Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASPEK-ASPEK KIMIA DALAM TUBUH MANUSIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah IDK I ( Biokimia )


Dosen Pengampu : Drs. Muhamad Anwar.,M.Pd

Di susun Oleh :

M. Ali Nurzaini : C.0105.21.006


Ambar Nursiffa : C.0105.21.001
Ayu Elisa : C.0105.21.004
Deananda Rekha F : C.0105.21.002
Isvana Heti Juni A : C.0105.21.005
Selpi Mulyanti : C.0105.21.007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dengan
sempurna dan telah menganugrahi dengan akal pikiran dan nikmat-nimat yang lain, sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul makalah ini
adalah “Aspek-aspek kimia dalam tubuh manusia.” Makalah ini kami tulis sebagai
pemahaman tugas dari pengantar IDK 1 (Biokimia).

Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata semopurna baik dalam segi
penulisan dan dalam segi materi. Untuk itu kami memohon maaf dan dan sangat mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................4

B.   Rumusan Masalah...............................................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………………………………


D. Manfaat Hasil Penelitian ……………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5

A.    Senyawa Kimia dalam Jasad Kehidupan........................................................................5

B.     Sintesis  dan  Degradasi....................................................................................................6

C.    Ikatan kimia........................................................................................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................................................8

A.    Kesimpulan.........................................................................................................................8

B.     Saran...................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Biokimia berasal dari kata Bios yang artinya kehidupan dan Chemist yang artinya
Kimia. Biokimia dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang daur kimia kehidupan.
Makhluk hidup tersusun atas sel atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural makhluk
hidup.
 Biokimia juga sering dikatakan sebagai The Chemistry of living thing. Hal ini
menyangkut dengan pengertian tentang makhluk hidup, baik yang bersel satu maupun lebih yang
di sekitarnya terdapat sekumpulan zat yang tidak hidup. Zat – zat tersebut berbaur dan bereaksi
sesamanya secara rumit namun tetap beraturan.
Biokimia pada dasarnya bertujuan mempelajari proses transformasi serta fungsi – fungsi
senyawa yang diproduksi di dalam sistem biologis sesuai dengan aktifitas kehidupan. Sehingga
Ilmu Biokimia menjadi sangat penting untuk mendasari pengembangan pengetahuan dalam hal
ini Ilmu Kedokteran. Pada saat ini Ilmu Biokimia telah berkembang sedemikian pesatnya
bersama dengan ilmu – ilmu dasar lainnya sehingga mempunyai arti penting dalam bioteknologi
seperti dalam mensintesis, mengisolasi serta memurnikan zat – zat yang digunakan sebagai obat
atau zat pencegah penyakit tertentu yang sulit disembuhkan sehingga dapat menunjukkan
pengobatan yang rasional serta efektif, mengungkap penyebab fundamental dan mekanisme
terjadinya penyakit, dalam pembuatan senyawa – senyawa diagnostik untuk mempelajari
berbagai penyakit sehingga dapat membantu menegakkan diagnostik penyakit yang spesifik,
memantau perjalanan penyakit dan menilai respon penyakit terhadap terapi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penerapan latar belakang mengenai analisis buku teks kimia pada materi
karbohidrat berdasarkan kriteria keterhubungan representasi kimia, maka rumusan masalah yang
akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil perbandingan analisis konten materi karbohidrat pada buku teks kimia
organik karangan Fessenden dan Fessenden dan buku teks kimia organik karangan T.W.
Graham Solomon berdasarkan struktur makro ?
2. Bagaimana hasil perbandingan analisis representasi kimia materi karbohidrat pada buku teks
kimia organik karangan Fessenden dan Fessenden dan buku teks kimia organik karangan
T.W.Graham Solomon berdasarkan kriteria keterhubungan representasi kimia?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mendeskripsikan hasil perbandingan analisis konten teks materi karbohidrat pada buku
teks kimia organik karangan Fessenden dan Fessenden dan buku teks kimia organik
karangan T.W. Graham Solomon berdasarkan struktur makro.
2) Mendeskripsikan hasil perbandingan analisis representasi kimia materi karbohidrat pada
buku teks kimia organik karangan Fessenden dan Fessenden dan buku teks kimia organik
karangan T.W. Graham Solomon berdasarkan kriteria keterhubungan representasi kimia.
3) Untuk pengetahui senyawa kimia dalam jasad kehidupan
4) Untuk mengetahui sintesis dan degradasi
5) Untuk mengetahui ikatan kimia
6) Untuk mengetahui sintesis dan degradasi

D. Manfaat Hasil Penelitian


Hasil dari penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
seluruh kalangan, diantaranya :
1. Mendapatkan pengetahuan tentang kriteria buku teks yang baik untuk digunakan dalam proses
pembelajaran, serta dapat memilih dengan tepat buku teks yang akan dijadikan acuan dalam
proses pembelajaran, terutama buku teks yang menghubungkan multirepresentasi suatu konten
kimia.
2. Memberikan pengetahuan bahwa buku teks yang baik itu adalah buku teks yang dapat
menunjang pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi/konten yang dihubungkan dengan
ketiga level representasi (makroskopik, sub mikroskopik, dan simbolik).
3. Menjadi modal dan bahan masukan untuk menganalisis buku teks kimia organik selanjutnya
dengan konsep-konsep yang berbeda agar dihasilkan buku teks yang sesuai degan kriteria.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Senyawa Kimia dalam Jasad Kehidupan


Tubuh tersusun atas unsur – unsur yang persentasenya berbeda, terbanyak adalah karbon,
Oksigen , Hidrogen Nitrogen, Kalsium, Fosfor dan kalium sedang yang lain hanya dalam
persentase yang kecil  ( Tabel I)
No Unsur % No Unsur %
1. Karbon 50 8. Sulfur 0,8
2. Oksigen 20 9. Natrium 0,4
3. Hidrogen 10 10. Klor 0,4
4. Nitrogen 8,5 11. Magnesium 0,1
5. Kalsium 4 12. Besi 0,01
6. Fosfor 2.5 13. Mangan 0,001
7. Kalium 1 14. Iodium 0,00005

Unsur – unsur di atas membentuk molekul yang dalam makhluk hidup dikenal sebagai
biomolekul. Ada beberapa biomolekul penyusun tubuh , terutama adalah DNA, RNA, Protein,
Polisakarida dan Lipid yang yang masing- masing tersusun atas molekul yang spesifik dan
mempunyai fungsi yang berbeda  (Tabel II )

No Biomolekul Molekul Pembangun Fungsi Utama


1. DNA Deoksiribonukleotida Materi Generik
2. RNA Ribonukleotida Sintesa Protein
3. Protein Asam Amino Mjd bag dari sel yang
melangsungkan kerja
4. Polisakarida Glukosa Sumber energi jangka
( Glikogen ) pendek
5. Lipid Asam Lemak Sumber energi jangka
panjang

Komposisi tubuh manusia bersifat dinamis, artinya yang lama selalu diganti dengan yang
baru. Sebagian besar berat badan manusia berasal dari air dan selebihnya berupa senyawa
organik dan anorganik ( Tabel III )

No. Komponen Persentase Berat


1. Air 55
2. Senyawa Organik
         Protein 15
         Lipid 15
         Karbohidrat 5
3. Senyawa Anorganik / Mineral 5

1.      Air
Air merupakan produk akhir utama dari metabolisme oksidatif makanan. Dalam reaksi-
reaksi metabolik, air berfungsi sebagai reaktan tetapi juga sebagai produk. Air juga menjadi
pelarut biologis yang ideal. Air sangat mempengaruhi semua interaksi molekuler dalam sistem
biologi. Air mempunyai 2 sifat penting secara biologis yaitu sifat polar dan sifat kohesif.

a.       Air merupakan molekul polar


Secara tiga dimensi, air merupakan molekul tetrahedron tak beraturan dengan oksigen
pada bagian pusatnya. Dua buah ikatan dengan hidrogen diarahkan ke dua sudut tetrahedron,
sementara elektron-elektron yang tidak dipakai bersama pada kedua orbital terhibridasi
sp3 menempati 2 sudut sisanya. Molekul air membentuk molekul bipolar (dua kutub). Sisi
oksigen yang berlawanan dengan dua atom hidrogen cenderung bermuatan negatif karena
mengandung lebih banyak elektron. Sedangkan disisi hidrogen cenderung bermuatan negatif.

b.      Air bersifat sangat kohesif


Molekul-molekul air yang berdekatan memiliki afinitas yang tinggi satu sama lainnya.
Daerah bermuatan positif dan satu molekul air cenderung akan mengarahkan diri kepada daerah
bermuatan negatif pada salah satu molekul didekatnya. Air beku mempunyai struktur kristal
yang sangat teratur di mana seluruh ikatan hidrogen potensial memang terbentuk. Air cair
mempunyai struktur yang setengah teratur dengan kelompok-kelompok molekul berikatan
hidrogen yang secara terus menerus terbentuk dan terpecah.
Air merupakan pelarut yang sangat baik bagi molekul-molekul polar. Air sangat
memperlemah iakatan ionik dan ikatan hidrogen antara molekul-molekul polar dengan cara
bersaing daya tarik. Perhatikan contoh pada Gambar 1.3. Atom-atom hidrogen air mengantikan
atom hidrogen amida (-NH) sebagai donor ikatan hidrogen, dan atom oksigen air menggantikan
atom oksigen karbonil (-CO) sebagai akseptor. Maka ikatan hidrogen yang kuat antara –NH dan
–CO terjadi jika tidak ada air.

3. Senyawa Organik
Senyawa Organik dibedakan atas senyawa organik struktural yaitu protein, fosfolipid,
glikoprotein, glikolipid, kolesterol dan lain –lain dan senyawa organik nonstruktural yaitu
senyawa cadangan dalam tubuh seperti glikogen yang merupakan  cadangan hidrat arang
terutama di sel hati dan otot, triasilgliserol adalah senyawa cadangan lemak di jaringan adiposa,
senyawa intermediete di jalur – jalur metabolisme dan senyawa metabolit yang akan diekskresi
tubuh seperti ginjal, paru – paru dan saluran pencernaan.
 
4. Senyawa Anorganik
Senyawa Anorganik atau mineral dijumpai dalam bentuk Kation dan Anion. Kation
misalnya natrium,kalium,kalsium,magnesium dan fero , sedang kation lain hanya dalam jumlah
sedikit. Anion misalnya ion – ion bikarbonat, bihidrofosfat, asam fosfat dan sulfat.

B.     Sintesis  dan  Degradasi
Proses Sintesis dan Degradasi selalu terjadi dalam kehidupan. Sintesis adalah proses
pembentukan suatu molekul yang lebih besar dari molekul yang lebih kecil, misalnya protein
merupakan molekul yang sangat besar yang disintesa dari asam amino – asam amino yang lebih
kecil dengan mekanisme yang sangat rumit.
Sedang Degradasi adalah pemecahan atau pembongkaran molekul – molekul yang besar
menjadi lebih kecil, misalnya pada degradasi asam amino. Asam amino yang berlebihan tidak
dapat disimpan dan diekskresikan digunakan sebagai bahan bakar.Gugus amino dibebaskan
menjadi urea sebagai rangka karbon diubah menjadi zat antara metabolisme. Asam amino
Arginin mengalami degradasi menjadi Urea dan Ornitin, urea diekskresikan melalui ginjal.

C.    Ikatan kimia
Molekul di dalam tubuh baik yang sederhana sampai dengan yang kompleks dapat
terbentuk karena adanya ikatan kimia. Ikatan kimia digolongkan menjadi 2 yaitu ikatan kovalen
dan ikatan non kovalen. Selanjutnya ikatan non kovalen terdiri atas ikatan ionik, ikatan hidrogen
dan ikatan Van Der Waals.

1. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk oleh valensi dari masing-masing atom. Anda dapat
mempelajari lagi tentang valensi dengan membaca buku-buku kimia umum, atau pelajaran kimia
di SMA. Contoh dari ikatan kovalen adalah CO2. Dalam hal ini valensi C adalah 4 dan valensi O
adalah 2.
            2.      Ikatan ionik
Ikatan ionik adalah ikatan antara dua gugus dengan muatan berlawanan. Contohnya adalah
ikatan antara substrat dan enzim. Jarak optimal ikatan ini adalah 28 Angstrom.
            3.      Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah pengikatan satu atom hidrogen oleh dua atom lain yang berbeda. Ikatan
ini dapat dibentuk di antara molekul-molekul tidak bermuatan maupun molekul-molekul
bermuatan. Atom yang mengikat hidrogen lebih kuat disebut donor hidrogen sedang lainnya
dinamakan akseptor hidrogen. Ikatan hidrogen antar molekul-molekul air (H2O). Perhatikan
atom oksigen pada kutub negatif berikatan dengan atom hidrogen pada kutub posif air.
           4.      Ikatan Van Der Waals
Iakatan Van Der Waals adalah daya tarik non spesifik, yang berperan pada saat dua atom
berjarak 3-4 Angstrom.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Biokimia berasal dari kata Bios yang artinya kehidupan dan Chemist yang artinya
Kimia. Biokimia dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang daur kimia kehidupan.
Makhluk hidup tersusun atas sel atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural makhluk
hidup.
Unsur-unsur utama penyusun tubuh adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan
nitrogen (N). Selain itu masih terdapat beberapa unsur lain yaitu: kalsium (Ca), fosfor (P),
kalium (K), sulfur (S), natrium (Na), klor (Cl), magnesium (Mg), besi (Fe), mangan (Mn) dan
iodium (I)

B.     Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak bisa
menambah pengetahuan pembaca. Di samping itu saya juga mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca sehingga saya  bisa berorientasi lebih baik pada makalah saya selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah
Hartono Andry, Jakarta: EGC
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI), 
Jakarta: EGC
Anonim, 2008. Biology II Notes, http://www.tpsd.org/ths/sciences/b2eukpro.htm, diakses: Mei 2008
Anonim, 2003. The Biology Project, http://www.biology.arizona.edu, diakses: Desember 2007
Anonim, 2005, WKU Bio 113, http://bioweb.wku.edu/courses/biol115/Wyatt, diakses: Mei 2008
https://www.ilmulengkap.xyz/2014/09/aspek-kimia-pada-manusia.html
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/peran-kimia-dalam-kehidupan-4858/

Anda mungkin juga menyukai