Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN


PENERAPAN METODE GOOD AGRICULTURAL
PRACTICES (GAP) PADA KOMODITAS KACANG HIJAU

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hj. Tati Nurmala

Disusun oleh :
Muhammad Aidil Faras 150610220050
Nurfah Khamida 150610220027
Arsal Nafiz Nulhakiem 150610220092
Afrian Rahim 150610220043
Nusrat Zakyyah Ramdhani 150610220089
Muhammad Haidar As Syafiq 150610220084

Program Studi Agribisnis


Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya karena
tanpa rahmat dan karunia-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Sistem Agribisnis dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Hj. Tati Nurmala selaku dosen
mata kuliah te yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Maka dari itu
kami mohon saran dan kritik dari dosen maupun teman-teman, guna menjadi acuan agar kita
dapat menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN HALAMAN

1.1 Latar Belakang …………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………. 2

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………… 3

BAB 2 : PEMBAHASAN 4

2.1 Komoditas Kacang Hijau…………………………... 5

2.2 Good Agriculture Practice (GAP)………………….. 6

2.3 Penerapan GAP pada Komoditas Kacang Hijau…… 7

BAB 3 : PENUTUPAN 8

3.1 Kesimpulan………………………………………… 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu jenis palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tumbuhan ini termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) yang memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia bahkan menempati urutan ketiga tanaman
pangan legum terpenting, setelah kacang tanah dan kedelai. Kacang hijau merupakan
komoditas yang strategis karena dapat ditanam dilahan sawah kering saat musim kemarau
dan peluang keberhasilannya pun lebih tinggi dibandingkan beberapa komoditas yang lain.
Selain sifatnya yang kering, harga jual kacang hiaju juga bisa dibilang lebih mahal
dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya.
Selain itu, kacang hijau juga adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk
menggantikan konsumsi nasi. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan green gram, mung
bean, golden gram, dan nama ilmiah Vigna radiata L. Tanaman kacang hijau tumbuh subur
dan terus diproduksi di Tiongkok, Asia Tenggara, hingga Amerika Selatan. Mengingat
kandungan gizi dan khasiat yang dimiliki kacang begitu beragam, hal tersebut adalah suatu
hal yang wajar.
Dikarenakan kacang hijau adalah tanaman yang kaya akan manfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan metode budidaya Good Agricultural Practices (GAP) bisa menjadi
pedoman terbaik dalam membudidayakan kacang hijau yang bertujuan untuk menjamin
keamanan petani maupun konsumen, ramah lingkungan, serta kualitas produk yang juga
membuat sisi ekonomi dari kacang hijau itu sendiri meningkat.
Good Agricultural Practices (GAP) sendiri adalah sebuah teknis penerapan sistem
sertifikasi proses produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju ramah lingkungan
dan berkelanjutan, sehingga produk panen aman dikonsumsi, kesejahteraan pekerja
diperhatikan dan usahatani memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan


masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana proses atau cara budidaya kacang hijau?


2. Bagaimana penerapan metode Good Agricultural Practices pada budidaya tanaman
secara umum.
3. Bagaimana penerapan metode Good Agricultural Practices pada kacang hijau?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini tujuan penulisan
makalah :

1. Menjelaskan proses budidaya tanaman kacang hijau.


2. Menjelaskan cara penerapan metode Good Agricultural Practices pada budidaya
tanaman secara umum.
3. Menjelaskan cara penerapan metode Good Agricultural Practices pada budidaya
tanaman kacang hijau.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Komoditas Kacang Hijau

Vigna radiata atau yang kita kenal dengan kacang hijau merupakan salah satu tanaman
legume yang bersifat musiman. Kacang hijau dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang cukup mudah budidayanya. Kacang
hiajau menempati posisi ketiga pangan kacang-kacangan terpenting di Indonesia setelah
kedelai dan kacang tanah (BALITKABI, 2021).

Budidaya kacang hijau secara organik sangat potensial untuk dikembangkan di


Indonesia. Meskipun Indonesia hanya berada pada posisi 21 dunia dalam kategori luasan
lahan organik, kacang hijau ini memliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Hasil
pertanian dengan label “organik” mempunyai daya Tarik yang lebih dan banyak diminati oleh
masyarakat.

Kacang hijau dapat tumbuh serta berkembang dengan optimal pada lingkungan yang
memiliki curah hujan 50-200 mm/bulan, temperature 25-27C, kelembaban udara 50-80% dan
mendapat cukup sinar matahari. Kacang hijau membutuhkan paparan sinar matahari sekitar
10 jam per harinya (Purwono dan Hartono,2005). Pada ketinggian 5 – 700 mdpl, kacang hijau
dapat dibudidayakan. Selama pertumbuhan, kacang hijau memerlukan tanah yang tidak
banyak mengandung partikel liat. Adapun tanah yang dianjurkan untuk menanam kacang
hijau yaitu tanah latosol dan regosol, kedua jenis tanah ini akan lebih baik jika sebelumnya
digunakan untuk menanam tanaman padi. Keasaman tanah (pH) yang dierlukan untuk
pertumbuhan optimal kacang hijau adalah 5,5 – 6,5 (Purwono dan Hartono,2005)

Sebagai salah satu sumber pangan, kacang hijau banyak mengandung gizi dan
bermanfaat bagi manusia, contohnya mengandung protein, karbohidrat, dan mampu
menyediakan energy sebesar 3400 kJ/kg.

Sifat-sifat benih kacang hijau yang bermutu tinggi adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai daya kecambah tinggi yaitu 80%.


2. Mempunyai vigor yang baik atau benih tumbuh serentak, cepat dan sehat.
3. Murni, bersih, sehat, bernas, tidak keriput, atau luka bekas serangga.
4. Benih baru.
Budidaya Tanaman Kacang Hijau

1. Pengolahan Tanah

Kacang hijau sangat peka terhadap kandungan air. Pengolahan tanah untuk tanaman
kacang hijau dapat dilakukan tergantung tipe lahan, dan kandungan air dalam tanah. Tanah
bekas tanaman padi tidak perlu melakukan pengolahan tanah. Apabila diperlukan pengolahan
tanah maka langkah-langkahnya sebagai berikut : tanah dibajak, digaruk dan diratakan
kemudian sisa-sisa gulma dibenamkan. Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 meter. Tanah
dikeringanginkan selama tiga minggu baru ditanami

2. Penanaman

Cara penanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan : tugal, bajak, tanam sebar dan
tanam dengan mesin penanam. Apabila menggunakan tugal maka buat lubang tugal sedalam
5 cm dan masukkan 2-3 benih per lubang. Jarak tanam antar tugalan berukuran 30x20 cm,
25x25 cm atau 20x20 cm. Kedalaman lubang tugal sedalam 2-4 cm agar dapat cepat
berkecambah dan tanaman dapat tumbuh kokoh. Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa
dipadatkan. Waktu tanam yang baik adalah akhir musim hujan.

3. Pemeliharaan Tanaman
● Penyulaman

Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari

● Penyiangan

Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, penyiangan kedua pada saat tanaman selesai berbunga
atau sekitar 6 minggu setelah tanam. Penyiangan kedua ini dilakukan bersamaan dengan
pemupukan kedua.

● Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak
perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

● Pemupukan

Contoh jenis dan dosis pupuk adalah sebagai berikut :

Dosis Pupuk Makro (Per Ha)


2 Minggu Setelah Tanam

• Urea 50 Kg

• SP-36 40 Kg

• KCL 20 Kg

6 Minggu setelah tanam

• Urea 30 Kg

• SP-36 20 Kg

• KCL 40 Kg

TOTAL

• Urea 80 Kg

• SP-36 60 Kg

• KCL 60 Kg

● Pengairan dan Penyiraman

Kondisi tanah untuk tanaman kacang hijau bisa dengan kondisi tanah yang lembab tetapi
tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong.
Tanah sebaiknya dalam keadaan kering saat menjelang panen.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama tanaman kacang hijau

● Aphis glycine

Kutu ini dapat menularkan virus SMV (Soybean Mosaik Virus). Menyerang pada awal
pertumbuhan dan masa pembentukan bunga dan polong. Gejalanya adalah tanaman menjadi
layu dan pertumbuhannya terhambat. Pengendaliannya jangan menanam tanaman inang
seperti terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan. Buang bagian tanaman yang
terserang dan dibakar.

● Kumbang Daun

Larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda bahkan seluruh tanaman.
Pengendalian dapat dengan penyemprotan apabila serangan cukup tinggi

● Ulat Polong (Ettiela zinchenella)


Pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna,
di dalam polong terdapat ulat berwarna hijau. Pengendaliannya dengan tanam tepat waktu.

● Lalat Kacang (Ophiomyia phaseoli)

Hama ini menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendaliannya adalah saat benih
ditanam, tanah ditutup dengan jerami.

● Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar
mencari rumpun lain. Pengendalian : dengan cara sanitasi, pemungutan ulat secara manual.

5. Panen dan Pasca Panen

Panen harus dilakukan pada umur yang tepat agar menghasilkan jumlah dan mutu
produksi kacang hijau yang cukup tinggi. Panen terlalu awal mengakibatkan banyaknya biji
muda yang akan menjadi butir keriput dalam kondisi kering dan kurang tahan jika disimpan.
Panen terlambat dapat menimbulkan kerusakan di lapangan seperti berkecambah, berjamur,
busuk, dan berkutu serta kehilangan biji yang disebabkan polong pecah.

Pada kondisi normal, panen dapat dilakukan jika kadar air biji berkisar antara 20-24%.
Kacang hijau sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari sedangkan untuk benih
umur 100-110 hari agar kemasakan biji benar-benar sempurna.

Tanda-tanda tanaman kacang hijau bisa dipanen adalah sebagai berikut :

1. Daun berubah menjadi warna kuning tapi bukan karena serangan hama atau penyakit

2. Polong telah mengering dan berwana kecoklatan

3. Batang berwarna kuning agak coklat dan gundul

4. Kulit polong mudah dikupas

Pasca panen kacang hijau meliputi : pengumpulan, perontokan biji, pembersihan biji
kedelai dari kotoran dan biji yang terserang hama penyakit, pewadahan dan pengangkutan
serta penyimpanan.
2.2 Pengertian Good Agricultural Practices (GAPs)
Secara umum pengertian GAP adalah pedoman umum dalam melaksanakan budidaya
yang benar untuk menjamin kualitas produk dan keamanan petani maupun konsumen serta
ramah lingkungan., Komite Pertanian FAO telah mengusulkan kerangka kerja GAP yang
memberikan wawasan tentang ruang lingkup dan tujuan GAP yang luas. Kerangka kerja ini
mengidentifikasi sepuluh komponen umum GAP: pengelolaan tanah, pengelolaan air,
produksi tanaman dan pakan, perlindungan tanaman, produksi ternak, kesehatan dan
kesejahteraan hewan, pemanenan dan pengolahan dan penyimpanan di lahan, pengelolaan
energi dan limbah, kesejahteraan manusia, kesehatan dan keamanan, serta konservasi alam
dan lanskap.
Beberapa program GAP digerakkan oleh pasar. Ini bisa menjadi sistem berbasis rantai
pasokan sektor swasta di mana pemain kunci dalam rantai pasokan mis. pengecer,
memperkenalkan seperangkat pedoman GAP sendiri untuk pemasoknya. Sebagai alternatif,
prakarsa sektor swasta dapat didorong oleh kelompok industri di seluruh sektor, dengan
pengecer dan/atau asosiasi produsen memainkan peran kunci dalam mengembangkan
pedoman.
Inisiatif lainnya adalah domain dari tindakan 'sektor publik' dan dapat dikembangkan
oleh pemerintah dalam kerangka kebijakan nasional masing-masing negara untuk
meningkatkan daya saing domestik. Misalnya, Kementerian Pertanian Malaysia telah
menerapkan program akreditasi pertanian sukarela untuk mendorong penerapan GAP oleh
produsen buah dan sayuran, khususnya penggunaan Pengendalian Hama Terpadu (Kelompok
Kerja Kerjasama Teknis Pertanian (ATCWG). Akhirnya, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) dan organisasi internasional juga aktif mempromosikan penggunaan GAP. Proyek
“Integrated Pest Management and the Better Banana” adalah program yang dipromosikan
oleh sebuah LSM yang mendorong penggunaan GAP.
GAP mencakup serangkaian tujuan yang beragam dan telah dikembangkan oleh
kelompok kepentingan yang berbeda. Cakupan horizontal dari setiap GAP, dalam hal luasnya
cakupan mereka di sepuluh komponen, mempengaruhi insentif adopsi. Lingkup vertikal,
dalam hal keterlibatan peserta rantai pasokan yang berbeda – dan regulator atau pihak ketiga
– juga merupakan pengaruh penting terhadap insentif untuk beralih. Jika kita mengambil inti
tujuan GAP, jelas bahwa GAP sedang mencoba untuk menghasilkan atau memperbaiki
insentif ekonomi. Dalam hal ini, banyak GAP dapat dilihat sebagai upaya untuk memperbaiki
'kegagalan pasar' dengan membantu pasar berfungsi lebih efektif atau dengan memfasilitasi
arus informasi dalam rantai pasokan. Tinjauan tentang tujuan dasar ini sangat membantu
dalam memahami mengapa GAP tumbuh.

2.2.1 Penerapan Good Agricultural Practices


Terdapat beberapa komponen wajib dalam GAP yang harus dilaksanakan, juga
beberapa titik kendali kritis yang harus dipenuhi. Komponen wajib dalam GAP ada 14
poin :

1. Lahan terbebas dari pencemaran kotor limbah berbahaya dan beracun


2. Kemiringan lahan ≤ 30%
3. Media tanam tidak mengandung cemaran bahan berbahaya dan beracun
4. Tindakan konservasi dilakukan pada lahan miring
5. Tidak menggunakan pupuk dari kotoran manusia
6. Pupuk diletakkan terpisah dari produk pertanian
7. Pelaku usaha mampu menunjukkan pengetahuan dan keterampilan dalam
mengaplikasikan pestisida
8. Kualitas pestisida yang digunakan tidak kadaluarsa
9. Pestisida diletakkan terpisah dari produk pertanian
10. Air yang digunakan untuk irigasi bersih dari limbah bahan berbahaya dan beracun
11. Wadah hasil panen yang dipakai dalam keadaan bersih dan tidak terkontaminasi oleh
zat lain
12. Pencucian hasil panen menggunakan air bersih
13. Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas produk
14. Tempat/ areal pengemasan terpisah dari tempat penyimpanan pupuk dan pestisida
2.3 Penerapan GAP pada Komoditas Kacang Hijau

Saat ini, kesehatan merupakan aspek yang paling penting bagi masyarakat karena
banyaknya penyakit yang menyerang masyarakat. Faktor penyebab munculnya penyakit
tersebut salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Pangan yang sehat
dan bergizi juga bisa didapatkan dengan cara bertani organik. Bahkan pada saat ini,
masyarakat juga mulai memiliki minat yang tinggi terhadap hasil pertanian organik karena
sudah menyadari akan bahayanya bahan kimia pada hasil pertanian konvensional.

Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang mengarah pada


pemanfaatan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia yang bertujuan untuk
menyediakan hasil pertanian yang aman bagi kesehatan dan tidak merusak lingkungan.
Pertanian organik muncul karena menjadi reaksi terhadap industrialisasi pertanian serta
masalah lingkungan dan sosial. Selain itu, pertanian organik juga dipercayai dapat lebih
menguntungkan dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.

Sebagai salah satu sumber pangan yang cukup banyak digemari dikalangan
masyarakat, kacang hijau juga mempunyai banyak kandungan gizi dan bermanfaat bagi
manusia. Kacang hijau mengandung protein, karbohidrat, dan mampu menyediakan energi
sebesar 3400 kJ/kg.

Dalam keanekaragaman pangan, kacang hijau merupakan salah satu yang dapat diolah
menjadi tepung dan digunakan untuk mengganti tepung terigu dalam olahan hasil pangan.
Kacang hijau yang dipilih dalam pembuatan tepung yaitu kacang hijau yang masih segar dan
bermutu baik dengan setiap butirnya masih utuh dan tidak berbau maupun berulat.

Penerapan Good Agriculture Practices pada kacang hijau dapat dilakukan dengan
pertanian organik ini, karena selama pertumbuhannya kacang hijau hanya membutuhkan
tanah dengan kandungan bahan organik tinggi. Pada pertumbuhan kacang hijau tanah
berpasir juga dapat digunakan untuk menanam dengan syarat kandungan air tanahnya tetap
terjaga dengan baik. Syarat tumbuh kacang hijau hanya membutuhkan tanah yang banyak
mengandung bahan organik dengan aerasi yang baik serta pH di antara 5,8 - 7,0. Tanaman
kacang hijau bisa tumbuh di tanah yang gembur dan kaya unsur hara di dalam tanah, bahkan
bisa juga menggunakan lahan bekas sawah.
Sebagai salah satu komoditas pangan kacang-kacangan yang penting di Indonesia,
kacang hijau dapat dikembangkan dengan pertanian organik. Hasil dari kacang hijau organik
dapat memiliki nilai lebih baik secara gizi maupun secara komersial. Hasil organik
merupakan hasil yang didapat sesuai dengan standar sistem pangan organik termasuk bahan
baku pangan olahan organik, bahan pendukung organik, tanaman dan hasil segar, ternak dan
hasil peternakan, hasil olahan pangan, serta hasil olahan ternak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman legume yang bersifat musiman. tanaman
ini dapat tumbuh di seluruh wilayah di Indonesia karena kacang hijau merupakan tanaman
tropis yang cukup mudah untuk dibudidayakan.

GAP adalah pedoman umum dalam melaksanakan budidaya yang benar untuk
menjamin kualitas produk dan keamanan petani maupun konsumen serta ramah lingkungan.
Karena banyaknya penyakit yang menyerang masyarakat pada saat ini kebutuhan pangan
yang sehat dan bergizi semakin hari semakin meningkat. Oleh karenanya GAP diterapkan
dengan tujuan mendapatkan hasil yang berkualitas tinggi dan bermutu.
GAP pada kacang hijau dilakukan dengan pembudidayaan secara organik. Selain
untuk mendapatkan kacang hijau yang berkualitas, pembudidayaan secara organik juga dapat
menyediakan hasil pertanian yang aman bagi kesehatan dan tidak merusak lingkungan karena
teknik budidayanya menggunakan bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, R. S., & Taryono, T. (n.d.). Pengembangan Kacang Hijau organik sebagai
komoditas Pangan Indonesia. Agrotechnology Innovation (Agrinova). Retrieved March
15, 2023, https://journal.ugm.ac.id/Agrinova/article/view/77008/34440

Teknik Budidaya Kacang Hijau. Cyber extension. (n.d.). Retrieved March 15, 2023,
from http://cybex.pertanian.go.id/artikel/75856/teknik-budidaya-kacang-hijau/

Mengenal Gap (good agricultural practices). Cyber extension. (n.d.). Retrieved March
15, 2023, from
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/100485/mengenal-gap-good-agricultural-practices

Incentives for the adoption of good agricultural practices. (n.d.). Retrieved March 15,
2023, from
https://www.researchgate.net/profile/Jill_Hobbs/publication/228603593_Incentives_for
_the_Adoption_of_Good_Agricultural_Practices_GAPs/links/53cee2a90cf2f7e53cf7e3
06.pdf

Anda mungkin juga menyukai