Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

APBN DAN APBD

Oleh:
ANDIKA NAWAWI
XI IPS

SMA AL AMIN PAMIJAHAN BOGOR


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalwat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian APBN dan APBD............................................................... 2

B. Fungsi ABPN dan APBD...................................................................... 2

C. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD................................................. 3

D. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah........................ 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 5

B. Saran..................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem prosedur, format, dan struktur APBN dan APBD yang berlaku
selama ini kurang mampu mendukung tuntutan perubahan sehingga perlu
perencanaan yang sistematis, terukur dan komprehensif.
Terdapat berbagai definisi tentang arti penganggaran, namun secara
umum penganggaran (budgeting) dapat diartikan sebagai suatu cara atau
metode yang sistematis untuk mengalokasikan sumber-sumber daya
keuangan. Sedangkan anggaran (budget) dirumuskan sebagai rencana yang
dituangkan dalam angka-angka finansial.
Berkaitan dengan organisasi pemerintahan, penganggaran berarti proses
pengalokasian sumber daya keuangan negara yang terbatas untuk digunakan
10 membiayai pengeluaran oleh unit pemerintahan (kementerian dan lembaga
sebagai pengguna anggaran).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian APBN dan APBD?
2. Apa saja fungsi APBN dan APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan daerah?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian APBN dan APBD


1. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci
yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu
tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan
pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-
Undang.
2. Pengertian APBD
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

B. Fungsi ABPN dan APBD


Fungsi APBN dan APBD menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003, yaitu sebagai berikut.
1. Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah
menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
yang bersangkutan.
2. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara dan
daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan
pada tahun yang bersangkutan.

2
3

3. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara dan
daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
4. Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah
harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara
dan daerah harus memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

C. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD


Tujuan penyusunan APBN atau APBD adalah sebagai pedoman
penerimaan dan pengeluaran negara atau daerah, agar terjadi keseimbangan
yang dinamis, demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan
kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Adapun tujuan
akhirnya adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur material dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan UUD 1945, pemerintah wajib menyusun APBN. Sebelum
menjadi APBN, pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (RAPBN). Di Indonesia, pihak yang bertugas menyusun
RAPBN adalah pemerintah, dalam hal ini presiden dibantu para menterinya.
Biasanya, presiden menyusun RAPBN dalam bentuk nota keuangan. Nota
keuangan tersebut kemudian disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) untuk disidangkan. RAPBN biasanya disampaikan sebelum tahun
anggaran yang akan dilaksanakan. RAPBN yang diajukan presiden kepada
DPR akan disidangkan dan dibahas kelayakannya oleh DPR. Jika disetujui
oleh DPR, RAPBN tersebut akan menjadi APBN. APBN ini akan
dikembalikan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Jika RAPBN tersebut
4

ditolak DPR, pemerintah harus menggunakan kembali APBN tahun lalu tanpa
perubahan.

D. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah


1. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan
sumber daya ekonomi yang secara langsung dikuasai dan dimiliki oleh
pemerintah (pusat maupun daerah) dan secara tidak langsung dimiliki
oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran
pemerintah dapat dibedakan menurut dua klasifikasi, sebagai berikut.
Pengeluaran rutin pemerintah, yaitu pengeluaran untuk pemeliharaan
atau penyelenggaraan pemerintah sehari-hari. Termasuk dalam
pengeluaran rutin, yaitu belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah
otonom, bunga, dan cicilan utang luar negeri.
Pengeluaran pembangunan, yaitu pengeluaran untuk pembangunan,
baik fisik seperti jalan, jembatan, gedung-gedung dan pembelian
kendaraan dinas, maupun pembangunan non fisik spiritual, seperti
penataran dan pelatihan.
2. Jenis-Jenis Pengeluaran Daerah
Seperti halnya pengeluaran negara dalam APBN, pengeluaran daerah
juga merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam setiap
penyusunan APBD. Secara singkat, komponen yang menyusun APBD,
yaitu pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan. Secara umum
komposisi pengeluaran bagi daerah adalah sama dengan komposisi
pengeluaran negara. Setiap daerah memiliki komposisi pengeluaran
daerah yang berbeda-beda. Bagaimanapun, komposisi dari APBD suatu
daerah harus disesuaikan dengan perkembangan keuangan pemerintah
daerah yang bersangkutan. Setiap daerah tidak harus memaksakan diri
untuk memperbesar pengeluaran tanpa diimbangi dengan kemampuan
pendapatannya, khususnya kapasitas pendapatan asli daerahnya.
5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
APBD dan APBN disusun untuk memperoleh gambaran lebih dalam
tentang kondisi keuangan pusat atau daerah serta menilai kinerja pemerintah
dalam mengelola keuangan dan memperkirakan kondisi keuangan dimasa
depan.
APBD dan APBN disusun dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan
daerah dari penerimaan yang direncanakan supaya mendapat sasaran yang
ditetapkan, antara lain untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran masyarakat.

B. Saran
Tentunya masih banyak lagi yang perlu atau bisa kita pelajari mengenai
APBN atau APBD ini, seperti untuk apa saja digunakannya atau bagaimana
mekanisme atau proses penyusunan APBN dan APBD dan juga banyak hal
lainnya lagi yang bisa kita pelajari berkenaan dengan segala sesuatu hal yang
berhubungan dengan APBN atau APBD.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://pengayaan.com/tujuan-penyusunan-apbn-dan-apbd

http://hadi-detected.blogspot.co.id/2012/04/makalah-apbn-apbd.html

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-apbn-dan-abpd-
fungsi-tujuan.html

http://didisuryadi94.blogspot.co.id/2014/01/makalah-apbn-apbd.html

http://www.artikelsiana.com/2015/08/apbn-apbd-pengertian-tujuan-fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai