Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
A. PADI
Pertanian diharapkan dapat berperan dalam penyediaan pangan yang cukup
bagi para penduduk, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan bahan
baku industri dan ekspor, meningkatkan pemerataan kesejahteraan petani melalui
penyediaan kesempatan kerja dan berusaha, memberi sumbangan pada pengembangan
wilayah. Misi penting dari sektor pertanian adalah menghasilkan pangan yang cukup
dan berkualitas bagi seluruh penduduk. Pencapaian dalam hal ini akan memberi
sumbangan yang besar kepada pembangunan nasional (Abdoel R Djamali, 2000: 2).
Sektor pertanian di Indonesia masih menduduki urutan pertama dalam usaha,
artinya yang berprofesi sebagai petani masih menjadi mayoritas disamping beberapa
profesi lainnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan bahwa dari 89,8 juta jiwa penduduk
yang bekerja, sekitar 45,28% bekerja disektor pertanian (Badan Pusat Statistik (BPS),
2008: 114). Luas lahan berpengaruh terhadap produksi padi dan pendapatan petani.
Semakin luas lahan garapan yang diusahakan petani, maka akan semakin besar
produksi yang dihasilkan dan pendapatan yang akan diperoleh bila disertai dengan
pengolahan lahan yang baik (Soekarwati, 1990: 4).
Diantara berbagai kategori petani, petani padi yang paling besar kuantitasnya
karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan
pokok selain jagung dan sagu. Melihat latar belakang geografis, sektor pertanian
seharusnya menjadi tumpuan hidup masyarakat Indonesia, namun kenyataannya sektor
pertanian tidak menjadi skala prioritas sehingga produktivitasnya tertinggal jauh
dibandingkan sektor lain. Bahkan dalam kehidupan modern dapat dilihat bahwa orang
tidak bangga menekuni bidang pertanian, karena memang profesi ini dianggap sebagai
kelompok yang inferior. Adanya anggapan bahwa petani tidak inovatif, lamban serta
tidak intelektual dalam arti tidak ingin menjadi yang lebih maju, anggapan bahwa
perekonomian perdesaan bersifat tertutup serta usaha pertanian itu tidak komersial
merupakan anggapan yang tidak benar.
B. JAGUNG
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan dunia yang
sangat penting, selain gandum, dan padi. Jagung sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Amerika Selatan, serta menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia seperti di Madura dan Nusa
Tenggara juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok (Wikipedia, 2010). Biji
jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak. Manfaat jagung menjadi

1
motivasi bagi pemulia untuk memperbaiki genetic tanaman jagung. Jadi, produktivitas
jagung akan meningkat dengan adanya pengembangan varietas unggul.
Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 19.61 juta ton pipilan kering atau
mengalami kenaikan sebanyak 0,61 juta ton (3,15 %) dibandingkan tahun 2014.
Kenaikan produksi jagung tersebut terjadi di Indonesia yang hampir rata-rata
memproduksi jagung pertahunnya adalah 18,8 juta ton. Kenaikan produksi terjadi
bukan karena bertambahnya luas panen jagung dari tahun 2014 ke 2015 menurun (1,3
%) dari 3.837.019 hektar menjadi 3.786.815 hektar dan peningkatan produktivitas
sebesar 2,25 kuintal/hektar (4,5 %) (Badan Pusat Statistik, 2015).
Salah satu kendala dalam pemenuhan kebutuhan jagung adalah minimnya
pengetahuan petani dalam penanganan pasca panen yang turut memicu tingginya susut
bobot dan mutu jagung. Menurut Purwadaria K (1998), penanganan pasca panen pada
kadar air rendah (17 – 20 %) susut bobot mencapai 4,7 % dan susut mutu 9 %, bahkan
kehilangan akan lebih besar pada kadar air tinggi (35 – 40 %).
Menurut Copeland dan McDonald (2001), menyatakan bahwa benih bersifat
higroskopis. Kadar air benih akan dibiarkan berada dalam keseimbangan kelembaban
yang relatif udara. Keseimbangan akan tercapai apabila benih tidak ada kecenderungan
untuk menyerap atau melepaskan air lagi. Justice dan Bass (2002), kunci penyimpanan
benih ortodoks jagung terletak pada pengaturan kadar air dan suhu ruang simpan.
Namun, suhu hanya berperan nyata pada kondisi kadar air benih dengan air aktif. Air
berperan untuk membantu memungkinkan proses metabolisme dapat berlangsung.
Proses metabolisme meningkat dengan tingginya kadar air dan suhu benih dalam ruang
simpan. Peningkatan metabolisme benih menyebabkan kemunduran benih lebih cepat.
Benih yang ditanam pada masa pertumbuhannya membutuhkan unsur hara.
Peranan pupuk merupakan faktor yang penting bagi tanaman. Keterlambatan
pemupukan pada tanaman akan menghambat pertumbuhan, maka untuk tumbuh
normal kembali diperlukan pemulihan setelah diberikan pupuk.
Semakin banyak pasca penen jagung maka semakin efektip dan baik mesin
untuk memproduksi jagung kedepannya. Salah satu alat pemipil dan penggiling jagung
buatan hasil rancangan yang ada, contoh pemipil jagung tipe thresher adalah alat
perontok benih jagung. Perontokan merupakan bagian integral dari proses penanganan
pasca panen jagung, dimana jagung yang telah layak dipanen dirontokkan untuk
memisahkan bulir-bulir jagung jeraminya. Prinsip kerja thresher ini adalah dengan
memukul bagian tangkai jagung (jerami) sehingga bulir-bulir terlepas. Dalam
mempersiapkan banyak hasil tanaman untuk dipasarkan, biji-biji perlu dipisahkan dari
tangkai tempat tumbuhnya. Sementara untuk proses penggilingan jagung yang sudah
ada dipasaran guna menghasilkan jagung giling untuk pakan ternak masih kebanyakan

2
menggunakan tenaga manusia dan adapun mesin yang lebih baik proses kerjanya
namun memiliki harga yang cukup tinggi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan mengamati latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka
dapat ditarik beberapa masalah yang pada saat ini akan dijadikan rumusan masalah
yang nantinya akan dibahas didalam karya ilmiyah yang sederhana ini. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas adealah:

 Bagaimana keadaan tanaman pangan di Indonesia saat ini?


 Mengapa orang-orang kurang memperhatikan keberadaan tanaman padi dan
jagung?
 Bagaimana cara membudidayakan tanaman padi dan jagung?
 Apa saja peranan yang dapat dilakukan oleh para pelajar sebagai generasi muda
bangsa dalam pembudidayaan tanaman?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Sama halnya dengan karya tulis yang lain, dalam penulisan kartya ilmiyah. ini ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Tujuan utama penulis membuat karya
ilmiyah ini bukan semata-mata untuk memenuhi tugas. Melainkan untuk memenuhi
harapan yang sudah dipikirkan oleh penulis sebelumnya. Adapun tujuan yang ingin
dicapai adalah:
 Mengtahui kondisi tanaman padi sebagai tanaman pangan pada saat ini
 Mengetahui tata cara pembudidayaan tanaman padi secara ringkas
 Mengetahui peranan setiap orang dalam membudidayaakan dan
memertahankan keberadaan tanaman padi dan jagung
 Mengetehui penyebab semakin berkurangnya para pembudidya tanaman padi

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan


media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran secara lebih lanjut. Selain
itu juga menjadi sebuah nilai tambah khasanah pengetahuan ilmiah dalam bidang
pendidikan di Indonesia.
 Bagi siswa, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI IPS 6 SMA ANTARTIKA Sidoarjo 2017/2018 dengan penerapan
media.

3
 Bagi guru, penerapan media papan lempar dalam pembelajaran dapat
memfasilitasi siswa dalam belajar dan mempelajari materi dengan mudah dan
bermakna.
 Bagi sekolah, hasil dari penelitian penerapan media papan lempar ini
memberikan referensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Serta sekolah dapat mendukung
guru untuk menciptakan media yang lebih bervariasi lagi.
 Bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan media yang sesuai dalam materi
pembelajaran tertentu. Serta peneliti mempunyai pengetahuan dan wawasan
mengenai materi dan media pembelajaran yang sesuai.

4
BAB II
TELAAH KEPUSTAKAAN
2.1 Kajian Teoritik
Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa teori yang mendukung dan
relevan. Teori-teori tersebut meliputi: (1) Klasifikasi morfologi tanaman padi dan
jagung (2) Manfaat padi dan jagung (3) Budidaya tanaman padi dan jagung (4) Cara
memanen padi dan jagung. Berikut uraian teori-teori tersebut dan kontribusinya dalam
penelitian ini.
2.1.1 Klasifikasi Morfologi Tanaman Padi dan Jagung
 Klasifikasi Tanaman Padi
Divisio: Spermatophyta
Sub divisio: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae,
Ordo: Poales,
Famili: Graminae
Genus: Oryza Linn
Species : Oryza sativa L.

 Morfologi Tanaman Padi


a. Akar Padi
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi
menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas
tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
Radikula; akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang
sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami
pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon
batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
Akar serabut (akaradventif); setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar
serabut akan tumbuh.
Akar rambut ; merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar
serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting
dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek
sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
Akar tajuk (crown roots) ;adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah.
Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar
yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah
rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang.

5
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan
akan berwarna coklat, sedangkan akar yangbaru atau bagian akar yangmasih muda
berwarna putih.

b. Batang Padi
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari
beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung
kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang
terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan
seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian
bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas sampai buku bagian
atas.Tepat pada buku bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan
percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian
yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada
sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling
atas dari batang disebut daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi
ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu
batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5
sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas
yang disebut tunasorde pertama.
c. Daun Padi
Daun terdiri dari : helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan pelepah
daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai duan dan upih terdapat
lidah daun. Panjang dan lebar dari helai daun tergantung kepada varietas padi yang
ditanam dan letaknya pada batang. Daun ketiga dari atas bisaanya merupakan daun
terpanjang. Daun bendera mempunyai panjang daun terpendek dan dengan lebar daun
yang terbesar.
Banyak daun dan besar sudut yang dibentuk antara daun bendera dengan malai,
tergantung kepada varietas-varietas padi yang ditanam. Besar sudut yang dibentuk
dapat kurang dari 900 atau lebih dari 900 .

 Klasifikasi Tanaman Jagung


Klasifikasi Kingdom : plantae ( tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan pembuluh )
Super Divisi : spermathopyta ( tumbuhan Berbunga )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga )

6
Kelas : Liliopsida ( monokotil )
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : poales
Famili : poacae
Spesies : Zea Mays L

 Morfologi Tanaman Jagung


a. Akar Jagung
Akar jagung pada tanaman ini memilki kedalam 8 m tetapi secara umumnya
2 m . Tanaman jagung yang sudah dewasa muncul akar adventif darai buku-buku
batang bagian bawah yang dapat membantu menyokong pertumbuhan pada tanaman.
b. Batang Jagung
Batangpada tanma jagung sangt lah muda terlihat s, batang jaagng hampir
menyerupai padi ataupun gandum . tepai batang terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanman terbentuk roset , Dengan batang ruas –raus dan
terbusngkus pelepah daun yang muncul dari buku . sehingga batang dapat tumbuh
dengan kuat
c. Daun jagung
Daun yang terdapat pada jagung sanagt lah panjang dan sangat lah menyerupai
lalang dan juga tumbuhan seperti padi atau pun gandum

2.1.2 Manfaat Tanaman Padi dan Jagung

 Manfaat Tanaman Padi


1. Sebagai bahan pokok makanan
Sumber utama makanan kita dalah nasi, yang mana nasi berasal dari
padi yang ditanam oleh petani, padi ini banyak mengandung zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh yaitu: karbohidrat, energy, serat, gula,dll.
2. Sebagai bahan utama pembuat tepung,
Tepung sangat berguna untuk pembuatan bahan makanan, berbagai
banyak jenis tepung, namun ada juga yang menggunakan beras yaitu tepung
beras.
3. Bermanfaat untuk kesehatan
Padi juga bermanfaat untuk kesehatan kalau sudah diolah menjadi
beras, banyak zat-zat baik untuk tubuh yang terkandung dalam padi,
contohnya untuk perawatan kulit wajah.

7
 Manfaat Tanaman Jagung
1. Manfaat Biji Jagung
Begitu banyak penikmat jagung ini, karena bisa digunakan sebagai
makanan pengganti nasi. Selain itu jagung juga mempunyai kandungan seperti
betacryptoxanthin yang berguna untuk mengobati penyakit seperti: kanker paru
– paru.
2. Manfaat Batang Jagung
Bagi orang yang hidup di pedesaan batang jagung bisa digunakan
sebagai kayu bakar untuk memasak.
3. Manfaat Daun Jagung
Daun jagung biasa di manfaatkan untuk pakan ternak atau biasa di
gunakan untuk pembuatan pupuk kompos, atau pupuk buatan.
4. Manfaat pembungkus jagung
bungkus jagung juga bermanfaat, yaitu sama dengan daun dan batang
jagung, yaitu bisa di gunakan untuk pakan ternak dan yang kering nya bisa di
gunakan untuk kayu bakar.

2.1.3 Budidaya Tanaman Padi dan Jagung


A. Budidaya tanaman padi
a. Memilih Bibit Padi yang Unggul dan Berkualitas
Agar hasil panen padi bisa melimpah tentu selain lahan tanam yang baik
Anda memerlukan bibit padi yang unggul. Untuk mengetahui bibit padi yang
baik Anda bisa mengetahuinya dengan cara berikut.
1. Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dengan air selama kurang
lebih 2 jam.
2. Letakan benih yang sudah direndam di atas ain yang sudah dibasahi dengan air.
Kemudian hitung berapa benih padi yang telah direndam tad, ada berapa yang
bisa mengeluarkan kecambah. Bila yang keluar kecambah sampai 90 % itu
artinya benih padi tersebut memiliki kualitas yang baik.

b. Menyemai Benih Padi di Lahan


Setelah memiliki benih padi yang baik, langkah selanjutnya adalah
menyemai benih tersebut pada lahan tanam. Untuk menyemai benih padi Anda
bisa melakukanny dengan mengikuti beberapa langkah berikut.
1. Rendam benih padi yang akan disemai selama sehari semalam, tiriskan dan
biarkan selama 2 hari sampai benih tersebut mengeluarkan kecambah.

8
2. Siapkan lahan untuk menyemai benih padi sekitar 500 m2 untuk 1 hektar lahan
sawah. Usahakan lahan yang digunakan untuk menyemai padi tetap berair dan
berlumpur.
3. Berikan pupuk Urea ditambah TSP masing-masing 10 gr untuk 1 m2 lahan
persemaian.
4. Tanam bibit padi yang sudah berkecambah tadi di lahan persemaian yang telah
disiapkan. Cara menanam benih padi adalah dengan menyebar bibit secara
merata pada lahan penyemaian.
Tahap selanjutnya adalah menanam bibit yang telah disemai ke dalam lahan
persawahan yang sudah dipersiapkan. Cara menanam padi adalah dengan
memindahkan bibit persemaian ke dalam lahan persawahan. Berikut adalah
langkah-langkahnya.
1. Salah satu ciri bibit padi yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua
sampai tiga helai dan telah berusia kurang lebih 2 minggu.
2. Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun
ganda. Untuk satu lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi.
3. Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan
tergenang dengan air sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm.
Tidak terlalu dalam serta posisikan akar seperti membentuk huruf (L), hal ini
dilakukan agar agar bisa tumbuh dengan sempurna.

c. Penyiangan Lahan
Agar padi yang ditanam bisa tumbuh dengan sempurna Anda perlu
merawatnya dengan membersihkan tanaman lain yang mengganggu atau biasa
disebut dengan tanaman gulma. Penyangan tanaman gulam bisa dilakukan saat
masa tanam padi menginjak umur 3 minggu dan selanjutnya bisa dilakukan
penyiangan rutin setiap 3 minggu sekali. Penyiangan yang baik bisa dilakukan
dengan cara manual yaitu dengan mencabut gulma dengan menggunakan
tangan.

d. Memberikan Pupuk pada Tanaman Padi


Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Karena tanpa adanya pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh
dengan sempurna dan tentu saja hasil panen tidak bisa maksimal. Berikut
adalah takaran serta cara memberikan pupuk yang baik untuk budidaya
tanaman padi.

9
Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-
15 hari setelah ditanam. Anda bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP
yang dicampur dengan dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau bisa disesuakan dengan
kondisi tanaman.
Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman
padi telah berumur 25-30 hari. Gunakanlah pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta
Phonska 100 Kg/ha.
Proses pemumukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-
45 hari. Anda bisa menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za
dengan perbandingan 50 : 50 Kg/ha.

e. Melindungi Tanaman Padi dari Hama


Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan hama yang merusak
tanaman oleh karena itu Anda harus mencegahnya. Biasanya ada beberapa
hama yang mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tikus, orang-orang,
belalang, lembing, wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal
pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan
memelihara hewan pemangsa sehingga dapat menghambat perkembangan
hama tersebut.
Oleh sebab itu jangan membasmi ular yang ada di sekitar sawah Anda,
karena hewan tersebutlah yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang
sering merusak tanaman padi. Keuntungan pengendalian hama secara alami
adalah terjaganya lingkungan dan cukup aman untuk kelangsungan ekosistem
alam. Tetapi bila penyakit atau hama tidak belum bisa diatasi dengan cara
tersebut, maka Anda bisa menggunakan petisida untuk mengendalikan hama.

B. Budidaya Tanman Jagung


a. Pembibitan
Pembibitan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu memenuhi persyaratan
benih, penyiapan benih, dan pemindahan benih. Persyarata benih adalah
memilih bibit unggul, bebas dari hama dan penyakit dan benih dapat tumbuh
dengan baik. Penyiapan benih dilakukan dengan merendam benih kedalam
fungisida bertujuan agar tidak mudah terserang hama dan penyakit. Sedangkan
pemindahan benih dilakukan setelah perendaman sudah dilakukan lalu
pindahkan ke lahan tanam.
b. Pengelolahan Media Tanam

10
Pengeolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah, dan
memberikan tingkat kesuburan tanah. Untuk melakukan ini ada beberap cara
yang harus di ketahui yaitu:
1. Persiapan
Dilakukan dengan cara membajak atau mencangkul tanah agar gembur
dan subur serta memperbaiki aerasi tanah. sebelum tanam di cangkul sedalam
15-20 cm kemudian di ratakan.
2. Pembukaan lahan
Pengelolahan lahan harus dilakukan dengan cara membersihkan lahan
dan berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar tanaman harus di bersihkan
dengan cara di cangkul atau di semprot dan ratakan kembali.
3. Pembentukan bedengan
Pengelolahan bedengan dilakukan 3 meterdi buat saluran drainase
sepenjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm.
4. Pengapuran
Pengapuran ini dilakukan ketikan pH kurang dari 5 tanah narus
dilakukan pengapuran. Jumlah kapur yang di berikan sesuai dengan kondisi
lahan dan lebar penanaman setipa 1 bulan sebelum tanam. Dengan dosis yang
sudah di tentukan misalya 300 kg/ha per musim.
5. Pemupukan
Sebelum melakukan penanaman harus melakukan pemupukan dengan
pupuk kandang atau pun pupuk buatan seperu Urea, Tsp da Kcl. Dalam
pemupkaan ini harus ditentukan terlebih dahulu misalnya pemupukan awal
mengunakan Urea, pemupukan kedua mengguna Tsp dan ketiga pemupukan
menggunakan Kcl dan selanjutnta untuk tetap menjaga tingkat kesuburan tanah.
c. Penanaman jagung
Penanaman ada 4 cara yang dilakukan adalah tumpang sari, tumpang
gilir, tanaman bersisipan dan tanaman campuran. Tergantung dengan keinginan
anda bisa melakukan penanaman yang mana untuk mempercepat pertumbuhan
jagung.
Penanaman dilakukan dengan jarak 75 x 25 cm dengan kedalaman 3-5
cm. penanaman dilakukan pada awal musim hujan, karena di saat itu sangat
baik untuk pertumbuhan jagung. Sebelum benih di masukan sebaiknya
masukan dahulu pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandang agar
tanaman cepet tumbuh. Dan benam tanah sekitar jagung.
d. Pemeliharaan tanaman jagung

11
Pemeliharaan tanaman jagung dapat dilakukan 6 cara yaitu penjarangan atau
penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemupukan, penyiraman dan penyemprotan.
Penjarangan dilakukan saat ada benih yang satu lubang ada dua jagung maka dilakukan
penjarangan, dan penyulaman dilakukan penyisipan tanaman yang mati dan
mengantikan tanaman baru. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan tanaman
yang menganggu di sekitar tanaman jagung. Pembubunan dilakukan secara bersamaan
dengan penyiangan yang bertujuan untuk memperkuat atau mempercepat pertumbuhan
tanaman.
Pemupukan dilakukan 3-4 minggu setelah tanam menggunakan pupuk urea,
kcl, tsp sesua dengan dosis yang sudah di tentukan. Penyiraman dilakukan scukupnya
2 kali dalam sehari. Sedangkan penyemrotan dilakukan pada saat tanaman sudah
terkena hama dan penyakit yang bertujuan untuk mengendalikan penyakit tanaman.

f. Hama dan penyakit tanaman jagung


Hama dan penyakit pada tanaman jagung biasanya yang menyerang adalaha
lalat bibit, ulat pemotong sedangkan penyakit yang biasanya menyerang tanaman
jagung adalah penyakit bulai, penyakit bercak daun, penyakit karat, penyakit gosong
ben, dan penyakit busuk biji. Pengendalian hama di atas biasanya menggunakan
kimiawi yaitu isnektisida, sedangkan untuk pengandalian penyakit dilakukan dengan
cara kimiawi yaitu penyemprotan fungisida.

2.1.4 Cara Memanen Padi dan Jagung


A. Memanen Padi
1. Siapkan peralatan untuk memanen padi, seperti : Sabit, Terpal sebagai alas
saat merontokan padi dan Alat Perontok Padi (Dalam bahasa Jawa disebut
Gepyokan).
2. Langkah pertama, potong batang padi dengan menggunakan sabit. Caranya,
gengam satu rumpun batang padi dan potong tepat di batang bagian bawah.
Setelah itu, tumpuk ke dalam tumpukan kecil. Berhati-hatilah pada saat
memotong batang padi, karena jika anda lalai, bukan tidak mingkin jari
anda akan terpotong.
3. Setelah semua batang padi terpotong, kumpulkan tumpukan-tumpukan
kecil tersebut ke dekat terpal yang sudah digelar. Siapkan alat perontok
tradisional, dan mulailah merontok padi.
4. Merontok padi dapat diloakukan dengan cara memegang segengam batang
padi. Pegang batang bagian bawah dan pukul-pukulkan padi ke alat
perontok sampai padi rontok. Bagi pemula, jangan menggenam batang padi

12
terlalu besar, karena hasilnya tidak akan maksimal. Cara merontokan padi
seperti ini cukup menguras tenaga.
5. Terakhir, setelah semua padi selesai dirontokan. Bersihkan padi dari daun-
daun padi yang ikut rontok beserta kotoran lainya. Jemur padi hingga kering
dan padi siap untuk digiling atau disimpan.
Untuk menghasilkan sebutir beras memerlukan usaha keras dari Petani,
mulai dari Waktu, Mater, juga Tenaga. Oleh sebab itu jangan anda biasakan
membuang-buang nasi atau menyisakan nasi.manen Padi
B. Memanen Jagung
1. Periksa buah jagung paling atas. Jagung paling atas pada tiap pohon matang
lebih cepat dari pada yang di bawah. Daripada memanen semua jagung
sekaligus, sebaiknya Anda memanen jagung paling atas dari semua pohonnya.
Jagung paling atas akan terlihat lebih gemuk dibanding jagung lain dalam satu
pohon. Buah jagung paling atas akan menjadi sangat gemuk hingga merunduk
hampir tegak lurus terhadap pohonnya.
2. Uji jagung tanpa merusaknya. Rasakan jagung untuk menentukan apakah bulir
dalam satu buah sama gemuknya, dan periksa rambut yang keluar dari buah
untuk memastikan sudah kering.
 Rambut jagung akan berubah warna menjadi cokelat dan terasa agak kering.
Bila Anda mencoba menggenggam rambut jagung, mereka akan lepas atau
jatuh ke tangan Anda tanpa harus ditarik.
 Ketahui bahwa rambut jagung akan berwarna merah dan terasa lembut dan
basah bila jagung belum matang.
 Rasakan ujung buah jagung untuk menentukan apakah sudah atau belum penuh
seluruhnya. Buah jagung yang matang akan memiliki ujung yang melengkung
dan tumpul, tapi yang belum matang ujungnya akan terasa tajam/lancip.
 Paling baik untuk memanen jagung secepat mungkin saat sudah matang di
pohon. Buah jagung mengandung sebagian besar gula pada saat puncak
kematangannya, jadi jagung paling manis saat baru saja matang. Buah jagung
kehilangan rasa manisnya secara bertahap saat masih di pohon karena jagung
mulai mengubah gula menjadi kanji pada saat itu.
3. Kupas kelobot (kulit buah jagung) hanya bila diperlukan. Bila Anda tidak
cukup yakin apakah buah sudah siap dipanen, Anda bisa kupas sedikit kelobot
dan periksa bulir jagung di bawahnya. Ujung buah harusnya terlihat penuh bulir
berwarna kuning krem atau putih.
 Periksa buah lebih lanjut dengan menekan bulir jagung dengan ibu jari Anda.
Cairan dalam bulir harusnya putih atau putih susu tampilannya. Bila cairan

13
terlihat encer atau bening, berarti jagung masih belum matang. Bila cairan
terlalu kental, jagung mungkin sudah terlalu matang.
 Anda harus menghindari membuka kelobot kecuali Anda tidak bisa memeriksa
kematangannya dengan cara lain. Buah jagung yang belum matang dan terbuka
rentan terhadap serangan burung dan serangga.
4. Petik buah jagung dengan memutarnya hingga putus. Memetik jagung dari
tangkainya adalah proses sederhana. Anda harus menggenggam buah dan tarik
ke bawah, kemudian putar hingga putus dengan tangan.
 Bila memungkinkan, panen jagung dari tangkainya pagi hari. Buah jagung
masih cukup sejuk saat itu, dan proses konversi gula menjadi starch melambat
saat itu.
 Genggam pohon dengan satu tangan dan gunakan tangan yang lain untuk
memutar putus buah jagung dengan tangan Anda. Anda tidak perlu
menggunakan pisau untuk memotong buah jagung dari pohonnya.
5. Langsung gunakan atau simpan buah jagung
 Konversi gula ke kanji makin cepat setelah Anda memanen jagung, jadi untuk
mempertahankan manis dan rasanya, coba untuk memakan jagung 24 jam
setelah dipanen.
 Ketahui bahwa varietas yang sangat manis akan tetap manis lebih lama, tapi
varietas tradisional akan mengkonversi sebaruh dari gulanya menjadi kanji
setelah 24 pertama.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian dasar atau murni, yaitu
menggali informasi secara mendalam untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah,
yang hasilnya tidak segera dipakai namun suatu saat nanti akan terpakai.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Malang
Waktu Penelitian : Selasa, 20 Februari 2018
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah, 4 orang pekerja, yaitu 1 orang wanita
bertugas sebagai pembimbing yang harus dilakukan saat di Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian. 1 orang laki-laki yang bertugas memberi materi dan
menjelaskan dari awal bibit padi dan jagung sampai dipanen dan pemanfaatan
tanaman padi yang sudah tak terpakai. Dan yang terakhir 2 orang laki-laki yang
menjelaskan tentang Ph tanah dan menangani masalah petani yang memiliki
masalah dengan tanah nya.
3.4 Rancangan Penelitian
 Menguji atau menemukan ilmu pengetahuan
 Membantu mengatasi atau memecahkan masalah yang dihadapi
masyarakat
 Menyelesaikan tugas untuk syarat mengikuti Ujian Nasional
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa teori yang mendukung
dan relevan. Teori-teori tersebut meliputi: (1) Klasifikasi morfologi tanaman
padi dan jagung (2) Manfaat padi dan jagung (3) Budidaya tanaman padi dan
jagung (4) Cara memanen padi dan jagung.
3.6 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan cara wawancara
untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari narasumber, dengan
membawa buku catatan untuk mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan
tanaman padi dan jagung, dan menggunakan alat rekam juga agar lebih praktis.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

15
Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah studi kasus Observasi,
dengan penggalian secara mendalam sistem berita yang sesuai didasarkan pada
pengoleksian data yang cakupannya luas studi kasus meliputi investigasi kasus
yang bisa diartikan sebagai sebuah intensitas maupun objek studi yang dipisah
dan terbatas dalam perihal tempat waktu maupun batas-batas fisik

16
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Bagaimana keadaan tanaman pangan di Indonesia
saat ini?
Kondisi tanaman pangan di Indonesia, kini terasa cukup
memprihatinkan
4.1.2 Mengapa orang-orang kurang memperhatikan
keberadaan tanaman padi dan jagung?
Kurangnya perhatian dari masyarakat.
4.1.3 Bagaimana cara membudidayakan tanaman padi
dan jagung?
 Memilih Tempat Pesemaian
 Mengerjakan Tanah Untuk Pesemaian
 Penaburan Biji
4.1.4 Apa saja peranan yang dapat dilakukan oleh para
pelajar sebagai generasi muda bangsa dalam
pembudidayaan tanaman?

 Mengadakan penyuluhan/ sharing pada para petani


 Mengenalkan teknologi

4.2 Pembahasan

4.2.1 Bagaimana keadaan tanaman pangan di Indonesia


saat ini?
Kondisi tanaman pangan di Indonesia, kini terasa cukup
memprihatinkan. Di mana Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris
(negara yang maju pertaniannya), sekarang malah mengimpor makanan
pokoknya dari negara lain. Padahal sebenarnya rakyat dan bumi kita yang
tercinta ini masih dapat memenuhi kebutuhan beras untuk makan kita
sehari-hari. Bukan hanya beras tetapi hasil pertanian lain pun mengalami
nasib yang demikian.

17
4.2.2 Mengapa orang-orang kurang memperhatikan
keberadaan tanaman padi dan jagung?
Karena orang-orang terlalu nyaman untuk membeli daripada memproduksi
sendiri, lagipula pekerjaan menggarap sawah/ petani selalu di anggap
sebelah mata. Padahal itu bukan pekerjaan yang mudah. Butuh keahlian
untuk merawat tanaman dan menghindari dari hama. Sehingga tanaman
padi dan jagung menjadi tidak diperhatikan dan menyebabkan Indonesia
harus mengimpor.
4.2.3 Bagaimana cara membudidayakan tanaman padi
dan jagung?
A. Memilih Tempat Pesemaian
Tempat untuk membuat pesemaian merupakan syarat yang harus
diperhatikan agar diperoleh bibit yang baik.

 Tananya harus yang subur, banyak mengandung humus, dan


gembur.
 Tanah itu harus tanah yang terbuka, tidak terlindung oleh
pepohonan, sehingga sinar matahari dapat diterima dan
dipergunakan sepenuhnya.
 Dekat dengan sumber air terutama untuk pesemaian basah, sebab
pesemaian banyak membutuhkan air. Sedangkan pesemaian
kering dimaksudkan mudah mendapatkan air untuk menyirami
apabila persemaian itu mengalami kekeringan.
B. Mengerjakan Tanah Untuk Pesemaian
Tanah pesemaian harus mulai dikerjakan kurang lebih 50 hari sebelum
penanaman. Karena adanya dua jenis padi, yaitu padi basah dan padi
kering, maka tanah pesemaian juga dapat dibedakan atas pesemaian basah
dan pesemaian kering.
 Pesemaian Basah
Dalam membuat pesemaian basah harus dipilih tanah sawah yang betul-
betul subur. Rumput-rumput dan jerami yang masih tertinggal harus
dibersihkan lebih dulu. Kemudian sawah digenangi air, maksud digenagi
air ini agar tanah menjadi lunak, rumput-rumputan yang akan tumbuh
menjadi mati, dan bermacam-macam serangga yang dapat merusak bibit
mati pula.

18
 Pesemaian Kering
Prinsip pembuatan pesemaian kering sama dengan pesemaian
basah. Rumpu-rumput dan sisa-sisa jerami yang ada harus
dibersihkan terlebih dahulu. Tanah dibolak-balik dengan bajak dan
digaru, atau bisa dan halus. juga memakai cangkul yang terpenting
tanah menjadi gembur.
Setelah tanaha menjadi halus, diratakan dan dibuat bedenganbedengan.
Adapun ukuran bedengan sebagai berikut : Tinggi 20 cm, lebar 120 cm,
panjang 500-600 cm.
C. Penaburan Biji
Untuk memilih biji-biji yang bernas dan tidak, biji harus direndam dalam
air. Biji-biji yang bernas akan tenggelam sedangkan yang biji-biji yang
hampa akan terapung. Dan biji-biji yang terapaung bisa dibuang. Maksud
perendaman selain memilih biji yang bernas, biji juga agar cepat
berkecambah. Lama perendaman cukup 24 jam, kemudian bijhi diambil
dari rendaman lalu di peram dibungkus memakai daun pisang dan karung.
Pemeraman dibiarkan selama 8 jam.
4.2.4 Apa saja peranan yang dapat dilakukan oleh para
pelajar sebagai generasi muda bangsa dalam
pembudidayaan tanaman?

 Mengadakan penyuluhan/ sharing pada para petani


Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan para petani untuk
saling bertukar pikiran, diskusi, dan mencari solusi untuk permasalahan-
permasalahan yang dihadapi oleh petani.

 Mengenalkan teknologi
Penerapan teknologi di bidang petanian sangatlah berpengaruh
terhadap produksi petani. Hal ini dapat dilakukan saat penyuluhan pada
para petani. Hal ini adalah sebagian kecil upaya yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa sebagai generasi muda. Sebagai contoh, kita dapat mengadakan
pertemuan pada para petani dan membentuk kelompok tani untuk saling
bertukar pikiran dan mencari solusi permasalahan yang dihadapi para
petani. Mahasiswa mendapat bekal dari kampus saat kuliah dan dapat di
terapkan dalam kelompok tani tersebut. Sehingga permasalahan para petani
dapat dipecahkan bersama-sama. Kemudian untuk mengenalkan teknologi,

19
mahasiswa dapat memberikan contoh. Misalnya saja dengan membukakan
webiste yang berisi cara pembudidayaan yang benar, kemudian para petani
dapat melihat dan menerapkan hal yang ada di website tersebut. Sehingga
banyak informasi-informasi yang di dapat untuk meningkatkan hasil dan
kualitas produksi.

20
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN
Dari serangkaian pembahasan yang telah dipaparkan dalam karya ilmiah
ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Semakin sedikitnya niat petani untuk membudidayakan tanaman
disebabkan faktor ekonomi dan kurangnya penyuluhan dari pemerintah.
2. Kurang adanya kerja yang baik antara pemerintah maupun petani untuk
terwujudnya ketahanan sumber pangan secara optimal.
3. Budidaya tanaman padi terbilang sangat sederhana.
Hanya perlu mengikuti prosedur yang sangat sederhana, setiap orang
dipastikan dapat membudidayakan. Sekolah merupakan media yang cocok
untuk membagikan pengajaran & bimbingan kepada para pelajar mengenai
pembudidayaan tanaman.

5.2. SARAN
1. Pemerintah maupun dinas perlu memberikan kepada masyarakat untuk
membudidayakan tanaman padi.
2. Pemerintah perlu melakukan kerjasama dengan para petani baik melalui
pengendalian harga bahan pangan maupun memberikan bantuan alat dan
bahan pertanian.
3. Pembudidayaan tanaman padi harus terus ditingkatkan guna
terwujudnya ketahanan bahan pangan bagi masyarakat Indonesia.
4. Kegiatan pembudidayaan perlu lah diperkenalkan kepada para pelajar.
Hal tersebut dapat terlaksana dengan adanya campur tangan pihak sekolah
sebagai penyelenggaraan menyediakan mater-materi dalam bercocok
tanam.
5. Pembuatan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah mengenai
pembudidayaan tanaman-tanaman, sehingga para pelajar tidak bosan dan
dapat belajar mencintai lingkungannya.

21
DAFTAR PUSTAKA
https://hewantumbuhan.com/2013/10/12/beberapa-manfaat-tanaman-jagung-untuk-
kehidupan/

http://dasar-pertanian.blogspot.co.id/2016/08/inilah-manfaat-padi-untuk-
kehidupan.html

http://sarungpreneur.com/cara-budidaya-tanaman-padi-secara-baik-dan-benar/

http://fredikurniawan.com/panduan-lengkap-budidaya-tanaman-jagung/

http://renifebrih.blogspot.co.id/2014/03/cara-memanen-padi.html

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai