Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian APBN dan APBD


1. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN
berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran
negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN,
dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan UndangUndang.
2. Pengertian APBD
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu
tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

B. Fungsi dan Tujuan APBN & APBD


1.Fungsi dan Tujuan APBN
Penyusunan APBN bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara keseluruhan.
Fungsi adanya APBN, antara lain sebagai berikut :
a. Fungsi Otoritas
Poin-poin yang tercantum dalam APBN, seperti pendapatan negara, pengeluaran
negara, keseimbangan dan defesit yang terjadi dapat digunakan sebagai dasar atau
pendapatan.
b. Fungsi Perencanaan
Seperti halnya kasus perencanaan anggaran oleh ibu rumah tangga, APBN berfungsi
sebagai perencanaan mengenai bagaimana membelanjakan uang negara, seberapa besar
pendapatan yang seharusnya akan diterima.
c. Fungsi Pengawasan
Sebagai fungsi pengawasan, artinya bahwa dengan adanya APBN yang telah merinci
dengan jelas angka-angka yang harus dikeluarkan pada pos tertentu maka pemerintah
dapat melakukan pengawasan.
2.Fungsi dan Tujuan APBD

1
Tujuan penyusunan APBD adalah membantu pemerintah daerah mencapai tujuan
fiskal dan meningkatkan koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintah daerah.
Fungsi APBD antara lain sebagai berikut :
a. Fungsi Otorasi
Anggaran daerah menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada
tahun yang bersangkutan.
b. Fungsi Perencanaan
Anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen di daerah dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
c. Fungsi Pengawasan
Anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

C. Pendapatan Negara dan Daerah


1. Penerimaan Pajak
Penerimaan perpajak adalah penerimaan pemerintah pusat yang berasal dari
penerimaan perpajakan yang terdiri atas penerimaan pajak dalam negeri dan penerimaan
pajak perdagangan internasional. Pajak dalam negeri adalah semua penerimaan negara
yang berasal dari pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, serta pajak
penilaian atas barang mewah.
2. Penerimaan Negara Yang Bukan Pajak
Penerimaan negara yang bukan pajak (PNBB) adalah penerimaan pemerintah pusat
yang tidak berasal dari perpajakan. PNBB terdiri atas penerimaan sumber daya alam
(SDA), penerimaan bagian pemerintah atas laba dan PNBB lainnya.

D. Pengeluaran Negara dan Daerah


1.Pengeluaran Pemerintah Pusat
Anggaran belanja pemerintah pusat dikelompokkan atas belanja pemerintah pusat
menurut organisasi, belanja pemerintah pusat menurut fungsi, belanja pemerintah pusat
menurut jenis belanja.
a).Belanja pemerintah pusat menurut organisasi adalah pengelompokan belanja menurut
aklokasinya kepada kementerian negara, sesuai dengan program rencana kerja pemerintah
yang akan dibelanjakan.
b).Belanja pemerintah pusat menurut fungsi adalah pengelompokan belanja menurut
alokasinya untuk menjajankan fungsi pelayanan umum.

2
c).Belanja pemerintah pusat menurut jenis, adalah pengelolahan belanja menurut
alokasinya untuk membiayai belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran
bunga utang, subsidi, dan belanj lain-lain.
2. Transfer Daerah
Transfer kedaerah adalah pengeluaran negara dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi fiskal berupa dana perimbangan serta dana otonomi khusus dan penyayasan.
a. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk menandai kebutuhan daerah dalam rangka desentrasi
umum, dan dana alokasi khusus.

E. Pengaruh APBN dan APBD Terhadap Perekonomian


1. Pengaruh APBN Terhadap Perekonomian
Keberadaan APBN mempunyai dampak besar terhadap perekonomian. Tampa adanya
APBN ngara tidak memiliki pedoman dalam melaksanakan seluruh kegiatan, termasuk
dalam melaksanakan pembangunan ekonomi serta tidak memiliki alat yang tepat untuk
memperbaiki perekonomian. Secara rinci, dampak atau pengaruh APBN terhadap
perekonomian adalah sebagai berikut.
a. APBN Memberi Pedoman Bagi Kegiatan Pembangunan Ekonomi
Jika dalam APBN prioritas pembangunan ditunjukkan pada bidang industri maka
pemerintah tentu akan lebih banyak melakukan pembangunan dibidang industri begitu
juga untuk prioritas.
b. APBN Dapat Digunakan Sebagai Alat Perbaikan Perekonomian
Apabila negara mengalami gejala ekonomi yang buruk. APBN dapat digunakan
sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian.
c. APBN Dapat Mempengaruhi Perubahan Harga Secara Keseluruhan
Jika dalam penyusunan APBN pemerintah menurunkan atau menghilangkan subsidi
BBM, berarti harga BBM akan naik.
d. APBN Dapat Mempengaruhi Tingkat Produktivitas Perusahaan
Untuk meningkatkan penerimaan negara pemerintah menaikan tarif pajak ekspor.
2. Pengaruh APBD Terhadap Perekonomian
a. APBD mampu memberikan pedoman bagi kegiatan pembangunan ekonomi didaerah.
Dengan adanya APBD, pemerintah daerah memiliki pedoman yang jelas dalam
melaksanakan pembangunan ekonomi sehingga semua kegiatan dapat terarah.

3
b. APBD dapat digunakan sebagai alat perbaikan perekonomian. Jika daerah mengalami
gejala ekonomi yang buruk, misalnya mengalami ekonomi biaya tinggi, APBD dapat
digunakan untuk memperbaiki perekonomian.
c. APBD dapat mempengaruhi perubahan harga didaerah, misalnya: dalam rangka
meningkatkan PAD, pemerintah daerah menaikan tarif beberapa pungutan seperti tarif
pendaftaran masuk rumah sakit, pajak hotel. Semua kenaikan tarif tersebu tentu akan
berpengaruh terhadap harga barang dan jasa.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
APBD dan APBN disusun untuk memperoleh gambaran lebih dalam tentang
kondisi keuangan pusat atau daerah serta menilai kinerja pemerintah dalam mengelola
keuangan dan memperkirakan kondisi keuangan dimasa depan. APBD dan APBN disusun
dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan daerah dari penerimaan yang direncanakan
supaya mendapat sasaran yang ditetapkan, antara lain untuk menciptakan pertumbuhan
ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

C. Saran
Tentunya masih banyak lagi yang perlu atau bisa kita pelajari mengenai APBN atau
APBD ini, seperti untuk apa saja digunakannya atau bagaimana mekanisme atau proses
penyusunan APBN dan APBD dan juga banyak hal lainnya lagi yang bisa kita pelajari
berkenaan dengan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan APBN atau APBD.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://pengayaan.com/tujuan-penyusunan-apbn-dan-apbd
http://hadi-detected.blogspot.co.id/2012/04/makalah-apbn-apbd.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-apbn-apbd
http://didisuryadi94.blogspot.co.id/2014/01/makalah-apbn-apbd.html
http://www.artikelsiana.com/2015/08/apbn-apbd-pengertian-tujuan-fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai