Anda di halaman 1dari 17

PEMBUDIDAYAAN TANAMAN

KACANG TANAH

DISUSUN OLEH :
1. GOLDI
2. NATALIA
3. THEOVALEN
4. JUSTINE
5. ALBERTO
6. DINA

SMA NEGERI 1 MANOKWARI


( 2023 / 2024 )
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Pembudidayaan Tanaman Kacang Tanah” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
pelajaran prakarya. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Manokwari , 17 Oktober 2023

Penyusun

Goldi D.H.Idorway
Daftar isi

Kata Pengantar ................................................................. II


Daftar Isi ......................................................................... III

Bab 1 (Pendahuluan) ......................................................... IV


1.1 Latar belakang .............................................................
1.2 Rumusan masalah ........................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................

Bab 2 (Pembahasan ).......................................................... V


2.1 Definisi Dan Karakteristik Tanaman Kacang Tanah …
2.2 Teknik Pembudidayaan Tanaman Kacang Tanah .........
2.3 Tantangan Dalam Proses Pembudidayaan Tanaman
Kacang Tanah ....................................................................
2.4 Strategi Usaha Tanaman Kacang Tanah …………….
2.5 Upaya Pendekatan Pendidikan Terhadap Petani ……..
2.6 Pemanenan Dan Penanganan Pasca Panen ……………

Bab 3 ( Penutup ) ………………………………………..XVI


3.1 kesimpulan …………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea) memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan
memiliki potensi besar sebagai usaha pertanian yang menguntungkan. Kacang tanah tidak
hanya menjadi sumber protein nabati yang penting dalam gizi manusia, tetapi juga digunakan
dalam berbagai produk makanan dan industri. Di samping itu, budidaya kacang tanah
memiliki berbagai keuntungan, termasuk adaptabilitas yang baik terhadap berbagai kondisi
iklim dan tanah serta keberlanjutan dalam sistem pertanian.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana teknik budidaya kacang tanah yang efisien dapat meningkatkan hasil
dan kualitas produksi serta nilai usaha bagi petani?
2. Apakah perubahan iklim berdampak pada pola tanam dan hasil produksi kacang
tanah, dan bagaimana petani dapat mengatasi tantangan tersebut?
3. Bagaimana pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman kacang tanah dapat
dioptimalkan untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan?
4. Bagaimana strategi pemasaran dan promosi produk-produk kacang tanah dapat
ditingkatkan untuk mencapai pasar yang lebih luas dan mendukung pertumbuhan
ekonomi lokal?
5. Apakah pengetahuan dan kesadaran petani terkait praktik pertanian berkelanjutan
dalam budidaya kacang tanah sudah mencukupi, dan bagaimana meningkatkan
pendekatan pendidikan dalam mendukung hal ini?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mendapatkan nilai praktek prakarya
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang budidaya tanaman kacang tanah
3. Untuk memanfaatkan potensi lingkungan sekitar khususnya tanaman kacang tanah
4. Untuk meneliti strategi pemasaran produk kacang tanah
5. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait praktek pertanian
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI DAN KARAKTERISTIK TANAMAN


Definisi Tanaman Kacang Tanah:
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman tahunan yang termasuk dalam
keluarga Fabaceae atau Leguminosae. Kacang tanah juga dikenal dengan nama lain seperti
kacang bawah tanah atau kacang mede. Tanaman ini merupakan tumbuhan biji yang penting
secara ekonomi dan digunakan baik sebagai sumber pangan maupun bahan baku industri.

Karakteristik Tanaman Kacang Tanah :

1. Morfologi Tanaman
 Tanaman kacang tanah tumbuh sebagai semak rendah dengan tinggi sekitar 30 hingga
50 cm.
 Daunnya bertangkai panjang dan terdiri dari dua hingga empat pasang daun majemuk
dengan ujung daun berujung runcing.
 Bunganya merupakan bunga kelompok yang muncul dari pangkal daun atau pangkal
batang dan memiliki warna kuning atau jingga pucat.
2. Sistem Akar:
 Tanaman kacang tanah memiliki sistem akar dangkal yang berkembang dengan baik
di lapisan tanah atas. Akar-akar ini membantu tanaman untuk menyerap air dan
nutrisi.

3. Buah dan Biji


 Buah kacang tanah berkembang dari bunga dan berkandungan dua biji yang
berkembang dalam kulit tipis. Biji-biji ini dikenal sebagai kacang tanah dan
merupakan bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini.
 Kacang tanah memiliki kulit keras dan biasanya terbungkus oleh kulit merah atau
coklat.

4. Persyaratan Tumbuh
 Kacang tanah membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tumbuh baik di tanah
yang subur, gembur, dan berdrainase baik.
 Tanaman ini membutuhkan curah hujan yang cukup, tetapi juga dapat tumbuh dengan
baik dalam kondisi tanah yang cukup lembab.

5. Penggunaan dan Nilai Ekonomi


 Kacang tanah digunakan dalam berbagai bentuk seperti mentega kacang, minyak
kacang, tepung kacang, dan sebagai camilan.
 Tanaman ini juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri untuk
pembuatan sabun, cat, dan kosmetik.
 Kacang tanah memiliki nilai ekonomi tinggi karena kandungan protein, lemak, dan
serat yang tinggi dalam bijinya, menjadikannya sumber gizi yang penting.
2.2 TEKNIK PEMBUDIDAYAAN TANAMAN KACANG TANAH
Pembudidayaan kacang tanah yang efisien memainkan peran kunci dalam meningkatkan hasil
dan kualitas produksi serta nilai usaha bagi petani. Berikut adalah beberapa teknik budidaya
yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan ini:

1. Pemilihan Varietas Unggul


Memilih varietas kacang tanah yang memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit serta
dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan lokal adalah langkah awal yang penting.

2. Pemilihan Lokasi Tanam yang Tepat


Menentukan lokasi tanam yang memiliki sinar matahari cukup, tanah subur, dan drainase
yang baik adalah kunci keberhasilan. Analisis tanah sebelum penanaman juga penting untuk
menyesuaikan kebutuhan nutrisi tanaman.

3.Pengelolaan Tanah yang Baik


Menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan seperti rotasi tanaman, penggunaan
pupuk organik, dan pengelolaan tanah yang berbasis konservasi membantu meningkatkan
kesuburan tanah.

4.Pengendalian Hama dan Penyakit


Menggunakan metode pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan seperti
penggunaan predator alami, varietas tahan penyakit, dan pengelolaan sisa tanaman yang
efektif dapat mengurangi kerugian tanaman.
5. Penerapan Irigasi yang Efisien
Menggunakan sistem irigasi tetes atau irigasi berbasis kebutuhan tanaman membantu
mengelola air dengan efisien, mencegah kelebihan atau kekurangan air, dan meningkatkan
hasil produksi.

6.Teknik Penanaman yang Tepat


Mengatur jarak tanam, kedalaman tanam, dan pola tanam yang sesuai dengan varietas yang
dipilih membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan memaksimalkan hasil panen.

7.Pemanenan dan Penanganan Pasca Panen yang Baik


Pemanenan kacang tanah pada saat yang tepat dan penanganan pasca panen yang hati-hati,
termasuk pengeringan dan penyimpanan yang benar, memastikan kualitas biji yang baik dan
mengurangi kerugian pasca panen.

8. Pendidikan dan Pelatihan Petani


Melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada petani tentang teknik budidaya terbaru, praktik
pertanian berkelanjutan, dan manajemen usaha pertanian dapat meningkatkan pengetahuan
mereka, yang pada gilirannya meningkatkan hasil dan nilai usaha.

Dengan menerapkan teknik-teknik ini secara efisien dan berkesinambungan, petani dapat
meningkatkan hasil produksi kacang tanah, memperbaiki kualitas biji, dan meningkatkan
nilai ekonomi usaha pertanian mereka.

2.3 TANTANGAN DALAM PROSES PEMBUDIDAYAAN TANAMAN KACANG


TANAH
2.3.1 Dampak Perubahan Iklim pada Pola Tanam dan Hasil Produksi Kacang
Perubahan iklim mempengaruhi pola tanam dan hasil produksi kacang tanah dengan berbagai
cara, termasuk perubahan suhu, pola hujan, dan intensitas kekeringan. Perubahan ini dapat
mengakibatkan:

1.Perubahan Musim Tanam


Peningkatan suhu dan perubahan pola hujan dapat mempengaruhi musim tanam kacang
tanah. Petani harus menyesuaikan waktu tanam dengan pola cuaca yang baru agar tanaman
dapat tumbuh dengan baik.
2.Kekeringan dan Ketersediaan Air
Peningkatan kekeringan dan perubahan pola hujan dapat mengurangi ketersediaan air untuk
irigasi, yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah. Sistem irigasi yang
efisien harus diperkenalkan untuk mengatasi kekurangan air.

3.Peningkatan Serangan Hama dan Penyakit


Perubahan iklim dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi hama dan penyakit
tanaman. Serangan hama seperti ulat grayak dan penyakit seperti busuk pangkal batang dapat
meningkat, merusak tanaman dan mengurangi hasil produksi.

2.3.2 Pengelolaan Hama dan Penyakit pada Tanaman Kacang Tanah untuk Pertanian yang
Berkelanjutan

Untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan di bawah dampak perubahan iklim,
pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman kacang tanah dapat dioptimalkan melalui
langkah-langkah berikut:

1.Pemilihan Varietas Tahan Hama dan Penyakit


Petani harus memilih varietas kacang tanah yang tahan terhadap hama dan penyakit tertentu.
Pemuliaan tanaman yang fokus pada ketahanan terhadap kondisi iklim yang berubah juga
penting.
2.Penggunaan Metode Organik
Pengelolaan hama dan penyakit dengan menggunakan metode organik, seperti pemupukan
hijauan, penggunaan insektisida nabati, dan pupuk organik, membantu mengurangi
ketergantungan pada bahan kimia sintetis yang berdampak buruk pada lingkungan.

3.Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (PPT)


Mengimplementasikan PPT yang mencakup pemilihan varietas yang tepat, praktik rotasi
tanaman, pengelolaan residu tanaman, dan penggunaan agen pengendali hayati membantu
mengendalikan hama dan penyakit secara efisien.
4. Monitoring dan Peringatan Dini
Penggunaan sistem pemantauan dan peringatan dini untuk mendeteksi serangan hama dan
penyakit dengan cepat memungkinkan petani untuk mengambil tindakan pencegahan yang
tepat sebelum kerugian besar terjadi.
5. Pendidikan dan Penyuluhan
Pendidikan petani tentang tanda-tanda awal serangan hama dan penyakit serta teknik
pengendalian yang ramah lingkungan sangat penting. Penyuluhan ini dapat membantu petani
merespons dengan cepat terhadap perubahan kondisi tanaman.

Dengan mengimplementasikan strategi ini, pengelolaan hama dan penyakit pada kacang
tanah dapat dioptimalkan, memungkinkan pertanian yang berkelanjutan meskipun di bawah
pengaruh perubahan iklim yang terus berlanjut.

2.4 STRATEGI USAHA TANAMAN KACANG TANAH


Strategi pemasaran dan promosi produk-produk kacang tanah untuk mencapai pasar yang
lebih luas dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal

1. Branding dan Kemasan Menarik


Membangun merek yang kuat untuk produk-produk kacang tanah dan merancang kemasan
yang menarik dan informatif dapat meningkatkan daya tarik konsumen. Kemasan yang
menarik dan berkualitas juga mencerminkan kualitas produk.

2. Pemasaran Digital dan Online


Memanfaatkan platform online dan media sosial untuk memasarkan produk kacang tanah.
Mendirikan situs web, berpartisipasi dalam platform perdagangan elektronik, dan beriklan di
media sosial dapat memperluas jangkauan pasar ke konsumen global.
3. Promosi Kesehatan dan Keberlanjutan
Menekankan manfaat kesehatan dari konsumsi kacang tanah, seperti tingginya protein dan
serat, serta pendekatan pertanian berkelanjutan dalam produksi kacang tanah (seperti organik
atau ramah lingkungan) dapat menarik konsumen yang peduli dengan kesehatan dan
lingkungan.

4. Kerjasama dengan Produsen Makanan dan Restoran


Membangun kemitraan dengan produsen makanan, restoran, dan koki terkenal untuk
mengintegrasikan produk kacang tanah dalam menu mereka. Kolaborasi semacam ini dapat
meningkatkan popularitas produk dan meningkatkan kesadaran konsumen.

5. Partisipasi dalam Pameran dan Event


Berpartisipasi dalam pameran pertanian, pameran makanan, atau acara kuliner lokal dan
internasional memungkinkan produsen kacang tanah memperkenalkan produk mereka kepada
khalayak yang lebih luas dan mendapatkan potensial mitra bisnis.

6. Sertifikasi Kualitas
Memperoleh sertifikasi kualitas seperti ISO atau sertifikasi organik dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap produk kacang tanah. Konsumen cenderung lebih memilih
produk dengan standar kualitas yang terjamin.

7. Pengembangan Produk Inovatif


Mengembangkan produk turunan kacang tanah yang inovatif, seperti camilan baru, saus,
atau produk makanan lainnya, dapat memperluas portofolio produk dan menarik segmen
pasar yang lebih luas.

8. Pendekatan Kemitraan Lokal


Berkolaborasi dengan petani lokal, pengrajin makanan lokal, atau kelompok petani untuk
membangun rantai pasokan yang lebih kuat di tingkat lokal. Ini dapat meningkatkan
keberlanjutan ekonomi lokal melalui pertumbuhan bisnis dan penciptaan lapangan kerja.

9. Program Penghargaan dan Diskon


Meluncurkan program penghargaan pelanggan dan penawaran diskon periodik dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendorong konsumen untuk membeli produk kacang
tanah secara berulang.
Dengan menerapkan kombinasi strategi pemasaran dan promosi ini, produk-produk kacang
tanah dapat mencapai pasar yang lebih luas, meningkatkan popularitasnya, dan mendukung
pertumbuhan ekonomi lokal dengan membantu petani dan produsen lokal.

2.5 UPAYA PENDEKATAN PENDIDIKAN TERHADAP PETANI


Pendekatan pendidikan kepada petani dalam konteks pembudidayaan kacang tanah sangat
penting untuk memastikan pengetahuan mereka tentang praktik terbaru, teknologi pertanian
berkelanjutan, dan strategi pemasaran yang efektif. Berikut adalah cara-cara melakukan
pendekatan pendidikan kepada petani:

1. Pelatihan dan Workshop


Menyelenggarakan pelatihan dan workshop reguler untuk petani tentang teknik budidaya
terbaru, pengelolaan hama dan penyakit, penggunaan pupuk organik, dan praktik-praktik
pertanian berkelanjutan. Para ahli pertanian atau peneliti lokal bisa diundang untuk
memberikan wawasan dan keterampilan baru kepada petani.

2. Penggunaan Demonstrasi Lapangan


Membangun plot demonstrasi lapangan di area pertanian untuk menunjukkan langsung
kepada petani teknik-teknik terbaru dalam budidaya kacang tanah. Demonstrasi ini
memberikan contoh nyata tentang bagaimana menerapkan praktik-praktik pertanian yang
efisien.

3. Penggunaan Teknologi Informasi


Menggunakan teknologi informasi seperti aplikasi pertanian dan platform online untuk
memberikan informasi terbaru kepada petani. Aplikasi ini bisa berisi panduan praktis, video
tutorial, dan artikel-artikel informatif.

4. Kemitraan dengan Lembaga Pendidikan dan Penelitian


Berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian
pertanian untuk mengadakan seminar, lokakarya, dan program pelatihan. Kerjasama ini bisa
memberikan petani akses ke peneliti yang memiliki pengetahuan mendalam tentang praktik
pertanian terbaru.
5. Program Penyuluhan dan Kunjungan Lapangan
Melakukan program penyuluhan di desa-desa dan mengadakan kunjungan lapangan ke
pertanian-pertanian lokal. Dalam penyuluhan, petani dapat memahami teknik-teknik baru dan
mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka. Sementara itu, kunjungan lapangan memberi
mereka kesempatan untuk melihat langsung implementasi praktik-praktik tersebut.
6. Pendekatan Kelompok Petani
Membentuk kelompok petani lokal atau menggabungkan petani yang berdekatan untuk
membentuk kelompok diskusi atau pelatihan. Ini memungkinkan pertukaran pengalaman dan
pengetahuan antara petani, memperkuat komunitas pertanian lokal.
7. Pelatihan Pengelolaan Usaha Pertanian
Memberikan pelatihan mengenai manajemen usaha pertanian, termasuk perencanaan
produksi, pengelolaan keuangan, pemasaran produk, dan aspek hukum yang terkait dengan
pertanian. Pengetahuan tentang manajemen usaha penting untuk membantu petani
mengoptimalkan hasil pertanian dan meningkatkan keberlanjutan bisnis mereka.

Pendekatan-pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan petani tetapi juga


memberdayakan mereka dengan keterampilan dan sumber daya untuk menghadapi tantangan
pertanian modern dan memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal.

2.6 PEMANENAN DAN PENANGANAN PASCA PANEN


Pemanenan dan penanganan pasca panen yang tepat adalah langkah krusial dalam menjaga
kualitas dan nilai ekonomi biji kacang tanah. Berikut adalah beberapa praktik terbaik dalam
pemanenan dan penanganan pasca panen:

2.6.1 Pemanenan

1.Menentukan Waktu Pemanenan yang Tepat


Kacang tanah sebaiknya dipanen ketika bijinya mencapai kematangan penuh. Panen
dilakukan saat kulit kacang sudah mulai kering dan menguning. Kacang yang dipanen terlalu
dini akan memiliki kualitas rendah.
2.Metode Pemanenan
Pemanenan kacang tanah biasanya dilakukan dengan tangan menggunakan cangkul atau
garpu tangan. Hal ini memastikan bahwa biji kacang tidak rusak selama proses pemanenan.
3. Pembersihan Tanaman
Setelah pemanenan selesai, sisa-sisa tanaman dan tumpukan sampah harus dibersihkan dari
lahan pertanian. Ini membantu mencegah penyebaran hama dan penyakit ke musim tanam
berikutnya.
2.6.2 Penanganan Pasca Panen

1.Pengeringan dengan Baik


Biji kacang tanah harus segera diangkut ke tempat pengeringan setelah dipanen.
Pengeringan yang cepat dan efisien mencegah pertumbuhan jamur dan menjaga kualitas biji.
2. Penyimpanan yang Tepat
Biji kacang tanah harus disimpan dalam wadah yang kedap udara dan rapat untuk
mencegah kelembaban dan serangan hama. Tempat penyimpanan sebaiknya sejuk, kering,
dan terlindung dari sinar matahari langsung.
3. Pengemasan yang Berkualitas
Jika kacang tanah akan dijual dalam bentuk kemasan, maka kemasan harus berkualitas
tinggi dan kedap udara. Kemasan yang baik memastikan kelembaban tetap terkendali dan
mempertahankan kesegaran biji

4. Pencegahan Serangan Hama Pasca Panen


Penggunaan metode pengendalian hama pasca panen seperti penggunaan serangga
penghancur atau suhu penyimpanan rendah dapat membantu mencegah serangan hama pasca
panen yang dapat merusak biji.

5.Pemilahan dan Pembersihan


Sebelum dijual, biji kacang tanah harus dipilah untuk membuang biji yang rusak atau cacat.
Biji yang bersih dan utuh memiliki nilai jual yang lebih tinggi

6. Pemrosesan Lanjutan
Biji kacang tanah dapat diproses lebih lanjut menjadi produk-produk bernilai tambah
seperti mentega kacang, tepung kacang, atau camilan kacang. Pemrosesan ini dapat
meningkatkan nilai ekonomi biji kacang.
Dengan mematuhi praktik-praktik pemanenan dan penanganan pasca panen yang tepat, petani
dapat memastikan bahwa hasil pertanian mereka tetap segar, berkualitas tinggi, dan siap
untuk dijual di pasar lokal atau dijual secara daring, yang pada gilirannya mendukung
pertumbuhan ekonomi lokal.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembudidayaan kacang tanah merupakan kegiatan pertanian yang memiliki potensi besar
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan pendapatan petani. Dalam
konteks pertanian modern, teknik budidaya kacang tanah yang efisien dan berkelanjutan
memainkan peran kunci dalam meningkatkan hasil produksi, kualitas biji, dan nilai ekonomi.
Pemilihan varietas unggul, manajemen tanah yang baik, pengendalian hama dan penyakit
yang efektif, serta penerapan sistem irigasi yang tepat adalah faktor-faktor penting dalam
mencapai hasil pertanian yang optimal.

Selain itu, perubahan iklim menjadi tantangan serius yang mempengaruhi pola tanam,
ketersediaan air, dan meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu,
petani perlu mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan, memilih varietas yang
tahan terhadap kondisi iklim yang berubah, dan memperbarui pengetahuan mereka melalui
pendekatan pendidikan yang terus-menerus.

Di sisi lain, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, strategi pemasaran dan promosi
produk-produk kacang tanah harus ditingkatkan. Dengan memanfaatkan teknologi digital,
kolaborasi dengan produsen makanan, serta pendekatan kemitraan lokal, produk-produk
kacang tanah dapat mencapai pasar yang lebih luas. Selain itu, pendekatan pendidikan kepada
petani melalui pelatihan, penyuluhan, dan demonstrasi lapangan memainkan peran kunci
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, yang pada gilirannya
meningkatkan hasil pertanian dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Dalam kesimpulannya, integrasi teknik budidaya yang efisien, adaptasi terhadap perubahan
iklim, strategi pemasaran yang cerdas, dan pendekatan pendidikan yang proaktif adalah kunci
untuk menciptakan industri kacang tanah yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas
petani, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai