Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

“APBN DAN APBD”

Oleh :

Kelompok 1 :

1. A. Alifullah Kaf Bara (1)


2. Andi Gempar Palarungi Taufik (6)
3. Andi Tenri Zaskia Batari Rezky (7)
4. Annisa Risqi (9)
5. Athar Chesta Adabi (10)
6. Khamila Al Iqlima (18)
A. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Penyusunan APBN

1. Pengertian APBN
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015
Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2014, dikatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan tahunan
pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah suatu
daftar yang memuat rincian pendapatan dan pengeluaran negara
untuk waktu tertentu, biasanya satu tahun (1 Januari – 31
Desember).

2. Fungsi APBN
Anggaran pendapatan dan belanja negara harus memenuhi fungsi
alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
a. Fungsi alokasi. Mengandung arti bahwa anggaran negara harus
diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian. Di dalam APBN, dijelaskan sumber pendapatan
dan pendistribusiannya. Pajak merupakan pendapatan paling
besar bagi pemerintah, yang setelah diterima akan
dialokasikan ke berbagai sektor pembangunan, seperti
jembatan, jalan, tamanu mum, dan pengeluaran lainnya.
b. Fungsi distribusi. mengandung arti bahwa kebijakan
anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan. Pajak yang ditarik dari masyarakat dan masuk
ke dalam APBN tidak selalu didistribusikan untuk
kepentingan umum, melainkan dapat pula didistribusikan
dalam bentuk dana subsidi dan dana pension. Pengeluaran
pemerintah semacam ini disebut transfer payment.
c. Fungsi stabilitas. Sebagai pedoman agar pendapatan dan
pengeluaran keuangan negara teratur sesuai dengan yang
telah ditetapkan. Penetapan APBN sesuai alokasi yang
ditentukan akan menjaga kestabilan arus uang dan barang
sehingga dapat menghindari terjadinya inflasi dan deflasi.

3. Tujuan Penyusunan APBN


APBN mempunyai tujuan untuk mengatur pendapatan dan
pengeluaran negara, agar peningkatan produksi dan kesampatan
kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai
sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujudkan. Tujuan
penyusunan APBN adalah untuk menyesuaikan dengan asumsi dasar
makro.

B. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan APBD

1. Pengertian APBD
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
Tentang Perubahan Ketua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
dikatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya
disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan
daerah yng dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan
DPRD. Tahun anggaran APBD meliputi masa 1 tahun (1 Januari – 31
Desember).

2. Fungsi APBD
APDB mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi
distribusi, dan stabilisasi.
a. Fungsi otorisasi. Bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapat an dan belanja pada tahun yang
bersangkutan.
b. Fungsi perencanaan. Bahwa anggaran daerah menjadi
pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan
pada tahun yang bersangkutan.
c. Fungsi pengawasan. Bahwa anggaran daerah menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
d. Fungsi alokasi. Bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber
daya,serta meningkatkan kan efesiensi dan efektifitas
perekonomian.
e. Fungsi distribusi. Bahwa kebijakan anggaran daerah harus
memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
f. Fungsi stabilisasi. Menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian
daerah.
3. Tujuan APBD
APBD disusun sebagai pedoman pendapatan dan belanja dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan daerah ,dengan ini kesalahan,
pemborosan dan penyelewengan yang merugikan dapan dihindari.

Anda mungkin juga menyukai