Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL PENGAMATAN PENGARUH

JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

Oleh Kelompok 6 :

Era Nofitasari (12)

Galuh windu dewanti ( 15 )

Maudi prisma bela ( 24 )

Maulana lukman husain ( 25 )

XII MIPA 1
SMA NEGERI 2 BOYOLALI
2023
PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum biologi tentang perkecambahan kacang hijau.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang perkecambahan kacang


hijau ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Boyolali , 17 Agustus 2023


DAFTAR ISI

PRAKATA…………………………………………………………………………i

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………..5

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………13

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN……………………..16

BAB V PENUTUP………………………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………21

LAMPIRAN……………………………………………………………………..22
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di Indonesia teradapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan,
diantaranya adalah kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kapri, koro
dan kedelai. Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi.
Menurut pendapat para tokoh, perkecambahan biji merupakan bentuk
awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman
anakan yang sempurna menurut Baker, 1950. Sedangkan, menurut Kramer
dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya
embrio atau keluarnya radikula dan plumula dari kulit biji.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Biji kacang
hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde,
bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang
umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal
sebagai tauge.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, antara
lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam
lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau
bermanfaat untuk memperkuat tulang. Lemak kacang hijau tersusun atas
73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Asupan lemak tak
jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau
mengandung vitamin BI yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas
pria. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi
mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu
anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk
mengkonsumsinya.
Kacang hijau memiliki nama ilmiah Vigna Radiata. Kacang hijau
berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ketanah, lama kelamaan akan
mengeluarkan tunas. Proses itulah yang disebut perkecambahan.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena perkecambahan
merupakan proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk
pertumbuhan tanaman. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis
karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana,
sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan
jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami
penurunan.
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi
Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim
Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena
suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya
berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan
hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada
intensitas cahay yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah
tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang. (Istamar Syamsuri,
2004).
Air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Namun kita tidak
mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan tanaman kacang
hijau jika penyiraman dilakukan dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu
peneliti memilih topik yang berjudul “PENGARUH MEDIA JENIS AIR
PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
KACANG HIJAU”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
pengamatan ini adalah sebagai berikut.
 Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang hijau
yang disiram berbagai jenis air yakni air cuka, air kolam, air cucian
beras, dan air biasa?
 Apakah perbedaan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kacang hijau?
 Bagaimanakah pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
 Untuk mengetahui pengaruh media jenis air terhadap pertumbuhan
kacang hijau.
 Untuk mengetahui media jenis air yang paling baik dan kurang
baik terhadap pertumbuhan kacang hijau
 Untuk mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang
mepengaruhi perbedaan perkecambahan kacang hijau.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka yang menjadi manfaat
penelitian ini ada sebagai berikut.
 Dapat mengentahui pengaruh media jenis air terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
 Dapat mengetahui media jenis air yang baik dan kurang baik
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
 Dapat mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang
mepengaruhi perbedaan perkecambahan kacang hijau pada media
jenis air yang berbeda.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
pertumbuhan adalah pertambahan ukuran seperti panjang dan massa
secara kuantitatif yang dihasilkan dan pertumbuhan jumlah sel dan
bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah
proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap
perkembangan tubuh organisme. Pertumbuhan dan perkembangan
diawali dengan perkecambahan. perkecambahan dibagi menjadi dua
yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadu pembentangan ruas
batang dibawah daun lembaga/hipokotil. Sedangkan perkecambahan
hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah.
2. Pengaruh cahaya matahari
Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk
proses fotosintesis. Namun jumlah cahaya yang berlebihan dapat
menghambat pertumbuhan karena merusak kerja hormon pertumbuhan
(auksin). Fungsu utama auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung.
Tumbuhan yang mendapat cahaya kurang/ ditempat gelap akan terjadi
pertumbuhan yang sangat cepat. Tetapi daun kecil dengan warna hijau
muda dan batang yang beruas-ruas/panjang.
B. Hipotesis
1. Kecepatan tumbuhan setiap media siram yang berbeda-beda
2. Kacang hijau akan lebih cepat tumbuh dimedia tanah subur
dibandingkan dengan media sekam dan kapas.

C. Uraian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang
irreversible (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan
perubahan bentuk yang terjadi selamaproses tersebut. Selama
pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan
dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau
tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakansecara
kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan
pertumbuhan.
Aktivitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Pada tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan
alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Tumbuhnya tanaman
melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu
sebagai berikut:
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu
- Perkecambahan epigeal
- Perkecambahan hypogeal
2. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristemprimer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang
terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan
masih berupa embrio.
3. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem
sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini
adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak
bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi.
Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif,sel-sel meristem
membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu
pada awalnya rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi
berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
4. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif
tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a.) Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat
terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel
yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b.) Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga
menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya
bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c.) Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan.
Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal
dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, dan empulur.

D. Uraian Tentang Pertumuhan Tumbuhan


1. Faktor Internal
a.) Auksin
Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil).
Hormon auksin yang pertama kali diisolasi adalah IAA (Indole
Acetic Acid) atau asam indol asetat. Sebagian besar IAA disintesis
di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga dan
buah, seta sel-sel kambium.
Auksin berperan di dalam:
1.) Pengatur pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di
daerah belakang meristem ujung.
2.) Merangsang pembelahan sel-sel cambium.
3.) Meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
b.) Giberelin
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk
batang, ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi
giberelin adalah:
1.) Merangsang pembelahan sel.
2.) Merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang
berperan dalam perkecambahan.
3.) Merangsang pembentukan tunas.
c.) Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin
yang pertama ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin
lebih sederhana dari pada giberelin dan auksin. Sitokinin yang
umum digunakan adalah kinetin. Selain kinetin, contoh sitokinin
adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP (6
benzilaminorpurin). Funsi sitokinin adalah:
1.) Merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
2.) Merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada
kalus.
3.) Menghambat efek dominasi apical oleh auksin.
d.) Gas Etilen
Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah
tua. Jika buah tua diletakkan di tempat tertentu maka buah akan
cepat masak. Hal ini disebabkan karena buah tersebut
mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah.
Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi
tebal untuk menahan pengruh ngin. Kombinasi etilen dengan
auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas.
Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengtur tumbuhnya
bunga jantan dan bunga betina.
e.) Asam Abisat
Tidak semua hormone pada tumbuhan berfungsi memacu
pertumbuhan, karena ada beberapa yang justru menghambat
pertumbuhan. Secara umum funsi asam abisat adalah:
1.) Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel.
2.) Menunda pertumbuhan atau doemansi, sehingga membantu
tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
3.) Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering,
sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
f.) Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormone luka, karena
merangsang pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.
g.) Kalin
Hormone kalin berfungsi merangsang pembentukan organ
tumbuhan. Hormone ini dibedakan atas rizokalin untuk
merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang
pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan
antokalin/ florigen merangsang pembentukan bunga.

2. Faktor Eksternal (Lingkungan)


a.) Nutrien
Tumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur
atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan
sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure
makro (makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon,
hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, kalsium, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Contoh unsur mikro
adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.
b.) Air
Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi
dalam tubuh tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis.
Pada tumbuahan yang kekurngan air akan meningkatkan sintesis
asam absisat. Sebagai pelarut air juga mempengaruhi kadar enzim
dan substrat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi laju
metabolisme.
c.) Cahaya
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap
keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan
laju panjangnya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan
tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang
terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuahan menjadi pucat karena
kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang.
Tumbuhan seperti itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak
ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga
tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam keadaan
banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan
tumbuh lebih pendek.
d.) Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga
berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat
mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi reproduksi,
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum
yang paling baik untuk pertumbuhan adalah 10-300C. umumnya
tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40 oC.
e.) Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme.
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas
tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah.
Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar dalam
menyimpan oksigen. Jika kandungan oksigen banyak maka
pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
f.) Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses
pertumbuhan. Kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan
air yang berhubungan dengan penyerapan nutrien. Jika kelembapan
udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan
nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu
pertumbuhan tanaman.

E. Uraian Tentang Kacang Hijau


Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena untuk
memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung
untuk membandingan laju pertumbuhan tanaman kacang hijau yang
disiram dengan berbagai jenis air yakni air teh dan air biasa.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 17 Agustus 2022 hingga
Agustus 2023. Bertempat di SMA NEGERI 2 BOYOLALI.

C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental study
pustaka dan dokumentasi. Sedangan analiasis data dengan
menggunakan refrensi dari buku pedoman, internet, maupun data yang
diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

D. Devinisi Operasional dan Verabel


1. Definisi Operasional
Media air adalah media yang digunakan dalam perendaman kacang
hijau untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-
masing tanaman.Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan
pertambahan ukuran, berat atau perubahan bentuk. Tanaman
kacang hijau adalah tanaman yang berasal dari hasil
perkecambahan tanaman kacang hijau.
2. Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian. Variabel dalam laporan ini terbagi atas
variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas: variabel yang apabila berubah akan
mengakibatkan perubahan pada variabel lain. Adapun variabel
bebas pada penelitian ini adalan air cuka, air kolam, air cucian
beras dan air biasa.
Variabel terikat: Variabel yang berubah akibat perubahan dari
variabel bebas. Adapun variabel terikat pada penelitian ini adalah
tinggi batang pada tanaman kacang hijau.
3. Instrumen Pengukuran
Batang diukur tingginya dalam satuan centimeter (Cm).

E. . Alat dan Bahan


 Spidol
 Cup
 Penggaris
 Buku tulis
 Kacang hijau
 Tanah
 Air Cuka
 Air Biasa
 Air Kolam
 Air Cucian Beras
F. Rancangan Percobaaan
 Faktor Luar : Air cuka, Air kolam, Air cucian beras, dan, Air
biasa.
 Jenis Tanaman : Kacang Hijau
 Waktu Penyiraman : Setiap Pagi jam 06.00 dan Sore jam 18.00
 Waktu Pengukuran : Setiap Pulang Sekolah jam 18.15 WIB
 Sempel: 2 tanaman setiap satu percobaan
 Poulasi: 8 tanaman untuk seluruh percobaan
G. Cara Kerja
a) Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang hijau :
1. Memilih kacang hijau yang kualitasnya baik dan tidak
membusuk.
2. Merendam biji kacang hijau selama 2-3 jam di dalam
baskom.
3. Memilih kacang hijau yang tenggelam atau berada di dasar
tanah yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk di
tanam.
b) Langkah Kerja II untuk proses penanaman biji kacang hijau :
1. Menyiapkan 8 Cup yang telah berisi Tanah
2. Memberi tanda pada masing-masing cup untuk dimasukan
kacang hijau yang ditanam
3. Memasukan masing masing 32 kacang hijau pilihan pada 8
cup yang berbeda
4.Memberi keras label pada tiap cup dengan nama berbagai
jenis air (air cuka, air kolam, air cucian beras, dan air biasa )
c) Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang
hijau :
1. Menyiram Cup dengan berbagai jenis air (air cuka, air
kolam, air cucian beras, dan air biasa )
2. Melakukan pengamatan selama 7 hari untuk mengukur laju
pertumbuhan dan mencatat hasilnya.
3. Melakukan dokumentasi

H. Model Percobaan
TANAMAN AK => Air Kolam (A1,A2)
TANAMAN ACB => Air Cucian Beras (B1,B2)
TANAMAN AC => Air Cuka ( C1,C2)
TANAMAN AB => Air Biasa (D1,D2)

I. Analisis Data
Untuk mencari rata-rata tinggi batang menggunakan rumus : Rata-rata
= X setiap hari/7 hari
Keterangan
ΣX= jumlah rata rata perhari 7 hari = 7 kali pengukuran
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Tabel laju pertumbuhan tanaman kacang hijau tanggal 17 Agustus-23


Agustus 2023

 HASIL ANALISIS DATA (TABEL DAN GRAFIK PENGAMATAN)

Panjang
Tinggi Hari Ke Jumlah
Akar
(Cm) Daun W
Kelompok (Cm)
D
Akhi
1 2 3 4 5 6 7 Awal Awal Akhir
r
H
AI 0,4 0,9 2,5 5 7 9,5 12 0,1 4 0 2
A T
KH+AK H
AII 0,3 0,8 0,9 1 2 6 7 0,1 4,1 0 2
T
H
B BI 0,4 0,6 2,4 3,5 7 8,5 10 0,1 3,6 0 2
T
KH+AC
H
B BII 0,3 0,5 2,6 4 7 9 10 0,1 3,4 0 2
T
H
CI 0,4 0,7 2,5 3,5 4 5,5 6 0,1 3,2 0 2
C T
KH+AC H
CII 0,3 0,6 0,8 1,1 1,9 2,4 3,8 0,1 2,8 0 2
T
H
DI 0,4 0,9 1`,5 2 3,5 6,5 8 0,1 4,7 0 2
D T
KH+AB 10, H
DII 0,3 0,8 3 5,5 8 12 0,1 4,4 0 2
5 T
0,3 7,2 H
Rata-rata 0,72 2,02 3,2 5,05 78,6 0,1 3,77 0 2
5 3 T
GRAFIK LAJU PERTUMBUHAN BATANG TANAMAN KACANG
HIJAU TANGGAL 17 AGUSTUS - 23 AGUSTUS 2023

40

35

30

25
ACB
20 AB
AK
15 AC

10

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7

Keterangan :

AB = Air Biasa

AC = Air Cuka

AK = Air Kolam

ACB = Air Cucian Beras

 PEMBAHASAN

Data pada tabel diatas menunjukan bahwa pada hari pertama kecambah
belum tumbuh, sedangkan pada hari kedua ada kecambah yang tumbuh, hal ini
menunjukan bahwa lamanya domansi tanaman kacang hijau yang sebelumnya
direndam air berlangsung selama 2 hari. Diantara laju pertumbuhan yang disiram
menggunakan air kolam(A1,A2), air cucian beras(B1,B2), air cuka(C1,C2), air
biasa (D1, D2), tanaman yang disiram dengan air biasa yang memiliki laju
pertumbuhan paling baik.
Perkecambahan kacang hijau termasuk tipe perkecambahan epigeal karena
kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah yang setiap harinya akan naik
seiring dengan tumbuhnya batang tanaman yang semakin tinggi.

Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalan hasil penelitian ini,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kacang hijau yang disiram dengan
menggunakan air biasa laju pertumbuhannya sangat signifikan. Konsentrasi air
kolam yang disiramkan terhadap tanaman kacang hijau tidak begitu signifikan. Ini
dikarenakan di dalam air kolam terdapat berbagai bahan organik maupun
anorganik yang memberikan efek tidak begitu baik terhadap pertumbuhan
tanaman.

Konsentrasi Air beras yang disiramkan terhadap tanaman kacang hijau lebih
unggul karena menyiram dengan air cucian beras secara langsung disiram pada
tanah akan menjadikan tanah tanaman menjadi subur.

Di urutan terakhir laju pertumbuhan yang paling lambat di penelitian ini adalah
tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan aircuka, dikarenakan yang
dikandung air cuka adalah unsur kimia yang Phnya sangat asam.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalam hasil penelitian ini, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan dari pengamatan dan pembahasan


kami menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau dimulai dengan tumbuhnya akar, batang, baru
kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda. Oleh
sebab itu, akar tumbuh lebih panjang daripada batang maupun daun.
2. Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan karena tanpa adanya sinar matahri maka tumbuhan tidak bisa
melakuakan fotosintesis. Kebutuhan cahaya matahari tiap tanaman berbeda-
beda tergantung reaksi yang diperlukan. Lalu tumbuhan yang yang berada
tergantung reaksi yang diperlukan
3. Biji yang disiram dengan air cuka
pertumbuhannya tidak sebaik biji yang disiram air biasa,air beras, dan air
kolam. Biji yang disiram dengan air biasa ,air beras,dan air kolam terlihat
lebih tinggi dan kondisinya lebih segar dari biji yang disiram dengan larutan
air cuka. Hal ini dikarenakan dalam larutan air cuka sudah terkandung zat
kimia yang mempengaruhi pertumbuhan biji tersebut.

B. SARAN

Dalam mengukur tinggi kecambah harus dilakukan secara teliti. Dalam


melakukan percobaan, hendaklah memperhatikan kualitas kacang hijau yang
akan ditanam dan memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam
dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin
diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

Lalu syarat-syarat juga harus diperhatikan apa saja yang dibutuhkan


seperti air yang cukup,udara yang cukup, cahaya matahari yang optimal serta
pemilihan biji yang baik dan diharapkan lebih baik menyiram kacang hijau
dengan air biasa,air beras, atau air kolam karena membuat pertumbuhan
kacang hijau lebih baik dan lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.wikipedia.org/wiki/Teh. Diakses pada tanggal 11 Agustus


2023
2. http://deywoon.blogspot.co.id/2014/01/ringkasan-materi-pertumbuhan-
dan-perkembangan.html. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2023
3. http://garda-pengetahuan.blogspot.co.id/2013/08/faktor-faktor-yang -
mempengaruhi .html. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2023
4. https://www.wikipedia.org/wiki/Kacanghijau. Diakses pada tanggal 11
Agustus 2023
5. Suspriyanti, Ninik, 2012, Biologi untuk SMA / MA Kelas XII. Sidoarjo :
PT. Mas Media Buana Pustaka
6. BSE, 2006, LKS Biologi untuk SMA / MA Kelas XII Semester 1. Sidoarjo : PT.
Mas Media Buana Pustaka
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai