Anda di halaman 1dari 86

PEMBAHASAN BUPENA SMA/MA Kelas XII

Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan


Aktivitas 1.1
1.
A. Adanya perubahan ukuran tumbuhan yaitu pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan mulai dari tahapan A-E. Perubahan yang dapat diukur dapat dilihat dari
pertumbuhan hipokotil menjadi batang utama. Pada gambar A terlihat hipokotil
keluar dari radikula yang merupakan bakal batang utama. Tahap B-C-D merupakan
tahap dimana hipokotil tumbuh meluar tanah dan radikula berubah menjadi
kotiledon dan plumula atau bakal daun. Tahap terakhir E menggambarkan hipokotil
telah berkembang menjadi batang utama.

B. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan
jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).

C. Perubahan fungsi terjadi pada struktur akar dan daun. Pada tahapan A, radikula
keluar dari biji yang tebelah. Radikula merupakan struktur penyusun akar dimana
akan berkembang menjadi akar sejati tumbuhan. Radikula awalnya hanya berfungsi
sebagai mencari nutrisi agar biji berkecambah. Seiring berkembangnya radikula, akar
akan membentuk struktur lain seperti tudung akar dan bulu akar yang berfungsi
menyangga tumbuhan dan mencari nutrisi. Perubahan fungsi juga terjadi pada
plumula atau bakal daun. Plumula awalnya belum berfungsi secara maksimal saat
perkecambahan. Plumula akan berkembang sebagai daun untuk berfungsi sebagai
tempat fotosintesis tumbuhan agar memperoleh energi.

D. Perkembangan adalah perubahan fungsi organ-organ tubuh yang menjadi lebih


kompleks. Perkembangan terjadi karena adanya differensiasi sel. Proses tersebut
adalah mekanisme yang menyebabkan sel dengan struktur dan fungsi menjadi
berbeda atau menjadikan jaringan dewasa.

E. Pertumbuhan pada tumbuhan pada tahap tertentu dan lokasi tertentu dapat terjadi
sendiri tanpa adanya perkembangan. Sedangkan perkembangan pada tumbuhan
diawali oleh pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi secara mutlak dengan
penambahan volume, sedangkan perkembangan dapat terjadi penambahan atau
pengurangan volume. Pertumbuhan umumnya kuantitatif dapat diukur dengan jelas,
sedangkan perkembangan bersifat kualitatif dan sulit diukur dengan jelas.

2.
A. Pertambahan batang pertama kali dilakukan oleh ujung sebelah atas epikotil atau
dapat disebut calon batang. Pemanjangan ujung epikotil pada ujung batang
merupakan pertumbuhan primer dimana sel-sel jaringan meristem melakukan
pembelahan terus menerus.
B. Pertambahan ukuran akar pertama kali dilakukan oleh ujung sebelah atas radikula
atau dapat disebut calon akar primer. Pemanjangan ujung radikula pada ujung akar
merupakan pertumbuhan primer dimana sel-sel jaringan meristem melakukan
pembelahan terus menerus.

C. Pada batang tumbuhan dikotil, terdapat jaringan kambium yang merupakan


meristem sekunder sehingga terjadinya pertumbuhan sekunder. Kambium akan
tumbuh melebar dan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan
membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem).

D. Proses pertumbuhan ukuran akar terjadi pada endodermis akar yang terbentuk dari
selapis sel yang tebal. Pada endodermis akar pertumbuhan sekunder terjadi sehingga
membuat akar tumbuh melebar. Dalam struktur tersebut juga terbentuk xilem dan
floem yang merupakan zat kayu sekaligus berkas pengangkut.

E. Pertumbuhan panjang dan besar tumbuhan terbagi dalam 3 titik. Ujung akar dan
batang terdapat sel meristem dimana sel-sel berkembang membentuk jaringan-
jaringan penyusun akar dan batang seperti epidermis, endodermis, korteks, dan
silinder pusat. Daerah pemanjangan setelah daerah pembelahan dimana
pertumbuhan tumbuhan ditandai dengan bertambahnya ukuran tumbuhan
tersebut. Daerah differensiasi dimana sel-sel yang bertumbuh di daerah differensiasi
berkembang membentuk sel-sel dengan fungsi khusus.

3.
A. Faktor internal
i) Gen
 Faktor internal gen membentuk susunan DNA yang menentukan pewarisan
yang sama dengan induknya. Dimana tinggi dan besar tumbuhan induk akan
menurun pada anakan.
ii) Hormon
 Auksin berperan dalam proses pemanjangan sel pada ujung akar dan batang
serta merangsang kambium membentuk xilem dan floem. Auksin juga
berfungsi untuk pertumbuhan buah dan differensiasi sel.
 Sitokinin berfungsi memperpanjang usia jaringan tumbuhan. Sitokinin
berperan dalam pembentukan bunga dan buah. Sitokinin juga merangsang
pembelahan sel dengan cepat sehingga membantu pembentukan bunga
dan buah.
 Giberelin berfungsi merangsang pembentukan serbuk sari dan membuat
tumbuhan menjadi besar. Giberelin dapat menghambat biji dan
memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah.
 Gas etilen adalah hormon yang berperan untuk mendorong terjadinya
pematangan buah. Hormon tersebut juga menyebabkan pertumbuhan
batang menjadi tebal dan kuat hingga memacu hormon lain dalam
menimbulkan reaksi tertentu.
 Asam absisat berperan negatif karena menghambat pertumbuhan dan
perkecambahan biji. Asam absisat juga menghambat pembelahan sel
sehingga dormansi pada kuncup terpengaruh.

B. Faktor eksternal
i) Cahaya matahari berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Cahaya matahari digunakan untuk membantu proses fotosintesis
yang dapat menghasilkan energi bagi tumbuhan.

ii) Oksigen berperan dalam respirasi sel pada tumbuhan. Oksigen dalam respirasi
mendukung pertumbuhan ketika tumbuhan menguraikan senyawa untuk
pembentuk energi. Respirasi berlangsung dengan mengambil oksigen untuk
membantu proses penguraian glukosa menjadi senyawa ATP yang dibutuhkan
tumbuhan.

iii) Nutrisi dibutuhkan karena tumbuhan memerlukan unsur hara dan mineral
dalam jumlah tertentu. Nutrisi merupakan bahan baku sumber energi dalam
proses metabolisme tumbuhan. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan membutuhkan
nutrisi dalam bentuk senyawa kimia dan air yang terlarut untuk proses
fotosintesis.

Soal Tantangan
Tidak. Karena hormon auksin merupakan hormon pengatur tumbuh dan juga mengatur
differensiasi sel. Rekayasa genetika tomat yang menghilangkan hormon auksin akan
menghasilkan tomat berukuran kecil dan berbiji banyak. Hormon auksin juga berperan dalam
partenokarpi, yaitu buah tanpa biji.

Quick Test
1. Jawaban: B
Pembahasan: Proses pemanjangan terjadi pada ujung batang. Hormon yang berperan
dalam pemanjangan ujung batang adalah hormon auksin.
2. Jawaban: E
Pembahasan: Dengan memotong ujung batang tanaman akan menghambat
pertumbuhan batang.

Aktivitas 1.2
1. Tujuan Penelitian
Melihat pengaruh berbagai media tanam dan pemberian vitamin B terhadap tanaman
hias X
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman hias X
b. Bagaimana pengaruh vitamin B terhadap pertumbuhan tanaman hias x

3. Hipotesis
a. Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman hias x setelah ditanam dengan media
tanam yang berbeda (tanah, sekam, arang, dan serbuk gergaji kayu)
b. Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman hias x setelah diberi larutan vitamin B

4. Variabel
Variabel bebas :
a. Tanaman hias x ditumbuhkan dalam media tanam berbeda (tanah, sekam, arang, dan
serbuk gergaji kayu)
b. Tanaman hias x diberi vitamin B pada media tanam yang berbeda

Variabel terikat :
Tinggi tanaman yang membedakan pertumbuhan tanaman hias x

5. Jenis Perlakuan
1. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media tanah dan diberikan vitamin B
2. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media tanah dan tidak diberikan vitamin B
c. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media sekam dan diberikan vitamin B
d. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media sekam dan tidak diberikan vitamin B
e. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media arang dan diberikan vitamin B
f. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media arang dan tidak diberikan vitamin B
g. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media serbuk gergaji kayu dan diberikan vitamin B
h. Tanaman hias x ditumbuhkan pada media serbuk gergaji kayu dan tidak diberikan
vitamin

Soal Tantangan
Rumusan masalah : 1. Bagaimana pengaruh pemberian zat terhadap pembentukan bunga?
2. Zat apa yang terkandung sehingga terjadi pembentukan bunga?

Quick Test
1. Jawaban : B
Pembahasan : Rumusan masalah ditandai dengan pertanyaan terkait kasus
permasalahan. Pada soal, terjadi permasalahan tinggi kedua pohon yang berbeda
sementara kedua pohon tersebut mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu mendapatkan
sinar matahari dan tanpa pemupukan.
Aktivitas 1.3
A. Fase Embrio
1. Fase zigot
a. Ovum bertemu sel sperma
b. Zigot akan terus membelah menjadi individu yang mengandung lebih dari 1 sel
(multiseluler)
c. Sifat zigot akan identik dengan kedua induknya
2. a. Sel berukuran setengah sel dari ukuran awal
b. Blastomer
c. Pembelahan ketiga sampai kelima
d. 128 sel
e. Blastosoel
f. Fase blastula merupakan lanjutan dari fase morula. Pada fase ini terjadi pelekukan
yang
tidak beraturan dan menghasilkan rongga yang disebut blastosoel.
3. a. Gerakan mencekuk dan melipat suatu lapisan yang akan membentuk bakal
mesoderm dan endoderm.
b.
 Ektoderm
 Endoderm
 Mesoderm
 Rongga arkenteron
 Blastopor, menjadi calon anus
Fase gastrula adalah fase yang mengalami proses transformasi dari blastula
menjadi lapisan – lapisan tubuh.
4. Jaringan adalah sekumpulan sel yang menjalankan fungsi yang sama. Organ adalah
sekumpulan jaringan yang bekerja sama untu fungsi tertentu. Sistem organ adalah
kumpulan antarorgan yang menjalankan fungsi kompleks.
B. Janin
1. 1 = Lambung ibu
2 = Kaki janin
3 = Plasenta
4 = Jari janin
5 = Mata janin
6 = Amnion
7 = Kepala janin
2. Organ kaki janin sudah menunjukkan kematangan yaitu terbentuknya jari-jari kaki
yang lengkap.
3. Karena janin dilapisi yang bernama amnion yaitu selaput yang menghasilkan getah
air ketuban yang berfungsi untuk menahan goncangan dari luar.
4. Melalui lapisan alantois yang terdapat di tali pusat.
Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. D
Pembahasan : Perkembangan merupakan differensiasi menuju fase dewasa.
Munculnya bunga sebagai bentuk fase dewasa yang siap menghasilkan individu baru
dari hasil pembuahan.
2. B
Pembahasan : Variabel yang dapat diukur mengenai tanaman tebu adalah bagian
batang karena tebu yang dimanfaatkan untuk hasil panen adalah bagian batang.
3. D
Pembahasan : Asam traumalin adalah hormon yang berfungsi memperbaiki jaringan
yang rusak.
4. A
Pembasan : Sifat kerdil merupakan penghambatan dalam pertumbuhan. Hormon
auksin berperan dalam pertembuhan yang akan mengubah tumbuhan kerdil menjadi
bentuk normal.
5. B
Pembahasan : Cahaya akan menghambat hormon auksin dalam pertambahan Panjang
tumbuhan. Batang yang terkena cahaya akan terhambat pertumbuhannya sedangkan
batang yang tidak terkena cahaya akan terus tumbuh sehingga adanya
ketidakseimbangan pertumbuhan antara sisi batang yang lain. Hal ini menyebabkan
batang berbelok kearah cahaya.
6. B
Pembahasan : pertumbuhan merupakan pertumbuhan ukuran, volume, dan panjang.
Pada bayi akan mengalami pertumbuhan tinggi serta peningkatan bobot tubuh.
7. C
Pertumbuhan : Nitrogen berperan dalam pertumbuhan tanaman sehingga tumbuhan
yang diberi pupuk urea akan tumbuh cepat.

8. B
Pembahasan : tumbuhan yang kurang terkena cahaya akan mengalami gejala etiolasi.
Gejala ini dicirikan dengan pucatnya daun dan batang pada tumbuhan.
9. C
Pembahasan : Pertumbuhan panjang hari ke enam sebesar 1,8 cm dari hari
sebelumnya.
10. E
Pembahasan : NPK dan pupuk kandang menghasilkan 8 daun dari jumlah awal daun.
11. E
Pembahasan : setiap satu sel akan membelah menjadi 2 sel. Pembelahan 5 kali akan
menghasilkan 32 sel.
12. C
Pembahasan : Pada gambar merupakan fase blastula yang memiliki rongga blastosoel.
13. D
Pembahasan : Rongga yang ditunjuk merupakan rongga arkenteron yaitu tempat
terjadinya invaginasi yang akan berkembang menjadi anus.
14. A
Pembahasan : Eksoderm merupakan lapisan luar yang tidak terpengaruh selama fase
gastrula.
15. A
Pembahasan : Yang akan diteliti pada tumbuhan yang membelok ke arah datangnya
cahaya adalah penyebabnya.
16. A
Pembahasan : Auksin terpengaruh terhadap cahaya karena akan menghambat
pertumbuhan dan akan membengkok ke arah cahaya.
17. B
Pembahasan : Pemotongan pada ujung batang akan menghambat pertumbuhan
dominansi apikal. Pertumbuhan dominansi apikal menyebabkan pertumbuhan ke
atas. Pemotongan ujung batang mengakibatkan pertumbuhan ke samping menjadi
cabang-cabang dan bibit pohon yang dihasilkan menjadi lebih rimbun.
18. E
Pembahasan : Gas etilen berperan dalam pematangan buah. Pemasukkan buah pada
kantong plastik akan menyebabkan gas etilen terakumulasi sehingga pematangan
buah akan lebih cepat.
19. B
Pembahasan : Pada kondisi gelap, kerja hormon auksin tidak dihambat oleh cahaya
sehingga pertumbuhan lebih panjang dibandingkan pertumbuhan dengan cahaya.
20. C
Pembahasan : Hormon auksin dapat dipicu dengan memotong cabang-cabang pohon
selama masih muda. Pemotongan cabang tersebut akan menghentikan pertumbuhan
sekunder sehingga memacu pertumbuhan dominansi apikal pada ujung batang.

B. Isian
1. A. Proses pertumbuhan yang terjadi pada gambar adalah pertumbuhan tunas batang
utama
sehingga batang tumbuh tinggi, pertumbuhan lain adalah pertumbuhan organ seperti
pertumbuhan daun.
B. Perkembangan pada gambar adalah batang mengalami pertumbuhan sekunder
sehingga batang semakin melebar. Selain itu perkembangan lain adalah
berkembangnya cabang yang tumbuh ke samping.

2. A. Simultan : sesuatu yang terjadi atau dilakukan pada waktu bersamaan dan tidak
saling
menunggu.
B. Persamaan antara pertumbuhan dan perkembangan adalah bertambahnya ukuran,
volume, massa karena adanya pembelahan sel. Sedangkan perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan adalah pertumbuhan dapat diukur secara kualitatif dan
perkembangan dapat dikur secara kuantitatif.
3. Faktor genetik adalah substansi gen atau pembawa sifat yang diturunkan oleh induk
ke generasi selanjutnya. Gen berfungsi mengatur reaksi kimia dalam sel terutama
reaksi sintesis protein dan enzim sehingga memengaruhi bentuk dan ukuran makhluk
hidup.

4. Mempercepat proses pertumbuhan batang, mematahkan dominansi apikal atau


pucuk, mempercepat proses perkecambahan.

5. Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya
matahari.
Mekanisme : Fototropisme ini berkaitan erat dengan hormon tumbuhan yaitu auksin.
Hormon auksin diketahui memiliki sensitivitas tinggi terhadap cahaya sehingga mudah
rusak jika terpapar cahaya. Pada sisi batang yang terkena cahaya, hormon auksin akan
berkurang sehingga lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya.
Akibatnya, sisi batang yang terkena cahaya mengalami pertumbuhan lebih lambat
daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya. Hal ini menyebabkan batang
membelok ke arah cahaya karena auksin di bagian yang terkena sinar matahari
mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan pada bagian tersebut terhambat.
Sebaliknya, auksin pada sisi yang tidak terkena cahaya tetap bekerja normal dan
menyebabkan pertumbuhan batang tumbuhan. Kecepatan pertumbuhan yang tidak
sama antar kedua sisi tumbuhan tersebut menyebabkan tumbuhan membelok ke arah
cahaya.

6. Ketika ujung batang suatu tumbuhan dipotong, maka jaringan meristem apikal atau
meristem primer akan ikut hilang. Sebagian besar hormon auksin hilang karena
terdapat pada ujung batang tumbuhan. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan
primer (ke atas) tumbuhan tersebut akan terganggu. Pertumbuhan dominansi apikal
terganggu sehingga mucul pertumbuhan sekunder (melibatkan kambium) oleh
hormon sitokinin. Hormon tersebut menyebabkan tumbuhnya cabang-cabang baru
pada tumbuhan. Disimpulkan ketika ujung batang tumbuhan dipotong, maka cabang-
cabang baru akan tumbuh dari batang yang telah dipotong tersebut.

7. Pengaruh Giberrella fujikuroi terhadap kelainan pertumbuhan pada tumbuhan


gandum memiliki keterkaitan dengan hormon yang dihasilkan. Infeksi Giberrella
fujikuroi memicu tumbuhan menghasilkan hormon giberelin dimana hormon tersebut
berperan dalam pertumbuhan tumbuhan. Pengaruh hormon giberelin diantaranya
adalah merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel, merangsang
perkecambahan dan memecah dormansi biji, serta merangsang pertumbuhan buah.

8. Proses pematangan tersebut berkaitan dengan hormon yang terdapat pada buah
mangga. Hormon yang diketahui berupa gas etilen, hormon tersebut memiliki
pengaruh terhadap pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi
tebal. Jika buah tidak terkena cahaya, buah dapat memproduksi gas etilen dalam
jumlah buah sehingga buah akan menjadi lebih matang.
9. Tumbuhan yang ditumbuhkan pada dua tempat berbeda akan mengalami perbedaan
gejala pertumbuhan. Tumbuhan yang ditumbuhkan pada tempat gelap akan
mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pada tempat terkena cahaya.
Pertumbuhan tumbuhan yang tidak normal disebut etiolasi. Hormon yang berperan
dalam pertumbuhan tersebut adalah hormon auksin. Hormon auksin akan rusak jika
terkena cahaya sehingga tumbuhan yang ditumbuhkan pada tempat cahaya tidak bisa
tumbuh dengan cepat. Tumbuhan yang ditumbuhkan pada tempat gelap dapat
memproduksi auksin dalam jumlah besar sehingga dapat tumbuh lebih cepat.

10. Tahap morula : inti sel zigot melakukan pembelahan mitosis menjadi 2, dari 2
membelah lagi menjadi 4, 4 membelah lagi menjadi 8, demikian seterusnya. Sampai
akhirnya membentuk kumpulan sel yang menyerupai buah anggur.

Tahap blastula : sel-sel pada morula melakukan penataan dengan cara melekuk dan
menggulung sehingga terbentuk suatu rongga disebut blastosol. Perpindahan sel-sel
kutub animal yang kemudian menyusun diri sehingga terbentuk rongga berisi cairan.
Kutub animal adalah bagian yang tidak mengandung kuning telur dan membelah lebih
cepat dibandingkan dengan kutub vegetal. Kutub vegetal adalah bagian yang
mengandung kuning telur dan lambat pembelahan selnya.

Tahap gastrula : setelah fase blastula, sel kutub animal membelah dengan cepat. Hasil
pembelahan berpindah ke sel-sel yang berisi kuning telur dari kutub vegetal. Pada
awal gastrula, terjadi dorongan ke dalam massa sel sehingga membentuk bulan sabit
(blastofor).
C. Soal Analisis
1. Pohon jati yang diharapkan petani adalah pohon jati batang lurus tinggi dan tidak
bercabang-cabang. Untuk dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan, maka
petani sebaiknya memicu pertumbuhan hormon auksin selama proses pertumbuhan
tumbuhan jati tersebut. Hormon auksin dapat dipicu dengan memotong cabang-
cabang pohon selama masih muda. Pemotongan cabang tersebut akan menghentikan
pertumbuhan sekunder sehingga memacu pertumbuhan dominansi apikal pada ujung
batang. Dengan hal tersebut, auksin pada ujung batang tetap terjaga sehingga batang
pohon jati dapat tumbuh tinggi lurus dan tidak bercabang-cabang.

2. Tumbuhan yang bersifat kerdil karena faktor genetik dapat diubah menjadi normal
dengan pemberian hormon. Tumbuhan yang diberikan hormon giberelin akan dapat
tumbuh normal karena giberelin berpengaruh terhadap pertumbuhan yang lebih
cepat. Fungsi lain hormon giberelin diantaranya adalah menyebabkan tumbuhan
berbunga sebelum waktunya, memacu tumbuhan tumbuh tinggi, memacu aktivitas
kambium, dan menghasilkan buah yang tidak berbiji. Giberelin sebagai hormon
tumbuh pada tumbuhan juga berpengaruh terhadap sifat genetik (genetic dwarfism),
memicu perkembangan bunga, dan mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan
serta aspek fisiologis lainnya. Giberelin mempunyai peranan dalam mendukung
perpanjangan sel, aktivitas kambium, dan mendukung pembentukan RNA baru hingga
sintesis protein.

3. Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh ramuan zat tertentu dalam pertumbuhan


akar pada setek tumbuhan.
Hipotesis : Akar pada setek tumbuhan tumbuh lebih cepat.
Metodologi : Ramuan zat dilarutkan air dengan perbandingan tertentu – ujung
tumbuhan setek direndam dengan ramuan zat tersebut.

4. Konsentrasi hormon auksin dipengaruhi oleh cahaya yang diterima. Konsentrasi


auksin akan meningkat jika tidak menerima cahaya. Diketahui cahaya dapat merusak
hormon auksin sehingga konsentrasi auksin berkurang. Pada gambar diketahui biji
berada pada kondisi tertutup cahaya / gelap. Semakin sedikit cahaya yang diterima,
maka semakin tinggi konsentrasi auksin pada meristem akar dan batang. Konsentrasi
auksin pada sel meristem akar dan batang akan memicu pembelahan sel secara cepat.
Sehingga akar dan batang tumbuh lebih cepat dari waktu normalnya.

5. a. Perbedaan kembar identik dan kembar siam : Kembar identik dapat memiliki satu
atau dua plasenta, sementara kembar siam berbagi satu plasenta. Kembar
identik tidak berbagi organ tubuh, sementara kembar siam dapat berbagi organ
tubuh.

b. Bayi kembar siam berasal dari sel telur yang sama dan mengalami perlambatan
pemecahan embrio. Proses ini biasanya terjadi pada hari ke 13 sampai 15 pembuahan
namun proses pemecahan atau pemisahan embrio belum selesai sempurna.
BAB 2 Metabolisme
Aktivitas 2.1

Soal Tantangan
1. a. Di dalam mesin mobil terdapat mesin pembakaran internal. Mesin ini merupakan
tempat proses pembakaran antara bahan bakar dan udara yang kemudian akan
menghasilkan energi untuk menggerakkan piston. Piston akan bergerak dan
menjalankan mobil.
b. Suhu tubuh dan suhu mesin mobil ketika selesai digunakan atau digerakkan akan
menghasikan suhu yang panas sebagai hasil dari pembakaran energi.
2. a. Enzim katalase digunakan dalam produksi bahan makanan seperti susu dan keju,
selain itu juga digunakan dalam produk pembersih lensa kontak.
b. Enzim katalase digunakan untuk mencegah adanya H2O2 dan potensi oksidasi-reduksi
yang dapat mengganggu pertumbuhan organisme starter dalam susu. Enzim ini juga
digunakan dalam pembersih lensa kontak untuk menguraikan H2O2 sehingga lensa
kontak bersih dari H2O2 sebelum digunakan kembali.
Quick Test
1. B
Pembahasan : Energi aktivasi yang dibutuhkan dalam suatu reaksi akan menurun apabila
terdapat enzim karena enzim berfungsi dalam mengkatalisis suatu reaksi.
2. A
Pembahasan : Suhu meningkatkan laju reaksi enzimatis hingga titik tertentu. Setelah
melewati batas maksimum, enzim akan terdenaturasi sehingga kecepatan reaksi
menurun.
3. E
Pembahasan : Panah dengan angka 1 adalah enzim, 2 adalah subsrat, 3 adalah kompleks
enzim-substrat, 4 adalah produk.

Aktivitas 2.3

A.
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP; Glikolisis, siklus Krebs, rantai transpor elektron.

1. Glikolisis adalah reaksi pengubahan gula berkarbon 6 menjadi 2 molekul asam piruvat
berkarbon 3, ATP, dan NADH dalam proses respirasi seluler.

2. Siklus Krebs adalah serangkaian reaksi kompleks dalam proses respirasi seluler yang
mengubah molekul asetil ko-A menjadi molekul-molekul intermediet lain, NADH,
FADH2, ATP, dan CO2.

3. Transpor elektron adalah tahapan terakhir dalam proses respirasi seluler yakni
pengubahan molekul NADH dan FADH2 dari ketiga proses sebelumnya menjadi energi
dalam bentuk ATP.
Glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan transpor elektron adalah suatu
kesatuan proses yang berkesinambungan di dalam respirasi aerob. Tahap pertama
adalah glikolisis yaitu pengubahan gula berkarbon 6 menjadi asam piruvat, ATP, dan
NADH. Tahap kedua adalah dekarboksilasi oksidatif yakni asam piruvat diubah
menjadi asetil ko-A, NADH, dan CO2. Tahap ketiga asetil ko-A akan masuk ke dalam
siklus Krebs dan menghasilkan senyawa intermediet, NADH, FADH2, ATP, dan CO2.
Tahap akhir adalah transpor elektron yakni pengubahan NADH dan FADH 2 menjadi
energi dalam bentuk ATP.

1. Glikolisis
Sitosol, 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 2 molekul ATP
a. 2, 2, 2
b. Pengubahan molekul PGAL (fosfogliseraldehid) menjadi 1,3-difosfogliserat
c. Pengubahan molekul glukosa menjadi glukosa-6 fosfat.
d. Pengubahan molekul 1,3-difosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat dan pengubahan
molekul PEP (fosfoenol piruvat) menjadi asam piruvat dengan cara mentransfer
gugus fosfat ke ADP sehingga membentuk ATP.

2. Siklus Krebs
Matriks mitokondria, asam piruvat, 2 (dua)
a. 2 x 3 = 6 molekul
2 x 1 = 2 molekul
2 x 1 = 2 molekul
b. Pengubahan molekul asam isositrat menjadi asam α-ketoglutarat, molekul asam
α-ketoglutarat menjadi suksinil ko-A, dan asam malat menjadi asam oksaloasetat
dengan cara melepaskan elektron sehingga NAD+ tereduksi membentuk NADH.
c. Pengubahan molekul asam suksinat menjadi asam fumarat dengan cara
memindahkan dua atom hidrogen dan elektron asam suksinat kepada FAD+
sehingga membentuk FADH2.
d. Pengubahan molekul suksinil ko-A menjadi asam suksinat.

3 Transpor Elektron
 4 (empat), 2 (dua), 2 (dua), rantai transpor elektron
 NADH → NAD+ + H+ + e–
FADH2 → FAD+ + 2H+ + 2e–
 Oksigen (O2)
 Air (H2O)
 2H+ + 1/2O2 + 2e- → H2O
 2 (dua), 2 (dua), 34 (tiga puluh empat), 38 (tiga puluh delapan)
 36 ATP

B.
1. Oksigen berfungsi sebagai akseptor elektron terakhir dalam respirasi aerob.
2. Energi dalam bentuk ATP dapat diperoleh dari proses glikolisis dan transpor elektron
menggunakan akseptor elektron lain seperti asam piruvat atau asetaldehida.
3. a. asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat melalui reduksi oleh NADH.
b. 2 asam laktat
c. Keuntungannya adalah memiliki cadangan energi ketika energi utama habis dan
kerugiannya adalah menimbulkan efek pegal-pegal.
4. a. NADH akan berubah menjadi NAD+ kemudian masuk kembali ke dalam siklus glikolisis.
Asam piruvat akan berubah menjadi asam laktat pada hasil akhir reaksi.
b. Hasil akhir dari proses fermentasi asam laktat dengan substrat satu molekul glukosa
adalah 2 molekul asam laktat dan 2 ATP.
c. Kekurangannnya adalah respirasi anaerob menghasilkan energi dalam bentuk ATP
yang lebih rendah dibandingkan dengan respirasi aerob, namun kelebihannya adalah
respirasi anaerob tidak bergantung terhadap ketersediaan oksigen.
5. a. Respirasi anaerob pada bakteri anaerob atau ragi biasa disebut sebagai fermentasi
alkohol. Reaksi fermentasi alkohol menggunakan substrat glukosa yang diubah menjadi
asam piruvat melalui reaksi glikolisis. Asam piruvat kemudian melepaskan molekul CO2
menjadi asetaldehida. Asetaldehida direduksi oleh NADH membentuk etanol dan
NAD+. NAD+ kemudian masuk kembali ke dalam siklus glikolisis.
b. Respirasi anaerob pada makhluk hidup aerob biasa terjadi pada sel otot ketika
kekurangan oksigen dan disebut sebagai fermentasi asam laktat. Fermentasi alkohol
mengubah asam piruvat menjadi asetaldehida dengan hasil akhir etanol, sementara
fermentasi asam laktat mengubah asam piruvat menjadi asam laktat. Selain itu,
akseptor elektron pada fermentasi alkohol adalah asetaldehida sementara pada
fermentasi asam laktat adalah asam piruvat.
C.
1. Katabolisme Karbohidrat

a. Polisakarida atau disakarida dipecah menjadi monosakarida melalui proses katabolisme


karbohidrat. Pemecahan tersebut terjadi dengan bantuan enzim-enzim di dalam tubuh.
Monosakarida yang terbentuk kemudian digunakan sebagai subsrat dalam proses
respirasi.
b.
1) Glikogen
2) Glukosa
2. Katabolisme Protein
a. Gugus amina
b. katabolisme protein akan dilakukan 3 cara yaitu perubahan asam amino menjadi asam
piruvat, perubahan asam amino menjadi asetil ko-A, dan perubahan asam amino
menjadi α-ketoglutarat.
c. Keadaan darurat yang dimaksud adalah apabila tubuh kekurangan sumber energi
utama yaitu karbohidrat dan sumber energi cadangan lain yaitu lemak.

3. Katabolisme Lipid atau Lemak


a. Gliserol dan asam lemak.
b. Gliserol akan diubah menjadi fosfogliseraldehida (PGAL) kemudian masuk ke dalam
jalur glikolisis, asam lemak akan diubah menjadi asetil ko-A kemudian masuk ke dalam
siklus Krebs.

Soal Tantangan
1. Tidak sepenuhnya benar, oksigen dalam proses respirasi aerob bertindak sebagai akseptor
elektron terakhir sehingga energi dalam jumlah besar dapat diperoleh. Namun, energi
tetap dapat dihasilkan dalam jumlah kecil dari proses respirasi anaerob.
2. Karbohidrat dapat diubah menjadi energi di dalam tubuh melalui proses katabolisme
karbohidrat. Katabolisme karbohidrat akan mengubah gula kompleks menjadi gula
sederhana, kemudian gula sederhana dalam bentuk monosakarida akan diubah menjadi
energi dalam bentuk ATP melalui reaksi respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
siklus Krebs, transpor elektron) dan respirasi anaerob (glikolisis dan transpor elektron).

Quick Test
1. C
Pembahasan : Asam piruvat hasil glikolisis akan diubah menjadi Asetil ko-A melalui proses
dekarboksilasi oksidatif sementara NADH akan di transfer ke sistem transpor elektron
untuk diubah menjadi ATP.

2. A
Pembahasan : Glikolisis menghasilkan 2 ATP dan 2 NADH sehingga Y adalah NADH. Siklus
Krebs menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, dan 2 FADH2 sehingga Z adalah NADH dan FADH2.
Transpor elektron mengubah NADH dan FADH2 menjadi ATP sehingga X adalah ATP.

Aktivitas 2.5
 Kloroplas
 6CO2 + 6H2O  C6H12O6 + 6O2
 Membran tilakoid, stroma

A. Reaksi Terang
1. Reaksi di dalam proses fotosintesis yang memerlukan cahaya.
2. Foton.
3. P700 adalah fotosistem dengan pigmen yang menyerap energi cahaya paling baik
pada panjang gelombang 700 nm, P680 adalah fotosistem dengan pigmen yang menyerap
energi cahaya paling baik pada panjang gelombang 680 nm.

4. a. Fotosistem.
b. Perpindahan elektron dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang
lebih tinggi.
c. Akseptor elektron primer.
5. Aliran elektron siklik
- Pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir juga di fotosistem I
sehingga disebut siklik.
- ATP
- Kompleks fotosistem I menyerap energi cahaya dan melepaskan elektron berenergi
tinggi menuju akseptor elektron pertama, lalu bergerak ke sistem transpor elektron,
dan kembali lagi ke fotosistem I. Sistem transpor elektron merupakan rangkaian
protein pembawa yang mengalirkan elektron dari satu protein pembawa ke protein
pembawa berikutnya. Saat elektron melewati protein pembawa satu ke protein
pembawa berikutnya, energi dilepaskan dan disimpan dalam bentuk gradien
hidrogen (H+). Ion hidrogen ini melewati gradien elektrokimia melalui kompleks
ATPsintase sehingga terjadi pembentukan ATP. ATP terbentuk karena penambahan
gugus fosfat pada ADP yang diatur oleh cahaya sehingga prosesnya disebut sebagai
fotofosforilasi. Fotofosforilasi ini terjadi melalui aliran elektron siklik sehingga disebut
sebagai fotofosforilasi siklik.

6. - Aliran elektron nonsiklik


- Pergerakan elektron dimulai dari fotosistem II namun berakhir tidak di fotosistem II
melainkan bergerak ke fotosistem I sehingga disebut nonsiklik.
- ATP dan NADPH
- Kompleks fotosistem II menerima elektron hasil pemecahan air (H2O) menjadi
oksigen (O2) atau yang disebut sebagai fotolisis air. Kompleks fotosistem II menyerap
energi cahaya dan melepaskan elektron berenergi tinggi ke akseptor elektron primer.
Elektron bergerak ke rantai transpor elektron melewati protein-protein pembawa
hingga sampai di fotosistem I. Elektron yang melewati protein pembawa ke protein
pembawa lainnya menghasilkan energi yang digunakan untuk pembentukan ATP.
Kemudian elektron tersebut bergerak ke akseptor elektron feredoksin dan sampai di
ujung rantai transpor. Melalui bantuan enzim feredoksin-NADP reduktase (FNR),
NADP+ diubah menjadi NADPH.
7. Reaksi terang merupakan bagian dari proses fotosintesis yang memerlukan cahaya.
Energi cahaya (foton) akan ditangkap oleh suatu kompleks protein yang disebut
sebagai fotosistem. Terdapat dua jenis fotosistem yakni fotosistem I (P680) dan
fotosistem II (P700). Masing-masing dibedakan berdasarkan kemampuan pigmen
dalam menyerap panjang gelombang cahaya. Produk akhir dari reaksi terang adalah
ATP dan NADPH yang akan digunakan selanjutnya pada reaksi gelap fotosintesis.
B. Reaksi Gelap
1. ATP, NADPH, tidak memerlukan cahaya (meskipun tetap bisa terjadi saat ada cahaya),
stroma.
3. Molekul ribulosa bifosfat (RuBP) akan memfiksasi gas CO2 dari udara (dengan bantuan
enzim Rubisco) untuk membentuk molekul fosfogliserat (PGA). Setelah itu, terjadi reduksi
PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL) menggunakan ATP dan NADPH. Terakhir adalah
regenerasi ribulosa bifosfat dengan cara mengubah PGAL kembali menjadi RuBP dengan
menghasilkan produk berupa glukosa.
4. Reaksi gelap merupakan bagian dari proses fotosintesis yang tidak memerlukan cahaya
(meskipun tetap bisa terjadi saat ada cahaya). Terdapat tiga tahapan di dalam reaksi gelap
yakni fiksasi karbon, reduksi, dan regenerasi. Proses ini menggunakan ATP dan NADPH
yang dihasilkan dari reaksi terang. Produk akhir dari reaksi gelap adalah glukosa.
Soal Tantangan
1. Fotosintesis adalah proses biokimia dari karbondioksida dan air yang melibatkan
energi cahaya untuk menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Fotosintesis
dikelompokan menjadi reaksi terang dan reaksi gelap.
2. Gas CO2 akan berakibat buruk apabila kadarnya tidak seimbang di bumi. Kendaraan
bermotor dan pabrik adalah salah satu yang mengakibatkan peningkatan kadar emisi
CO2 di udara. Bila tidak terdapat keseimbangan antara organisme yang menyerap CO2
dengan kadar emisi CO2 yang dihasilkan maka gas CO2 yang melebihi batas itu akan
naik ke atmosfer dan menjadi salah satu penyebab dari pemanasan global.

Quick Test
1. C
Pembahasan : Larutan NaHC𝑂3 menjadi katalisator karena menjadi sumber penghasil
C𝑂2 yang larut dalam dalam air dan menghasilkan oksigen dengan cepat.
2. B
Pembahasan : Gas karbon dioksida digunakan oleh ragi untuk tumbuh dan
mengakibatkan kondisi anaerob sehingga terjadi proses fermentasi.
3. D
Pembahasan : Regenerasi adalah pembentukan kembali RuBP untuk mengikat karbon
dioksida.
Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. C
Pembahasan : Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana untuk menghasilkan energi.
2. A
Pembahasan : Anabolisme adalah proses pembentukan senyawa kompleks dari energi
cahaya ataupun energi kimia. Jawaban nomor 2 dan nomor 5 merupakan proses
katabolisme.
3. A
Pembahasan : Teori enzim kecocokan yang terinduksi menjelaskan bahwa penempelan
substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan bentuk sisi aktif enzim
mengikuti bentuk substratnya.
4. B
Pembahasan : Hidrogen peroksida (H2O2) akan diurai dengan bantuan katalisator enzim
katalase membentuk air (H2O) dan oksigen (O2).
5. B
Pembahasan : Setiap enzim memiliki kerja yang optimum pada pH yang berbeda. Enzim A
bekerja optimum pada pH 2 sementara enzim B bekerja optimum pada pH 6.
6. C
Pembahasan : Oksigen (O2) dalam proses respirasi aerob berperan sebagai akseptor
elektron terakhir dan membentuk air (H2O).
7. A
Pembahasan : Pembuatan tapai dari bahan dasar singkong dan ragi merupakan proses
fermentasi alkohol.
8. A
Pembahasan : Skema menunjukkan reaksi dari proses fermentasi alkohol sehingga X
merupakan hasil akhirnya yakni alkohol. Asam piruvat melepaskan molekul CO2 menjadi
asetaldehida.
9. B
Pembahasan : Kaktus merupakan tumbuhan yang melakukan fotosintesis dengan lintasan
Crassulacean Acid Metabolism (CAM). Tumbuhan tipe CAM stomatanya membuka pada
malam hari dan menutup pada siang hari. Ketika malam hari, stomata membuka dan CO2
akan ditangkap untuk membentuk asam organik yang kemudian akan disimpan hingga
pagi hari. Oleh karena itu, pada siang harinya saat stomata menutup, CO2 dalam bentuk
asam organik baru bisa dipecah dan digunakan dalam siklus Calvin.

10. B
Pembahasan : Tanda panah menunjuk ke bagian matriks mitokondria. Tahap yang terjadi
di dalam matriks mitokondria adalah siklus Krebs. Siklus Krebs menggunakan subsrat asetil
ko-A untuk membentuk NADH, FADH2, dan ATP.
11. C
Pembahasan : Keempat pilihan dapat digunakan sebagai bahan dalam proses respirasi.
Glukosa berasal dari katabolisme karbohidrat. Asam amino berasal dari katabolisme
protein. Asam lemak dan gliserol berasal dari katabolisme lipid.
12. B
Pembahasan : Pilihan jawaban 1 dan 3 merupakan bagian dari katabolisme protein
sementara 2 dan 4 merupakan bagian dari katabolisme lipid.
13. D
Pembahasan : Bakteri aerob berkumpul di bagian yang terpapar cahaya dengan panjang
gelombang ungu-biru dan merah.
14. A
Pembahasan : Jika daun ditetesi larutan lugol, maka warna kecokelatan atau biru
kehitaman menunjukkan adanya amilum pada daun. Warna yang semakin gelap
menunjukkan kadar amilum pada daun yang semakin tinggi
15. D
Pembahasan : ATP akan melepaskan gugus fosfat membentuk ADP sehingga X adalah ADP.
Substrat awal dalam reaksi siklus Calvin adalah Ribulosa 1,5-bifosfat (RuBP) sehingga Y
adalah RuBP.
16. E
Pembahasan : Fotofosforilasi siklik merupakan proses pembentukan ATP menggunakan
energi cahaya melalui jalur aliran elektron siklik. Fotosintesis melalui aliran elektron siklik
hanya melibatkan kompleks fotosistem I (P700). Energi cahaya diterima oleh fotosistem I
kemudian melepaskan elektron ke akseptor elektron pertama.
17. A
Pembahasan : Bagian X yang ditunjuk pada gambar merupakan tumpukan tilakoid
(granum) yakni tempat berlangsungnya reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi terang
menggunakan energi cahaya untuk membentuk energi kimia berupa ATP dan NADPH.
18. E
Pembahasan : Pembentukan oksigen (O2) terjadi melalui fotolisis air (H2O) sehingga X
adalah H2O. Selanjutnya pada siklus Calvin terjadi fiksasi karbon dioksida (CO2) sehingga Y
adalah CO2. Hasil dari reaksi terang fotosintesis adalah ATP dan NADPH sehingga Z adalah
NADPH.
19. C
Pembahasan : Bakteri sulfur dan besi melakukan proses kemosintesis yakni pengubahan
molekul yang mengandung karbon menjadi bahan organik menggunakan sumber energi
dari oksidasi senyawa anorganik (contohnya gas hidrogen, hidrogen sulfida, dan metana)
dan bukan dari sinar matahari.

20. E
Pembahasan : Bakteri nitrit termasuk ke dalam kelompok bakteri nitrifkasi. Bakteri
nitrifikasi yang mengoksidasi amonia menjadi nitrit adalah bakteri nitrit sementara bakteri
nitrifikasi yang mengoksidasi nitrit menjadi nitrat adalah bakteri nitrat.
B. Soal Isian
1. Metabolisme adalah proses reaksi kimia yang terjadi pada organisme untuk digunakan
sebagai energi oleh tubuh. Pencernaan makanan termasuk kedalam metabolisme karena
makanan diproses dan diolah oleh tubuh untuk menghasilkan energi.
2. Hasil : Katabolisme menghasilkan senyawa sederhana sedangkan anabolisme
menghasilkan senyawa komplek. Energi : Katabolisme menghasilkan energi sedangkan
anabolisme menggunakan energi
3. a. Fungsi enzim sebagai katalisator adalah mempercepat laju reaksi dengan menurunkan
energi aktivasi tanpa merubah energi antara produk dan reaktan.

b. katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi reaksi. Hal
itu disebabkan karena katalis mampu menurunkan hambatan potensial di dalam reaksi
sehingga reaksi yang dialami mengalami kecepatan reaksi yang tinggi.
4. Perubahan yang terjadi : terdapat gelembung dan nyala api

b. Terbentuknya gelembung dan nyala api pada ekstrak hati dikarenakan adanya proses
penguraian racun hidrogen peroksida oleh enzim katalase menjadi oksigen dan air.
c. 2𝐻2 𝑂2  2𝐻2 𝑂 + 𝑂2
d. Substrat : . 2𝐻2 𝑂2, produk : oksigen dan air, enzim yang terlibat : enzim katalase
5. Zat sisa hasil respirasi berupa karbondioksida dan air. Dapat dibuktikan dengan embusan
uap air ketika bernapas dan pengeluaran keringat ketika beraktivitas.
6. a. Hasil respirasi aerob berupa energi 36 ATP. Energi tersebut dapat digunakan makhluk
hidup untuk beraktivitas dan menjalankan proses metabolisme yang lain.

b. X = Dekarboksilasi oksidasi
Y = Siklus krebs
Z = Transfer elektron
1 = Glikolisis
2 = Asetil CoA
3 = NADH
c. Respirasi aerob adalah proses perombakan glukosa menjadi energi menggunakan
oksigen. Tahapan respirasi aerob terbagi menjadi 4 tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi
oksidasi, siklus krebs dan transfer elektron. Hasil dari respirasi ini berupa 36 ATP dan
menghasilkan produk sampingan berupa karbondioksida dan air. Glikolisis merupakan
pemecahan 1 molekul glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 molekul ATP dan 2
molekul NADH. Asam piruvat yang dihasilkan akan masuk ke dalam tahap dekarboksilasi
oksidasi dan mengubahnya menjadi 2 asetil CoA dan 2 molekul NADH. Molekul asetil CoA
akan masuk ke dalam tahap siklus krebs dan menghasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul
NADH dan 2 molekul FADH. Transfer elektron merupakan pembentukan ATP dari NADH
dan FADH yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidasi dan siklus krebs. ATP
yang dihasilkan dalam transfer elektron sebanyak 36 ATP.
7. a. Pada aktivitas yang terlalu berat dan berolahraga
b. Keuntungan = respirasi anaerob merupakan reaksi tercepat yang menghasilkan energi
dalam kondisi tidak tersedianya oksigen.
Kerugian = menimbulkan rasa lelah atau pegal-pegal setelah beraktivitas berat karena
adanya asam laktat dari proses anaerob.

8. Fotosintesis termasuk ke dalam proses anabolisme, yaitu proses pembentukan senyawa


kompleks dari senyawa sederhana dengan menggunakan energi. Dari senyawa
karbondioksida dan air menjadi senyawa kompleks karbohidrat dan oksigen dengan
bantuan energi dari matahari.
9. Oksigen dihasilkan dari reaksi terang yang terdapat pada fotosintesis. Reaksi terang
mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang menghasilkan oksigen dan ATP.
Oksigen yang dihasilkan merupakan pemecahan molekul air pada fotosistem I. Oksigen
yang tidak digunakan oleh sel untuk respirasi,maka akan dibebaskan ke udara.

10. a. Terdapat perbedaan hasil antara A dan B. Pada Bagian A yang tertutup tidak akan
terkena matahari dan tidak melakukan fotosintesis sehingga bagian A akan berwarna
pucat. Sedangkan bagian B yang tidak tertutup dapat melakukan fotosintesis.
b. Perlakuan yang diberikan pada daun adalah dengan menutup sebagian permukaan
daun dengan alumunium foil. Tujuan tersebut digunakan untuk membuktikan pengaruh
cahaya terhadap fotosintes dan membuktikan adanya amilum yang dihasilkan dari
fotosintesis
c. Kesimpulan dari percobaan Sach adalah adanya perbedaan warna dan kandungan
amilum antara bagian A dan bagian B. Perbedaan kandungan amilum pada bagian B akan
berubah menjadi biru kehitaman setelah ditetesi larutan iodium. Sedangkan bagian A
tidak mengalami perubahan warna setelah ditetesi iodium. Adanya kandungan amilum
pada daun membuktikan bahwa bagian yang terkena cahaya melakukan fotosintesis.

C. Soal Analisis
1. a. Penurunan jumlah tumbuhan akan mengakibatkan efek rumah kaca dimana
peningkatan karbondioksida ke atmosfer akan meningkatkan suhu bumi.
b. Penurunan jumlah hewan akan mengakibatkan peningkatan oksigen dan penurunan
suhu bumi dan terjadi penutupan permukaan bumi oleh es.
2. a. Energi yang digunakan untuk berlari adalah energi dari karbohidrat dan lemak
sedangkan mobil menggunakan bahan bakar bensin sebagai energi.
b. Energi yang diperoleh untuk berlari adalah energi dari pemecahan karbohidrat dan
pembakaran lemak. Sedangkan mobil bergerak memperoleh energi dari hasil proses
pembakaran bahan bakar bensin yang akan menggerakan mesin.
c. Terdapat persamaan pada hasil pembakaran energi yang terjadi pada manusia dan
mobil. Hasil pembakaran tersebut berupa zat karbondioksida. Dimana zat ini merupakan
salah satu zat yang berperan terhadap pemanasan global.
3. a. Oksigen yang diperoleh berasal dari oksigen yang dihirup saat sebelum berlari dan
oksigen sisa yang ada di dalam darah. Oksigen sisa ini akan menguraikan asam laktat
menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi.
b. Energi yang diperoleh berasal dari pembakaran karbohidrat yang digunakan sebagai
energi utama, yaitu berupa glikogen.
4. Sesuai. Dalam uji makanan untuk menguji glukosa menggunakan larutan benedict
sedangkan untuk menguji amilum (karbohidrat) menggunakan lugol/iodium. Perubahan
warna yang dihasilkan berbeda. Pada lugol, warna yang dihasilkan biru kehitaman
sedangkan pada benedict, warna yang dihasilkan oranye. Tapi dalam hal fotosintesis, uji
benedict maupun uji lugol sesuai. Karena fotosintesis menghasilkan karbohidrat. Glukosa
merupakan karbohidrat sederhana sedangkan amilum merupakan glukosa kompleks.
5. Cahaya dapat diganti dengan sumber cahaya yang lain dengan syarat cahaya memiliki
spektrum warna merah. Spektrum warna merah memiliki panjang gelombang yang paling
efektif diserap oleh klorofil.
Bab 3 Substansi Genetika

Aktivitas 3.1

A. Kromosom

1. a. Nama bagian yang ditunjuk X adalah inti sel. Inti sel berfungsi untuk mengatur
seluruh aktivitas sel dan pewarisan sifat.
b. Struktur yang melaksanakan fungsi tersebut adalah materi genetik atau gen.
2. Kromatin
3. Nama bagian kromosom:
a. Telomer. Telomer adalah bagian ujung dari kromosom yang berfungsi dalam
menjaga kestabilan agar DNA tidak terurai.
b. Sentromer. Sentromer adalah daerah pelekukan yang terdapat di sekitar
pertengahan kromosom dan terdapat kinektor.
c. Benang kromatin. Kromatin adalah kompleks DNA dan protein yang menjadi
kromosom.
4. Ciri-ciri kromosom metasentrik: Sentromer berada di tengah-tengah, sehingga membagi
lengan-lengan kromosom dengan panjang yang sama.
Ciri-ciri kromosom submetasentrik: Sentromer berada di 1/3 dari salah satu ujung
kromosom, sehingga membagi lengan kromosom menjadi 1/3 dan 2/3 bagian.
Ciri-ciri kromosom akrosentrik: Sentromer terletak mendekati ujung salah satu lengan
kromosom, sehingga membagi lengan kromosom menjadi ¼ dan 2/4 bagian.Ciri-ciri
kromosom telosentrik: Sentromer terletak di ujung lengan kromosom, sehingga tidak
terlihat adanya pembagian lengan-lengan kromosom.
5.
a. 46 buah/23 pasang
b. Laki-laki
c. Kromosom bersifat diploid, artinya satu set kromosm terdiri dari sepasang
kromosom yang terlihat seperti tampak pada gambar.
d. Kromosom metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik.

B. Hubungan Kromosom dan Gen

1. Istilah gen diperkenalkan pertama kali oleh W. Johannsen (1909). Gen adalah suatu unit
keturunan berupa segmen tertentu dari molekul DNA yang umumnya terletak dalam
kromosom dan memperlihatkan ekspresinya berupa penampakan fisik (fenotipe).
2. Kromosom mengandung DNA. Total keseluruhan informasi genetik yang disimpan
didalam kromosom disebut genom. Genom DNA tersusun atas gen-gen yang terletak di
dalam lokus. Satu gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu sifat yang dapat
diamati dan diekspresikan menjadi suatu fenotipe.
C. Gen dan DNA

1. a : Ya, karena sifat patogen dan bukan patogen dibawa oleh gen.
b: 1. Tikus tetap hidup, karena bakteri yang sudah dimatikan tidak bersifat patogen.
2. Tikus mati, karena bakteri patogen mampu mentransformasikan materi genetiknya
ke bakteri tidak patogen yang masih hidup.
3. Sifatnya jadi patogen
4. Hasil transformasi materi genetik dari bakteri patogen yang sudah dimatikan
5. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa bakteri dapat memindahkan informasi
genetik melalui proses yang disebut transformasi.
6. Asam nukleat, karena terdiri dari materi genetik berupa DNA dan RNA
7. Penyimpanan sifat gen dalam kromosom terletak pada materi genetik, sehingga
dapat ditransformasikan ke sel lain.
2. Pembahasan:
a. Untuk membuktikan bahwa transformasi disebabkan oleh materi genetik.
b. Molekul protein
c. Hasil eksperimen tersebut menunjukkan bahwa penambahan RNAase, lipase, dan
protease tidak berpengaruh terhadap transformasi. Namun, penambahan DNAase
menyebabkan tidak terjadi transformasi.
d. Kromosom mengandung gen yang berfungsi untuk mengatur sifat.
Soal Tantangan
Sesuai. Karena hubungan kekerabatan dalam keluarga masih dalam satu garis pewarisan sifat
yaitu berasal dari kakek dan nenek.

Quick Test
1. Jawaban: C
Pembahasan: Gen merupakan unit pewarisan sifat yang tersimpan di dalam kromosom.
Gen tersusun dari molekul asam nukleat yang disebut sebagai materi genetik (DNA dan
RNA).
2. Jawaban: B
Pembahasan: Protein merupakan penyusun utama dari makhluk hidup. Jadi, dapat
diketahui bahwa pembawa sifat gen adalah protein.
3. Jawaban: E
Pembahasan: Kromosom mengandung gen. Total keseluruhan informasi genetik yang
disimpan didalam kromosom disebut genom. Genom DNA tersusun atas gen-gen yang
terletak di dalam lokus kromosom. Satu gen mengandung satu unit informasi mengenai
suatu sifat yang dapat diamati dan diekspresikan menjadi suatu fenotipe.
Aktivitas 3.2

A. DNA
1. Pembahasan:
a. Komponen Penyusun DNA
1) Basa nitrogen, posfat, dan gula pentose
2) Pentosa adalah suatu monosakarida yang memiliki lima atom karbon, dengan satu
gugus fungsi aldehida pada posisi 1 (aldopentosa) atau keton pada posisi 2
(ketopentosa).
3) Ketiga molekul tersebut dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Selain ikatan
glikosidik yang menghubungkan gula pentosa dengan basa N, pada asam nukleat
terdapat pula ikatan kovalen melalui gugus fosfat yang menghubungkan antara
gugus hidroksil (OH) pada posisi 5’ gula pentosa dan gugus hidroksil pada posisi 3’
gula pentosa nukleotida berikutnya. Ikatan ini dinamakan ikatan fosfodiester
karena secara kimia gugus fosfat berada dalam bentuk diester.
Hubungan Guanin dan Sitosin

Hubungan Adenin dan Timin

Perbedaan: Guanin dan Sitosin dihubungkan dengan tiga ikatan hidrogen,


sedangkan Adenin dan Timin dihubungkan dengan dua ikatan hidrogen.

2. Struktur Tiga Dimensi Molekul DNA

b. Pembahasan:
1) Kombinasi pasangan basa nitrogen pada rantai DNA adalah purin berpasangan
dengan pirimidin (G=C dan A=T).
2) Double helix
3) a) rantai berpilin (double helix) struktur pada DNA terjadi karena DNA terdiri dari
polinukleotida yang dihubungkan oleh phospodiester.
b) X = phospat + gula pentosa dan Y = basa nitrogen
c) DNA tersusun dari polinukleotida yang membentuk struktur double helix. DNA
tersusun dari 3 molekul, yaitu gula pentosa, pospat, dan basa nitrogen. Masing-
masing nukleotida dihubungkan melalui phospodiseter.

B. RNA
1. Perbedaan Rantai RNA dengan DNA
a. RNA untai tunggal
b. Gula ribose
c. Urasil, timin
2. Struktur Molekul Ribosa dan Urasil

C. Replikasi DNA
3. Pengujian model replikasi DNA
b. Berdasarkan hasil percobaan Meselson dan Stahl, diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut.
1) 29N
2) 15N dan 14N
3) Konservatif. Hal ini karena pada replikasi kedua menghasilkan pita DNA hibrid dan
pita DNA dengan nitrogen ringan
4) 15N dan 14N
a) Molekul hidup dan stabil
b) Konservatif
c) Semi Konservatif
Soal Tantangan
1. Tabel Perbedaan antara DNA dan RNA
DNA RNA
Rantai ganda Rantai tunggal
Basa pirimidin (timin dan sitosin) Basa pirimidin (urasil dan sitosin)
Gula deoksiribosa Gula ribosa
2. 3’TACCGTTCAGTACTAATC3’
Quick Test
1. Jawaban: B
Pembahasan: bagian X disusun oleh gugus posfat + gula pentosa, sedangkan bagian Y
disusun oleh basa nitrogen.
2. Jawaban: A
Pembahasan: C=G. G=D, dan T=A
Aktivitas 3.3

A. Ercis Normal dan Ercis Kerdil


1. Ya, karena terjadi kelainan gen yang mengatur produksi hormon giberelin.
2. Ya, karena produksi enzim diatur oleh gen.
3. Gen mengatur sifat fenotipe dari kacang ercis. Pertumbuhan kacang ercis diatur oleh
hormon giberelin. Produksi hormon giberelin dipengaruhi oleh gen.
4. Mekanisme pengubahan sifat gen terjadi karena gen mengatur suatu fungsi enzim
tertentu pada individu, sehingga dapat menghasilkan fenotipe yang berbeda-beda.

B. Hipotesis tentang Gen


1. Satu gen satu enzim, yang artinya satu gen mengatur produksi satu enzim tertentu.
2. Satu gen satu fenotipe, yang artinya satu gen mengatur produksi satu fenotipe tertentu.
3. Sifat fenotipe dipengaruhi oleh gen.

C. Sintesis Protein
Di dalam ribosom. Molekul antara yang menjadi penghubung DNA dengan protein adalah
RNA
1. Transkripsi adalah penerjemahan informasi yang terdapat pada DNA menjadi RNA.
Transkripsi merupakan tahap pertama dari proses sintesis protein yang nantinya
dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu translasi.
Transkripsi terjadi di dalam inti sel.
2. Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi,
dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu
mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi.
Transalasi terjadi di ribosom.
Tiga tahapan translasi adalah inisiasi, elongasi, dan terminasi

D. Kode Gen
1. Tidak, karena satu asam amino merupakan terjemahan dari tiga basa nitrogen (triplet
kodon).
2. Tidak, karena satu asam amino merupakan terjemahan dari tiga basa nitrogen (triplet
kodon).
3. Ya, karena satu asam amino merupakan terjemahan dari tiga basa nitrogen (triplet
kodon).
4. Triplet kodon UUU ditransalasikan sebagai asam amino fenilalanina (Phe).
5. b.
DNAsense : ATG GCA AGT CAT GAT TAG
Kodon : UAC CGU UCA GUA CUA AUC
c.
Kodon : UAC CGU UCA GUA CUA AUC
Antikodon : AUG GCA AGU CAU GAU UAG

d. Tyrosin, Arginin, Serin, Valin, Leusin, Ile


6. Sintesis protein terdiri dari tahap transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah proses
pembentukan mRNA (kodon) oleh DNAsense yang berperan sebagai cetakan atau DNA
template. Proses tersebut terjadi di inti sel. Setelah rantai kodon terbentuk, kemudian
kodon akan keluar dari inti sel dan menuju ke ribosom untuk melakukan proses translasi.
Translasi adalah proses penerjemahan rantai kodon menjadi asam amino yang sesuai
dengan triplet basa nitrogen pada kodon. Asam amino akan berderet membentuk
peptida, lalu membentuk polipeptida. Polipeptida akan berderet membentuk protein.

Soal Tantangan
a. Proses replikasi terdiri dari inisiasi, terbentuknya cabang replikasi, pemanjangan untaian
DNA, pembentukan leading strand, pembentukan lagging strand, dan modifikasi post
replikasi DNA.
b. Akan merubah kode genetik dan asam amino yang dihasilkan
c. Akan menghasilkan mutasi

Quick Test
1. Jawaban: B
Pembahasan: Bagian X adalah proses transkripsi, yaitu pembentukan rantai kodon
(mRNA) oleh DNAsense. Bagian Y adalah proses transalasi, yaitu proses penerjemahan
rantai kodon menjadi asam amino yang sesuai dengan triplet basa nitrogen pada kodon.
Asam amino akan berderet membentuk peptida, lalu membentuk polipeptida.
Polipeptida akan berderet membentuk protein.
2. Jawaban: B
Pembahasan: Bagian X adalah proses transkripsi, yaitu pembentukan rantai kodon
(mRNA) oleh DNAsense. Bagian Y adalah ribosom yang merupakan tempat dari proses
transalasi. Bagian Z adalah RNAt yang membawa asam amino untuk menerjemahkan
rantai kodon.
3. Jawaban: B
Pembahasan:
DNAsense : CCT GAT AGG TGC
mRNA : GGA CUA UCC ACG
Asam amino : B D E H
Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan: Gen terdapat dalam kromosom. Kromosom mempunyai lokus-lokus yang
berisi gen. Gen berupa rangkaian basa nitrogen asam nukleat yang terdapat pada
kromosom. Gen berfungsi sebagai substansi pewarisan sifat yang akan memunculkan
sifat-sifat fenotipe. Kelainan pada kromosom akan menyebabkan kelainan fenotipe yang
diekspresikan.

2. Jawaban: E
Pembahasan: Ciri-ciri kromosom telosentrik: Sentromer terletak di ujung lengan
kromosom, sehingga tidak terlihat adanya pembagian lengan-lengan kromosom.

3. Jawaban: E
Pembahasan: Ciri-ciri kromosom metasentrik: Sentromer berada di tengah-tengah,
sehingga membagi lengan-lengan kromosom dengan panjang yang sama.

4. Jawaban: D
Pembahasan: Laki-laki memiliki kromosm XY pada kromosm nomor 23, sehingga
kariotipe kromosomnya 44A + XY

5. Jawaban: A
Pembahasan: gambar yang ditunjukkan oleh huruf X adalah basa nitrogen. Basa nitrogen
pada DNA terdiri atas guanin, sitosin, adenin, dan timin. Sementara itu, basa nitrogen
pada RNA terdiri atas guanin, sitosin, urasil, dan adenin.

6. Jawaban: B
Pembahasan: Ciri-ciri RNA adalah memiliki rantai tunggal yang pendek, terdapat di inti
sel dan sitoplasma, berfungsi untuk sintesis protein, kadarnya dipengaruhi oleh sintesis
protein, dan memiliki basa pirimidin berupa sitosin dan urasil.

7. Jawaban: C
Pembahasan:
ngengat berwarna cerah lebih tampak jelas ketika hinggap di batang pohon yang tertutup
jelaga sehingga lebih banyak dimangsa predator

8. Jawaban : B
Pembahasan : kromosom homolog pada gambar mempunyai alel pasangan yang
disimbolkan dengan AABbcc

9. Jawaban: A
Pembahasan: Gugus fosfat dan gula yang tersusun bergantian menjadi tulang punggung
(backbone) molekul DNA sementara pada bagian dalam terdapat basa yang melekat pada
molekul gula.
10. Jawaban: A
Pembahasan: Ikatan antara basa nitrogen purin dengan pirimidin dan sebaliknya
dihubungkan oleh ikatan hidrogen. Pada struktur helix ganda antara basa adenin dan
timin terdapat dua ikatan hidrogen, sedangkan antara basa guanin dan sitosin terdapat
tiga ikatan hidrogen. Sehingga dalam molekul DNA jumlah basa G akan selalu sama
dengan jumlah basa C, sedangkan jumlah basa A sama dengan T.

11. Jawaban: A
Pembahasan: Basa nitrogen GCT akan berpasangan dengan CGA.

12. Jawaban: C
Pembahasan: bagian X adalah DNAsense yang menjadi template, sedangkan bagian Y
adalah hasil dari transkripsi, yaitu kodon atau mRNA.

13. Jawaban: B
Pemabahasan: Bagian X adalah mRNA yang merupakan hasil dari proses transkripsi.

14. Jawaban: B
Pembahasan: DNA memiliki rantai untai ganda, gula pentosa berupa deoksiribosa, dan
basa purin (Adenine Guanine), sedangkan basa pirimidin (Sitosin dan Timin). RNA
memiliki rantai tunggal yang pendek dan gula pentosa berupa ribose. RNA memiliki basa
purin (Adenine Guanine), sedangkan primidin (sitosin dan Urasil).

15. Jawaban: B
Pembahasan: Tahapan sintesis protein.

16. Jawaban : C
Pembahasan : Pembacaan DNA oleh RNA polimerase dimulai dari ujung 3’ menuju ujung
5’ karena RNA polimerase membaca DNA cetakan.

17. Jawaban : B
Pembahasan : kodon stop terdiri dari UAA, UGA, dan UAG

18. Jawaban : C
Pembahasan : RNA memiliki tiga tipe, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA. mRNA berfungsi
sebagai pembawa Salinan DNA dari inti sel menuju ribosom. tRNA berfungsi sebagai
penerjemah kodon mRNA. rRNA berfungsi sebagai pengikat molekul mRNA dan
mengawali trasnlasi di ribosom.

19. Jawaban : A
Pembahasan : DNA cetakannya adalah 3’TAC-CGT-TVG-ATG5’
(1) mRNA disintesis oleh DNA di dalam inti.
(2) mRNA keluar dari inti dan masuk ke sitoplasma.
(3) mRNA menempel pada ribosom.
(4) tRNA datang membawa asam amino yang sesuai.
(5) Asam-asam amino akan berjajar dalam urutan yang sesuai.

20. Jawaban : B
Pembahasan : tRNA berfungsi dalam menerjemahkan kodon dan membawa asam amino
ke ribosom.

B. Isian
1. Pembahasan
a. Lokus berfungsi sebagai tempat gen di dalam kromosom.
b. Lokus terbentuk dari materi genetik

2. Hal tersebut karena seluruh makhluk hidup pasti memiliki komponen protein.
3. Gen dan DNA terletak di dalam kromosom. Kromosom terletak di inti sel. Maka dari itu,
dapat dikatakan bahwa inti sel mengatur pewarisan sifat karena mengandung materi
genetic berupa DNA.
4. Gen adalah urutan DNA atau RNA yang mengkodekan molekul yang memiliki fungsi. Istilah
gen diperkenalkan oleh ahli botani Denmark, ahli fisiologi tumbuhan dan ahli genetika
Wilhelm Johannsen pada tahun 1905. Pada tahun 1910, Thomas Hunt Morgan
menunjukkan bahwa gen terletak di kromosom. Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan
diketahui hanya berada pada kromosom (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa
DNA terkait dengan gen. Melalui penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus
(1943), serta Alfred Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus bakteriofag
T2, barulah orang mengetahui bahwa DNA adalah bahan genetik.

5. Chargaff mengemukakan bahwa jumlah adenin sama dengan jumlah timin dan jumlah
sitosin sama dengan jumlah guanin. Selain itu, urutan basa dan panjang DNA pada tiap
spesies berbeda. Dengan 4 macam basa dan DNA yang panjang, akan terbentuk berbagai
kemungkinan urutan basa. Karena gen tersusun dari urutan basa tertentu, maka jumlah
gen pada DNA juga sangat banyak kemungkinannya. Jadi, hanya dengan 4 macam basa
akan terbentuk banyak gen yang menentukan sifat individu.

6. Pembahasan:
a. Proses perbanyakan bahan genetik dikenal sebagai proses replikasi. Pada replikasi
DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA yang
digandakan.
b. Karena replikasi DNA menggunakan prinsip semikonservatif.

7. Mekanisme penyusunan kode DNA hingga terbentuk asam amino terjadi dalam proses
sintesis protein. Tahapan sintesis protein terdiri dari transkripsi dan translasi. Mula-mula
DNA ditranskripsi yang bertujuan untuk membentuk rrantai kodon (mRNA). Setelah itu,
rantai kodon akan menuju ke ribosom untuk melakukan translasi, yaitu penerjemahan
rantai kodon menjadi asam amino yang sesuai.

8. Kode genetik berupa kodon (mRNA) ditranslasi oleh tRNA sehingga dapat menghasilkan
asam amino yang sesuai dengan kodon tersebut. Asam amino berderet membentuk
peptide, peptide membentu polipeptida, dan polipeptida membentuk protein. Protein
merupakan senyawa utama penyusun makhluk hidup.

9. Rantai kodon yang terbentuk: UAG SSU GGA UUS UUG


10. Transkripsi:
DNAsense : ACC AAA CCG AGT TGA
mRNA : UGG UUU GGC UCA ACU

Translasi:
mRNA : UGG UUU CCG UCA ACU
Asam amino : Trp Phe Gly Ser Thr

C. Soal Analisis
1. Setiap gen mengekspresikan satu fenotipe, maka dari itu gen yang ada pada sel kulit tidak
sama dengan gen yang ada pada sel hati.
2. Gen didefinisikan sebagai unit penurunan sifat yang memengaruhi karakter fenotipe
karena satu gen mengekspresikan satu fenotipe tertentu. Gen didefinisikan sebagai lokus-
lokus tertentu dalam kromosom karena setiap gen terletak di dalam lokus-lokus yang ada
di kromosom. gen didefinisikan sebagai daerah urutan nukleotida spesifik di sepanjang
molekul DNA karena gen tersusun dari materi genetik berupa asam nukelat. Ketiga definisi
tersebut secara berurutan dapat digunakan dalam konteks fungsi gen, letak gen, dan
material penyusun gen.

3. Tidak, Watson Crick memiliki hipotesis sebagai berikut.


“Asam deoksiribonukleat menjadi sepasang cetakan. Setiap pola cetakan merupakan
komplemen cetakan yang lainnya. Sebelum terjadi duplikasi, ikatan-ikatan hidrogen putus
dan kedua rantainya membuka dan terpisah. Setiap rantai kemudian berfungsi sebagai
cetakan untuk pembentukan rantai pasangan yang baru sehingga akhirnya akan
didapatkan dua pasangan rantai sebelumnya. Lebih jauh lagi, urutan dari pasangan-
pasangan basa nitrogen tersebut akan terduplikasi sama persis.”
BAB 4 Pembelahan Sel
Aktivitas 4.1
A.

1. Amitosis adalah pembelahan sel yang berlangsung spontan tanpa melewati tahapan-
tahapan pada pembelahan sel.
2. Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan profase,
metafase, anafase dan telofase. Satu sel induk yang mengalami mitosis akan
menghasilkam dua sel anakan yang memiliki sifat diploid (2n).
3. Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan profase
I, metafase I, anafase I, telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
Satu sel induk yang mengalami meiosis akan menghasilkan empat sel anakan yang
memiliki sifat haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada sel gamet. Meiosis terjadi
pada peristiwa yang disebut sebagai gametogenesis. Gametogenesis adalah proses
pembentukan sel gamet (sel kelamin) melalui meiosis dan diferensiasi sel.
B.
Siklus sel adalah fase hidup suatu sel yang mencakup interfase dan mitosis.
1. Cara Kerja
a. Tahap interfase, yaitu tahap awal/persiapan yang terdiri atas;
1) Fase G1
Pada fase ini aktivitas yang terjadi pada sel adalah proses pertambahan volume
sel.
2) Fase S
Pada fase ini aktivitas yang terjadi pada sel adalah proses replikasi DNA, sintesis
RNA, dan duplikasi kromosom.
3) Fase G2
Pada fase ini aktivitas yang terjadi pada sel adalah sintesis protein dan organel
sehingga sel siap untuk memasuki fase mitosis.

b. Tahap mitosis yaitu tahap pembelahan sel. Tahap ini terdiri atas empat fase, yaitu
sebagai berikut:
a. Profase
b. Metafase
c. Anafase
d. Telofase
C.
1. Interfase
Pertambahan volume sel, sintesis dan replikasi DNA, sintesis RNA, sintesis protein, dan
proses pembentukan organel sel.
2. Profase
Terbentuk dua sentriol yang memancarkan benang gelendong pembelahan (benang
spindel), benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom, anak inti
(nukleolus) mengecil sehingga tidak tampak atau menghilang, kromatid melekat pada
benang spindel.

3. Metafase
Kromosom bergerak menuju bidang pembelahan (ekuator) dan mengalami
pengikatan pada benang spindel melalui sentromer (kinetokor).

4. Anafase
Kromatid bersaudara memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan, bagian
sentromer (kinetokor) yang masih melekat pada benang spindel menjadi penunjuk
jalan bagi lengan kromosom.

5. Telofase
Benang gelendong menghilang dan nukleolus muncul lagi. Terjadi proses sitokinesis,
yaitu terbentuk lekukan dalam yang membagi sel menjadi dua. Kedua sel memiliki
sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induk awal.

Simpulan : Tahap mitosis merupakan tahapan pembelahan sel yang terdiri dari
interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Mitosis terjadi di sel somatik (sel
tubuh). Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak yang memiliki sifat dan
jumlah kromosom yang sama dengan induknya.

Soal Tantangan
Sitokinesis adalah pembagian sitoplasma menjadi dua sel dan merupakan langkah akhir dari
tahap pembelahan sel. Sel yang tidak mengalami sitokinesis tidak akan terbelah menjadi dua
sel yang terpisah meskipun inti sel, organel sel, dan materi genetik sudah di duplikasi.
Quick Test
1. A. (1) dan (2)
Pembelahan sel secara mitosis terjadi di sel somatik (sel tubuh) yang masih aktif
membelah atau memiliki sifat meristematik. Ujung batang dan ujung akar merupakan
sel tubuh yang memiliki sifat meristematik. Stamen bunga merupakan organ reproduksi
jantan pada bunga yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin) melalui pembelahan sel
meiosis. Sedangkan epidermis akar tidak selalu bersifat meristematik.

2. B. Metafase
Semua ciri yang disebutkan merupakan ciri khas metafase dalam mitosis, terutama ciri
nomor dua, yaitu kromosom tersusun di bidang ekuator.

Aktivitas 4.2
Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi artinya pengurangan jumlah
kromosom menjadi setengahnya. Proses pembelaham diawali dengan interfase yang diikuti
dengan dua kali pembelahan. Pembelahan pertama (meiosis I) dan pembelahan kedua
(meiosis II) tidak diselingi oleh interfase. Hasil dari pembelahan meiosis adalah empat sel
anakan yang bersifat haploid (n).

A. Perbedaan proses mitosis dan meiosis adalah pada metafase dan anafase. Pada
metafase mitosis, kromosom berjajar di bidang ekuator sementara pada metafase I
meiosis yang berjajar di bidang ekuator adalah kromosom homolog. Oleh karena itu,
pada saat anafase mitosis, yang berpisah ke kutub yang berbeda merupakan kromatid,
sementara pada anafase meiosis yang berpisah adalah kromosom satu dengan
kromosom homolognya.

B.
1. Profase I: Benang kromatin mengalami penebalan membentuk kromosom. Kromosom
yang terdiri atas kromatid bersaudara akan bergabung dengan kromosom homolognya
sehingga terdapat empat buah kromatid (tetrad).
2. Metafase I: Kromosom homolog akan bergerak dan berjajar pada bidang ekuator.
3. Anafase I: Kromosom homolog berpisah menjadi kromosom dengan dua kromatid dan
bergerak ke kutub yang berlawanan.
4. Telofase I: Terbentuk dua sel yang masing-masing sel memiliki satu inti sel dan salah
satu dari kromosom homolog.
5. Profase II : Proses pembelahan sel pada dua buah sentriol yang akan bergerak menuju
kutub berlawanan. Inti sel menghilang, dan benang spindel terbentuk.
6. Metafase II : Kromosom yang terdiri dari dua kromatid bergerak ke bidang pembelahan.
7. Anafase II : Kromosom terbagi menjadi dua kromatid bersaudara yang berpisah menuju
kutub yang berlawanan.
8. Telofase II : Terjadi sitokinesis yang menghasilkan empat buah sel yang baru dengan
jumlah kromosom setengah dari sel induk awalnya.

C.
1.
a. Haploid adalah kondisi sel yang memiliki satu set kromosom.
b. Proses pembentukan sel anakan yang bersifat haploid terjadi melalui meiosis, yaitu
dengan dua kali pembelahan. Pada meiosis I terjadi proses pemisahan kromosom
homolog, kemudian pada meiosis II terjadi pemisahan kromosom (dua kromatid
bersaudara) menjadi kromatid, sehingga pada akhir meiosis dihasilkan empat sel
anakan yang bersifat haploid.
2.

Mitosis Meiosis
Satu kali pembelahan Dua kali pembelahan
Tahapan pemebelahan meliputi Tahapan pembelahan meliputi profase I,
profase, metafase, anafase, dan metafase I, anafase I, telofase I, profase II,
telofase. metafase II, anafase II, dan telofase II.
Tahapan metafase terjadi pergerakan Tahapan metafase I terjadi pergerakan
kromosom menuju bidang kromosom homolog menuju bidang
pembelahan. pembelahan.
Menghasilkan dua sel anakan yang Menghasilkan empat sel anakan yang
bersifat diploid. bersifat haploid.

3. Mitosis: Berperan dalam pertumbuhan sel seperti pemanjangan tunas dan regenerasi
sel yang rusak.

Meiosis: Berperan dalam pembentukan sel gamet dalam reproduksi seksual dan
membentuk variasi genetik.

4. Meiosis I pada spermatogenesis terjadi saat pembentukan dua spermatosit sekunder


(n) dari satu spermatosit primer (2n). Masing-masing spermatosit sekunder kemudian
mengalami meiosis II dan menghasilkan dua sel spermatid bersifat haploid (n) dan
diakhiri dengan pematangan menjadi spermatozoa.
Meiosis I pada oogenesis terjadi saat pembentukan dua oosit sekunder (n) dari satu
oosit primer (2n). Pada proses meiosis I terjadi ketidakseimbangan sitokinesis, sehingga
ada oosit sekunder yang mempunyai sitoplasma dan yang tidak mempunyai sitoplasma.
Oosit sekunder yang tidak mempunyai sitoplasma akan menjadi badan polar pertama
(n) dan mengalami meiosis II membentuk dua buah badan polar kedua (n). Sedangkan
oosit sekunder yang mempunyai sitoplasma akan mengalami meiosis II saat bertemu
dengan spermatozoa dan membentuk badan polar kedua (n) dan ootid (n). Ootid akan
berkembang menjadi ovum sementara tiga badan polar kedua akan mengalami
degenerasi.

D.
1. Spermatogenesis
a. Di testis pada tubulus seminiferus.
b. Fungsi sel sertoli adalah memberikan nutrisi untuk sel sperma yang belum matang.
c. Kromosom pada spermatosit primer bersifat diploid (dua set kromosom) sedangkan
kromosom pada spermatosit sekunder bersifat haploid (satu set kromosom).
d. Kromosom pada spermatosit sekunder dengan kromosom pada spermatid tidak
memiliki perbedaan karena keduanya bersifat haploid (satu set kromosom).

2. Oogenesis
a. Oogenesis terjadi di ovarium (indung telur).
b. Keadaan sel telur pada bayi perempuan baru lahir adalah sudah memasuki fase oosit
primer dan akan bermeiosis ketika memasuki masa pubertas. Proses mitosis dari
oogonium menjadi oosit primer terjadi pada saat janin.
c. Hasil proses ovulasi belum berbentuk ovum. Hasil ovulasi merupakan oosit sekunder
yang bersifat haploid. Sedangkan ovum merupakan perkembangan ootid setelah
bertemu dengan spermatozoa.
d. Pembelahan meiosis pada oogenesis selesai ketika oogonium menghasilkan ootid
yang siap untuk dibuahi.
e. Perempuan lahir dengan jumlah sel telur (ovum) yang terbatas. Ovarium
memproduksi sejumlah hormon yang mengontrol proses menstruasi dan ovulasi.
Peristiwa menopause terjadi ketika ovarium tidak lagi melepaskan ovum setiap
bulannya.
f. Persamaan: pembelahan terjadi secara meiosis dan berperan dalam pembentukan
gamet.
Perbedaan: pada oogenesis yang dihasilkan dari satu sel oogonium hanya
menghasilkan satu ovum (karena tiga badan polar kedua terdegenerasi), sedangkan
pada spermatogenesis satu sel spermatogonium menghasilkan empat sel
spermatozoa.

Soal Tantangan
Gamet yang terbentuk melalui mitosis tidak akan bisa melakukan fertilisasi atau pembuaha
karena sel gamet harus bersifat haploid agar dapat berpasangan dengan pasangan gamet.
Quick Test
1. C. Anafase I meiosis
Pada proses metafase I meiosis, kromosom homolog berjejer di bidang pembelahan.
Oleh karena itu, pada proses selanjutnya yaitu anafase I, kromosom homolog bergerak
menuju kutub-kutub yang bersebrangan.

2. A. Jumlah set kromosom hasil mitosis diploid dan hasil meiosis II haploid
Hasil pembelahan sel secara mitosis adalah dua anakan sel bersifat diploid sedangkan
hasil pembelahan sel secara meiosis adalah empat anakan sel bersifat haploid.

Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. E
Pembahasan : Pembelahan sel secara amitosis digunakan oleh makhluk hidup
uniseluler contohnya bakteri dan protozoa untuk melakukan perbanyakan diri. Pada
pembelahan sel secara amitosis, setiap sel akan membelah diri menjadi dua
(pembelahan biner).
2. D
Pembahasan : Fase S merupakan singkatan dari fase “sintesis”. Selama fase ini, terjadi
sintesis dan duplikasi DNA.
3. C
Pembahasan : Foto menunjukkan tahap pembelahan sel metafase karena kromosom
berjejer rapi di bidang ekuator.
4. D
Pembahasan : Kromosom yang bergerak meninggalkan bidang pembelahan (ekuator)
menuju kutub yang berbeda merupakan ciri dari tahap pembelahan sel anafase.
5. A
Pembahasan : Pembelahan sel secara mitosis akan menghasilkan dua sel anakan yang
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel awal induknya.
6. D
Pembahasan : Gambar menunjukkan keadaan sel pada anafase I karena terjadi
pergerakan kromosom homolog ke dua kutub yang berlawanan.
7. C
Pembahasan : Zigot merupakan sel yang terbentuk dari penggabungan dua sel gamet.
8. E
Pembahasan : Pembelahan sel yang berkaitan dengan fungsi pertumbuhan adalah
pembelahan sel secara mitosis bukan meiosis.
9. A
Pembahasan : Mitosis akan menghasilkan dua sel anakan yang bersifat diploid atau
jumlah kromosom sama dengan kromosom induk, sementara meiosis akan
menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid atau jumlah kromosom
setengah dari kromosom induk.
10. C
Pembahasan : Gambar sel yang sedang membelah menunjukkan adanya lekukan di
tengah sel yang akan membagi sitoplasma sel menjadi dua (proses sitokinesis). Ciri
tersebut terdapat pada fase pembelahan telofase.
11. A
Pembahasan : Skema menunjukkan proses oogenesis yakni proses pembentukan sel
telur (ovum). Sel yang bersifat diploid ditunjukkan oleh nomor 1 (oogonium) dan
nomor 2 (oosit primer). Sementara itu, sel lain bersifat haploid akibat pembelahan sel
secara meiosis.
12. D
Pembahasan : Hasil pembelahan meiosis ditunjukkan oleh nomor 3 dan 4 karena
spermatosit primer (nomor 2) yang bersifat diploid melakukan pembelahan meiosis I
menghasilkan spermatosit sekunder (nomor 3) bersifat haploid, kemudian
spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis II menghasilkan spermatid
(nomor 4) bersifat haploid.
13. E
Pembahasan : Gambar menunjukkan kromosom yang bergerak ke dua kutub yang
berlawanan. Peristiwa tersebut terjadi dalam tahapan pembelahan sel anafase.
14. C
Pembahasan : Kromatid yang berjejer di bidang pembelahan merupakan ciri dari
tahap pembelahan metafase mitosis. Pada metafase meiosis I yang berjejer di bidang
pembelahan adalah kromosom homolog.
15. D
Pembahasan : Sel tersebut bersifat haploid dan terdiri atas dua salinan untuk masing-
masing kromosomnya. Sel spermatosit sekunder (n) merupakan hasil reduksi
kromosom dari spermatosit primer (2n) sehingga tidak menghasilkan dua salinan
kromosom. Sementara itu, dua spermatid (n) yang dihasilkan dari satu spermatosit
sekunder (n) merupakan dua salinan kromosom dari spermatosit sekunder.
16. A
Pembahasan : Pembelahan sel secara mitosis umumnya berlangsung pada bagian titik
tumbuh untuk fungsi pertumbuhan seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman.
Sementara itu, meiosis berfungsi untuk proses perkembangan yaitu pembentukan sel
gamet pada organ reproduksi.
17. C
Pembahasan : Proses penggandaan kromosom terjadi di fase S pada interfase.
18. B
Pembahasan : Peristiwa yang terjadi selama interfase di antaranya adalah
penggandaan kromosom dan penggandaan organel sel.
19. A
Pembahasan : Ciri nomor (3) dan (5) merupakan ciri pembelahan meiosis.
20. C
Pembahasan : Pernyataan paling tepat terkait persamaan dari proses pembentukan
gamet jantan dan betina adalah C.

B. Isian
1. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melalui tahapan-tahapan
pembelahan sel. Pembelahan ini terjadi pada organisme uniseluler contohnya seperti
bakteri dan Amoeba. Hasil akhir dari pembelahan ini adalah dua sel yang identik
dengan sel awalnya.
Mitosis adalah pembelahan sel melalui tahapan-tahapan pembelahan sel yaitu
profase, metafase, anafase dan telofase. Biasanya proses ini terjadi pada sel somatik
(sel tubuh) untuk pertumbuhan sel. Hasil dari mitosis adalah dua sel anakan yang sama
dengan induknya dan bersifat diploid (2n).
Meiosis adalah pembelahan sel melalui tahapan-tahapan pembelahan sel dengan dua
kali pembelahan. Proses ini terjadi untuk pembentukan sel gamet (sel kelamin)
dengan menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n).
2. 1 = G1: volume sel bertambah.
2 = S: duplikasi DNA, duplikasi kromosom, dan sintesis protein.
3 = G2: DNA berkondensasi menjadi kromosom dan siap memasuk fase mitosis.
4 = Mitosis: pembelahan sel secara bertahap yaitu tahap profase, metafase, anafase,
dan telofase. Proses ini menghasilkan dua sel anakan yang bersifat diploid (2n).
3. a. Benang gelendong menghilang, selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus
terlihat lagi, terdapat lekukan yang semakin lama semakin dalam sehingga membagi
sel menjadi dua bagian (proses sitokinesis).
c. Fase telofase.
4. Jaringan yang diamati adalah jaringan meristem seperti ujung akar dan ujung tunas
karena jaringan tersebut sangat aktif melakukan pembelahan sel terutama proses
mitosis untuk proses pertumbuhan.
5. Anafase meiosis II: kromatid dari kromosom ditarik oleh benang spindel sehingga
bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
6. Benar akan tetapi kurang tepat. Interfase merupakan tahap dimana sel sangat aktif
dalam mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan pada tahap mitosis, contohnnya
pembentukan protein, lemak, dan materi biologi lain.
7. Kromosom homolog berjejer di bidang pembelahan (ekuator). Fase tersebut
merupakan metafase meiosis I.
8. Metafase mitosis: Fase yang terjadi ketika kromosom berada di bidang pembelahan
(ekuator).
Metafase meiosis I: Fase yang terjadi ketika kromosom homolog berada di bidang
pembelahan.
Metafase meiosis II: Fase yang terjadi ketika kromosom yang merupakan bagian dari
kromosom homolog berada di bidang pembelahan.
9. Tahapan meiosis pada oogenesis diawali dengan pembentukkan oosit primer dari
oogonium melalui proses mitosis. Selanjutnya oosit primer mengalami meiosis I
menjadi dua oosit sekunder. Pada oosit sekunder terdapat ketidakseimbangan
pembentukkan sitoplasma sehingga satu oosit berukuran besar yang berisi banyak
sitoplasma dan satu oosit berukuran kecil yang tidak mempunyai sitoplasma. Oosit
yang berukuran kecil akan menjadi badan polar pertama. Badan polar pertama akan
mengalami meiosis II membentuk dua badan polar kedua. Sementara itu, oosit
sekunder akan mengalami meiosis II membentuk ootid dan badan polar kedua. Ootid
akan berkembang menjadi ovum sementara tiga badan polar kedua akan mengalami
degenerasi.
10. Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis pada tumbuhan Angiospermae.
Spermatogenesis pada tumbuhan Angiospermae disebut sebagai mikrosporogenesis.
Sementara itu, oogenesis disebut sebagai megasporagenesis.

Mikrosporogenesis Megasporagenesis
Tempat terjadinya di kantong sari Tempat terjadinya di bakal buah (ovarium)
(anther) di bagian dasar putik
Terjadi dua kali kariokinesis Terjadi tiga kali kariokinesis
Inti yang dihasilkan antara lain, 1 Inti yang dihasilkan antara lain, 2 inti
inti vegetatif, 1 inti generatif I, dan kandung lembaga sekunder (fusi nukleus
1 inti generatif II polar), 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum
Satu sel induk mikrospora Satu sel induk megaspora menghasilkan 1
menghasilkan 4 mikrospora dengan megaspora dengan inti haploid
inti haploid
Tidak terdapat degenerasi sel Terdapat degenerasi sel setelah fase meiosis
setelah fase meiosis II II

C. Soal Analisis
1.

Anafase Mitosis Anafase Meiosis I


Kromosom ditarik oleh benang spindel Kromosom homolog ditarik oleh benang
menuju kutub yang berlawanan dan spindel menuju kutub yang berlawanan
menjadi kromatid
Adanya pembelahan sentromer pada Tidak adanya pembelahan sentromer
kromosom pada kromosom homolog

2. Sel-sel pada ujung akar merupakan jaringan yang bersifat meristematik (selalu
membelah). Jaringan ini melakukan pembelahan sel secara mitosis sehingga pada sel
ujung akar dapat diamati proses pembelahan sel.
3. Mengidentifikasi sel induk dari koloni bakteri tidak memungkinkan karena bakteri
melakukan pembelahan sel secara amitosis. Pembelahan ini bersifat spontan atau
langsung tanpa melewati tahapan pembelahan sel, sehingga sel anakan yang dihasilkan
identik dengan sel induk.
Bab 5 Hukum Mendel dan Hereditas

Aktivitas 5.1

A. Eksperimen Gregor Mendel


1. Semua keturunan (F1) berwarna ungu
2. Warna putih tidak muncul karena putih merupakan alel resesif, sehingga tertutup oleh alel ungu
yang dominan
3. F2 akan memiliki fenotipe ungu dan putih dengan perbandingan 3:1.
4. Semua F2 akan memiliki sifat ungu
5. Ya, karena sifat resesif (putih) kembali muncul pada persilangan kedua
6. Sifat hereditas diturunkan dalam unit-unit tetap (dalam bentuk alel) yang dapat terpisah secara
bebas pada saat pembentukan gamet

B. Penjelasan Sistematis percobaan Mendel


1. Pada percobaan Mendel, karakter yang diamati pewarisan sifatnya adalah warna bunga. Karakter
tersebut memiliki dua alel, yaitu alel ungu yang bersifat dominan dan alel putih yang bersifat
resesif
2. Kesimpulan percobaan Mendel dikenal sebagai Hukum Mendel I atau Hukum Segregasi.
Berdasarkan kesimpulan Mendel tersebut, pewarisan karakter warna bunga pada tanaman ercis
dapat dijelaskan sebagai berikut.

Induk (P) : Tanaman ercis Tanaman ercis

berbunga ungu >< berbunga putih (fenotipe)

PP pp (genotipe)

Gamet : P p

Turunan I (F1) : Pp

(tanaman ercis berbunga ungu)

Induk (P2) : Tanaman ercis Tanaman ercis

berbunga ungu >< berbunga ungu (fenotipe)

…………Pp………… …………Pp……… (genotipe)

Gamet : …………P………… …………P…………

…………p………… …………p…………

Turunan II (F2): ………………PP………………

………………Pp………………

………………Pp………………

………………pp………………
3. Tidak, hilangnya sifat putih pada F1 disebabkan karena alel putih bersifat resesif sehingga
tertutup oleh alel ungu yang bersifat dominan
4. Ya, karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa akan didapatkan keturunan F2 dengan
perbandingan fenotipe ungu dan putih 3:1.
5. Sifat tersebut diturunkan dalam bentuk alel yang dapat terpisah (bersegregasi) secara bebas
6. Pembahasan:
a. Gamet yang terbentuk merupakan hasil segregasi pasangan alel dari sifat yang diwariskan oleh
induk
b. Pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua
sel anak

C. Penyilangan Dua Karakter (Dihibrid)

1. Pemilahan dependen
Jika hasil di atas dianalisis dengan hipotesis pemilahan dependen maka dalam pembentukan
gamet, pasangan alel akan bergabung dengan pola tertentu.

Induk (P) : biji kuning bulat biji hijau keriput (fenotipe)

YYRR >< yyrr (genotipe)

Gamet : YR yr

Turunan I (F1) : YyRr

(biji kuning bulat)

Induk (P2) : biji kuning bulat biji hijau keriput (fenotipe)

YyRr >< YyRr (genotipe)

Gamet : YR YR

yr yr

Turunan II (F2):

Genotipe Fenotipe
YYRR Kuning bulat
YyRr Kuning bulat
YyRr Kuning bulat
Yyrr Hijau keriput

Perbandingan fenotipe F2 = ……………fenotipe kuning bulat dan hijau keriput memiliki perbandingan 3
:1
2. Pemilahan independen
Jika hasil di atas dianalisis dengan hipotesis pemilahan independen dalam pembentukan gamet,
akan tampak hasil sebagai berikut.

Induk (P) : biji kuning bulat biji hijau keriput (fenotipe)

YYRR >< yyrr (genotipe)

Gamet : YR yr

Turunan I (F1) : YyRr

(biji kuning bulat)

Induk (P2) : biji kuning bulat biji hijau keriput (fenotipe)

YyRr >< YyRr (genotipe)

Gamet : YR YR

yr yr

yR yR

Turunan II (F2):

Gamet YR Yr yR Yr
YR YYRR YYRr YyRR YyRr
Yr YYRr YYrr YyRr Yyrr
yR YyRR YyRr yyRR YyRr
yr YyRr Yyrr yyRr Yyrr

Perbandingan fenotipe F2 = ………… perbandingan fenotipe bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning :
keriput hijau sebesar 9 : 3 : 3 : 1

a. Hipotesis yang sesuai ialah pemilahan independen karena hasil percobaan menunjukkan
perbandingan sifat F2 dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1
b. Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih
sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang
lain
c. AaBbCc
Gamet yang terbentuk: ABC, ABc, AbC, Abc, aBC, aBc, abC, abc
AABBCcDdEe
Gamet yang terbentuk :ABCDE, AbcDE, ABCdE, AbcdE, ABCDe, Abcde, AbcDe, ABCde
AaBBCcDDEeFFGgHh
Gamet yang terbentuk : ABDEFGH, ABCDEFGh, ABCDEFgH, ABCDEFgh, ABCDeFGH, ABCDeFGh,
ABCDeFgH, ABCDeFgh, ABcDEFGH, ABcDEFGh, ABcDEFgH, ABcDEFgh, ABcDeFGH, ABcDeFGh,
ABcDeFgH, ABcDeFgh, aBCDEFGH, aBCDEFGh, aBCDEFgH, aBCDEFgh, aBCDeFGH, aBCDeFGh,
aBCDeFgH, aBCDeFgh, aBcDEFGH, aBcDEFGh, aBcDEFgH, aBcDEFgh, aBcDeFGH, aBcDeFGh,
aBcDeFgH, aBcDeFgh.
Soal Tantangan
Bunga putih yang dikawinkan dengan sesamanya akan menghasilkan keturunan yang semuanya
berwarna putih, karena warna putih bersifat resesif, sementara, bunga merah yang dikawinkan
sesamanya memiliki kemungkinan menghasilkan keturunan berwarna putih apabila bunga merah
yang dikawinkan bersifat heterozigot (memiliki alel resesif yang sifatnya tertutup oleh alel dominan)

Quick Test

1. Jawaban: D
Pembahasan:
AaBbCCDdee = 3
2n = 23 = 8

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Perbandingan fenotipe persilangan monohibrid dominan = 3 : 1
Merah = ¾ x 72 = 54 batang
3. Jawaban: C
Pembahasan:
P : BbMm >< BbMm
G : BM, Bm, bM, bm BM, Bm, bM, bm
F :

BM Bm bM Bm
BBMM BBMm BbMM BbMm
BM
(Bulat Ungu) (Bulat Ungu) (Bulat Ungu) (Bulat Ungu)
BBMm BBmm BbMm Bbmm
Bm
(Bulat Ungu) (Bulat Putih) (Bulat Ungu) (Bulat Putih)
bM BbMM BbMm bbMM bbMm
(Bulat Ungu) (Bulat Ungu) (Kisut Ungu) (Kisut Ungu)
BbMm Bbmm bbMm bbmm
bm
(Bulat Ungu) (Bulat Putih) (Kisut Ungu) (Kisut Putih)

Perbandingan fenotipe: Bulat ungu : kisut putih : kisut ungu : bulat putih = 9 : 1 : 3 : 3

Aktivitas 5.2

A. Intermediet

1. Apabila sifat bunga merah diberi simbol M dan pasangan alelnya (putih) diberi simbol m,
cobalah Anda buat penjelasan pola penyilangannya.

Induk (P) : merah >< putih


MM mm
Gamet : M m
Filial I (F1) : …Mm….
Perbandingan fenotipe keturunan = merah muda 100%

2. Keturunannya akan memiliki sifat merah (MM), merah muda (Mm), dan putih (mm)
dengan perbandingan 1 : 2 : 1
3. Pola penurunan sifat tetap terjadi sesuai hukum mendel, hanya saja keduanya sama kuat (tidak
ada yang resesif dan dominan)
4. Persilangan intermediet terjadi apabila sifat-sifat yang disilangkan sama kuat (tidak ada yang
resesif dan dominan), sehingga keturunannya menunjukkan sifat gabungan dari kedua induknya
5. Induk (P) : merah muda >< putih
Mm mm
Gamet : …M……. …m.
m
Filial I (F1) : Mm, mm
Perbandingan fenotipe keturunan = merah muda : putih = 1 : 1
Persilangan tersebut akan menghasilkan 50% keturunan bunga berwarna merah muda
dan 50% bunga berwarna putih

B. Atavisme

1. Jika galur murni rose dikawinkan dengan galur murni pea, kemungkinan keturunan yang
akan dihasilkan adalah sebagai berikut.
Parental (P) : Rose homozigot >< Pea homozigot
RRpp rrPP
Gamet : Rp rP
Filial I (F1) : RrPp (walnut)
2. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, kemungkinan perbandingan keturunannya adalah
sebagai berikut.
Parental (P) : RrPp >< RrPp
Gamet : RP RP

Rp Rp

rP rP

rp rp

Filial 2 (F2) :

Gamet RP Rp rP Rp
RP RRPP RRPp RrPP RrPp
(Walnut) (walnut) (walnut) (walnut)
Rp RRPp RRpp RrPp Rrpp
(walnut) (rose) (walnut) (rose)
rP RrPP RrPp rrPP rrPp (pea)
(walnut) (walnut) (pea)
rp RrPp Rrpp rrPp rrpp
(walnut) (rose) (pea) (single)

Perbandingan fenotipe walnut : rose : pea : single sebesar 9 : 3 : 3 : 1


3. Atavisme merupakan salah satu penyimpangan semu hukum mendel karena ada
beberapa gen yang saling memengaruhi saat pembentukan fenotip, meskipun rasio
perbandingannya tetap sesuai dengan hukum mendel.
4. Atavisme merupakan interaksi antargen yang membentuk sifat (fenotipe) baru pada filial yang
berbeda dari induknya.
5. Hal tersebut cukup sulit dilakukan, karena tidak diketahui genotipe dari ayam jantan
tersebut apakah heterozigot atau homozigot. Jika heterozigot, ayam jantan berpial
walnut tersebut dapat dikawinkan dengan ayam betina yang juga berpial walnut
heterozigot, sementara apabila ayam jantan tersebut homozigot, harus dilakukan 2 kali
persilangan. Persilangan pertama dengan betina berpial single kemudian filialnya
dikawinkan dengan sesamanya.

C. Polimeri

1. Merah dominan terhadap putih. Alel merah akan menutupi sifat putih selama masih ada alel yang
dominan. Alel putih baru akan muncul ketika kondisi genotipe resesif semuanya.
2. Perbandingan warna yang dominan sebanyak 15/16, sedangkan warna yang resesif hanya 1/16
keturunan.
3. Pembahasan:
P1 : M1M1M2M2 >< m1m1m2m2
G : M1M2 m1m2
F1 : M1m1M2m2
P2 : M1m1M2m2 >< M1m1M2m2
G : M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2 :
M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
M1M2 M1M1M2M2 M1M1M2m2 M1m1M2M2 M1m1M2m2
M1m2 M1M1M2m2 M1M1m2m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2
m1M2 M1m1M2M2 M1m1M2m2 m1m1M2M2 m1m1M2m2
m1m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2 m1m1M2m2 m1m1m2m2
Perbandingan fenotipe: Merah : Putih 15 : 1

4. Polimeri merupakan penyimpangan yang menyebabkan perubahan fenotipe dari 9:3:3:1 menjadi
15:1. Hal tersebut terjadi karena warna suatu individu diduga tidak diatur oleh satu pasang alel,
tetapi oleh dua pasang alel, misalnya M1m1 dan M2m2. M adalah pembawa gen merah dan m
adalah pembawa gen putih.

5. Peristiwa tersebut termasuk ke dalam Polimeri, maka perbandingan fenotipe keturunan yang
diperoleh adalah 15:1.

D. Kriptomeri

1. Genotipe bunga bewarna merah (AAbb dan Aabb), putih (aabb), dan ungu (AABB, AaBB, dan
AaBb).
2.
P : AAbb >< aaBB
G : Ab aB
F1 : AaBb
P2 : AaBb >< AaBb
G : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 :
AB Ab aB ab
AABB AABb AaBB AaBb
AB
(Ungu) (Ungu) (Ungu) (Ungu)
AABb AAbb AaBb Aabb
Ab
(Ungu) (Merah) (Ungu) (Merah)
AaBB AaBb aaBB aaBb
aB
(Ungu) (Ungu) (Putih) (Putih)
AaBb
Aabb aaBb Aabb
ab (ungu)
(Merah) (Putih) (Putih)

Perbandingan fenotipe F1: Ungu = 1/1


Perbandingan fenotipe F2: Ungu : Merah : Putih = 9 : 3 : 4

3. Ya, karena perbandingan fenotipe pada F2 adalah 9 : 3 : 4


4. Kriptomeri adalah peristiwa tersembunyinya gen dominan jika tidak berpasangan dengan gen
dominan lainnya. Jadi, jika gen dominan tersebut berdiri sendiri, maka sifatnya akan tersembunyi
(kriptos).

5. Ya, karena persilangan antara bunga ungu jika dalam kondisi heterozigot dapat mmemunculkan
warna lain, seperti merah atau putih.

6. Ya, jika disilangkan dengan Aabb.

E. Epistasis dan Hipostasis

1. P : HHkk >< hhKK


G : Hk hK
F1 : HhKk
(Hitam)

2.
P : HHkk >< hhKK
G : Hk hK
F1 : HhKk
(Hitam)
P : HhKk >< HhKk
G : HK, Hk, hK, hk HK, Hk, hK, hk
F2 :
HK Hk hK hk
HK HHKK HHKk HhKK HhKk
(Hitam) (Hitam) (Kuning) (Hitam)
Hk HHKk HHkk HhKk Hhkk
(Hitam) (Hitam) (Hitam) (Hitam)
hK HhKK HhKk hhKK hhKk
(Kuning) (Hitam) (Kuning) (Kuning)
hk HhKk Hhkk hhKk hhkk
(Hitam) (Hitam) (Kuning) (Putih)

Perbandingan fenotipe: hitam : kuning : putih


10 : 5 : 1

3. Terjadi penyimpangan hukum mendel, dimana gen yang dominan mempengaruhi gen dominan
yang lainnya. Gen yang menutupi ini disebut epistasis, sedangkan yang ditutupi yaitu hipostesis.
4. Ya, karena perbandingan fenotipe pada F2 12 : 3 : 1
5. P : HhKk >< hhKk
G : HK, Hk, hK, hk hK, hk
F :
HK Hk hK hk
hK HhKK HhKk hhKK hhKk
(Hitam) (Hitam) (Kuning) (Kuning)
hk HhKk Hhkk hhKk hhkk
(Hitam) (Hitam) (Kuning) (Putih)

Perbandingan fenotipe: Hitam : Kuning : Putih = 4 : 3 : 1


Maka, induknya adalah HhKk dan hhKk

6. Hitam = 4/8 x 400 = 200


Kuning = 3/8 x 400 = 150
Putih = 1/8 x 400 = 50

F. Gen Letal

1. Sapi Bulldog memiliki genotipe dd, maka dari itu dapat dihasilkan dari induk Dd dengan Dd.
P : Dd >< Dd
G : D, d D, d
F : DD, Dd, Dd, dd (letal)

2. Ya, karena satu genotipe bersifat letal

3. Kedua induk yang normal dan menghasilkan keturunan yang resesif, artinya kedua induk tersebut
normal heterozigot.
P : Aa >< Aa
G : A, a A, a
F : AA, Aa, Aa, aa (letal)

G. Gen Tertaut Kromosom Seks

1. 3A+X dan 3A+Y (rumus kromosom gonosom Drosophila melanogaster jantan)


3A+X (rumus kromosom gonosom Drosophila melanogaster betina)

2. P = lalat betina bermata merah >< lalat jantan bermata putih


𝑋𝑀 𝑋𝑀 >< 𝑋𝑚 Y
G = 𝑋𝑀 >< 𝑋𝑚
Y
F1 = 𝑋𝑀 𝑋𝑚 (lalat betina bermata merah)
𝑋𝑀 Y (lalat jantan bermata merah)
3. F2 = F1 >< F1
𝑀 𝑚
= 𝑋 𝑋 >< 𝑋𝑀 Y

𝑋𝑀 𝑋𝑚

𝑋𝑀 𝑿𝑴 𝑿𝑴 𝑿 𝑴 𝑿𝒎
(mata merah) (mata merah)
Y 𝑿𝑴 𝒀 𝑿𝒎 Y
(mata merah) (mata putih)

4. Mungkin. Jika yang dihasilkan lalat jantan bermata putih maka lalat tersebut akan hidup karena
adanya kromosom Y. Jika yang dihasilkan lalat betina bermata putih maka lalat tersebut akan
mati karena memiliki gen resesif di kedua kromosomnya.

5. Ya. Karena pada pautan kromosom sex adanya suatu sifat yang selalu muncul pada kromosom X
sehingga tautan sifat ini akan mempengaruhi kromosom yang lain.

Aktivitas 5.3

A. Hukum Mendel, Meiosis, dan Pautan


1. Segregasi dan pemilahan artinya sama. Soal sama seperti nomor 2.
2. Hukum pemilahan bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen
induk (parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima
satu gen dari induknya.
3. Ada, yaitu pasangan alel akan memisah sehingga setiap gamet menerima satu gen dari induknya.
4. Terjadi pautan.
5. Pautan dari dua macam gen atau lebih akan menghasilkan jumlah gamet yang lebih sedikit
dibandingkan dengan gen-gen yang tidak berpautan. Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan
akan memiliki perbandingan fenotipe dan genotipe yang lebih sedikit pula.

B. Pautan dan Pindah Silang


1.
a. Keturunan pada kromosom homolog yang berbeda
P = lalat tubuh abu-abu, sayap normal >< lalat tubuh hitam, sayap kecil

G = BbVgvg >< bvg

F1 =

BVg Bvg bVg Bvg


Bvg BbVgvg Bbvgvg bbVgvg Bbvgvg
(tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu, (tubuh hitam, (tubuh hitam, sayap
sayap normal) sayap kecil) sayap normal) kecil)
b. Keturunan pada kromosom homolog yang sama
P = lalat tubuh abu-abu, sayap normal >< lalat tubuh abu-abu, sayap normal

G = BbVgvg >< BbVgvg

F1 =

BVg Bvg bVg bvg


BVg BBVgVg BBVgvg BbVgVg BbVgvg
(tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu,
sayap normal) sayap normal) sayap normal) sayap normal)
Bvg BBVgvg BBvgvg BbVgvg Bbvgvg
(tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu,
sayap normal) sayap kecil) sayap normal) sayap kecil)
bVg BbVgVg BbVgvg bbVgVg bbVgvg
(tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu, (tubuh hitam, (tubuh hitam,
sayap normal) sayap normal) sayap normal) sayap normal)
bvg BbVgvg Bbvgvg bbVgvg bbvgvg
(tubuh abu-abu, (tubuh abu-abu, (tubuh hitam, (tubuh hitam,
sayap normal) sayap kecil) sayap normal) sayap kecil)

c. Persilangan pada kromosom homolog yang berbeda lebih sedikit dibandingkan dengan
persilangan pada kromosom homolog yang sama. Persilangan pada kromosom homolog
yang berbeda memiliki perbandingan fenotipe 1 : 1 : 1 : 1 pada tiap variasi yang dihasilkan.
Sedangkan pada kromosom homolog yang sama memiliki perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3
: 1.

2. a. Terjadinya pautan pada kedua pasang alel akan menghasilkan variasi genetik dan
menghasilkan tipe keturunan rekombinan. Fenotipe rekombinan merupakan fenotipe
yang berbeda dengan kedua induknya.
b. Karena adanya pindah silang antara kedua pasang alel.

3. a. Pindah silang
b. masing-masing kromosom akan memiliki alel rekombinan
c. Gamet yang dihasilkan tidak akan identik dengan kedua induknya yang disebut gamet
tipe rekombinasi
d. Pindah silang merupakan bertukarnya alel yang bukan saudaranya pada kromosom
homolog
e. terjadinya pindah silang akan menghasilkan keturunan tipe parental dan tipe
rekombinan.

Soal Tantangan
Induk berpial walnut memiliki genotipe RrPp, maka jika disilangkan antar sesamanya akan
menghasilkan perbandingan fenotipe Walnut : Pea : Ros : Single = 9 : 3 : 3 : 1. Maka dari itu, pasti ada
keturunannya yang single
Quick Test

1. Jawaban: B
Pembahasan: Penyimpangan semu Hukum Mendel yang menghasilkan perbandingan
fenotipe 12 : 3 : 1 adah epistasis. Berdasarkan soal tersebut, dapat diketahui bahwa hitam
epistasis terhadap kuning.

2. Jawaban: D
Pembahasan:
P : AaBb >< Aabb
G : AB, Ab, aB, ab Ab, ab
F :

AB Ab aB ab
Ab AABb AAbb AaBb Aabb
(Ungu) (Merah) (Ungu) (Merah)
ab AaBb Aabb aaBb aabb
(Ungu) (Merah) (Putih) (Putih)
Perbandingan fenotipe: Ungu : Merah : putih = 3 : 3 : 2

Aktivitas 5.4

Tujuan: Memahami Genetika pada manusia.

1. Tidak semuanya bisa, karena ada etika tersendiri untuk menggunakan manusia sebagai objek
penelitian genetika.
2. Sel manusia tidak memiliki sifat seperti sel hewan maupun tumbuhan yang mudah untuk
direkayasa, selain itu uji coba klinis dapat membahayakan manusia.
3. Pembahasan:
a. Ya
b. Sifat hemofilia diturunkan dari ibu kepada anak laki-laki dan dari ayah kepada anak
perempuan
c. P : XhY >< XH Xh
h
G : X ,Y XH, Xh
F : XHXh, XhXh, XHY, XhY

Semua anak perempuan memiliki gen hemofilia karena Henry Hemofilia.


d. Menikah dengan pasangan yang normal.

4. a.
1. Andi buta warna = 𝑋𝑐𝑏 Y
P = 𝑋𝐶𝐵 Y >< 𝑋𝐶𝐵 𝑋𝑐𝑏
(ayah normal) (ibu carrier)
𝐶𝐵
G = 𝑋 , 𝑌 𝑋𝐶𝐵 , 𝑋𝑐𝑏
F1 = 𝑋𝐶𝐵 𝑋𝐶𝐵 (kakak perempuan normal)
𝑋𝑐𝑏 Y (Andi buta warna)
𝐶𝐵
𝑋 Y (adik laki-laki normal)
2. Andi buta warna karena mempunyai sifat 𝑋𝑐𝑏 dari ibunya yang carrier (pembawa)
3. P = 𝑋𝑐𝑏 Y >< 𝑋𝐶𝐵 𝑋𝐶𝐵
(Kakek buta warna) (nenek normal)
𝑐𝑏
G = 𝑋 , 𝑌 𝑋𝐶𝐵

F1 = 𝑋𝐶𝐵 𝑋𝑐𝑏

(ibu carrier)

b. P = Pp >< pp

Pp, pp

Perbandingan kemungkinan anak normal dengan anak yang akan menderita polidaktili adalah
50% : 50%

c. 1) Karena perkawinan laki-laki rhesus positif dengan wanita rhesus negatif akan menghasilkan
keterunan eritoblastosis fetalis (penyakit kuning)

2) P = Orang tua laki-laki yang berrhesus positif

= 𝐼𝑟ℎ 𝐼𝑟ℎ >< 𝐼𝑅𝐻 𝐼𝑅𝐻

(ayah rhesus negatif) (ibu rhesus positif)

G = 𝐼𝑟ℎ 𝐼𝑅𝐻

F1 = 𝐼𝑅𝐻 𝐼𝑟ℎ (laki-laki rhesus positif)

P2 = 𝐼𝑅𝐻 𝐼𝑟ℎ (laki-laki rhesus positif) >< 𝐼𝑟ℎ 𝐼𝑟ℎ (perempuan rhesus negatif)

G2 = 𝐼𝑅𝐻 , 𝐼𝑟ℎ 𝐼 𝑟ℎ

F2 = 𝐼𝑅𝐻 𝐼𝑟ℎ (rhesus positif) dan 𝐼𝑟ℎ 𝐼𝑟ℎ (rhesus negatif)

Jawaban = 50% normal dan 50% terkena penyakit kuning

Soal Tantangan
1. Pembahasan:
a. Kemungkinan genotipe ibunya adalah XBWXbw
b. Riwayat buta warna dari ayah sang ibu, karena sifat buta warna pada ibu diturunkan dari
ayahnya.
2. Jawaban: B
Pembahasan: Sifat buta warna diturunkan secara silang. Jadi, jika ada anak laki-laki yang buta
warna, maka ibunya kemungkinan normal carrier. Jika anak perempuan normal, maka ayahnya
juga normal.

Quick Test

1. Jawaban: C
Pembahasan:
P : rhrh (rhesus negatif) >< Rhrh (rhesus positif)
G : rh Rh, rh
F : Rhrh (rhesus positing), rhrh (rhesus negatif)
Peluang anak kedua pada pasangan tersebut adalah memiliki Rh negatif sebesar 50%

2. Jawaban: B
Pembahasan: Kedua anak perempuan hemofilia, maka ayahnya hemofilia, sedangkan ibunya
carrier. Peluang anak laki-laki X menderita hemofilia adalah 25%

Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: A
Pembahasan: Hukum pemilahan bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel
kelamin), kedua gen induk (parental) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-
tiap gamet menerima satu gen dari induknya.

2. Jawaban: C
Pembahasan: Pewarisan acak akan membentuk varietas organisme yang lebih banyak karena
adanya variasi genotipe pada setiap persilangan.

3. Jawaban: E
Persilangan satu sifat yang ingin menghasilkan dua sifat anakan yang sama dengan induknya, maka
tetuanya harus bersifat heterozigot dan homozigot.
P = Rr (heterozigot bulat) >< rr (homozigot keriput)
G = R dan rr
F1 = Rr (biji bulat) dan rr (biji keriput)

4. Jawaban: E
Pembahasan:
P : rrPp >< RrPp
G : rP, rp RP, Rp, rP, rp
F :
RP Rp rP rp
rP RrPP RrPp rrPP rrPp
(Walnut) (Walnut) (Pea) (Pea)
rp RrPp Rrpp rrPp rrpp
(Walnut) (Ros) (Pea) (Single)
Perbandingan fenotipe Walnut : Pea : Ros : Single = 3 : 3 : 1 : 1

5. Jawaban: B
Pembahasan:
P : aaBb >< Aabb
G : aB, ab Ab, ab
F : AaBb, aaBb, Aabb, aabb

Bunga ungu: ¼ x 100% = 25%

6. Jawaban: A
Pembahasan: Tanaman gandum berbiji putih (mmmm) disilangkan dengan gandum berbiji merah
(MmMm) akan menghasilkan tanaman gandum berbiji putih, karena keduanya akan memiliki
gamet mm.
Gamet mmmm = mm
Gamet MmMm = MM, Mm, Mm, mm

7. Jawaban: A
Persilangan epistasis pada biji gandum akan menghasilkan F1 hitam : kuning : putih, 12 : 3 : 1.
Jumlah gandum berkulit putih dari 400 keturunan yang dihasilkan adalah sebanyak 25
1
Gandum berkulit putih : x 400 = 25
16

8. Jawaban: D
Pembahasan:
P : Aa >< Aa
G : A, a A, a
F : AA (letal), Aa, Aa, aa
Perbandingan fenotipe: creeper : normal = 2 : 1

9. Jawaban: D
Pembahasan: Perempuan terseut memiliki saudara laki-laki dan ayah yang buta warna, sedangkan
ibunya normal. Sifat buta warna pada saudara laki-lakinya diturunkan dari ibu, maka genotipe ibu
pasti XBWXbw.

10. Jawaban: C
Pembahasan: Anak laki-laki yang menderita hemofilia memiliki gen hemofilia yang diturunkan
oleh ibunya. Ibunya diketahui secara fenotipe normal, tetapi secara genotipe memiliki gen
hemofilia (carrier).

11. Jawaban: B
Pembahasan:
P : rhrh (rhesus negatif) >< Rhrh (rhesus positif)
G : rh Rh, rh
F : Rhrh (rhesus positif), rhrh (eristoblastosis fetalis)
Peluang anak kedua lahir tanpa gangguan eristoblastolis fetalis = 0%

12. Jawaban: E
Pembahasan: Jumlah genotipe heterozigot = 4, maka jumlah gamet yang terbentuk = 24 = 16

13. Jawaban: E
Pembahasan: Persilangan antarkedua induk walnut menghasilkan keturunan single, maka
genotipe yang paling memungkinkan adalah RrPp dan RrPp, karena keduanya memiliki gamet rp.

14. Jawaban:
Pembahasan: Dua anak perempuan hemofilia memiliki gen hemofilia dari ibu dan ayah. Ada satu
anak perempuan yang normal. Maka dari itu, kemungkinan genotipe ibu adalah XHXh dan ayah
adalah XhY.
P : XHXh >< XhY
G : XH, Xh Xh, Y
F : X X (nomal carrier), X Y (normal), XhXh (hemofilia), XhY (hemofilia)
H h H

Peluang anak bertanda X hemofilia = 50%

15. Jawaban: C
Pembahasan:
P : rhrh (rhesus negatif) >< Rhrh (rhesus positif)
G : rh Rh, rh
F : Rhrh (rhesus positif), rhrh (rhesus negatif)
Peluang pasangan tersebut memiliki anak kedua adalah 50%

16. Jawaban: D
Pembahasan:
Sapi Kerry (normal) = AA
Sapi Dexter = Aa
Sapi Bulldog = aa
Supaya menghasilkan keturuan sapi Bulldog, maka dapat dilakukan perkawinan antar sapi Dexter

17. Jawaban: B
Pembahasan:
P : IAIO (A) >< IBIO (B)
G : IA, IO IB, IO
F : I I (AB), I I (A), IBIO (B), IOIO (O)
A B A O

18. Jawaban: B
Pembahasan: Pewarisan gen-gen yang tertaut dalam kromosom yang sama cenderung diwariskan
bersama.

19. Jawaban: A
Pembahasan: YR dan yr, gamet Yr dan yR tidak terbentuk karena tidak terjadi pindah silang.
20. Jawaban: B
Pembahasan: Pindah silang adalah peristiwa bertukarnya bagian berkas kromatid dengan bagian
berkas kromatid lain dari kromosom yang homolog.

B. Uraian

1. Penurunan sifat dengan model pencampuran menyatakan bahwa materi genetik yang
disumbangkan kedua orang tua bercampur dengan cara yang sama seperti didapatkannya warna
hijau dari pencampuran kuning dan hijau. Hipotesis tersebut memprediksi bahwa dari generasi
ke generasi, populasi perkawinan bebas akan memunculkan populasi individu yang seragam.
2. Hukum Mendel menyatakan bahwa pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet terjadi
secara bebas, sehingga tidak sesederhana pencampuran dua sifat orang tua.
3. Persilangan tersebut menghasilkan bunga merah dan merah muda, tanpa ada bunga yang
bewarna putih. Maka dapat dipastikan persilangan tersebut terjadi secara intermediet antara
induk MM dengan Mm.
P : MM >< Mm
(Merah) (Merah muda)
G : M M, m
F : MM (merah), Mm (merah muda)

4. Jika menginginkan keturunan warna merah dan putih dengan jumlah yang sama, maka
genotipe induk yang harus disilangkan adalah Mm dan mm

P : Mm >< mm
(Merah) (Putih)
G : M, m m
F : Mm (merah), mm (putih)

5. Anak laki-laki mendapatkan gen buta warna dari ibu. Jika ibu secara fenotipe normal, maka secara
genotipe carrier (XBWXbw).

C. Soal Analisis

1. Pembahasan:
a. Menentukan dengan cara melihat sifat dominan dan resesif pada tanaman ercis tersebut
b. Kemungkinan genotipe untuk batang tinggi dan bunga aksial adalah TTAA, TTAa, TtAA, TtAa

2. Pembahasan:
a. Peta silsilah
b. Genotipe orang tua suami istri (Ss dan Ss)
P : Ss >< Ss
G : S, s S, s
F : SS, Ss, Ss, ss
Kemungkinan genotipe suami istri (Ss dan ss) atau (Ss dan Ss)
Kemungkinan 1 :
P : Ss >< ss
G : S, s s
F : Ss, ss
Tidak ada anak yang sel sabit

Kemungkinan 2:
P : Ss >< Ss
G : S, s S, s
F : SS, Ss, Ss, ss
Peluang anak sel sabit sebesar 25%

c. Sifat sel sabit tidak terkait kromosom, jadi tidak dapat ditentukan apakah yang menderita sel
sabit anak perempuan atau laki-laki.

3. Pembahasan:
a. Resesif
b. Seks kromosom, karena hanya menyerang jenis kelamin laki-laki. Artinya, gen tersebut terpaut
pada kromosom Y

4. Pembahasan:
a. Perbedaan: letak lokus
Persamaan: Genotip Aa dan Bb
b. Ya, karena genotipe A terpaut satu sama lain
c. Kromosom A : AaBb
Kromosom B : AB, Ab, aB, ab

5. Pembahasan:
a. Hal tersebut dapat terjadi karena genotipe ibu heterozigot.
P : XHXh (normal carrier) >< XHY (normal)
G : XH, Xh XH, Y
F : XHXH (normal), XhY (hemofilia)
b. Peluang 0% karena ayahnya normal.
Bab 6 Mutasi

Aktivitas 6.1

A. Pengertian Mutasi
1. Pembahasan:
a. Penderita sindrom Down memiliki tiga buah kromosom pada set kromosom nomor 21.
b. Iya, karena susunan kariotipe menentukan ekspresi gen pada manusia.
c. Iya, karena ekspresi gen akan menentukan fenotipe (sifat tampak) yang terbentuk dari
susunan gen tersebut.

2. Pembahasan:
a. Gangguan yang terjadi disebut sebagai penyakit anemia sel sabit karena gangguan
tersebut menyebabkan sel darah merah manusia yang seharusnya berbentuk bulat
bikonkaf menjadi berbentuk sepeti bulan sabit.
b. Perubahan yang terjadi pada gen penyandi hemoglobin penderita anemia sel sabit
adalah perubahan susunan basa nitrogen pada DNAsense dari basa purin menjadi basa
pirimidin, sehingga hasil transkripsi menunjukkan susunan kodon yang berbeda.
c. Akibat dari perubahan tersebut adalah asam amino yang dihasilkan pada proses
translasi juga menjadi berbeda.
d. Perubahan gen tersebut menyebabkan perbedaan fenotipe, karena setiap susunan
kodon diterjemahkan menjadi asam amino masing-masing. Jika susunan asam amino
yang terbentuk berbeda, maka fenotipe yang terbentuk juga akan berbeda.

3. Pembahasan:
a. Mutasi merupakan peristiwa perubahan susunan gen maupun kromosom yang
menyebabkan perbedaan ekspresi genotipe dan fenotipe.
b. Sindrom Down terjadi akibat mutasi pada tingkat kromosom, sedangkan anemia sel
sabit terjadi akibat mutasi gen.

B. Macam-Macam Mutasi
1. Mutasi Gen
a. Mutasi gen adalah perubahan permanen dalam urutan DNA yang membentuk gen,
sehingga urutannya berbeda dari bentuk normal yang ditemukan pada kebanyakan
individu.

b. Pembahasan:
1) Pembahasan
a) Perubahan basa nitrogen sitosin (pirimidin) menjadi urasil (pirimidin).
b) Asam amino Glysin
c) Tidak, karena perubahan basa nitrogen tersebut tidak menyebabkan
perubahan asam amino yang dihasilkan. Dengan demikian, sintesis protein
tetap berjalan normal.
d) Mutasi bisu (silent mutation) adalah perubahan suatu pasangan basa dalam
gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode genetik
tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang
dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya mutasi transisi
dan tranversi.

2) Pembahasan:
a) Perubahan basa nitrogen Guanin (purin) menjadi basa nitrogen Adenin
(pirimidin).
b) Asam amino Serin
c) Iya, karena terjadi perubahan terjemahan asam amino dari Glysin menjadi
Serin, sehingga akan memengaruhi sintesis protein.
d) Mutasi salah makna (missens mutation) adalah perubahan suatu kode
genetik (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga menyebabkan
asam amino terkait (pada polipeptida) berubah. Perubahan pada asam amino
dapat menghasilkan fenotipe mutan apabila asam amino yang berubah
merupakan asam amino esensial bagi protein tersebut. Jenis mutasi ini dapat
disebabkan oleh peristiwa transisi dan tranversi.

3) Pembahasan:
a) Perubahan basa nitrogen Adenin (purin) menjadi Urasil (pirimidin).
b) Tidak ada asam amino yang dihasilkan karena UAG merupakan kodon stop.
c) Iya, karena akan terjadi perubahan hasil sintesis protein.
d) Mutasi tak bermakna (nonsense mutation) adalah perubahan kodon asam
amino tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tak bermakna
mengarah pada inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotipe
mutan. Mutasi tersebut dapat terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi,
maupun insersi.

4) Pembahasan
a) Perubahan a (mutasi bisu), b (mutasi salah arti), dan c (mutasi tak bermakna).
b) Mutasi substitusi terjadi ketika adanya penggantian suatu basa nitrogen
dengan basa nitrogen yang lain.
c) Mutasi tak bermakna, karena hampir semua mutasi tak bermakna
menyebabkan inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotipe
mutan.

c. Pembahasan:
1) Delesi mengakibatkan kodon tidak dapat diterjemahkan menjadi asam amino yang
seharusnya.
2) Insersi mengakibatkan terjadi perubahan terjemahan asam amino.
3) Misal: Delesi pada basa nitrogen UAG menjadi AG. Hal tersebut menyebabkan
tidak terbentuknya kodon stop.
4) Misal: Insersi pada kodon GGC menjadi GGCG. Hal tersebut menyebabkan
kegagalan penerjemahan asam amino Glysin.

2. Mutasi Kromosom

a. Organisme umumnya bersifat diploid, yaitu mengandung dua set lengkap dari
kromosom.
b. Perubahan keadaan kromosom akan mengakibatkan perubahan genotipe dan
fenotipe individu sehingga menghasilkan sindrom tertentu.
c. Mutasi kromosom dapat terjadi karena perubahan struktur kromosom dan
perubahan jumlah kromosom.
d. Pembahasan:
1) Terjadi penambahan satu kromosom pada set kromosom nomor 21.
2) Individu tersebut akan mengalami sindrom Down.
3) Ciri-ciri penderita sindrom Down, antara lain mata miring ke atas dan ke luar,
telapak tangan hanya memiliki satu lipatan, hidung kecil dan tulang hidung rata,
mulut kecil, dan tangan lebar dengan jari-jari pendek.
e. Pembahasan:
1) Gagal berpisah
2) Aneuploidi (trisomi), sehingga jika bertemu gamet normal dalam fertilisasi akan
menghasilkan individu bersifat steril.
3) Aneuploidi (monosomi), sehingga jika bertemu dengan gamet normal pada
fertilisasi akan menghasilkan individu dengan kelainan sindrom Turner.
f. Pembahasan:
1) Poliploid adalah kondisi pada suatu organisme yang memiliki set kromosom
(genom) lebih dari sepasang.
2) Triploid; tetraploid
3) Kromosom gagal berpisah saat meiosis.

3. Perubahan Strukur kromosom


a. Euploid
b. Inversi
c. Translokasi respirok
d. Translokasi non respirok
e. Jawaban:
(1) Duplikasi
(2) Delesi
(3) Translokasi respirok
(4) Translokasi non respirok
(5) Translokasi non respirok
4. Simpulan
a. Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-
tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat
terwariskan (heritable). Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan struktural atau
komposisi genom suatu organisme yang dapat terjadi karena faktor luar (mutagen)
atau karena kesalahan replikasi.
b. Mutan
c. Hasil mutasi dapat diturunkan ke generasi berikutnya jika melibatkan gonosom
(kromosom sex).
Soal Tantangan
1. Benar, karena delesi dan insersi menyebabkan pergeseran rangka baca. Hal tersebut
menyebabkan kesalahan pembentukan protein yang dampaknya lebih besar.
2. a. Trisomi, terjadi penambahan satu kromosom.
b.Terbentuk akibat gagal berpisah pada saat meiosis, yaitu peristiwa tidak melekatnya
benang-benang spindel ke sentromer.
3. Iya karena perubahan mutasi dalam kehidupan dapat dimanfaatkan oleh manusia
diantaranya pembentukan buah-buahan tanpa biji yang mempunyai nilai jual yang lebih
baik, meningkatkan hasil produksi pertanian, pembentukan antibiotik dan berperan
dalam evolusi dan variasi genetika.

Quick Test
1. Jawaban: E
Pembahasan: Mutasi tak bermakna (nonsense mutation) adalah perubahan kodon asam
amino tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tak bermakna mengarah pada
inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotipe mutan. Mutasi tersebut dapat
terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun insersi.
2. Jawaban: B
Pembahasan: Delesi Merupakan sebuah peristiwa dimana sebagian kromosom hilang
karena patah.
3. Jawaban: B
Pembahasan: Sindrom yang memiliki kariotipe 44A+XO adalah sindrom yang diderita oleh
perempuan. Penderita sindrom Turner kehilangan satu kromosom X, sehingga ciri primer
dan sekunder perempuan tidak muncul.
Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: B
Pembahasan: Kromosom manusia normal dalam keadaan berpasangan (diploid),
sehingga tidak mengakibatkan mutasi. Mutasi dapat terjadi akibat substitusi jenis basa
nitrogen, penggandaan jumlah kromosom, penambahan jumlah kromosom, dan
penghilangan satu atau lebih basa nitrogen.

2. Jawaban: D
Pembahasan: Lapisan ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari paparan sinar
ultraviolet. Sinar ultraviolet merupakan salah satu mutagen karena dapat menyebabkan
mutasi pada tubuh manusia. Salah satu penyakit yang dapat muncul adalah kanker kulit.
Jika lapisan ozon rusak, maka paparan sinar ultraviolet ke bumi semakin meningkat.

3. Jawaban: D
Pembahasan: Sel anakan X yang dihasilkan mempunyai set kromosom n-1 karena adanya
kromosom gagal berpisah pada anafase.

4. Jawaban: A
Pembahasan: Proses perubahan struktur kromosom tersebut adalah inversi karena
segmen CDE patah, kemudian menempel kembali dalam keadaan terbalik menjadi EDC.

5. Jawaban: A
Pembahasan: Delesi adalah mutasi kromosom dimana sebagian dari gen pada kromosom
hilang. Delesi bisa terjadi akibat kegagalan ketika bertranslokasi ataupun tidak kembali
menyambungnya bagian kromosom setelah kromosom putus. Delesi dapat
mengakibatkan perubahan kerangka baca, akibatnya akan terjadi kesalahan dalam
penerjemahan asam amino.

6. Jawaban: A
Pembahasan: Pekerja tersebut mengalami mutasi pada sel lengan yang merupakan sel
tubuh (autosom), sehingga sifat mutasi tersebut tidak dapat diturunkan kepada anaknya.
Mutasi kemungkinan dapat diturunkan jika terjadi pada sel kelamin (gonosom).

7. Jawaban: C
Pembahasan: Sindrom Down disebabkan oleh adanya penambahan satu kromosom pada
kromosom nomor 21 sehingga bersifat diploid. Hal tersebut disebabkan oleh sel telur
yang kelebihan satu kromosom (2n) dibuahi oleh sperma normal (n).

8. Jawaban: C
Pembahasan: Poliploidi adalah kondisi pada suatu organisme yang memiliki set
kromosom (genom) lebih dari sepasang.Organisme dengan kondisi demikian disebut
poliploid. Tipe poliploid dinamakan tergantung banyaknya set kromosom. Jadi, triploid
(3n), tetraploid (4n), pentaploid (5n), heksaploid (6n), oktoploid, dan seterusnya.

9. Jawaban: E
Pembahasan: Munculnya tumbuhan yang rentan penyakit merupakan salah satu contoh
dampak mutasi yang merugikan.

10. Jawaban : E Triploid


Pembahasan: triploid merupakan kondisi pada organisme yang memiliki set kromosom
yang lebih, yiatu 3n.
11. Jawaban: A
Pembahasan: Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel tubuh. Sel kulit
merupakan salah satu contoh sel tubuh.

12. Jawaban: A
Pembahasan: Kariotipe tersebut memiliki penambahan satu kromosom pada set
kromosom nomor 21. Maka dari itu, penyakit yang muncul adalah sindrom Down.

13. Jawaban: B
Pembahasan: kariotipe tersebut memiliki jumlah kromosom X sepasang sehingga
kariotipe-nya menjadi 44A+XXY. Maka dari itu, penyakit yang muncul adalah sindrom
Klinefelter. Sindrom tersebut dialami oleh laki-laki yang cenderung mengalami
pertumbuhan sekunder seperti perempuan dan pertumbuhan primer tidak normal.

14. Jawaban: E
Pembahasan: Mutasi tersebut adalah mutasi tanpa arti, yaitu perubahan kodon asam
amino tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tak bermakna mengarah pada
inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotipe mutan. Mutasi tersebut dapat
terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun insersi.

15. Jawaban: B
Pembahasan: Segmen D hilang sehingga kromosom menjadi ABCEFGH. Peristiwa
tersebut disebut delesi.

16. Jawaban: A
Pembahasan: Segmen B dan D bertukar tempat pada kromosom yang non homolog.
Peristiwa tersebut disebut translokasi.

17. Jawaban: B
Pembahasan: Sindrom yang memiliki kariotipe 44A+XO adalah sindrom yang diderita oleh
perempuan. Penderita sindrom Turner kehilangan satu kromosom X, sehingga ciri primer
dan sekunder perempuan tidak muncul.

18. Jawaban: C
Pembahasan: Triploid memiliki set kromosm 3n. Jika suatu tanaman memiliki 20
kromosom dan menjadi 60 kromosom, maka tanaman tersebut memiliki sifat triploid.
19. Jawaban: E
Pembahasan : Sindrom Turner merupakan sindrom yang memiliki kariotipe 44A+XO yang
diderita oleh perumpuan.
20. Jawaban: D
Pembahasan: Tidak ada organisme yang bisa hidup tanpa memiliki kromosm X sama
sekali. Maka, kariotipe 22A +OY tidak memungkinkan adanya kehidupan.

B. Isian

1. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena mutasi menyebabkan adanya kesalahan dalam
penerjemahan asam amino dalam proses sintesis protein. Hal tersebut menyebabkan
perubahan secara genotipe maupun fenotipe.
2. Kelainan bawaan dapat diketahui dengan cara pemeriksaan secara genetik. Kelainan
genetik disebabkan oleh adanya mutasi.
3. Tidak. Meskipun memiliki sifat atau ciri dari individu yang normal, sel yang mengalami
mutasi akan tetap berbeda dan memungkinan dapat diturunkan jika terjadi secara
gametik.
4. Mutasi yang dapat terjadi adalah triploid dan monoploid karena terjadi kegagalan
berpisah pada kromosom yang menyebabkan sel sperma tidak bersifat haploid.
5. Delesi karena delesi menyebakan pergeseran kerangka baca, akibatnya kesalahan
penerjemahan asam amino lebih banyak terjadi.
6. a.Mutasi yang dapat diturunkan terjadi pada sel gamet, sedangkan jika tidak
diturunkan terjadi pada sel somatik.
b.Proses pewarisan mutasi dapat terjadi ketika terjadi proses
pembuahan dari sperma ataupun ovum yang mengalami kegagalan dalam proses
pembentukannya.

7. a. Aneuploid adalah penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom


pada ploid ( genom ) sehingga kandungan kromosom di dalam nukleus bukan
merupakan kelipatan dari jumlah kromosom haploidnya. Kasus aneuploid yang paling
banyak dijumpai adalah penambahan atau pengurangan satu kromosom. Euploid
adalah perubahan jumlah kromosom pada tingkat ploidi atau genom. Mutan
memiliki lebih dari dua perangkat kromosom yang lengkap. Jumlah kromosom
makhluk hidup euploid merupakan kelipatan dari jumlah kromosom pada satu
genom.
b. Pengurangan satu kromosom ( 2n- 1 ) disebut monosomi. Hal tersebut terjadi karena
ada satu kromosom tanpa pasangan homolog.

8. a. Pembentukan asam amino ditranslasi oleh tRNA dari rantai kodon yang membentuk
triplet basa nitrogen GCA-CCA-ATA-ACC-ATA
b. Perubahan yang terjadi adalah pergeseran kerangka baca, sehingga menyebabkan
perubahan penerjemahan asam amino

9. Bayi tersebut masih hidup, namun mengalami sindrom Turner. Jenis kelamin tersebut
perempuan, namun ciri primer maupun sekundernya tidak muncul.

10. Tidak, karena semangka tersebut menjadi bersifat steril dan tidak bisa melakukan
penyerbukan secara alami.

C. Soal Analisis

1. Mutasi akan memengaruhi variasi karena mutasi umumnya membentuk spesies dengan
kondisi genetik yang berbeda, bahkan dapat membentuk spesies baru. Akibatnya, variasi
genetik akan semakin banyak.
2. Mutasi yang terjadi pada manusia umumnya bersifat merugikan karena perubahan yang
terjadi dapat mengganggu kelangsungan hidup manusia. Tetapi manusia dapat
melakukan mutasi yang menguntungkan seperti pembuatan buah-buahan atau tanaman
hias dengan nilai jual yang tinggi dan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
Bab 7 Evolusi

Aktivitas 7.1

A. Teori abiogenesis
1. Daging bukan merupakan makhluk hidup, karena sudah tidak dapat melakukan aktivitas hidup
seperti bernapas, melakukan metabolisme, iritabilitas, dan lain sebagainya.
2. Belatung termasuk ke dalam makhluk hidup karena melakukan fungsi hidup seperti iritabilitas,
membutuhkan makanan, bernapas, melakukan metabolisme, dan lain sebagainya.
3. Teori Abiogenesis merupakan teori yang dikemukakan oleh Aristoteles yang menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati. Contoh dari teori tersebut adalah belatung yang muncul
dari daging busuk, kerang dari pasir, dan lain-lain.
4. Teori Abiogenesis dikenal dengan nama teori generasi spontan (generatio spontanea), dimana
makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dari benda mati. Kemunculan makhluk hidup dari benda
mati tidak melalui proses, melainkan muncul secara spontan/tiba-tiba.

B. Teori biogenesis
1. Percobaan Francesco Redi
a. Percobaan tersebut bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari Teori Abiogenesis.
Francesco Redi meletakkan tiga toples berisi daging, dengan salah satu toples ditutup rapat,
toples lain ditutup kain kasa, dan yang lain dibiarkan terbuka. Hasil percobaan menunjukkan
daging di dalam toples yang ditutup rapat tidak ditemukan belatung, kain yang ditutup kain
kasa ditemukan sedikit belatung di atas kain dan di daging, sedangkan belatung ditemukan
di daging yang tidak ditutup.
b. Kesimpulan dari percobaan tersebut adalah belatung tidak dapat muncul dari daging,
sehingga membuktikan bahwa Teori Abiogenesis salah.
c. Penganut Teori Abiogenesis menolak hasil percobaan Francesco Redi karena teorinya tidak
melibatkan udara. Salah satu unsur penting yang diperlukan oleh makhluk hidup adalah
udara untuk bernapas, sehingga percobaan Francesco Redi dianggap gagal.

2. Percobaan Lazzaro Spallanzani


a. Percobaan Spallanzani mirip dengan percobaan Francesco Redi. Perbedaan keduanya adalah
objek yang digunakan, dimana Redi menggunakan daging, sedangkan Spallanzani
menggunakan kaldu. Spallanzani menggunakan kaldu yang telah dipanaskan untuk
memastikan kaldu steril dari mikroorganisme, dan memisahkan kaldu dalam wadah yang
ditutup rapat dan yang dibiarkan terbuka. Setelah beberapa waktu, mikroorganisme
ditemukan di dalam kaldu yang dibiarkan terbuka.
b. Spallanzani menunjukkan bahwa mikroorganisme tidak dapat muncul dari dalam kaldu dan
menyangkal Teori Abiogenesis.
c. Sama seperti percobaan Francesco Redi, percobaan Spallanzani ditolak oleh penganut Teori
Abiogenesis dengan alasan yang sama, yaitu tidak melibatkan udara.
3. Percobaan Louis Pasteur
a. Louis Pasteur menyempurnakan percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani, tetapi ia
mengubah tabung yang digunakan dengan menggunakan labu berleher angsa, yaitu bentuk
yang melengkung. Tujuan dari penggunaan labu tersebut adalah untuk mencegah
mikroorganisme masuk, tetapi masih memungkinkan udara untuk masuk. Hasil dari
percobaan tersebut adalah mikroorganisme tidak tumbuh di dalam air kaldu, tetapi setelah
labu dimiringkan mikroorganisme tumbuh, hal tersebut karena mikroorganisme dalam
udara bebas telah masuk ke air kaldu.
b. Kesimpulan dari percobaan tersebut adalah bahwa mikroorganisme tidak muncul dari kaldu,
tetapi dari udara bebas.
c. Louis Pasteur menggunakan labu berleher angsa sehingga udara sirkulasi udara masih dapat
terjadi.
d. Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo

C. Simpulan
a. Teori yang paling sesuai untuk membuktikan asal-usul kehidupan adalah Teori Biogenesis,
karena telah dibuktikan melalui percobaan yang menunjukkan kesalahan dari Teori
Abiogenesis.
b. Tidak dapat menjelaskan karena Teori Biogenesis hanya membuktikan asal kehidupan dari
makhluk hidup.

Soal tantangan
A. Iya
B. Karena sebelum daging dimasukkan ke dalam kantong plastik, daging sudah terkontak dengan
udara luar

Quick Test
1. Jawaban: C
Pembahasan: Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup dapat berasal dari makhluk tak
hidup. Teori tersebut menyatakan bahwa belatung berasal dari daging yang membusuk.
2. Jawaban: C
Pembahasan: Percobaan Spallanzani masih ditolak oleh penganut Teori Abiogenesis karena tidak
melibatkan udara. Louis Pasteur menyempurnakan percobaan Spallanzani dengan menggunakan
labu berleher angsa, menggunakan labu dengan leher melengkung berbentuk S, menghalangi
mikroorganisme untuk masuk meskipun udara masih dapat masuk.
Aktivitas 7.2

A. Teori Biogenesis dan Asal Usul Kehidupan


1. Mungkin
2. Karena Teori Biogenesis hanya dapat membuktikan bahwa asal-usul makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup
3. Tidak
4. Tidak. Karena tidak menjelaskan pembentukkan lalat yang pertama
5. Teori Biogenesis hanya membuktikan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup tetapi
tidak dapat menjelaskan bagaimana awal proses makhluk hidup itu terbentuk

B. Pemikiran Evolusi Menurut Lamarck


3. Mekanisme Evolusi Menurut Lamarck
a. Lamarck menyatakan bahwa bagian tubuh yang digunakan akan berkembang, sedangkan
yang tidak digunakan akan tereduksi. Perubahan yang terjadi dalam hidup akan diturunkan,
sehingga generasi-generasi berikutnya akan memiliki bentuk tubuh yang lebih baik dan
sempurna.
b. Dasar dari mekanisme evolusi Lamarck adalah adanya kemiripan antara struktur fosil dengan
spesies yang ada saat ini. Hubungan tersebut menunjukkan perubahan yang semakin
sempurna, dari organisme paling tua hingga saat ini.
c. Menurut Lamarck, adaptasi adalah perubahan bentuk yang dilakukan oleh makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan tersebut akan diturunkan kepada generasi
berikutnya, sehingga suatu hari organisme tersebut akan memiliki bentuk yang sangat
berbeda dengan beberapa generasi sebelumnya dan menjadi spesies baru.
d. Mekanisme evolusi menurut Lamarck adalah perubahan dan perkembangan makhluk hidup
berdasarkan adaptasi terhadap lingkungannya.
e. Dahulu semua jerapah berleher pendek, tetapi karena terus menarik lehernya untuk
menggapai dedaunan yang tinggi, lama-kelamaan lehernya akan memanjang. Perubahan
leher yang memanjang tersebut diwariskan kepada keturunannya.
f. Kelemahan dari teori Lamarck adalah tidak adanya bukti empiris yang menunjukkan
kebenaran dari proses evolusi dalam teori evolusinya.
g. Lamarck memberikan peranan besar dalam perkembangan teori evolusi, diantaranya adalah
teorinya mengenai organ tubuh yang berkembang karena digunakan dan yang menyusut
karena tidak digunakan, serta perbedaan sifat yang diwariskan kepada keturunannya.

C. Teori evolusi Darwin


Pembahasan:
a. Persamaan : adanya garis evolusi pada ciri tumbuhan dan hewan yang berbeda iklim
Perbedaan : perbedaan habitat dan lingkungan
b. Ada. Hewan dan tumbuhan akan beradaptasi serta berevolusi sesuai keadaan lingkungan
habitat untuk bertahan hidup.
c. Beradaptasi dan berevolusi
d. Ada. Perubahan bisa terjadi karena adanya pengaruh lingkungan luar dan akan mengubah
sifat genetik sehingga dapat diturunkan.
e. Makhluk hidup dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh habitatnya dikarekankan
makhluk hidup harus beradaptasi untuk bertahan hidup.

D. Perkembangan Teori Evolusi Darwin


1. Hukum Hereditas Mendel
a. Mendel mengemukakan dua hukum pewarisan sifat, yaitu hukum segregasi dan
penggabungan bebas. Hukum pertama menyatakan bahwa gen induk akan berpisah secara
bebas saat pembentukan gamet. Hukum kedua menyatakan bahwa gamet akan mengalami
penggabungan secara bebas saat pembentukan individu baru.
b. Pewarisan sifat berperan penting dalam seleksi alam karena pada seleksi alam, sifat yang
unggul dan bertahan pada kondisi lingkungan akan diturunkan melalui keturunannya.
2. Gen
a. Gen adalah materi genetik bagi suatu organisme
b. Gen dapat diekspresikan melalui proses sintesis protein yang akan menghasilkan asam
amino tertentu sehingga terbentuk protein kompleks sebagai penyusun utama makhluk
hidup. Setiap gen mengekspresikan satu sifat fenotipe tertentu.
c. Variasi dapat berada dalam tingkatan gen pada satu spesies yang sama. Perbedaan gen
dapat menentukan variasi tertentu dari suatu makhluk hidup.
3. Mutasi
a. Mutasi adalah perubahan secara genetik yang terjadi pada susunan gen maupun kromosom
makhluk hidup yang menyebabkan perbedaan atau perubahan fenotipe.
b. Mutasi dapat membentuk variasi baru dari suatu spesies.

4. Seleksi Alam dan Evolusi


1) Variasi; spesiasi
2) Berbeda (variasi baru); evolusi
3) Spesiasi
1. Spesies baru dikatakan sebagai spesies yang berbeda dengan spesies asalnya jika tidak
menghasilkan keturunan yang fertil ketika bereproduksi dengan spesies asalnya.
2. Mutasi, seleksi alam, dan reproduksi menyebabkan spesiasi karena memunculkan
spesies yang berbeda dari asalnya. Ketiga faktor tersebut memengaruhi variasi di dalam
suatu spesies.

5. Simpulan
a. Mekanisme evolusi menurut Darwin terjadi melalui proses seleksi alam. Organisme yang
kuat akan bertahan hidup, dan sebaliknya. Hal tersebut akan memunculkan spesies baru.
b. Mendel mengemukakan hukum pewarisan sifat yang diturunkan dari induk, sehingga
penemuan tersebut dapat dikembangkan dalam Teori Evolusi untuk menentukan variasi
spesies. Mutasi dan gen berpengaruh dalam penentuan variasi yang bersifat perubahan yang
terjadi secara genetik.
Aktivitas 7.3

A. Bukti Biografi

2. Ide
a. Amerika Selatan
b. Hal tersebut dapat terjadi akibat jenis makanan yang berbeda-beda.

B. Catatan fosil
1. Fakta
a. Fosil adalah sisa makhluk hidup masa lampau yang telah menjadi batuan atau mineral
sehingga bentuknya masih cenderung utuh meskipun sudah ribuan tahun.
2. Ide
a. Tidak diciptakan secara bersamaan karena fosil yang pertamakali ditemukan dilihat dari
usianya yang paling tua adalah Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
b. Urutan pemunculan hewan vertebrata di bumi, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan
Mammalia. Evolusi terjadi pada hewan vertebrata, karena seleksi alam. Contohnya pada
jerapah yang memiliki leher panjang, menurut Teori Darwin jerapah yang memiliki leher
panjang saat ini, dulu memiliki leher yang pendek. Tumbuhan akan berkembang dan sumber
makanannya semakin tinggi sehingga jerapah berevolusi hingga memiliki leher yang panjang
sampai saat ini.

C. Perbandingan Anatomi

2. Ide
a. Iya, karena bentuk rangka ekstrimitas atas dan bawah secara umum memiliki struktur yang
sama
b. Iya, karena perubahan struktur tersebut terjadi dalam waktu yang lama akibat perubahan
kondisi lingkungan sehingga dapat menyebabkan perubahan fungsi dari sebelumnya.

D. Perbandingan Embriologi
2. Ide
Gejala evolusi dapat dijelaskan dengan perkembangan embrio Vertebrata dapat dilihat dari
struktur awal pada perkembangan embrio. Struktur tersebut awalnya sama, tetapi dalam tahap
perkembangannya menunjukkan perubahan-perubahan sehingga menghasilkan bentuk yang
berbeda-beda.

E. Biologi Molekuler

2. Ide
a. Iya, karena sifat pada makhluk hidup semuanya diatur oleh gen.
b. Iya, makhluk hidup disusun oleh senyawa protein yang terbentuk dari sintesis protein yang
diatur oleh gen.
Soal Tantangan
a. Tidak sama, karena setiap makhluk hidup memiliki ekspresi gen yang berbeda-beda.
b. Hal tersebut karena keberadaan gen dapat digunakan sebagai acuan utama dalam perubahan
fenotipe yang terjadi pada makhluk hidup dari waktu ke waktu.
c. Iya, rekayasa genetik pada makhluk hidup menghasilkan spesies baru dengan sifat yang berbeda
dari spesies asalnya.
d. Iya, tetapi rekayasa genetik terjadi secara buatan, sedangkan mutasi terjadi secara alami akibat
adanya paparan mutagen tertentu.
e. Perkembangan biologi molekuler dapat membuktikan teori-teori evolusi yang pernah ada.

Quick Test
1. Jawaban: C
Pembahasan: Lamarck menyatakan bahwa sifat fenotipe yang berubah akibat perilaku adaptasi
dapat diturunkan kepada keturunannya. Hal tersebut berhasil dibantah oleh August Weismann
dengan pembuktian keturunan tikus ke-51 tetap menghasilkan tikus ekor panjang, meskipun saat
dikawinkan ekornya dipotong terlebih dahulu.
2. Jawaban: C
Pembahasan: Kaki kadal dan kaki belalang bersifat analog, sedangkan tangan manusia dan sayap
kelelawar bersifat homolog. Analog dan homolog dapat dijadikan sebabagi bukti evolusi.

Aktivitas 7.4

1.
a. q = 100/1000 = 0,1
p+q=1
p = 1 - 0,1
p = 0,9
Frekuensi gen putih (q) = 0,1 x 100% = 10%

b. Frekuensi gen merah (p) = 0,9 x 100% = 90%


c. 2pq = 2 (0,9) (0,1) = 0,18
Frekuensi individu merah heterozigot = 0,18 x 100% = 18 %
d. Jumlah individu merah heterozigot = 0,18 x 10.000 = 1.800 individu
2.
a. Mutasi dapat mengubah kesetimbangan frekuensi genotipe dalam populasi karena
mutasi dapat menyebabkan perubahan fenotipe dan membentuk spesies baru.
b. Contoh perkawinan tidak acak adalah persilangan pada buah manga sifat unggul dengan
sifat unggul saja, sehingga sifat yang tidak unggul frekuensinya akan semakin sedikit,
sedangkan manga sifat unggul akan semakin banyak.
c. Seleksi alam dapat menyebabkan spesiasi, akibatnya jumlah populasi akan berkurang
pada spesies tertentu.
d. 1. Tidak
2. Ya
3. karena populasi semakin besar akan memberikan peluang yang sama pada sifat
genotipe dalam populasi
e.
1) Iya, karena terjadi isolasi geografis yang menyebabkan spesiasi.
2) Iya, karena frekuensi fenotipe dipengaruhi oleh frekuensi genotipe.

Soal Tantangan
Tidak, karena populasi penduduk di suatu kota cenderung tidak stabil akibat adanya perilaku
transmigrasi. Keluar masuknya penduduk dari dan ke luar kota dapat menyebabkan
ketidakseimbangan gen dalam suatu populasi.

Quick Test
1. Jawaban: E
Pembahasan: Hukum Hardy-Weinberg berlaku jika memenuhi syarat berikut.
 Setiap gen memiliki viabilitas dan fertilitas yang sama
 Tidak terjadi mutasi
 Tidak terjadi migrasi
 Jumlah populasi besar
 Tidak terjadi seleksi alam
Adanya emigran dan imigran dapat mengubah komposisi gen yang ada pada populasi tersebut.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
q2= 0,09
q=0,3
p=0,7
p2=0,49
2pq=0,42

Aktivitas 7.5

A. Teori Kosmozoa
1. Berdasarkan Teori Kosmozoa, kehidupan di bumi berasal dari luar angkasa. Materi organik
terbawa oleh meteorit yang kemudian berkembang menjadi makhluk hidup di bumi.
2. Secara teori, kemungkinan kehidupan masuk ke bumi melalui meteorit sangat kecil, karena dalam
memasuki atmosfer, meteorit akan terbakar, dan tidak memungkinkan bagi makhluk hidup untuk
dapat bertahan dalam suhu yang tinggi tersebut.
3. Tidak, karena teori tersebut hanya berdasarkan adanya molekul organik pada meteorit, sehingga
disimpulkan bahwa kehidupan dibawa dari tempat lain di alam semesta. Asal dari kehidupan itu
sendiri masih belum dapat dijelaskan dengan pasti.
B. Hipotesis Oparin dan Eskperimen Stanley Miller
1. Dasar dari percobaan tersebut adalah tidak adanya perbedaan mendasar dari organisme hidup
dan materi tak hidup, yaitu molekul berbasis karbon.
2. Tidak, karena hasil eksperimen tersebut hanya didapat adalah molekul organik berupa asam
amino.
3. Hasil eksperimen Miller menunjukkan bahwa awal kehidupan di bumi sangat sederhana, seperti
virus. Semakin lama, kehidupan semakin berkembang seperti alga uniseluler dan bakteri.
4. Kondisi atmosfer bumi pada masa purba sangat berbeda dengan masa sekarang. Gunung-gunung
mengeluarkan debu vulkanik mengandung karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2), hidrogen sulfida
(H2S), dan sulfur dioksida (SO2). Kondisi udara di masa purba juga lebih tipis dibandingkan bumi
saat ini.
5. Eskperimen Miller menunjukkan bahwa dengan kondisi yang tepat, molekul organik dapat
terbentuk secara alami.

Uji Kompetensi

A. Pilihlah Ganda
1. A
Stanley Miller melakukan percobaan yang menunjukkan asal mula pembentukan senyawa
organik pada masa purba.
2. B
Teori Abiogenesis dapat terbantahkan karena mikroorganisme tidak muncul dari dalam kaldu
yang terisolasi
3. C
Penemuan Antonio van Leeuwenhoek menunjukkan bahwa terdapat makhluk hidup berukuran
renik yang muncul dari berbagai benda tak hidup.
4. C
Mekanisme evolusi menurut Jean Baptiste Lamarck adalah perubahan yang terjadi dalam hidup
makhluk hidup akan diwariskan kepada keturunannya, contohnya adalah jerapah yang menarik
lehernya sehingga memanjang.
5. B
Dasar seleksi alam adalah adanya suatu sifat atau variasi yang dapat bertahan hidup dengan
beradaptasi dan sifat tersebut diwariskan.
6. B.
Tangan manusia dan sayap kelelawar merupakan bentuk perkembangan dari organ ekstrimitas
atas dari hewan vertebrata.
7. C
*tolong diperbaiki, itu bukan hitam karena jelaga tapi putih karna lumut kerak, revolusi industri
bikin lumut keraknya ilang*
Ngengat berwarna cerah sulit terlihat karena dapat berbaur dengan lumut kerak di batang
pohon dibandingkan ngengat berwarna gelap. Revolusi industri membuat lumut kerak
menghilang, sehingga ngengat berwarna cerah lebih mudah terlihat karena hinggap di batang
pohon yang berwarna gelap.
8. B
Darwin menyatakan bahwa seleksi alam merupakan penentu dari keberadaan suatu makhluk
hidup. Makhluk hidup dengan sifat yang sesuai dengan lingkungan akan bertahan, sedangkan
yang tidak sesuai akan mati.

9. A
Mutasi akan mengubah susunan genetik, sehingga dapat memunculkan sifat atau variasi baru.
Sifat baru tersebut bisa saja lebih unggul sehingga dapat menjadi semakin dominan.
10. D
Manusia memiliki ciri yang beraneka ragam, tetapi masih digolongkan ke dalam satu spesies
karena masih dapat saling kawin dengan keturunan yang fertil.
11. C
Mendel mengemukakan bahwa sifat induk memiliki pengaruh terhadap keturunannya,
sehingga menunjukkan bahwa dapat terjadi perubahan sifat yang dimiliki keturunan yang
menjadi pemicu evolusi.
12. B
Hasil eksperimen Miller adalah terbentuknya asam amino dari gas CH4, NH3, H2 dan H2O
sedangkan asam amino merupakan dasar dari kehidupan
13. D
Kuda merupakan salah satu contoh dari evolusi yang paling baik karena fosilnya terdokumentasi
secara lengkap. Perkembangan kuda dimulai dari Hyracotherium atau Eohippus, Mesohippus,
Merychippus, Pliohippus, dan Equus atau kuda modern.
14. D
Penderita albino = qq = 1/10.000 = 0,0001 = 0,01%
alel albino = q = 0,01
alel normal = p = 0,99
persentase penduduk normal = pp = 0,9801 = 98,01 %
persentase penduduk heterozigot = 2pq = 0,0198 = 1,98%
15. C
Berdasarkan teori Darwin, dauhulu ada jerapah yang berleher panjang dan yang berleher
pendek. Sumber makanan yang tersedia berupa pohon yang tinggi, sehingga jerapah yang
berleher panjang lebih mudah mendapat makanan dibandingkan yang berleher pendek.
Jerapah berleher pendek lama-kelamaan akan mati karena tidak dapat bertahan, sehingga
hanya ada jerapah yang berleher panjang.

16. C
Keadaan tersebut menunjukkan kondisi yang lebih menguntungkan bagi ngengat Biston
betularia berwarna gelap, sehingga memiliki kesempatan bertahan hidup lebih tinggi. Kondisi
lingkungan yang lebih mendukung salah satu jenis menunjukkan pengaruh seleksi alam.
17. D
persentase albino = q2 = 400/160.000 = 0,0025
alel albino = q = 0,05
alel normal = p = 0,95
persentase normal p2 = 0,9025
persentase heterozigot = 2pq = 0,095 = 9,5%
18. E
Berubahnya frekuensi gen dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah bottle neck
effect seperti adanya perburuan tertentu dan bencana alam, migrasi atau keluar masuknya
individu dalam populasi, dan mutasi yang mengubah susunan genetik.
19. B
Isolasi reproduksi merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya perkawinan dari spesies
berbeda yang memungkinkan terjadinya spesies hibrida. Contoh nomor (1) dan (3) adalah
contoh isolasi mekanik, sedangkan contoh nomor (2) adalah contoh isolasi musim/temporal.
20. C
Mutasi menghasilkan variasi baru pada spesies karena adanya perubahan materi genetik dan
semangka normal tidak bisa mengalami pembuahan dengan semangka mutan karena adanya
perbedaan kromosom.

B. Isian
1. Pembahasan:
a. Proses evolusi terjadi dalam waktu yang sangat lama, sehingga tidak mungkin manusia dapat
mengamatinya secara keseluruhan karena manusia memiliki umur yang terbatas.
b. Ahli evolusi mengembangkan teori evolusi berdasarkan bukti-bukti yang ada seperti fosil,
kesamaan ciri yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk hidup, organ vestigial, dan
sebagainya.
2. Pembahasan:
a. Lamarck menyatakan bahwa evolusi terjadi berdasarkan perubahan yang dialami oleh
makhluk hidup selama hidupnya, dan perubahan itu akan diturunkan kepada generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan yang terjadi membuat bentuk makhluk hidup saat ini
memiliki bentuk yang berbeda dengan makhluk hidup masa lampau.
b. Tidak. Percobaan yang bertujuan untuk membuktikan teori Lamarck telah dibuktikan oleh
August Weissman dengan mengawinkan tikus yang ekornya telah dipotong. Setelah
dilakukan sampai 20 generasi, tidak ada tikus yang memiliki ekor pendek seperti perubahan
yang terjadi pada induknya, sehingga membuktikan bahwa teori Lamarck salah.
3. Pembahasan:
a. Seleksi alam adalah seleksi yang dilakukan oleh alam untuk menentukan makhluk hidup yang
dapat bertahan.
b. Kemampuan makhluk hidup untuk beradaptasi menjadi faktor penentu utama dalam melalui
seleksi tersebut. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi terhadap kondisi lingkungan akan
bertahan, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan punah.
4. Teori evolusi Darwin dikombinasikan dengan teori pewarisan sifat Mendel menjadi sintesis
evolusi modern. Mendel mengemukakan mengenai variasi genetik, yang merupakan salah satu
faktor penting dalam evolusi.
5. Ngengat Biston betularia memiliki dua variasi warna, yaitu berwarna hitam dan putih bercak
hitam. Ngengat putih sulit terlihat karena dapat berbaur di tempat hinggapnya, yaitu pohon yang
ditutupi oleh lumut kerak berwarna putih, berbeda dengan ngengat hitam yang terlihat
mencolok. Warna yang mencolok membuat ngengat hitam mudah ditemukan dan diburu oleh
pemangsa. Revolusi industri menimbulkan pencemaran udara, sehingga lumut kerak yang sensitif
terhadap kondisi udara menghilang. Batang pohon yang berwarna hitam menjadi terlihat jelas,
membuat ngengat hitam lebih mudah berbaur, menjadikan ngengat putih lebih mudah
ditemukan oleh pemangsa. Perubahan kondisi lingkungan yang terjadi pada ngengat tersebut
merupakan contoh dari seleksi alam, dimana sifat dari ngengat yang lebih menguntungkan yang
dapat bertahan.
6. Pembahasan:
a. Teori Abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda
mati. Teori tersebut dikenal dengan sebutan generatio spontanea atau teori generasi spontan.
b. Dasar utama dari teori generatio spontanea adalah hewan memiliki kesamaan sifat dengan
tumbuhan, yaitu berasal dari benih dan mendapat nutrisi dari lingkungan. Hewan dianggap
memiliki asalmula berupa "benih" seperti tumbuhan. Selain itu, reproduksi seksual berbagai
jenis hewan juga masih belum diketahui oleh orang-orang masa itu, contohnya adalah belut.
c. Teori Abiogenesis telah dipatahkan oleh percobaan yang dilakukan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Percobaan yang
dilakukan telah membuktikan bahwa makhluk hidup tidak dapat muncul secara tiba-tiba dari
benda mati.
7. Pembahasan:
a. Burung Finch dapat diperkirakan berasal dari Amerika Selatan, karena merupakan lokasi
terdekat dari kepulauan tersebut.
b. Keanekaragaman burung Finch berasal dari sumber makanan yang berbeda-beda. Burung
Finch memiliki berbagai bentuk paruh yang bebeda-beda sesuai dengan jenis makanannya
seperti biji, buah, serangga, dan lain sebagainya. Burung Finch dengan makanan yang
melimpah akan menjadi jenis yang mendominasi.
8. Pembahasan:
a. Stanley Miller melakukan eksperimen dengan menggunakan air (H2O), metana (CH4), amonia
(NH3), dan hidrogen (H2), dengan menggunakan listrik bertenaga tinggi untuk menggantikan
petir. Hasil dari percobaan tersebut adalah asam amino.
b. Percobaan Miller menunjukkan bahwa dengan kondisi sesuai asam amino yang merupakan
penyusun materi genetik dapat dihasilkan. Terbentuknya materi genetik dapat menunjukkan
bahwa makhluk hidup pun dapat terbentuk.

9. Pembahasan:
a. Spesies adalah kelompok individu yang serupa dan dapat menghasilkan keturunan yang fertil.
b. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya spesiasi, diantaranya adalah
adanya isolasi yang membuat suatu bagian populasi tidak mendapat kontak dari bagian
populasi lainnya. Isolasi yang terjadi dapat berupa isolasi geografis, isolasi reproduksi, isolasi
pra-zigotik, dan isolasi post-zigotik.
c. Kondisi geografis membuat suatu bagian populasi terpisah dengan anggota populasi lainnya,
sehingga seiring berjalannya waktu, kelompok tersebut akan saling kawin antar sesamanya
sehingga menjadi spesies yang benar-benar berbeda. Kemampuan reproduksi dapat
menghalangi terjadinya kawin silang antar spesies, seperti waktu kawin yang berbeda, bentuk
organ reproduksi yang khas, kondisi kimia gamet yang berbeda, dan sebagainya.
C. Analisis

1. Pembahasan:
a. Evolusi masih dianggap sebagai teori karena masih belum dapat dibuktikan secara utuh
mengenai kebenarannya. Evolusi terjadi dalam waktu yang lama, hingga ratusan, bahkan
ribuan tahun. Manusia memiliki waktu hidup yang terbatas, sehingga tidak dapat melakukan
penelitian secara menyeluruh mengenai evolusi.
b. Teori adalah serangkaian variabel yang saling berhubungan dan menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai suatu fenomena dengan menentukan hubungan antar-
variabel untuk menjelaskan fenomena tersebut.
2. Asal usul kehidupan masih belum dapat dibuktikan secara utuh. Penyebab hal tersebut adalah
karena hanya beberapa aspek yang telah dibuktikan melalui eksperimen, seperti pembentukan
asam amino di alam yang dilakukan oleh Miller-Urey.
3. Teori evolusi masih menjadi perdebatan karena dianggap menentang teori penciptaan. Teori
tersebut menyatakan bahwa seluruh makhluk hidup diciptakan oleh suatu yang lebih tinggi
(Tuhan), sehingga penganut teori evolusi dianggap menyanggah keberadaan Tuhan.
Bab 8 Bioteknologi

Aktivitas 8.1

Soal Tantangan
1. a. Bioplastik adalah plastik yang dapat terdegradasi oleh mikroorganisme maupun
cuaca
b. Dari genus Akaligmes, Azptobacter, Bacillus, Nocardia, Pseudomonas, dan Rhizobium
2. a. Biopulping adalah proses pelapukan kayu dengan bantuan mikroorganisme
b. tidak menghasilkan limbah atau polusi karena menggunaan mikroorganisme

Quick Test
1. Jawaban : E
Pembahasan : kegiatan fermentasi, bioplastik, produksi bahan pangan, dan industri
farmasi menggunakan manipulasi mikroba, tumbuhan atau hewan.
2. Jawaban : E
Pembahasan : Terapi gen melibatkan transfer asam nukleat berupa DNA ke sel embrionik
maupun ke sel somatik.

Aktivitas 8.2
B. Teknologi modern
1. Teknik kultur jaringan
1. Berasal dari jaringan daun
2. Jaringan yang bersifat embrionik seperti tunas daun, sel-sel epidermis daun karena
jaringan tersebut jaringan yang aktif mengalami pembelahan sehingga dapat
dihasilkan tanaman baru
3. Titopotensi merupakan kemampuan sel dalam memperbanyak diri
4. Kultur jaringan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan tanaman baru dari
jaringan atau sel tanaman dalam keadaan aseptik
5. Reproduksi vegetatif karena tanaman baru yang dihasilkan dari bagian somatik
tumbuhan

2. Teknologi pengklonaan DNA dan rekombinasi DNA


1. Tidak ada pertanyaan
2. Pembahasan:
1) Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu
atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik.
2) Pada pengklonaan terjadi rekombinasi DNA karena suatu fragmen DNA yang mengandung
gen yang akan dikloning pertama-tama diinsersikan dulu pada molekul DNA sirkular yang
disebut sektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan atau chimoer.
3) Cara menyambung DNA dengan plasmid adalah dengan ensim ligase. Enzim ligase adalah
enzim yang berfungsi untuk menyambung dua ujung potongan DNA. Enzim ligase yang
sering digunakan adalah DNA ligase dari E. Coli dan DNA ligase dari Fage T4.
4) Bakteri yang memiliki plasmid hasil rekombinasi dapat dijadikan vektor tertentu sesuai
tujuan rekombinasi.
5) Manfaat teknik pengklonan DNA dan rekombinasi DNA adalah dapat menghasilkan produk
tertentu yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan maupun pertanian.
6) Insulin manusia telah berhasil diproduksi secara masal dengan menggunakan bakteri.
Kemampuan bakteri untuk memproduksi insulin manusia ini adalah karena manusia telah
berhasil memasukkan dan mengintegrasikan gen yang menyandikan insulin manusia
kedalam genom bakteri.

3. Pengklonan Organisme
a. Pembahasan:
1) Kloning embrio adalah kloning yang terjadi pada sel embrio yang berasal dari rahim
yang terbentuk dari pertemuan antara sel sperma dengan sel telur lalu sel embrio itu
dibagi dengan satu teknik perbanyakan menjadi beberapa sel embrio yang berpotensi
untuk membelah dan berkembang.
2) Cara mendapatkan sel yang bersifat embrional adalah dengan cara menggabungkan
sel sperma dengan sel telur.
3) Sifat genetik anakan yang dihasilkan merupakan sifat yang identik dengan induknya.
4) Upaya agar anakan yang dihasilkan menguntungkan adalah dengan cara
menggabungkan sperma dan ovum dari bibit unggul.
5) Manfaat teknologi kloning embrio adalah mendapatkan anakan dengan sifat genetik
yang identik dengan induknya.
6) Bisa dalam bentuk fertilisasi eksternal berupa bayi tabung.

b. Pembahasan:
1) Kloning dengan transfer embrio adalah suatu proses dimana embrio dipindahkan dari
seekor hewan betina yang bertindak sebagai donor pada waktu embrio tersebut
belum mengalami implantasi, kepada seekor betina yang bertindak sebagai penerima
sehingga resepien tersebut menjadi hamil.
2) Sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang
sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam
tubuh.
3) Ada, sel embrional yang digunakan pada sapi tetap berasal dari individu jantan dan
betina.
4) Sifat domba Dolly indentik dengan induknya.
5) Tidak, karena melanggar etika moral dan agama. Teknik kloning tersebut tidak
menggunakan sel sperma dan ovum seperti seharusnya.

4. Teknologi transfer gen pada tumbuhan


a. Teknik transfer gen digunakan untuk menyisipkan gen organisme tertentu ke organisme
yang lain.
b. Teknik yang bisa digunakan untuk proses transfer gen, diantaranya: 1). Fusi sel; 2).
Penggunaan senyawa kimia; 3). Elektroporasi; 4). Injeksi menggunakan vektor virus; 5)
Mikroinjeksi.
c. Transfer gen dilakukan dengan menyisipkan gen penghasil toksin milik Bacillus
thuringiensis ke plasmid bakteri Agrobacterium tumefaciens. Selanjutnya, bakteri
Agrobacterium tumefaciens diinjeksikan ke tumbuhan. Di dalam sel-sel tumbuhan, bakteri
tersebut akan menyisipkan plasmidnya ke dalam DNA tumbuhan sehingga gen penghasil
toksin ikut bergabung dengan DNA tumbuhan. Pada proses ini, Agrobacterium tumefaciens
disebut sebagai vektor.
d. Tanaman yang sudah menerima transfer gen memiliki sifat yang diinginkan, misalnya lebih
tahan hama.

5. Teknik Hibridoma
Sifat sel bastar adalah memiliki sifat gabungan antara dua sel yang digabungkan.
a. Antibodi yang dihasilkan oleh sel darah putih.
b. Pembahasan:
1) Antibodi dibentuk dengan cara menggabungkan interferon ke dalam sel limpa mencit.
2) Antibodi tidak bersifat spesiifik.
c. Pembahasan:
1) Teknik hibridoma adalah teknik pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi antara sel B
limfosit dengan sel kanker. Sifat dari sel hibridoma ini adalah imortal. Proses pembuatan
dari sel hibridoma adalah sebagai berikut, pertama-tama dilakukan proses imunisasi
dengan menggunakan antigen tertentu. Kemudian dipisahkan sel B-limfosit dari organ
limpa, lalu sel ini difusikan dengan sel kanker immortal. Tahapan fusi sel hibridoma ini
dilakukan dengan membuat membran sel menjadi lebih permeabel. Sel hibrid hasil fusi
inilah yang disebut sebagai sel hibridoma yang merupakan sel imortal yang dapat
menghasilkan antibodi.
2) Sifat dari sel hibridoma ini adalah immortal (sel abadi karena mampu bertahan hidup,
membelah dan memperbanyak diri dalam jumlah tak terbatas dalam media kultur.

6. Polemik makhluk hidup transgenik


a. Bentuk kekhawatiran terhadap kedua hal tersebut adalah adanya pencemaran gen dan
hilangnya plasma nutfah.
b. Iya, karena keberadaan organisme transgenik dapat mengancam keseimbangan
keanekaragaman hayati di dalam ekosistem.

Soal Tantangan
a. Kelebihan tanaman transgenik adalah mempunyai sifat-sifat unggul diantaranya memiliki
produktivitas yang lebih tinggi, tahan terhadap hama, toleran terhadap herbisida, dan
mengandung kualitas nutrisi yang lebih baik.
b. BPOM mensyaratkan produk makanan olahan yang mengandung bahan transgenik di atas 5%
wajib mencantumkan kode Pangan Rekayasa Genetika (RPG). Pencantuman kode RPG membuat
masyarakat sebagai konsumen diberi hak untuk memilih sehingga masyarakat dapat membeli
produk makanan transgenik atau non-transgenik
c. Tanaman padi, kedelai, papaya, kentang, ubi jalar, dan tomat

Quick Test
1. Jawaban : A
Pembahasan : golden rice merupakan tanaman transgenik hasil dari teknik rekayasa genetika.
Tanaman transgenik ini mempunyai kelebihan beta-karoten dibanding dengan beras normal.
2. Jawaban : E
Pembahasan : pengklonan DNA melibatkan DNA asing, plasmid, dan EcoRI
Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan: Fermentasi terjadi secara anaerob, artinya tidak membutuhkan oksigen.
Fermentasi juga merupakan penguraian yang tidak sempurna karena hanya dihasilkan 2 ATP.

2. Jawaban: B
Pembahasan:
No. Bahan Mikroorganisme Hasil
1. Susu Slactobacillus Yoghurt
2. Kedelai Rhizopus Tempe
3. Kedelai Aspergillus Kecap
4. Singkong Saccharomyces Tapai

3. Jawaban: E
Pembahasan: Bioteknologi konvensional menggunakan sifat alami organisme dan menghasilkan
produk dalam jumlah sedikit, sedangkan bioteknologi modern memanfaatkan rekayasa genetika
dan menghasilkan produk dalam jumlah yang banyak.

4. Jawaban: B
Pembahasan: teknik rekayasa genetika menggunakan DNA untuk disisipi gen lain sehingga dapat
membentuk suatu produk yang diinginkan.

5. Jawaban: B
Pembahasan: Istilah transgenik digunakan untuk suatu hewan atau tumbuhan yang sudah
mengalami proses rekayasa genetika.

6. Jawaban: D
Pembahasan: Teknik kultur jaringan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang bersifat
identik dengan induknya. Teknik yang memiliki tujuan yang sama adalah setek batang, setek
daun, cangkok, dan merunduk.

7. Jawaban: A
Pembahasan: Sifat totipotensi sel tumbuhan merupakan sifat sel yang mampu menjadi individu
baru yang utuh jika berada pada lingkungan yang sesuai. Sifat totipotensi sel tumbuhan ini
digunakan sebagai dasar untuk membiakkan tumbuhan dengan teknik kultur jaringan.

8. Jawaban: E
Pembahasan: enzim restriksi berfungsi untuk memotong fragmen DNA, seemetara itu enzim
ligase berfungsi untuk menyambungkan fragmen DNA.

9. Jawaban: C
Pembahasan: Teknik kultur jaringan dapat menghasilkan bibit kelapa sawit dalam jumlah banyak
dengan waktu yang singkat.
10. Jawaban: B
Pembahasan: Teknologi DNA rekombinan telah mungkinkan bagi kita untuk: mengisolasi DNA
dari berbagai organisme, menggabungkan DNA yang berasal dari organisme yang berbeda
sehingga terbentuk DNA rekombinan, memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel organisme
prokariot maupun eukariot hingga DNA rekombinan dapat berepilkasi dan bahkan dapat
diekspresikan.

11. Jawaban: C
Pembahasan: Penggunaan bakteri tersebut secara masal akan menyebabkan pencemaran gen.
Akibatnya alat-alat yang terbuat dari plastik yang bukan merupakan target akan cepat rusak.

12. Jawaban: C
Pembahasan: Tahapan teknik kloning embrio:
- Pengambilan sel telur dan sperma dari induk sapi.
- Fertilisasi di cawan petri.
- Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio.
- Penanaman embrio dalam rahim sapi betina lain.
- Embrio berkembang menjadi janin.
- Janin dilahirkan menghasilkan anak sapi yang sifatnya sama dengan
induknya.

13. Jawaban: D
Pembahasan: kloning dengan transfer inti menggunakan satu induk (betina), sedangkan
kloning embrio menggunakan dua induk (jantan dan betina).

14. Jawaban: C
Pembahasan: Pencangkokan gen ke dalam genom bakteri E. coli dilakukan dengan
memotong plasmid bakteri E. coli kemudian menyambungnya dengan gen yang mengode
produksi insulin. Proses tersbeut melibatkan enzim restriksi dan ligase.

15. Jawaban: B
Pembahasan: Proses untuk menghasilkan antibodi monoklonal adalah dengan
menggabungkan (fusi) sel-sel limfosit B ke dalam sel-sel tumor. Proses tersebut disebut
dengan teknik hibridoma.

16. Jawaban: C
Pembahasan: proses tersebut prinsipnya menggabungkan dua sel berbeda untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.

17. Jawaban: E
Pembahasan: Penemuan tersebut memungkinkan membentuk individu baru melalui
rekayasa genetika tanpa perlu induk jantan dan betina. Hal tersebut melanggar moral
dan etika agama jika diterapkan pada manusia.

18. Jawaban: C
Pembahasan: kemungkinan terbesar penyebab penurunan kesuburan tanah adalah
adanya pencemaran gen dari tomat transgenik, salah satunya dalaha perpindahan sifat
resistensi dari daun ke akar. Akibatnya bakteri dan organisme tanah yang menyebabkan
kesuburan mati.

19. Jawaban: B
Pembahasan: makanan transgenik dikhawatirkan mengandung protein asing yang
bersifat toksik atau mengakibatkan alergi.

20. Jawaban: B
Pembahasan: hal tersebut dapat mengakibatkan pencemaran gen yang terjadi pada
tanaman lain akibat persebaran serbuk sari.

B. Isian

1. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi konvensional
menggunakan sifat alami organisme dan menghasilkan produk dalam jumlah sedikit,
sedangkan bioteknologi modern memanfaatkan rekayasa genetika dan menghasilkan
produk dalam jumlah yang banyak.
2. Pembuatan tempe dapat dianggap sebagai proses bioteknologi karena memanfaatkan
sifat alamiah dari mikroorganisme Rhizopus untuk menghasilkan suatu produk.
3. Bioteknologi kultur jaringan karena dapat memperoleh bibit baru tanpa harus melalui
proses penyerbukan dan dihasilkan dalam waktu singkat dengan jumlah yang banyak.
4. enzim restriksi berfungsi untuk memotong fragmen DNA, seemetara itu enzim ligase berfungsi
untuk menyambungkan fragmen DNA.
5. a.Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan
bisa ditemukan pada sel hidup. Di dalam satu sel, dapat ditemukan lebih dari satu
plasmid dengan ukuran yang sangat bervariasi namun semua plasmid tidak
mengkodekan fungsi yang penting untuk pertumbuhan sel tersebut.

b. Agar dapat digunakan sebagai vektor, plasmid harus memiliki syarat-syarat


diantaranya sebagai berikut:
1) Ukurannya relatif kecil dibanding dengan pori dinding sel inangnya
2) mempunyai sekurang-kurangnya 2 gen marker yang dapat menandai masuk
tidaknya plasmid ke dalam sel inang
3) mempunyai tempat pengenalan restriksi sekurang-kurangnya di dalam salah satu
marker yang dapat digunakan sebagai tempat penyisipan fragmen DNA asing
4) memiliki titik awal replikasi sehingga dapat melakukan replikasi dalam sel inang

6.
a. Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas. Ketika kita makan,
pankreas melepaskan hormon insulin yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa
menjadi energi dan disebarkan di seluruh tubuh. Hormon yang satu ini juga membantu
tubuh menyimpan energi tersebut.
b. Dengan memanfaatkan sel pankreas sebagai penghasil hormon insulin.
c. Dengan cara teknik pengklonan DNA dan rekombinasi DNA
d. Dengan cara bioteknologi modern, karena dapat diperoleh jumlah yang banyak dalam
waktu yang singkat.
7.
a. Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop
saja. Antibodi monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Sel hibridoma
merupakan fusi sel dan sel. Pembuatan sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama
yaitu imunisasi, fusi, dan kloning.
b. Antibodi monoklonal dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit kanker secara
spesifik.

8. a. Kloning adalah proses menghasilkan individu dari jenis yang sama dan identik secara
genetika.
b. Kloning transfer inti. Karena Dolly merupakan hasil kloning mammalia pertama di
dunia

9. Dengan cara kloning dengan transfer embrio, yatiu suatu proses dimana embrio dipindahkan
dari seekor hewan betina yang bertindak sebagai donor pada waktu embrio tersebut belum
mengalami implantasi, kepada seekor betina yang bertindak sebagai penerima sehingga resepien
tersebut menjadi hamil.

10.
a. Dengan bantuan bakteri Rhizobium yang akan mengubah nitrogen bebas di udara
menjadi senyawa nitrogen yang dapat diserap oleh tumbuhan.
b. Simbisosis bakteri Rhizobium leguminoserum dengan akar tumbuhan polong-
polongan.
c. Dengan cara transfer gen.

C. Soal Analisis

1. Kekhawatiran penggunaan produk transgenik lebih condong kepada bahaya zat asing
yang ada pada prduk tersebut terhadap kelangsungan hidup manusia dan juga
keseimbangan eksositem secara menyeluruh.
2. Masalah yang muncul, misalnya teknik kloning yang berhasil enciptakan domba Dolly
tanpa perlu organisme pejantan. Hal tersebut tentu akan melawan etika moral dan
agama.
3. Pembahasan: Contoh: Padi tahan hama
a. Padi tersebut akan tahan terhadap hama
b. Dengan teknik transfer gen dan rekombinasi DNA

Anda mungkin juga menyukai