Anda di halaman 1dari 13

GAP TANAMAN JAGUNG

Mata Kuliah Dasar Agronomi

Dosen pengampu : Agus Wahyudin, SP., M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Aliyya Khaerunnisa 150610220105

Aurora Nurfitri Ayu 150610220022

Dandy Kurniawan 150610220007

Muhammad Aidil Faras 150610220050

Muhammad Ghausan 150610220047

Khansanadhira Rhaina G. G. S 150610220074

Meva Alysha 150610220101

Rizqia Nadira Ronaldo 150610220051

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Makalah GAP
Tanaman Jagung ini.
Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dasar Agronomi. Di dalam makalah ini terdapat penjelasan yang telah kami peroleh serta
kami juga memberikan hasil analisis, perhitungan, dan pengolahan data tersebut.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam proses penyusunan makalah :

1. Agus Wahyudin, SP., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Agronomi.
2. Ir. Aep Wawan Irwan, MP. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Agronomi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
kami miliki.
Demikian kata pengantar yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kami akan sangat menghargai dan menerima kritik
dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi kami untuk dapat berkarya lebih baik
lagi.

Jatinangor, 31 Mei 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN HALAMAN

1.1 Latar Belakang …………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………. 2

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………… 3

BAB 2 : PEMBAHASAN 4

2.1 Tanaman Jagung……………………………………. 5

2.2 Klasifikasi Jagung………………………………….. 6

2.3 Syarat Tumbuh Ubi Jagung………………………… 7

2.4 Good Agricultural Practice (GAP………………….. 8

2.5 Manfaat Penerapan GAP…………………………… 9

2.6 Penerapan GAP pada Jagung………………………. 10

2.7 Tantangan dan Peluang Penerapan GAP…………… 11

BAB 3 : PENUTUPAN 12

3.1 Kesimpulan………………………………………… 13

3.2 Saran………………………………………………... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produksi jagung Indonesia telah mengalami peningkatan cukup pesat selama lima
tahun terakhir, pada tahun 2005 total produksi jagung Indonesia sebesar 12,52 juta ton dan
telah meningkat menjadi 17,6 juta ton pada tahun 2009 (BPS, 2010). Tingginya jumlah
produksi ternyata masih belum mencukupi kebutuhan jagung dalam negeri karena nilai impor
jagung indonesia meningkat sebesar 374,14% dari 77,841 juta USD pada tahun 2009 menjadi
369,007 juta USD pada tahun 2010 (BPS, 2010). Tingginya kebutuhan dalam negeri
mengharuskan adanya upaya peningkatan produksi yang lebih tinggi. Peningkatan produksi
saat ini disebabkan peningkatan produktivitas dari penggunaan varietas baru dan hibrida
sementara luas panen cenderung menurun.
Kebutuhan untuk menjamin keberlanjutan peningkatan produksi serta mutu produk
menuntut adanya sebuah pedoman tentang pengelolaan budidaya pertanian yang baik. Sebuah
panduan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tersebut salah satunya adalah melalui
penerapan Good Agricultural Practices (GAP). GAP menuntut terciptanya manajemen
produksi yang baik dan berkelanjutan. Good Agricultural Practices (GAP) merupakan sebuah
pedoman pelaksanaan budidaya tanaman. Penerapan GAP mencerminkan tiga pilar
keberlanjutan yaitu layak secara ekonomi, ramah lingkungan, dan diterima oleh masyarakat,
termasuk keamanan dan kualitas pangan (Neely, et al., 2007).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa tujuan dari GAP?
2. Apa manfaat GAP pada tanaman jagung?
3. Apa saja persyaratan budidaya yang baik atau GAP dari tanaman jagung?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari GAP.
2. Untuk mengetahui manfaat GAP pada tanaman jagung.
3. Untuk mengetahui persyaratan budidaya yang baik atau GAP dari tanaman jagung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jagung (Definisi Manfaat)

Manfaat dari jagung adalah beragam dan mencakup aspek kesehatan, nutrisi,
ekonomi, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari jagung:

1. Sumber Energi dan Nutrisi

Jagung merupakan sumber karbohidrat kompleks yang kaya akan energi. Sebagai makanan
pokok di banyak negara, jagung menyediakan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
berfungsi dengan baik. Jagung juga mengandung serat pangan yang membantu menjaga
pencernaan yang sehat. Selain itu, jagung mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti
vitamin B kompleks, vitamin C, fosfor, dan magnesium.

2. Sumber Antioksidan

Jagung mengandung senyawa antioksidan seperti karotenoid (termasuk zeaxanthin dan


lutein) yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan
oleh radikal bebas. Antioksidan ini juga berperan dalam menjaga kesehatan mata dan
melindungi mata dari penyakit seperti katarak.

3. Sumber Serat

Jagung mengandung serat pangan yang penting untuk pencernaan yang sehat. Serat
membantu mengatur pencernaan, mencegah sembelit, dan mempertahankan kesehatan usus.
Konsumsi serat yang cukup juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung,
diabetes, dan beberapa jenis kanker.

4. Bahan Baku Industri

Jagung digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, termasuk pangan, pakan
ternak, minuman, dan industri bioenergi. Biji jagung dapat digiling menjadi tepung jagung
yang digunakan dalam pembuatan roti, kue, dan produk olahan jagung lainnya. Selain itu,
jagung juga digunakan dalam produksi minuman seperti bir dan minuman beralkohol lainnya.
Di sektor pakan ternak, biji jagung menjadi sumber pakan utama untuk unggas, babi, dan
hewan ternak lainnya.
5. Keberlanjutan Lingkungan

Jagung adalah tanaman yang relatif mudah tumbuh dan membutuhkan sedikit air
dibandingkan dengan beberapa tanaman lainnya. Jagung juga memiliki kemampuan untuk
mengurangi erosi tanah karena akarnya yang dalam dan kuat. Tanaman jagung juga
memberikan penutup tanah yang baik, mengurangi kehilangan air dan mencegah erosi tanah.

6. Ekonomi dan Pangan

Jagung adalah tanaman pangan yang penting di banyak negara. Produksi jagung yang
melimpah memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi petani dan industri pangan.
Jagung juga menjadi salah satu sumber pangan yang penting untuk memenuhi kebutuhan
pangan dunia.

Penting untuk dicatat bahwa manfaat dari tanaman jagung sendiri dapat bervariasi
tergantung pada bagaimana jagung dikonsumsi atau digunakan. Jagung yang dimakan segar
atau dalam bentuk produk yang sudah diolah dapat memberikan manfaat nutrisi yang berbeda
dibandingkan dengan jagung yang digunakan dalam industri pakan ternak atau sebagai bahan
baku industri lainnya.

2.2 Klasifikasi Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir,
dikenal denganistilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung
bulir dan tepungtongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan
baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam
sebagai penghasil bahan farmasi. Klasifikasinya sebagai berikut.

● Kingdom : Plantae
● Divisi : Spermatophyta
● Subdivisi : Angiospermae
● Kelas : Monocotyldoneae
● Famili : Graminae
● Genus : Zea
● Spesies : Zea mays

2.3 Syarat Tumbuh Jagung

Tanaman jagung dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk
membantu tanaman jagung tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil panen yang
maksimum diperlukan syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut beberapa syarat tumbuh
tanaman jagung :
1. Suhu: Tanaman jagung tumbuh optimal pada suhu antara 20 hingga 35 derajat
Celsius. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat
pertumbuhannya.
2. Pencahayaan: Jagung membutuhkan pencahayaan matahari yang cukup untuk
fotosintesis. Tempatkan tanaman jagung di lokasi yang terkena sinar matahari
langsung selama sekitar 6 hingga 8 jam sehari.
3. Tanah: Tanah yang baik untuk tanaman jagung adalah yang kaya bahan organik,
memiliki drainase yang baik, serta memiliki pH antara 5,8 hingga 7,0. Pastikan tanah
tersebut cukup subur dan mampu menahan kelembaban yang diperlukan oleh
tanaman.
4. Air: Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik.
Irigasi yang tepat diperlukan terutama selama masa pertumbuhan aktif, terutama saat
tanaman sedang dalam tahap pembentukan tongkol.
5. Pupuk: Berikan pupuk yang diperlukan oleh tanaman jagung untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium
umumnya diperlukan dalam jumlah yang cukup.
6. Jarak tanam: Pastikan memberikan jarak yang cukup antara tanaman jagung satu
dengan yang lain. Hal ini penting agar tanaman memiliki ruang yang cukup untuk
tumbuh dengan baik dan mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.
7. Pengendalian hama dan penyakit: Jagung rentan terhadap serangan hama dan
penyakit. Penting untuk memantau dan mengendalikan hama dan penyakit yang
mungkin muncul, seperti kutu daun, ulat grayak, penyakit busuk batang, dan lainnya.
8. Waktu tanam: Waktu tanam jagung sangat penting. Pastikan untuk menanam jagung
pada waktu yang sesuai dengan kondisi iklim dan musim di wilayah Anda.

2.4 Good Agricultural Practice (Definisi Manfaat)

Good Agricultural Practices (GAP) merupakan seperangkat standar untuk produksi


tanaman dan peternakan yang aman dan berkelanjutan. Tujuannya adalah membantu pemilik
pertanian memaksimalkan hasil dan mengoptimalkan operasi bisnis sambil juga
meminimalkan biaya produksi dan dampak lingkungan. Mengikuti Prinsip Pertanian
Berkelanjutan memudahkan produsen dalam menyediakan produk dengan kualitas yang
dibutuhkan oleh pengecer dan diinginkan oleh konsumen. Kepatuhan terhadap GAP dapat
diaudit oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) atas permintaan guna
memastikan kepatuhan terhadap panduan Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA).
Prinsip Pertanian Berkelanjutan ini penting karena menguatkan metode pertanian
yang bertanggung jawab mulai dari pemilihan lokasi dan persiapan lahan hingga panen dan
penanganan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO),
GAP mengaplikasikan pengetahuan yang ada untuk mengatasi keberlanjutan lingkungan,
ekonomi, dan sosial dalam produksi peternakan dan proses pasca produksi, yang
menghasilkan produk pertanian yang aman dan sehat. Implementasi Prinsip Pertanian
Berkelanjutan dapat meningkatkan penghidupan produsen dan perekonomian lokal secara
keseluruhan, serta berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan nasional atau tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Terdapat empat pilar pada Prinsip Pertanian Berkelanjutan. Keempat pilar ini
merupakan prinsip inti yang digunakan untuk mempromosikan dan mengadopsi GAP secara
efektif. Dengan mengikuti pilar-pilar ini, petani dapat membangun reputasi mereka sebagai
penyedia barang berkualitas tinggi namun terjangkau, serta tetap bersaing di pasar ekspor
yang kompetitif. Sesuai dengan penjelasan FAO, keempat pilar Prinsip Pertanian
Berkelanjutan meliputi kelayakan ekonomi, kestabilan lingkungan, penerimaan sosial, dan
keamanan pangan dan kualitas.

2.5 Manfaat Penerapan GAP

Penerapan praktek pertanian yang baik (GAP) adalah upaya untuk menyelamatkan
pertanian sehingga tidak berbahaya terhadap lingkungan sekaligus menjamin pasokan produk
yang berkualitas lebih baik dan dapat diterima. Beberapa hal yang mencakup penerapan GAP
diantaranya : pengendalian hama terpadu (PHT), olah tanah secara konservasi dan berbagai
manajemen budidaya lain yang mengurangi dampak pertanian terhadap kesehatan manusia
dan menjaga keberlanjutan produksi dan lingkungan. Good Agricultural Practices diharapkan
mampu dibuat untuk spesifik komoditas sehingga GAP tersebut dapat menjadi suatu standar
dan acuan dalam pengembangan dan pengelolaan komoditas tersebut di tempat lain. GAP
mencakup kesesuaian komoditas dengan kesesuaian iklim dan lahan yang ada, upaya
konservasi lahan dan air untuk keberlanjutan lingkungan, pemupukan yang tepat sesuai
kebutuhan hara tanah dan tanaman. Pengendalian hama dan penyakit
Menurut Cruz (2002), penerapan GAP pada produksi jagung berorientasi pada: (1)
menjamin mutu hasil produk serta keamanan, keselamatan dan kesehatan pekerja, (2) ramah
lingkungan sehingga menjamin keberlanjutan produksi dan (3) menambahkan nilai hasil
produksi bagi petani kecil, menengah dan besar. Karena GAP menuntut terciptanya
manajemen produksi yang baik dan berkelanjutan, penerapan GAP pada tanaman jagung
tentu saya memiliki beberapa manfaat yang sejalan dengan tujuannya, yaitu : (1) mengurangi
resiko gagal panen akibat serangan hama dan cekaman biotik (2) menekan ongkos produksi
(3) mengurangi penggunaan pestisida kimia.

2.6 Penerapan GAP pada Jagung


Penerapan GAP (Good Agricultural Practices) pada jagung adalah serangkaian
praktik pertanian yang baik untuk memastikan produksi jagung yang berkualitas, efisien, dan
ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa penerapan GAP yang umum dilakukan pada
jagung:
1. Pemilihan lahan: Pilihlah lahan yang cocok untuk pertumbuhan jagung dengan
mempertimbangkan faktor seperti kesuburan tanah, ketersediaan air, dan drainase
yang baik.
2. Benih yang berkualitas: Gunakan benih jagung yang bermutu tinggi dan bebas dari
penyakit. Pastikan benih yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya.
3. Persiapan lahan: Lakukan persiapan lahan dengan baik, termasuk pengolahan tanah,
penggemburan, dan penghilangan gulma yang efektif.
4. Penanaman: Ikuti jadwal penanaman yang tepat dan pastikan jarak tanam yang sesuai
antar tanaman jagung. Berikan perlindungan terhadap hama dan penyakit dengan
menggunakan metode pengendalian terpadu.
5. Pemupukan: Berikan pemupukan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
jagung. Gunakan pupuk organik atau pupuk buatan yang disarankan oleh analisis
tanah untuk memastikan nutrisi yang optimal.
6. Pengairan: Atur pola pengairan yang efisien untuk menjaga kelembaban tanah yang
diperlukan bagi pertumbuhan jagung. Hindari genangan air yang berlebihan yang
dapat menyebabkan kerusakan akar dan penyebaran penyakit.
7. Pengendalian gulma: Lakukan pengendalian gulma secara teratur untuk mencegah
persaingan nutrisi dan air dengan tanaman jagung.
8. Pengendalian hama dan penyakit: Perhatikan tanda-tanda serangan hama dan penyakit
pada jagung dan lakukan tindakan pengendalian yang sesuai. Gunakan metode
pengendalian terpadu, seperti penggunaan predator alami, penggunaan pestisida yang
aman, dan rotasi tanaman.
9. Panen: Panen jagung pada waktu yang tepat dengan memperhatikan kematangan
fisiologis tanaman. Pastikan teknik panen yang benar dan lakukan penanganan
pasca-panen yang baik untuk mencegah kerusakan dan penurunan kualitas jagung.
10. Pemeliharaan alat dan peralatan: Lakukan pemeliharaan rutin terhadap alat dan
peralatan pertanian untuk memastikan kinerja yang optimal dan penggunaan yang
aman.

Penerapan GAP pada jagung sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, menjaga
kualitas hasil panen, serta menjaga kelestarian lingkungan. Selalu perhatikan panduan praktik
pertanian yang baik dan ikuti rekomendasi dari lembaga pertanian terkait di wilayah Anda.

2.7 Tantangan dan Peluang Penerapan GAP

Untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, nilai tambah dan kemandirian dalam
usaha pertanian, pemerintah pusat merumuskan strategi agar produk Indonesia mampu
menghadapi tantangan melalui konsep Good Agricultural Practices (GAP). Namun
penerapan GAP di Indonesia masih sulit untuk diterapkan karena usaha pertanian yang masih
berskala kecil dan pengelolaan pertaniannya belum memenuhi standar. Hal tersebut
disebabkan karena:
1. Pasar dalam negeri masih belum memberikan tuntutan yang sebanding dengan pasar luar
negeri, sehingga para produsen memiliki opsi pasar yang lebih fleksibel dengan persyaratan
yang lebih santai.
2. Modal yang tersedia untuk menerapkan GAP masih kurang kuat.
3. Kurangnya pengetahuan dari petani terhadap program GAP maupun manfaatnya.

Dibalik dari tantangan itu semua, penerapan program GAP sebenarnya berpeluang
untuk menjamin kesejahteraan petani, keluarga, dan pekerjanya. Jika dari sisi konsumen,
konsumen akan mendapatkan produk yang berkualitas dan bernilai gizi yang aman. Dilihat
dari sisi lingkungan hidup, penerapan konsep GAP dapat memulihkan keadaan tanah
pertanian yang semakin rusak akibat bahan-bahan kimia.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Good Agriculture Practice (GAP) merupakan upaya untuk menyelamatkan pertanian


sehingga tidak berbahaya terhadap lingkungan sekaligus menjamin pasokan produk yang
berkualitas lebih baik dan dapat diterima. Dengan penerapan GAP yang baik, kesejahteraan
petani juga dapat meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan pasar, keberlanjutan
usaha taninya, serta pendapatan ekonomi daerah. Penerapan GAP pada jagung bisa dilakukan
dengan memperhatikan lahan dengan persiapannya, kualitas benih, tahapan penanaman,
pemupukan, dan panen, perlakuan yang tepat dalam pengairan, pengendalian gulma,
pengendalian hama dan penyakit, serta pemeliharaan dari peralatan yang dipakai. Walaupun
penerapan GAP merupakan salah satu upaya yang penting, nyatanya realisasi GAP di
Indonesia masih sulit dilaksanakan karena kurangnya modal untuk penerapan GAP,
kurangnya pengetahuan mengenai program GAP, serta pasar dalam negeri masih belum
memberikan tuntutan yang sebanding dengan pasar luar negeri.

3.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat digunakan sebagai acuan terkait pengembangan tanaman
jagung di Indonesia sebagai berikut :
1. Mempelajari serta memahami lebih lanjut mengenai Good Agriculture Practice
(GAP) pada tanaman jagung.
2. Memperbanyak kegiatan penyuluhan mengenai Good Agriculture Practice (GAP)
pada tanaman jagung kepada petani-petani.
3. Mengembangkan Good Agriculture Practice (GAP) pada tanaman jagung guna
meningkatkan produktivitas serta kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA

R. Muhammad Zaenudin. Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Pada Pengelolaan


Pertanaman Jagung (Zea mays L) Di PT. Sungai Menang, Pulau Seram, Maluku.
2013. Institut Pertanian Bogor, Skripsi.
Gita Wulandari. "Manfaat Jagung dan Peran Bioteknologi di Indonesia." 14kompasiana. 18
Dec. 2018. Accessed 12 June 2023.

Wulandari, E., Perdana, T., Ma'mun, D., & Carsono, N. 2012. Peningkatan Kapasitas
Manajerial Kelompok Tani Melalui Pelatihan dan Pendampingan Pencatatan Good
Agricultural Practices (GAP) di Desa Tambakan dan Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak
Kabupaten Subang. Bandung.

Shofi, Afdila Syifa’atus. Agustina, Tintin. Subekti, Sri. 2019. PENERAPAN GOOD
AGRICULTURE PRACTICES (GAP) PADA USAHATANI PADI MERAH ORGANIK
APPLICATION OF GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) IN ORGANIC BROWN
RICE FARMING. Jember.

Anda mungkin juga menyukai