Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN (ORGANIK)

Evaluasi Pertanian Pertanaman Organik pada Pepaya

Disusun oleh :

Muhammad Hafizh Maulana (150510170177)

Anjali Detha Safitri (150510170181)

Yovie Latifah (150510170177)

Justika (1505010170213)

Ghofar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

November, 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadiran Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan (Organik). Makalah yang kami susun bersama
kelompok berjudul “Evaluasi Pertanian Pertanaman Organik pada Pepaya”.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam membantu
penyelesaian penulisan makalah ini. Kami menyadari makalah kami masih jauh dari sempurna
akibat keterbatasan ilmu yang kami miliki. Akan tetapi kami sangat berbesar hati dapat membuat
dan menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
wawasan masyarakat.

Sumedang, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1 Prinsip Pengendalian Gulma ...........................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Gulma penting pada Pertanaman Kakao .........................Error! Bookmark not defined.
2.3 Pengendalian Gulma Secara Kimiawi .............................Error! Bookmark not defined.
2.4 Pengendalian Gulma Secara Biologis .............................................................................. 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pepaya merupakan salah satu buah yag memiliki segudang manfaat. Salah satu kandungan
pepaya yang sangat berguna bagi tubuh yaitu antioksidan. Pepaya memiliki betakaroten,
betacryptoxanthin, lutein dan zeaxhantin. Betakaroten yang dimiliki pepaya ini merupakan
provitain A sekaligus antioksidan yang sangat ampuh untuk menangkal serangan radikal bebas.
Beta karoten salah satunya dapat menghambat proses peroksidasi lipid pada liposom yang
diinduksi oleh radikal bebas atauoksigen singlet (Halliwell dan Gutteridge, 2007; Mohammed et
al, 2011).
Dengan segudang manfaat tentu saja pepaya sangat diminati oleh masyarakat. Sehingga
banyak petani yang mulai membudidayakan pepaya secara organik. Selain untuk menjaga
kualitas pepaya, budidaya secara organik juga dapat menjaga lingkungan penanaman pepaya dan
meningkatkan keuntungan petani itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa benih yang biasa digunakan?
2. Bagaimana sistem pertanamannya?
3. Bagaimana pemeliharaan pepaya secara organik?
4. Bagaimana evaluasi penanaman pepaya secara organik yang sudah dilakukan petani?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui benih yang biasa digunakan petani pepaya organik
2. Mengetahui sistem pertanaman yang digunakan petani pepaya organik
3. Mengetahui cara-cara memelihara pepaya organik
4. Memberikan evaluasi dari apa yang dilakukan petani untuk melakukan budidaya pepaya
organik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Benih yang Biasa Digunakan


Varietas pepaya yang banyak di gunakan oleh petani-petani di lapangan yaitu:

Pepaya California

Tanaman pepaya varietas California merupakan salah satu jenis papaya yang sedang
digandrungi dan mulai banyak dikebunkan para petani pada saat ini karena sangat menjanjikan
keuntungan. Pepaya California ini memiliki sifat dan keunggulan tersendiri yaitu buahnya tidak
terlalu besar dengan bobot 0,8 – 1,5 kg/buah, berkulit hijau tebal dan mulus, berbentuk lonjong,
buah matang berwarna kuning, rasanya manis, daging buah kenyal dan tebal.

Varietas papaya California ini termasuk jenis unggul dan berumur genjah,
pohon/batangnya antique kerdil/lebih pendek dibanding jenis papaya lain, tinggi tanaman sekitar
1,5 – 2 meter dan sudah bisa dipanen setelah berumur 8 – 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah
hingga umur mencapai empat tahun. Dalam satu bulan bisa dipanen sampai empat kali. Sekali
panen setiap pohon papaya California dapat menghasilkan 2 hingga 3 buah dengan sekali panen
setiap minggu bisa mencapai berkisar 1,9 hingga 3,6 ton per hektar.

Tanaman papaya California dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah
tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha
agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Budidaya pepaya California di Kota
Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu menghasilkan produksi perbulan berkisar 7,6 ton
hingga 14,4 ton dengan populasi 1.200 tanaman per hektar.

Pengembangan Tanaman Pepaya California di lahan gambut sebagai upaya membantu


Kota Pontianak dalam mengoptimalkan potensi lahan yang belum dimanfaatkan, melalui
pengembangan tanaman papaya California selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan
oleh asap akibat pembakaran lahan gambut, yang utama dapat menjadi salah satu upaya penting
dalam neningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani/masyarakat.

Diskripsi Tanaman Pepaya (Carica papaya L) termasuk ke dalam


Divisi Spermatophyta, Sub

2
Divisi Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Famili Caricaceae, Ordo Violales, Genus Carica
dan Species Carica papaya L.

Tanaman Pepaya California memiliki benih dengan butiran berbentuk lonjong dan kecil,
jika disemai daun berwarna hijau muda dan umur di bawah 7 bulan terdapat kuncir atau antena
yang menjulang pendek di bagian ujung daun. Tinggi Pohon papaya relative kerdil 1,5 – 2 m
dengan batang yang beruas pendek dan berpelepah. Bunga terdiri dari dua jenis yaitu bunga tidak
bisa berbuah (kembang paes) dan bunga bisa berbuah yang banyak bermunculan di tangkai
setelah tanaman berumur sekitar 3 bulan. Kemampuan berbuah lebat bisa mencapai 25 – 30 buah
dengan warna kulit luar hijau cerah jika menjelang masak akan muncul warna kekuningan di
sekitar tangkai. Warna daging buah merah cerah berlubang seperti bintang. Rasa buah manis dan
mempunyai daya simpan hingga 5 hari tanpa dibantu bahan pengawet.

Pepaya Bangkok

Tipe pepaya ini dihadirkan dari thailand kurang lebih th. 70-an. pepaya bangkok
diunggulkan karena ukurannya benar-benar besar dibanding type pepaya yang lain. beratnya
dapat mencapai 3, 5 kg per buahnya. tidak cuma ukuran, kelebihan yang lain yaitu rasa dan
ketahanan buah. daging buahnya berwarna jingga kemerahan, jadi manis serta fresh dan
teksturnya keras sampai tahan di dalam pengangkutan. rongga buahnya kecil sampai dagingnya
tidak tipis. permukaan kulit buah kasar dan tak rata

Pepaya Orange Lady

Pepaya orange lady merupakan varietas pepaya unggul di Indonesia. Sejak muncul pada
tahun 2007, semakin banyak petani yang membudidayakan. Bentuk buah pepaya orange
lady mirip california IPB9, namun ukurannya sedikit lebih besar rata-rata.

Deskripsi pepaya orange lady:


 Biji pepaya ini berbentuk butiran lonjong oval berukuran kecil butiran padat di
selimuti kulit kasar cangkang pelindung.
 Mudah tumbuh dan tidak mengenal musim.
 Cocok di tanam pada iklim tropis Indonesia pada ketinggian DPL 50m hingga 800m.
 Batang beruas pendek dan tergolong tanaman semi kerdil.

3
 Berdaun dan berpelepah seperti tanaman pepaya pada umumnya.
Menanam pepaya california orange lady. Buahnya mantap. ketika buah sudah masak
warna dagingnya merah terang, tebal, dan manis. bobot buah berkisar 1.7 kg per
buah. cocok untuk konsumen market.
 Pada usia setelah 2 hingga 3 bulan tanam di lahan sudah mulai belajar berbuah.
 Tahan terhadap hama dan penyakit.
 Tergolong tanaman genjah dan mudah berbuah.
 Usia panen sekitar 180 hari setelah bunga mekar menjadi bakal buah.
 Berat buah berkisar 1.7 kg. cocok untuk ukuran buah standar grade A dan B dan
untuk ukuran grade c minim.
 Berbuah seragam, dan lebat dengan sedikit sortasi calon bakal buah bisa
menghasilkan buah ukuran seragam berbobot dan lonjong sempurna.
 Di banding IPB9 perbandingan buah pepaya yang ukuruan kecil dibawah 1 kg lebih
sedikit.
 Warna buah kulit luar pelindung daging buah hijau cerah dan jika sudah menjadi
buah tua pada kulit luar muncul sleret kuning merah orange di mulai dari pangkal
disusul hingga pada ujung.
 Kulit buah agak tebal berongga kecil dan berdaging tebal.
 Warna daging buah masak merah cerah.
 Rasa manis berkisar 12°Brix.
 Tahan dalam pengangkutan jarak jauh.
 Harga purna jual setelah panen buah masak pepaya kalifornia orange lady harganya
mahal. Paling tidak setara harga jual pepaya california tipe IPB9.
 Sortasi dalam ukuran buahnya banyak yang masuk ukuran grade A.
 Benih pepaya dikemas dalam bungkus aluminium foil, sehingga terlindung dari
serangan jamur dan mikroorganisme perusak lain.
 Kemampuan berkecambah terjaga, tahan lama dalam penyimpanan hingga lima
bulan.

4
2.2 Sistem Pertanaman Pepaya Organik
Bibit yang telah disemai dalam polybag selama 2 bulan adalah bibit yang telah siap tanam.
Proses penanaman di lahan pertanaman dilakukan dengan hati-hati sebab tanah pada polybag
tidak boleh hancur. Karena akan menyebabkan bibit layu bahkan bisa mati. Sebaiknya, 1 hari
sebelum penanaman lahan diairi terlebih dahulu. Proses tanam sebaiknya dilakukan pada saat
sore hari, untuk meminimalkan penguapan pada tanaman yang baru dipindah. Jarak tanam
terbaik adalah 2,5 x 2,5 m.

2.3 Pemeliharaan Pepaya Organik


Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa


batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga (kira-kira umur 3
bulan).

Penyiangan

Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan
(pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan
dengan tegas, tergantung dari keadaan.

Pendangiran

Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran
tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas,
tergantung dari keadaan.

Pengairan dan Penyiraman

Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka
pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak
turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman
pepaya harus sering disirami.

Pemangkasan

5
Pemangkasan ini dilakukan agar pepaya california berbuah lebat, cepat dan pohon pendek
0.5 -1 m sudah berbuah dan kokoh, kuat dari rebah batang. Melalui pemangkasan batang pepaya
akan memacu hormon-hormon pertumbuhan dan pembentukan bunga dan buah pada pepaya.
Dengan tahapan;

 Buang pupusnya (daun muda paling atas) umur 1 bulan (Hari setelah tanam), yakni pada
saat tanaman pepaya california mempunyai ketinggian sekitar 40~50 cm.
 Tunggu sekitar 10 hari tunas baru akan bermuculan.
 Setelah tunas baru tumbuh, batang pohon pepaya dipotong lagi disisakan sekitar 15 cm
dari tanah, ketinggian batang pohon pepaya dari tanah tinggal 15 cm.
 Tunggu 7 hari mulai tumbuh cabang-cabang baru seleksi tunas/cabang yang baru yang
paling bagus di tinggal satu saja agar tumbuh besar dan buang tunas-tunas lainya, agar zat
makanan lari ke tunas yang kita harapkan menjadi batang pokok.
 Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.
 Pemotongan juga bisa dilakukan pada pohon yang sudah berusia tua agar menjadi muda
kembali dan jumlah buah yang dihasilkan oleh tunas baru (setelah pemotongan) akan
lebih banyak dari jumlah buah yang dihasilkan oleh pohon pepaya yang tidak dipotong.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk membudidayakan pepaya organik diperlukan teori yang memadai agar benar-benar
bisa menghasilkan pepaya organik yang baik dengan kuantitas yang tinggi. Selain itu diperlukan
pemeliharaan intensif dan sangat teliti tanpa sedikit pun menggunakan bahan sintetik untuk
menjaga lingkungan serta kualitas buah pepaya itu sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Halliwell, B. and Gutteridge, J.M.C. (2007) Cellular responses to oxidative stress:


adaptation, damage, repair, senescence and death.

Mohammed, R. ; Khorasani, R. G. ; Goonewardene, L. A. ; Kramer, J. K. G. ; Kennelly, J. J., 2011.


Persistency of milk trans-18:1 isomers and rumenic acid in Holstein cows over a full lactation. Can. J.
Anim. Sci., 91 (1): 147-167

Anda mungkin juga menyukai