Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOKIMIA

BIOMOLEKUL

Disusun Oleh:

MARIA DE SANTA

2018280350

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS FLORES

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA KUASA karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “biomolekul” tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas Mata Kuliah BIOKIMIA Makalah ini merupakan
inovasi pembelajaran untuk memahami kegiatan pembelajaran secara mendalam, semoga
makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru Mata Kulia BIOKIMIA . Kami juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar isi…………………………………………………………………………..ii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………….…………..
A. Latar Belakang………………………..…….………………………………......
B. Perumusan Masalah…………………………..….……………………………..
C. Tujuan…………………………………………………………………………..

BAB II. PEMBAHASAN.........……………………………………………………


Biomolekul………………………………………………………………………..

BAB III. PENUTUP..................................................................................................


A. Kesimpulan……………………………………………………………………….

B. Daftar Pustaka…………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Biokimiamerupakansalahsatucabangilmukimia yang
memepelajaritentangmakhlukhidup.Secaratidaklangsungbiokimiamerupakansalahsatu
disiplinilmudarikimia organic dansainsbiologi.Biokimiamempelajariseluruh proses
kimia yang berhubungandenganmakhlukhidup. Lebihdari 40
tahunbiokimiaberhasilmenjelaskan proses hidup yang
merupakanbahasankhususdalambidangilmubotanisampaikedokteran
Saat ini focus utamabiokimiaadalahmempelajari proses biologi yang terjadidalam sel.
Biokimiaeratkaitannyadenganbiologimolekuler.
Biologimolekuleryaitustudimekanismemolekulerdenganadanyainformasi genetic yang
terkodedalam DNA.
Biokimiadiusulkanpertama kali olehCorlNeubergpadatahun
1903.Biokimiaadalahsains yang
menjelaskanstrukturdanfungsionalmakhlukhidupdalamlingkupkimia.Biokimiamengar
ahkanbidangpenelitiannyapadastruktur,
fungsi,daninteraksibiologipadamakromolekulsepertikarbohidrat, lipid (lemak),
protein, asamnukleat yang berperandalamkehidupan.
B. RumusanMasalah
1. Menjelaskan tentang bagaimana sejarah biokimia
2. Menjelaskan tentang apa itusel
3. Menjelaskan tentang apa itu biomolekul
C. TujuanPembahasan
1. Untuk mengetahui tentang biomolekul
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Biokimia

Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang
sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga
diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi
molekul dalam sel hidup.

Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg (1903) ahli kimia Jerman dan
sekitar pertengahan abad XVIII Karl Wilhelm Scheele ahli kimia swedia telah melakukan
penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga
telah dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein
dari bahan alam.

Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal Abad
XIX, oleh Friedrich Wohler. Sebelum itu orang percaya bahwa organisme hidup itu terdiri
atas zat-zat yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan zat yang terdapat pada benda-
benda mati, misalnya logam atau batu-batuan. Pada tahun 1828 Wohler menunjukkan bahwa
urea, suatu senyawa yang terdapat dalam urine, ternyata dapat dibuat dalam laboratorium
dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan garam amonium. Mula-mula ia memang
mengharapkan akan terjadi garam amonium sianat, tetapi akhirnya ia memperoleh urea.

Meskipun telah ditunjukkan atau dibuktikan bahwa suatu senyawa yang berasal dari
dalam tubuh manusia atau organisme hidup dapat juga dibuat dalam laboratorium dari zat-zat
yang berasal dari benda mati, namun masih ada orang yang percaya bahwa suatu senyawa
dalam organisme hidup tentulah terbentuk dalam sel hidup melalui suatu proses yang
melibatkan "kekuatan hidup". Pendapat demikian ini kemudian dapat dihilangkan oleh
adanya penemuan dua bersaudara Eduard dan Hans Buchner. Mereka menyatakan bahwa
ekstrak dari sel-sel ragi yang telah dirusak atau telah mati, tetap dapat menyebabkan
terjadinya proses peragian atau fermentasi gula menjadi alkohol. Penemuan mereka
merupakan pembuka kemungkinan dilakukannya analisis reaksi-reaksi biokimia dan proses-
proses biokimia dengan alat-alat laboratorium (in vitro) dan bukan dalam sel hidup (in
vivo). Selanjutnya metabolisme yang terjadi dalam sel dapat pula dilakukan dalam
laboratorium, termasuk reaksi-reaksi yang menggunakan enzim, yaitu biokatalis yang
mempercepat berlangsungnya reaksi biokimia tersebut.

Pada tahun 1926 J.B. Sumner membuktikan bahwa urease, yakni enzim yang
diperoleh dari biji kara pedang (jack beans) dapat dikristalkan seperti juga senyawa organik
lainnya. Hal ini makin memperkuat kenyataan bahwa enzim dengan struktur kompleksnya,
dapat dipelajari dan diteliti dengan menggunakan metode-metode kimia yang ada.

a. Perkembangan Biokimia

Sejalan dengan perkembangan biokimia, para ahli biologi sel memberikan


sumbangannya dalam bidang struktur sel. Diawali oleh Robert Hooke pada Abad XVII telah
melakukan observasi terhadap sel-sel, maka perbaikan atas teknik observasi dengan
menggunakan mikroskop telah dapat meningkatkan pemahaman atas struktur yang kompleks.

Pengembangan mikroskop elektron pada pertengahan Abad telah mengakibatkan


pemahaman yang lebih rinci atas struktur sel terutama organel-organel yang terdapat dalam
sel seperti mitokondria, kloroplas dan lain-lain serta fungsi organel-organel tersebut dalam
proses biokimia yang berlangsung dalam sel. Hal ini sangat menunjang perkembangan
biokimia, baik pemahaman atas struktur senyawa-senyawa biokimia, maupun identifikasi
reaksi metabolisme dalam sel. Meskipun demikian masih banyak proses kimia kehidupan
yang belum dapat dijelaskan. Perkembangan biokimia juga tidak terlepas dari perkembangan
yang terjadi pada bidang pengetahuan genetika. Gagasan tentang adanya gen, yakni unit
pembawa sifat-sifat yang diturunkan oleh individu, timbul dari Gregor Mendel pada
pertengahan Abad XIX dan kemudian menjelang Abad XX diketahui bahwa gen tersebut
terdapat pada kromosom. Namun hingga pertengahan Abad XX, belum ada seorangpun yang
dapat mengisolasi gen serta mengetahui struktur kimianya. Telah diketahui bahwa kromosom
itu terdiri dari protein dan asam nukleat. Struktur kimia dari protein dan asam nukleat belum
diketahui meskipun pada tahun 1869 asam nukleat telah diisolasi Friedrich Miescher. Pada
awal Abad XX kebanyakan ahli biokimia berpen¬dapat bahwa hanya protein dengan
struktrur yang kompleks yang membawa informasi genetika, sedangkan asam nukleat
dipandang ¬sebagai senyawa yang sederhana dalam sel.

Baru pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA)
adalah senyawa pembawa informasi genetika. James Watson dan Francis Crick (1953)
menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur ¬DNA
demikian dapat dijelaskan bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan, sehingga
makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi dalam sel hidup. Hal ini
jelas merupakan sumbangan bagi kemajuan dalam bidang bio¬kimia.

Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam Abad XX ini biokimia mengalami
perkembangan yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah menimbulkan penemuan
tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena penyakit tertentu. Dengan ma-junya
pengetahuan tentang struktur dan sifat protein, telah diketahui bahwa enzim yang merupakan
biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Di samping itu kemajuan
atau perkembangan metode analisis kromatografi, penemuan hasil antara dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, penemuan struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner
protein serta struk¬tur DNA dan RNA mempunyai arti yang sangat penting dalam
perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia juga dapat terlihat dari
banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah atau disertasi yang memuat hasil-hasil
penelitian dalam berbagai bidang biokimia serta penerapannya.

b. Manfaat Biokimia

Penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian dan kedokteran. Sebagai
contoh biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit
akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal
dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan
pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempenga¬ruhi
jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan
menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri
akan mati karena tidak dapat membentuk dinding sel.

Penggunaan pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya
pestisida bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme
tertentu. Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut
sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah dampak
negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia juga merupakan
komponen penting dalam pengetahuan tentang lingkungan hidup. Peningkatan kualitas
produk dalam bidang pertanian dan peternakan, telah dapat diwujudkan dengan menerapkan
hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika. Rekayasa genetika saat ini telah dilaksanakan
dan memberi¬kan hasil yang menggembirakan.

Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang
terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi dalam
tubuh. Dengan demi¬kian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang
akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat mengatur makanan
yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal.
Contoh lain kita akan mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh
limbah yang membahayakan kesehatan.

Manfaat mempelajari biokimia tersebut dapat kita berikan kepada orang lain, masyarakat
atau kepada anak didik apabila kita bekerja sebagai guru. Bagi guru sangat diperlukan adanya
suatu wawasan yang luas. Misalnya dalam mengajarkan ilmu kimia, maka pengetahuan kita
tentang biokimia akan sangat membantu dalam memberikan contoh-contoh yang dapat
menarik perhatian para anak didik. Wawasan yang luas tentang masalah lingkungan hidup
tentu akan meningkatkan gairah dalam proses belajar-mengajar dan hal ini akan membantu
upaya kita dalam menjaga kelestarian lingkungan yang sehat.

BIOMOLEKUL

Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organic sederhana pembentuk organism


hidup dan bersifat khas sebagai produkaktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang
sebagai turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hydrogen yang mempunyai kerangka
dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar
hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon
menggunakan pasangan electron bersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat poli
fungsional, mengandung dua atau lebih gugus fungsi yang berbeda. Pada molekul tersebut,
tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri.

a. Fungsi biomolekul
Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:
1. Protein sebagaienzim, alat transpor,antibodi, hormon dan pembentuk membran
2. Karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding
sel
3. Lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel
4. Asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur
biosintesis protein.
b. Bentuk senyawa dan struktur biomolekul
1. Bentuk senyawa biomolekul
Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat
bentuk: protein, asam nukleat,karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul
tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul
besar), dan karenanya disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta,
berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa milyar,
karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid
jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari
ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang berfungsi seperti
sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimerasam-asam amino, karbohidrat merupakan
polimer monosakarida,asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer
lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak,
kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.
2. Struktur biomolekul
Ø Karbohidrat

Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Senyawa-


senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil dalam bentuk
aldehid atau keton. Senyawa ini juga memiliki banyak gugus hidroksil. Karena itu,
karbohidrat merupakan suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau turunan
senyawa-senyawa tersebut.Senyawa karbohidrat yang memiliki tiga sampai sembilan atom
karbon disebut monosakarida. Gabungan senyawa-senyawa monosakarida akan membentuk
senyawa karbohidrat yang lebih besar. Ikatan penghubung antara dua buah monosakarida
disebut ikatan glikosida.Dalam disakarida, terdapat satu ikatan glikosida yang
menghubungkan dua monosakarida. Sedangkan dalam trisakarida terdapat dua ikatan
glikosida yang menghubungkan tiga buah monosakarida.

Karbohidrat yang memiliki beberapa unit monosakarida disebut oligosakarida, sedangkan


yang memiliki banyak unit monosakarida disebut sebagai polisakarida. Banyak monosakarida
maupun oligosakarida memiliki rasa manis, karena itu karbohidrat yang massa molekul relatif
(Mr)-nya kecil sering disebut sebagai gula.Terdapat dua jenis monosakarida, yakni adosa dan
ketosa. Aldosa mengandung gugus aldehid, sedangkan ketosa mengandung gugus keton.
Selain itu, monosakarida juga dapat dikelompokkan menurut jumlah atom karbon yang
dimilikinya. Bila mengandung tiga atom karbon maka monosakarida tersebut disebut triosa;
sedangkan mengandung empat atom karbon maka disebut tetrosa; pentosa untuk yang
mengandung lima atom karbon; heksosa untuk yang mengandung enam atom karbon; dan
seterusnya. Kedua macam pengelompokkan monosakarida ini dapat digabungkan. Misalnya,
glukosa merupakan aldoheksosa, yakni gula monosakarida dengan enam atom karbon dan
suatu gugus aldehid.

Ø Protein

Protein merupakan polipeptida alami yang memiliki berat molekul lebih dari 5.000.
makromolekul ini sangat berbeda-beda sifat fisiknya, mulai dari enzim yang larut dalam air
sampai keratin yang tak larut seperti rambut dan tanduk. Protein memiliki berbagai fungsi
biologis yang berbeda-beda pula, yaitu:

1. Katalis enzim. Enzim merupakan protein katalis yang mampu meningkatkan laju
reaksi sampai 1012 kali laju awalnya.
2. Transport dan penyimpanan. Banyak ion dan molekul kecil diangkut dalam darah
maupun didalam sel dengan cara berikatan pada protein pengangkut. Contohnya,
hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen. Zat besi disimpan dalam
berbagai jaringan oleh protein ferritin.
3. Fungsi mekanik. Protein ini menjalankan peranan sebagai pembentuk struktur.
Misalnya, protein kolagen, menguatkan kulit, gigi, serta tulang. Membran yang
mengelilingi sel dan organel juga mengandung protein yang berfungsi sebagai
pembentuk struktur sekaligus menjalankan fungsi biokimia lainnya.
4. Pergerakan. Kontraksi otot terjadi karena adanya interaksi antara dua tipe protein
filamen, yaitu aktin dan miosin. Miosin juga memiliki aktivitas enzim yang dapat
memudahkan perubahan energi kimia ATP menjadi energi mekanik.
5. Pelindung. Antibodi merupakan protein yang terlibat dalam perusakan sel asing.
6. Proses informasi. Ransangan luar seperti sinyal hormon atau intensitas cahaya
dideteksi oleh protein tertentu yang meneruskan sinyal kedalam sel. Contoh protein
seperti ini misalnya rodopsin yang terdapat dalam membran sel retina.
Fungsi-fungsi protein ini berkaitan dengan struktur protein yang masing-masing dapat
melakukan ikatan spesifik dengan molekul-molekul tertentu. Misalnya, hemoglobin
mengikat oksigen, antibodi mengikat molekul asing tertentu, enzim mengikat molekul
substrat tertentu.

Ø Lipid

Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari
organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar.
Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawan dengan definisi protein, karbohidrat,
maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur kimia. Istilah lipid mencakup berbagai
macam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya.

Ø Asam Nukleat

Pada tahun 1868, Friederich Miescher mengisolasi suatu zat dari inti sel nanah. Zat
tersebut dianggap sebagai karakteristik inti (nucleus), dan Miescher menyebutnya nuklein.
Tidak lama kemudian, zat yang serupa diisolasi dari kepala sperma ikan salmon. Belakangan
nuklein ditemukan sebagai campuran suatu protein dasar dan asam organik yang
mengandung fosfor, yang kini disebut sebagai asam nukleat.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang
sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga
diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi
molekul dalam sel hidup.

Sejarah perkembangan biokimia demikian pesat dengan ditemukannya struktur sel


yang kompleks dengan proses biokimia yang berlangsung didalamnya. Hingga
ditemukannya gen yang terdapat pada kromosom, dan diketahui bahwa kromosom terdiri
atas protein dan asam nukleat sehingga terbukti bahwa asam nukleat (DNA) adalah
senyawa pembawa informasi genetik. Biokimia mengalami perkembangan pesat dengan
ditemukannya vitamin yang berhubungan dengan masalah gizi dan penyakit, struktur dan
sifat protein hingga perkembangan metode analisis kromatografi, metabolisme antara
serta struktur DNA dan RNA yang mempunyai arti penting dalam penelitian-penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan biomolekuler.

Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organic sederhana pembentuk organism


hidup dan bersifat khas sebagai produkaktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang
sebagai turunan hidrokarbon. Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel,
misalnya:Protein sebagai enzim, alat transpor,antibodi, hormon dan pembentuk
membrane, karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan
dinding sel, lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk seldan asam nukleat
sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein.
DAFTAR PUSTAKA

Lehninger., 1998, Dasar –Dasar Biokimia, Terjemahan Maggi Thenawijaya., Jilid 1,


Erlangga, Jakarta.

http://amadagrotek.wordpress.com diaksespadatanggal 11 Agustus 2017

http://www.google.co.id/sejarahbiokimia diaksespada 11 Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai