Anda di halaman 1dari 48

Pertumbuhan dan

Perkembangan
BAB 1
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

Sumber: Vitamin, pixabay.com


Pertumbuhan
• Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan ukuran
(volume) pada makhluk hidup yang terjadi selama
masa hidupnya sebagai akibat dari perbanyakan sel
dan pembesaran ukuran (volume) sel yang tidak dapat
balik (irreversible), yaitu makhluk hidup yang telah
tumbuh besar tidak akan balik lagi ke ukuran semula.
• Bertambahnya sel karena adanya pembelahan sel
yang terjadi terus menerus, sedangkan pembesaran
ukuran sel disebabkan oleh adanya penambahan
material sel.
• Pertumbuhan dapat diukur dengan alat ukur berat,
panjang, volume dan jumlah yang disebut
auksonometer (busur pertumbuhan).
Pengertian Pertumbuhan dan Pertumbuhan pada
Makhluk Hidup

Pertumbuhan adalah peristiwa


perubahan biologis yang terjadi
pada seluruh makhluk hidup
berupa pertambahan ukuran
volume, tinggi, dan massa yang
bersifat irreversible (tidak akan
kembali lagi).

Pertumbuhan dapat diukur secara


kuantitatif dalam satuan ukuran
panjang dan berat.
Perkembangan
• Perkembangan, yaitu suatu proses perkembangan
makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan yang
ditandai dengan adanya perubahan struktur dan
fungsi masing-masing organ tubuh hingga perubahan
yang terjadi semakin kompleks.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Makhluk Hidup

Perkembangan adalah proses


menuju tercapainya kedewasaan.
Perkembangan tidak dapat dikur
secara kuantitatif, tetapi dapat
dinyatakan secara kualitatif.
Sumber : Nelya, pixabay.com
Pertumbuhan pada Tumbuhan
Perkecambahan
• Perkecambahan merupakan proses awal
pertumbuhan dan perkembangan embrio pada
tumbuhan. Plumula ujung embrio bagian atas akan
tumbuh dan berkembang menjadi batang,
sedangkan radikula ujung embrio bagian bawah
II. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Diawali dari biji yang tumbuh menjadi zigot kemudian
menjadi embrio yang dilengkapi cadangan makanan
(endosperma).
Merupakan hasil dari:

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan baru


1. Pembelahan sel

2. Pembesaran sel Pertambahan ukuran sel anak

3. Diferensiasi sel Perubahan sel hingga terbentuk organ-organ


Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan

Sumber: Dokumen Penerbit


A. Struktur Biji
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

B. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Terdiri atas tiga tahap utama:
1. Perkecambahan
a. Fisiologi Perkecambahan
Perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi biji, yaitu masa ketika sel-sel penyusunnya
tidak aktif membelah atau tidak tumbuh, yang ditandai dengan imbibisi (proses terserapnya
air ke dalam sel-sel biji).

b. Tipe perkecambahan
Sumber: Dokumen Penerbit
• Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan
hipogeal.
1. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat
di permukaan tanah karena terdorong oleh
pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
2. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap
berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar
dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.
2 JENIS PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN

1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi pada jaringan
meristem. Pertumbuhan primer dimulai dari
meristem apikal. Jaringan meristem adalah
jaringan yang aktif membelah terdapat pada
ujung akar dan pada pucuk tunas.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang terjadi pada jaringan lateral
dan kambium, untuk pemanjangan dan
pembesaran mahluk hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
B. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
3. Pertumbuhan Sekunder
Adalah pertumbuhan pada batang yang menjadi semakin besar
karena aktivitas jaringan meristem sekunder, yaitu kambium
pembuluh dan kambium gabus (felogen).

Lingkaran tahun yang terdapat pada tumbuhan dikotil sebagai akibat dari
pertumbuhan sekunder Sumber : commons.wikimedia.org
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Dan Perkembangan
A. Faktor Luar
Faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor
lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah sebagai
berikut:
1. Air dan Mineral. Berpengaruh pada
pertumbuhan tajuk akar. Diferensiasi salah satu
unsur hara atau lebih akan menghambat atau
menyebabkan pertumbuhan tak normal.
2. Kelembaban. Kelembaban yang tinggi akan
membantu mempercepat pertumbuhan, seperti
perkecambahan biji, pertumbuhan spora jamur
3. Suhu. Mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang
diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik
adalah suhu optimum.
4. Cahaya. Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum
merupakan faktor penghambat pertumbuhan.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di
tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap
intensitas cahaya dan panjang penyinaran.
5.Tanah bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan
tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi
tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan
mineral, dan air.
6.Makanan atau nutrisi yang diperlukan berupa air dan
zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses
fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah
menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari.
Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis,
zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati,
tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan
berwarna kekuningan.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor Luar (Eksternal)

Nutrisi

Unsur makro Unsur mikro


Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak. ●
Unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit.

Contoh: C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg. ●
Contoh: Fe, B, Mn, Zn, Cu, Co, Ni, dan Cl.
III. Faktor-faktor yang Memengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
A. Faktor Luar (Eksternal)

Nutrisi Kadar garam Kelembapan

Air Oksigen Gravitasi

pH Cahaya Sentuhan

Organisme parasit
Suhu
dan herbivora
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor Luar (Eksternal)
Fotoperiodisme (respons tubuh terhadap penyinaran)
Tumbuhan berhari pendek Tumbuhan berhari panjang Tumbuhan berhari netral

Akan berbunga jika periode Akan berbunga jika Berbunga tidak bergantung
gelap lebih panjang periode terang lebih pada penyinaran, namun jika
daripada periode terang. panjang daripada periode sudah mencapai tahap
Contoh: Chrysanthemum
Sumber : commons.wikimedia.org
gelap. pematangan tertentu.
sp. Contoh: Avena sp. Contoh: Mirabilis jalapa
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor Dalam (Internal)

1. Gen 2. Hormon

Auksin Gas etilen As. absisat As. traumalin

Giberelin Sitokinin Kalin


2. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup
sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan
keadaan hormonal.
a.Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang
diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat
makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan
sebagainya.
b.Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat
pengatur tubuh.
Hormon Auksin 
• Penemu hormon auksin adalah Fritz Went (Peneliti asal
Belanda). Struktur hormon auksin yang paling dikenal
adalah IAA (Indole Acetic acid), yang mirip dengan asam
amino triptophan. Aktivitas hormon auksin dihambat
oleh cahaya matahari. Cara membuat hormon auksin
yakni disentesis di meristem apikal, daun-daun muda
dan biji. Fungsi hormon auksin pada tumbuhan adalah:
• Merangsang pemanjangan sel pada daerah titik
tumbuh.  
• Merangsang pembentukan akar
• Merangsang pembentukan buah tanpa biji
(partenokarpi)  
• Merangsang differensiasi jaringan pembuluh
• Merangsang absisi (pengguguran pada daun)  
• Berperan dalam dominasi apikal
Pengaruh cahaya matahari terhadap aktivitas auksin.
a) saat cahaya matahari tepat di pucuk, 
b) saat cahaya matahari berada di sisi pucuk sehingga
akan menyebabkan
c) pemanjangan yang membengkok.
Hormon Giberelin 
Studi hormon giberelin awalnya dilakukan oleh Eiichi
Kurosawa pada tanaman padi di tahun 1926. Kemudian
hormon ini diidentifikasi oleh Teijiro Yabuta (yang
memberi nama giberelin) dan Sumuki pada sampel padi
yang terdapat cendawan Gibberella fujikuroi milik
Kurokawa pada tahun 1935. Hormon giberelin disintesis
di meristem tunas apikal dan akar, daun muda dan
embrio. Fungsi hormon giberelin adalah:
a. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
b. Merangsang perkecambahan biji
c. Memecah dormansi biji (berkebalikan dengan asam
absisat)
d. Merangsang pembungaan dan pembuahan
e. Merangsang pembentukan buah tanpa biji
(partenokarpi)
Hormon Sitokinin 
• Penemu homon sitokinin adalah Van Overbeek. Hormon
sitokinin disintesis dalam akar dan diangkut ke organ lain.
Fungsi hormon Sitokinin adalah:
a. Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan
dan pemanjang
b.Menghambat dominansi apikal oleh auksin 
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh
d.Mematahkan dormansi biji serta merangsang
pertumbuhan embrio. 
e. Merangsang pembentukan akar
f. Merangsang pembentukan tunas pada kultur jaringan
(antagonis dengan auksin)
g. Menghambat pertumbuhan akar adventif
h. Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga
dan buah dengan mengontrol proses kemunduran yang
menyebabkan kematian sel-sel pada organ tersebut.
Hormon Asam Absisat (ABA) 
• Penemu hormon asam absisat adalah P. F. Wareing dan F.T.
Addicott. Hormon asam absisat dihasilkan pada daun,
batang, akar, dan buah hijau. fungsi hormon asam absisat
(ABA) adalah:
a.  Mengurangi laju kecepatan pembelahan dan
pemanjangan sel di daerah titik tumbuh.  
a. Memacu gugurnya daun pada saat musim kemarau untuk
mengurangi penguapan air.  
b. Membantu menutupnya stomata daun agar mengurangi
penguapan 
c. Mengurangi laju kecepatan pembelahan dan pemanjangan
sel dan bahkan menghentikannya.  
d. Memicu bermacam-macam sel tumbuhan untuk
memproduksi gas etilen.  
e. Menyebabkan dormansi pada biji agar tidak
berkecambah (kebalikan dengan giberelin).
•  Hormon Etilen /Gas Etilen
Sejak jaman Mesir dan Cina kuno, penggunaan asap dari pembakaran dupa
diyakini membantu pematangan buah. Lalu pada tahun 1901, Dimitry
Neljubow, seorang ilmuwan Rusia menunjukkan bahwa senyawa yang
menyebabkan pematangan buah tersebut adalah etilen. Hingga pada tahun
1934, R. Gane menjelaskan bahwa senyawa yang merupakan hormon ini
ternyata juga disintesis di tumbuhan.
Penemu hormon etilen adalah R. Gene (1934). Hormon etilen dihasilkan oleh
jaringan buah yang sedang matang, buku batang, daun, dan respons bunga
yang menua. Hormon etilen yang merupakan senyawa gas ini dihasilkan oleh
jaringan buah yang sedang dalam pematangan, pada buku batang, daun, dan
sebagai respons bunga yang menua. Fungsi hormon etilen adalah:
a. Mempercepat pematangan buah.
b. Menghambat pemanjangan akar, batang, dan pembungaan. 
c. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal. 
d. Merangsang proses absisi. 
e. Etilen dan auksin saling berinteraksi untuk memacu proses pembungaan. 
• Etilen dan giberelin saling berinteraksi mengontrol rasio bunga jantan dengan
bunga betina pada tumbuhan monoecious
•  Hormon Asam Traumalin
Hormon asam traumalin disebut juga hormon luka atau
kambium luka. Fungsi hormon asam traumalin yakni
merangsang sel-sel pada daerah luka menjadi jaringan yang
bersifat meristematik sehingga akan mempercepat proses
penutupan pada bagian yang luka.

Selain itu terdapat vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vitamin


B6), asam askorbat (vitamin C), thiamin (vitamin B1) dan asam
nikotinat yang merupakan jenis vitamin yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan. Vitamin tersebut berperan
sebagai kofaktor
• Hormon Kalin 
Hormon kalin dihasilkan pada jaringan meristem.  Fungsi hormon kalin
adalah memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan.  Macam-macam
hormon kalin beserta fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Filokalin, fungsi hormon filokalin adalah memacu
pertumbuhan daun.
b. Kaulokalin, fungsi hormon kaulokalin adalah memacu
pertumbuhan batang.
c. Rizokalin, fungsi hormon rhizokalin adalah memacu
pertumbuhan akar.
d. Antokalin, fungsi hormon anthokalin adalah  memacu
pertumbuhan bunga.
Auksin ➡ memacu proses pemanjangan sel
Giberelin ➡ merangsang perkembangan dan
perkecambahan embrio
Etilen ➡ pematangan buah dan kerontokan daun
Sitokinin ➡ pembelahan sel
Asam absisat ➡ penuaan dan gugurnya daun
Asam traumalin ➡ regenerasi sel saat terjadi luka
Kalin ➡ proses pembentukan organ (organogenesis)
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Fase Embrionik
Fase embryonis dimulai dari pembentukan zygote
sampai terjadinya embryo, yang terjadi di dalam
bakal biji (ovule). Dari zygote diikuti dengan
pembelahan sel, sesudah itu terjadi
pengembangan sel. 
Fase embryonis tidak terlihat senyara nyata (tidak
tergambar dalam kurve) dalam pertumbuhan
tanaman, karena berlangsungnya di dalam biji.
• Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
Fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh
menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun-daun
yang pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga
dan atau berbuah yang pertama. 
• Dewasa ( Mature/Reproduktif/Generatif )
Ditunjukkan oleh tanda-tanda adanya transisi bertahap
pada morfologi, laju tumbuh, dan kapasitas pembungaan.
Dimulainya pembentukan bagian-bagian bunga dan
dihentikannya pembentukan organ-organ vegetatif. Terjadi
penghambatan (dan akhirnya penghentian) organ-organ
vegetatif karena assimilat terutama ditujukan bagi
perkembangan organ-organ reproduksi. Dalam hal ini baik
tunas vegetatif maupun perakaran akan terhambat
pertumbuhannya.
• Menua dan Aging ( Senil/Senescence )
Pada fase ini terjadi perombakan secara alamiah
dari bagian atau keseluruhan tubuh tanaman
sehingga kegiatan fungsionalnya hilang. Selama
proses tersebut berlangsung, terjadi penurunan
aktivitas dan fungsi organ-organ yang berperan
dalam proses penyusunan bahan organik. Bahan-
bahan yang mengalami deteriorasi adalah khlorofil,
protein, RNA, lemak, fotosintesis, respirasi dinding
sel, serta organel. Karakteristik utama yang nampak
pada proses penuaan daun adalah perubahan
warna daun atau berkurangnya khlorofil.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Hewan
• Pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat
dikelompokkan ke dalam dua fase, yaitu:
• Fase embrionik
(pembelahan, blastulasi, gastrulasi, morfogenesis, induksi
embrionik, diferesiensi dan spesialisasi, organogenesis) dan
• Fase pasca embrionik
(metamorfosis,
regenerasi).
Tahapan Zigot Berubah Menjadi Embrio
• Tahapan morula, yaitu selsel yang menggerombol membentuk
struktur seperti buah murbei dan disebut morula.
• Tahapan blastula, adalah tahapan ketika morula merubah
strukturnya menjadi seperti bola yang didalamnya berongga
dan disebut blastula. Pada mamalia, digunakan istilah
blastosis.
• Tahapan gastrula, adalah tahapan ketika sel-sel pada blastula
menyususn diri sehingga terbentuklah dua lapisan sel atau tiga
lapis sel, disebut gastrula. Pada gastrula memiliki dua lapisan
sel saja yang kemudian berkembang menjadi endoderm dan
ektoderm disebut juga hewan yang bersifat diploblastik.
Sedangkan gastrula pada hewan . hewan memiliki tiga lapis
sel, yaitu endodermis, mesoderm dan ektoderm. Mereka
dikelompokkan ke dalam hewan yang bersifat triploblastik
Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Hewan dan Manusia
A. Tahap Embrio
Terdiri atas empat tahap utama:
1. Morulasi
2. Blastulasi
3. Gastrulasi
4. Organogenesis

Sumber: Wikimedia.org
Hewan Triploblastik
• Pada hewan triploblastik, sel-sel pada setiap lapisan sel akan
mengalami proses diferensiasi dan spesialisasi. Sel-sel
tersebut akan berkembang menjadi berbagai jaringan dan
organ tubuh, seperti dapat dilihat dari tabel berikut :
• Endoderm=sel-sel yang melapisi bagian dalam sistem
pencernaan, sistem sirkulasi dan juga jaringan dan organ lain
seperti hati dan paru-paru
• Mesoderm=menjadi otot, tulang, ginjal, darah, kelenjar
kelamin (testis atau ovarium) dan jaringan ikat
• Ektoderm= sistem syaraf, kulit, rambut, kuku, kelenjar
keringat,kelenjar minyak dan saluransaluran sekresi.
Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Hewan dan Manusia
Tahap Pasca Embrio
Proses pematangan embrio terbagi menjadi tiga macam:
1. Regenerasi 2. Metamorfosis 3. Metagenesis

Sumber: Wikimedia.org
Sumber: Wikimedia.org Sumber: Wikimedia.org
• Metamorfosis adalah perubahan larva, menjadi bentuk dewasa muda
(imago).
a. Perkembangan metamorfosis pada katak hijau :
b. insang dalam (setelah 8 hari)
c. tutup insang (setelah 12 hari)
d. tungkai belakang (setelah 2 ½ bulan)
e. tungkai muka (setelah 2 ½ -3 bulan)
• Metamorfosis selesai (3 bulan lebih) Proses pada ulat daun, metamorfosis
terjadi secara sempurna (holometabola), artinya perubahan bentuk antara
satu tahapan dengan tahapan berikutnya terlihat sangat jelas. Pada capung,
metamorfosisnya tidak sempurna (hemimetabola). Perubahan jelas hanya
terlihat ketika telur menetas dan menghasilkan nimfa. Nimfa kemudian akan
mengalami pergantian kulit (molting) beberapa kali hingga mencapa dewasa

Anda mungkin juga menyukai