Oleh Kelompok 6 :
XII MIPA 1
SMA NEGERI 2 BOYOLALI
2023
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum biologi tentang perkecambahan kacang hijau.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
PRAKATA…………………………………………………………………………i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
BAB V PENUTUP………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………21
LAMPIRAN……………………………………………………………………..22
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Indonesia teradapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan,
diantaranya adalah kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kapri, koro
dan kedelai. Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi.
Menurut pendapat para tokoh, perkecambahan biji merupakan bentuk
awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman
anakan yang sempurna menurut Baker, 1950. Sedangkan, menurut Kramer
dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya
embrio atau keluarnya radikula dan plumula dari kulit biji.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Biji kacang
hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde,
bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang
umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal
sebagai tauge.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, antara
lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam
lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau
bermanfaat untuk memperkuat tulang. Lemak kacang hijau tersusun atas
73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Asupan lemak tak
jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau
mengandung vitamin BI yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas
pria. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi
mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu
anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk
mengkonsumsinya.
Kacang hijau memiliki nama ilmiah Vigna Radiata. Kacang hijau
berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ketanah, lama kelamaan akan
mengeluarkan tunas. Proses itulah yang disebut perkecambahan.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena perkecambahan
merupakan proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk
pertumbuhan tanaman. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis
karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana,
sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan
jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami
penurunan.
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi
Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim
Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena
suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya
berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan
hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada
intensitas cahay yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah
tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang. (Istamar Syamsuri,
2004).
Air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Namun kita tidak
mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan tanaman kacang
hijau jika penyiraman dilakukan dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu
peneliti memilih topik yang berjudul “PENGARUH MEDIA JENIS AIR
PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
KACANG HIJAU”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
pengamatan ini adalah sebagai berikut.
Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang hijau
yang disiram berbagai jenis air yakni air cuka, air kolam, air cucian
beras, dan air biasa?
Apakah perbedaan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kacang hijau?
Bagaimanakah pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui pengaruh media jenis air terhadap pertumbuhan
kacang hijau.
Untuk mengetahui media jenis air yang paling baik dan kurang
baik terhadap pertumbuhan kacang hijau
Untuk mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang
mepengaruhi perbedaan perkecambahan kacang hijau.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka yang menjadi manfaat
penelitian ini ada sebagai berikut.
Dapat mengentahui pengaruh media jenis air terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
Dapat mengetahui media jenis air yang baik dan kurang baik
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Dapat mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang
mepengaruhi perbedaan perkecambahan kacang hijau pada media
jenis air yang berbeda.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
pertumbuhan adalah pertambahan ukuran seperti panjang dan massa
secara kuantitatif yang dihasilkan dan pertumbuhan jumlah sel dan
bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah
proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap
perkembangan tubuh organisme. Pertumbuhan dan perkembangan
diawali dengan perkecambahan. perkecambahan dibagi menjadi dua
yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadu pembentangan ruas
batang dibawah daun lembaga/hipokotil. Sedangkan perkecambahan
hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah.
2. Pengaruh cahaya matahari
Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk
proses fotosintesis. Namun jumlah cahaya yang berlebihan dapat
menghambat pertumbuhan karena merusak kerja hormon pertumbuhan
(auksin). Fungsu utama auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung.
Tumbuhan yang mendapat cahaya kurang/ ditempat gelap akan terjadi
pertumbuhan yang sangat cepat. Tetapi daun kecil dengan warna hijau
muda dan batang yang beruas-ruas/panjang.
B. Hipotesis
1. Kecepatan tumbuhan setiap media siram yang berbeda-beda
2. Kacang hijau akan lebih cepat tumbuh dimedia tanah subur
dibandingkan dengan media sekam dan kapas.
C. Uraian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang
irreversible (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan
perubahan bentuk yang terjadi selamaproses tersebut. Selama
pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan
dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau
tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakansecara
kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan
pertumbuhan.
Aktivitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Pada tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan
alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Tumbuhnya tanaman
melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu
sebagai berikut:
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu
- Perkecambahan epigeal
- Perkecambahan hypogeal
2. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristemprimer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang
terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan
masih berupa embrio.
3. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem
sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini
adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak
bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi.
Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif,sel-sel meristem
membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu
pada awalnya rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi
berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
4. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif
tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a.) Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat
terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel
yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b.) Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga
menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya
bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c.) Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan.
Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal
dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, dan empulur.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena untuk
memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung
untuk membandingan laju pertumbuhan tanaman kacang hijau yang
disiram dengan berbagai jenis air yakni air teh dan air biasa.
H. Model Percobaan
TANAMAN AK => Air Kolam (A1,A2)
TANAMAN ACB => Air Cucian Beras (B1,B2)
TANAMAN AC => Air Cuka ( C1,C2)
TANAMAN AB => Air Biasa (D1,D2)
I. Analisis Data
Untuk mencari rata-rata tinggi batang menggunakan rumus : Rata-rata
= X setiap hari/7 hari
Keterangan
ΣX= jumlah rata rata perhari 7 hari = 7 kali pengukuran
BAB IV
Panjang
Tinggi Hari Ke Jumlah
Akar
(Cm) Daun W
Kelompok (Cm)
D
Akhi
1 2 3 4 5 6 7 Awal Awal Akhir
r
H
AI 0,4 0,9 2,5 5 7 9,5 12 0,1 4 0 2
A T
KH+AK H
AII 0,3 0,8 0,9 1 2 6 7 0,1 4,1 0 2
T
H
B BI 0,4 0,6 2,4 3,5 7 8,5 10 0,1 3,6 0 2
T
KH+AC
H
B BII 0,3 0,5 2,6 4 7 9 10 0,1 3,4 0 2
T
H
CI 0,4 0,7 2,5 3,5 4 5,5 6 0,1 3,2 0 2
C T
KH+AC H
CII 0,3 0,6 0,8 1,1 1,9 2,4 3,8 0,1 2,8 0 2
T
H
DI 0,4 0,9 1`,5 2 3,5 6,5 8 0,1 4,7 0 2
D T
KH+AB 10, H
DII 0,3 0,8 3 5,5 8 12 0,1 4,4 0 2
5 T
0,3 7,2 H
Rata-rata 0,72 2,02 3,2 5,05 78,6 0,1 3,77 0 2
5 3 T
GRAFIK LAJU PERTUMBUHAN BATANG TANAMAN KACANG
HIJAU TANGGAL 17 AGUSTUS - 23 AGUSTUS 2023
40
35
30
25
ACB
20 AB
AK
15 AC
10
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Keterangan :
AB = Air Biasa
AC = Air Cuka
AK = Air Kolam
PEMBAHASAN
Data pada tabel diatas menunjukan bahwa pada hari pertama kecambah
belum tumbuh, sedangkan pada hari kedua ada kecambah yang tumbuh, hal ini
menunjukan bahwa lamanya domansi tanaman kacang hijau yang sebelumnya
direndam air berlangsung selama 2 hari. Diantara laju pertumbuhan yang disiram
menggunakan air kolam(A1,A2), air cucian beras(B1,B2), air cuka(C1,C2), air
biasa (D1, D2), tanaman yang disiram dengan air biasa yang memiliki laju
pertumbuhan paling baik.
Perkecambahan kacang hijau termasuk tipe perkecambahan epigeal karena
kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah yang setiap harinya akan naik
seiring dengan tumbuhnya batang tanaman yang semakin tinggi.
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalan hasil penelitian ini,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kacang hijau yang disiram dengan
menggunakan air biasa laju pertumbuhannya sangat signifikan. Konsentrasi air
kolam yang disiramkan terhadap tanaman kacang hijau tidak begitu signifikan. Ini
dikarenakan di dalam air kolam terdapat berbagai bahan organik maupun
anorganik yang memberikan efek tidak begitu baik terhadap pertumbuhan
tanaman.
Konsentrasi Air beras yang disiramkan terhadap tanaman kacang hijau lebih
unggul karena menyiram dengan air cucian beras secara langsung disiram pada
tanah akan menjadikan tanah tanaman menjadi subur.
Di urutan terakhir laju pertumbuhan yang paling lambat di penelitian ini adalah
tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan aircuka, dikarenakan yang
dikandung air cuka adalah unsur kimia yang Phnya sangat asam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalam hasil penelitian ini, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
B. SARAN