Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

NUTRISI TANAMAN

Disusun Oleh
KELOMPOK 1
Willy Risan Auliarastin (C1011171090)
Daffa Febrianto Syaputra (C1011171147)
Ryan Mustakim (C1011181036)
Fauzi Dwi Firmansyah (C1011181108)
Rian Iskandar (C1011181110)
Fidelis Elbrian Panggagas (C1011181132)

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada tim penulis, sehingga tim penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum
Nutrisi Tanaman ini. Laporan Akhir Praktikum Nutrisi Tanaman ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan Laporan Akhir Praktikum Nutrisi Tanaman ini. Untuk itu, tim penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Ir. Elly Mustamir, M.Sc dan Bapak Dr. Ir.
Basuni, M.Si selaku dosen mata kuliah Nutrisi Tanaman yang telah membimbing tim penulis
dalam menyelesaikan laporan ini, tak lupa tim penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan Akhir Praktikum Nutrisi
Tanaman ini.

Terlepas dari semua itu, tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya karena tim penulis juga
manusia yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka tim penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar tim penulis dapat memenjadi lebih baik
lagi. Akhir kata tim penulis berharap semoga Laporan Akhir Praktikum Nutrisi Tanaman ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pontianak, 24 Desember 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................3

BAB III METODOLOGI....................................................................................................................6

3.1 Waktu dan Tempat..............................................................................................................6

3.2 Alat dan Bahan....................................................................................................................6

3.3 Prosedur Praktikum.............................................................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................7

4.1 Hasil....................................................................................................................................7

4.2 Pembahasan.........................................................................................................................11

BAB V PENUTUP..............................................................................................................................13

5.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13

5.2 Saran....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14

LAMPIRAN........................................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Umumnya tanah-tanah yang terdapat didaerah tropis memiliki tingkat kesuburan yang
relative tinggi, di Indonesia khususnya Kalimantan Barat termasuk daerah yang beriklim
tropis yang mempunyai dua musim, yaitu musim kering dan musim penghujan. Kedua musim
ini memberi pengaruh besar pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang hidup pada
daerah tersebut.

Berbagai macam tanaman dapat hidup didaerah ini termasuk salah satunya adalah
jagung dan kacang-kacangan. Jagung termasuk salah satu tanaman yang dibudidayakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan menjadi makanan pokok didaerah tertentu. Faktor utama
yang paling mendukung pembudidayaan tanaman ini adalah kondisi lahan sebagai media
tumbuh dan pemupukan yang sangat mempengauhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam pemupukan antara lain tepat cara, tepat waktu dan
tepat dosis sehingga diperoleh hasil yang maksimun. Hal lain yang harus diperhatikan adalah
cara- cara pemupukan dan hasil maksimun yang diperoleh berdasarkan cara-cara perlakuan
pemupukan.

Penggunaan pupuk NPK merupakan upaya untuk meningkatkan produksi tanaman


jagung. Tanaman memerlukan unsur hara terutama N, P, K saat fase vegetatif dan generatif.
Unsur N berperan untuk pembentukan karbohidrat, protein, lemak dan persenyawaan organik
lain dan unsur P berperan dalam pembentukan bagian generatif tanaman (Mulyani 2008).
Unsur K berperan dalam memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman.
Penggunaan pupuk anorganik untuk meningkatkan hasil telah terbukti efektif hanya dalam
beberapa tahun, menurut penggunaan yang konsisten berdasarkan jangka panjang (Stephen et
al. 2014). Pertumbuhan tanaman dapat optimal apablia unsur hara yang dibutuhkan tercukupi.

Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani dan hidup dari hasil
pertanian, maka jagung ini juga merupakan salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan
dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik pangan, sandang maupun papan dari hasil penjualan
tersebut, karena jagung manis ini mempunyai nilai pasar yang tinggi, oleh karena itu tanaman

1
jagung sangat cocok bila digunakan sebagai objek percobaan bagi para mahasiswa dan
dijadikan salah satu tanaman utama untuk dibudidayakan.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan dan mengkaji pengaruh
pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman jagung.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan


dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan

berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta

(Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan

berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu /

monokotil) Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae(suku rumput-

rumputan) Genus : Zea

Spesies : Zea mays L

Jagung dikenal di Indonesia pada awal 1980 melalui hasil persilangan (Koswara,
1986). Sejak itu jagung di Indonesia mulai ditanam secara komersial karena penanamannya
yang sederhana dan digemari oleh masyarakat.

3
Morfologi Tanaman Jagung

A. Akar

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul
akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman.

B. Batang jagung

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum.Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas,ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari
buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

C. Daun.

Daun jagung adalah daun sempurna bentuknya memanjang antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun Permukaan daun ada yang
licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki
familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini
berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun.

D. Bunga.

Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious).Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae,
yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga
inflorescence).Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam
tongkol.

E. Tongkol.

Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.Pada umumnya, satu
tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
bunga betina.Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih
dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik.Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya protandri.

4
Pupuk NPK

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman.
Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh
manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah C, H, O (ketersediaan di
alam masih melimpah), N, P, K,Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm),
Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm). Ke-13 unsur hara
tersebut sangat terbatas jumlahnya dan cenderung asupannya kurang di dalam tanah
(Marsono, 2001 : 190). Hal ini dapat diakibatkan karena sudah habis tersedot oleh tanaman
saat diberlakukannya proses cocok tanam tanpa diimbangi dengan pemupukan.

Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar hara tanaman
utama (N, P dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan dalam prosen N total, P2O5
dan K2O. Misalnya pupuk Mahkota npk 10 – 5 -30, berarti kadar N 10 %, P2O5 5% , K2O
30% Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N, P dan K yang
dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari grade fertilizer.
Misalnya grade fertilizer 16-9-22 berarti ratio fertilizer 4:3:5. Mixed ferilizer atau pupuk
campur ialah pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh
pemakainya. Misalnya, pupuk Urea, TSP dan KCl dicampur menjadi satu dengan
perbandingan tertentu sesuai dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk
majemuk yaitu pupuk yang mempunyai 2 (dua) atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari
pabriknya.

Pupuk NPK adalah pupuk organik yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk npk berbentuk
butir-butir berwarna coklat, dengan campuran dari berbagai jenis pupuk lainnya. Karena
mengandung nitrogen dan kalium maka pupuk npk juga merupakan pupuk yang mudah larut
dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya
disimpan di tempat kering dan tertutup rapat (Trisyulianti, E. dkk. 2003).

Unsur hara nitrogen yang terkandung dalam pupuk npk memiliki kegunaan bagi
tanaman yaitu, membuat daun lebih banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl),unsur
phosphat berguna untuk menguatkan batang dan membunuh jamur pada kulit tanaman dan
unsur kaliumberguna untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, dapat menambah
kandungan protein tanaman dan pupuk npk juga dapat dipakai untuk semua jenis tanaman,
baik tanaman pangan, holtikultura, dan khususnya tanaman perkebunan (Marsono.2001 :

5
203).

6
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum nutrisi tanaman dilakukan pada tanggal 16 November sampai dengan 16


Desember 2020, praktikum dilakukan satu minggu sekali, setiap hari senin, praktikum nutrisi
tanaman bertempat di kalimas (lahan bapak Ir Nurjani, M.Sc)

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

1. Timbangan Digital
2. Alat Ukur (Penggaris/Meteran)
3. Alat Tulis
4. Kertas Pembungkus

Bahan :

1. Pupuk NPK

3.3 Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Ambil jenis pupuk yang akan digunakan (pupuk NPK)
3. Timbang pupuk NPK menggunakan timbangan digital
4. Bungkus pupuk yang telah ditimbang menggunakan kertas pembungkus
5. Bersihkan area sekitar tanaman sebelum dilakukan pemupukan, agar area tanaman
bersih dari gulma.
6. Berikan pupuk di sekitar tanaman jagung dengan cara ditugal, setelah itu tutup
kembali menggunakan tanah
7. Amati pertumbuhan tanaman seminggu sekali, pengamatan dilakukan dengan cara
mengukur tanaman dan menghitung jumlah daun pada tanaman jagung. Amati juga
gejala defisiensi yang terdapat pada tanaman jagung.
8. Catat hasil pengamatan pada buku laporan pengamatan perminggu.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1, Hasil Pengamatan Minggu Pertama
23 November 2020

Tanaman Panjang Batang (Cm) Jumlah Daun Kuning Ujung Kuning Total

1 40 3 1 0
2 77,5 4 1 0
3 80 4 1 1
4 58,5 3 1 0
5 63 3 1 0
6 71 4 1 0
7 82 4 1 0
8 85 4 1 0
9 67 3 1 0
10 66 4 1 0
11 93 4 1 0
12 97,5 5 1 0
13 55 3 1 0
14 92 4 1 0
15 70 4 1 0
16 40 5 1 0
17 82 4 2 1
18 89 4 1 0
19 85 4 1 0
20 72 4 1 0
21 64,5 4 1 0

8
Tabel 2, Hasil Pengamatan Minggu
Kedua 30 November 2020

Panjang Jumlah Kuning Kuning Daun


Tanaman Rusak
Batang (Cm) Daun Ujung Total Mati
1 42 3 0 0 0 0
2 91,5 6 1 0 0 0
3 96,5 5 2 0 0 0
4 70 4 1 0 0 0
5 71 3 1 0 0 0
6 80,5 5 1 0 0 0
7 98 6 1 0 0 0
8 96,5 4 1 0 1 0
9 66 4 1 0 0 0
10 67,5 3 0 0 1 0
11 105 4 1 0 0 0
12 114 5 2 0 0 0
13 59 3 1 0 0 0
14 104 5 2 0 0 0
15 75 3 0 0 1 0
16 52,7 7 1 0 0 0
17 93,5 5 1 0 0 0
18 103,5 5 1 0 0 0
19 94 5 1 0 0 0
20 87,5 5 1 0 0 0
21 90 6 0 0 0 1

9
Tabel 3, Hasil Pengamatan Minggu Ketiga
7 Desember 2020

Panjang Batang Jumlah Kuning Kuning Daun


Tanaman Rusak
(Cm) Daun Ujung Total Mati
1 62 6 1 0 0 0
2 119,5 9 1 0 0 0
3 127,4 9 2 0 0 0
4 97 7 1 0 0 0
5 84 6 1 0 0 0
6 110 8 1 0 0 0
7 133,5 10 1 0 0 0
8 114,5 8 0 0 0 0
9 74 7 1 0 0 0
10 67,5 6 1 0 0 0
11 118,2 7 1 0 0 0
12 132 9 1 0 0 1
13 64,9 7 1 0 0 0
14 122,5 9 2 0 0 0
15 79 5 0 0 1 0
16 104,5 9 1 0 0 0
17 120 9 1 0 0 0
18 121 8 1 0 0 0
19 113,5 8 0 0 0 1
20 114,5 8 1 0 0 0
21 128,5 7 0 0 0 0

1
Tabel 4, Hasil Pengamatan Minggu Keempat
16 Desember 2020

Panjang Jumlah Kuning Kuning Daun


Tanaman Rusak Buah
Batang (Cm) Daun Ujung Total Mati
1 113 7 0 0 0 1 0
2 169 11 2 0 0 0 1
3 193 11 0 0 0 0 2
4 158 10 0 0 0 0 0
5 173 9 0 0 0 0 0
6 180 10 0 0 0 0 0
7 199 12 0 0 0 0 1
8 175 9 0 0 0 0 0
9 129 10 0 0 0 0 0
10 124 10 0 0 0 0 0
11 197 11 0 0 0 0 0
12 201 11 0 0 0 0 1
13 103 8 0 0 0 0 0
14 198 12 1 0 0 0 0
15 66 8 1 0 0 0 0
16 175 10 0 0 0 0 0
17 184 11 1 0 0 0 0
18 199 12 0 0 0 0 0
19 196 10 1 0 0 0 0
20 163 11 0 0 0 0 0
21 161 11 0 0 0 0 0

1
4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini berkaitan dengan pemberian pupuk pada tanaman jagung yang
bertujuan untuk membuat pertumbuhan tanaman jagung menjadi baik. Adapun pun pupuk
yang di gunakan pada praktikum kali ini yaitu pupuk NPK, dan tujuan dari praktikum kali ini
adalah untuk mengamati pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
Praktikum Nutrisi tanaman sendiri dimulai pada tanggal 16 November 2020 yang bertempat
di Kalimas.

Pada praktikum kali ini, tanaman jagung sudah ditanam, sehingga kegiatan yang
dilakukan hanya lah pemberian pupuk NPK dan mengamati pertumbuhan tanaman jagung
tersebut. Kegiatan praktikum diawali dengan penimbangan pupuk NPK sesuai dosis yang
nantinya akan diaplikasikan pada tanaman jagung di lapangan, pupuk NPK ditimbang dengan
berat 15 gram perbungkus, satu bungkus pupuk nantinya akan digunaka untuk satu tanaman
jagung. Setelah selesai membungkus pupuk NPK, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian
pupuk di lapangan.

Dalam satu bedengan terdapat 21 tanaman yang nantinya akan diberikan pupuk yang
telah di bungkus tadi, sebelum dilakukan pemupukan, lahan pada bedengan harus lah bersih
dari gulma sehingga tidak mengganggu proses pemupukan dan penyerapan unsur hara pada
tanaman. Setelah bedengan bersih dari gulma, maka pemberian pupuk dapat dilakukan.
Pemberian pupuk disini dilakukan dengan cara di tugal sehingga akar tanaman lebih mudah
untuk menyerap unsur hara pada pupuk. Setelah dilakukan pemupukan nantinya tanaman
diamati dalam waktu seminggu sekali, dengan parameter pengamatan yaitu : tinggi tanaman,
jumlah daun, dan gejala-gejala defisiensi unsur hara yang terdapat pada tanaman.

Pada pengamatan minggu pertama yaitu pada tanggal 23 November 2020, tanaman
jagung menngalami pertumbuhan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat pada data di tabel 1.
Disini terlihat bahwa tanaman jagung tumbuh dengan baik, namun pada tanaman jagung yang
diamati terdapat banyak tanaman yang memiliki gejala daun menguning di bagian ujung dan
ada 2 tanaman yang memiliki daun yang menguning total. Hal ini merupakan gejala
defisiensi unsur hara N pada tanaman jagung.

1
Pada pengamatan di minggu kedua, yaitu pada tanggal 30 November 2020, tanaman
jagung mengalami pertumbuhan yang cukup baik, hal ini ditandai dengan bertambahnya
tinggi tanaman dan jumlah daun di minggu yang kedua ini, hal ini dapat dilihat pada data di
tabel 2. Di minggu yang kedua ini tanaman jagung tumbuh lumayan baik, hal ini ditandai
dengan bertambah nya tinggi tanaman dan jumlah daun dari minggu pertama, namun pada
minggu kedua ini masih terdapat beberapa daun pada tanaman jagung yang mengalami gejala
defisiensi yang sama pada minggu pertama yaitu menguning dibagian ujung. Dan terdapat
beberapa tanaman yang daun nya rusak akibat serangan hama.

Pada pengamatan di minggu ketiga, yaitu pada tanggal 7 Desember 2020, tanaman
jagung mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, hal ini ditandai dengan
bertambahnya tinggi tanaman dan jumlah daun dalam jumlah yang banyak, hal ini dapat
dilihat pada data di tabel 3. Di minggu ketiga ini tanaman jagung sudah memiliki tinggi rata-
rata satu meter dan jumlah daun yang bertambah banyak. Pada minggu ketiga ini, gejala
defisiensi yang nampak yaitu daun menguning di bagian ujung pada beberapa tanaman dan
beberapa tanaman yang daun nya rusak terkena serangan hama.

Pada pengamatan minggu keempat atau minggu terakhir yaitu pada tanggal 16
Desember 2020, terdapat beberapa tanaman jagung yang telah berbuah dan tanaman jagung
memiliki tinggi tanaman yang cukup tinggi dan daun yang cukup banyak. Pada pengamatan
terakhir ini jagung yang kami amati masih terdapat beberapa jagung yang daunnya
menguning diujung. Pada pengamatan yang kami lakukan selama empat minggu berturut
turut tanaman yang kami amati memiliki gejala defisiensi unsur hara N yaitu ditandai dengan
gejala daun menguning pada bagian ujung.

1
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan mengenai pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap tanaman
Jagung diatas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman jagung yang diberikan pupuk
NPK mengalami pertumbuhan yang cukup baik, hal ini ditandai dengan tinggi tanaman dan
jumlah daun yang bertambah setiap kali pengamatan nya. Namun dalam masa pertumbuhan
nya tanaman jagung mengalami gejala defisiensi unsur hara N yang ditandai dengan
menguningnya daun di bagian ujung dan juga terdapat beberapa tanaman yang daunnya
mengalami kerusakan akibat serangan hama.

5.2 Saran

Saran dari kami sebaiknya prosedur dalam pelaksanaan praktek kedepannya harus

dilakukan secara lebih intensif dari yang sebelumnya. Agar nantinya proses pengamatan

dapat berjalan lebih baik lagi.

1
DAFTAR PUSTAKA

Pusparini, Pricillia Galuh, Dkk. 2018. Dosis Pupuk Npk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Jagung Hibrida. Jurnal Agrosains. 20 (2) : 28-33.

Tabri, Fahdiana. 2010. Pengaruh Pupuk N, P, K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
Hibrida dan Komposit pada Tanah Inseptisol Endoaquepts Kabupaten Barru Sulawesi
Selatan. Prosiding Pekan Serealia Nasional.

Kriswantoro, Haris, Dkk. 2016. PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK NPK PADA
TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Klorofil. 11 (1) :
1-6.

Titah, Tilda Dan Joko Purbopuspito. 2016. RESPON PERTUMBUHAN JAGUNG


TERHADAP PEMBERIAN PUPUKPUPUK NPK, UREA, SP-36, DAN KCL. Jurnal
Eugenia. 22 (2)
: 62-69.

Rambe, Rahmi Dwi Handayani. 2014. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN
PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG
MANIS (Zea mays saccharata L.). Jurnal Wahana Inovasi. 3 (2) : 436-443

1
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai