis dengan


menggunakan asam kuat atau enzim lipase. Hasil hidrolisis lemak adalah gliserol
dan asam lemak.

b. Fosfolipid

Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol yang hanya terdapat dua asam
lemak yang terikat pada gliserol sedangkan gugus alkohol yang ketiga mengikat
gugus fosfat. Berbeda dengan lemak yang bersifat hidrofob, fosfolipid bersifat
amfifilik, karena terdiri dari ekor nonpolar yang hidrofob dan kepala polar yang
hidrofil. 7

D. Bentuk Senyawa dan Struktur Biomolekul


1. Bentuk senyawa biomolekul

Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat


bentuk: protein, asam nukleat,karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan
biomolekul tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar
(berat molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul.

Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta,
berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa milyar,
karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul
lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya
terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang
berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap
sebagai makromolekul.

7
Ibid, h. 34.

10
Protein merupakan polimer asam asam amino, karbohidrat merupakan
polimer monosakarida,asam nukleat merupakan polimer mononukleatida.
Monomer lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya,
diantaranya asam lemak, kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.

2. Struktur biomolekul
 Karbohidrat

Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O.


Senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus
karbonil dalam bentuk aldehid atau keton. Senyawa ini juga memiliki banyak
gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan suatu polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton, atau turunan senyawa-senyawa tersebut.

Senyawa karbohidrat yang memiliki tiga sampai sembilan atom karbon


disebut monosakarida. Gabungan senyawa-senyawa monosakarida akan
membentuk senyawa karbohidrat yang lebih besar. Ikatan penghubung antara dua
buah monosakarida disebut ikatan glikosida.

Dalam disakarida, terdapat satu ikatan glikosida yang menghubungkan dua


monosakarida. Sedangkan dalam trisakarida terdapat dua ikatan glikosida yang
menghubungkan tiga buah monosakarida. Karbohidrat yang memiliki beberapa
unit monosakarida disebut oligosakarida, sedangkan yang memiliki banyak unit
monosakarida disebut sebagai polisakarida. Banyak monosakarida maupun
oligosakarida memiliki rasa manis, karena itu karbohidrat yang massa molekul
relatif (Mr)-nya kecil sering disebut sebagai gula.

Terdapat dua jenis monosakarida, yakni adosa dan ketosa. Aldosa


mengandung gugus aldehid, sedangkan ketosa mengandung gugus keton. Selain
itu, monosakarida juga dapat dikelompokkan menurut jumlah atom karbon yang
dimilikinya. Bila mengandung tiga atom karbon maka monosakarida tersebut
disebut triosa; sedangkan mengandung empat atom karbon maka disebut tetrosa;
pentosa untuk yang mengandung lima atom karbon; heksosa untuk yang
mengandung enam atom karbon; dan seterusnya. Kedua macam pengelompokkan

11
monosakarida ini dapat digabungkan. Misalnya, glukosa merupakan aldoheksosa,
yakni gula monosakarida dengan enam atom karbon dan suatu gugus aldehid.8

 Protein

Protein merupakan polipeptida alami yang memiliki berat molekul lebih dari
5.000. makromolekul ini sangat berbeda-beda sifat fisiknya, mulai dari enzim
yang larut dalam air sampai keratin yang tak larut seperti rambut dan tanduk.
Protein memiliki berbagai fungsi biologis yang berbeda-beda pula, yaitu:

1.      Katalis enzim. Enzim merupakan protein katalis yang mampu meningkatkan


laju reaksi sampai 1012 kali laju awalnya.

2.      Transport dan penyimpanan. Banyak ion dan molekul kecil diangkut dalam
darah maupun didalam sel dengan cara berikatan pada protein pengangkut.
Contohnya, hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen. Zat besi
disimpan dalam berbagai jaringan oleh protein ferritin.

8
Tatang, Op.cit., h.32.

12
3.      Fungsi mekanik. Protein ini menjalankan peranan sebagai pembentuk
struktur. Misalnya, protein kolagen, menguatkan kulit, gigi, serta tulang.
Membran yang mengelilingi sel dan organel juga mengandung protein yang
berfungsi sebagai pembentuk struktur sekaligus menjalankan fungsi biokimia
lainnya.

4.      Pergerakan. Kontraksi otot terjadi karena adanya interaksi antara dua tipe
protein filamen, yaitu aktin dan miosin. Miosin juga memiliki aktivitas enzim
yang dapat memudahkan perubahan energi kimia ATP menjadi energi mekanik.

5.      Pelindung. Antibodi merupakan protein yang terlibat dalam perusakan sel


asing.

6.      Proses informasi. Ransangan luar seperti sinyal hormon atau intensitas


cahaya dideteksi oleh protein tertentu yang meneruskan sinyal kedalam sel.
Contoh protein seperti ini misalnya rodopsin yang terdapat dalam membran sel
retina.

Fungsi-fungsi protein ini berkaitan dengan struktur protein yang masing-


masing dapat melakukan ikatan spesifik dengan molekul-molekul tertentu.
Misalnya, hemoglobin mengikat oksigen, antibodi mengikat molekul asing
tertentu, enzim mengikat molekul substrat tertentu.9

 Asam Nukleat

Pada tahun 1868, Friederich Miescher mengisolasi suatu zat dari inti sel
nanah. Zat tersebut dianggap sebagai karakteristik inti (nucleus), dan Miescher
menyebutnya nuklein. Tidak lama kemudian, zat yang serupa diisolasi dari kepala
sperma ikan salmon. Belakangan nuklein ditemukan sebagai campuran suatu
protein dasar dan asam organik yang mengandung fosfor, yang kini disebut
sebagai asam nukleat.10

9
Zairin Thomy dan Essy Harnemy. Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler.( Banda
Aceh : Syiah kuala press, 2018).h, 23.
10
Tatang, Op.cit., h.63.

13
 Lipid

Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak
dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut
nonpolar. Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawan dengan definisi
protein, karbohidrat, maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur kimia.
Istilah lipid mencakup berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda
strukturnya.

Perhatikan contoh senyawa-senyaw berikut, yang sebagian besar merupakan lipid:

Senyawa 1, 3, dan 5 sampai 9 merupakan lipid karena berasal dari suatu


organisme dan larut dalam pelarut organik. Lipid larut dalam pelarut organik
karena mengandung karbon dan hidrogen dengan proporsi tinggi sehingga tidak
larut dalam air. Senyawa 4 bukan merupakan lipid karena tidak terdapat bebas
dalam organisme hidup. Senyawa 2 larut dalam air, tetapi karena senyawa ini
adalah anggota kelompok senyawa yang sama seperti senyawa 1, maka biasanya
senyawa ini dianggap sebagai lipid.11

E. Peranan Biomolekul Dalam Kehidupan

Satuan terkecil dalam tubuh makhluk hidup adalah sel, dan di dalam sel inilah
terdapat biomolekul, yakni molekul-molekul yang menjadi dasar pembentukan
tubuh makhluk hidup. Biomolekul dalam sel berupa protein, karbohidrat, lipida,

11
Ibid, h. 73.

14
dan asam nukleat (RNA dan DNA). Setiap tipe biomolekul ini mempunyai peran
dan fungsinya masing-masing dalam sel dan bagi tubuh.12

Biomolekul mempunyai peranan tertentu dalam sel, misalnya:

 Protein sebagai enzim
 Alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran
 Karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan
dinding sel
 Lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel
 Asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan
pengatur biosintesis protein. 13

12
Azhar, Mindar. Biomoekul Sel : Karbohidrat, Protein, dan Enzim,(UNP Press :Padang,2016), h.
14
13
Ibid, h.15.

15
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Biomolekul adalah senyawa organik yang dapat ditemukan dalam tubuh


makhluk hidup. Pada umumnya biomolekul adalah senyawa yang berukuran
relatif besar, sehingga beberapa jenis biomolekul termasuk makromolekul. Ada
empat kelompok biomolekul yang utama pada makhluk hidup, yaitu karbohidrat,
protein, lipid, dan asam nukleat.Empat biomolekul inilah yang telah dibahas
didalam makalah ini, meliputi klasifikasi, struktur, dan peranan peranan nya
didalam kehidupan.

b. Saran

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat
memaklumi jika masih banyak terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Jadi
harapan kami sendiri jika ada kesalahan dalam penulisan atau kalimat-kalimat
dalam makalah yang kurang berkenan, kedepannya dapat dibenahi dengan yang
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna kedepan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sumbono, Aung. Biomolekul.Sleman: Deepublish, 2019.

S Julianto, Tatang. Biokimia. Yogyakarta: Deepublish, 2013.

Mindar, Azhar. Biomolekul Sel: Karbohidrat, Protein, dan Enzim. Padang: UNP
press, 2016.

Thomy, Zairin dan Harnemy, Essy. Buku Ajar Dasar – Dasar Biologi Sel dan
Molekuler. Banda Aceh: Syiah Kuala Press, 2018.

17

Anda mungkin juga menyukai