Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KENTANG TRANSGENETIK

Disusun oleh :

MUHAMMAD ADAM YOVIARDI

22201031029

Fakultas Pertanian

Universitas Islam Malang

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Pengantar Antropologi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhirkata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Malang, 22 Septembter 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………….

Daftar isi …………………………………………………………..

Bab 1 Pendahuluan ……………………………………………….

1.1 Latar Belakang………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………

1.3 Tujuan ………………………………………………………..

Bab 2 Pembahasan ……………………………………………………..

2.1 Kentang Transgenik ……………………………

2.2 Dampak Pertanian Kentang Transgenik………………………

2.3 Analisis Pertanian Kentang Transgenik ……………………..

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan …………………………………………………

Daftar Pustaka………………………………………………………….
Bab 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kentang merupakan sumber karbohidrat yang banyak dikomsumsi di dunia. Secara


keseluruhan kentang merupakan salah satu bahan pangan utama di dunia setelah
gandum,padi,dan jagung dan mendapatkan prioritas untuk lebih fokus
mengembangkannya di indonesia.

Peningkatan produksi merupakan prioritas utama dalam pengembangan kentang


di indonesia.Salah satu faktor yang sangat penting dalam peningkatan produksi
adalah bibit,selain bibit faktor lingkungan juga mempengaruhi produksi kentang.
Beberapa lahan di dataran tinggi di indonesia bersifat masam yang mengakibatkan
produksi tanaman menurun. Perakitan tanaman transgenik melalui rekayasa
genetika dilakukan untuk memperoleh tanaman yang memiliki kualitas dan
kuantitas yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman non-transgenik.

Di indonesia sendiri menanam kentang adalah hal yang sulit dikarenakan banyak
tanah yang dataran tinggi seperti di dieng itu sekarang dijadikan tempat wisata
objek dan perumahan. Para petani mengeluh akan hal ini dikarenakan kentang
harus ditanam di wilayah area dataran tinggi seperti di dataran tinggi dieng.

Makanya banyak petani yang sekarang melakukan transgenik, transgenik sendiri


adalah tanaman yang telah direkayasa bentuk maupun kualitasnya melalui
penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuan
tertentu. Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan pindahan
gen dari organisme lain. Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain
seperti bakteri, virus, hewan, atau tanaman lain.

Dengan cara disisipi satu atau sejumlah gen. Gen yang dimasukkan itu - disebut
transgene - bisa diisolasi dari tanaman tidak sekerabat atau spesies yang lain sama
sekali.
Secara ontologi tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa genetika
melalui transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang
tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul dan
memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih baik dari tanaman sebelumnya.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tanaman transgenik?


2. Apa saja contoh hasil rekayasa dari tanaman transgenik ?
3. Apa saja dampak hasil dari pertanian kentang di dataran tinggi dieng ?

Tujuan

Tujuan memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan organisme baru yang


memiliki sifat dan kualitas ketahanan terhadap mikroba pengganggu sehingga
produksi atau hasil menjadi lebih baik.

Hasilnya saat ini sudah banyak jenis mikroba transgenik, misalnya dapat
diinokulasikan pada jaringan tanaman jagung, kentang, kacang, kedelai, dan kapas.
Keunggulan dari mikroba transgenic tersebut umumnya adalah tahan terhadap
serangan hama.
Bab 2

PEMBAHASAN

Kentang Transgenik

Kentang transgenik pertama kali diuji di lapangan uji terbatas atau LUT (confined field
trial) di United Kingdom pada tahun 1987. Selama kurun waktu empat tahun berikutnya,
terdapat lebih dari 70 permohonan uji kentang transgenik di LUT yang telah disetujui di
seluruh dunia (Chasseray & Duesing 1992).

Hampir 2% dari seluruh percobaan LUT kentang transgenik di 278 Ambarwati dkk. dunia
dilakukan di Amerika Tengah dan Selatan, kurang lebih 8% adalah untuk sifat toleran
herbisida, 58% untuk ketahanan terhadap serangga hama, bakteri, cendawan patogen, dan
sisanya untuk sifat perbaikan kualitas dan gengen penanda.

Untuk tanaman transgenik yang akan dikembangkan di Indonesia dan digunakan sebagai
bahan pangan dan pakan seperti jagung, kedelai, kentang, harus memenuhi persyaratan
keamanan hayati. Salah satu aspek yang perlu dikaji sehubungan dengan tanaman
transgenik adalah kemungkinan risiko terjadinya perpindahan gen (gene flow) ke tanaman
sekerabat atau ke kerabat liar

Perpindahan gen merupakan suatu peristiwa yang terjadi secara rutin melalui persilangan
alami. Kemungkinan terjadinya perpindahan gen tergantung dari dua faktor, yaitu tingkat
kompatibilitas seksual dan jarak isolasi antara spesies donor dan spesies penerima.Jarak
isolasi adalah jarak tanam antara baris tanaman transgenik ke kentang non transgenik .
Dampak Pertanian Kentang Transgenik

Berdasarkan hasil penelitian kondisi lahan di Dataran Tinggi Dieng


kerusakannya sudah parah, kondisi hutan lindungnya sudah ditebang untuk dijadikan lahan
pertanian terutama tanaman kentang, penanaman kentang dilakukan pada lahan yang
kemiringan lerengnyatinggi tanpa dilengkapi dengan teknik konservasi yang memadai.
Sebagian besar petani menggunakan sistem tanam tegak lurus garis kontur. 

Dikarenakan banyaknya pembangunan wisata maka , kerusakan lingkungan obyek


wisata Telaga Warna, Telaga Merdada,Kompleks Candi Pendawa Lima, Kawah Sikidang,
dan Kawah Sileri cukup parah.

Hutanlindung yang di sekitar obyek wisata yang masih ada dalam kondisi sangat
kritis. Aktivitaspertanian kentang sekitar obyek wisata Dataran Tinggi Dieng merupakan
faktor penyebabterjadinya kerusakan hutan lindung dan percepatan erosi. Aktivitas tersebut
menimbulkankerusakan lingkungan obyek wisata sehingga menurunkan daya tarik obyek
wisata DataranTinggi Dieng.

Analisis Pertanian Kentang Transgenik

Berdasarkan analisis datamenunjukkan bahwa pertanian kentang diusahakan pada


lahan tegalan:

petani yang memiliki luaslahan garapan 0,25-0,5 ha sebesar 37,2%,

petani yang memiliki luas lahan garapan > 0,75 hasebesar 29,1%,

petani yang memiliki luas lahan garapan < 0,25 ha sebesar 20,9%, dan

petanimemiliki luas lahan garapan 0,51-0,75 ha sebesar 12,8%.

Petani yang menggunakan air tanah(bor) sebanyak 58,1%

dan yang menggunakan air telaga 34,9%.


Petani yang menggunakan pupuk kandang dan pupuk buatan sebesar 95,3%.
Pemberantasan hama menggunakanpestisida.

Sebagian besar petani menggunakan sistem tanam tegak lurus garis kontur,
petaniyang menggunakan pola tanam tunggal sebanyak 25,6%

dan petani menggunakan polatanam tumpang sari sebesar 74,4%.

Petani yang menanam kentang tiga kali dalam satutahun (tanpa rotasi) sebesar
83,1% dan

petani yang menanam kentang dua kali dalam satutahun sebesar 16,9%.

(PARA WARGA LAGI MENGAMBIL HASIL PANEN )


Bab 3 Penutup

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan cara trangenik
akan didaptkan oragnisme (tanaman) baru yang memiliki sifat dan kualitas dan ketahanan
terhadap mikroba,hama dan penyakit yang lebih baik, tetapi juga terdapat dampak yang
buruk bagi lahan yang akan di buat lahan tanam transgenik dikarenakan harus
menumbangkan pohon pohon atau tumbuhan yang ada didaerah tersebut yang akan
nantinya dijadikan lahan tanam transgenik.

Dan juga perlu untuk lebih diperhatikan untuk memilih lahan yang akan nantinya
dijadikan lahan tanam transgenik.
Daftar Pustaka

https://www.neliti.com/id/publications/191559/dampak-aktivitas-pertanian-kentang-
terhadap-kerusakan-lingkungan-obyek-wisata-

Anda mungkin juga menyukai