Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantaranya volume,massa,
tinggi) serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer maupun
penggaris. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel.
Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan bersifat meristematic.
Contoh: pertemabahan tinggi batang.
Perkembangan adalah proses sel menuju bentuk dan fungsi tertentu yang
mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatis (tidak dapat dihitung) dan
reversibel (tidak dapat diukur dengan suatu bilangan dan dapat berubah bentuk sesuai
kedewasaan). Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diperlukan usaha dalam
peningkatan produksinya antara lain tersedianya unsur hara yang diperlukan tanaman
di dalam tanah. Untuk untuk perlu dilakukan usaha pemupukan dengan pupuk
kompos. Kompos merupakan dekomposisi bahan-bahan organic atau proses
perombakan senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana dengan
bantuan mikroorganisme.
Kompos dapat berfungsi sbagai stimulan untuk meningkatkan kesehatan akar
tanaman. Hal ini dimungkinkan karena kompos mampu menyediakan makanan untuk
mikroorganisme yang menjaga tanah dalam kondisi sehat dan seimbang, selain itu
dari proses konsumsi mikroorganisme tersebut menghasilkan nitrogen dan fosfor
secara alami (Isroi, 2008).
Kompos memiliki kandungan unsur hara yang terbilang lengkap karena
mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro. Namun jumlahnya realtif kecil
dan bervariasi tergantung dari bahan baku, proses pembuatan, bahan tambahan,
tingkat kematangan dan cara penyimpanannya.

B. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan


Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b) Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh
penyerapan air kedalam vakuola.
c) Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan. organ, dan individu.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
meliputi:
1. Faktor Eksternal
a. Nutrisi: Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam
proses metabolisme tubuh.
b. Cahaya matahari: Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak cahaya
yang dibutuhkan berbeda di setiap tumbuhan
c. Suhu lingkungan: Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk
tumbuh dan berkembang. Karena semua proses dalam pertumbuhan
dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
d. Air dan kelembapan: Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang
dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Tanah dan udara
yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan.
e. Udara: Udara yang tidak berpolusi berpengaruh baik pada
perkembangan dan pertumbuhan tanaman.
2. Faktor Internal
a. Gen: Terkandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan
pada keturunan, yang berfungsi mengatur reaksi kimia di dalam sel.
Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman
mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah.
b. Hormon: Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan
berbagai fungsi di dalam tubuh. ormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya,
antara lain:
1) Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan,
pembelahan, dan diferensiasi sel.
2) Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan
dan perkecambahan embrio.
3) Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4) Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis,
seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
5) Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya
daun.
6) Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7) Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila
mengalami kerusakan jaringan.

Anda mungkin juga menyukai