Sejarah Biokimia
Biokimia adalah ilmu yang masih muda, istilah tersebut diciptakan oleh ahli kimia Jerman
Carl Neuber. Pada abad pertengahan 18, Karl Wilhelm Scheele melakukan penelitian
mengenai susunan kimia yang berada di jaringan tumbuhan dan hewan, Sebelum awal abad
19 orang-orang masih percaya bahwa zat penyusun suatu makhluk hidup memiliki sifat
berbeda dari zat penyusun benda mati
Awal abad 19, ilmuwan Frederich Wohler yang meneliti urea yang terkandung dalam urine
dapat dibuat dalam laboratorium dengan memanaskan alkali sianat dan garam ammonium,
menyatakan biokimia resmi sebagai suatu bidang studi. Dan ilmuwan Wohler membuktikan
bahwa zat penyusun makhluk hidup dan benda mati sama
Namun, tidak semua orang percaya akan penemuan tersebut. Akhirnya oleh ilmuwan
bersaudara Eduard dan Hans Buchner mematahkan anggapan tersebut dengan menyatakan
bahwa sel ragi mati atau sel ragi rusak juga dapat menyebabkan proses fermentasi atau
peragian dari gula menjadi alkohol. Hal ini menjadi jalan keluar kemungkinan terjadi analisis
reaksi dan proses biokimia dengan alat laboratorium atau in vitro
Selanjutnya pada tahun 1926 ilmuwan J.B. Summer membuktikan bahwa enzim urease yang
diperoleh dari biji kara pedang (jack beans) dapat dikristalkan, dan diperkuat bahwa enzim
dan struktur kompleksnya dapat diteliti dengan metode kimia
Perkembangan Biokimia
Awal perkembangan biokimia diawali dengan pengembangan mikroskop elektron yang
ditemukan oleh Robert Hooke pada abad 17. Dengan adanya mikroskop elektron, struktur sel
akan terlihat dan memudahkan pemahaman yang lebih rinci tentang senyawa-senyawa
biokimia, maupun mengidentifikasi metabolisme dalam sel
Spesialisasi dibidang genetika juga memengaruhi perkembangan biokimia. Ilmuwan Gregor
Mendel pada abad pertengahan 19, menyatakan bahwa adanya gen yang membawa sifat-sifat
keturunan pada individu. Pada abad 20 telah ditemukan bahwa di dalam gen tersebut terdapat
kromosom
Pertengahan abad 19 tepatnya pada tahun 1953 James Watson dan Francis Crick menemukan
bahwa struktur DNA (asam deoksiribonukleat) berbentuk heliks ganda yang menunjukkan
proses informasi genetika dapat berlangsung. Pada abad 20 inilah menjadi perkembangan
pesat bidang biokimia, mulai dari penemuan vitamin untuk mencegah penyakit, protein
sebagai enzim yang merupakan biokatalisator bagi reaksi yang terjadi di dalam tubuh
Sitasi
Stotz EH, Vennesland B. 2023. Url: Biochemistry | Definition, History, Examples,
Importance, & Facts | Britannica
Greenwood M. 2021. Url: What is Biochemistry? (news-medical.net)
Azhar, M. 2016. Biomolekul Sel: Karbohidrat, Protein, dan Enzim . Sumatra: Penerbit
UNPPress Padang. Url: Biomolekul Sel: Karbohidrat, Protein, dan Enzim - Universitas Negeri
Padang Repository (unp.ac.id)
Poedjiadi, A dan Supriyanti, T. 2009. Dasar-dasar Biokimia Edisi Revisi . Jakarta: UI-Press