GEMPA BUMI
Disusun oleh:
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang setiap saat dapat terjadi di
permukaan bumi. Gempa menghasilkan goncangan atau getaran dengan kekuatan
yang beragam, mulai dari yang besar yang bisa menghancurkan bangunan sampai
yang kecil yang tidak dapat dirasakan oleh manusia. Salah satu daerah yang rawan
gempa di Indonesia adalah Jawa Barat. Ada dua sumber gempa di Jawa Barat,
pertama gempa yang disebabkan oleh penunjaman lempeng samudera lndo-Australia
ke bawah lempeng benua Eurasia (Sunda Subductian Zone) dan kedua gempa yang
berasosiasi dengan sesar aktif.
1.3 Tujuan
Pulau Jawa termasuk daerah yang sering dilanda gempa. Hal ini berkaitan erat
dengan keberadaan zona tumbukan lempeng Indo-Australia di bagian selatan P. Jawa,
yang menumbuk lempeng Eurasia yang terletak di utaranya. Kecepatan bergerak
lempeng tersebut sekitar 70 mm/tahun (menurut NEIC USGS 1973-2007, dalam
Natawidjaja, 2007). Batas penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia
dinyatakan dengan kehadiran Java Trench atau Parit Jawa, berupa palung yang dalam
(Gambar 1). Zona perbatasan antar dua lempeng adalah juga merupakan zona gempa.
Sehubungan dengan gempa di darat dan di laut, diperlukan informasi awal berupa
peta dengan kondisi kegempaannya. Berdasarkan kondisi kegempaan regional, maka
dibuat peta kegempaan selatan Jawa-Bali dan kejadian tsunami (Usman, 2008).
Selain informasi kegempaan (Gambar 2), dibutuhkan pula identifikasi yang lebih
mendalam disertai dengan mitigasi bencana gempa di darat dan tsunami di pantai.
2.2 Potensi Dampak dan Resiko
Dampak dan resiko yang terjadi akibat gempa bumi adalah terjadi pada
tanggal 2 September 2009. Akibat gempa bumi ini terdapat korban meninggal, luka-
luka, hilang dan mengungsi di sekitar Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tidak hanya itu,
gampa ini pula mengakibatkan terganggunya fungsi ekonomi dan infrastruktur di
jawa barat kususnya pada daerah terkena gempa. Data korban jiwa dan pengungsi
Gempa Bumi Jawa Barat 2009 dapat dilihat pada Tabel 1 dan lokasi korban meninggal
diperlihatkan pada Gambar 3.
Terdapat pula kondisi dampak hancurnya infrastruktur dan ekonomi padaa
Gambar 4.
Untuk menangani bencana secara umum, khususnya gempa dan tsunami, maka
dibutuhkan kerja sama antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pengusaha secara
sinergis. Dibutuhkan pula aktivitas sosialisasi mengenai bencana disertai perangkat
tenaga ahli yang akan mendukungnya (Zakaria, 2007). Sosialisasi mitigasi bencana
gempa bisa dilakukan dengan aktivitas:
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mitigasi bencana gempa, antara lain melalui berbagai aktivitas yang perlu
disosialisasikan, dengan dibantu oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu.