Disusun Oleh :
Kelompok 2
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Makalah GAP
Tanaman Jagung ini.
Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dasar Agronomi. Di dalam makalah ini terdapat penjelasan yang telah kami peroleh serta
kami juga memberikan hasil analisis, perhitungan, dan pengolahan data tersebut.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam proses penyusunan makalah :
1. Agus Wahyudin, SP., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Agronomi.
2. Ir. Aep Wawan Irwan, MP. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Agronomi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
kami miliki.
Demikian kata pengantar yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kami akan sangat menghargai dan menerima kritik
dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi kami untuk dapat berkarya lebih baik
lagi.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 2 : PEMBAHASAN 4
BAB 3 : PENUTUPAN 12
3.1 Kesimpulan………………………………………… 13
3.2 Saran………………………………………………... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Produksi jagung Indonesia telah mengalami peningkatan cukup pesat selama lima
tahun terakhir, pada tahun 2005 total produksi jagung Indonesia sebesar 12,52 juta ton dan
telah meningkat menjadi 17,6 juta ton pada tahun 2009 (BPS, 2010). Tingginya jumlah
produksi ternyata masih belum mencukupi kebutuhan jagung dalam negeri karena nilai impor
jagung indonesia meningkat sebesar 374,14% dari 77,841 juta USD pada tahun 2009 menjadi
369,007 juta USD pada tahun 2010 (BPS, 2010). Tingginya kebutuhan dalam negeri
mengharuskan adanya upaya peningkatan produksi yang lebih tinggi. Peningkatan produksi
saat ini disebabkan peningkatan produktivitas dari penggunaan varietas baru dan hibrida
sementara luas panen cenderung menurun.
Kebutuhan untuk menjamin keberlanjutan peningkatan produksi serta mutu produk
menuntut adanya sebuah pedoman tentang pengelolaan budidaya pertanian yang baik. Sebuah
panduan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tersebut salah satunya adalah melalui
penerapan Good Agricultural Practices (GAP). GAP menuntut terciptanya manajemen
produksi yang baik dan berkelanjutan. Good Agricultural Practices (GAP) merupakan sebuah
pedoman pelaksanaan budidaya tanaman. Penerapan GAP mencerminkan tiga pilar
keberlanjutan yaitu layak secara ekonomi, ramah lingkungan, dan diterima oleh masyarakat,
termasuk keamanan dan kualitas pangan (Neely, et al., 2007).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari GAP.
2. Untuk mengetahui manfaat GAP pada tanaman jagung.
3. Untuk mengetahui persyaratan budidaya yang baik atau GAP dari tanaman jagung.
BAB II
PEMBAHASAN
Manfaat dari jagung adalah beragam dan mencakup aspek kesehatan, nutrisi,
ekonomi, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari jagung:
Jagung merupakan sumber karbohidrat kompleks yang kaya akan energi. Sebagai makanan
pokok di banyak negara, jagung menyediakan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
berfungsi dengan baik. Jagung juga mengandung serat pangan yang membantu menjaga
pencernaan yang sehat. Selain itu, jagung mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti
vitamin B kompleks, vitamin C, fosfor, dan magnesium.
2. Sumber Antioksidan
3. Sumber Serat
Jagung mengandung serat pangan yang penting untuk pencernaan yang sehat. Serat
membantu mengatur pencernaan, mencegah sembelit, dan mempertahankan kesehatan usus.
Konsumsi serat yang cukup juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung,
diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Jagung digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, termasuk pangan, pakan
ternak, minuman, dan industri bioenergi. Biji jagung dapat digiling menjadi tepung jagung
yang digunakan dalam pembuatan roti, kue, dan produk olahan jagung lainnya. Selain itu,
jagung juga digunakan dalam produksi minuman seperti bir dan minuman beralkohol lainnya.
Di sektor pakan ternak, biji jagung menjadi sumber pakan utama untuk unggas, babi, dan
hewan ternak lainnya.
5. Keberlanjutan Lingkungan
Jagung adalah tanaman yang relatif mudah tumbuh dan membutuhkan sedikit air
dibandingkan dengan beberapa tanaman lainnya. Jagung juga memiliki kemampuan untuk
mengurangi erosi tanah karena akarnya yang dalam dan kuat. Tanaman jagung juga
memberikan penutup tanah yang baik, mengurangi kehilangan air dan mencegah erosi tanah.
Jagung adalah tanaman pangan yang penting di banyak negara. Produksi jagung yang
melimpah memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi petani dan industri pangan.
Jagung juga menjadi salah satu sumber pangan yang penting untuk memenuhi kebutuhan
pangan dunia.
Penting untuk dicatat bahwa manfaat dari tanaman jagung sendiri dapat bervariasi
tergantung pada bagaimana jagung dikonsumsi atau digunakan. Jagung yang dimakan segar
atau dalam bentuk produk yang sudah diolah dapat memberikan manfaat nutrisi yang berbeda
dibandingkan dengan jagung yang digunakan dalam industri pakan ternak atau sebagai bahan
baku industri lainnya.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir,
dikenal denganistilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung
bulir dan tepungtongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan
baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam
sebagai penghasil bahan farmasi. Klasifikasinya sebagai berikut.
● Kingdom : Plantae
● Divisi : Spermatophyta
● Subdivisi : Angiospermae
● Kelas : Monocotyldoneae
● Famili : Graminae
● Genus : Zea
● Spesies : Zea mays
Tanaman jagung dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk
membantu tanaman jagung tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil panen yang
maksimum diperlukan syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut beberapa syarat tumbuh
tanaman jagung :
1. Suhu: Tanaman jagung tumbuh optimal pada suhu antara 20 hingga 35 derajat
Celsius. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat
pertumbuhannya.
2. Pencahayaan: Jagung membutuhkan pencahayaan matahari yang cukup untuk
fotosintesis. Tempatkan tanaman jagung di lokasi yang terkena sinar matahari
langsung selama sekitar 6 hingga 8 jam sehari.
3. Tanah: Tanah yang baik untuk tanaman jagung adalah yang kaya bahan organik,
memiliki drainase yang baik, serta memiliki pH antara 5,8 hingga 7,0. Pastikan tanah
tersebut cukup subur dan mampu menahan kelembaban yang diperlukan oleh
tanaman.
4. Air: Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik.
Irigasi yang tepat diperlukan terutama selama masa pertumbuhan aktif, terutama saat
tanaman sedang dalam tahap pembentukan tongkol.
5. Pupuk: Berikan pupuk yang diperlukan oleh tanaman jagung untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium
umumnya diperlukan dalam jumlah yang cukup.
6. Jarak tanam: Pastikan memberikan jarak yang cukup antara tanaman jagung satu
dengan yang lain. Hal ini penting agar tanaman memiliki ruang yang cukup untuk
tumbuh dengan baik dan mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.
7. Pengendalian hama dan penyakit: Jagung rentan terhadap serangan hama dan
penyakit. Penting untuk memantau dan mengendalikan hama dan penyakit yang
mungkin muncul, seperti kutu daun, ulat grayak, penyakit busuk batang, dan lainnya.
8. Waktu tanam: Waktu tanam jagung sangat penting. Pastikan untuk menanam jagung
pada waktu yang sesuai dengan kondisi iklim dan musim di wilayah Anda.
Penerapan praktek pertanian yang baik (GAP) adalah upaya untuk menyelamatkan
pertanian sehingga tidak berbahaya terhadap lingkungan sekaligus menjamin pasokan produk
yang berkualitas lebih baik dan dapat diterima. Beberapa hal yang mencakup penerapan GAP
diantaranya : pengendalian hama terpadu (PHT), olah tanah secara konservasi dan berbagai
manajemen budidaya lain yang mengurangi dampak pertanian terhadap kesehatan manusia
dan menjaga keberlanjutan produksi dan lingkungan. Good Agricultural Practices diharapkan
mampu dibuat untuk spesifik komoditas sehingga GAP tersebut dapat menjadi suatu standar
dan acuan dalam pengembangan dan pengelolaan komoditas tersebut di tempat lain. GAP
mencakup kesesuaian komoditas dengan kesesuaian iklim dan lahan yang ada, upaya
konservasi lahan dan air untuk keberlanjutan lingkungan, pemupukan yang tepat sesuai
kebutuhan hara tanah dan tanaman. Pengendalian hama dan penyakit
Menurut Cruz (2002), penerapan GAP pada produksi jagung berorientasi pada: (1)
menjamin mutu hasil produk serta keamanan, keselamatan dan kesehatan pekerja, (2) ramah
lingkungan sehingga menjamin keberlanjutan produksi dan (3) menambahkan nilai hasil
produksi bagi petani kecil, menengah dan besar. Karena GAP menuntut terciptanya
manajemen produksi yang baik dan berkelanjutan, penerapan GAP pada tanaman jagung
tentu saya memiliki beberapa manfaat yang sejalan dengan tujuannya, yaitu : (1) mengurangi
resiko gagal panen akibat serangan hama dan cekaman biotik (2) menekan ongkos produksi
(3) mengurangi penggunaan pestisida kimia.
Penerapan GAP pada jagung sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, menjaga
kualitas hasil panen, serta menjaga kelestarian lingkungan. Selalu perhatikan panduan praktik
pertanian yang baik dan ikuti rekomendasi dari lembaga pertanian terkait di wilayah Anda.
Untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, nilai tambah dan kemandirian dalam
usaha pertanian, pemerintah pusat merumuskan strategi agar produk Indonesia mampu
menghadapi tantangan melalui konsep Good Agricultural Practices (GAP). Namun
penerapan GAP di Indonesia masih sulit untuk diterapkan karena usaha pertanian yang masih
berskala kecil dan pengelolaan pertaniannya belum memenuhi standar. Hal tersebut
disebabkan karena:
1. Pasar dalam negeri masih belum memberikan tuntutan yang sebanding dengan pasar luar
negeri, sehingga para produsen memiliki opsi pasar yang lebih fleksibel dengan persyaratan
yang lebih santai.
2. Modal yang tersedia untuk menerapkan GAP masih kurang kuat.
3. Kurangnya pengetahuan dari petani terhadap program GAP maupun manfaatnya.
Dibalik dari tantangan itu semua, penerapan program GAP sebenarnya berpeluang
untuk menjamin kesejahteraan petani, keluarga, dan pekerjanya. Jika dari sisi konsumen,
konsumen akan mendapatkan produk yang berkualitas dan bernilai gizi yang aman. Dilihat
dari sisi lingkungan hidup, penerapan konsep GAP dapat memulihkan keadaan tanah
pertanian yang semakin rusak akibat bahan-bahan kimia.
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat digunakan sebagai acuan terkait pengembangan tanaman
jagung di Indonesia sebagai berikut :
1. Mempelajari serta memahami lebih lanjut mengenai Good Agriculture Practice
(GAP) pada tanaman jagung.
2. Memperbanyak kegiatan penyuluhan mengenai Good Agriculture Practice (GAP)
pada tanaman jagung kepada petani-petani.
3. Mengembangkan Good Agriculture Practice (GAP) pada tanaman jagung guna
meningkatkan produktivitas serta kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, E., Perdana, T., Ma'mun, D., & Carsono, N. 2012. Peningkatan Kapasitas
Manajerial Kelompok Tani Melalui Pelatihan dan Pendampingan Pencatatan Good
Agricultural Practices (GAP) di Desa Tambakan dan Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak
Kabupaten Subang. Bandung.
Shofi, Afdila Syifa’atus. Agustina, Tintin. Subekti, Sri. 2019. PENERAPAN GOOD
AGRICULTURE PRACTICES (GAP) PADA USAHATANI PADI MERAH ORGANIK
APPLICATION OF GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) IN ORGANIC BROWN
RICE FARMING. Jember.