Anda di halaman 1dari 27

Kelas XII IPA-4

1
Agung MF. Amalia FB. Julia QR. M. Abian. Widya AP

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP


PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
LAPORAN PENELITIAN
Untuk memenuhi tugas penelitian di lingkungan sekolah dan sebagai alat pembelajaran
biologi BAB 1 mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Oleh

Kelompok 1
Agung Maulana Furqon
Amalia Ferawati Benny
Julia Qintan Rahmaningsih
Muhammad Abian
Widya Agrina Putri

PROGRAM PEMBELAJARAN PENELITIAN BIOLOGI


PROGRAM SISWA KELAS XII SMA SEMESTER GANJIL

SMA NEGERI 2 KOTA BOGOR


2014

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu juga
dengan pertumbuhan kecambah kacang-kacangan. Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran yang
bersifat permanen (tetap), tidak dapat dibalik, dan bersifat kuantitatif. Sedangkan perkembangan
adalah proses perubahan menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan, tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu genetika dan hormon, sedangkan faktor eksternal yaitu
cahaya, suhu, kelembaban, pH, air, unsur hara, dan oksigen. Air merupakan bagian esensial selain
sinar matahari dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Seperti halnya pada tumbuhan kacang
hijau, air berperan penting dalam fotosintesis khususnya pada reaksi terang.
Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polongpolongan.Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.Kandungan
proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, sepertikalsium dan fosfor yang
sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan lemaknyamerupakan asam lemak tak jenuh
sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang yang obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung
pada iklim tertentu. Denganmemperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral,
kelembaban,suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan padakacang hijau
adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkanpertumbuhan yang berbeda pula.
Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarikuntuk meneliti kadar air yang paling sesuai
untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah kadar air mempengaruhi pertumbuhan
kacang ijo.
3

Batasan Masalah
Penulis mengamati penelitian pertumbuhan tanaman kacang hijau selama 4 hari dengan faktor
pertumbuhaan yang diuji adalah kadar air. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 20 biji kacang
hijau sebagai sampel untuk kemudian dibagikan sama rata pada ke-empat buah gelas yang telah
diisikan kapas. Untuk gelas A, tanaman kacang hijau akan diberikan kadar air sebanyak 2 mL, gelas B
diberikan 4 mL air, gelas C diberikan 6 mL air, dan gelas D diberikan kadar air sebanyak 8 mL.
Parameter yang diamati adalah jumlah daun tanaman kacang hijau.

1.3 Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:
Semakin banyak air makan tanaman akan cepat tumbuh.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.6.1 Menguukur pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan daun pada tanaman kacang
hijau.
1.6.2 Membandingkan pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan daun pada tanaman
kacang hijau.
1.6.3 Menganalisa pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan daun pada tanaman kacang
hijau.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian tentang pengaruh kadar air terhadap laju pertumbuhan tanaman kacang hijau ini
dapat bermanfaat untuk:
1.7.1 Meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan pemberian kadar air yang baik untuk
pertumbuhan kecambah kacang-kacangan.
1.7.2 Dapat mempelajari faktor-faktor yang

mempengaruhi

pertumbuhan

dan

perkembangan tanaman kacang.


1.7.3 Melatih keterampilan siswa dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian secara
ilmiah.

BAB 2

LANDASAN

TEORI

2.1 Landasan Teori Penelitian


2.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara bersamaan.
Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat dilihat dan diukur

secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu terjadi perubahan jumlah dan ukuran. Sedangkan
perkembangan hanya bisa dilihat secara kualitatif karena yang terjadi adalah perubahan fungsional
organisme menjadi lebih sempurna, tidak memiliki satuan sebagai ukurannya.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan proses perkecambahan biji,
yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan biji atau spora menjadi kecambah (semai muda).
Pertumbuhan yaitu proses pertambahan jumlah, bentuk, ukuran serta fungsi sel akibat adanya
pembelahan sel. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, dapat diukur dengan suatu alat ukur tertentu, serta
dapat terlihat secara fisik dan bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali ke keadaan semula.
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat auksanometer.
Perkembangan yaitu proses menuju kedewasaan (kematangan pada sel). Bersifat kualitatif dan
tidak dapat diukur dengan suatu alat. Ditandai dengan berfungsinya alat-alat reproduksi pada makhluk
hidup. Sedangkan pada tanaman ditandai dengan keluarnya bunga serta buah.Tahapan pertumbuhan
dan perkembangan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pembelahan sel (cleavage): Jumlah bertambah banyak


Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok
Diferensiasi sel: Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
Morfogenesis sel: Organ satu denganyang lain memiliki spesialisasi dalam bentuk dan fungsi
Perkecambahan: proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan

pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan sebagai hasil pembelahan selsel pada jaringan meristem primer. Sebaliknya, pertumbuhan sekunder merupakan hasil aktivitas
jaringan meristem sekunder berupa kambium dan kambium gabus.

Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja, yaitu pada bagian
yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem
terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
Titik Tumbuh Akar

Titik tumbuh akar adalah bagian pada jaringan meristem yang memiliki tudung akar (kaliptra).
Tudung akar berperan untuk menembus tanah. Pada daerah titik tumbuh ini terdapat jaringan
meristem aktif yang berfungsi sebagai cadangan makanan untuk membantu proses pemanjangan akar.
Berdasarkan struktur jaringan meristem sel penyusun akar tumbuhan, titik tumbuh akar
dikelompokkan menjadi:
-

Daerah pembelahan sel: terdapat pada bagian ujung akar. Pada bagian ini sel membelah dengan

sangat cepat.
Daerah pemanjangan sel: pada daerah pemanjangan, sel mengalami pemanjangan dan mulai
mengalami proses diferensiasi di dalam strukturnya. Ada bagian yang dibentuk menjadi protoderm
(jaringan yang akan menjadi epidermis), meristem dasar (bagian yang dibentuk untuk menjadi

jaringan dasar), dan prokambium (jaringan yang dibentuk untuk menjadi stele atau silinder pusat).
Daerah diferensiasi (jaringan primer): pada daerah diferensiasi, proses organogenesis telah berjalan
sempurna sehingga lapisan epidermis telah berdiferensiasi dengan jelas dan telah memiliki bulubulu akar. Bulu-bulu akar ini berperan untuk menyerap mineral-mineral dari dalam tanah.
Titik Tumbuh Batang
Titik tumbuh batang adalah jaringan meristem pada batang yang berfungsi untuk tumbuhnya

batang. Hal ini dapat mudah kita amati pada tumbuhan yang memiliki tunas berupa kuncup. Jaringan
meristem yang membelah membentuk massa berbentuk kubah. Apabila daun muncul dari kuncup
tunas, disebut primordia. Tunas samping yang dibentuk akan tumbuh menjadi cabang batang.
Sama halnya dengan akar, batang memiliki daerah pemanjangan sel. Pada daerah ini, jaringan
yang dibentuk juga akan mengalami proses diferensiasi.
Jaringan meristem batang dibagi menjadi dua kelompok yaitu meristem embrional dan
meristem kambium. Meristem embrional ditemukan pada saat perkecambahan, sedangkan meristem
kambium ditemukan pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara
sempurna.

Pertumbuhan Sekunder

Setelah mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan sekunder.


Pertumbuhan sekunder akan mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pertumbuhan
sekunder dapat diamati pada setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. tahap
pertambahan panjang akar dan batang disebut pertumbuhan primer. Pada tahap berikutnya, akar dan
batang makin membesar, disebut pertumbuhan sekunder.
Pada pertumbuhan sekunder, yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat pada
kambium. Kambium terletak diantara xilem dan floem. Pembelahan terjadi secara radial, yaitu
pembelahan sel yang terdapat di sekitar xilem mengarah ke dalam dan sel-sel yang terdapat di bagian
floem mengarah ke luar. Bagian tersebut disebut meristem kambium. Akibat pertumbuhan tersebut
akan dibentuk xilem sekunder dan floem sekunder yang kemudian membentuk formasi melingkar
yang disebut lingkaran tahun.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder sering kali tidak seimbang
dengan pertumbuhan kulit batang tumbuhan. keadaan ini menyebabkan jaringan epidermis dan
korteks luar menjadi pecah-pecah dan rusak. Rusaknya jaringan ini akan membahayakan jaringan di
dalamnya. Kambium gabus (felogen) atau jaringan gabus akan membentuk felem ke arah luar dan
feloderm ke arah dalam. Felem (lapisan gabus) merupakan sel-sel mati, sedangkan feloderm (korteks
sekunder) merupakan sel-sel hidup. Pada beberapa tempat di jaringan gabus tersebut terdapat celahcelah gabus yang disebut lentisel, yang fungsinya sebagai tempat masuknya air dan udara ke dalam
sel-sel tumbuhan.
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan
dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan
faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji).Beberapa biji segera
mengalami perkembangan jika berada di kondisi lingkungan yang sesuai dan sangat mendukung
terjadinya perkecambahan. Namun, beberapa biji yang lain berada dalam masa dormansi, artinya biji
tersebut tidak tumbuh dan berkembang. Hal ini dikarenakan tidak cocoknya kondisi lingkungan yang
memungkinkan biji berkecambah. Berikut adalah urutan-urutan proses perkecambahan biji tanaman:
1. Imbibisi yaitu masuknya air kedalam biji.

2. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam


kotiledon atau endosperm.
3. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
4. Embrio tumbuh dan berkembang.
Apabila daun sudah terbentuk, tumbuhan sudah mampu melakukan fotosintesis yang kemudian
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Biji dapat berkecambah karena di
dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan ini memiliki tiga
bagian, yaitu akar lembaga atau calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga
(kaulikulus).

Akar Lembaga
Akar lembaga atau radikula akan tumbuh dan berfungsi sebagai akar. Ujung akar menghadap ke arah
liang biji. Pada saat biji berkecambah, akar tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang
tersebut.

Daun Lembaga
Daun lembaga atau kotiledon merupakan daun pertama suatu tumbuhan yang terlihat tebal dengan
bentuk umumnya cembung di satu sisi dan rata pada sisi lainnya. Daun lembaga memiliki beberapa
fungsi, antara lain:
-

sebagai tempat menimbun makanan,


sebagai alat untuk melakukan fotosintesis untuk yang pertama kalinya,
dan sebagai alat pengisap makanan untuk embrio (skutelum pada monokotil).

Batang Lembaga
Batang lembaga atau kaulikulus dibedakan menjadi epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah ruas batang
di atas daun lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun. Hipokotil adalah ruas batang di
bawah daun lembaga yang akan tumbuh menjadi akar.

Berdasarkan letak perkecambahan, tipe perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu


perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.

Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal merupakan perkecambahan yang ditandai
dengan bagian hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah.
Kotiledon sebagai cadangan energi akan melakukan proses
pembelahan secara cepat untuk membentuk daun. Proses ini dapat
dilihat pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus).

Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal merupakan perkecambahan yang ditandai
dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah
sedangkan kotiledon tetap berada di bawah tanah (hipokotil tetap
berada di dalam tanah). Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan
kacang kapri (Pisum sativum), jagung, dan kacang tanah.

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Terdapat beberapa faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhantanaman. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut
bisa mengalami dormansi atau dorman, yaitu berhenti
melakukan aktifitas hidup.Pengaruh lingkungan atau
eksternal

terhadap pertumbuhan

tanaman

dapat

dibagi atas dua faktor, yaitu lingkungandan genetik.


Lingkungan

tumbuh

tanaman

sendiri dapat

dikelompokkan atas lingkungan biotik yang terdiri dari


tumbuhan

lain, hama,

penyakit

dan

manusia,

serta abiotik yang berupa tanah dan iklim. Penjelasan


10

mengenai faktor-faktor tersebut dapat diringkas sebagai


berikut:
A. Faktor Internal (Dalam)
1. Faktor Genetik
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang
terdapat di dalam makhluk hidup.Gen mempengaruhi
setiap

struktur

makhluk

perkembangannya,

walaupun

hidup
gen

dan juga

bukan

satu-

satunya faktor yang mempengaruhinya. Setiap jenis


(spesies) memiliki gen untuk sifat-sifat tertentu.
2. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan
penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan
seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan
sel,

hormon

giberelin

untuk

pemanjangan

dan

pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan


pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat
buah menjadi matang. Berikut adalah macam-macam
fitorhormon:
a) Auxin banyak ditemukan di bagian ujung tunas dan ujung akar. Jika terkena cahaya, auksin
menjadi tidak aktif. Fungsinya adalah untuk merangsang perpanjangan sel, merangsang
pembentukan bunga dan buah, merangsang perpanjangan titik tumbuh, dan menggiatkan sel-sel
kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Giberelin berfungsi untuk merangsang aktivitas jaringan kambium, merangsang pertumbuhan
lebih cepat, merangsang tumbuhan lebih cepat tinggi dari normal, merangsang pertumbuhan
bunga lebih cepat, dan menghambat pertumbuhan biji/dormansi biji.
c) Sitokinin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel pada tunas, merangsang pertumbuhan ke
arah lateral dari pucuk, merangsang pelebaran daun, dan merangsang pertumbuhan akar.
d) Kalin berfungsi untuk merangsang pembentukan organ.
e) Asam Absisat yaitu hormon yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan tanaman dengan
cara memperlambat metabolisme tanaman, melalui proses dormansi. Berperan pada saat

11

lingkungan tidak menguntungkan, seperti musim kemarau atau dingin. Pada tanaman tertentu
dengan menggugurkan daun untuk mempertahankan kehidupan.
f) Asam Traumalin berfungsi untuk memperbaiki pelukaan yang terjadi pada tumbuhan dengan
membentuk jaringan kalus. Jaringan kalus inilah yang akan menutup luka tersebut sehingga
tumbuhan tidakakanmati tetapi meemperbaiki diri dengan jaringan yang baru.
g) Etilen merupakan hormon yang berbentuk gas yang berfungsi untuk mempercepat pematangan
buah dan memperkuat batang. Hormon ini dapat berinteraksi dengan hormon lain dan memiliki
fungsi yang khusus, seperti berinteraksi dengan hormon auxin, maka akan dapat memacu proses
pembungaan pada tanaman nanas dan mangga. Saat berinteraksi dengan hormon giberellin, maka
dapat mengatur perbandingan antara bunga jantan dan bunga betina pada tumbuhan monoceus.
3. Penghambat Perkecambahan
Penghambat perkecambahan benih dapat berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di
permukaan benih, adanya larutan dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat
lintasan metabolik atau menghambat laju respirasi.-Kuswanto (1996)

B. Faktor Eksternal (Luar)


1. Faktor Curah Hujan
Curah hujan dapat dinyatakan dalam:
- mm per tahun yang menyatakan tingginya air hujan yang jatuh tiap tahun.
- banyaknya hari hujan pertahunnya yang menyatakan distribusi atau meratanya hujan dalam
setahun.
Besarnya curah hujan mempengaruhi kadar air tanah, aerasi tanah, kelembaban udara dan secara
tidak langsung juga menentukan jenis tanah sebagai tempat media tumbuh tanaman. Oleh karenanya
curah

hujan

sangat besar

permukaanlaut. Ketinggian

pengaruhnya

tempat

terhadap pertumbuhan

menentukan

suhu udara,

intensitas

tanaman. Tinggi
cahaya

dari

matahari dan

mempengaruhi curah hujan, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Perbedaan
ketinggian tempat dari permukaan laut menyebabkanperbedaan suhu lingkungan. Setiap kenaikan
100meter dari permukaan laut, suhu akan turun sekitar 0,50C.
Kondisi ini tentunnya akan mempengaruhi jenis tumbuhan yang hidup pada ketinggian
tertentu. Misalnya kita menemukan banyak tanaman kelapa (Cocos nuciferae) pada daerah pantai,
kemudian enau (Arenga pinata) hidup di pegunungan basah, rotan pada daerah hutan hujan tropis,
dan banyak contoh lainnya. Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui masing-masing tempat hidup
organisme (habitat) mempunyai persyaratan khusus.
12

2. Faktor Keadaan Tanah


Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting dalam mempengaruhi

pertumbuhan

danperkembangan

penampilan tanaman.Kondisi

tanaman

kesuburan

karena
tanah

mengakibatkan terhambatnyapertumbuhan tanaman

dan

tanah

dapat

yang

menentukan

relatif rendah

akhirnya

akan

akan mempengaruhi

hasil. Pengaruh keadaan tanahdapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:


- Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah, karenanya pengaruhnya
terhadap aerasi dan drainase tanah.
- Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat hara di dalam tanah.
- Keadaan biologi tanah yang ditentukan oleh kandungan mikro/makro flora dan fauna tanah
yang bertindak sebagai resiklus hara dalam tanah (dekomposisi).
Data kesuburan kimia, fisika dan biologi suatu lahan merupakan data awal yang harus diketahui
sebelum melakukan

budidaya

tanaman.Pengelolaan

beberapapersoalan pada

erosi

pergantian

tanah,

iklim, pola

lingkungan menimbulkan
drainase

dan

pergantian

dalam komponen biotik pada ekosistem.


Dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdapat 3 fungsi tanah yang
utama yaitu:
- Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun
sebagai tempat persediaan.
- Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka bumi.
- Sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak.
3. Hara (nutrisi tanaman)
Hara dan air memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah
satufungsi dari kedua bahan ini adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhlukhidup.Pertumbuhan
yang terjadi pada tanaman (sampai batas tertentu) disebabkan oleh tanamanmendapatkanhara dan
air.Bahan baku pada proses fotosintesa adalah hara dan air yang nantinya akan diubah tanaman
menjadimakanan.
Tanpa kedua bahan ini pertumbuhan tidak akan berlangsung. Hara dan air umumnya diambil
tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi atas
duakelompok yaitu hara makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah besar sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil. Nutrien yang tergolong
kedalam hara makro adalah Carbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Sulfur, Posfor, Kalium, Calsium,
13

Ferrum.Sedangkan yang termasuk golongan hara mikro adalah Boron,Mangan, Molibdenum, Zinkum
(seng) Cuprum (tembaga) dan Klor. Jika tanaman kekurangan dari salah satu unsur tersebut
maka tanaman akan mengalami gejala defisiensi yang berakibat pada penghambatan pertumbuhan.
4. Faktor Suhu Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan
juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu udara juga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan
maupun sifat dan struktur tanaman. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada suhu optimum. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat selsius sampai dengan 37 derajat selsius. Suhu
optimum berkisar antara 25-30 0C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut
dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. Tetapi suhu kardinal (minimum,
optimum, dan maksimum) tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis dan fase pertumbuhan tanaman.
5. Faktor Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat
yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah
serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
6. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis, terutama
pada tumbuhan hijau. Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak
pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat
menghambat proses pertumbuhan. Namun juga, jika pada tempat yang gelap, pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tidak sebaik pada tempat yang cukup cahaya.
Cahaya

matahari

sifatyaitu intensitas

(radiasi
cahaya,

surya) mempengaruhi
kualitas

pertumbuhan tanaman

cahaya atau

panjang

melalui

gelombang

tiga
dan

lamanya penyinaran.Pengaruh ketiga sifat cahaya tersebut terhadap pertumbuhan tanaman adalah
melalui pembentukan klorofil,pembukaan stomata, pembentukan antocyanin

(pigmen merah)

perubahan suhu daun atau batang, penyerapan hara, permeabilitas dinding sel, transpirasi dan gerakan
protoplasma.
7. Faktor Medium Tanam
14

Medium yang baik untuk perkecambahan haruslah mempunyai sifat fisik yang baik,
gembur,mempunyai kemampuan menyimpan air dan bebas dari organisme penyebab penyakit
utamacendawandamping off. Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan dilengkapi dengan bahanbahan organik merupakan medium yang baik untuk kecambah yang ditransplantingkan ke lapangan.
Pasir dapat digunakan sebagai medium dipersemaian. Kondisi fisik dari tanah sangat penting bagi
berlangsungnya kehidupan berkecambah menjadi tanaman dewasa. Benih akan terhambat
perkecambahnnya pada tanah yang padat, karena benih berusaha keras untuk menembus ke
permukaan tanah.
Selain medium, tingkat kedalaman penanaman benih juga dapat mempengaruhi perkecambahan
benih. Hal ini juga mempunyai hubungan erat dengan kondisi fisik tanah. Pada tanah
gembur benih yang ditanam sedikit dalam tidak akan banyak mempengaruhi perkecambahan. Berbeda
dengan tanah yang lebih padat dimana sebaiknya benih ditanam tidak terlalu dalam untuk
memudahkan kecambah muncul ke permukaan.

2.1.3 Hubungan Faktor Internal dan Eksternal


Saling mempengaruhi pada proses perkembangan, karena dengan masuknya air, biji
mengembang dan kulit biji akan pecah. Air masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan

hormone giberelin
Mempengaruhi arah pertumbuhan karena,jika tunas tumbuh tegak ke atas, salah satu sisinya
di sinari cahaya matahari maka tumbuhan tunas tersebut akan berbelok ke arah sumber
datangnya cahaya.

2.1.4 Pengaruh Air Terhadap Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya, yaitu berfungsi
untuk melarutkan unsur-unsur hara yang terserap. Manfaat yang begitu besar, sehingga air sering
disebut faktor pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Seperti yang telah kita ketahui, air merupakan salah satu komponen fisik yang sangat vital dan
dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90%
dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air. Fungsiair bagi tanaman yaitu:
(1) sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma,

15

(2) senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari


larutan tanah ke tanaman, dan pelarut mineral nutrisi yang
akan diangkut dari satu bagian sel ke bagiansel lain,
(3) media terjadinya reaksi-reaksi metabolik,
(4) reaktan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus
asamtrikarboksilat,
(5) penghasil hidrogen pada proses fotosintesis,
(6) menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga
mekanik dalampembesaran sel,
(7) mengatur mekanisme gerakan tanaman sepertimembuka
dan menutupnya stomata,
(8) membuka dan menutupnya bungaserta melipatnya daundaun tanaman tertentu,
(9) berperan dalamperpanjangan sel,
(10)
sebagai
bahan
metabolisme

dan

produk

akhirrespirasi, sertadigunakan dalam proses respirasi.


Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan
turgor sel,meningkatkan konsentrasi makro molekul serta
senyawa-senyawa denganberat molekul rendah, mempengaruhi
membran sel dan potensi aktivitaskimia air dalam tanaman. Peran
air yang sangatpenting tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa
langsung atau tidaklangsung kekurangan air pada tanaman akan
mempengaruhi

semuaproses

metaboliknya

sehingga

dapat

menurunkan pertumbuhan tanaman.


Sedangkan menurut Kramer (1983), tanaman sebagian
besardisusun oleh air. Sekitar 85-95% kandungan protoplasma
adalah air, danorganel-organel sel, seperti kloroplas dan
mitokondria
(yang kaya akanlipid dan protein) mengandung 50% air. Daging buah sebagian besarkomponennya
adalah air (85-95% dari berat segar), air menyusun 80-90%bagian daun yang lunak, 70-90% akar.
Kayu yang baru ditebangmengandung sekitar 50% air. Bagian tumbuhan yang mengandung sedikitair

16

adalah buah masak (biasanya 10-15%), dan beberapa biji yangmenyimpan banyak lemak hanya
mengandung 5-7% air.
Bentuk daun juga harus diperhatikan, jika daunnya besar dan tipis,berarti tanaman tidak kuat
kondisi kering dan membutuhkan relatif lebihbanyak air dalam penyiraman. Jika daun ada lapisan
lilinnya berarti sedikittahan akan kondisi kering. Daun kecil akan menghindari penguapan airsaat
siang hari. Akan tetapi penting pula diketahui jenis tanamannya,apakah tanaman menyukai air atau
tidak.
Pertumbuhan tanaman didefinisikan sebagai bertambah besarnyatanaman yang diikuti oleh
peningkatan berat kering. Proses pertumbuhantanaman terdiri dari pembelahan sel, perbesaran sel dan
diferensiasi sel.Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air dalammedia tidak cukup
dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi keduafaktor tersebut. Di lapangan walaupun di dalam
tanah air cukup tersedia,tanaman dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi
jikakecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melaluiproses transpirasi.
Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibatyang tidak dapat dielakkan
dari keperluan membuka dan menutupnyastomata untuk masuknya CO 2 dan kehilangan air melalui
transpirasi lebihbesar melalui stomata daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yangmerupakan
ukuran perkembangan tajuk, sangat peka terhadap cekamanair, yang mengakibatkan penurunan dalam
pembentukan

dan

perluasandaun,

peningkatan

penuaan

dan

perontokan

daun,

atau

keduanya.Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupanstomata. Selanjutnya
dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibatcekaman air cenderung terjadi pada daun-daun
yang lebih bawah, yangpaling kurang aktif dalam fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat,sehingga
kecil pengaruhnya terhadap hasil.Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesa, karena turgiditas
sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup.
Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan mengurangi
laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa.
Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam perlindungan
mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat
diperpendek atau diperpenjang tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air.
17

Untuk mengetahui apakah tanaman cukup air atau tidak, dapatmelihat gejala-gejala yang
ditampakkan oleh tanaman. Diantaranyaadalah:
a) Pengecekan kekurangan air pada media tanaman:
Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandungair.
Periksa dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengankedalaman 1,5-3cm. Jika kering maka
kelembaban tanamanrendah dan tanaman perlu disiram.
b) Gejala fisiologis tanaman:
Tanaman layu dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman kekurangan air. Periksa

media dan gejala lain apakah disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman lainnya.
Pinggiran daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman kekurangan air
Jika berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
Jika daun ujungnya coklat, kemungkinan besar kelebihan air.
Dalam media yang terlalu lembab, akar akan membuat dampak kandungan lengas pada
perkembangan sistem perakaran
Air merupakan faktor yang penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai pelarut hara,

berperan dalam translokasi hara dan fotosintesis. Pada saat pertumbuhan dibutuhkan air dalam jumlah
yang cukup untuk dipergunakan dalam proses fotosintesis dan juga dapat mempengaruhi aktivitas
bakteri dalam memfikasi nitrogen yang berperan dalam fotosintesis.

BAB 3

METODOLOGI

PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan empat metode yang dibutuhkan
untuk mendapatkan keterangan. Adapun metode-metode tersebut antara lain:
(1) Metode Percobaan

18

Metode ini penulis gunakan untuk mencoba secara langsung membuat kecambah dari tanaman
kacang hijaudengan pemberian perlakuan kadar air yang berbeda-beda.
(2) Metode Pengamatan
Metode ini penulis gunkan untuk mengamati secara langsung pengaruh pemberian perlakuan
kadar air yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan kecambah tanaman kacang hijau.
(3) Metode Penelitian
Metode ini penulis gunakan untuk meneliti pengaruh kadar air yang berbeda-beda terhadap
pertumbuhan kecambah tanaman kacang hijau.
(4) Metode Keperpustakaan
Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan membaca buku-buku dan
mencari informasi dari teknologi internet tentang pertumbuhan dan perkembangan yang ada
kaitannya dengan pertumbuhan kecambah tanaman kacang-kacangan dengan kadar air yang
berbeda-beda .

3.2 Variabel
3.2.1 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variable bebas terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
jenis tanaman
jenis air
jumlah tanaman
jenis media
3.2.2 Variable Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan timbulnya variable terikat.
kadar air
3.2.3 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.
Jumlah daun

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian mengenai pertumbuhan kecambah tanaman kacang hijau dengan pemberian
perlakuan kadar air yang berbeda-beda ini, penulis laksanakan di rumah salah satu anggota kelompok.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan penulis pada hari Selasa tanggal 26 Agustus 2014 sampai
dengan hari jumat tanggal 29 Agustus 2014 atau sekitar 4 hari lamanya. Objek penelitian diletakkan di
tempat yang sejuk dan cukup cahaya matahari.

19

3.4 Alat dan Bahan


Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan, penulis membutuhkan beberapa alat dan bahan
diantaranya sebagai berikut:
Alat

Bahan

4 buah gelas plastik berukuran sedang

20 biji kacang hijau

Spuit (mL)

Kapas secukupnya

Penggaris (cm)

Air (mL)

Alat tulis

3.5 Langkah Kerja


3.5.1 Siapkan alat dan bahan penelitian yang dibutuhkan.
3.5.2 Rendamkan20 biji kacang hijau selama

30 menit untuk melihat mana biji kacang yang

tenggelam dan mengambang. Kita mengambil yang tenggelam karena biji yang mengandung
embrio akan mempunyai massa yang membuatnya tenggelam.
3.5.3 Menyiapkan kapas disetiap gelas dengan ketebalan yang rata.
3.5.4 Memasukkan biji kacang hijau masing-masing 5 biji ke dalam gelas plastik yang telah diisi
dengan kapas sebelumnya.
3.5.5 Ke-empat gelas plastik tersebut masing-masing diberi label dengan keterangan kadar air yang
berbeda.Untuk gelas A sebanyak 2 mL, gelas B sebanyak 4 mL, gelas C sebanyak 6 mL, dan
gelas D sebanyak 8 mL.
3.5.6 Meletakkan gelas plastik tersebut pada lingkungan yang sama, tetapi disiram dengan kadar air
sesuai yang tertera pada label masing-masing gelas.
3.5.7 Mengamati ke-empat objek tanaman tersebut setiap hari.
3.5.8 Lihat dan catat hasil pengamatan tersebut.
3.5.9 Penelitian dilakukan selama 4 hari.

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

20

Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, kini kami dapat mendeskripsikan data hasil
penelitian. Penelitian terhadap biji kacang hijau yang telah dilakukan selama 4 hari telah memberikan
hasil data yang sesuai dengan teori tetapi tidak sesuai dengan hipotesa yang telah kami nyatakan.
Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel dan grafik garis analisis data di bawah ini:

Hari ke
no

keterangan

Volume
1

2ml

10

Tumbuh 5

4ml

Tumbuh 3

6ml

10

Tumbuh 5

8ml

10

Tumbuh 5

12
10
8
6
4
2
0

21

volume
volume
volume
volume

2ml
4ml
6ml
8ml

Dari data tabel dan grafik garis di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa volume air 6 mL memiliki
pengaruh paling besar terhadap laju pertumbuhan tanaman kacang hijau. Sedangkan tanaman dengan
kadar air 4 mL mengalami pertumbuhan tetapi dengan kualtas tanaman yang kurang baik.

4.2 Analisis Data


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa kadar air dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Kadar air yang lebih
banyak memiliki pengaruh yang paling besar dibandingkan dengan kadar air yang lebih sedikit.
Namun demikian, kadar air berlebihan tidak dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi optimal. Volume penyiraman air yang berlebih dapat menimbulkan genangan di
daerah penyerapan akar atau calon akar suatu tumbuhan. Genangan air tersebut tidak hanya
menghambat pertumbuhan akar dan tajuk, akan tetapi dapat juga menghambat perkembangan dan
fungsi bintil akar. Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya kemampuan fiksasi nitrogen
bakteri dan tanaman. Genangan berpengaruh terhadap proses fisiologis dan biokimiawi antara lain
respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan hara, serta pengambilan nitrogen dan atau zat unsur
hara lainnya. Genangan berdampak negatif terhadap ketersediaan cadangan makanan benih tumbuhan.
Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala klorosis akibat kekurangan nitrogen yang disebabkan
oleh penurunan ketersediaan nitrogen maupun penurunan penyerapannya.
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah faktor yang
menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Pemberian perlakuan kadar air terhadap tumbuhan
menjadi hal yang penting karena kadar air dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan kualitas
perkembangan suatu tanaman. Tanaman dengan kadar air yang optimal akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang maksimal. Hal ini didasarkan pada fungsi air dalam perkecambahan yakni:
i. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan
embrio dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji.
ii. Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hamper tidak
permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam
22

sel secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen
meningkat kepada selsel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga
CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar.
iii. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan bermacam-macam
fungsinya. Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji,
hilang sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari induknya (seed are
shed). Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hampir seluruhnya berhenti sampai perkecambahan
dimulai. Sel-sel hidup tidak bisa aktif melaksanakan proses-proses yang normal separti pencernaan,
pernapasan, asimilasi, dan tumbuh, apabila protoplasma tidak mengandungsejumlah air yang cukup.
iv. Air berguna sebagai alat transportasi larutan makanan dan endosperm ataucotyledon kepada titik
tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukanuntuk membentuk protoplasma baru.
Dari data yang penulis amati, pada umumnya pola perkembangan tanaman kacang hijau diatas
memiliki kesamaan. Proses pertama yaitu terjadi imbibisi yang akhirnya dapat mengaktifkan enzim
untuk melakukan perkecambahan. Setelah itu terjadi pembelahan sel dan tumbuhlah embrio dari
kecambah. Tahap awalperkembangan ditandai dengan munculnya hipokotil, yaitu ruas batang di
bawah daun lembaga yang akan tumbuh menjadi akar. Hipokotil menjadi tegak dan muncul ke
permukaan medium tanam. Batang lembagapun memanjang. Selanjutnya, kotiledon akan membelah
dan kemudian tumbuh daun sebagai perkecambahan epigeal. Kotiledon akan terus menempel sebagai
kotil. Kemudian tumbuh akar menembus ke dalam medium tanam. Tanaman kacang hijau terus
memanjang hingga kotil terlepas dan daun semakin lebat.
Dengan demikian, dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil pengamatan
secarakuantitatif.Pada

tanaman

yang

diberi

perlakuan

dengan

kadar

air

lebih

banyak

mengalamipertumbuhan paling optimal dibandingkan tanaman dengan perlakuan kadar air


sedikit.Tanaman dengan perlakuan diberi kadar air lebih banyak memiliki batang yang lebih tinggi
dandaun yang lebih hijau. Tanaman dengan perlakuan diberi kadar air sedikitjuga memilikibatang
yang tinggi dan daun yang hijau, namun lebih rendah bila dibandingkan dengantanaman yang diberi
air hujan. Terdapat4 kacang hijau yang layudan akhirnya mati pada tanaman dengan perlakuan diberi
kadar air berlebih.

23

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Air merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan pertumbuhan yang dipengaruhi oleh
perbedaan pemberian perlakuan kadar air yang diberikan pada tumbuhan kacang hijau. Kadar air yang
paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji tanaman kacang hijau dari percobaan
kami adalah 6 mL.
Pada biji kacang hijau yang diberi perlakuan dengan kadar air 2 dan 8 mLjuga mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, hanya saja membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan kadar air 6 mL.Sedangkan tanaman kacang hijau yang diberi perlakuan dengan
kadar 4 mL mengalami pertumbuhan yang kualitasnya kurang baik..

5.2 Saran
1. Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan baik dan segar.
2. Dalam penanaman kacang hijau, sebaiknya menggunakan air murni dengan kadar air yang optimal,
yakni kadar air yang tidak terlalu sedikit dan tidak menyebabkan terciptanya genangan air. Hal ini
perlu untuk mendapatkan hasil pertumbuhan yang paling optimal.

24

DAFTAR

PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2006 . Biologi 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.
Saktiyono.2007.Seribu Pena Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga .
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga.
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://asnani-biology.blogspot.com/2009/05/pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://www.scribd.com/
http://www.google.co.id/
http://id.wikipedia.org/
http://cikaciko.blogspot.com/
http://myfolkcreationindonesia.blogspot.com/

25

Lampiran

26

Lampiran

27

Anda mungkin juga menyukai