Keuangan Daerah
Oleh :
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)....................2
2.2 Prinsip-prinsip pada APBD............................................................................3
2.3 Kebijakan APBD............................................................................................4
2.4 Penyusunan APBD.........................................................................................5
2.5 Penetapan Anggaran Daerah (APBD)..........................................................18
BAB III PENUTUP...............................................................................................23
Kesimpulan.........................................................................................................23
Daftar Pustaka....................................................................................................25
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan
dengan peraturan daerah. Suatu daerah tidak akan dapat menjalankan kegiatan
pemerintahan tanpa adanya anggaran, oleh karena itu setiap tahunnya APBD
Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang penyusunan dan penetapan
1.2 Rumusan Masalah
APBD
1
BAB II
PEMBAHASAN
adalah suatu rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh
Demikian pula semua pengeluaran daerah dan ikatan yang membebani daerah
keuangan daerah, maka APBD menjadi dasar pula bagi kegiatan pengendalian,
Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu mulai 1
2
3
batas tertinggi untuk setiap jenis belanja. Jadi, realisasi belanja tidak boleh
sebagaimana bunyi penjelasan dalam Undang Undang No. 17 Tahun 2003 tentang
tahun tertentu.
6. Kas : Azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran dibebani pada
2.3 Kebijakan APBD
mencakup hal-hal yang sifatnya kebijakan umum dan tidak menjelaskan hal-hal
strategi pencapaiannya;
pencapaiannya. (Peraturan MenteriDalam Negeri No 22 th 2011)
2.4 Penyusunan APBD
A. Siklus Anggaran
provinsi.
kabupaten/kota.
uang, barang dan/atau jasa pada tahun anggaran yang berkenaan harus
Daerah (RPJMD) dengan menggunakan bahan dari Renja SKPD untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Pusat.
paling lambat akhir bulan Mei sebelum tahun anggaran berkenaan. RKPD
menyusun Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) yang menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah
penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Pedoman
antara lain:
Rancangan KUA memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program-
program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan
belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi
Dalam menyusun rancangan KUA, kepala daerah dibantu oleh Tim Anggaran
KUA yang telah disusun, disampaikan oleh sekretaris daerah selaku koordinator
pengelola keuangan daerah kepada kepala daerah, paling lambat pada awal bulan
Juni.
9
pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan
TAPD bersama panitia anggaran DPRD. Rancangan KUA yang telah dibahas
selanjutnya disepakati menjadi KUA paling lambat minggu pertama bulan Juli
DPRD untuk dibahas paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran
Rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi PPAS paling
pimpinan DPRD. Dalam hal kepala daerah berhalangan, yang bersangkutan dapat
KUA dan PPAS. Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, penandatanganan
nota kepakatan KUA dan PPAS dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk oleh pejabat
yang berwenang.
Berdasarkan nota kesepakatan yang berisi KUA dan PPAS, TAPD menyiapkan
rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA SKPD
kerja; dan
SKPD.
dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan termasuk efisiensi dalam
masing program dan kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk tahun yang
prestasi kerja yang akan dicapai dari program dan kegiatan.RKA-SKPD yang
telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut
oleh TAPD.
12
prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen
peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang
a. ringkasan APBD;
dan kegiatan;
pembiayaan.
pungutan/harga;
b. untuk belanja mencakup dasar hukum, satuan volume/tolok ukur, harga satuan,
Rancangan peraturan daerah tentang APBD yang telah disusun oleh PPKD
daerah.
beserta lampirannya kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan
dilaksanakan.
berpedoman pada KUA, serta PPA yang telah disepakati bersama antara
15
mengikat dan belanja yang bersifat wajib. Belanja yang bersifat mengikat
merupakan belanja yang dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan
oleh pemerintah daerah dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulan
dalam tahun anggaran yang bersangkutan, seperti belanja pegawai, belanja barang
dan jasa. Sedangkan Belanja yang bersifat wajib adalah belanja untuk terjaminnya
penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh Bupati paling lama 3 (tiga) hari kerja
b. KUA dan PPA yang disepakati antara kepala daerah dan pimpinan DPRD;
Bupati/Walikota paling lama 15 (lima betas) hari kerja terhitung sejak diterimanya
APBD.
daerah tentang penjabaran APBD yang telah dievaluasi ditetapkan oleh kepala
daerah menjadi peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah
dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD tersebut dilakukan paling
Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk dan
daerah yang menetapkan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala
tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD kepada
gubernur bagi kabupaten/kota paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan.
18
9. Perubahan APBD
terjadi:
pembahasan akan terjadi diskusi antara pihak Panitia Anggaran Legislatif dengan
Menurut ketentuan dari Pasal 104 Permendagri No. 13 Tahun 2006, Raperda
Pengambilan keputusan bersama ini harus sudah terlaksana paling lama 1 (satu)
bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dimulai. Atas dasar persetujuan
tentang APBD yang harus disertai dengan nota keuangan. Raperda APBD tersebut
antara lain memuat rencana pengeluaran yang telah disepakati bersama. Raperda
evaluasi dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja. Evaluasi ini bertujuan demi
antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur, serta untuk meneliti sejauh
peraturan yang lebih tinggi dan/atau peraturan daerah lainnya. Hasil evaluasi ini
20
3. Penetapan Perda tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran
APBD
anggaran sebelumnya. Setelah itu Perda dan Peraturan Kepala Daerah tentang
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UU 17/2003) dan Peraturan Pemerintah
sebagai berikut:
58/2005)
21
disepakati menjadi Kebijakan Umum APBD (Pasal 34 ayat (2) dan (3) PP
58/2005).
PP 58/2005).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
oleh DPRD.
1. Kesatuan
2. Universalitas
3. Tahunan
4. Spesialitas
5. Akrual
6. Kas
a. Siklus Anggaran
23
24
APBD
9. Perubahan APBD
Penjabaran APBD
Daftar Pustaka
http://artipengetahuan.blogspot.com/2013/02/penetapan-anggaran\
daerah- apbd.html
http://www.bpk.go.id/web/?page_id=2218
http://addyarchy07.blogspot.com/2011/12/struktur-penyusunan-dan
penetapan- apbd.html
25