Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Penerimaan dan Pengeluaran Daerah


(Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi)

Di susun oleh :
Aji
Anisa
Novita Sari
Ramanda
Tomas

SMA NEGERI O1 BETUNG


TA 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Penerimaan dan Pengeluaran Daerah guna memenuhi tugas mata
pelajaran Ekonomi. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Betung, 15 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Maksud dan Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penerimaan Daerah...........................................................................................3
B. Pengeluaran Daerah...........................................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpuan..........................................................................................................5
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anggaran merupakan suatu alat perencanaan mengenai pengeluaran dan


penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya disusun untuk
satu tahun. Di samping itu, anggaran merupakan alat kontrol atau pengawasan
terhadap baik pengeluaran maupun pendapatan belanja dimasa yang akan datang.
Memang perlu disadari, bahwa setiap struktur pemerintahan menuntut suatu sistem
keuangan yang dapat menjamin kelancaran pemerintahan dan pembangunan,
khususnya dalam tugas pemerintah sebagai unit pelaksana ekonomi yang
menyediakanbarang-barang publik yang manfaatnya sangat luas dan dapat dinikmati
oleh banyak orang (Suparmoko: 2003). Dewasa ini hampir setiap pemerintah ikut
campur tangan dalam kegiatan Ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah
memberi konsekuensibahwa pemerintah harus mengeluarkan anggaran untuk
membiayai kegiatannya, karena membutuhkan aparat, investasi, sarana dan prasarana,
pemerintah harus mengeluarkan biaya untuk mencapai tujuan pembangunan.Rincian
tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahun tercatat dalam anggaran
Pendapatan dan Belanja daerah. Dalam pelaksanaan kebijaksanaan fiskal, Anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) di hadapkan pada kondisi yang sulit dan
dilematis. Di 2 satu sisi seiring dengan kompleknyakadar permasalahan justru
dibutuhkan untuk menciptakan stabilitas guna mempercepat usahapembangunan
perekonomian nasional. Disisi lain, APBD dihadapkan pada suatu kondisi ekonomi
yang sulit, berkaitan dengan keterbatasan mobilisasi sumber-sumber pembiayaan.
Dengan demikian, pemerintah menghadapi permasalahan perekonomian yang
komplek dan harus diselesaikan dengan anggaran yang terbatas. APBD juga
dihadapkan pada tantangan yang berat baik pada posisi penerimaanmaupun 2
pengeluaran, dan pembiayaan anggaran. Namun APBD justru diharapkan mampu
berperan dalam menciptakan stimulasi fiskal bagi bergeraknya roda perekonomian
masyarakat. Hal ini berarti, diperlukan pengeluaran pemerintah yang cukup besar
untuk penciptaan dan perluasan lapangan pekerjaan produktif, pemenuhan kebutuhan
masyarakat terutama di bidang pendidikan, kesehatan, sertapengadaan subsidi bagi
beberapa jenis komoditi yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

1
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu tahun anggaran.
APBD merupakan rencana pelaksanaan semua pendapatan daerah dan semua belanja
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dalam satu tahun anggaran tertentu.
Pemungutan semua penerimaan daerah bertujuan untuk memenuhi target yang
ditetapkan dalam APBD. Demikian pula semua pengeluaran daerahdan ikatan yang
membebani daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dilakukan sesuai jumlah
dan sasaran yang ditetapkan dalam APBD.

Dengan berlakunya Undang-Undang No. 32 tahun 3 2004 tentang pemerintah


daerah dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, membawa konsekuensi terhadap penyediaan
sumber-sumber keuangan daerah yang sebanding denganbanyaknya kegiatan
pelayanan kepada masyarakat. Pemberian otonomi daerah berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, karena memberikan kebebasan kepada
pemerintah daerah untuk membuat rencana keuangannya sendiri dan membuat
kebijakankebijakan yang dapat berpengaruh pada kemajuan daerahnya. Pertumbuhan
ekonomi mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan ekonomi
dengan mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
dengan masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang akan
mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut (Kuncoro,
2004).

Dengan adanya Otonomi Daerah yang ditetapkan oleh pemerintahsangat


mempengaruhi besarnya APBD, karena setiap daerah mempunyai wewenang untuk
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan yang
diperlukan daerah tersebut.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah?

C. Maksud dan Tujuan


Untuk mengetahui pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penerimaan Daerah

Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. Menurut Pasal 57
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
semua penerimaan daerah dilakukan melalui rekening kas umum daerah. Bendahara
penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya dalam waktu 1 hari kerja. Setiap penerimaanharus didukung oleh
bukti yang lengkap atas setoran dimaksud. Selanjutnya, dalamPasal 58 dinyatakan,
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilarang melakukan pungutan selain dari yang
ditetapkan dalam peraturan daerah. SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau
menerima dan/atau kegiatannya berdampak pada penerimaan daerah wajib
mengintensifkan pemungutan dan penerimaan tersebut. Pasal 17 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
menyatakan bahwa penerimaan daerah terdiri ataspendapatan daerah dan penerimaan
pembiayaan daerah. Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Penerimaan pembiayaan
daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali balk pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Sumber-sumber penerimaan daerah


1. Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari
sumbersumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Undang-
Undang yang terdiri dari :
a. Pendapatan pajak daerah
b. Pendapatan retribusi daerah
1) Retribusi jasa umum
2) Retribusi jasa usaha
3) Retribusi perizinan tertentu
c. PAD yang sah
d. Pendapatan dari pengembalian

3
B. Pengeluaran Daerah

Menurut permendagri 13 thn 2006, Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar
dari kas daerah. Dimana Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah.

Pengeluaran daerah terdiri atas :


1. Belanja Daerah
Belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang
dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh
kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan
umum.ada beberapa jenis belanja yaitu
a. Belanja tidak langsung
Yaitu belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung dibagi
menurut jenis belanja yang terdiri dari belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah,
bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga.
b. Belanja Langsung
Merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan.Kelompok belanja langsung dari suatu
kegiatan dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari: belanja pegawai, belanja
barang dan jasa, dan belanja modal. Ketiga jenis belanja langsung untuk
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah ini dianggarkan pada
belanja SKPD bersangkutan.

2. Pengeluaran pembiayaan daerah


Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit
atau untuk memanfaatkan surplus

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. Menurut Pasal 57
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
semua penerimaan daerah dilakukan melalui rekening kas umum daerah. Bendahara
penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya dalam waktu 1 hari kerja. Pengeluaran Daerah adalah uang yang
keluar dari kas daerah. Dimana Kas Umum Daerah adalah temp atpenyimpanan uang
daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan
daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah. Sumber
penerimaan daerah ada banyak begitu juga dengan pengeluaran.

B. Saran

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
dan pembaca mengenai pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://bapenda.pesisirbaratkab.go.id/informasi/id/3/sumber-sumber-
penerimaandaerah.html
https://www.wikiapbn.org/penerimaan-daerah/
http://merrytrianiii.blogspot.com/2013/06/pengeluarandaerah.html#:~:text=Menurut
%20permendagri%2013%20thn%202006,untuk%20me
mbayar%20seluruh%20pengeluaran%20daerah.

Anda mungkin juga menyukai