DISUSUN OLEH :
AGROTEKNOLOGI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Maka dari itu terdapat
pohon yang tadinya kecil kemudian menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu
organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan,
perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme.
Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau
pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati,
yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat
dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme
sehingga tidak dapat diamati.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ?
2. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan?
3. Apa saja Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ?
4. Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan?
5. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
3. Menjelaskan Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
4. Menyebutkan dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
5. Menguraikan Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Perkembangan merupakan perubahan bentuk atau tipe sel menjadi lebih spesifik atau
terspesialisasi (diferensiasi) dan proses menuju kedewasaan akibat adanya perubahan struktur
dan fungsi sel, termasuk pembentukan jaringan dan organ (morfogenesis). Perkembangan
tidak dapat diukur menggunakan alat tertentu. Sehingga perkembangan ini sifatnya kualitatif.
2. Berdasarkan Penglihatan
Pertumbuhan dapat dilihat secara fisik dengan penglihatan luar.
Perkembangan tidak dapat dilihat secara fisik, tetapi hanya dapat diidentifikasi
dari kenampakan dalam.
3. Berdasarkan Prosesnya
Pertumbuhan mengalami proses yang cepat di awal usia hingga remaja.
Perkembangan prosesnya terjadi seiring berjalannya waktu.
4. Berdasarkan Batasnya
Pertumbuhan prosesnya dibatasi oleh usia.
Perkembangan tidak dibatasi oleh usia.
5. Berdasarkan Keterulangannya
Pertumbuhan bersifat irreversible. Irreversible maksudnya tidak dapat
terulang.
Perkembangan bersifat reversible. Reversible maksudnya dapat terulang.
1. Pertumbuhan Primer
Salah satu contoh dari pertumbuhan sekunder terjadi pada jaringan kambium
(meristem sekunder) tumbuhan. Pembelahan ini akan membentuk floem sekunder dan xilem
sekunder. Pembelahan kambium menuju arah luar akan membentuk floem sekunder,
sedangkan xilem sekunder terbentuk dari pembelahan kambium ke arah dalam.
Pertumbuhan sekunder terjadi oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh
jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam
membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit
kayu. Dampaknya aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar
bertambah besar. Pada tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium, jadi tidak
mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil dan
merupakan hasil aktivitas jaringan meristem sekunder. Pertumbuhan sekunder pada batang
dan akar tumbuhan dikotil tidak berlangsung merata sepanjang tahun karena dipengaruhi
musim. Pada musim kemarau lapisan yang terbentuk lebih tipis dibandingkan saat musim
hujan.
Fase embrionik merupakan fase yang terjadi sejak terbentuknya zigot hingga embrio.
Pada jenis pertumbuhan ini, sel mengalami penambahan jumlah sel dengan cara mitosis. Fase
embrionik ini terjadi melalui proses embriogenesis.
4. Pertumbuhan Fase Pasca-Embrionik
Pertumbuhan pada fase pasca-embrionik terjadi pada saat terbentuknya embrio. Pada
fase ini setiap bagian tubuh memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda. Tahapan
fase ini terjadi melalui proses organogenesis atau pembentukan organ-organ dari embrio.
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu
sendiri. Yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon. Gen
merupakan substansi yang menurunkan sifat dari induk kepada keturunannya. Dalam
tumbuhan, gen bisa mengatur keadaan fisik dan non fisik tumbuhan, misalnya warna
bunga atau rasa buahnya. Fitohormon adalah zat yang mengendalikan fungsi tubuh
pada tumbuhan. Contoh fitohormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam
abisat, etilen, traumalin, dan kalin. Mau tahu lebih lanjut? simak pada gambar di
bawah ini!
E. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
TUMBUHAN
Pertumbuhan tanaman diawali dengan tahap pertumbuhan awal. Pada tahapan ini biji
melakukan imbibisi (penyerapan air), air ini akan mengaktifkan enzim giberelin dalam biji
dan menstimulasi sintesis enzim amylase yang mengubah karbohidrat dalam endosperm atau
cadangan makanan. Cadangan makanan diubah menjadi gula yang berdifusi ke kotiledon
untuk melanjutkan tahap selanjutnya, yaitu tahap perkecambahan yang diilustrasikan pada
gambar di bawah ini :
Gambar Mekanisme Germinasi Biji
Sumber: plantphys.info
Tahap perkecambahan diawali dengan pertumbuhan radikula dan plumula. Tahap ini sangat
dipengaruhi oleh air, kadar oksigen, suhu, dan kelembaban. Setelah itu tumbuhan menuju
tahap pertumbuhan primer yakni pertumbuhan pada meristem primer. Selanjutnya, tahapan
pertumbuhan sekunder yang terjadi pada jaringan kambium (tumbuhan dikotil).
DAFTAR PUSTAKA :
https://blog.edukasystem.com/pertumbuhan-dan-perkembangan/
https://www.merdeka.com/trending/perbedaan-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-
makhluk-hidup-perlu-diketahui.html
https://www.plengdut.com/2012/09/pertumbuhan-sekunder-pada-tumbuhan.html
https://www.ruangguru.com/blog/faktor-perkembangan-tumbuhan
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta:
Erlangga.