Anda di halaman 1dari 12

KACANG TANAH

Disusun oleh :

Ahmad Syahroni (2010311013)


Billy Fatechan (2010311016)
Roy Zaki Mudzoffar (2010311018)
Moh. Roni Wijaya (2010311021)

FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah
dengan judul” Proses Pemanenan Pepaya dan Cara pengolahannya” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dalam
memberikan materi maupun pemikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Teknik Pengolahan pangan. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini berguna bagi pembaca.

Jember, 23 desember 2021

Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB    I.      PENDAHULUAN......................................................................................1

                     1.1.Latar Belakang.....................................................................................1

                     1.2 Rumusan Masalah................................................................................2


1.3 Tujuan..................................................................................................2  

BAB    II.    TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3


2.1 Botani Tanaman Pepaya...................................................................3
2.2 Morfologi Tanaman Pepaya..............................................................3
2.2.1 Syarat Tanam Pepaya........................................................................4
2.2.2 Manfaat Pepaya.................................................................................5

BAB    III.   METODOLOGI.........................................................................................6

BAB    IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................7

BAB V. Kesimpulan................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

LAMPIRAN....................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Buah pepaya (Carica papaya L.) terkadang dipandang dengan sebelah mata, padahal buah
ini identik dengan pola hidup sehat. Pepaya adalah salah satu jenis buah yang nilai jual, serta
memiliki kandungan vitamin C dan serat yang tinggi sehingga sangat baik dikonsumsi untuk
melancarkan proses pencernaan tubuh. Manfaat buah inilah yang membuat masyarakat
tertarik dengan menanamnya di pekarangan rumah. Selain mudah cara penanaman dan
perawatannya, pohon buah pepaya mampu beradaptasi di iklim tropis khususnya di
Indonesia.

Banyak permasalahan muncul ketika proses identifikasi buah - buahan secara tradisional.
Hal ini diakibatkan oleh sifat manusia itu sendiri yang memiliki kelemahan antara lain : lelah,
kelainan pada indra, dan ketidakakuratan akibat keterbatasan fisik. Pada akhirnya
menyebabkan proses identifikasi menjadi tidak akurat. Adapun pentingnya identifikasi
tingkat kematangan buah pepaya yaitu dapat dijadikan sumber pengetahuan dan informasi
dalam menentukan tingkat kematangan buah pepaya, 2 adapun tingkat tersebut yaitu matang,
mengkal, dan mentah. Contohnya dapat membantu sebagai acuan stok atau display buah
pepaya pada pasar swalayan, karena tidak memungkinkan jika seorang karyawan swalayan
akan mengecek tingkat kematangan buah pepaya untuk per-buahnya.

Kemajuan teknologi komputer telah menyentuh ke dunia pertanian. Telah banyak aplikasi
dibuat untuk keperluan pertanian sebelum atau setelah panen. Sebagai contoh sebelum panen
biasanya digunakan teknologi komputer yang dapat menganalisa macam jenis penyakit
tanaman, sedangkan pasca panen biasanya digunakan untuk mengetahui mutu dan kualitas
hasil panen.

Begitu juga halnya dengan buah pepaya, kondisi buah pepaya ditentukan oleh beberapa
parameter, diantaranya adalah tingkat kematangan buah yang dilihat dari warna buahnya.
Mata sebagai salah satu alat pengenal (sensor), tidak dapat dipisahkan dari sifat manusia yaitu
melihat menggunakan alat indra. Prinsip sensorik yang dimiliki manusia banyak memiliki
kelemahan, dapat dikatakan setiap individu akan memiliki tingkat akurasi yang berbeda
dalam alat pengenalnya (mata), sehingga dalam melakukan pengenalan dan menentukan
sebuah 3 pola akan condong menjadi subjektif, khususnya dalam mengenali tingkat
kematangan buah pepaya.

1
Dari latar belakang tersebut dapat dibuat sebuah inovasi agar lebih cerdas dalam memilih
buah pepaya. Dengan menentukan tingkat kematangan buah yang sesuai, maka akan
mendapatkan hasil yang optimal. Seperti contoh sebuah toko buah menginginkan tokonya
memiliki stok buah pepaya di dalam gudang, agar menghemat biaya pengiriman buah serta
mengantisipasi keterlambatan datangnya buah dari petani, maka disini pemilik toko akan
memilih tingkat kematangan buah kategori mengkal, agar kondisi buah mampu bertahan di
dalam gudang hingga siap ditampilkan. Ketika pada saat proses seleksi pemilihan tingkat
kematangan buah tidak mungkin pemilik toko memeriksa tingkat keatangan perbuahnya.
Untuk itu maka penulis merekomendasikan sebuah iniovasi sistem aplikasi yang dibuat pada
komputer desktop untuk mengenali tingkat kematangan buah pepaya, dengan menggunakan
metode ektraksi warna (RGB) untuk mendapatkan nilai ciri tingkat kematangan dari buah
pepaya dan metode jaringan syaraf tiruan learning vector quantization sebagai metode yang
digunakan untuk mengenali pola tingkat kematangan sebuah pepaya.

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana proses pemanenan pepaya yang benar?


 Cara mengatasi kerusakan yangdidapatkan setelah panen.
 Cara pengolahan pepaya agar memiliki mutu

1.3 Tujuan

Dapat mengetahui proses pemanenan dan proses pengolahan dari pepaya agar produk itu
tidak rusak.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Botani Tanaman Pepaya

Pepaya berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Hindia Barat yaitu sekitar
Mexico, Costa Rica dan Nikaragua.Melalui pelaut-pelaut bangsa Portugis pada abad ke-16
tanaman ini tersebar sampai ke Afrika, Asia serta daerah lainnya.Pada abad ke-17 pepaya
menjadi lebih populer dan tersebar luas di Kepulauan Hawaii dan pulau lainnya di Lautan
Pasifik (Sunarjono, 2008).

Menurut Hamzah (2014) tanaman pepaya diklasifikasikan sebagai berikut: Kerajaan:


Plantae (tumbuh-tumbuhan), Sub-kerajaan: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh), Divisi:
Magnoliophyta (tumbuhan berbiji), Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil), Subkelas:
Dilleniidea, Bangsa: Violales, Famili : Caricaceae, Marga: Carica, Jenis: Carica papaya L.

2.2 Morfologi tanaman pepaya (Carica papaya L.)

a. Batang

Menurut Agustina (2017) Batang (caulis) merupakan bagian yang penting untuk
tempat tumbuh tangkai daun dan tangkai buah.Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu
berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan berkas-berkas tangkai
daun, dapat dilihat pada gambar 2.Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu arahnya lurus
ke atas.Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin.Batangnya berongga, umumnya tidak
bercabang atau bercabang sedikit, dan tingginya dapat mencapai 5-10 m.

b. Daun

Menurut Hamzah (2014) daun pepaya tersusun spiral menutupi ujung batang.
Daunnya termasuk tunggal, bulat, ujung meruncing, pangkal bertoreh, dan memiliki bagian
tepi bergigi. Diameter daun berkisar 20-75 cm. Daun pepaya ditopong oleh tangkai daun
yang berongga dengan panjang sekitar 20-100 cm. Daun permukaan atas berwarna hijau tua
sedangkan permukaan bawah berwarna hijau muda. Daun pepaya memiliki pertulanan daun
menjari sehingga helaian daun menyerupai telapak tangan.

3
c. Akar

Menurut Agustina (2017) Akar (radix) pepaya merupakan akar dengan sistem akar
tunggang (radix primaria), karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Bentuk akar bulat dan berwarna putih
kekuningan.

d. Bunga

Menurut Sunarjono (2008) pepaya keluar dari ketiak daun, tunggal atau dalam
rangkaian. Bunga pepaya ada yang berkelamin tunggal (betina/putik atau jantan/benang sari
saja) atau berkelamin sempurna (hermafrodit) yang memiliki putik dan benang sari yang
fertil. Dengan demikian ada pohon betina dan pohon jantan (pohon gantung), dan pohon
sempurna sesuai dengan bunga yang dikandung. Pepaya tergolong penyerbuk silang dengan
perantara angin. Bunganya berbentuk trompet kecil. Mahkota bunga berwarna kekuningan.

e. Buah

Menurut Seftiana (2010) buah pepaya memiliki bentuk buah bulat hingga memanjang,
dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah pepaya ketika muda berwarna hijau gelap,
dan setelah masak berwarna hijau muda hingga kuning. Daging buah berasal dari karpela
yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah
pepaya berongga dengan biji buah berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam
lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam usahatani, biji-biji yang
digunakan untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.

2.3 Syarat Tumbuh Pepaya

Tanaman pepaya merupakan tanaman buah-buahan tropika yang beriklim basah. Di


indonesia tanaman ini dapat tumbuh didaerah dataran rendah sampai dataran tinggi yang
mencapai ketinggian 1.000 m diatas permukaan laut. Suhu optimal untuk pertumbuhan
tanaman pepaya berkisar antara 22-26°C, suhu minimum 15°C dan suhu maksimal 43°C .
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman pepaya berkisar antara 1.5000-2.000 mm per tahun
(Kalie, 2005).

4
Tanaman pepaya dapat tumbuh diberbagi jenis tanah, namun tanah yang ideal untuk
pertumbuhan pepaya pada lokasi tanah yang gembur dan subur dengan 7 ketersediaan unsur
hara yang cukup serta drainase dan aerasi yang baik dan memiliki tingkat ke asaman tanah
berkisar antara 6-7 (Warisno, 2003).

2.4 Manfaat Pepaya

Tanaman pepaya memiiki senyawa nutrisi dan non nutrisi (senyawa aktif) yang
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tidak hanya buah pepaya dalam kondisi yang
matang saja dapat dikosumsi sehari-hari. Buah pepaya muda, biji, daun, bunga, dan akar
dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan diantaranya sebagai pelancar ASI, mengobati
kekurangan darah (anemia). Biji buah pepaya digunkan sebagai obat demam, pembesaran
hati dan limpa. Bunga digunkan sebagai obat hepatitis. Daun sebagai obat biri-biri dan
cacingan. Getah tanaman pepaya dapat digunakan sebagai obat luka bakar, jerawat, dan
penyakit kulit lainnya (Kharisma, 2017).

Air rebusan buah pepaya biasa dijadikan nutrisi untuk bayi. Menurut Susilawati
(2017) Air rebusan buah pepaya yang diberikan kepada bayi yang berumur 10 hari keatas
mempengaruhi kenaikan berat badan rata-rata sebesar 279,78 gram.

Tanaman pepaya sebagai antioksidan menurut Maisarah dkk. (2013) menyatakan


bahwa aktivitas antioksidan ekstrakmethanol Carica papaya terbaik adalah padaekstrak daun
muda papaya lalu diikuti oleh ekstrakbuah mentah, ekstrak buah matang, dan ekstrak biji
pepaya.

5
BAB III
METODOLOGI

Sebelum pemanenan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut.

1. Lakukan pemanenan buah pepaya pada pagi hari (pukul 07.00—10.00) atau sore hari
(pukul 15.00—17.00). Pemanenan sebaiknya dilakukan dalam kondisi cuaca cerah.
2. amati tingkat kematangan buah, yakni dengan cara memperhatikan jumlah semburat
merah pada kulit buah (20—25% semburat merah).
3. Perkiraan umur buah dari saat bunga mekar adalah 140—150 hari atau 4—5,5 bulan.
4. Cara pemetikan dilakukan dengan memutar buah menggunakan tangan sampai
terlepas dari tangkainya. Cara lain adalah dengan memotong tangkai buah sepanjang
satu buku buah ke atas dengan pisau tajam. Untuk menghindari buah luka atau
bonyok, usahakan buah yang dipanen tidak sampai terjatuh.
5. Bila pohon mulai meninggi, pemetikan buah sebaiknya menggunakan bantuan tangga

Untuk jarak angkut jauh, buah yang dipetik sebaiknya yang kulit buahnya berwarna hijau
sedikit kekuningan.Agar tidak melukai kulit buah, ada baiknya bila pemetik buah
mengenakan sarung tangan.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

7
BAB V
KESIMPULAN

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2017. Kajian Karakterisasi Tanaman Pepaya ( Carica papaya L.) di Kota Madya
Bandar Lampung. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lampung.176 Hal.

Hamzah, A. 2014. 9 Jurus Sukses Bertanam Pepaya California.PT. Agromedia Pustaka.


Jakarta. 138 Hal.

Kalie, M. B. 2005. Bertanam Pepaya. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. 120 Hal.

Kharisma, Y. 2017. Tinjauan Pemanfaatan Pepaya dalam Kesehatan. Skripsi. Fakultas


Kedokteran Universitas Islam Bandung. 126 Hal.

Maisarah, A.M., Nurul Amira, B., Asmah R., and Fauziah O. 2013.Antioxidant analysis of
different parts of Carica papaya. International FoodResearch Journal 20(3): 1043-
1048.

Seftiana, L. 2010. Analisis Kelayakan Usahatani Pepaya di Desa Blendung, Kecamatan


Purwadadi, Kabupaten Subang. Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor.149 Hal.

Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta. 176 Hal.

Susilawati, dan N. S. Chotimah. 2017. Difference of Weight Gain in Baby Mother Given
Boiled of Papaya Fruit. Jurnal Kesehatan. 5(1) : 37-44.

Anda mungkin juga menyukai