Anda di halaman 1dari 5

TUGAS LITERATUR

SEJARAH BIOKIMIA

MUHAMMAD ADAM YOVIARDI

(22201031029)

FAKULTAS PERTANIAN

2022
BIOKIMIA

Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari proses-proses


kimia yang ada di dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme hidup. 

Sebagai subdisiplin dari biologi dan kimia, biokimia dapat dibagi menjadi tiga


bidang: biologi struktural, enzim, dan metabolisme.

Sebagian besar biokimia berhubungan dengan struktur, fungsi, dan


interaksi makromolekul biologis, seperti protein, asam nukleat, karbohidrat,
dan lipid. Molekul-molekul ini membangun struktur sel dan melakukan banyak
fungsi yang berhubungan dengan kehidupan.

SEJARAH BIOKIMIA

Sejarah biokimia dapat berasal dari zaman Yunani kuno. Namun,


biokimia sebagai disiplin ilmu yang spesifik dimulai sekitar abad ke-19, atau
lebih awal, bergantung pada aspek biokimia mana yang difokuskan.
Beberapa orang berpendapat bahwa biokimia mungkin dimulai sejak
penemuan molekul enzim yang pertama, yaitu diastase (sekarang
disebut amilase), pada tahun 1833 oleh Anselme Payen.

ANSELME PAYEN
Istilah "biokimia" sendiri berasal dari gabungan
antara biologi dan kimia. Pada tahun 1877, Felix Hoppe-
Seyler menggunakan istilah ini (biochemie dalam bahasa Jerman)
sebagai sinonim untuk kimia fisiologis dalam kata pengantar untuk
edisi pertama Zeitschrift für Physiologische Chemie (Jurnal Kimia
Fisiologis) ketika ia menyarankan untuk mendirikan lembaga yang
didedikasikan untuk bidang studi ini. Ahli kimia Jerman Carl
Neuberg sering dikutip bahwa telah menciptakan kata tersebut pada
tahun 1903, sementara beberapa orang lain mengkreditkannya
ke Franz Hofmeister.

FELIX HOPPE-SEYLER

Pada awalnya, orang-orang secara umum memercayai bahwa


kehidupan dan materialnya memiliki beberapa sifat atau substansi
esensial (yang sering disebut sebagai "prinsip vital") yang berbeda
dari materi yang ditemukan pada benda tak hidup, dan menganggap
bahwa hanya makhluk hidup yang dapat menghasilkan molekul
kehidupan (senyawa organik). Pada tahun 1828, Friedrich
Wöhler menerbitkan tulisan tentang sintesis urea, yang membuktikan
bahwa senyawa organik dapat dibuat secara artifisial. 
Sejak itu, biokimia mulai maju, terutama sejak pertengahan
abad ke-20 dengan perkembangan teknik baru
seperti kromatografi, difraksi sinar-X, interferometri polarisasi
ganda, spektroskopi NMR, pelabelan radioisotop, mikroskop elektron,
dan simulasi dinamika molekuler.
Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis yang
lebih mendalam dari berbagai molekul dan jalur metabolisme sel,
seperti glikolisis dan siklus Krebs (siklus asam sitrat), serta mengarah
pada pemahaman tentang biokimia pada tingkat molekuler.
Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga banyak
membantu dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul
raksasa.

Peristiwa bersejarah penting lainnya dalam biokimia adalah


penemuan gen dan perannya dalam mentransfer informasi di dalam
sel. Pada tahun 1950-an, James D. Watson, Francis Crick, Rosalind
Franklin, dan Maurice Wilkins berperan penting dalam penemuan
struktur DNA dan menunjukkan hubungannya dengan transfer
informasi genetik.
 Pada tahun 1958, George Beadle dan Edward
Tatum menerima Hadiah Nobel atas penelitian mereka mengenai
fungi yang menunjukkan bahwa satu gen menghasilkan satu
enzim. Pada tahun 1988, Colin Pitchfork adalah orang pertama yang
terbukti melakukan pembunuhan dengan digunakannya DNA sebagai
alat bukti, yang mendorong perkembangan ilmu forensik. Belum lama
ini, Andrew Z. Fire dan Craig C. Mello menerima Hadiah Nobel
2006 untuk menemukan peran interferensi RNA (RNAi) dalam
membungkam ekspresi gen.

TUJUAN UTAMA DALAM MEMPELJARI BIOKIMIA

Tujuan utama mempelajari biokimia adalah


untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif pada
tataran molekuler, tentang berbagai proses kimia yang
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup

Anda mungkin juga menyukai