Anda di halaman 1dari 12

HASIL PROSES GEOLOGI DAN PENGARUHNYA BAGI

PERTANIAN

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Agrogeologi dan Lingkungan

Dosen pengampu : Ir. Tati Budi Kusmiyarti, MP

Oleh :

YESSI SISMAKA BR PURBA 1505105002


FERNADO JOSUA SINAGA 1505105003
ADINDA MEYDIANA PUTRI 1505105004
PUTU AYU FAJAR WIDARYANTI 1505105009

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
paper dengan judul “Hasil Proses Geologi dan Pengaruhnya Bagi Pertanian” guna
memenuhi tugas mata kuliah Agrogeologi dan Lingkungan.

Penulis sangat berharap paper ini dapat bermanfaat dalam rangka


menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hasil proses geologi dan
pengaruhnya bagi pertanian. Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan
paper ini, terdapat banyak kekurangan dan jauh dari yang harapkan. Untuk itu
diharapkan kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada suatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Sekiranya paper yang penulis susun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumya, penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan baik kata maupun penulisan yang kurang berkenan.

Denpasar ,13 Februari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3. Manfaat...........................................................................................................1

II PEMBAHASAN

2.1 Proses Geologi.................................................................................................2


2.2 Pengaruh pergerakan lempeng terhadap pembentukan permukaan bumi
.........................................................................................................................3
2.3 Pengaruh proses geologi terhadap pertanian...................................................6

III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................8

3.1 Saran................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
I. PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Pada tahun 1912, Alfred Wegener mencetuskan teori pengapungan benua,
yang menduga bahwa pada mulanya benua Amerika Selatan dan Afrika
bersatu, dan kemudian berpisah menjadi seperti saat sekarang yang terpisah
oleh samudra Atlantik. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa bumi
memiliki berbagai macam proses yang dapat menyebabkan perubahan di
setiap saat dan memberikan dampak-dampak tertentu bagi kehidupan yang ada
di bumi. Sejak mulai terbentuknya bumi dengan teori bigbang, selalu
mengalami gerakan dan dinamika yang berdampak pada perubahan bentuk
permukaan bumi. Perubahan tersebut juga tidak dapat seketika terjadi, namun
membutuhkan kurun waktu untuk proses yang berlangsung baik yang berasal
dari dalam bumi maupun di permukaan bumi.
Proses-proses geologi adalah semua aktivitas yang terjadi di Bumi baik
yang berasal dari dalam Bumi (Endogen) maupun yang berasal dari luar Bumi
(Eksogen). Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi seperti
orogenesa dan epirogenesa magmatisme dan aktivitas vulkanisme, sedangkan
gaya eksogen adalah gaya yang bekerja di permukaan bumi seperti pelapukan,
erosi dan mass-wasting serta sedimentasi. Gaya endogen maupun oksigen
merupakan gaya-gaya yang cukup berpengaruh terhadap perubahan bentuk
bentangalam di permukaan Bumi.
1.1 Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan proses geologi ?
2. Bagaimana pengaruh pergerakan lempeng terhadap pembentukan
permukaan bumi ?
3. Bagaimana pengaruh proses geologi terhadap pertanian ?
1.2 Tujuan penulisan
1. Mengetahui dan memahami proses proses geologi.
2. Mengetahui pengaruh pergerakan lempeng terhadap pembentukan
permukaan bumi serta proses yang terjadi di dalamnya.
3. Mengetahui pengaruh proses geologi terhadap pertanian.

II. PEMBAHASAN

2.1 Proses Geologi


Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan
komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh, sedangkan dalam ilmu geofisika
dipelajari sifat batu-batuannya. .Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan
bahwa unsur bumi telah berusia ± 4.700 tahun dari mulai proses pendinginan
sampai mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi
sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam
satu hari. Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa
elips.Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu
tahun. Latar belakang terbentukny bumi yaitu ketika planet bumi telah terbentuk
dari massa gas, maka akan lambat laun mengalami sebuah proses pendinginan,
sehingga bagian terluar planet bumi berubah menjadi keras, sedangkan bagian
dalam bumi masih tetap dimana itu merupakan massa zat yang panas dalam
keadaan lunak.

Dilihat dari segi strukturnya, bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu kerak
bumi (crush), selimut bumi (mantle) dan inti bumi (core). Kerak bumi merupakan
permukaan bumi dengan tebal mencapai 70 km dan terdiri dari batu-batuan yan
masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di
bagian bawah kerak bumi mencapai 1.1000C. Lapisan kerak bumi dan bagian di
bawahnya hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Lapisan bagian atas kerak
bumi yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang
terdiri atas kandungan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga
mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup
pada zaman purba. Tanah bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga
binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari
tanaman.

Lapisan selimut atau selubung merupakan lapisan yang terletak di bawah


lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan
lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang
memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah
selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang
membungkus inti bumi dengan komposisi yang kaya dengan magnesium.

2
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90 %), nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan
lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200o C. Adapun inti bagian dalam
merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti
dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500o C.
Karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang
diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya
berupa litosfer yang pejal dan keras pula.

Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang dinamakan atmosfer dengan


ketinggian lapisan sejumlah 700 km dari permukaan bumi. Dari luar batas
atmosfer inilah, di situlah lapisan yang disebut lapisan luar angkasa. Atmosfer
merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan tebal ± 2.000 km.
Lapisan udara ini terutama mengandung nitrogen, oksigen,dan gas. Lapisan
atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu panas kena sinar matahari dan tidak
terlalu dingin. Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra ungu
dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan. Di lapisan
bawah atmosfer terdapat awan yang mengandung butir-butir air yang berasal dari
uap air lautan dan uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan. Hidrosfer lautan
perairan merupakan cekungan besar yang berisi air dengan kedalaman rata-rata
3.500 m. Luas lautan mencapai dua per tiga permukaan bumi. Litosfer yaitu
lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km, berat
jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak bumi mencapai sekitar 1.050º
C. Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi.

2.2 Pengaruh pergerakan lempeng terhadap pembentukan permukaan bumi

Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling


mendekati, saling menjauh dan saling berpapasan.Pergerakan lempeng saling
mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salahsatu dari lempeng akan
menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman membentuk suatu palung
yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Pergerakan

3
lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerakbumi
dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur
magmatik atau gunungapi. Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya
sesar mendatar yang besar. Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat
proses pembentukan dan perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup
lama. Perubahan permukaan bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari
tenaga endogen dan tenaga eksogen.

A. Tenaga endogen
Tenaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga tektonik yang
berasal dari dalam bumi. Gaya yang berasal dari dalam bumi dapat berupa
gempabumi, magmatisme, vulkanisme, orogenesa dan epirogenesa. Tenaga
Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit
bumi (litosfer).
1. Proses diastropisme : proses struktual yang mengakibatkan terjadinya
lipatan dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
2. Proses lipatan : jika tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya
mendatar dan bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bumi melipat
menyebabkan terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk permukaan bumi
dari hasil proses ini ada dua, yaitu puncak lipatan (antiklin) dan lembah
lipatan (sinklin).
3. Proses patahan : proses datropisme juga dapat menyababkan truktur
lapisan-lapian batuan retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang
mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang
membentuk patahan dan ada yang terangkat membentuk puncak patahan.
Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan
dinamakan horst.
4. Vulkanisme : tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme
yang berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses
keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses
vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan
antar lempeng. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng
yang disebabkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut
titik panas (hotspot). Berdasarkan bentuk letusannya, gunung api dibagi

4
menjadi tiga yaitu gunungapi prisai berbentuk seperti perisai (shields)
terbentuk oleh letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava
yang sangat luas dan landai. Ciri gunungapi perisai adalah lerengnya
sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan
Gunung Mauna Kea di Hawai. Kedua adalah gunungapi maar yang
terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang dahsyat yang terjadi
sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar
biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari
bahan-bahan padat dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah
Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung Pinakate (Meksiko), Gunung
Monte Muovo (Italia). Selanjutnya, gunungapi starto yang terbentuk akibat
letusan yang berulang-ulang dan berseling-seling antara bahan padat dan
lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia adalah gunung starto
seperti Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung
Kerinci.
B. Tenaga eksogen
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat
umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil
bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil
tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk
permukaan bumi. Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber,
yaitu:
• Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
• Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang
laut, gletser, dan sebagainya.
• Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
manusia.
1. Pelapukan : Pelapukan merupakan tenaga perombak (pengikisan) oleh
media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses
penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa sinar
matahari, air, gletser, reaksi kimiawi dan kegiatan makhluk hidup
(organisme). Proses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu pelapukan mekanik
merupakan
pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih

5
kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh
sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah
batu. Pelapukan kimiawi, adalah penghcuran dan pengkikisan batuan
dengan mengubah susunan kimiaai batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan
kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan proses hidrolisis.
Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti
pelapukan oleh akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas
haewn (cacing tanah dan serangga).
2. Erosi : Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan).
Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah
pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin,
gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga
perombaknya yaitu Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut
(abrasi/erosi marin ), Erosi gletser (glasial).

2.3 Pengaruh proses geologi terhadap pertanian


A. Dampak positif tenaga endogen : letak mineral dekat dengan permukaan
tanah, relief bentukan tenaga endogen dapat dijadikan daerah tujuan
wisata, terbentuk gunung yang tinggi yang dapat mendatangkan hujan
orografis, terbentuk tanah tinggi yang luas sebagi areal pertanian
agrobisnis
B. Dampak negatif tenaga endogen : pergerakan lempeng kerak bumi
menimbulkan bencana, terjadi gerak naik dan turun daratan yang
menyebabkan kerusakan bangunan, jalan, rumah, maupun jembatan.
C. Dampak positif tenaga eksogen : pelapukan di daerah kapur dapat
membentuk gua-gua yang mempunyai stalagtit dan stalagmit, yang dapat
menjadi daerah tujuan wisata. Relief muka bumi bentukan tenaga eksogen
baik di pantai maupun di daratan merupakan daerak pariwisata.
Sedangkan, untuk pertanian dapat memberikan lahan baru dan lebih subur
akibat erosi yang terjadi di suatu wilayah.
D. Dampak negatif tenaga eksogen : terjadi kerusakan areal pertanian,
pemukiman, jalan, akibat dari adanya banjir dan erosi. Kekuatan angin
dapat menimbulkan bencana di daerah pemukiman penduduk.

6
Langkah-langkah penanggulangan dampak negatif dari tenaga endogen
maupun eksogen adalah :

a. Daerah yang labil terhadap gerakan kulit bumi tidak boleh dijadikan
daerah pemukiman.
b. Pembangunan jalan, rel, dan prasarana umum lainnya harus melihat
dan mengkaji alam untuk menghindari daerah-daerah yang labil.
c. Wilayah yang berdekatan dengan gunung api tidak boleh dijadikan
pemukiman
d. Usaha reboisasi dan penghijauan untuk lahan-lahan kritis lebih
ditingkatkan
e. Perlu pengamatan yang intensif terhadap gunung api yang masih aktif
f. Kawasan gas beracun tidak boleh menjadi daerah pertanian dan
pemukiman.

7
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unsur bumi telah berusia ± 4.700 tahun dari mulai proses pendinginan
sampai mengalami pembekuan. Ketika planet bumi telah terbentuk dari massa
gas, maka akan lambat laun mengalami sebuah proses pendinginan, sehingga
bagian terluar planet bumi berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam bumi
masih tetap dimana itu merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.

Bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu kerak bumi (crush), selimut bumi
(mantle) dan inti bumi (core). Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang dinamakan
atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km dari permukaan bumi.
Perubahan permukaan bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga
endogen dan tenaga eksogen. Tenaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga
tektonik yang berasal dari dalam bumi. Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal
dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan
bumi hasil bentukan dari tenaga endogen.

3.2 Saran
Sebaiknya Daerah yang labil terhadap gerakan kulit bumi tidak boleh
dijadikan daerah pemukiman, Pembangunan jalan, rel, dan prasarana umum
lainnya harus melihat dan mengkaji alam untuk menghindari daerah-daerah yang
labil, Wilayah yang berdekatan dengan gunung api tidak boleh dijadikan
pemukiman, Usaha reboisasi dan penghijauan untuk lahan-lahan kritis lebih
ditingkatkan, Perlu pengamatan yang intensif terhadap gunung api yang masih
aktif, Kawasan gas beracun tidak boleh menjadi daerah pertanian dan pemukiman.

8
DAFTAR PUSTAKA
 Agustiniindah.2016.geologo.
http://niwhaablogaddress.blogspot.co.id/2016/02/proses-proses-
geologi.html. diunduh pada 10 Februari 2018
 Stepanusharis.2010 . dampak positif dan negative tanaga endogen dan
eksogen https://haristepanus.wordpress.com/2010/08/04/dampak-positif-
dan-dampak-negatif-tenaga-endogen-dan-tenaga-eksogen/ . diunduh pada
10 februari 2018
 Supriatna Upi, Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen
 https://www.scribd.com/document/170956218/Jurnal-Geologi

Anda mungkin juga menyukai