Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENELITIAN

PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU

OLEH :

I PUTU DIKA SURYAWAN / XII.IPA.9/ 13

IDA AYU PARAMITA / XII.IPA.9/ 18

IDA AYU PRAMITA ULANDARI/ XII.IPA.9/ 19

NI MADE RISKAYANTI/ XII.IPA.9/30

NI WAYAN GIRIYASTUTI / XII.IPA.9/ 35

SMA NEGERI 1 ABIANSEMAL

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah
melimpahkan segala rahmat, berkat pertolongan dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga
dalam waktu yang telah ditentukan dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini dengan baik.
Proposal penelitian ini diajukan kepada Bapak Gusti Ngurah Merta,S.Pd. sebagai
bahan acuan dan penilaian dalam terhadap penelitian yang akan penulis laksanakan terkait
dengan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
Dalam penyelesaian Laporan Penelitian ini, penulis banyak mendapat masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan laporan
penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, sehingga
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak manapun sangat diharapkan
demi kesempurnaan selanjutnya, penulis juga berharap semoga tulisan ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan ini

Abiansemal, 22 Juli 2023

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh
dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embrio kemudian
berkembang menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang dan daun.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Pertambahan ukuran pada makhluk hidup bersel banyak ditandai dengan pertambahan
ukuran sel atau pertambahan jumlah sel. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan biji diawali dari perkecambahan. Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Sedangkan yang dimaksud perkembangan
adalah peristiwa yang berawal dari diferensiasi yang semakin tampak perbedaan
struktur dan fungsi masing-masing organ hingga perubahan yang terjadi semakin
kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor
dalam dan luar.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu : Pertumbuhan sekunder
dan pertumbuhan primer. Pertumbuhan sekunder yaitu pertumbuhanyang terjadi
sebagai hasil aktivitas jaringan meristem sekunder dan pertumbuhansekunder terletak
pada cambium, sedangkan pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan yang terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel sekunder, dan pertumbuhan ini terjadi pada ujung
akar, dan ujung batang. Pertambahan tinggi tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu
faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam terdiri atas faktor gen dan faktor hormon,
dimana faktor hormon ini terdiri atas hormon auksin yang berfungsi menggiatkan
pembelahan sel, hormon giberelin yang merangsang pembelahan sel kambium, asam
absisat yang dapat menghambat perkecambahan biji, Asam traumalin berfungsi
regenerasi sel, gas etilen yang mempengaruhi proses pematangan buah, dan hormon
kalin yang dapat merangsang pertumbuhan organ tanaman sedangkan faktor luar
terdiri dari cahaya yang merupakan sumber energi untukmelakukan fotosintesis, tanah
merupakan tempat untuk menancapkan akar tanaman, air merupakan faktor yang
sangat diperlukan oleh tumbuhan, suhu pada tumbuhan yang baik adalah suhu
optimum, kelembaban sangat mempengaruhi tumbuhan, dan mineral yang sangat
diperlukan oleh tumbuhan agar tidak terjadi gangguan.
Salah satu faktor yang paling berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
adalah cahaya, mengapa demikian ? Karena cahaya berpengaruh terhadap proses
fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap
keseluruhan tumbuhan secara langsung. Pengaruh cahaya yang paling nyata dapat
diamati dengan membandingkan satu macam tumbuhan yang tumbuh dalam keadaan
cahaya terang dan yang tumbuh dalam keadaan gelap. Keadaan gelap berpengaruh
terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju pertumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh di
tempat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada tumbuhan di tempat yang terkena
cahaya.Sehubungan hal tersebut di atas, maka kami ingin melakukan penelitian
tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

Dengan melihat latar belakang dan persoalan tentang perbedaan pertumbuhan


kacang hijau akibat pengaruh matahari serta kadar air dalam perkecambahan. Dengan
alasan tersebut kita dapat menentukan tujuan serta rumusan masalah seperti berikut:
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Untuk mengetahui apa pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kadar air matahari terhadap pertumbuhan
kacang hijau.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan kadar air dalam media tanam dapat mempengaruhi pertumbuhan
kacang hijau?
2. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan perkecambahan kacang hijau?
3. Bagaimana perbedaan antara perkecambahan yang mendapatkan kadar air yang
cukup serta cahaya dengan yang berada di tempat gelap dan memiliki kadar air
yang rendah!

D. Hipotesis
 Cahaya matahari memperlambat pertumbuhan kecambah kacang hijau
 Air dapat mempengaruhi laju pertumbuhan pada kecambah kacang hijau

E. Manfaat Penelitian
 Sebagai bahan informasi untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
 Sebagai bahan informasi untuk mengetahui pengaruh kadar air terhadap
pertumbuhan kacang hijau
 Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa-siswi yang ingin kacang hijau yang
ditanamnya tumbuh dengan cepat.
 Sebagai bahan masukan untuk melakukan penlitian tentang perkecambahan
kacang hijau.
 Sebagai bahan informasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
Biologi kelas XII.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu dan bersifat kualitatif. Sifat kualitatif dari
pertumbuhan dapat ditandai dengan dapat diukurnya berat, panjang, umur, dan
keseimbangan metabolisme. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman, dapat digunkan
auksanometer
Pertumbuhan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupan pertumbuhan di
mana tanaman akan memanjang di ujung akar maupun di ujung batangnya. Terdapat
tiga macam pertumbuhan primer berdasarkan letaknya
1. daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung akar dan aktif
membelah karena bersifat meristematik,
2. daerah perpanjangan sel, terdapat di belakang daerah pembelahan dan
sel – selnya berkemampuan untuk membesar dan memanjang,
3. daerah diferensiasi sel, terdapat sel – sel yang mampu berdiferensiasi
untuk mencapai fungsi dan struktur khusus.
Selain pertumbuhan primer, juga terdaoa pertumbuhan sekunder yang
merupakan pertumbuhan akitivitas sel meristem sekunder seperti kambium. Adanya
aktivitas kambium ini mengakibatkan menambahnya diameter batang. Terdapat dua
macam kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler
terletak di antara xylem dan floem sehingga sel kambium akan membelah ke arah
dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder.
Sedangkan kambium gabus merupakan sel meristem yang terletak di bawah epidermis

B. Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuhan muda. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media
lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya
ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses


katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi
hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya
cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun
menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan
lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses itu
pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami
penurunan.

Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak
dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan
hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang
tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.
(Istamar Syamsuri, 2004)

Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya


perkecambahan adalah sebagai berikut

 Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak


 Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok
 Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
 Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
 Morfogenesis sel   : Kekhususan antar organ dalam bentuk dan fungsi
 Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru

Berdasarkan letak kotiledonnya, terdapat dua macam tipe perkecambahan, yaitu


perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.

1. Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang


menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan pada
tumbuhan gandum, makanan diambil dari endosperma. Misalnya biji tanaman Kacang Kapri
( Pisum Sativum ).
2. Perkecambahan Epigeal

Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan


kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya bunga matahari ( Helianthus annuus ) dan
kacang hijau ( Phaseolus radiantus ). Pada perkecambahan secara epigeal ini, kotiledon yang
terkena sinar matahari akan mengembangkan klorofil dan dapat mengadakan fotosintesis,
tetapi sebelum hal itu terjadi, suplai makanan diambil dari endosperm. Kotiledon hanya
berfungsi sementara sebagai daun tempat fotosintesis, yaitu sebelum daun sesungguhnya
tumbuh.

C. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah :

1) Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).

2) Irreversibel (tidak kembali ke asal).

3) Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.

4) Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu


tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur
skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.

Perkembangan adalah:

1) Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).

2) Sel-sel berdiferensiasi.

3) Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi
masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut
semakin kompleks.
4) Proses ini berlangsung secara kualitatif.

5) Irreversible

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam tumbuhan sebagai pengendali
proses pertumbuhan dan perkembangan, hal ini meliputi ;
 Genetik ( hereditas )
Gen adalah adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen bekerja
untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
 Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
( senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia organik.
 Hormon ( Fitohormon )
Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah sekumpulan senyawa organik
bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh
manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat,
atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) 
tumbuhan. Kadar kecil yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per
liter sampai satu mikromol per liter. Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu sebagai
berikut. Beberapa contoh hormon adalah hormon auksin, giberelin, sitokinin,
gas etilen, asam traumalin, asam absisat, dan kalin (rizokalin, phytokalin,
kaulokalin dan antokalin).

2. Faktor Eksternal , yaitu materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang
berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.Termasuk
ke dalam faktor luar adalah cahaya, derajat keasaman (Ph) , temperatur, garam-
garaman dan mineral (unsur hara) , iklim, kelembaban, gravitasi bumi (terkait
distribusi enzim pertumbuhan / geotropisme) , oksigen, kerbondioksida, air dan
beberapa faktor lain seperti patogen serta kompetisi antar mahkluk hidup.

E. Uraian Tentang Cahaya


Cahaya matahari mempunyai pengaruh terhadap perkecambahan tumbuhan.
Tetapi banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap tumbuhan itu
berbeda-beda. Beberapa peneliti telah memperlihatkan bahwa biji yang peka
terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun. Cahaya sendiri
memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan
pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada
morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang
lebih besar.
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya yang dibutuhkan
untuk :
 Pembentukan zat warna hijau (klorofil)
 Pertumbuhan tanaman dan kualitas produksi.
 Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat
dan memanjang.

Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat dalam


proses :

 Perkecambahan
  Perpanjangan batang 
 Membukanya hipokotil
 Perluasan daun
 Dormansi tunas
 Sistesis klorofil
 Gerakan batang
 Gerakan daun
 Pembukaan bunga

F. Air
Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia,hewan dan tumbuhan,yang
secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah
satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa
dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena
sel-sel embrio membesar) dan biji melunak, proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif
bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase
menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan
senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino
dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim –
enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran
sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif
melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula
makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada
akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup
lunak bagi embrio untuk dipecah.

 Fungsi Air Untuk Tumbuhan


1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan
membesar.
2. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
3. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
4. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
5. Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi
karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak
baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
kemungkinan akan mati.

G. Identifikasi Tanaman Kacang Hijau

KACANG HIJAU
Nama Umum
Indonesia : Kacang hijau
Inggris : Mung beans
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Viridiplantae (Tumbuhan Hijau)
Super Divisi : Embryophyta (Tumbuhan Darat)
Divisi : Tracheophyta (Tumbuhan Berpembuluh)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Fabales (Tumbuhan Berbunga)
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata L. (Atika, 2018).

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya.

Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :


 Protein (memperkuat daya tahan tubuh)
 Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang)
 Vitamin b1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan
energi)
 Vitamin b2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh)
 Vitamin e (membantu meningkatkan kesuburan)
 Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah
 Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
 Antioksidan yang berguna bagi tubuh
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data
penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau yang berada berada di Cahaya
dan air yang cukup, serta pada keadaan tampa air. Dengan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau yang berada di tempat gelap dan air yang cukup,
serta pada keadaan tanpa air.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 24 Juli 2023 hingga 27 Juli 2023.
Bertempat di Sangeh, Jl. Raya Sangeh No.4 ( Rumah Ida Ayu Paramita).

C.  Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, studi pustaka, dan


dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan referensi dari buku
pedoman , internet maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


1. Populasi Penelitian
 Sejumlah biji kacang hijau yang dibeli di pasar
 Air tanah yang digunakan untuk menyiram
 Kapas yang basah sebagai sarana menanam kacang hijau
2. Sampel Penelitian
 40 butir kacang hijau yang terdiri atas 4 perlakuan, setiap perlakuan terdiri
atas 10 biji.
 Air secukupmya setiap hari
 Kapas yang sudah dibasahi oleh air tanah

E. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Alat
 Botol gelas yang kosong
 Penggaris
 Kamera/hp
 Gelas penyiraman air

2. Bahan
 Biji kacang hijau
 Kapas
 Air secukupnya
F. Definisi Operasional dan Variabel

 Definisi Operasional

Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman kacang
merah untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing
tanaman.

Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan ukuran


atau berat serta perubahan bentuk.

Tanaman kacang merah adalah tanaman yang berasal dari hasil


perkecambahan biji kacang merah.

 Variable
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002).Variabel dalam laporan ini
terbagi atas variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.

 Variabel Bebas : Variabel yang apabila berubah akan mengakibatkan


perubahan pada variable lain..
 Variabel Terikat : Variabel yang berubah akibat perubahan pada variabel
bebas.
 Variable Kontrol : Kondisi suhu, pencahayaan, pasokan gas ( CO2dan O2), dan
media tanah yang sama. 

Variabel Kecambah 1 Kecambah 2


Variabel Kontrol Aqua, Tanah, Air, Biji Aqua, Tanah, Air, Biji
Kacang Hijau Kacang Hijau
Variabel Bebas Diletakkan di dalam Diletakkan di tempat
lemari (tempat gelap) yang terang sinar
matahari
Variabel Terikat Lebih panjang, ramping, Lebih pendek, batang
rapuh serta daun tak kokoh, daun hijau, lebar
lebar dan pucat serta tebal
2. Rancangan Percobaan

Faktor Luar : Air, Cahaya, Udara/suhu, Kelembaban, Oksigen

Jenis Tanaman : Kacang Hijau

Waktu Penyiraman : Setiap hari, pagi jam 06.30 WIB

Waktu Pengukuran :Satu hari sekali, jam 22.00 WITA

Sampel :acang hijau dalam 4 gelas yang berbeda dan dalam kondisi
berbeda

Populasi : 4 tanaman dalam gelas yang berbeda

3. Langkah Kerja

Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang hijau:

1. Memilih kacang hijau yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.

2. Merendam biji kacang hijau selama 2 – 3 jam di dalam baskom tersebut.

3. Memilih kacang hijau yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam air
yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk ditanam.

Langkah kerja II untuk proses penanaman biji kacang hijau:

1. Siapkan bahan dan alat yang telah tertulis diatas

2. Siapkan gelas dan letakkan kapas yang sudah direndam dengan air secukupnya

3. Memasukkan masing-masing 10 biji kacang hijau pilihan pada ke empat gelas yang
berbeda

4. Letakkan di tempat yang terang dan gelap dari sinar matahari

5. Menunggu beberapa hari hingga kecambahnya muncul.

Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang hijau di empat tempat
berbeda:

1. Melakukan pengamatan selama 4 hari untuk melihat laju pertumbuhan dan


perkembangan tanaman dan mencatat hasilnya.

2. Ukurlah tinggi dari kecambah kacang hijau tersebut


3. Ulangi langkah ke-3 dan ke-6 setiap hari, ukurlah dan foto pertumbuhan kecambah
setiap hari

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Pengamatan

Dari hasil penelitian selama 4 hari, yaitu per tanggal 24 Juli 2023 hingga 27 Juli 2023.
Didapatkan data-data pertumbuhan dan perkembangan batang serta daun tanaman kacang
hijau (Vigna Vigna radiata L. (Atika, 2018) ) yang dirangkum dalam tabel- tabel sebagai
berikut,

Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang Tanaman Kacang Hijau


Tanggal 24 – 27 Juli 2023

Pengukuran Rata-Rata Tinggi Rata-Rata Tinggi Rata-Rata Tinggi Rata-Rata Tingg


Hari ke- Kecambahan pada Kecambah pada Kecambah Pada Kecambah pada
Gelas A (cm) Gelas B (cm)) Gelas C (cm) Gelas D(cm))
1 0 0 0 0
2 0,5 0,1 1 0,3
3 2 0,3 2 0,5
4 3 0,3 5 0,5

Keterangan :

A: kecambah berada di bawah cahaya dan media tanam memiliki kadar air yang cukup

B: kecambah berada di bawah cahaya dan media tanam yang kering

C: kacambah berada di tempat gelap dan media tanam memiliki kadar air yang cukup

D: kecambah berada di tempat gelap dan media tanam yang kering


Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
Tanggal 24 – 27 Juli 2023

Chart Title
6

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4

Gelas A Gelas B Gelas C Gelas 4

b. Pembahasan

Cahaya merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses


perkecambahan pada tumbuhan. Setiap tumbuhan membutuhkan intensitas cahaya yang
berbeda-beda.

Pada penelitian ini, menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas
cahaya terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penilitian yang
dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang
hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada
tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh
lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena
umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak
terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap
akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap
yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga
akan terus memacu pemanjangan batang.

Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga
baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di
tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
kurang sehat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan
di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau
serta memiliki cukup klorofil.

Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga
kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan
karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak berkembang, sedangkan pada
kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal sebaliknya. Dalam keadaan banyak
cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju
tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga batang lebih
pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

Kadar air juga dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman kacang hijau seperti yang
telah diamati keadaan media tanam yang kering hanya menumbuhan kecambah hanya rata-
rata sampai 0,5 cm atau kurang dari 1 cm.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor
yang lain ikut mempengaruhi. Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya.
Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari
percobaan yang telah kita lakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji,
air dan tanah yang sama namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada
tempat yang bercahaya dan tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
hipotesis yang kita perkirakan telah benar.
 Berdasarkan data dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa:
1. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap akan lebih optimal dan cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih tinggi, tetapi dkondisi fisik tanaman yang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning, sedangkan tanaman kacang
hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek karena hormon
auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau
ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.
3. Cahaya menghambat pertumbuhan meninggi pada tanaman kacang hijau.Karena
cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan)
4. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh cahaya dan faktor hormon terutama
hormon auksin
5. Air juga sebagai tempat medium reaksi enzimatis dan transportasi unsur hara
secara tidak lansung air mempengaruhi laju reaksi metabolisme tumbuhan.
B. Saran

Dengan terselesainya laporan ini penulis berharap agar penyusunan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya. Penulis sangat berharap pembaca
setelah membaca laporan ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang
hijau sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya
gizi yang terkandung di dalam kacang hijau ini,
penulis beharap
generasi muda dapat

memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi


intelektulanya. Walaupun tanaman yang ada dalam keadaan gelap jauh lebih cepat
pertumbuhannya tetapi kondisi fisik tanaman tidak sehat, sebaiknya walaupun kacang hijau
yang berada di tempat yang ada cahaya memiliki pertumbuhan yang agak lambat tetapi
kondisi fisik tanaman sehat

C. Lampiran

TERANG

24072023
25072023

26072023

27072023

BASAH KERING
GELAP

24072023

25072023
26072023

27072023

BASAH KERING

DAFTAR
PUSTAKA

Forum
Tentor.
2010. Buku
Hafalan
Luar
Kepala
Biologi.
Jakarta :
Pustaka

Widyatama.

Kirana, Candra dan Idayu Ria Pramudyanti. 2013. LKS Biologi SMA/MA Kelas XII
Semester Gasal. Klaten : Kreatif.
Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira.

Riandari, Henny. 2012. Biologi untuk kelas XII SMA dan MA. Solo : Global.

Jozkcam, Cahaya. 2010. Peranan Air Bagi Tanaman.


http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html.
Diunduh pada 28 Oktober 2013.

Puspitarini, Margaret. 2011. Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman.


http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-
suburkan-tanaman.html. Diunduh pada 28 Oktober 2013.

Zaelani, Abdul Koid. 2012. Pertumbuhan Sekunder.


http://jadibrilian.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html. Diunduh
pada 30 Oktober 2013.

Arthy Dhanz. 2012. Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau

https://eztrellaz.wordpress.com/2012/02/09/laporan-praktikum-pertumbuhan-kacang-
hijau/

Silvia. 2009. Laporan Praktikum Biologi dalam

http://silvia261.blogspot.com/2009/08/laporan-praktikum-biologi.html

Buku LKS Biologi kelas XII kurikulum k13

 LAMPIRAN

Daftar Gambar
Hari Ke 1
Hari Ke 3

AIR BERAS AIR BIASA

AIR TEH AIR GOT

Hari Ke 7

AIR BERAS AIR BIASA


AIR TEH AIR GOT

Hari ke 9
Hari Ke 11

Hari Ke 13

Anda mungkin juga menyukai