Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

PENGARUH AERESI TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH :

NAMA : RYAN ARUNG SATRIA PERDANA (20)

HOMSIATUL MAGFIROH (10)

FAUZIAWATI (07)

KELOMPOK : HARIMAU

KELAS : XII MIPA 1

TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnya maka saya boleh menyelesaikan tugas makalah dengan
baik dan benar.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


“Pengaruh Aeresi Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembanagan Pada Kacang Hijau”, yang
menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari
pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau sebagai faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkecambahan tumbuhan.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi dari makalah ini ada kekurangan da nada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga memberikan manfaat.

Pamekasan, 18 Agustus 2022

“Penulis”
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar Belakang
    Indonesia merupakan daerah tropis yang dapat ditanami bermacam – macam
tumbuhan yang beraneka ragam , seperti tanaman palawija, tanaman kecambah, buah –
buahan, bunga, dll. Tanaman – tanaman tersebut dikembangbiakan di Indonesia karena
mengandung bayak  manfaat, baik dalam segi ekonomi, sosial dan kesehatan.
            Sementara itu, para petani Indonesia masih menggunakan cara tradisional dengan
menanam  di sawah, dibajak dengan sapi, dipupuk, dan disirami. Penanaman dengan
menggunakan cara tradisional merupakan teknik yang sangat baik, karena dapat
menghindarkan penggunaan bahan kimia berbahaya  yang dapat merusak lingkungan dan
keberlangsungan ekosistem di bumi.
            Namun,  sekarang banyak para petani yang mengeluhkan adanya gagal panen pada
tanaman mereka. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gagal panen, salah
satunya adalah sistem aerasi pada tanaman. Kita ketahui bahwa air merupakan kebutuhan
utama tanaman untuk melangsungkan kehidupannya dalam tumbuh dan berkembang. Hal
inilah yang sering dilupakan para petani dalam memberikan takaran air yang paling tepat
untuk kesuburan tanaman mereka. Karena takaran air yang optimum dapat menghasilkan
tanaman yang tumbuh dan berkembang secara optimum.
            Di sisi lain, aerasi tanah erat kaitannya dengan kadar oksigen di dalam tanah. Tanah
yang aerasinya  baik memungkinkan masuknya udara ke dalam tanah, sehingga akan
mengandung oksigen yang cukup pula. Seperti diketahui akar sangat membutuhkan oksigen
untuk melakukan respirasi. Hal inilah yang  terkadang tidak di sadari oleh para petani dalam
melakukan penyiraman pada tanaman mereka. Padahal apabila hal tersebut dilupakan dapat
memberikan dampak buruk dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

B. Rumusan Masalah
          1.2.1.  Bagaimanakah sistem aerasi yang baik dan benar dalam proses pertumbuhan
dan  perkembangan tanaman berkecambah ?
          1.2.2.  Bagaimanakah pengaruh sistem aerasi dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman berkecambah ?
C. Tujuan Pratikum
1.3.1 untuk mengetahui pengaruh aeresi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hujau.
1.3.2 untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
yang disiram air dengan takaran yang berbeda.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Teori

Salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati adalah makhluk
hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan adalah makhluk hidup yang
mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya.

Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi pada


makhluk hidup. Menurut Istamar Syamsuri (2004:2), mengemukakan bahwa pertumbuhan
diartikan sebagai pertambahan jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali.
Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses
pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan
irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu
konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organism (Sri Pujiayanto,
2008:3).

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyertai


pertumbuhan. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan makhluk
hidup. Secara sederhana, perkembangan merupakan proses perubahan menjadi dewasa.
Dalam proses tersebut, terjadi diferesiasi sel (perubahan struktur dan fungsi sel), histogenesis
(pembentukan organ), dan gametogenesis (pembentukan selsel kelamin). Berbeda dengan

pertumbuhan, perkembangan merupakan suatu konsep kualitatif.

1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan berbiji tumbuh dan berkembang dari biji. Umumnya, biji terdapat di dalam
buah. Biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio (bakal)
tumbuhan serta cadangan makanan. Suatu embrio tumbuhan terdiri atas batang lembaga
(kaulikalis), bakal akar (radikula), dan satu atau dua keping biji (kotiledon). Bagian sumbu
embrio yang berada di atas tempat munculnya kotiledon disebut epikotil, sedangkan bagian
sumbu embrio yang berada di bawah tempat munculnya kotiledon disebut hipokotil.
Cadangan makanan ada yang terdapat pada endosperm, yaitu jaringan yang mengelilingi
embrio, atau terdapat di dalam kotiledon. Biji dengan cadangan makanan pada endosperm
disebut biji berendosperm atau biji beralbumin, contohnya biji jagung. Sementara itu, biji
dengan cadangan makanan pada kotiledon disebut biji tak berendosperm atau biji
eksalbumin, contohnya biji bunga matahari. Biji dilindungi oleh testa, yaitu suatu selubung
biji kuat yang berasal dari dinding bakal biji. Testa berfungsi sebagai kulit biji.

Gambar 1.1 Struktur biji tak berendosperm dan biji berendosperm.

a. Perkecambahan

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman


baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses
perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan
oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan
monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula.

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


epigeal dan hipogeal.

a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena


terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.

Gambar 1.2 Perkecambahan epigeal dan hypogeal.

Proses perkecambahan biasanya diawali dengan masuknya air ke dalam biji. Air
masuk ke dalam biji melalui mikropil dan testa. Masuknya air ke dalam biji dipengaruhi oleh
peristiwa imbibisi. Hal itu menyebabkan perubahan kondisi di dalam sel dan memungkinkan
diaktifkannya enzimenzim yang mengatalisis reaksi-reaksi biokimiawi perkecambahan.
Reaksireaksi biokimiawi tersebut, diantaranya, adalah reaksi pembongkaran cadangan
makanan yang ada pada kotiledon. Hasil reaksi tersebut digunakan sebagai sumber energi,
sebagai bahan penyusun komponenkomponen sel, dan untuk pertumbuhan embrio. Embrio
pada biji tidak memiliki klorofil sehingga kebutuhan nutrisinya terutama diperoleh dari
cadangan makanan pada endosperm. Selain dari endosperm, nutrisi untuk perkembangan
embrio dapat pula diperoleh dari kotiledon atau bagian lain pada bakal biji, bergantung pada
karakteristik biji tersebut.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan
faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh
tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Faktor luar
tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu
faktor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.Untuk lebih memahami,
mari cermati uraian berikut ini.

a. Faktor Internal

Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah


faktor genetic dan hormon.

a. Gen, sebagai pengatur pola sintetis protein.


b. Hormon pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman meliputi:
 auksin, merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsang
partenokarpi, yaitu timbulnya buah tanpa didahului, mempercepat diferensiasi.
 giberelin, meningkatkan pemanjangan sel.
 sitokinin, merangsang pembelahan sel.
 gas etilen, merangsang pematangan buah.
 asam absisat, menghambat pertumbuhan, membantu menggugurkan daun.
b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan aerasi.

1) Nutrisi

Semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan, memerlukan nutrisi untuk kelangsungan


hidupnya. Nutrisi atau zat-zat makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi dan
sebagai penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Nutrisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu unsur makro (makronutrisi) dan unsur mikro
(mikronutrisi).

Unsur makro (yaitu, unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak), antara
lain karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, potasium (kalium), dan magnesium.
Unsur mikro (yaitu, unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit) terdiri atas besi,
tembaga, seng, mangan, kobalt, natrium, boron, klor, dan molibdenum

2) Cahaya

Tidak semua jenis nutrisi yang diserap oleh tanaman dapat digunakan secara langsung
oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Sebagai contoh, air dan karbon dioksida harus diolah
terlebih dahulu di dalam daun untuk membentuk zat gula (glukosa) melalui proses
fotosintesis. Fotosintesis hanya dapat terjadi jika ada cahaya.

Hasil fotosintesis yang berupa glukosa itu akan digunakan oleh tanaman sebagai
sumber energi untuk pertumbuhan atau sebagai bahan untuk membangun komponen-
komponen sel. Jika tidak ada cahaya, fotosintesis tidak akan terjadi sehingga tidak tersedia
sumber energi bagi tumbuhan untuk melangsungkan pertumbuhannya.

3) Suhu

Peran suhu terhadap pertumbuhan tanaman sangat penting karena suhu berpengaruh
terhadap aktivitas enzim. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan sebagai
katalisator dalam reaksireaksi kimia di dalam sel. Enzim hanya dapat bekerja secara optimal
jika suhunya optimal. Jika suhu naik melebihi suhu optimal, aktivitas enzim akan berkurang.
Demikian juga jika suhu terlalu rendah, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berjalan dengan
baik. Jika reaksireaksi kimia sel terganggu, pertumbuhan tanaman juga akan terganggu. Jika
suhu naik, transpirasi juga akan naik sehingga tanaman akan kehilangan lebih banyak air.
Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Tanaman biasanya memiliki
persyaratan suhu tertentu untuk dapat hidup secara normal.

4) Kelembapan

Kelembapan udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi. Jika
kelembapan rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zatzat mineral
juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.
Jika kelembapan tinggi, laju transpirasi rendah sehingga penyerapan zatzat nutrisi juga
rendah. Hal ini akan mengurangi ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga
pertumbuhannya juga akan terhambat.

5) Aerasi

Aerasi tanah berkaitan dengan kandungan oksigen di dalam tanah. Tanah yang
memiliki kandungan oksigen yang cukup dikatakan aerasinya baik. Oksigen di dalam tanah
diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan bermanfaat dalam
perkembangan selsel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam
tanah. Jika aerasi tidak baik, respirasi akar akan terganggu sehingga mengganggu
pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.
3. Kajian Tentang Kacang Hijau (Phaseolus radiates)

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi.

Tanaman kacang hijau adalah tanaman semusim berumur pendek (60 hari). Panen
kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari ke-80 setelah tanam. Menurut
Purwono (2005:12) kacang hijau termasuk dalam Leguminosae. Adapun klasifikasi botani
tanaman kacang hijau sebagai berikut:

 Divisi               : Spermatophyta
 Sub-divisi        : Angiospermae
 Kelas               : Dicotyledoneae
 Ordo                : Rosales
 Famili              : Leguminose (Fabaceae)
 Genus              : Vigna
 Spesies            : Vigna radiata atau Phaseolus radiates

Kacang hijau mempunyai karakteristik tersendiri. Menurut Soeprapto (1993:42)


tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm,
tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate
(terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih
panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Bunga kacang hijau
berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat
menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm
dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua
berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil
dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau
mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam. Tanaman kacang hijau
berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

4. Pengaruh Aerasi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

pada Kacang Hijau

Aerasi tanah berkaitan dengan kandungan oksigen di dalam tanah. Tanah yang
memiliki kandungan oksigen yang cukup dikatakan aerasinya baik. Oksigen di dalam tanah
diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan bermanfaat dalam
perkembangan sel-sel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam
tanah. Jika aerasi tidak baik, respirasi akar akan terganggu sehingga mengganggu
pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.

Manfaat aerasi tanah ialah:

 Untuk pertumbuhan akar


 Untuk pertumbuhan mikroba
 Menambah kecepatan dekomposisi bahan organik
 Mempengaruhi tipe senyawa organik yang terbentuk, misalnya asam laktat, butirat &
sitrat
 Mengendalikan terbentuknya senyawa beracun

Kebutuhan O2 pada tanaman untuk pertumbuhan tanaman secara optimal pada umumnya
ialah:

 Tumbuh baik bila O2 >10%


 Terganggu bila O2 < 10%
 Tanah beraerasi baik bila O2 : 18 – 21%
 Laju difusi O2 harus 30×10-8 g/cm2 - menit
 Kadar CO2 dalam tanah : 0,1 – 5 %

Adapun pengaruh aerasi tanah yang buruk dapat mengakibatkan:

 Pertumbuhan  tanaman terganggu


 Pertumbuhan akar terganggu
 Menekan kemampuan absorsi air
 Mengurangi permeabilitas akar terhadap air
 Reaksi tanah kondisi reduksi (indikator yang baik kondisi aerasi)
 Banyak terbentuk senyawa beracun

Tanaman kekurangan air dapat mengakibatkan kematian, sebaliknya kelebihan air dapat
menyebabkan kerusakan pada perakaran tanaman, disebabkan kurangnya udara pada tanah
yang tergenang. Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air dalam media
tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi kedua faktor tersebut. Di
lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia, tanaman dapat mengalami cekaman
(kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan
air melalui proses transpirasi (Islami dan Utomo, 1995).
BAB III

METODE PRATIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Pratikum ini dilakukan pada:

Hari / Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2022

Pukul : 07.00 – 08.30 WIB

Tempat : Lab Biologi SMAN 5 PAMEKASAN

B. Alat Dan Bahan


1. Biji kacang hijau
2. Tanah
3. Air
4. Gelas plastik
5. Penggaris
6. Alat tulis

C. Prosedur Kerja

Langkah - langkah pengamatan pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau


sesuai prosedur kerja sebagai berikut :

1. Siapkan gelas plastik yang sudah dilubangi.


2. Kemudian isi 2 gelas plastik dengan tanah yang subur.
3. Tanamkan masing – masing 5 biji kacang hijau ke dalam 2 gelas tersebut.
4. Siramlah gelas pertama setiap hari dengan air secukupnya, sedangkan gelas kedua di
siram air secara berlebihan.
5. Kemudian taruklah kedua gelas tersebut di tempat yang cukup dengan sinar matahari.
6. Amatilah pertumbuhan setelah satu minggu dan ukur tinggi tanaman kacang hijau
yang tumbuh.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
a. Botol 1 (penyiraman air secara berlebihan)

Tumbuhan / Tinggi (cm)


No. Hari
T1 T2 T3 T4 T5

1 Ke - 7 1,2 5 9 11 19

b. Botol 2 (penyiraman air secukupnya)

Tumbuhan / Tinggi (cm)


No. Hari
T1 T2 T3 T4 T5

1 Ke - 7 9,5 10,5 _ _ _

Ciri – ciri tumbuhan pada kecambah

Botol 1
 Tumbuhan 1
1. Memiliki ukuran yang sangat kecil.
2. Memiliki akar yang tidak terlalu panjang.
3. Masih dalam proses radikula.
 Tumbuhan 2
1. tumbuhnya akar tunggang.
2. memiliki bentuk daun seperti kupu – kupu.
 Tumbuhan 3
1. Epikotil menjadi lurus dan muncul daun.
2. Akar radikula mulai memanjang.
 Tumbuhan 4
1. Munculnya akar lateral yang mulai berkembang.
2. Munculnya daun yang mulai memanjang.
3. Akarnya yang melengkung.
 Tumbuhan 5
1. Tumbuhnya akar tunggang.
2. Memiliki bentuk daun seperti kupu – kupu.
3. Daunnya berbentuk ofal dan bagian ujung daunnya lancip.

Botol 2
 Tumbuhan 1
1. Tumbuhnya akar tunggang.
2. Memiliki bentuk daun seperti kupu – kupu.
3. Daunnya berbentuk oval dan bagian ujung daunnya lancip.
 Tumbuhan 2
1. Tumbunnya akar tunggang.
2. Memiliki bentuk daun seperti kupu – kupu.
3. Daunnya berbentuk oval dan bagian ujung daunnya lancip.
 Tumbuhan 3
1. Suhunya terlalu rendah sehingga dapat merusak enzim.
2. Terlalu dalam saat menanam biji kacang hijau.
3. Kurangnya cahaya sehingga menghambat pertumbuhan.
 Tumbuhan 4
1. Suhunya terlalu rendah sehingga dapat merusak enzim.
2. Terlalu dalam saat menanam biji kacang hijau.
3. Kurangnya cahaya sehingga manghambat pertumbuhan.
 Tumbuhan 5
1. Suhunya terlalu rendah sehingga dapat merusak enzim.
2. Terlalu dalam saat menanam biji kacang hijau.
3. Kurangnya cahaya sehingga menghambat pertumbuhan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa:

1. Air dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses


pertumbuhan dan perkembangan  tumbuhan membutuhkan air. Namun, banyak
sedikitnya air yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan
tumbuhan kacang hijau.
2. Biji kacang hijau yang disiram air secara berlebihan dengan biji kacang hijau yang
disiram secukupnya memiliki perbedaan. Biji kacang hijau yang disiram air secara
berlebihan, pertumbuhannya lebih lambat namun kondisi fisiknya hampir sama
dengan biji kacang hijau yang disiram air secukupnya. Sedangkan, biji kacang
hijau yang disiram air secukupnya mengalami pertumbuhan dengan optimal.
3. Apabila aerasi yang terkandung dalam tanah baik, maka pertumbuhan tanaman
berjalan dengan optimal. Sebaliknya, apabila aerasi yang terkandung dalam tanah
buruk, maka akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan pada tanaman.

B. Saran
1. Pemilihan tanah yang baik harus diperhatikan.
2. Penanaman biji kacang hijau sebaiknya tidak terlalu dalam karena hipokotil akan
lama muncul ke permukaan tanah.
3. Lakukan penyiraman secara teratur.
4. Lakukan pengamatan terhadap tumbuhan kacang hijau dengan teliti dan cermat.
DAFTAR PUSTAKA

Faris. 2013. Laporan Pengamatan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan Kacang Hijau. https://farischarming.wordpress.com/. Diakses pada 30
Agustus 2015.

Fauzi, Muhammad. 2014. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.


http://mfauzihamzah.blogspot.com/. Diakses pada 30 Agustus 2015.

Mahfiroh, Ida. 2013. Penelitian Pengaruh Sistem Aerasi pada Pertumbuhan dan
Perkembangan Kecambah. http://iddamahfiroh.blogspot.com/. Diakses pada 30
Agustus 2015.
LAMPIRAN

 Foto dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai