Anda di halaman 1dari 30

Pengaruh Jenis Air terhadap Pertumbuhan dan

Perkembangan Kecambah Kacang Hijau

Disusun Oleh :
1. Daniel Adrian Farrelino (11)
2. Gilberta Tiffany Chrisdevinca (19)
3. Hosea Kriswicaksono (21)
4. V Grand Agape (34)

Tahun Pelajaran
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Berkat dan Kasih-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh Jenis Air terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.”
Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada Ibu Kastini, S.Pd sebagai guru
pembimbing kami dalam mata pelajaran Biologi dan membantu kami dalam membuat
laporan praktikum ini. Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam
terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya.
Kami juga mengharapkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan praktikum ini dikelanjutan hari nanti.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan
dengan adanya laporan praktikum ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada
kita semua,dan juga dapat menjadi referensi bagi praktikum selanjutnya.

Pati,18 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... I

KATA PENGANTAR.........................................................................................................II

DAFTAR ISI....................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori..............................................................................................................
2.2 Hipotesis........................................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................................
3.2 Metode Penelitian .........................................................................................................
3.3 Populasi dan Sampel .....................................................................................................
3.4 Variabel Perlakuan .......................................................................................................
3.5 Unit Perlakuan...............................................................................................................
3.6 Alat dan Bahan..............................................................................................................
3.7 Cara Kerja......................................................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitan................................................................................................................
4.2 Analisis Data..................................................................................................................
4.3 Pembahasan ..................................................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
5.2 Saran .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak
dapat dipisahkan, karena pertumbuhan berjalan sejajar dengan
perkembangan.Pertumbuhanpadatanaman dimulai dari proses perkecambahan biji.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio pada biji menjadi
tumbuhan baru. Proses perkecambahan memerlukan air, air akan diserap oleh biji berguna
untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal
ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji. Biji akan mulai berkecambah setelah
menyerap air dari lingkungan sekitar. Air yang masuk ke dalam biji akan memicu hormon
dan enzim pertumbuhan untuk bekerja sehingga embrio dalam biji mulai tumbuh. Dalam
tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada posisi dorman (berhenti tumbuh)
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan kacang hijau berkembang
menjadi tumbuhan muda yang dikenal sebagai kecambah.
Menurut penelitian Akbar (2014) tinggi tanaman , diukur mulai dari permukaan
tanah sampai pucuk tanaman tertinggi menggunakan penggaris. Jumlah daun dihitung
banyak daun yang sudah berkembang secara sempurna ( tidak termasuk kuncup daun ).
Menurut penelitian Fitria (2019) pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada umur 1,2,3,dan
4 minggu setelah pindah tanam dengan menggunakan benang terlebih dulu sebelum
menggunakan penggaris. Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung
banyaknya daun yang telah terbuka sempurna setelah berumur 1, 2,3 dan 4 minggu setelah
pindah tanam. Pengamatan terhadap berat segar dilakukan dengan cara menimbang
tanaman yang telah dipanen.
Dalam penelitian ini kami menggunakan salah satu tanaman yang paling cepat
untuk berkecambah yaitu Kacang Hijau. Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L..) adalah
tanaman dari suku polong-polongan yang mudah tumbuh karena tidak tergantung pada
cuaca atau iklim tertentu dan mudah didapatkan. Kacang Hijau dapat tumbuh dengan cepat
dan baik dengan memperhatikan beberapa faktor internal (faktor yang berasal dari dalam
tumbuhan) seperti kualitas biji, hormon dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar
tumbuhan) seperti pemberian kadar air, pupuk cair, nutrisi, suhu, kelembaban, cahaya
matahari, angin dan media tanamnya. Pertumbuhan biji kacang hijau bisa maksimal jika
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya tersedia dalam keadaan yang maksimal,
atau sesuai yang dibutuhkan oleh biji.
Air adalah salah satu sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup.Air
merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk kebutuhan
manusia. Komposisi air dipermukaan bumi 70% di laut dan 30% nya di darat dan udara
menurut Asdak (2004). Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Air sangat dibutuhkan di berbagai daerah khususnya di
indonesia. Air dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari seperti MCK
(Mandi, Cuci, Kakus), pertanian serta untuk di konsumsi. Air yang baik dikonsumsi adalah
air yang bersih dan air yang baik untuk pertanian adalah air yang mengandung banyak
mineral yang dibutuhkan tumbuhan
Dalam penelitian ini, air adalah faktor eksternal yang akan saya amati, tetapi
faktor-faktor yang lain berada dalam keadaan yang sama agar hasil maksimal. Kami
menggunakan sampel berupa air murni, air sawah, air teh, danair bilasan beras. Masing-
masing faktor eksternal yang kami amati memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan perkembangan Kacang Hijau karena memiliki kandungan nutrisi dan zat
yang terkandung di dalamnya berbeda. Masalah yang coba dianalisis pada tulisan ini adalah
melihat bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan kacang hijau. Penelitian ini
bertujuan dapat mengetahui air atau pupuk cair yang paling efektif untuk menumbuhkan
kecambah, sehingga dapat digunakan tolak ukur untuk menumbuhkan atau menyemai biji
secara cepat dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah pengaruh pemberian macam-macam air terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan kacang hijau?
1.2.2 Bagaimana perbedaan yang terjadi pada tanaman satu dengan yang lain?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh pemberian macam-macam air
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
1.3.2 Untuk mempelajari dan mengetahui perbedaan tanaman kacang hijaupada
pemberian macam-macam air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Landasan Teori


Kacang hijau (Phaseolus radiatus L..) merupakan salah satu komoditas tanaman
kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti: bubur kacang hijau
dan isi onde-onde. Kecambahnya dikenal sebagai tauge.
Sistematika Tanaman Kacang Hijau adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae(Berbiji tertutup)
Classis : Dicotyldonae
Ordo : Rosales(Tumbuhan berbunga)
Familia : Papilionacesae(Tumbuhan polong-polongan)
Genus : Vigna Species
Species : Vigna Radiata L.

Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi,
belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E).
Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan menambah
semangat hidup, juga digunakan untuk pengobatan (Atman, 2007). Air merupakan
sumberdaya yang sangat esensial bagi makhluk hidup, yaitu guna untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pertanian, perikanan,maupun kebutuhan lainnya. Air
yang bersifat universal atau menyeluruh dari setiap aspek kehidupan menjadikan sumber
daya tersebut berharga, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume


serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengukuran
perubahan panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris,
jangka sorong, atau dengan auksanometer. Perkembangan adalah suatu proses menuju
keadaan yang lebih dewasa.

Perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dalam ukuran


(jumlah, volume, dan massa). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi
antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat di dalam
tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen, dan hormon yang
merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan
misalnya nutrien dan air,cahaya, suhu, kelembapan, dan oksigen.

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen


biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Setiap tumbuhan pasti mengalami fase perkecambahan. Beberapa biji dapat mengalami
perkembangan jika berada di kondisi lingkungan yang sesuai. Namun, beberapa biji yang
lain berada dalam masa dormansi. Artinya, bijitersebut tidak tumbuh dan berkembang. Biji
dapat berkecambah karena di dalamnya. Terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Lembaga tumbuhan memiliki tiga bagian, yaitu akar lembaga (radikula), daun lembaga
(kotiledon), batang lembaga (kalkulus). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya
masa dormansi pada biji.

Faktor yang mempenyaruhi pertumbuhan berasal dari faktor dalam dan faktor
luar. Faktor dalam adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri, berupa
tingkat kemasakan bening, ukuran benih, dormansi, penghambat perkecambahan. Faktor
luar adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan, faktor yang itu berupa air, temperatur,
cahara.

Air adalah salah satu sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup.Air
merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk kebutuhan
manusia. Komposisi air dipermukaan bumi 70% di laut dan 30% nya di darat dan udara
menurut Asdak (2004). Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Air sangat dibutuhkan di berbagai daerah khususnya di
indonesia. Air dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari seperti MCK
(Mandi, Cuci, Kakus), pertanian serta untuk di konsumsi. Air yang baik dikonsumsi adalah
air yang bersih dan air yang baik untuk pertanian adalah air yang mengandung banyak
mineral yang dibutuhkan tumbuhan

Air merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses


perkecambahan. Dua fakor yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih adalah sifat dari
benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada medium di
sekitarnya. Banyaknya air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benih. Tetapi
umumnya tidak melampaui dua atau tigakali dari berat keringnya. Tingkat pengambilan air
juga dipengaruhi oleh temperatur, temperatur yang tinggi menyebabkan meningkatknya
kebutuhan air.

Pada kesempata ini kami mencoba meneliti bagaimana perubahan yang terjadi
pada kacang hijau jika tanaman tersebut disiram dengan jenis air yang berbeda terutama
dengan air beras.

2.2 Hipotesis
Ada pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Dirumah masing-masing anggota
Waktu : 21 Agustus-3 September 2023

3.2Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan membandingkan
tanaman kacang hijau yang diberi air murni, air sawah, air teh, dan air bilasan beras. Dan
juga menggunakan metode kuantitatif dengancara merata-rata perubahan pertumbuhan
tanaman dari hari ke hari.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh tanaman kacang
hijau.

Sampel pada penelitian ini adalah satu pot tanaman yang disirami air murni, satu
pot yang disirami air sawah, satu pot tanaman yang disirami air teh, dan satu pot tanaman
yang disirami air bilasanberas.

3.4Variabel Perlakuan
1. Variabel Bebas : Perbedaan jenis air (air murni, air sawah, air beras, dan
air bilasan beras).
2. Variabel Terikat : Pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
3. Variabel Kontrol : Media kapas, Intensitas cahaya, Biji kacang hijau, cahaya.
3.5Unit Perlakuan

1. Perlakuan pada tumbuhan

Menyiram tanaman kacang hijau menggunakan jenis air yang berbeda.


Kelompok perlakuan :
a. Kelompok I (kontrol) : Air murni
b. Kelompok II (perlakuan) : Air sawah
c. Kelompok III (perlakuan) : Air bilasan beras
d. Kelompok IV (perlakuan) : Air teh

2. Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara langsung dengan cara mengamati pertumbuhan


dan perkembangan tanaman kacang hijau, meliputi mengukur panjang batang
menggunakan penggaris dan mengamati jumlah daun yang tumbuh.

3.6 Alat dan Bahan


1. Gelas plastik
2. Kapas
3. Biji kacang hijau
4. Wadah plastik
5. Penggaris
6. Alat tulis
7. Air (air murni, air sawah, air teh, air cucuian beras)
8. Kamera

3.7Cara Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Buatlah media tanam dengan cara memasang kapas
didalam wadah hingga seluruh permukaan tertutup oleh kapas.
3. Beri label dikeempat media tersebut.
4. Basahi kapas menggunakan air, setiap satu wadah dibasahi dengan satu jenis
air.
5. Tanam biji kacang hijau. Setiap media ditanami 10 biji kacang hijau.
6. Letakkan keempat media tersebut pada ruangan dengan intensitas cahaya yang
sama.
7. Sirami tanaman secara rutin sehari sekali.
8. Amati pertumbuhan tanaman dan catat setiap pertambahan tinggi batang
tanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian


4.1.1 Tabel Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

Tabel pertumbuhan panjang pada jenis air murni

Wadah A/Air Murni


No Tanggal
Pengamatan
. 22/ 25/
21/8 23/8 24/8 26/8 27/8 28/8 29/8 30/8 31/8 1/9
8 8
1. Panjang
- - - 3 8 12 14,5 17 18,5 19,5 20,5 21
batang
2. Jumlah
0 0 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2
daun

Tabel rata-rata pertambahan panjang pada jenis air murni

Wadah A/Air Murni


No Tanggal
Pengamatan
. 22/ 25/
21/8 23/8 24/8 26/8 27/8 28/8 29/8 30/8 31/8 1/9
8 8
1. Panjang
- - - 3 5 4 2,5 2,5 1,5 1 1 0,5
batang
2. Jumlah
0 0 0 1 2 - - - - - - -
daun
Tabel pertumbuhan panjang pada jenis air sawah

Wadah B/Air Sawah


No Tanggal
Pengamatan
. 22/ 25/
21/8 23/8 24/8 26/8 27/8 28/8 29/8 30/8 31/8 1/9
8 8
1. Panjang
- - - 2,5 7,5 11 13,5 15,5 17,5 18,5 19 19,5
batang
2. Jumlah
0 0 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2
daun

Tabel rata-rata pertambahan panjang pada jenis air sawah

Wadah B/Air Sawah


No Tanggal
Pengamatan
. 22/ 25/
21/8 23/8 24/8 26/8 27/8 28/8 29/8 30/8 31/8 1/9
8 8
1. Panjang
- - - 2,5 5 3,5 2 2 1,5 1 0,5 0,5
batang
2. Jumlah
0 0 0 1 2 - - - - - - -
daun

Tabel pertumbuhan panjang pada jenis air teh

Wadah C/Air Teh


No Tanggal
Pengamatan
. 24/ 30/
21/8 22/8 23/8 25/8 26/8 27/8 28/8 29/8 1/9
8 8
1. Panjang
- - - - - - - - - - -
batang
2. Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
daun

Tabel rata-rata pertambahan panjang pada jenis air teh

Wadah C/Air Teh


No Tanggal
Pengamatan
. 24/ 30/
21/8 22/8 23/8 25/8 26/8 27/8 28/8 29/8 1/9
8 8
1. Panjang
- - - - - - - - - - -
batang
2. Jumlah
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
daun

Tabel pertumbuhan panjang pada jenis air bilasan beras

Wadah D/Air Bilasan Beras


No Tanggal
Pengamatan
. 24/ 30/
21/8 22/8 23/8 25/8 26/8 27/8 28/8 29/8 1/9
8 8
1. Panjang
- - - 2 5 8 10 11,5 13 14 15
batang
2. Jumlah
0 0 0 1 2 2 2 2 2 2 2
daun

Tabel rata-rata pertambahan panjang pada jenis air bilasan beras

Wadah D/Air Bilasan Beras


No Tanggal
Pengamatan
. 24/ 30/
21/8 22/8 23/8 25/8 26/8 27/8 28/8 29/8 1/9
8 8
1. Panjang - - - 2 3 2 2 1,5 1,5 1 1
batang
2. Jumlah
0 0 0 1 2 - - - - - -
daun

4.1.2 Tabel Perkembangan Tanaman Kacang Hijau

Deskripsi
No Pengamatan Wadah A Wadah B Wadah C Wadah D
(air murni) (air sawah) (air bilasan beras) (air teh)
1. Warna daun Hijau Hijau Kuning -
2. Warna batang Putih kehijauan Putih kehijauan Putih kehijauan -
3. Keadaan akar Memanjang Memanjang Memanjang -
4. Keadaan daun Subur Subur Kering -
5. Keadaan batang Kuat Kuat Lemah -
6. Keadaan tanaman Bertumbuh Bertumbuh Bertumbuh Tidak bertumbuh
4.1.3 Gambar Hasil Pengamatan

Tanggal 21 Agustus 2023


Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh

Tanggal 22 Agustus 2023


Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


Tanggal 23 Agustus 2023
Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


Tanggal 24 Agustus 2023
Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


Tanggal 25 Agustus 2023
Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh

Tanggal 26 Agustus 2023


Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


Tanggal 27 Agustus 2023
Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


Tanggal 28 Agustus 2023
Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


Tanggal 29 Agustus 2023
Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh

Tanggal 30 Agustus 2023


Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


Tanggal 31 Agustus 2023
Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh

Tanggal 1 September 2023


Air Murni Air sawah

Air bilasan beras Air teh


4.2 Analisis Data
Dalam menganalisis hasil penelitian, dapat dilakukan dengan membuat laporan penelitian
pada kertas analisis. Pada penelitian ini, kelompok kami menggunakan tabel untuk
menganalisis data hasil penelitian. Setiap hari ataupun setelah melakukan penyiraman,
kelompok kami mengamati dan memotret tanaman untuk mengamati hasil perkembangan
tanaman.

4.3 Pembahasan
Pada pengamatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau (Green Soya
Seed) menggunakan variabel jenis air yang kami lakukan sejak 21 Agustus hingga 1
September bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau.
Dengan langkah-langkah percobaan yang kami sebutkan di halaman
sebelumnya, kami memperoleh hasil dari pertumbuhan tanaman kacang hijau yang kami
amati selama 12 hari. Terlihat seperti tabel hasil pengamatan yang terlampir di halaman
sebelumnya. Berikut pemaparan hasil pengamatan dari kelompok kami.
Wadah A (Air Murni)
Pada hari pertama, tidak satupun kecambah yang tumbuh. Pada hari kedua
kecambah mulai muncul. Pada hari ketiga hingga hari keduabelas proses pertumbuhan
berlangsung normal. Tidak satupun tanaman yang mengalami pertumbuhan yang tidak
normal.
Tanaman mengalami pertumbuhan tercepat di hari ke 5 pada tanggal 25
Agustus. Tanaman mengalami pertambahan tinggi sebanyak 5 cm dan daun yang tumbuh
pada tanaman pada hari ke lima ada 2 daun. Hasil akhir pada hari keduabelas, tanaman
memiliki tinggi 21 cm dan memiliki 2 daun.
Tanaman yang disiram menggunakan air murni adalah tanaman yang memiliki
pertumbuhan tercepat dan terpanjang dibandingkan tanaman yang disiram menggunakan
jenis air lainnya.
Wadah B (Air Sawah)
Pada hari pertama, tidak satupun kecambah yang tumbuh. Pada hari kedua
kecambah mulai muncul. Pada hari ketiga hingga hari keduabelas proses pertumbuhan
berlangsung normal. Tidak satupun tanaman yang mengalami pertumbuhan yang tidak
normal.
Tanaman mengalami pertumbuhan tercepat di hari ke 5 pada tanggal 25
Agustus. Tanaman mengalami pertambahan tinggi sebanyak 5 cm dan daun yang tumbuh
pada tanaman pada hari ke lima ada 2 daun. Hasil akhir pada hari keduabelas, tanaman
memiliki tinggi 19 cm dan memiliki 2 daun.
Tanaman yang disiram menggunakan air sawah memiliki ketebalan batang yang
lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang disiram menggunakan air biasa. Sehingga
tanaman ini memiliki batang yang kurang kokoh untuk menopang berdirinya tanaman.
Daun yang tumbuh pada tanaman yang disiram menggunakan air sawah juga memiliki
ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang disiram menggunakan air
biasa.
Wadah C (Air Teh)
Tanaman yang disiram menggunakan air the sama sekali tidak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Di hari kedua tidak muncul tanda-tanda tanaman mulai
berkecambah. Di hari ketiga hingga hari keduabelas tanaman juga tidak kunjung
bertumbuh.
Wadah D (Air bilasan beras)
Pada hari pertama, tidak satupun kecambah yang tumbuh. Pada hari kedua
kecambah mulai muncul. Pada hari ketiga hingga hari keduabelas proses pertumbuhan
berlangsung normal. Selama proses pertumbuhan, terdapat tanaman yang daunnya
menguning, ada yang daunnya menguning, dan ada pula tanaman yang mati.
Tanaman mengalami pertumbuhan tercepat di hari ke 5 pada tanggal 25
Agustus. Tanaman mengalami pertambahan tinggi sebanyak 3 cm dan daun yang tumbuh
pada tanaman pada hari ke lima ada 2 daun. Hasil akhir pada hari keduabelas, tanaman
memiliki tinggi 15 cm dan memiliki 2 daun.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan pertumbuhan yang dipengaruhi
oleh perbedaan jenis air yang diberikan pada tumbuhan kacang hijau. Jenis air yang paling
baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah air murni.
Kacang hijau lebih baik disiram dengan menggunakan air murni dari pada air
bilasan beras, air teh atau air sawah karena jika disiram menggunakan selain air dapat
menyebabkan plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa dimana sitoplasma mengerut dan
terdorong menjauhi dinding sel. Peristiwa itu terjadi karena larutan yang pekat (memiliki
konsentrasi yang tinggi).

5.2Saran
Ketika melakukan penanaman, kita harus memperhatikan faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan memberikan takaran yang cukup/tidak
berlebihan dalam memberikan air, maupun bahan pendukung pertumbuhan tanaman yang
lainya.

Sebaiknya menyiram kacang hijau menggunakan air murni yang dimana


konsentrasinya sedang, sehingga tanaman tidak kehilangan air, layu dan mati.
Hendaknya petani yang membudidayakan tanaman kacang hijau untuk
menyiram tanaman kacang hijau dengan air murni agar mendapat hasil yang optimal.
Sebelum melakukan penanaman, pastikan biji kacang hijau yang dipilih dalam
keadaan yang benar-benar segar. Pastikan kesterilan air yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai