Anda di halaman 1dari 11

Presented By

Fajar K Rohmala
Faheem R. Fadhlullah
Paleontologi berasal dari bahasa yunani kata “paleo” yang
artinya masa lampau, “onto” yang artinya kehidupan
dan ”logos” yang artinya adalah ilmu. Jadi secara umum
paleontologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masa lampau.
Paleontologi adalah mempelajari fosil makhluk hidup untuk
mempelajari jejak kehidupan dan segala sesuatu tentang zaman
purba.
Fosil adalah sisa kehidupan purba yang terawetkan secara
alamiah dan terekam pada bahan-bahan dari kerak bumi. Sisa
kehidupan tersebut dapat berupa cangkang binatang, jejak atau
cetakan yang mengalami pembentukan atau penggantian oleh
mineral. Catatan fosil ( fossil record ) adalah susunan teratur di
mana fosil mengendap dalam lapisan/ strata, pada batuan sedimen
yang menandai berlalunya waktu geologis.
Secara umum paleontologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

 Paleobotani adalah ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan. Kajian


Paleobotani meliputi aspek fosil tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan
sejarah evolusi dunia tumbuhan.
 Paleozoologi atau palaeozoology (bahasa Yunani: paleon = tua
dan, zoon = hewan) adalah cabang dari
paleontologi atau paleobiologi, yang bertujuan untuk menemukan
dan mengindentifikasi fosil hewan bersel banyak dari sistem
geologi atau arkeologi, untuk menggunakan fosil tersebut dalam
rekonstruksi lingkungan dan ekologi prasejarah.
1. Hewan Invertebrata
Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau tulang
punggung. Struktur morfologi, sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sistem
peredaraan darah. Hewan Invertebrata lebih sederhana jika dibandingkan dengan
hewan jenis Vertebrata. Hewan yang termasuk dalam golongan Hewan Invertebrata antara
lain :
 Protozoa
Yaitu hewan ber sel satu yang hidup di dalam air. Bentuk protozoa sangat kecil
yaitu berkisar 10-50 mikro tetapi ada juga yang memiliki bentuk tubuh hingga 1mm.
 Porifera
Adalah hewan air yang hidup di laut dengan bentuk tubuh seperti tumbuhan atau
tabung berpori yang melekat pada suatu dasar laut dan dapat berpindah temppat
dengan bebas.
 Coleonterata
Coelenterata berasal dari kata COELOS = rongga tubuh atau selom dan
ENTERON=usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai
usus. Coelenterata atau juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang
memiliki tubuh sangat sederhana.
 Brachiopoda
Ditinjau dari asal katanya brachiopoda berasal dari bahasa Yunani
brachios=tangan dan poda= kaki. Jadi hewan brachiopoda adalah hewan yang
mempuyai organ yang berfungsi seperti tangan dan kaki.
 Molusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh
lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.
 Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthron; yang berarti ruas dan podos yang berarti
kaki. Hewan yang termasuk filum ini mempunyai kaki yang beruas-ruas. Misalnya
Udang, belalang, laba-laba, dan kaki seribu.
 Echinodermata
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok
hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam
(endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Misalnya landak laut
2. Hewan Vertebrata
Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung.
Hewan-hewan yang tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni
:
 Ikan (Pisces)
 Amfibi (Amphibia)
 Reptil (Reptilia)
 Burung (Aves)
 Hewan Menyusui (Mammalia)
1. Menentukan Umur Relatif Batuan
Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda,
sehingga fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif
suatu batuan sedimen. Fosil Indeks: fosil yang kemunculannya
sangat spesifik mewakili suatu zaman, contoh: Ammonit pada
Trias. Syarat-syarat fosil indeks: Memiliki penyebaran lateral yang
luas, kisaran umurnya pendek dan mudah dikenali.
2. Melakukan Korelasi
Korelasi: menghubungkan dua atau lebih satuan batuan
berdasarkan kesamaan umur. Biostratigrafi adalah menyusun suatu
satuan batuan berdasarkan kesamaan kandungan fosilnya. Dalam
perkembangannya satuan biostratigrafi sering identik dengan umur
dari batuan itu sendiri.

3. Menentukan Lingkungan Pengendapan


Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan, dimana
organisme tersebut dapat beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat
dipergunakan untuk menentukan lingkungan
pengendapan. Syarat: fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia
hidup (bioconoese), lingkungan hidupnya sempit dan mudah
dikenali. Lingkungan Pengendapan : Darat, meliputi gurun, sungai,
danau, dan sebagainya. Sedangkan laut, meliputi: pantai, rawa, laut
dangkal (neritik) dsb.
4. Mengetahui Paleoklimatologi
Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim
sebagai salah satu unsur lingkungan. Contoh: Koral biasanya hidup
pada iklim tropis - sub tropis.

Anda mungkin juga menyukai