Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOGRAFI

“Penelitian Geografi Tanah Miring”

Disusun oleh :

1. SASYA FATIMAH

2. ERVINA AULIA

3. FATWAN SAMUDRA

4. RIO FEBRIAN

5. BHIEMA

X-8

SMA NEGERI 1 PAMIJAHAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Penelitian Geografi Tanah Miring

Bogor, 11 Desember 2022

Ketua Kelompok

Bhiema Julianra Restiaji

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Pamijahan Guru Geografi

Dr.Julita M.PD Piqih Fauzan S.PD

NIP.197007242002122004 NIP.199709092022211003

i
ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjat puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah hasil penelitian
geografi yang berjudul “Penelitian Geografi Tanah Miring”.

Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
membantu sehingga pembuatan makalah hasil penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah hasil penelitian ini masih jauh dari rasa sempurna, maka
dari itu kami mengharap kritik dan saran demi perbaikan agar menjadi lebih baik lagi. Kami
berharap agar makalah hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata sekian dan terima kasih

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting terhadap
keberlangsungan hidup organisme didalam tanah.Tanah merupakan salah satu komponen
lahan yang memiliki fungsi produksi serta berperan menjaga kelestarian sumberdaya air dan
kelestarian lingkungan hidup secara umum.Fungsi tanah tidak hanya sebagai tempat
berjangkanya tanaman, menyediakan unsure hara, tetapi juga berfungsi sebagai salah satu
bagian dari ekosistem. Sebagai bagian dalam sebuah ekosistem, maka fungsi tanah tersebut
harus diperhatikan, sebab bila penurunan fungsi tanah terus terjadi akan menyebabkan
terganggunya ekosistem dan tentunya akan terdampak terhadap makhluk hidup disekitarnya
terutama manusia.

Lahan miring adalah lahan yang memiliki kemiringan dapat dikatakan lebih mudah
terganggu atau rusak,apabila terjadi kemiringan lebih dari 10% akan mudah atau pekak akan
terjadinya erosi (pengikisan).Tanah yang mempunyai kemiringan akan selalu dipengaruhi
oleh curah hujan, oleh teriknya sinar matahari dan angin yang selalu berhembus.Akibat
pengaruh-pengaruh tersebut, gangguan atau kerusakan tanah akan berlangsung melalui erosi
maupun kelongsoran tanah, terkikisnya lapisan tanah yang subur(Kartasapoetra dkk., 1991).
Dan tanaman yang dapat ditanami pada lahan miring diantaranya yaitu Jagung, Kopi,
Kedelai, Kakao,jambu mete dan kemirin Menurut (Darmawijaya, 1997).

Pada lahan miring tanah lebih rentan mengalami kerusakan, terutama oleh erosi,
dibandingkan lahan yang relatif datar, lahan miring lebih sedikit dalam absorbs

B. Rumusan Masalah

Tanah Miring Di Daerah Sini Terjadi Karna Ulah Manusia, Karna Terus Menerus Di Gali
Oleh Sang Pemiliknya

iv
C. Tujuan

Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat memberitahukan
tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Tanah Adalah Salah Satu Sumber Daya Yang Penting Bagi Keberlangsungan Organisme
2. Masalah Yang Menjadikan Lahan Ini Miring

D. Manfaat
1. Memberikan Informasi Mengenai Tanah Miring
2. Fungsi Tanah Sabagai Salah Satu Dari Bagian Ekosistem
3. Manfaat Tanah Miring

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Masalah Penelitian

Pada Pembahasan Di Atas Bahwa Tanah Ini Peting Sekali Bagi Ke Berlanjut Ekosistem
Ekosistem. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk
tubuh unik yang menutupi batuan.[5] Proses pembentukan tanah dikenal sebagai
''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas
lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai
asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika


Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief
permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima
faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.[6]

Tanah terbentuk dari batuan dan batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah
menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan yaitu proses hancurnya batuan
menjadi tanah. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya
cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan,
misalnya suhu dan curah hujan.

Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun
makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut yang disebut
pelapukan biologi. Tanah terbentuk dari beberapa faktor : batuan , iklim, jazad hidup,
topografi dan waktu. Adanya berbagai berbedaan dari faktor-faktor tersebut , maka proses
pelapukan dan pembentukan tanah berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan
jenis tanah antara satu daerah dengan daerah lainnya. Tanah miring menurut Ihwan S.H ialah
tanah yang kurang padat atau tanah yang diakibatkan karena adanya lahan untuk bertani.

vi
B. Pengertian Umum Mengenai Penelitian Dan Ilmu Geografi
Mengutip buku Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial oleh Kun Maryati dan
Juju Suryawati, penelitian adalah usaha memperoleh fakta atau prinsip dengan cara
mengumpulkan dan menganalisis data (informasi) yang dilaksanakan dengan jelas, teliti,
sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan dan Secara harfiah Geografi berarti ilmu yang
menggambarkan tentang bumi. Menurut Bintarto, Geografi adalah ilmu yang mempelajari/
mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti penduduk, flora, fauna, iklim,
udara dan segala interaksinya.lahan miring di desa ciasihan ini menurut para warga yang
telah kami wawancarai penyebab terjadinya tanah miring ini adalah karna sang pemilik tanah
miring tersebut selalu mengambil atau meng gali tanah itu terus menerus yang menyebabkan
lahan itu menjadi miring dan sangat membahayakan bagia warga di sekitar daerah tersebut
apalagi tanah miring tersebut banyak permukiman dan tempat wisata

C. Masalah Penelitian
Pada dasarnya penelitian di lakukan dengan tujuan untuk memecahkan kan masalah.
untuk itu setiap penelitian yang akan di lakukan harus selalu berangkat dari masalah, seperti
di nyatakan Emory (1985) bahwa baik penelitian murni maupun terapan, semuanya
berangkat dari masalah untuk penelitian terapan,hasilnya bisa langsung di gunakan untuk
membuat keputusan

D. Solusi/Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah kami lakukan dan penyebaran angket masalah penelitian
bahwa warga daerah ciasihan ini mengetahui terjadi tanah miring di kawasan tersebut dan
penyebab terjadinya hal tersebut

vii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan yang telah kami lakukan dapat di simpulkan bahwa tanah miring itu di sebab
kan karna adanya penggeseran atau longsor yang terjadi pada lahan atau tanah tersebut, yang
dimana tanah miring juga terjadi karena hujan yang terus menerus sehingga tanah
mengakibatkan longsor. Tanah miring juga terjadi karena tanah yang kurang padat atau tanah
yang kurang dan juga tanah yang sering di tempati lahan.

viii
Lampiran 1 : Identitas Kelompok

Nama : Bhiema Julianra Restiaji

Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 22 Juli 2007

Alamat : Kampung Parakan Sagu Rt 01/Rw 09

Kelas : X.8

Moto Hidup : Pengalaman Tidak Bisa Di Pelajari Tapi Harus Di Lalui

Nama : Sasya Fatimah

Tempt Tanggal Lahir : Bogor, 25 November 2006

Alamat : Kp.Batu Alam

Kelas : X.8

Moto Hidup : Selalu Ada Yang Pertama Kali Dalam Segala Sesuatu

Termasuk Gagal

Nama : Ervina aulia

Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 29 maret 2007

Kelas : X.8

Moto hidup : Ingin menjadi sukses

ix
Lampiran 2 : Foto-Foto dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai