Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI BIOKIMIA

KELOMPOK 6 :
Hafidz Adi Nugroho
Krisna Aditia Prakoso
Lintang Gemilang
PENGERTIAN BIOKIMIA
Biokimia, berasal dari dua kata, yaitu bio (artinya kehidupan) dan kimia. Biokimia dapat
diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia dari kehidupan. Biokimia juga
dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk
hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi dan proses kimia yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup atau didalam sel, kita
namakan metabolisme. Dengan definisi ini dapat dipahami bahwa biokimia mencakup atau
bersinggungan dengan sebagian bahasan dalam biologi sel dan biologi molekuler.

Biologi sel adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur sel dan proses-proses biologis
yang berlangsung di dalamnya. Bahasan proses biologis di tataran molekuler adalah biokimia.
Biologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari proses-proses biologis pada tataran molokuler.
Definisi ini sangat bertumpang tindih dengan biokimia. Oleh sebab itu, pada saat ini hampir tak
ada lagi batasan antara biokimia dengan biologi molekuler, sehingga bidang ilmu ini sekarang
sering disebut sebagai biokimia-biologi molekuler.

Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang
ada di dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme hidup.Sebagai subdisiplin dari
biologi dan kimia, biokimia dapat dibagi menjadi tiga bidang: biologi struktural, enzim, dan
metabolisme. Selama beberapa dekade terakhir pada abad ke-20, biokimia telah berhasil
menjelaskan proses kehidupan melalui tiga subdisiplin ilmu ini. Hampir semua bidang ilmu
hayat sedang ditemukan dan dikembangkan melalui metodologi dan penelitian biokimia.
Biokimia berfokus pada pemahaman dasar kimiawi yang memungkinkan molekul biologis
memunculkan proses-proses yang terjadi di dalam sel hidup dan di antara sel, yang pada
gilirannya berkaitan erat dengan pemahaman jaringan dan organ, serta struktur dan fungsi
organisme.Biokimia berkaitan erat dengan biologi molekuler yang mempelajari mekanisme
molekuler dari fenomena biologi.

TUJUAN BIOKIMIA
Tujuan utama mempelajari biokimia adalah untuk mendapatkan pemahaman yang
komprehensif pada tataran molekuler, tentang berbagai proses kimia yang berlangsung di dalam
tubuh makhluk hidup. Dengan demikian dapat pula dipahami apabila biokimia juga memiliki
ketumpang-tindihan yang cukup besar dengan fisiologi, sebab fisiologi mempelajari berbagai
proses dalam tubuh makhluk hidup, yang pada tataran molekuler tentu saja merupakan cakupan
biokimia.

Saat ini biokimia menjadi dasar atau landasan penting bagi berbagai ilmu pengetahuan hayati
lainnya. Mulai dari biologi sel, biologi molekuler, bioteknologi, genetika, imunologi,
mikrobiologi, bahkan taksonomi dan paleonthologi, membutuhkan landasan berbagasi prinsip
biokimia. Pengetahuan aplikatif, antara lain di bidang kesehatan, lingkungan, pertanian dan
peternakan, juga banyak bersinggungan dan membutuhkan biokimia sebagai dasar atau
landasannya. Sehingga dapat dikatakan, biokimia merupakan ilmu yang esensil untuk hampir
seluruh ilmu-ilmu hayati atau Life Sciences.

MANFAAT BIOKIMIA

Awalnya, para peneliti mengira bahwa senyawa biokimia hanya bisa diproduksi oleh
makhluk hidup. Contohnya, senyawa DNA yang menyusun struktur genetik makhluk
hidup.Namun penemuan Friedrich Wöhler tahun 1828 mematahkan hal tersebut, guys. Wöhler
berhasil membuktikan bahwa senyawa biokimia dapat dibuat secara sintetis.Berkat penemuan
itu, ilmu biokimia sekarang dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Mulai dari memecahkan
berbagai masalah kesehatan hingga meningkatkan kualitas pertanian. Ilmu biokimia juga
digunakan untuk mengatasi masalah limbah dan polusi, lho.Tapi dalam bahasan kali ini, kita
hanya akan membahas contoh senyawa-senyawa biokimia yang mempengaruhi tubuh kita.

CONTOH MOLEKUL UTAMA BIOKIMIA

1. KARBOHIDRAT

Secara reaksi hidrolisis, karbohidrat terdiri atas:

1. Monosakarida (C6H12O6), yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis sehingga


menjadi bentuk karbohidrat paling sederhana. Contoh karbohidrat ini adalah glukosa,
fruktosa, ribosa, dan galaktosa.

Berikut persamaan reaksinya:

monosakarida + H2O ↛

2. Disakarida (C12H22O11), merupakan karbohidrat yang terurai menjadi dua molekul


monosakarida apabila dihidrolisis. Contoh disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan
maltosa.

Reaksinya dapat dijelaskan dengan persamaan berikut.

disakarida + H2O → monosakarida

3. Polisakarida (-C6H10O5-)n, yaitu karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menghasilkan


lebih dari 10 molekul monosakarida. Contohnya amilum, selulosa, dan glikogen.
Berikut persamaan reaksinya.

polisakarida + H2O → maltosa → glukosa

Secara umum, karbohidrat memiliki rasa manis dengan tingkatan yang berbeda-beda. Molekul
monosakarida memiliki rasa yang paling manis, sementara polisakarida memiliki rasa yang
paling tidak manis.

Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah sebuah makanan mengandung karbohidrat? Kamu bisa
mengujinya dengan salah satu dari tiga metode pengujian pengenalan karbohidrat.

1. Uji Molisch, dengan menambahkan alfanaftol dan H2SO4 pekat. Metode pengujian ini
akan bereaksi positif dengan seluruh jenis karbohidrat dengan membentuk bidang batas
berwarna merah-ungu.

2. Reaksi oksidasi menggunakan pereaksi Tollens dan Fehling/Benedict lalu dipanaskan.


Pada pereaksi Tollens, akan terbentuk cermin perak apabila beraksi positif. Sementara,
jika menggunakan pereaksi Fehling/Benedict akan muncul endapan berwarna merah bata.

3. Uji iodin menggunakan larutan I2. Ketika bereaksi positif, akan muncul warna biru tua.

Anda mungkin juga menyukai