Disusun oleh :
Kelompok 5 Indralaya
Dwi Wahdini (06091282126027)
Desi Apriyanti (06091182126005)
Disa Almira Pabila (06091282126049)
Irma Cahyani Safitri (06091282126038)
Nabilah Afifah Putri (06091282126017)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rahmi Susanti, M.Si.
Susy Amizera SB., M.Si.
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar
dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting:
2. Pertumbuhan Sekunder
• Gen
b. Suhu
c. Cahaya
d. Air
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda
dengan gerak yang dilakukan hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan
bersifat pasif. Selain itu gerak pada tumbuhan merupakan respon terhadap
rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan (Kadaryanto,
2000).
Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh
mata. Gerak pada tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat berpindah
tempat dari suatu tempat ke tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan tetap berada
ditempat tumbuhan. Meskipun tidak memiliki system saraf seperti hewan,
tumbuhan memiliki kemampuan menjawab atau menanggapi rangsangan
walaupun lambat. Kemampuan menanggapi rangsangan atau memberi reaksi
terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Jadi, gerak pada tumbuhan biasanya
terjadi karena rangsangan dari luar. Proses tumbuh dari tumbuhan juga
merupakan gerak pada tumbuhan (Mikrajuddi, 2006).
VIII. Pembahasan
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati faktor – faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan gerak pada tumbuhan. Dalam praktikum
ini, praktikan menggunakan tumbuhan kacang hijau sebagai subjek
pengamatan. Tumbuhan kacang hijau akan ditanam dan diamati selama 7 hari
pada dua kondisi yang berbeda, yaitu dalam keadaan ternaung dan terdedah.
Pengamatan dilakukan setiap hari selama 7 hari untuk melihat perkembangan
tinggi tumbuhan. Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa tinggi tanaman kacang
hijau dalam keadaan ternanung cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
tanaman yang terdedah pada setiap hari pengamatan. Hal ini menunjukkan
bahwa tanaman kacang hijau membutuhkan cahaya untuk pertumbuhan
optimal. Pada tabel 2, menunjukkan bahwa kacang hijau yang terdedah cahaya
tumbuh lebih tinggi secara konsisten. Hal ini menegaskan bahwa cahaya
merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman.
Dalam keadaan ternaung, terlihat variasi tinggi tanaman antar tanaman.
Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan sensitivitas tanaman terhadap
kekurangan cahaya. Pada keadaan terdedah, meskipun masih ada variasi,
perbedaan tinggi tanaman antar tanaman lainnya tampak lebih konsisten. Ini
bisa disebabkan oleh adanya cahaya yang cukup untuk semua tanaman,
sehingga perbedaan tersebut mungkin lebih dipengaruhi oleh faktor genetik atau
kondisi pertumbuhan yang spesifik. Tinggi tanaman cenderung meningkat
seiring berjalannya waktu dalam kedua kondisi tersebut, namun tingkat
pertumbuhan yang lebih cepat terdapat pada tanaman yang terdedah cahaya.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau, yaitu cahaya,
air, tanah dan nutrisi, suhu, dan lain – lain. Tanaman dalam keadaan ternaung
menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan yang lebih
lambat. Ini disebabkan oleh kurangnya paparan cahaya yang cukup untuk proses
fotosintesis.
Tanaman dalam keadaan terdedah cahaya mengalami pertumbuhan
yang lebih baik dan cepat karena adanya energi cahaya yang diperlukan untuk
fotosintesis. Cahaya merupakan faktor utama yang memicu produksi glukosa
dan pertumbuhan tanaman. Kemudian, ketersediaan air sangat penting untuk
proses fotosintesis dan transportasi nutrisi dalam tanaman. Tanaman yang
kurang mendapatkan air dapat mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Kualitas tanah dan ketersediaan nutrisi juga memengaruhi
pertumbuhan tanaman. Tanah yang subur dengan kandungan nutrisi yang
mencukupi akan mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. Tanaman
kacang hijau biasanya tumbuh optimal pada suhu tertentu. Suhu yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat proses metabolisme tanaman dan
mengurangi pertumbuhannya. Faktor-faktor lingkungan seperti cahaya, air, dan
nutrisi tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tanaman tetapi juga gerak
tanaman. Gerak tanaman merupakan respons terhadap stimulus eksternal dan
internal yang dapat meningkatkan kemungkinan tanaman untuk bertahan hidup
dan berkembang di lingkungan yang berubah.
IX. Kesimpulan
Praktikum ini menunjukkan bahwa cahaya merupakan faktor penting dalam
pertumbuhan tanaman kacang hijau. Tanaman yang terdedah cahaya memiliki
pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang ternaung.
Selain itu, perbedaan dalam pertumbuhan antar tanaman mungkin disebabkan
oleh faktor genetik atau kondisi pertumbuhan spesifik. Faktor lingkungan,
termasuk cahaya,, tanah dan nutrisi, suhu, dan kelembaban, secara bersama-
sama memengaruhi gerak tumbuhan. Kemampuan tanaman untuk beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan ini merupakan strategi vital dalam memastikan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Kurnadi, K.A. 1988. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-
FPMIPA. Bandung.
Hari ke-1
Hari ke-1
Hari ke-4
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7