BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Ciri khas kamboja (Plumeria rubra L.) adalah bunganya yang beraroma khas dan sering
dijadikan bahan baku parfum. Warna mahkotanya merah. Tinggi tanaman ini dapat mencapai
lebih dari enam meter dan bercabang-cabang. Jenisnya adalah kayu lunak dan bergetah
sehingga tidak cocok sebagai bahan baku furniture. Daun kamboja berwarna hijau, berbentuk
lonjong dengan urat daun terlihat menonjol di belakang dan ujung daun yang meruncing.
Daun kamboja berwarna kuning ketika hendak rontok. Pada musim panas, banyak daun yang
rontok dan bunga banyak yang mekar. Morfologi dari tumbuhan kamboja dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tanaman Kamboja
Sumber : en.wikipedia.org
Mencit liar atau mencit rumah adalah hewan semarga dengan mencit laboratorium.
Hewan tersebut tersebar di seluruh dunia dan sering ditemukan di dekat atau di dalam gedung
dan rumah yang dihuni manusia. Berat badan mencit bervariasi, tetapi umumnya pada umur
empat minggu berat badan mencapai 18-20 g. Mencit liar dewasa dapat mencapai 30-40 g
pada umur enam bulan atau lebih. Mencit laboratorium mempunyai berat badan kira-kira
sama dengan mencit liar, tetapi setelah diternakkan secara selektif selama delapan puluh
tahun yang lalu, sekarang ada berbagai warna bulu dan timbul banyak galur dengan berat
badan berbeda-beda (Smith dan Mangkoewidjojo 1988). Morfologi dari mencit dapat dilihat
pada gambar 2.2.
Sumber : de.wikipedia.org
Mencit laboratorium dapat dikandangkan dalam kotak sebesar kotak sepatu. Kotak
dapat dibuat dari berbagai macam bahan, misalnya plastik, aluminium, atau baja tahan karat
(stainless steel). Prinsip dasar yang perlu ditekankan saat memilih kotak mencit ialah bahwa
kotak harus mudah dibersihkan dan disterilkan. Kotak mencit harus tahan lama, tahan gigit,
dan mencit tidak dapat lepas. Apa pun sistem kandang yang dipakai, hal yang paling penting
untuk diperhatikan adalah persyaratan fisiologis dan tingkah laku mencit. Persyaratan ini
meliputi, menjaga lingkungan tetap kering dan bersih, suhu yang memadai, dan memberi
ruang cukup untuk bergerak dengan bebas dalam berbagai posisi. Seluruh sistem
perkandangan harus dirancang sehingga mudah dirawat dan diperbaiki demi kesehatan
hewan. Kandang yang baik harus tersedia alas tidur (bedding) dengan kualitas bagus dan
bersih. Biasanya di daerah tropis dapat dipakai serbuk gergaji atau sekam padi sebagai alas
tidur. Alas tidur harus diganti sesering mungkin, sekurang-kurangnya satu kali tiap minggu
(Smith dan Mangkoewidjojo 1988).